Keterangan : 1. Panjang elektroda
adalah 10 cm dengan diameter 0.5 mm
2. Jarak antar sela elektroda adalah 3 mm
3. Tebal elektroda plat 0.5 cm dengan diameter 12
cm
Gambar 3.3 Isolasi sumber korona Gambar 3.3 adalah rangkaian pengujian dengan menggunakan sumber korona.
Tegangan tinggi 5 kV terhubung pada elektroda jarum. Sementara elektroda plat terhubung pada ground transformator. Panjang elektroda jarum adalah 10 cm
dengan diameter 0.5 mm. Tebal elektroda plat adalah 0.5 cm dengan diamater 12 cm. Jarak antara elektroda jarum dan plat adalah 3 mm. Isolasi yang digunakan
adalah isolasi udara. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan sumber korona.
Ya Tidak
3. Diagram alir penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan diagram alir seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 3.4. Diagram Alir Penelitian Menyiapkan sumber
peluahan yang beragam Mulai
Membuat kerangka pengujian, sensor dan
elektroda pengujian
Mendeteksi beragam sumber peluahan sebagian
permukaan, rongga dan korona
Menampilkan sinyal peluahan pada osiloskop
Analisis Berhasil
Selesai
4. Diagram rangkaian pengujian
Gambar 3.5 Rangkaian pengujian Gambar 3.5 menunjukkan diagram percobaan yang dilakukan dalam tugas akhir ini.
Komponen yang digunakan adalah tranformator step up , rangkaian divider, elektroda pengujian dan sensor yang terhubung pada osiloskop serta satu personal computer.
Sinyal peluahan sebagian dideteksi oleh sensor dan direkam oleh osiloskop. Gelombang sinyal peluhan sebagian yang direkam oleh osiloskop selanjutnya disimpan dalam
bentuk data digital menggunakan sebuah personal computer. Kemudian sinyal peluahan yang direkam diolah untuk mengetahui besarnya magnitudo, durasi sinyal dan besarnya
frekuensi peluahan sebagian. Pada tahap akhir pengolahan sinyal peluahan sebagian menggunakan perangkat lunak matlab.
5. Proses pengujian peluahan sebagian Tahapan yang dilakukan pada saat pengujian adalah sebagai berikut .
1. Jarak sela antara elektroda jarum dan elektroda plat diatur sebesar 3 mm.
2. Menempatkan tiga jenis isolasi berbeda sehingga menghasilkan tiga jenis
peluahan sebagian yaitu permukaan, rongga dan korona. 3.
Jarak antara sensor dan sumber peluahan diatur dengan jarak 30 cm. 4.
Tegangan dinaikkan secara perlahan hingga mencapai tegangan maksimum5 kV. 5.
Data pengujian disimpan sebanyak 85 sinyal untuk masing - masing sumber peluahan dan dideteksi dengan menggunakan osiloskop.
6. Data hasil pengujian disimpan dalam ekstensi “.csv”.
6. Pengolahan data Proses akhir dalam penelitian ini adalah pengolahan data. Data gelombang peluahan
yang akan diolah berjumlah 85 sampel untuk masing - masing jenis sumber peluahan. Data sinyal peluahan sebagian yang diambil berupa data tabular dengan ekstensi
“.csv”. Data tabular “.csv” berisi data amplitudo dan perioda yang mewakili gelombang peluahan.
Data tabular “.csv” berguna pada saat data akan diolah dengan software matlab. Hal ini dilakukan untuk mengetahui besarnya magnitudo, durasi
sinyal dan frekuensi dari masing - masing sumber peluahan. Seluruh data gelombang peluahan yang dihasilkan akan memiliki karakteristik masing-masing. Karakteristik
yang digunakan untuk membedakan jenis sumber peluahan adalah magnitudo, durasi sinyal dan frekuensi pada saat terjadinya peluahan.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Setelah melakukan proses pengujian serta analisa data maka diperoleh simpulan sebagai berikut.
1. Sinyal peluahan sebagian dapat dideteksi dengan menggunakan metode elektromagnetik.. Dengan memanfaatkan radiasi elektromagnetik yang dideteksi
oleh sensor, maka dapat diketahui karakteristik dari sinyal peluahan. 2. Amplitudo yang dihasilkan oleh ketiga sumber peluahan memiliki perbedaan.
