Tinjauan Pustaka T1 672007199 Full text

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian Terdahulu P enelitian dengan judul “ Integrated Context-Aware and Cloud – Based Adaptive Home Screen for Android Phones ”, meurpakan sistem berbasis cloud computing yang dirancang untuk mengatur tampilan home screen pada Android. Konfigurasi dari aplikasi yang terdapat di home screen disimpan pada Google cloud dan server Google App Engine akan mengirimkan event ke perangkat mobile yang telah terdaftar yang kemudian akan dieksekusi pada perangkat telepon. Keuntungan penggunaan dari Cloud 2 Device Messaging API yang disediakan oleh Google untuk Android 2.2 adalah aplikasi dapat dapat mendorong pesan ke perangkat mobile tanpa aplikasi berjalan terlebih dahulu. Ini bukan hanya solusi lebih ringkas bagi pengguna, tapi juga memberikan keuntungan lainnya seperti menyediakan umur baterai lebih baik semenjak tidak mengandalkan pada mekanisme polling [4]. Penelitian selanjutnya berjudul “ Zompopo: Mobile Calendar Prediction based on Human Activities Recognition using the Accelerometer and Cloud Services ” menerapkan Android Cloud 2 Device Messaging API yang sama disediakan oleh Google pada sebuah aplikasi bernama Zompopo. Zompopo adalah sebuah kalendar pintar yang menggabungkan Google Calendar dengan kemampuan accelerometer sensor , yang memungkinkan pengguna untuk menentukan jadwal aktifitas pengguna dari hari pertama menurut aktifitas hingga minggu terakhir. AC2DM adalah mekanisme yang memungkinkan mendorong pesan kedalam antrian melalui layanan notifikasi pihak ketiga, yang kemudian dikirim ke perangkat telepon. Ketika pesan diterima, sistem akan menjalankan kembali aplikasi melalui Intent Broadcast , mengirimkan pesan masuk yang belum diolah langsung menuju aplikasi Zompopo [5]. Dua penelitian yang telah dibahas sebelumnya terdapat perbedaan pustaka yang digunakan dalam penelitian kali ini, yaitu tidak adanya penggunaan URL Fetch Service untuk berkomunikasi diluar daripada sistem tersebut. Cloud Computing Kunci dari definisi cloud computing terletak pada kata “awan” itu sendiri. Awan tersebut merupakan sekumpulan dari komputer-komputer yang saling berhubungan. Komputer-komputer ini bisa saja merupakan sebuah komputer personal atau server jaringan, yang sifatnya publik atau pribadi [6]. Terdapat tiga jenis tingkat tawaran yang diberikan dari cloud computing. Ketiga tingkatan tersebut yaitu Infrastructure as a Service IaaS, Platform as a Service PaaS dan Software as a Service SaaS [7]. PaaS adalah tingkatan yang menyediakan layanan lebih dari IaaS berikan tanpa memberikan produk jadi yang disajikan kepada pengguna. PaaS berisi beberapa komponen yang dapat memberikan solusi sesuai dengan kebutuhan. Komponen-komponen tersebut dapat digunakan untuk membuat aplikasi yang nantinya digunakan oleh pengguna layanan, masih dalam konteks aplikasi web . Gambar 1 Arsitektur App Engine [7] Google App Engine App Engine adalah kerangka kerja aplikasi PaaS untuk mengembangkan aplikasi SaaS yang langsung berinteraksi dengan pengguna, yang berjalan pada server Google dan memanfaatkan kemampuan skalabilitas infrastrukturnya [2]. App Engine ditujukan kepada pengembang aplikasi untuk memenuhi skalabilitas aplikasi yang terus berkembang tanpa perlu memikirkan kemampuan terbatas pada hardware maupun isu-isu keamanan, dengan kata lain aplikasi akan berjalan pada hardware dengan kemampuan tinggi dan uptime yang tinggi pula. App Engine sendiri berjalan di atas infrastruktur yang sama yang digunakan oleh layanan Google lainnya seperti layanan pencarian Google, Gmail, Google