Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana Bagi Rumah Sakit
Katalog dalam terbitan. Departemen Kesehatan RI
6 10.7349
Ind
p
Indonesia, Departemen Kesehatan RI. Direktol.,t
Bina Pelayanan Medik
Pedoman perencanaan penyiagaan bencan:1
sa kit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
I. Judul
1. DISASTER
2. HOSPITA
OEPARlTEMEN KESEHATAN
セom
Z@
KONTRIBUTOR
TIM PENYUSUN
Dr. T. Marwan Nusri, MPH
Prof. DR. Dr. Aryono D. Pusponegoro, Sp.B KBD
Prof. DR. Dr. Respati S Drajat, SpOT
DR. Dr. Tri Wahyu Murni, SpBTKV,MHKes
Dr. Adib Abdullah Yahya, MARS
Dr. Ratna Rosita, MPHM
Dr.Wuwuh Utami Ningtyas, MKes
Dr I Nengah Kuning Atmaja, Sp B
Dr.Emillbrahim, MARS
Dr.R.Suhartono, Sp.BV
Dr. Agus Barmawi, Sp.BD
DR. Dr. Nurdin Perdana, SKM
Ir. Teddy Boen
Dr Ari Prasetyadjati, SpEM
Dr. Kamal Amiruddin
Dr R. Maliki A Budianto
Dr. Elida Marpaung
Dr. Sheila Kadir
Dr.Ernawati Octavia
ii
•
•••• ••••••••
Pedomon Perenconoon Penyiogoon Bencono Bogi Rumoh Sokit
RSU Zainoel Abidin Banda Aceh
RSU Pirngadi Medan
RSU H Adam Malik Medan
RS Raden Mattaher Jambi
RSU Dr Abdoel Moeloek
Lampung
RSU M Djamil Padang
6. Dr Syaiful Saanin, SpBS
7. Dr H Yanuar Hasyim,SpB
RSU M Yunus Bengkulu
Bagian Hukormas Ditjen Bina
8. Hisar M Saragi, SH
Pelayanan Medik.
RS Sukanto Jakarta
9. Dr Rizzal Luffti, SpOT
10. Dr Erie BPS Andar, Sp BS
RSUP Kariadi Semarang
11. Dr Widodo Trijoko Purwanto
RSUP Dr Sardjito Yogyakarta
12. Dr Endang Widyaswati, M Kes
RSOP Prof Dr Soeharso
Surakarta
13. Dr Teguh Sylvaranto, Sp An KIC
RSU Soetomo Surabaya
RSU Soetomo Surabaya
14. Dr Sahudi, Sp B
RSU DR Syaiful Anwar Malang
15. Dr Ari Prasetyadjati, SpEM
16. Dr Ira Yunitasari
Dinkes Prov Bali
17. Dr Ken Wirasandhi, MARS
RSU Sanglah
18. Drs I Komang Sugiartha
Dinas Kebakaran Kota Denpasar
19. Dr AA Bagus Kamayana
RS Tk III Denpasar
20. Dr Anak Agung Putri Yadnayawati
RSUD Wangaya Bali
21. Dr Samuel Pramono Hardianto
RS Surya Husada Denpasar
22. Dr I Made Surajaya
RSU Puri Rahardja Denpasar
23. Dr Agus Bintang Suryadhi
RSU Tabanan
24. Drs HSM Hidaya, MM
RSU Mataram
RSU Dr Doris Sylvanus
25. Dr Suprastija Budi
Pa la ngka raya
26. Dr H Mohamad Subuh, MPPM
RSU Dr Soedarso Pontianak
27 . Dr Armenius Richard Sondakh, Sp THT KLRSU Prof RD Kandau Manado
1.
2.
3.
4.
5.
Dr Moh Andalas
Drg Afifudin
Dr Ismalita, SpA
Dr Enny Erawati, MM
Sartono, SKM
• •••• ••••• ••••••
Pedomon Perenconoon Penyiogoon Bencono Bogi Rumoh Sokit
.....
'
iii
rawan bencana siap siaga serta mampu menangani pengaruh
dan dampak bencana tersebut terhadap kesehatan.
Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan,
khususnya bagi kasuskasus emergensi, seyogyanya lebih siap
dalam menghadapi dampak bencana. Baik bencana di dalam
atau di luar rumah sa kit. Dengan kata lain, rumah sakit dalam
keadaan bencana sekalipun dituntut harus mampu mengelola
bersama pelayanan seharihari, juga melayani korban akibat
bencana serta secara aktif membantu dalam penyelamatan
nyawa korban bencana.
Untuk itu saya menyambut bali k terbitnya buku Pedoman
tlerencanaan Penyiagaan Bencana Bagi Rumah Sakit (Hospital
Disaster Plan) yang diterbitkan oleh Direktorat Bina Pelayanan
Medik Dasar.
Harapan saya, dengan terbitnya buku ini dapat membantu
Rumah Sakit dalam menyusun perencanaan dalam menghadapi
bencana sehingga dapat mengurangi dan melayani dampak
bencana yang terjadi.
enterl Kesehatan
V
セ@
Or. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP (K)
PENGANTAR
DIRJEN BINA PELAYANAN MEDIK
Kegawatdaru ratan dan bencana dapat terja di kapa n saj a, di m ana
saja dan me n impa siapa saja sehingga kompone n komponen
penting dal am Sist em Penanggu langa n Ga wat Darura't Terpadu
(SPGDT) harus di persiapkan d engan ba ik, mu lai dari tingkat Pra
Rumah Sa kit, d i Rumah Sak it serta ruj ukan intra Rumah Sakit
sampai dengan ru jukan anta r Rumah Sa kit. Kesiapan dalam
SPGDT da pat mempersingkat wakt u tanggap (respon time) dan
penanganan pasie n gawat dapat dilakukan dengan cepat, tepat,
cermat dan sesuai standar.
Rumah Sakit memegang peranan penting dalam kesiapsiagaan
penanganan korban gawat darurat seharihari dan bencana
sehingga fasilitas kesehatan t ersebut harus selalu siap
menerima korb an gawat darurat sehari hari dan bencana yang
membutuhkan pertolongan cepat dan t epat.
Pada keada an tertentu Rumah Sakltjuga bisa menjadi "korban"
bencana itu send iri seperti gempa bumi yang terjadi di
'Yogyakarta be bera pa bulan lalu. Terlihat Rumah saklt mengal aml
"col/apse function" se m entara waktu . Kasu s lain di Pro pinsi
Na nggroe Ace h Darussalam keti ka bencana Gempa Bumi dan
Tsuna mi melanda sehingga te rja di "total collapse" d ari semu a
syste m yang ada di rumah sa kit (infrastru ktur, te naga, sarana ,
peralata n, dll ).
