Persiapan penanggulangan banjir Penanggulangan Banjir

60 efektif. Tenaga kerja tersebut harus jelas pembagiannya dan dibuat dalam kelompok, misalnya : kelompok ronda, pengamat, pekerja penanggulangan darurat dan regu cadangan. Disamping itu pengerahan tenaga, perlu didiskusikan dengan aparat pemerintahan setempat dan sesuai dengan tugas dan wewenang pada Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam Satkorlak PBA tingkat I dan II. Agar supaya dapat berjalan secara efektif, perlu adanya rencana pelaksanaan, yang meliputi : ƒ Penentuan lokasi pos dan daerah kerja ƒ Organisasi pelaksana teknis penanggulangan berlaku satu musim saja Langkah-langkah penanggulangan banjir :

1. Persiapan penanggulangan banjir

Pada awal terjadinya gejala banjir yang didasarkan pada peramalan banjir, hendaknya diberitakan pada petugas kepala regu, sehingga semua personil segera mempersiapkan diri. Perkembangan tahap berikutnya menjadi siaga I ataupun kondisi banjir menurun harus diberitakan pada para petugas, agar dapat dihindari hal-hal yang tak diinginkan. Apabila keadaan akan meningkat pada siaga I, hendaknya dilakukan pemeriksaan bahan, peralatan dan prasarana yang lain yang diperlukan. 2. Inspeksi banjir Pada saat keadaan meningkat menjadi bahaya, maka tenaga hendaknya dikerahkan dalam beberapa regu peronda. Setiap regu peronda mengamati bagian ruas sungai tertentu dan mengamati tinggi muka air sungai serta kondisi bangunan pengendali banjir terutama tanggul. Apabila keadaan pada siaga tertentu, hendaknya segera dikirimkan berita pada petugas sesuai diagram pemberitaan. Pada saat terjadi kerusakan atau kondisi yang membahayakan, perlu segera dilakukan penanggulangan. Waktu dilaksanakan penanggulangan banjir, regu peronda tetap bertugas pada posisinya, untuk mengamati dan memonitor perkembangan keadaan. Semua data dan laporan dari berbagai pihak supaya 61 dikonfirmasikan pada pos banjir, supaya tidak terjadi kesimpangsiuran. 3. Koordinasi penanggulangan banjir Karena penanggulangan banjir melibatkan banyak tenaga dan berbagai instansi, maka perlu pembagian tugas yang jelas dan koordinasi melalui forum Satkorlak PBA. Hal ini supaya ada kesatuan pendapat dan dapat bekerja secara efisien. Cara penanganan penanggulangan banjir : 1. Penanggulangan limpasan banjir Peristiwa terjadinya limpasan banjir, dapat diakibatkan muka air banjir melebihi elevasi puncak tanggul atau tanggul mengalami penurunan. Limpasan air banjir dapat membahayakan tanggul, karena adanya gerusan dan dapat mengakibatkan bobolnya tanggul. Penanggulangan limpasan dapat dilakukan : a. Timbunan tanah yang dipadatkan sederhana, dengan diperkuat sebelah dalam dengan batang kayu atau pohon pisang yang ada di tempat. b. Timbunan karung plastik yang diisi pasir atau tanah sebesar 60-70 , supaya dapat rapat. Apabila persediaan karung sedikit, dapat dipasang satu baris pada sebelah dalam timbunan tanah yang dipadatkan. c. Timbunan tanah yang dipadatkan sederhana, dengan dua dinding perkuatan dan ini baik untuk tanah yang jelek. Dinding dapat dipakai dari papan sederhana atau anyaman bambu. 2. Penanggulangan rembesan air banjir Apabila rembesan air pada kaki tanggul sebelah luar mulai tampak, maka harus segera dilakukan pengamanan. Hal ini dikarenakan material tanah halus dari tanggul akan terbawa dan akhirnya terjadi bocoran. a. Apabila bocoran hanya satu lubang Penanggulangannya dengan menutup lubang bocoran sebelah luar memakai drum yang sudah dibuang tutup dan alasnya. Sehingga air bocoran mengisi drum dan beda tinggi muka air banjir dan muka air di drum menjadi lebih kecil dan rembesan berkurang. 62 b. Apabila bocoran ada beberapa tempat Beberapa lubang bocoran dapat dilokalisir dengan tumpukan karung yang diisi pasir tanah yang dilapisi ijuk. Apabila di lokasi tak terdapat karung drum, maka lubang bocoran pada kaki tanggul luar ditutup dengan batu atau tanah yang diperkuat dengan dinding. 3. Penanggulangan retakan tanggul Retakan tanggul dapat membahayakan tanggul dan terjadinya bobolnya tanggul. Cara penanggulangannya dengan memasukkan tanah pada retakan tersebut lalu ditusuk-tusuk sampai rapat dan ditimbun agak tinggi. 4. Penanggulangan penurunan tanggul Penurunan tanggul dapat diakibatkan adanya proses konsolidasi timbunan tanah ataupun rusaknya bagian puncak tanggul. Cara penanggulangannya menambah timbunan tanah pada bagian yang turun, supaya diperoleh tinggi jagaan yang cukup. 5. Penanggulangan gerusan akibat gelombang banjir Arus dan gelombang banjir dapat mengakibatkan tergerusnya talud tanggul sebelah dalam. Apabila proses ini dibiarkan dapat membahayakan kestabilan tanggul. Maka untuk menanggulangi, talud tanggul dapat dilindungi dengan hamparan kericak. Apabila tidak ada kericak di lokasi, talud tanggul dapat dilindungi dengan batang pohon atau dinding bambu yang diperkuat dengan pancang kayu. 6. Penanggulangan longsornya talud tanggul Longsoran tanggul yang terjadi, dapat mengakibatkan tidak stabilnya tanggul dan perlu dilakukan pengamanan segera. Penanggulangan dengan menambah timbunan di sebelah luar tanggul, bertalud lebih landai atau menggunakan berm. Apabila memungkinkan timbunan tanah tersebut diperkuat dengan dinding karung atau papan. 7. Penanggulangan bobolnya tanggul Bobolnya tanggul perlu ditanggulangi sedini mungkin, supaya bobolnya 63 tanggul tidak bertambah dalam dan lebar. Apabila bobolnya tanggul belum terlalu dalam, dapat dibuat kistdam melingkar di sebelah dalam tanggul. Kistdam dibuat dari timbunan tanah karung pasir yang diapit dinding pada kedua sisinya dan pada sebelah kistdam diisi timbunan tanah yang dipadatkan sederhana. Apabila bobolnya tanggul sudah terlalu dalam, dapat dibuat dua kistdam pada sebelah dalam dan luar tanggul dan diisi timbunan tanah pada antara kedua kistdam.

