BAB1jadi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Maslah
Pendidikan sangatlah penting bagi setiap insan, salah satu
hak azasi manusia yang paling mendasar adalah memperoleh
pendidikan yang layak baik orang yang mampu ataupun orang
yang tidak mampu, ketika seseorang memperoleh pendidikan
yang baik maka akan terbuka baginya untuk mendapatkan
kehidupan yang lebih baik.
Menyadari bahwa pendidikan sangat penting, Negara
sangat mendukung setiap warga negaranya untuk meraih
pendidikan setinggi-tingginya.
Beberapa di antaranya melakukan program pendidikan
gratis dan program beasiswa. beasiswa dapat dikatakan sebagai
pembiayaan yang tidak bersumber dari pendanaan sendiri atau
orang tua, akan tetapi diberikan oleh pemerintah, perusahaan
swasta, kedutaan, universitas, serta lembaga pendidik atau
peneliti.
Biaya tersebut diberikan kepada yang berhak menerima,
terutama berdasarkan klasifikasi, kualitas, dan kompetensisi
penerima beasiswa.
Demikian halnya dengan sekolah Pondok Pesantren Terpadu
Darul Amal yang telah memiliki program pemberian beasiswa
terhadap siswa - siswi.
1
2
Oleh karena itu beasiswa harus diberikan kepada penerima yang layak dan
pantas untuk mendapatkannya.
Akan tetapi, dalam melakukan seleksi beasiswa tersebut tentu akan
mengalami kesulitan karena banyaknya pelamar beasiswa dan banyaknya kriteria
yang digunakan untuk menentukan keputusan penerima beasiswa yang sesuai
dengan sekolah Pondok Pesantren Terpadu Daru Amal.
Untuk itu diperlukan suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dapat
memperhitungkan segala kriteria yang mendukung pengambilan keputusan guna
membantu,
mempercepat dan mempermudah proses pengambilan
keputusan
(Suryadi, Kadarsah, 1998).
Metode yang dipakai dalam pengambilan keputusan seleksi beasiswa adalah
Analitical Hierarchy Process (AHP) .metode tersebut dipilih karena metode AHP
merupakan
suatu
bentuk
model
pendukung
keputusan
dimana
peralatan
utamanya adalah sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya persepsi
manusia, yakni dalam hal ini adalah orang yang ahli dalam masalah beasiswa
atau orang yang mengerti permasalahan beasiswa.
Untuk mengatasi permasalahan yang telah dipaparkan di atas maka
penulismelakukan
penelitian
sebuah
system
yaitu
Sistem
Penunjang
Keputusan (SPK) Penerimaan Calon Beasiswa Dengan Metode Analitical
Hierarchy Proses (AHP) Berbasis Java.
1.2. Identifikasi Masalah
Masalah yang dapat dirumuskan berdasarkan latar belakang diatas adalah :
3
1. Bagaimana membangun sistem pemilihan calon penerima beasiswa yang tepat
di Pondok Pesantren Terpadu Darul Amal
2. Bagaimana
penerapan
metode
AHP
(Analisis
hirarki
proses)
pada
penyeleksian penerima beasiswa di Pondok Pesantren Terpadu Darul Amal.
1.3.
Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud
dari
penelitian
ini
adalah
untuk
memberikan
solusi
dan
meningkatkan kinerja dalam memilih penerimaan calon beasiswa yang tepat
dengan membangun SPK di Pondok Pesantren Terpadu Darul Amal.
Tujuan penelitian penunjang keputusan penerimaan beasiswa diantaranya adalah:
1. Membangun SPK dalam menentukan / pemilihan calon beasiswa dengan tepat
dan akurat.
2. Membangun SPK dengan Menerapkan metode AHP
3. Mempermudah dalam memproses pengolahan data-data penilain sehingga
bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan.
4. Menjaga keamanan dan kerahasiaan data penerimaan calon beasiswa di
Pondok Pesantren Terpadu Darul Amal.
1.4.