Unt uk itu semua sistem pada be r bagai level di Ru mah Sakit
ha r us di persiapkan dan si ap siaga dal am me ngh ada pi bencana
denga n penyia pa n sumbe r daya, bai k fas ilitas ma upun
manusia . Setia p kompone n d an un it teknis t ersebut seh aru snya
••
vi
••••••• ••• •••••
Pedomon Perenconoon Penyiogoon Bencono Bogi Rumoh Sokit
. ... ........ .
Pedom on Perenconoon Penviogo on Bencono Bogi Rumoh Soki1
vii
memiliki Perencan aan Penyiagaan Bencana yang terkoordinir
dan tertulis, karena reaksi setiap komponen dan unit teknis
dalam menghadapi bencana dipengaruhi oleh banyak faktor,
antara lain : jenis be ncana/musibah dan jumlah korban harus
ditangan i, fasilitas, Sumber Oaya Manusia serta sistem rujukan
ya ng dimilik i Rum ah Sakit tersebut.
Untuk itu kam i m enyamb ut baik terbitnya bu ku Pedoman
Perencanaan Penyiaga an Bencana bagi Rum ah Sa kit (Hospital
Disaster Plan) yang didukung oleh progra m Safer Co mmunities
through Disaster Risk Reduction (SCDRR) UN DP dan BAPPENAS
diterbitkan oleh Direktur Bin a Pelayan an M ed ik Oasar dan akan
me nj adi pandua n bagi setiap Ru mah Sa kit dalam menyusun
p ere ncanaan dalam menghadapi bencana.
Bersama ini kam i juga mengucapkan terima kasih kepada
se luruh pihak yang telah berkontribusi guna tersusunnya buku
pedoman ini.
セ
viii
セ
•
セ ......
イ。ャ@
Bina Pelayanan Medik
• • • • • • • •• • • • • •
Pedoman Perencanaan Penyiagaa n Bencana Bagi Rumah Sakit
SAMBUTAN
KETUA UMUM PERHIMPUNAN RUMAH SAKIT SElURUH INDONESIA
( PERSI )
Indonesia adalah salah satu Negara di dunia i'ni yang sangat
rawan bencana. Hampir semua jenis bencana bisa terjadi di
Indonesia . Bencana alam maupun buatan manusia bahkan
terorisme dan bencana kemanusiaan lain seperti kedaruratan
kompleks pernah dialami Indonesia. Hal ini disebabkan letak
geografis, kondisi demografi serta keadaan psikososiokultural
masyarakatnya.
Oi setiap kejadian bencana,lnstitusi kesehatan terutama Rumah
Sa kit selalu memegang peran yang sangat penting. Akan tetapi
berdasarkan pengalaman di lapangan, terkesan bahwa Rumah
Si3kit sering kali tidak menunjukkan kesiapan yang memadai
menghadapi bencana ini. Akibatnya disetiap kejadian bencana,
ham batan dan kekura ngankekura nga nya ngsamasela I u berulang
di temui oleh Rumah Sa kit. Salah satu penyebab ketidaksiapan
Rumah sakit tersebut adalah belum adanya petunjuk yang baku
sehingga belum ada persepsi yang sama terhadap kesiapan
menghadapi bencana. Oleh karena itu PERSI menyambut baik
atas disusunnya pedoman penyusunan Hospital Disaster Plan/
Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana bagi Rumah sakit
(P3BRs) ini. Dengan diterbitkannya buku Hospital Disaster Plan/
......... .
'"
Pedom an Perencanaan Penyiagaan Bencana Bagi Rumah Sakit
ix
DAFJA
Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana bagi Rumah Sakit
(P3BRS) ini dapat menjadi momentum untuk akselerasi dan
dorongan yang kuat bagi Rumah Sakit untuk meningkatkan
kesiapannya menghadapi bencana dalam suatu kerangka dan
!il
HAL
persepsi yang baku.
Harapan PERSI bahwa buku ini akan menjadi pedoman bagi
instansi kesehatan khususnya Rumah Sakit untuk membuat
pedomanpedoman perencanaan operasionalnya di instalasi
masingmasing, sehingga menghadapi bencana mendatang
akan tampak pola penanggulangan yang lebih terstruktur,
terkoordinasi, dan berhasil guna.
Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia
II
(PERSI)
セ@
Dr. Adib A. Yahya, MARS
I. PENDAHUlUAN .............................•...........................
1
A. Latar belakang ........... ...................................... ..... .
3
B. Dasar Hukum .........................................................
5
C. Tujuan dan Sasaran ..................... .. ..... .......... .. ...... ..
6
D. Prinsip prinsip Penyusunan .................................
7
E. Tahap Penyusunan Perencanaan Penyiagaan
Bencana bagi Rumah Sakit .................... .. ....... ........
8
F.
Langkah Iangkah ..................................................
9
II. ORGANISASI ..............................................................
11
III. KOMUNIKASII
21
IV. PELAKSANAAN OPERASIONAl ................................... 25
V. PEMBIAYAAN............................................................. 29
Vi. KOORDINASI, DISEMINASI DAN SOSIAlISASI ............. 33
RUJUKAN............................ .... ...... ................................... 3
DAFTAR ISTILAH............................................................... 39
LAMPI RAN 1: Format Doku m en PSB RS
LAM PI RAN 2:Skala Prio ritas Penyu su na n Bahan Perencanaan
Penyi agaan Benca na bagi Ru mah Sakit
••• •••••
x
•••• • ••••••••••••
Pedoman Perencanaan Peny!agaan Bencana Bag! Rumah Sakit
•••• ••••• •••
Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana Bag! Rumah Sakit
xi
'A BI
PENDAHULUAN
xii
•••
• • •••• •••• ••••
Pedoman Perenconaan Peny;agaan Bencona Bagi Rumoh Sokit
•••• •••• •••• •• •
Pedomon Perenconoan Penyiogoon Bencano Bagi Rumoh Sakit
.,
.
Hall dari 48
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Rangkaian berbagai bencana di Indonesia, seperti Bom Bali,
Tsunami di Aceh dan Nias, Kecelakaan pesawat di Yogyakarta
atau Medan, gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah
serta bencana di Indonesia lainnya, telah menempatkan
Indonesia sebagai bangsa yang paling rentan mengalami
bencana di dunia.
Bahkan di tahuntahun berikut, diperkirakan bencana
berkembang makin kompleks. Terlihat bencana yang
ditimbulkan alam (kekeringan, tanah longsor, wabah
penyakit, dsb) ataupun yang ditimbulkan oleh ulah manusia
(kebakaran hutan, banjir, kebocoran pabrik kimia, radiologi,
nuklir, dsb) seyogyanya di tangani dengan baik bahkan
dilakukan berbagai pencegahan.
