Gerakan Non Blok Kerjasama Internasional

243 Bab XIV. Lembaga-lembaga Internasioal dan Peran Indonesia

4. Gerakan Non Blok

Gerakan Non Blok GNB dibentuk oleh beberapa negara yang cinta damai dan ingin berperan aktif dalam mencari solusi terbaik dalam rangka menciptakan perdamaian dan keamanan dunia. Pertentangan atau rivalitas antara Blok Barat dan Blok Timur semakin memuncak. Meskipun pertentangan itu belum sampai menyebabkan terjadinya peperangan secara terbuka, namun perang dingin antara kedua blok telah menimbulkan ketegangan sehingga mengganggu ketertiban dan perdamaian dunia. Dengan demikian, gagasan untuk mendirikan GNB merupakan upaya cerdas untuk meredakan ketegangan, sekaligus mewujudkan kehidupan dunia yang tertib, aman, dan damai berdasarkan prinsip-prinsip kebebasan untuk menentukan cita-citanya. Untuk meredakan ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur, beberapa negarawan dari Indonesia, India, dan Yugoslavia mengadakan pertemuan di pulau Brioni, Yugoslavia dan berhasil mencetuskan ide pembentukan Gerakan Non Blok GNB. Beberapa tokoh yang dianggap sebagai pemrakarsa berdirinya GNB adalah: a. Presiden Soekarno Indonesia, b. Presiden Joseph Broz Tito Yugoslavia, c. Presiden Gamal Abdul Naser Mesir, d. Perdana Menteri Jawaharlal Nehru India, dan e. Perdana Menteri Kwame Nkrumah Ghana. Mereka sepakat menggalang solidaritas untuk mengenyahkan kolonialisme dalam segala bentuknya dan mereka menentukan sikap bersama terhadap perang dingin. Oleh karena itu dirasakan perlu membentuk organisasi yang tidak terikat kepada salah satu blok yang sedang terlibat perang dingin. Pada tahun 1961 ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur semakin memuncak, ketika dibangun tembok Berlin untuk membelah kota Berlin. Ketegangan semakin memuncak, ketika pada tahun yang sama timbul krisis di Kuba, setelah Uni Soviet membangun pangkalan rudal di negara itu. Ketegangan tersebut ikut mendorong terbentuknya GNB. Pada tahun 1961 berlangsung pertemuan persiapan KTT I GNB di Kairo. Pertemuan itu berhasil mengangkat 5 prinsip prinsip yang menjadi dasar GNB. Dari kelima prinsip itu memuat dua hal yang menjadi perhatian utama GNB, yaitu kolonialisme dan negara superpower. Adapun kelima prinsip tersebut adalah: a. Tidak berpihak terhadap salah satu dari dua blok, yaitu Blok Barat dan Blok Timur. b. Berpihak terhadap perjuangan anti kolonialisme. c. Menolak ikut serta dalam berbagai bentuk aliansi militer. d. Menolak aliansi bilateral dengan negara super power. e. Menolak pendirian basis militer negara super power di wilayah masing- masing. Adapun tujuan berdirinya GNB dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Tujuan ke dalam, yaitu mengusahakan kemajuan dan pengembangan Di unduh dari : Bukupaket.com Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas IX 244 ekonomi, sosial, dan politik yang jauh tertinggal dari negara-negara maju. b. Tujuan ke luar, yaitu berusaha meredakan ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur menuju terwujudnya dunia yang tertib, aman, dan damai. Untuk mencapai tujuan tersebut, negara-negara non blok menye-lenggarakan konferensi tingkat tinggi KTT. Pokok pembicaraan KTT adalah membahas persoalan-persoalan yang berhubungan dengan tujuan GNB dan membahas peristiwa-peristiwa internasional yang dapat membahayakan perdamaian dan keamanan dunia. Serangkaian KTT GNB adalah sebagai berikut: a. KTT GNB I di Beograd Yugoslavia, 1-6 September 1961. b. KTT GNB II di Kairo Mesir, 5-10 Oktober 1964. c. KTT GNB III di Lusaka Zambia, 8-10 September 1970. d. KTT GNB IV di Aljir Aljazai, 5-9 Agustus 1973. e. KTT GNB V di Kolombo Sri Langka, 16-19 September 1976. f. KTT GNB VI di Havana Kuba, 3-9 September 1979. g. KTT GNB VII di New Delhi India, 7-12 Maret 1983. h. KTT GNB VIII di Harare Zibabwe, 1-6 September 1986. i. KTT GNB IX di Beograd Yugoslavia, 4-7 September 1989. j. KTT GNB X di Jakarta Indonesia, 1-6 September 1992. k. KTT GNB XI di Cartagena Kolumbia, 16-22 Oktober 1995. l. KTT GNB XII di Durban Afrika Selatan, 1-6 September 1998. m. KTT GNB XIII di Kualalumpur Malaysia, 20-25 Februari 2003. Tahun 1989, negara-negara Blok Timur di bawah pimpinan Uni Sovyet mengalami keruntuhan. Uni Sovyet pecah menjadi Rusia dan 14 negara kecil lainnya. Tembok Berlin dihancurkan dan Pakta Warsawa dibubarkan. Dengan demikian, era ’perang dingin’ sebagai penyebab timbulnya ketegangan dunia pun berakhir. Namun dalam kenyataannya, ketegangan-ketegangan yang mengamcam ketertiban, keamanan, dan perdamaian dunia masih terus berlanjut, terutama karena sikap arogan Amerika Serikat yang ingin menjadi pemimpin dunia. Semua negara dipaksa untuk tunduk kepadanya. Berdasarkan perkembangan dunia, terutama berakhirnya perang dingin bukan berarti GNB harus dibubarkan. Masih banyak persoalan dunia yang harus segera dipecahkan. Misalnya, masalah kemiskinan, pengangguran, ketimpangan sosial, penindasan hak asasi manusia. Oleh karena itu, peranan dan fungsi GNB masih relevan dengan perkembangan dunia yang terjadi. Bedanya, pada waktu yang lalu GNB berorientasi pada masalah-masalah politik, maka pada saat ini GNB berorientasi pada masalah-masalah sosial-ekonomi yang timbul sebagai dampak globalisasi. Artinya, untuk membangun kehidupan yang berkeadilan merupakan salah tugas berat GNB yang harus diperjuangkan pada waktu sekarang dan yang akan datang. Diskusikan dengan 3 orang teman sekelasmu berempat: 1. Mengapa Amerika Serikat melakukan invasi ke Irak? 2. Mengapa Amerika Serikat selalu membela Israel? Tugas 14.4 Di unduh dari : Bukupaket.com 245 Bab XIV. Lembaga-lembaga Internasioal dan Peran Indonesia

B. Lembaga-lembaga Internasional