Map dan lainnya. App Engine berada pada tingkatan application layer . Aplikasi berjalan diatas Java 6 Java Virtual Machine JVM, didukung oleh beberapa komponen seperti Java Servlet, Java Data Object JDO, Java Persistence API JPA, JCache dan JavaMail. Datastore adalah database terdistribusi yang digunakan untuk menyimpan dan mengatur data. Datastore didukung penuh oleh dua layanan Google, yaitu Bigtable dan Google File System GFS [7]. Data disimpan sebagai entitas dengan properti yang terorganisir yang sudah didefinisikan sebelumnya oleh aplikasi. Datastore dapat berinteraksi dengan API standar ataupun API tingkat rendah seperti JDO atau JPA. JDO menggunakan anotasi pada Plain Old Java Object POJO untuk mendeskripsikan bagaimana objek disimpan ke Datastore. Java Servlet adalah salah satu pondasi utama dalam sususan aplikasi server . App Engine menyajikan servlet, JSP, file statis dan data file lainnya yang terbungkus dalam web archive WAR sesuai dengan konfigurasi yang terdapat pada file deployment descriptor web.xml. Servlet adalah Java class yang didisain untuk merespon permintaan client dengan konten yang dinamis melalui jaringan [8]. Servlet juga dapat difungsikan sebagai interface web service sederhana. Dimana client memanggil Servlet untuk memanggil fungsi yang terdapat pada server dan kemudian menggunakan output yang berupa HTTP Response. JSP JavaServer Pages adalah komponen dari Java servlet yang didisain untuk memenuhi peran sebagai antarmuka pengguna dalam aplikasi web Java [8]. JSP berperan dalam menampilkan respon yang diberikan servlet berupa gabungan HTML atau XHTML, elemen XML dan perintah atau aksi dari JSP. Android adalah sususan perangkat lunak – satu set subsistem perangkat lunak yang dibutuhkan untuk memberikan solusi yang bersifat fungsional – khususnya untuk perangkat mobile . Susunan ini mencakup sebuah sistem operasi sebuah kernel Linux yang dimodifikasi, middleware perangkat lunak yang menghubungkan tingkatan terendah dalam sistem operasi dengan aplikasi tingkat tinggi yang sebagian besarnya berbasis Java, dan aplikasi-aplikasi utama ditulis dalam Java seperti web browser dikenal juga sebagai Browser dan contact manager dikenal juga sebagai Contact [9]. Seluruh aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java, berjalan pada lapisan teratas dalam arsitektur Android. Menggunakan Application Framework untuk mendapatkan solusi yang diinginkan sesuai kebutuhan. Application Framework merupakan kerangka kerja yang telah tertanam dalam sistem operasi Android. C2DM adalah teknologi yang berjalan pada jaringan awan Google. Menggunakan kanal Extensible Messaging Presence Protocol XMPP yang diciptakan oleh layanan GTalk. Android dengan versi minimal 2.2 memiliki sebuah kerangka kerja pengiriman pesan berbasis cloud messaging dengan nama Cloud 2 Device Messaging C2DM yang dirancang untuk menerapkan push messaging atau mendorong pesan langsung menuju perangkat [9]. Social Networking API Sebelum dapat menggunakan API yang tersedia pada social networking seperti Facebook dan Twitter, terdapat poin penting yang harus diketahui para pengembang aplikasi pihak ketiga. Kedua social networking ini menggunakan Open Authorization OAuth sebagai mekanisme otentikasi aplikasi. Aplikasi perlu melakukan otorisasi terlebih dahulu agar dapat mendapatkan hak akses terhadap sumber yang diinginkan. Request token dapat didapatkan dengan mengarahkan pengguna menuju tampilan dialog OAuth lalu mengubahnya menjadi access token sesuai dengan mekanisme yang dimiliki tiap versi OAuth. HTTP request yang telah memiliki otorisasi