Adanya perubahan panas bumi akan menyebabkan
bertambahnya bencana alam seperti pencairan es,
kekeringan, perubahan suhu di beberapa tempat
menyebabkan lebih seringnya badai dan banjir di beberapa
tempat. Selain itu, menyebabkan penyebaran vektor vektor penyebab penyakit infeksius pada populasi yang
tidak imun atau daya tahan tubuh yang rendah.
Dengan terjadinya perubahan musim, temperatur, suhu
dan kelembaban akan menyebabkan dampak penyediaan
makanan produksi alergen dan masalah kesehatan lainnya .
Hal 2 dari 48
•
• •••• •••••• ••
Pedoman Perencanaan Penyiag aan Bencana Bagi Rumah Sakit
••• •••••• •••• •••
Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana Bagi Rumah Sakit
•
Ha I 3 d a ri 48
Bencana alam juga menyebabkan bencana teknologi di
karenakan semua sistem mengalami kerusakan seperti
pada bencana Katrina di Amerika Serikat tahun 2006.
Hal ini menuntut peran Rumah Sa kit yang harus makin
aktif sebagai ujung tombak dari pelayanan medik pada
saat bencana juga sebagai mata rantai dari Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu ( SPGDT ) dalam
keadaan seharihari dan bencana. Seyogyanya pelayanan
medik menjadi makin cepat dan tepat, mUllai dari pra
rumah sakit di tempat kejadian berupa Pertolongan Pertama
Penderita Gawat Darurat dan di rumah sa kit termasuk
pelayanan antar rumah sakit sebagai jaringan rujukannya
bila membutuhkan pelayanan spesialistik.
Beberapa pendapat mengatakan bahwa rumah sakit
yang sudah biasa menghadapi emergency sehari hari
hanya cukup menambah kapasitas seperti tempat tidur,
peralatan, petugas, ruang rawat, logistik medik dan non
medik, tetapi dari hasil analisa/pengamatan di lapangan,
bencana sesungguhnya merupakan suatu keadaan yang
unik bukan hanya menambah kuantitas tetapi juga terdapat
perbedaan penanganan secara kualitatif, dikarenakan
gangguan komunikasi, kerusakan rute transportasi dan tidak
berfungsinya fasilitas lain. Dalam penanganan bencana,
juga akan melibatkan banyak orang yang berbeda (Iintas
program dan sektor) sehingga pengambilan keputusan
dapat berbeda dari keadaan emergency sehari hari.
Di rumah sakitterdapat unit/tim Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di Rumah Sakit (K3RS) yang mempunyai tugas pokok
menangani pencegahan dan pengawasan kecelakaan kerja
(SK Menkes Nomor 432/MENKES/SK/IV/2007 tentang
Hal4 dari 48
• •••••• ••••••
Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana Bagi Rumah Sakit
Pedoman Manajemen Kesehatan dan Kese lamatan Kerja
(K3) di Rumah Sakit).
Disisi lain, untuk kepentingan akreditasi rumah sakit
ditetapkan bahwa setiap rumah sakit harus memiliki
Hospital Disaster Plan (Pedoman Perencanaan Penyiagaah
Bencana bagi Rumah Sakit) secara tertulis. Tetapi adanya
perencanaan tertulis saja bukan berarti rumah sakittersebut
telah siap dalam menghadapi bencana, karena kesiagaan
memerlukan pelatihan dan simulasi, sehingga tidak terjadi
the paper plan syndrome. Kesiagaan rumah sa kit baru dapat
diwujudkan bila perencanaan tersebut ditin'dak lanjuti
dengan terbentuknya Tim penanganan bencana di rumah
sakit . Dalam realisasi harus pu la ditet apkan adanya kerja
sama dengan instan siinstansi/unit kerja di luar ruma h
sakit (pelayanan arnbulans, ba nk darah, dinas kesehatan
PMI, media dan rumah sakit lainnya) serta ada pelatihan
berka la terhadap staf rumah sakit sehingga staf rumah sakit
mengetahu i dan te rb iasa dengan perencanaa n yang telah
disusun agar dapat diterapkan.
B. DASAR HUKUM
1. Undang und ang Dasar Negara Repu bl ik Indonesia
1945
2. UU Kesehatan No 23 tahu n 1992
3. UU Prakte k Ked okteran No 29 t ah un 2004 tent ang
pra ktek Kedo kteran
4. UU Tentang Pemerinta han Daerah No. 32 t ah un 2004
.................. ....
..,
Pedoman Perencanaan Pe nyiagaan Ben cana Bagi Rumah Sakit
Hal 5 dari 48
5. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 24 tahun
2007 tentang Penanggulangan Bencana.
6. Keputusan Menkes RI No. 448 I Menkes I SK I VI I 1993
tentang pembentukan tim kesehatan penaggulangan
korban bencana di setiap rumah sakit.
7. Keputusan Menkes RI No. 28 I Menkes I SK I I I 1995
tentang petunjuk pelaksanaan umum penanggulangan
medik korban bencana.
No. 205 I Menkes I SK I III I
1999 tentang petunjuk pelaksanaan permintaan dan
pengiriman bantuan medik dari rumah sa kit rujukan
saat bencana.
• Sistem Komunikasi
• Sistem Evakuasi dan Transportasi
• Penyiapan Logistik
• Mobilisasi dan Aktivasi SDM
• Tatakerja Operasional (pada saat
rumah sakit
lumpuh total, pengiriman Tim dan saat rumah sakit
menerima korban massal)
8. Keputusan Menkes RI
9. Keputusan Menkes RI No. 8761 Menkesl SKI
XII 2006
tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Penanganan
Krisis dan Masalah Kesehatan Lain.
3. Sasaran
Buku ini akan menjadi panduan rumah sakit dalam
menyusun Hospital Disaster Plan I Pedoman
Perencanaan Penyiagaan Bencana bagi Rumah Sakit
(selanjutnya disingkat : P3BRS).
D. PRINSIPPRINSIP PENYUSUNAN
C. TUJUAN DAN SASARAN
1. P3BRS ini merupakan suatu subsistem dari sistem
perencanaan penanganan bencana secara nasional.
1. Tujuan umum:
Tujuan utama dari penyusunan Pedoman Perencanaan
penyiagaan Bencana bagi Rumah Sa kit (P3BRS)
dalam Hospital Disaster Plan untuk meningkatkan
kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi bencana
internal dan eksternal rumah sa kit.
2. Tujuan khusus:
Untuk mencapai tujuan diatas, rumah sakit ha rus
menyusun rencana yang meliputi :
•
Hal 6 dari 48
3. Dalam keadaan bencana, rumah sakit harus tetap
menjalankan tugas dan fungsinya untuk menangani
pasien rumah sakit dan korban bencana, kecuali rumah
sakit mengalami kelumpuhan struktur atau fungsinya.
4. Dalam
pelaksanaannya
rumah
memperhatikan aspek medikolegal.