Batasan masalah
Sistem
penunjang
keputusan
penerimaan
calon
beasiswa
di
Pondok
Pesantren Terpadu Darul Amal diantaranya:
1. Aplikasi SPK ini dibuat dengan ruang lingkup seleksi beasiswa di Pondok
Pesantren Terpadu Darul Amal yang hanya bertujuan untuk memberikan
rekomendasi pemenang beasiswa.
4
2. Kriteria yang digunakan adalah semester, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK),
penghasilan orang tua, status orang tua, jumlah tanggungan orang tua dan
kriteria lainnya yang akan ditentukan setelah penelitian.
1.5.
kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat
bagi
dunia
ilmu
pengetahuan
sebagai
bahan
referensi
dan
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang tekhnik informatika.
2. Sebagai salah satu alternatif untuk membantu penyeleksian beasiswa di
pondok pesantren terpadu darul amal
3. Menambah pengetahuan penulis dalam merancang SPK dengan metode AHP di
Pondok Pesantren Terpadu Darul Amal.
1.6.
Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan oleh penulis adalah:
a. Wawancara
Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
jawab sambil berhadapan dengan narasumber
b. Studi Pustaka
segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan
topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku
ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan,
5
ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak
maupun elektronik lain.
c. Observasi
Pengamatan langsung suatu kegitan yang sedang dilakukan. Melalui observasi
penganalisis dapat memperoleh pandangan-pandangan mengenai apa yang
sebenarnya dilakukan, melihat langsung keterkaitan diantara para
pembuat
keputusan didalam organisasi, memahami pengaruh latar belakang fisik
terhadap para pembuat keputusan, menafsirkan pesan-pesan yang dikirimoleh
pembuat keputusan lewat tata letak kantor, serta memahami pengaruh para
pembuat keputusan terhadap pembuat keputusan lainnya.
1.7. Model Proses
Model proses yang digunakan dalam
pembuatan sistem penunjang
keputusan calon penerimaan beasiswa di Pondok Pesantren Terpadu Darul Amal
ini menggunakan model proses dengan paradigma Waterfall menurut teori Roger
S. Pressman yaitu :
1. Analisis
Dalam
tahap
ini
dilakukan
beberapa
langkah
dalam
menentukan
kebutuhan system yaitu:
a. Pendefinisian Sistem
Pada tahap ini dilakukan studi literature dan observasi terhadap konsep
dan teori bahasa pemodelan yang akan digunakan.
6
b. Survey dan Pengumpulan Data
Pengkajian sistem yang sudah ada secara umum dilaksanakan dalam
tahap ini. Pengkajian sistem tersebut dapat berupa
proses – proses
dalam sistem tujuan system, ataupun laporan – laporan perancangan
sistem.
2.
Perancangan / Desain Sistem
Dalam tahap perancangan / desain system ini akan disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan
sistem yang sudah di analisis pada tahapan sebelumnya kedalam bentuk blueprint software
yang akan di implementasikan pada computers ebelum coding dimulai. Desain harus dapat
mengimplementasikan kebutuhan sistem yang di perlukan yang telah di analisis sebelumnya,
maka proses ini juga harus di dokumentasikan menjadi software.
3.
Implementasi Sistem
Mengimplementasikan hasil dari rancangan sistem kedalam bahasa pemrograman yang
digunakan, dalam kasus ini bahasa pemrograman yang digunakan adalah java.
4.
Pengujian Sistem
Tahap pengujian sistem (testing) dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya terjadi
kesalahan pada script/coding agar kemudian dapat dilakuan perbaikan sehingga sistem
benar-benar berjalan dengan baik,
7
1.8.
Model Pengembangan Sistem
Model pengembangan sistem yang di gunakan penulis adalah DFD(data flow diagram). DFD
adalah suatu grafik yang menjelaskan sebuah sistem dengan menggunakan bentuk-bentuk atau simbol
untuk menggambarkan aliran data dari proses-proses yang saling berhubungan. DFD menggambarkan
input, proses, dan output yang terjadi dalam suatu sistem. DFD juga menggambarkan aliran data dalam
sebuah sistem. Dalam mendokumentasikan sebuah sistem, DFD mempunyai level- level mulai dari
yang terkecil , yaitu level 0 atau sering disebut context diagram.