dari pengguna dapat digunakan aplikasi untuk melakukan panggilan terhadap Facebook API atau Twitter API. Terdapat dua macam jenis method yang paling sering digunakan untuk melakukan request melalui HTTP yaitu POST dan GET. 3. Metode Penelitian Metode yang digunakan untuk merancang sistem dari aplikasi dalam penelitian ini yaitu model waterfall . Sebuah model proses aplikasi dimana terdapat tahapan pengembangan yang berbeda: analisis kebutuhan, desain, implementasi, pengujian dan perawatan. Secara prinsip, sebuah tahapan harus sudah selesai sebelum menlanjutkan ke tahapan proses yang berikutnya. Dan secara praktek, terdapat pengulangan yang terjadi pada tiap-tiap tahapan proses [10]. Analisis Telah diberikan kuesioner kepada 61 orang pengguna jejaring sosial sedangkan hasil kuesioner yang terisi adalah 38 kuesioner 62. Hasil survey yang dilakukan menunjukan sekitar 32 dari responden menggunakan sistem operasi Android. Sebanyak 20 responden 53 mengaku sering mendengarkan lagu pada telepon selular, 11 responden 29 menyatakan terkadang, empat responden 10 menyatakan jarang dan tiga responden 8 menyatakan tidak pernah. Besar kemungkinan bahwa aplikasi yang dirancang dapat diterima dengan baik karena adanya kebutuhan yang besar pada kalangan pengguna. Sebanyak 36 responden 93 mengaku sebagai orang yang mengikuti perkembangan informasi mengenai penyanyi atau band favorit pengguna. Sebanyak 35 dari 38 orang pernah mendengarkan musik pada telepon selular dan 20 orang mengaku sering melakukan hal tersebut. Analisis yang dilakukan berdasarkan data survey tersebut menunjukan bahwa terdapat kebutuhan yang besar pada pengguna jejaring sosial dalam hal seputar kebutuhan perkembangan informasi dunia musik. Cloud messaging dari Android C2DM berjalan dengan versi Android minimal 2.2, oleh karena itu versi Android yang digunakan pada penelitian ini adalah versi 2.2. Ukuran RAM yang digunakan yaitu minimal 156MB untuk memastikan tidak ada kendala ketika berpindah aplikasi musik player dengan aplikasi yang dirancang pada Android. Desain Sistem Gambar 2Arsitektur sistem Gambar 2 menunjukan arsitektur sistem yang dibangun. Bagian yang berwarna hijau adalah bagian dari sistem yang dirancang pada penelitian ini. Aplikasi yang dirancang adalah Software as a Service SaaS yang langsung berinteraksi dengan pengguna melalui dua buah aplikasi, aplikasi server dan aplikasi client . Aplikasi server berjalan pada lingkungan Google App Engine PaaS yang bertugas melakukan semua pemanggilan API jejaring sosial. Aplikasi server merupakan aplikasi middleware yang mengambil alih proses komputasi pada perangkat mobile . Sementara aplikasi client hanya memberikan masukan dan menunggu keluaran yang diproses oleh aplikasi server . Besarnya lama proses yang jika dikerjakan pada perangkat mobile tidak dapat ditolerir oleh pengguna dan aplikasi mobile dari perspektif penggunaan. Aplikasi client terhubung dengan aplikasi server menggunakan protokol HTTP untuk dapat melakukan proses yang diinginkan. Permintaan ditangani oleh servlet yang didalamnya terdapat parameter-parameter yang dikirimkan oleh aplikasi client . Semua permintaan yang membutuhkan pemanggilan API jejaring sosial akan langsung dikerjakan pada servlet tersebut menggunakan URL Fetch Service . Unified Modeling Language UML digunakan untuk menggambarkan bagaimana struktur dari rancangan aplikasi. UML adalah sebuah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint dari sebuah perangkat lunak. UML bisa juga digunakan untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan artefak dari sistem perangkat