Pengorganisasian
••
2. Perencanaan perlu memperhatikan efektifitas dan
efisiensi (organisasi, anggaran, SDM), berdasarkan pada
pengalaman dari institusi lain yang pernah mengalami
bencana.
•••• •••••• •• ••
Pedoman Perencanaan Penyiagaan 8encana 8agi Rumoli
,okor
.............. .
.)
Pedaman Perencanaan Penyiogoan Bencana 8agi Rumah Sakit
• ••
sakit
harUls
Hal 7 dari 48
5. P3BRS disesuaikan dengan kemampuan / kapasitas
rumah sakit, dengan membuat prioritas berdasarkan
risiko ancaman bencana yang dihadapi dan kondisi
LANGKAH 1 tentukan tim yang
rencana
daerah setempat.
E. TAHAP PENYUSUNAN DOKUME N PERENCANAAN
PENYIAGAAN BENCANA BAGI RUMAH SAKIT
RENCANA
PENYUSUNAN
F. LANGKAHLANGKAH
PENANGANAN BENCANA RUMAH SAKIT
berwenang menyusun
LANGKAH 2 bentuk tim penanganan bencana
LANGKAH 3 lakukan penilaian/ assesment risiko bencana
LANGKAH 4 tetapkan tujuan perencanaan
LANGKAH 5 tentukan peran dan tanggung jawab
LANGKAH 6 analisa sumber daya
LANGKAH 7 kembangkan sistem dan prosedurprosedur
yang dibutuhkan
l
B. PENUUSAN
PEDOMAN
LANGKAH 8 penulisan rencana bencana
LANGKAH 9 & 10
pelatihan personel
uji terhadap rencana, personel dan prosedur
C.PELAKSANAAAN
PELATIHAN.
UlICOBA
E. DISEMINASI
DAN
SOSIAUSASI
LANGKAH 10 & 11
review dan
perbaikan rencana
LANGKAH 12 & 13
D. EVAlUASI I
PERBAIKAN
diseminasi dan
sosialisasi
LANGKAH 14 & 15
F.PELATIHAN
DAN
SIMULASI
Pelatihan dan
simulasi
Skema 1. Tahap Penyusunan Dokumen Perencanaan
Penyiagaan Bencana Bagi rumah sakit
•
Hal8 dari 48
•
•
'I
•••••
•••••••
•••••••
Pedoman Perencanaan Penyiagaon Bencana Bagi Rumoh Sakit
. .. . . . . . . ... . .
...
Pedoman Perencanaan Penyiagaon Bencana Bagi Rumah Sokit
•••
Hal9 dari 48
BABI
ORGANISASI, TUGAS
DAN FUNGSI
)
HailO dari 48
•
• • • • • • • • • • •• •
Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana Bagi Rumah Sokit
• • • • • • • • • • • • • • c. •
Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana Bagi Rumah Sakit
• ••
Hal 11 dari 48
C.
STRUKTUR ORGANISASI TIM PENANGANAN BENCANA
RUMAH SAKIT
1.
Ketua:
a. Dijabat oleh Pimpinan rumah sakit
b. Dibantu oleh staf yang terdiri dari:
i.
Penasihat medik (Ketua Komite Medik /
Direktur Pelayanan / Wadir Pelayanan Medik)
ii. Humas
iii. Penghubung
iv. Keamanan
Catatan:
Humas, penghubung, keamanan dapat
dijabat oleh Pembantu Umum (sesuai dengan
struktur organisasi rumah sakit)
2.
Pelaksana: disesuaikan dengan struktur organisasi
rumah sakit, meliputi :
Gambar 1. Struktur Organisasi
a. Operasional
Catatan:
Komponen lungsi dari bagan organisasi harus ada di dalam
penyusunan Tim, tetapi dapat disesuaikan dengan struktur
organisasi rumah sakit.
b. Logistik
c. Perencanaan
d. Keuangan
D. URAIAN DAN TUGAS FUNGSI
1.
Ketua:
•
Hal 14 dari 48
•
•
. .............
..,
Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana Bagi Rumah Saki'
Bertanggung jawab terhadap
penanggulangan bencana
pelaksanaan
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • 0
Pedoman Perencanoan Penyiagaan Bencana Bagi Rumah Sakit
HailS dari 48
•
•
Memberikan arahan pelaksanaan penanganan
operasional pada tim di lapangan
•
Memberikan informasi kepada pejabat, staf
internal rumah sa kit dan instansi terkait yang
membutuhkan serta media massa
•
•
z.
Melakukan koordinasi secara vertikal (Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Tk I dan 11/ BNPB)
dan horisontal (rumah sa kit lainnya, PMI dll)
Menkoordinasikan sumber daya, bantuan SDM dan
Fasilitas dari internal rumah sakit/dari luar rumah
sakit
Bertanggung jawab dalam tanggap darurat dan
pemulihan
Pelaksana:
jamban dan sanitasi lingkungan, bekerja sama
dengan instansi terkait
•
Menyiapkan tim keamanan
•
Melakukan pendataan pelaksanaan kegiatan
b. Perencanaan:
•
Bertanggung jawab terhadap ketersediaan
SDM
•
Patient Tracking dan informasi pasien
c. Logistik:
•
Bertanggung jawab terhadap ketersediaan
fasilitas (peralatan medis, APD, BMHP, obatobatan, makanan & minuman, linen, dan lainlain)
•
Bertanggung jawab pada ketersediaan
dan kesiapan komunikasi internal maupun
eksternal
•
Menyiapkan transportasi untuk tim, korban
bencana, dan yang memerlukan
•
Menyiapkan area untuk isolas1i
dekontaminasi (bila diperlukan)
a. Operasional:
•
Menganalisa informasi yang diterima
•
Melakukan identifikasi kemampuan yang
tersedia
•
Melakukan pengelolaan sumber daya
•
Memberikan pelayanan medis (triage,
pertolongan pertama, identifikasi korban,
stabilisasi korban cedera)
•
Menyiapkan tim evakuasi dan transportasi
(ambulans)
•
Menyiapkan area penampungan korban
(cedera, meninggal, dan pengungsi) di
lapangan, termasuk penyediaan air bersih,
Hal16 dari 48
•
•• • • • • • • • • • • •
Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana Bagi Rumah Sakit
dan
d. Keuangan:
•
Merencanakan
anggaran
penyiagaan
penanganan bencana (pelatihan, penyiapan
alat, obat obatan dll)
•
Melakukan administrasi keuangan pada saat
penanganan bencana .
•••• •••••• •••
Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana Bagi Rumah Sakit
Hal 17 dari 48
I
OJ
N
o
c..