8
9
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Maslah
Pendidikan sangatlah penting bagi setiap insan, salah satu
hak azasi manusia yang paling mendasar adalah memperoleh
pendidikan yang layak baik orang yang mampu ataupun orang
yang tidak mampu, ketika seseorang memperoleh pendidikan
yang baik maka akan terbuka baginya untuk mendapatkan
kehidupan yang lebih baik.
Menyadari bahwa pendidikan sangat penting, Negara
sangat mendukung setiap warga negaranya untuk meraih
pendidikan setinggi-tingginya.
Beberapa di antaranya melakukan program pendidikan
gratis dan program beasiswa. beasiswa dapat dikatakan sebagai
pembiayaan yang tidak bersumber dari pendanaan sendiri atau
orang tua, akan tetapi diberikan oleh pemerintah, perusahaan
swasta, kedutaan, universitas, serta lembaga pendidik atau
peneliti.
Biaya tersebut diberikan kepada yang berhak menerima,
terutama berdasarkan klasifikasi, kualitas, dan kompetensisi
penerima beasiswa.
Demikian halnya dengan sekolah Pondok Pesantren Terpadu
Darul Amal yang telah memiliki program pemberian beasiswa
terhadap siswa - siswi.
1
2
Oleh karena itu beasiswa harus diberikan kepada penerima yang layak dan
pantas untuk mendapatkannya.
Akan tetapi, dalam melakukan seleksi beasiswa tersebut tentu akan
mengalami kesulitan karena banyaknya pelamar beasiswa dan banyaknya kriteria
yang digunakan untuk menentukan keputusan penerima beasiswa yang sesuai
dengan sekolah Pondok Pesantren Terpadu Daru Amal.
Untuk itu diperlukan suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dapat
memperhitungkan segala kriteria yang mendukung pengambilan keputusan guna
membantu,
mempercepat dan mempermudah proses pengambilan
keputusan
(Suryadi, Kadarsah, 1998).
Metode yang dipakai dalam pengambilan keputusan seleksi beasiswa adalah
Analitical Hierarchy Process (AHP) .metode tersebut dipilih karena metode AHP
merupakan
suatu
bentuk
model
pendukung
keputusan
dimana
peralatan
utamanya adalah sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya persepsi
manusia, yakni dalam hal ini adalah orang yang ahli dalam masalah beasiswa
atau orang yang mengerti permasalahan beasiswa.
Untuk mengatasi permasalahan yang telah dipaparkan di atas maka
penulismelakukan
penelitian
sebuah
system
yaitu
Sistem
Penunjang
Keputusan (SPK) Penerimaan Calon Beasiswa Dengan Metode Analitical
Hierarchy Proses (AHP) Berbasis Java.
1.2. Identifikasi Masalah
Masalah yang dapat dirumuskan berdasarkan latar belakang diatas adalah :
3
1. Bagaimana membangun sistem pemilihan calon penerima beasiswa yang tepat
di Pondok Pesantren Terpadu Darul Amal
2. Bagaimana
penerapan
metode
AHP
(Analisis
hirarki
proses)
pada
penyeleksian penerima beasiswa di Pondok Pesantren Terpadu Darul Amal.
1.3.
Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud
dari
penelitian
ini
adalah
untuk
memberikan
solusi
dan
meningkatkan kinerja dalam memilih penerimaan calon beasiswa yang tepat
dengan membangun SPK di Pondok Pesantren Terpadu Darul Amal.
Tujuan penelitian penunjang keputusan penerimaan beasiswa diantaranya adalah:
1. Membangun SPK dalam menentukan / pemilihan calon beasiswa dengan tepat
dan akurat.
2. Membangun SPK dengan Menerapkan metode AHP
3. Mempermudah dalam memproses pengolahan data-data penilain sehingga
bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan.
4. Menjaga keamanan dan kerahasiaan data penerimaan calon beasiswa di
Pondok Pesantren Terpadu Darul Amal.
1.4.