lunak [11]. Gambar 3 Use Case Diagram Gambar 3 menunjukan use case diagram yang menggambarkan interaksi pengguna dengan sistem yang dirancang, serta menjelaskan apa-apa saja yang pengguna dapat lakukan pada sistem. Gambar 3 dapat dijelaskan sebagai berikut: - Registrasi Akun Google. Proses login pada aplikasi server menggunakan JSP dan Servlet pengguna secara otomatis mendaftarkan akun Google kedalam aplikasi. - Membagikan Status Lagu Ke Jejaring Sosial. Pengguna dapat membagikan status lagu yang sedang dimainkan ke situs jejaring yang ada. Hal ini dapat dilakukan setelah pengguna memiliki setidaknya satu akun jejaring sosial yang telah terdaftar. - Menghubungkan Akun Facebook dan Menghubungkan Akun Twitter . Menghubungkan akun jejaring sosial pengguna, yaitu Facebook dan Twitter. Proses otorisasi aplikasi dilakukan pada penyedia layanan itu sendiri dengan menanyakan hak akses yang akan diberikan kepada aplikasi. - Melihat Status Semua Teman . Mendapatkan info lagu terkini semua teman yang telah menggunakan aplikasi ini. Daftar teman didapatkan ketika pengguna mendaftarkan akun jejaring sosial, kemudian aplikasi server mencocokkan pada Datastore. - Menulis Komentar pada Status . Pengguna dapat memberikan tanggapan dari lagu yang dimainkan kepada teman pada aplikasi. Komentar dikirimkan melalui fitur yang telah tersedia pada jejaring sosial pengguna. Terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan agar aplikasi dapat mengintegrasikan dengan jejaring sosial yaitu Facebook dan Twitter. Sebelum dapat melanjutkan proses otentikasi dan otorisasi pengguna, pengguna perlu melakukan login terlebih dahulu sebagai proses registrasi. Gambar 4 Activity diagram registrasi Google Account Gambar 4 adalah activity diagram proses registrasi yang dilakukan pada aplikasi client . Proses registrasi juga menyimpan informasi seperti ID registrasi, ID device dan alamat email akun pengguna. Proses ini sekaligus mendaftarkan perangkat pengguna agar terdaftar pada server C2DM, supaya dapat menggunakan layanan yang disediakan oleh C2DM yaitu push notification . Setelah terdaftar pada aplikasi, pengguna dapat mengatur akun jejaring sosial dan menyimpan pengaturan tersebut pada Datastore. Ini bertujuan untuk mendapatkan izin dari pengguna agar aplikasi dapat mengakses jejaring sosial menggunakan akun yang telah pengguna miliki. Gambar 5 Activity diagram otorisasi aplikasi Gambar 5 adalah activity diagram yang menjelaskan aktifitas yang dilakukan pengguna untuk memberikan hak akses kepada aplikasi untuk dapat memakai private resource yang terdapat pada akun jejaring sosial pengguna. Sehingga aplikasi dapat melakukan update status pada jejaring sosial sebagai pengguna. Gambar 6 Activity diagram share status Gambar 6 adalah activity diagram yang menunjukan aktifitas pengguna untuk dapat membagikan status ke jejaring sosial. Pengguna perlu melakukan proses otentikasi dan otorisasi terhadap aplikasi agar dapat melakukan update status pada jejaring sosial. Gambar 7 Package Entity aplikasi server Gambar 7 adalah rancangan class diagram yang terdapat pada aplikasi server . Class-class tersebut nantinya digunakan sebagai media yang digunakan aplikasi untuk memuat informasi dan menyimpan informasi tersebut pada Datastore. 