OJ
セN@
•
•
.g.. "
3
'" '"
セ@
•
•
'5'" •
•
'"
''"" •
'" •
•
'" •
'" •
•
3
g. •
'" •
•
'"
"
''""
''""
'" セ@
6 10.7349
Ind
p
Indonesia, Departemen Kesehatan RI. Direktol.,t
Bina Pelayanan Medik
Pedoman perencanaan penyiagaan bencan:1
sa kit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
I. Judul
1. DISASTER
2. HOSPITA
OEPARlTEMEN KESEHATAN
セom
Z@
KONTRIBUTOR
TIM PENYUSUN
Dr. T. Marwan Nusri, MPH
Prof. DR. Dr. Aryono D. Pusponegoro, Sp.B KBD
Prof. DR. Dr. Respati S Drajat, SpOT
DR. Dr. Tri Wahyu Murni, SpBTKV,MHKes
Dr. Adib Abdullah Yahya, MARS
Dr. Ratna Rosita, MPHM
Dr.Wuwuh Utami Ningtyas, MKes
Dr I Nengah Kuning Atmaja, Sp B
Dr.Emillbrahim, MARS
Dr.R.Suhartono, Sp.BV
Dr. Agus Barmawi, Sp.BD
DR. Dr. Nurdin Perdana, SKM
Ir. Teddy Boen
Dr Ari Prasetyadjati, SpEM
Dr. Kamal Amiruddin
Dr R. Maliki A Budianto
Dr. Elida Marpaung
Dr. Sheila Kadir
Dr.Ernawati Octavia
ii
•
•••• ••••••••
Pedomon Perenconoon Penyiogoon Bencono Bogi Rumoh Sokit
RSU Zainoel Abidin Banda Aceh
RSU Pirngadi Medan
RSU H Adam Malik Medan
RS Raden Mattaher Jambi
RSU Dr Abdoel Moeloek
Lampung
RSU M Djamil Padang
6. Dr Syaiful Saanin, SpBS
7. Dr H Yanuar Hasyim,SpB
RSU M Yunus Bengkulu
Bagian Hukormas Ditjen Bina
8. Hisar M Saragi, SH
Pelayanan Medik.
RS Sukanto Jakarta
9. Dr Rizzal Luffti, SpOT
10. Dr Erie BPS Andar, Sp BS
RSUP Kariadi Semarang
11. Dr Widodo Trijoko Purwanto
RSUP Dr Sardjito Yogyakarta
12. Dr Endang Widyaswati, M Kes
RSOP Prof Dr Soeharso
Surakarta
13. Dr Teguh Sylvaranto, Sp An KIC
RSU Soetomo Surabaya
RSU Soetomo Surabaya
14. Dr Sahudi, Sp B
RSU DR Syaiful Anwar Malang
15. Dr Ari Prasetyadjati, SpEM
16. Dr Ira Yunitasari
Dinkes Prov Bali
17. Dr Ken Wirasandhi, MARS
RSU Sanglah
18. Drs I Komang Sugiartha
Dinas Kebakaran Kota Denpasar
19. Dr AA Bagus Kamayana
RS Tk III Denpasar
20. Dr Anak Agung Putri Yadnayawati
RSUD Wangaya Bali
21. Dr Samuel Pramono Hardianto
RS Surya Husada Denpasar
22. Dr I Made Surajaya
RSU Puri Rahardja Denpasar
23. Dr Agus Bintang Suryadhi
RSU Tabanan
24. Drs HSM Hidaya, MM
RSU Mataram
RSU Dr Doris Sylvanus
25. Dr Suprastija Budi
Pa la ngka raya
26. Dr H Mohamad Subuh, MPPM
RSU Dr Soedarso Pontianak
27 . Dr Armenius Richard Sondakh, Sp THT KLRSU Prof RD Kandau Manado
1.
2.
3.
4.
5.
Dr Moh Andalas
Drg Afifudin
Dr Ismalita, SpA
Dr Enny Erawati, MM
Sartono, SKM
• •••• ••••• ••••••
Pedomon Perenconoon Penyiogoon Bencono Bogi Rumoh Sokit
.....
'
iii
rawan bencana siap siaga serta mampu menangani pengaruh
dan dampak bencana tersebut terhadap kesehatan.
Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan,
khususnya bagi kasuskasus emergensi, seyogyanya lebih siap
dalam menghadapi dampak bencana. Baik bencana di dalam
atau di luar rumah sa kit. Dengan kata lain, rumah sakit dalam
keadaan bencana sekalipun dituntut harus mampu mengelola
bersama pelayanan seharihari, juga melayani korban akibat
bencana serta secara aktif membantu dalam penyelamatan
nyawa korban bencana.
Untuk itu saya menyambut bali k terbitnya buku Pedoman
tlerencanaan Penyiagaan Bencana Bagi Rumah Sakit (Hospital
Disaster Plan) yang diterbitkan oleh Direktorat Bina Pelayanan
Medik Dasar.
Harapan saya, dengan terbitnya buku ini dapat membantu
Rumah Sakit dalam menyusun perencanaan dalam menghadapi
bencana sehingga dapat mengurangi dan melayani dampak
bencana yang terjadi.
enterl Kesehatan
V
セ@
Or. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP (K)
PENGANTAR
DIRJEN BINA PELAYANAN MEDIK
Kegawatdaru ratan dan bencana dapat terja di kapa n saj a, di m ana
saja dan me n impa siapa saja sehingga kompone n komponen
penting dal am Sist em Penanggu langa n Ga wat Darura't Terpadu
(SPGDT) harus di persiapkan d engan ba ik, mu lai dari tingkat Pra
Rumah Sa kit, d i Rumah Sak it serta ruj ukan intra Rumah Sakit
sampai dengan ru jukan anta r Rumah Sa kit. Kesiapan dalam
SPGDT da pat mempersingkat wakt u tanggap (respon time) dan
penanganan pasie n gawat dapat dilakukan dengan cepat, tepat,
cermat dan sesuai standar.
Rumah Sakit memegang peranan penting dalam kesiapsiagaan
penanganan korban gawat darurat seharihari dan bencana
sehingga fasilitas kesehatan t ersebut harus selalu siap
menerima korb an gawat darurat sehari hari dan bencana yang
membutuhkan pertolongan cepat dan t epat.
Pada keada an tertentu Rumah Sakltjuga bisa menjadi "korban"
bencana itu send iri seperti gempa bumi yang terjadi di
'Yogyakarta be bera pa bulan lalu. Terlihat Rumah saklt mengal aml
"col/apse function" se m entara waktu . Kasu s lain di Pro pinsi
Na nggroe Ace h Darussalam keti ka bencana Gempa Bumi dan
Tsuna mi melanda sehingga te rja di "total collapse" d ari semu a
syste m yang ada di rumah sa kit (infrastru ktur, te naga, sarana ,
peralata n, dll ).