Amplitudo terbesar terdapat pada korona dan amplitudo terkecil terjadi pada peluahan permukaan Hal ini dikarenakan pergerakan medan elektromagnetik
dari elektroda jarum menuju elektroda plat pada korona dapat bergerak secara bebas tanpa ada penghalang, sehingga amplitudo yang dihasilkan akan semakin
besar.
3. Durasi waktu peluahan tercepat terjadi pada peluahan jenis rongga dan durasi waktu terlama peluahan sebagian terjadi pada korona.Hal ini dikarenakan proses
peluahan yang berbeda pada peluahan jenis rongga dan korona. Saat sumber tegangan dinaikkan kelevel yang lebih tinggi, maka muatan akan berkumpul pada
ujung elektroda. Muatan akan memiliki pergerakan kesegala arah. Dikarenakan tidak adanya penghalang diantara elektroda, maka pergerakan muatan cendrung
stabil. Hal ini yang menyebabkan durasi korona lebih lama dibandingkan peluahan permukaan dan rongga.
4. Frekuensi yang dihasilkan oleh peluahan permukaan dan rongga memiliki frekuensi yang hampir sama. Sementara frekuensi terkecil terjadi pada peluahan
korona. Hal ini dikarenakan besarnya nilai frekuensi bergantung dari besarnya durasi sinyal yang dihasilkan. Semakin lama durasi sinyal peluahan, maka akan
semakin kecil frekuensi yang dihasilkan.
B. Saran
1. Penelitian lebih lanjut mengenai pendeteksian beragam sumber peluahan sebagian sebaiknya dilakukan dengan menggunakan sumber tegangan yang memiliki
kapasitas tegangan yang lebih besar, sensor yang sensitif dan terhindar dari inteferensi gelombang gangguan noise, sehingga dapat diperoleh karakteristik
gelombang peluahan sebagian secara jelas dari peluahan yang menghasilkannya. 2. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan memvariasikan jenis elektroda, jenis
sumber peluahan dan jenis sensor yang berbeda sehingga dapat membandingkan karakteristik peluahan sebagian lainnya.
3. Pendeteksian sinyal peluahan sebagian masih terdapat gangguan noise yang cukup besar, oleh karena itu diperlukan metode lain dalam pemisahan noise dan
sinyal peluahan dengan menggunakan metode artificial intelligence. Penggunaan artificial intelligence memungkinkan untuk pengenalan pola peluahan sebagian,
sehingga dapat mengetahui sinyal peluahan sebagian yang terpisah dari noise.
DAFTAR PUSTAKA
Abduh, S, 2003 ;Teknik Tegangan Tinggi Dasar Pembangkitan dan Pengukuran, Salemba Teknika. Jakarta.
Aycan Erentok And Richard W. Ziolkowski, 2008; Metamaterial-Inspired Efficient Electrically Small Antennas; Ieee Trans. On Antennas And
Propagation, Vol. 56, No. 3, Pp. 691-707. Atanu Roy, Saswati Ghosh And Ajay Chakrabarty, 2007; Wideband Performance
Of Dielectric Loaded Monopole Trans-Receive Antenna System; Intl. Conf. On Industrial And Information Systems Iciis 2007, 8
– 11 August 2007, Sri Lanka,Pp. 181-185.
David F. Warne And A. Haddad, 2004; Advance In High Voltage Engineering, Institution Of Electrical Engineers. London
Dustin H. Froula, Siegfried H. Glenzer, Neville C. Luhmann, and Jr., John Sheffield, 2001. Plasma Scattering of Electromagnetic Radiation, 2nd
ed., Elsevier.
E. Kuffel , W. S. Zaengl and J. Kuffel, High Voltage Engineering Fundamentals; Newnes, 2000
Frederick. H. Kreuger, 1991; Industrial High Voltage: Delft University Press. Netherland
Gaetano Marrocco, 2008; The Art Of Uhf Rfid Antenna Design: Impedance- Matching And Size-Reduction Techniques; Ieee Antennas And
Propagation Magazine, Vol. 50, No. 1. H.H. Sinaga, B.T. Phung, And T.R. Blackburn. 2010;Partial Discharge
Localization In Transformers Using Wide And Narrow Band Methods Uhf Sensors. Sydney
J. Lopez-Roldan, T. Tang And M. Gaskin . 2008; Design And Testing Of Uhf Sensors For Partial Discharge Detection In Transformers .Australia