Batasan masalah
Sistem
penunjang
keputusan
penerimaan
calon
beasiswa
di
Pondok
Pesantren Terpadu Darul Amal diantaranya:
1. Aplikasi SPK ini dibuat dengan ruang lingkup seleksi beasiswa di Pondok
Pesantren Terpadu Darul Amal yang hanya bertujuan untuk memberikan
rekomendasi pemenang beasiswa.
4
2. Kriteria yang digunakan adalah semester, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK),
penghasilan orang tua, status orang tua, jumlah tanggungan orang tua dan
kriteria lainnya yang akan ditentukan setelah penelitian.
1.5.
kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat
bagi
dunia
ilmu
pengetahuan
sebagai
bahan
referensi
dan
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang tekhnik informatika.
2. Sebagai salah satu alternatif untuk membantu penyeleksian beasiswa di
pondok pesantren terpadu darul amal
3. Menambah pengetahuan penulis dalam merancang SPK dengan metode AHP di
Pondok Pesantren Terpadu Darul Amal.
1.6.
Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan oleh penulis adalah:
a. Wawancara
Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
jawab sambil berhadapan dengan narasumber
b. Studi Pustaka
segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan
topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku
ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan,
5
ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak
maupun elektronik lain.
c. Observasi
Pengamatan langsung suatu kegitan yang sedang dilakukan. Melalui observasi
penganalisis dapat memperoleh pandangan-pandangan mengenai apa yang
sebenarnya dilakukan, melihat langsung keterkaitan diantara para
pembuat
keputusan didalam organisasi, memahami pengaruh latar belakang fisik
terhadap para pembuat keputusan, menafsirkan pesan-pesan yang dikirimoleh
pembuat keputusan lewat tata letak kantor, serta memahami pengaruh para
pembuat keputusan terhadap pembuat keputusan lainnya.
1.7. Model Proses
Model proses yang digunakan dalam
pembuatan sistem penunjang
keputusan calon penerimaan beasiswa di Pondok Pesantren Terpadu Darul Amal
ini menggunakan model proses dengan paradigma Waterfall menurut teori Roger
S. Pressman yaitu :
1. Analisis
Dalam
tahap
ini
dilakukan
beberapa
langkah
dalam
menentukan
kebutuhan system yaitu:
a. Pendefinisian Sistem
Pada tahap ini dilakukan studi literature dan observasi terhadap konsep
dan teori bahasa pemodelan yang akan digunakan.
6
b. Survey dan Pengumpulan Data
Pengkajian sistem yang sudah ada secara umum dilaksanakan dalam
tahap ini. Pengkajian sistem tersebut dapat berupa
proses – proses
dalam sistem tujuan system, ataupun laporan – laporan perancangan
sistem.
2.
Perancangan / Desain Sistem
Dalam tahap perancangan / desain system ini akan disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan
sistem yang sudah di analisis pada tahapan sebelumnya kedalam bentuk blueprint software
yang akan di implementasikan pada computers ebelum coding dimulai. Desain harus dapat
mengimplementasikan kebutuhan sistem yang di perlukan yang telah di analisis sebelumnya,
maka proses ini juga harus di dokumentasikan menjadi software.
3.
Implementasi Sistem
Mengimplementasikan hasil dari rancangan sistem kedalam bahasa pemrograman yang
digunakan, dalam kasus ini bahasa pemrograman yang digunakan adalah java.
4.
Pengujian Sistem
Tahap pengujian sistem (testing) dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya terjadi
kesalahan pada script/coding agar kemudian dapat dilakuan perbaikan sehingga sistem
benar-benar berjalan dengan baik,
7
1.8.
Model Pengembangan Sistem
Model pengembangan sistem yang di gunakan penulis adalah DFD(data flow diagram). DFD
adalah suatu grafik yang menjelaskan sebuah sistem dengan menggunakan bentuk-bentuk atau simbol
untuk menggambarkan aliran data dari proses-proses yang saling berhubungan. DFD menggambarkan
input, proses, dan output yang terjadi dalam suatu sistem. DFD juga menggambarkan aliran data dalam
sebuah sistem. Dalam mendokumentasikan sebuah sistem, DFD mempunyai level- level mulai dari
yang terkecil , yaitu level 0 atau sering disebut context diagram.
8
9