Unt uk itu semua sistem pada be r bagai level di Ru mah Sakit
ha r us di persiapkan dan si ap siaga dal am me ngh ada pi bencana
denga n penyia pa n sumbe r daya, bai k fas ilitas ma upun
manusia . Setia p kompone n d an un it teknis t ersebut seh aru snya
••
vi
••••••• ••• •••••
Pedomon Perenconoon Penyiogoon Bencono Bogi Rumoh Sokit
. ... ........ .
Pedom on Perenconoon Penviogo on Bencono Bogi Rumoh Soki1
vii
memiliki Perencan aan Penyiagaan Bencana yang terkoordinir
dan tertulis, karena reaksi setiap komponen dan unit teknis
dalam menghadapi bencana dipengaruhi oleh banyak faktor,
antara lain : jenis be ncana/musibah dan jumlah korban harus
ditangan i, fasilitas, Sumber Oaya Manusia serta sistem rujukan
ya ng dimilik i Rum ah Sakit tersebut.
Untuk itu kam i m enyamb ut baik terbitnya bu ku Pedoman
Perencanaan Penyiaga an Bencana bagi Rum ah Sa kit (Hospital
Disaster Plan) yang didukung oleh progra m Safer Co mmunities
through Disaster Risk Reduction (SCDRR) UN DP dan BAPPENAS
diterbitkan oleh Direktur Bin a Pelayan an M ed ik Oasar dan akan
me nj adi pandua n bagi setiap Ru mah Sa kit dalam menyusun
p ere ncanaan dalam menghadapi bencana.
Bersama ini kam i juga mengucapkan terima kasih kepada
se luruh pihak yang telah berkontribusi guna tersusunnya buku
pedoman ini.
セ
viii
セ
•
セ ......
イ。ャ@
Bina Pelayanan Medik
• • • • • • • •• • • • • •
Pedoman Perencanaan Penyiagaa n Bencana Bagi Rumah Sakit
SAMBUTAN
KETUA UMUM PERHIMPUNAN RUMAH SAKIT SElURUH INDONESIA
( PERSI )
Indonesia adalah salah satu Negara di dunia i'ni yang sangat
rawan bencana. Hampir semua jenis bencana bisa terjadi di
Indonesia . Bencana alam maupun buatan manusia bahkan
terorisme dan bencana kemanusiaan lain seperti kedaruratan
kompleks pernah dialami Indonesia. Hal ini disebabkan letak
geografis, kondisi demografi serta keadaan psikososiokultural
masyarakatnya.
Oi setiap kejadian bencana,lnstitusi kesehatan terutama Rumah
Sa kit selalu memegang peran yang sangat penting. Akan tetapi
berdasarkan pengalaman di lapangan, terkesan bahwa Rumah
Si3kit sering kali tidak menunjukkan kesiapan yang memadai
menghadapi bencana ini. Akibatnya disetiap kejadian bencana,
ham batan dan kekura ngankekura nga nya ngsamasela I u berulang
di temui oleh Rumah Sa kit. Salah satu penyebab ketidaksiapan
Rumah sakit tersebut adalah belum adanya petunjuk yang baku
sehingga belum ada persepsi yang sama terhadap kesiapan
menghadapi bencana. Oleh karena itu PERSI menyambut baik
atas disusunnya pedoman penyusunan Hospital Disaster Plan/
Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana bagi Rumah sakit
(P3BRs) ini. Dengan diterbitkannya buku Hospital Disaster Plan/
......... .
'"
Pedom an Perencanaan Penyiagaan Bencana Bagi Rumah Sakit
ix
DAFJA
Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana bagi Rumah Sakit
(P3BRS) ini dapat menjadi momentum untuk akselerasi dan
dorongan yang kuat bagi Rumah Sakit untuk meningkatkan
kesiapannya menghadapi bencana dalam suatu kerangka dan
!il
HAL
persepsi yang baku.
Harapan PERSI bahwa buku ini akan menjadi pedoman bagi
instansi kesehatan khususnya Rumah Sakit untuk membuat
pedomanpedoman perencanaan operasionalnya di instalasi
masingmasing, sehingga menghadapi bencana mendatang
akan tampak pola penanggulangan yang lebih terstruktur,
terkoordinasi, dan berhasil guna.
Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia
II
(PERSI)
セ@
Dr. Adib A. Yahya, MARS
I. PENDAHUlUAN .............................•...........................
1
A. Latar belakang ........... ...................................... ..... .
3
B. Dasar Hukum .........................................................
5
C. Tujuan dan Sasaran ..................... .. ..... .......... .. ...... ..
6
D. Prinsip prinsip Penyusunan .................................
7
E. Tahap Penyusunan Perencanaan Penyiagaan
Bencana bagi Rumah Sakit .................... .. ....... ........
8
F.
Langkah Iangkah ..................................................
9
II. ORGANISASI ..............................................................
11
III. KOMUNIKASII
21
IV. PELAKSANAAN OPERASIONAl ................................... 25
V. PEMBIAYAAN............................................................. 29
Vi. KOORDINASI, DISEMINASI DAN SOSIAlISASI ............. 33
RUJUKAN............................ .... ...... ................................... 3
DAFTAR ISTILAH............................................................... 39
LAMPI RAN 1: Format Doku m en PSB RS
LAM PI RAN 2:Skala Prio ritas Penyu su na n Bahan Perencanaan
Penyi agaan Benca na bagi Ru mah Sakit
••• •••••
x
•••• • ••••••••••••
Pedoman Perencanaan Peny!agaan Bencana Bag! Rumah Sakit
•••• ••••• •••
Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana Bag! Rumah Sakit
xi
'A BI
PENDAHULUAN
xii
•••
• • •••• •••• ••••
Pedoman Perenconaan Peny;agaan Bencona Bagi Rumoh Sokit
•••• •••• •••• •• •
Pedomon Perenconoan Penyiogoon Bencano Bagi Rumoh Sakit
.,
.
Hall dari 48
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Rangkaian berbagai bencana di Indonesia, seperti Bom Bali,
Tsunami di Aceh dan Nias, Kecelakaan pesawat di Yogyakarta
atau Medan, gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah
serta bencana di Indonesia lainnya, telah menempatkan
Indonesia sebagai bangsa yang paling rentan mengalami
bencana di dunia.
Bahkan di tahuntahun berikut, diperkirakan bencana
berkembang makin kompleks. Terlihat bencana yang
ditimbulkan alam (kekeringan, tanah longsor, wabah
penyakit, dsb) ataupun yang ditimbulkan oleh ulah manusia
(kebakaran hutan, banjir, kebocoran pabrik kimia, radiologi,
nuklir, dsb) seyogyanya di tangani dengan baik bahkan
dilakukan berbagai pencegahan.