3.3 Aspek

Dokumen yang terkait

SISTEM PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI SENGKARANG (NORMALISASI SUNGAI) (Flood Control System of Sengkarang River) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

SISTEM PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI SENGKARANG (NORMALISASI SUNGAI) (Flood Control System of Sengkarang River) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 9

SISTEM PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI SENGKARANG (NORMALISASI SUNGAI) (Flood Control System of Sengkarang River) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

2 2 8

SISTEM PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI SENGKARANG (NORMALISASI SUNGAI) (Flood Control System of Sengkarang River) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 8

SISTEM PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI SENGKARANG (NORMALISASI SUNGAI) (Flood Control System of Sengkarang River) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 3 35

SISTEM PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI SENGKARANG (NORMALISASI SUNGAI) (Flood Control System of Sengkarang River) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 17

SISTEM PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI SENGKARANG (NORMALISASI SUNGAI) (Flood Control System of Sengkarang River) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

SISTEM PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI SENGKARANG (NORMALISASI SUNGAI) (Flood Control System of Sengkarang River) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 23

SISTEM PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI SENGKARANG (NORMALISASI SUNGAI) (Flood Control System of Sengkarang River) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 2 2

SISTEM PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI SENGKARANG (NORMALISASI SUNGAI) (Flood Control System of Sengkarang River) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1