Adanya perubahan panas bumi akan menyebabkan
bertambahnya bencana alam seperti pencairan es,
kekeringan, perubahan suhu di beberapa tempat
menyebabkan lebih seringnya badai dan banjir di beberapa
tempat. Selain itu, menyebabkan penyebaran vektor vektor penyebab penyakit infeksius pada populasi yang
tidak imun atau daya tahan tubuh yang rendah.
Dengan terjadinya perubahan musim, temperatur, suhu
dan kelembaban akan menyebabkan dampak penyediaan
makanan produksi alergen dan masalah kesehatan lainnya .
Hal 2 dari 48
•
• •••• •••••• ••
Pedoman Perencanaan Penyiag aan Bencana Bagi Rumah Sakit
••• •••••• •••• •••
Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana Bagi Rumah Sakit
•
Ha I 3 d a ri 48
Bencana alam juga menyebabkan bencana teknologi di
karenakan semua sistem mengalami kerusakan seperti
pada bencana Katrina di Amerika Serikat tahun 2006.
Hal ini menuntut peran Rumah Sa kit yang harus makin
aktif sebagai ujung tombak dari pelayanan medik pada
saat bencana juga sebagai mata rantai dari Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu ( SPGDT ) dalam
keadaan seharihari dan bencana. Seyogyanya pelayanan
medik menjadi makin cepat dan tepat, mUllai dari pra
rumah sakit di tempat kejadian berupa Pertolongan Pertama
Penderita Gawat Darurat dan di rumah sa kit termasuk
pelayanan antar rumah sakit sebagai jaringan rujukannya
bila membutuhkan pelayanan spesialistik.
Beberapa pendapat mengatakan bahwa rumah sakit
yang sudah biasa menghadapi emergency sehari hari
hanya cukup menambah kapasitas seperti tempat tidur,
peralatan, petugas, ruang rawat, logistik medik dan non
medik, tetapi dari hasil analisa/pengamatan di lapangan,
bencana sesungguhnya merupakan suatu keadaan yang
unik bukan hanya menambah kuantitas tetapi juga terdapat
perbedaan penanganan secara kualitatif, dikarenakan
gangguan komunikasi, kerusakan rute transportasi dan tidak
berfungsinya fasilitas lain. Dalam penanganan bencana,
juga akan melibatkan banyak orang yang berbeda (Iintas
program dan sektor) sehingga pengambilan keputusan
dapat berbeda dari keadaan emergency sehari hari.
Di rumah sakitterdapat unit/tim Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di Rumah Sakit (K3RS) yang mempunyai tugas pokok
menangani pencegahan dan pengawasan kecelakaan kerja
(SK Menkes Nomor 432/MENKES/SK/IV/2007 tentang
Hal4 dari 48
• •••••• ••••••
Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana Bagi Rumah Sakit
Pedoman Manajemen Kesehatan dan Kese lamatan Kerja
(K3) di Rumah Sakit).
Disisi lain, untuk kepentingan akreditasi rumah sakit
ditetapkan bahwa setiap rumah sakit harus memiliki
Hospital Disaster Plan (Pedoman Perencanaan Penyiagaah
Bencana bagi Rumah Sakit) secara tertulis. Tetapi adanya
perencanaan tertulis saja bukan berarti rumah sakittersebut
telah siap dalam menghadapi bencana, karena kesiagaan
memerlukan pelatihan dan simulasi, sehingga tidak terjadi
the paper plan syndrome. Kesiagaan rumah sa kit baru dapat
diwujudkan bila perencanaan tersebut ditin'dak lanjuti
dengan terbentuknya Tim penanganan bencana di rumah
sakit . Dalam realisasi harus pu la ditet apkan adanya kerja
sama dengan instan siinstansi/unit kerja di luar ruma h
sakit (pelayanan arnbulans, ba nk darah, dinas kesehatan
PMI, media dan rumah sakit lainnya) serta ada pelatihan
berka la terhadap staf rumah sakit sehingga staf rumah sakit
mengetahu i dan te rb iasa dengan perencanaa n yang telah
disusun agar dapat diterapkan.
B. DASAR HUKUM
1. Undang und ang Dasar Negara Repu bl ik Indonesia
1945
2. UU Kesehatan No 23 tahu n 1992
3. UU Prakte k Ked okteran No 29 t ah un 2004 tent ang
pra ktek Kedo kteran
4. UU Tentang Pemerinta han Daerah No. 32 t ah un 2004
.................. ....
..,
Pedoman Perencanaan Pe nyiagaan Ben cana Bagi Rumah Sakit
Hal 5 dari 48
5. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 24 tahun
2007 tentang Penanggulangan Bencana.
6. Keputusan Menkes RI No. 448 I Menkes I SK I VI I 1993
tentang pembentukan tim kesehatan penaggulangan
korban bencana di setiap rumah sakit.
7. Keputusan Menkes RI No. 28 I Menkes I SK I I I 1995
tentang petunjuk pelaksanaan umum penanggulangan
medik korban bencana.
No. 205 I Menkes I SK I III I
1999 tentang petunjuk pelaksanaan permintaan dan
pengiriman bantuan medik dari rumah sa kit rujukan
saat bencana.
• Sistem Komunikasi
• Sistem Evakuasi dan Transportasi
• Penyiapan Logistik
• Mobilisasi dan Aktivasi SDM
• Tatakerja Operasional (pada saat
rumah sakit
lumpuh total, pengiriman Tim dan saat rumah sakit
menerima korban massal)
8. Keputusan Menkes RI
9. Keputusan Menkes RI No. 8761 Menkesl SKI
XII 2006
tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Penanganan
Krisis dan Masalah Kesehatan Lain.
3. Sasaran
Buku ini akan menjadi panduan rumah sakit dalam
menyusun Hospital Disaster Plan I Pedoman
Perencanaan Penyiagaan Bencana bagi Rumah Sakit
(selanjutnya disingkat : P3BRS).
D. PRINSIPPRINSIP PENYUSUNAN
C. TUJUAN DAN SASARAN
1. P3BRS ini merupakan suatu subsistem dari sistem
perencanaan penanganan bencana secara nasional.
1. Tujuan umum:
Tujuan utama dari penyusunan Pedoman Perencanaan
penyiagaan Bencana bagi Rumah Sa kit (P3BRS)
dalam Hospital Disaster Plan untuk meningkatkan
kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi bencana
internal dan eksternal rumah sa kit.
2. Tujuan khusus:
Untuk mencapai tujuan diatas, rumah sakit ha rus
menyusun rencana yang meliputi :
•
Hal 6 dari 48
3. Dalam keadaan bencana, rumah sakit harus tetap
menjalankan tugas dan fungsinya untuk menangani
pasien rumah sakit dan korban bencana, kecuali rumah
sakit mengalami kelumpuhan struktur atau fungsinya.
4. Dalam
pelaksanaannya
rumah
memperhatikan aspek medikolegal.
Pengorganisasian
••
2. Perencanaan perlu memperhatikan efektifitas dan
efisiensi (organisasi, anggaran, SDM), berdasarkan pada
pengalaman dari institusi lain yang pernah mengalami
bencana.
•••• •••••• •• ••
Pedoman Perencanaan Penyiagaan 8encana 8agi Rumoli
,okor
.............. .
.)
Pedaman Perencanaan Penyiogoan Bencana 8agi Rumah Sakit
• ••
sakit
harUls
Hal 7 dari 48
5. P3BRS disesuaikan dengan kemampuan / kapasitas
rumah sakit, dengan membuat prioritas berdasarkan
risiko ancaman bencana yang dihadapi dan kondisi
LANGKAH 1 tentukan tim yang
rencana
daerah setempat.
E. TAHAP PENYUSUNAN DOKUME N PERENCANAAN
PENYIAGAAN BENCANA BAGI RUMAH SAKIT
RENCANA
PENYUSUNAN
F. LANGKAHLANGKAH
PENANGANAN BENCANA RUMAH SAKIT
berwenang menyusun
LANGKAH 2 bentuk tim penanganan bencana
LANGKAH 3 lakukan penilaian/ assesment risiko bencana
LANGKAH 4 tetapkan tujuan perencanaan
LANGKAH 5 tentukan peran dan tanggung jawab
LANGKAH 6 analisa sumber daya
LANGKAH 7 kembangkan sistem dan prosedurprosedur
yang dibutuhkan
l
B. PENUUSAN
PEDOMAN
LANGKAH 8 penulisan rencana bencana
LANGKAH 9 & 10
pelatihan personel
uji terhadap rencana, personel dan prosedur
C.PELAKSANAAAN
PELATIHAN.
UlICOBA
E. DISEMINASI
DAN
SOSIAUSASI
LANGKAH 10 & 11
review dan
perbaikan rencana
LANGKAH 12 & 13
D. EVAlUASI I
PERBAIKAN
diseminasi dan
sosialisasi
LANGKAH 14 & 15
F.PELATIHAN
DAN
SIMULASI
Pelatihan dan
simulasi
Skema 1. Tahap Penyusunan Dokumen Perencanaan
Penyiagaan Bencana Bagi rumah sakit
•
Hal8 dari 48
•
•
'I
•••••
•••••••
•••••••
Pedoman Perencanaan Penyiagaon Bencana Bagi Rumoh Sakit
. .. . . . . . . ... . .
...
Pedoman Perencanaan Penyiagaon Bencana Bagi Rumah Sokit
•••
Hal9 dari 48
BABI
ORGANISASI, TUGAS
DAN FUNGSI
)
HailO dari 48
•
• • • • • • • • • • •• •
Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana Bagi Rumah Sokit
• • • • • • • • • • • • • • c. •
Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana Bagi Rumah Sakit
• ••
Hal 11 dari 48
C.
STRUKTUR ORGANISASI TIM PENANGANAN BENCANA
RUMAH SAKIT
1.
Ketua:
a. Dijabat oleh Pimpinan rumah sakit
b. Dibantu oleh staf yang terdiri dari:
i.
Penasihat medik (Ketua Komite Medik /
Direktur Pelayanan / Wadir Pelayanan Medik)
ii. Humas
iii. Penghubung
iv. Keamanan
Catatan:
Humas, penghubung, keamanan dapat
dijabat oleh Pembantu Umum (sesuai dengan
struktur organisasi rumah sakit)
2.
Pelaksana: disesuaikan dengan struktur organisasi
rumah sakit, meliputi :
Gambar 1. Struktur Organisasi
a. Operasional
Catatan:
Komponen lungsi dari bagan organisasi harus ada di dalam
penyusunan Tim, tetapi dapat disesuaikan dengan struktur
organisasi rumah sakit.
b. Logistik
c. Perencanaan
d. Keuangan
D. URAIAN DAN TUGAS FUNGSI
1.
Ketua:
•
Hal 14 dari 48
•
•
. .............
..,
Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana Bagi Rumah Saki'
Bertanggung jawab terhadap
penanggulangan bencana
pelaksanaan
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • 0
Pedoman Perencanoan Penyiagaan Bencana Bagi Rumah Sakit
HailS dari 48
•
•
Memberikan arahan pelaksanaan penanganan
operasional pada tim di lapangan
•
Memberikan informasi kepada pejabat, staf
internal rumah sa kit dan instansi terkait yang
membutuhkan serta media massa
•
•
z.
Melakukan koordinasi secara vertikal (Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Tk I dan 11/ BNPB)
dan horisontal (rumah sa kit lainnya, PMI dll)
Menkoordinasikan sumber daya, bantuan SDM dan
Fasilitas dari internal rumah sakit/dari luar rumah
sakit
Bertanggung jawab dalam tanggap darurat dan
pemulihan
Pelaksana:
jamban dan sanitasi lingkungan, bekerja sama
dengan instansi terkait
•
Menyiapkan tim keamanan
•
Melakukan pendataan pelaksanaan kegiatan
b. Perencanaan:
•
Bertanggung jawab terhadap ketersediaan
SDM
•
Patient Tracking dan informasi pasien
c. Logistik:
•
Bertanggung jawab terhadap ketersediaan
fasilitas (peralatan medis, APD, BMHP, obatobatan, makanan & minuman, linen, dan lainlain)
•
Bertanggung jawab pada ketersediaan
dan kesiapan komunikasi internal maupun
eksternal
•
Menyiapkan transportasi untuk tim, korban
bencana, dan yang memerlukan
•
Menyiapkan area untuk isolas1i
dekontaminasi (bila diperlukan)
a. Operasional:
•
Menganalisa informasi yang diterima
•
Melakukan identifikasi kemampuan yang
tersedia
•
Melakukan pengelolaan sumber daya
•
Memberikan pelayanan medis (triage,
pertolongan pertama, identifikasi korban,
stabilisasi korban cedera)
•
Menyiapkan tim evakuasi dan transportasi
(ambulans)
•
Menyiapkan area penampungan korban
(cedera, meninggal, dan pengungsi) di
lapangan, termasuk penyediaan air bersih,
Hal16 dari 48
•
•• • • • • • • • • • • •
Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana Bagi Rumah Sakit
dan
d. Keuangan:
•
Merencanakan
anggaran
penyiagaan
penanganan bencana (pelatihan, penyiapan
alat, obat obatan dll)
•
Melakukan administrasi keuangan pada saat
penanganan bencana .
•••• •••••• •••
Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana Bagi Rumah Sakit
Hal 17 dari 48
I
OJ
N
o
c..
OJ
セN@
•
•
.g.. "
3
'" '"
セ@
•
•
'5'" •
•
'"
''"" •
'" •
•
'" •
'" •
•
3
g. •
'" •
•
'"
"
''""
''""
'" セ@