4. Hasil dan Pembahasan Aplikasi server yang berjalan pada jaringan Google Cloud bertindak sebagai pemproses dan penyiman data. Tingkatan cloud computing ini disebut juga sebagai Software as a Service SaaS dimana aplikasi memberikan layanan kepada aplikasi client yang masih tergabung dalam sistem. Terdapat juga beberapa tampilan antar muka dengan pengguna. Fungsi yang terdapat pada aplikasi server yaitu menghubungkan aplikasi dengan jejaring sosial, mengirim pesan C2DM, memanggil API jejaring sosial, menyimpan pengaturan pengguna, dan menyimpan data lagu yang telah dimainkan pengguna. Agar dapat melakukan integrasi konten dengan jejaring sosial perlu dilakukannya otentikasi dan otorisasi pada jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Hal tersebut perlu dilakukan agar aplikasi dapat mengakses jejaring sosial sebagai pengguna aplikasi. Gambar 8 Implementasi tampilan otorisasi dan otentikasi Facebook Gambar 8 adalah hasil dari implementasi dari proses otorisasi dan otentikasi pengguna pada jejaring sosial Facebook. Setelah berhasil melewati proses yang disedikan Facebook, maka akan muncul nama pengguna berserta username . Kode Program 1 merupakan potongan kode program yang dikerjakan pada aplikasi server untuk mendapatkan access token sekaligus informasi pengguna. Access token tersebut nantinya digunakan sebagai parameter untuk menandai setiap pemanggilan API yang dilakukan aplikasi telah melalui persetujuan pengguna. Setelah mendapatkan access token pengguna dapat melakukan update status melalui aplikasi client . HTTP request dari aplikasi client untuk update status ditangani oleh PostServlet pada method doPost. Kode Program 2 adalah potongan kode program yang dikerjakan pada aplikasi server untuk menangkap input yang berisi informasi aktifitas musik pengguna. Nilai input pada HTTP POST dapat diambil sesuai nama parameter yang dikirim aplikasi client . Input tersebut dibungkus kedalam sebuah entity class Post, dengan menggunakan JDO objek newPost dapat langsung disimpan kedalam Datastore tanpa perlu mengubah isi objek kedalam bentuk SQL. Setelah menyimpan post tersebut maka aplikasi perlu melakukan update status pada jejaring sosial yang telah pengguna daftarkan dengan memanfaatkan URL Fetch Service yang disediakan Google App Engine. 1. Post newPost = new Post; 2. newPost.setEmailAddressrequest.getParameteremailAddress; 3. newPost.setArtistrequest.getParameterartist; 4. newPost.setAlbumrequest.getParameteralbum; 5. newPost.setTrackrequest.getParametertrack; 6. newPost.setRaterequest.getParameterrate; 7. newPost.setCommentrequest.getParametercomment; 8. newPost.setPostingTimenew Datenew Longrequest.getParameterpostingTime; Kode Program 2 Mengambil input dari aplikasi client 1. String authCode = request.getParametercode; 2. String stringUrl = https:graph.facebook.comoauthaccess_token?client_id= + ApplicationParams.FACEBOOK_CLIENT_ID + redirect_uri=+ApplicationParams.APP_HOME_URL+AccountFacebookc lient_secret= + ApplicationParams.FACEBOOK_CLIENT_SECRET + code= + authCode; Kode Program 1 Otorisasi pengguna Facebook pada servlet Kode Program 3 adalah potongan kode program dimana aplikasi server melakukan update status pengguna menggunakan class java.net.URL baris pertama. Isi URL yang diakses adalah https:graph.facebook.commefeed, dengan menyantumkan access token melalui output stream koneksi tersebut baris ke-7 hingga ke-9. Aplikasi server mengirimkan pesan C2DM dengan tujuan memperbaharui aktifitas lagu terakhir yang dimainkan pengguna. Pesan ini dikirimkan dalam format JSON yang berisi email , lastTrack, lastArtist,postId. Pesan dikirimkan keseluruh teman pengguna agar dapat mengetahui perubahan terkini. Kode Program 4 membentuk HTTP Post dengan data array byte yang telah dibuat kemudian pesan dikirimkan melalui OutputStream. 1. URL url = new URLhttps:android.apis.google.comc2dmsend; 2. HttpURLConnection conn = HttpURLConnection url.openConnection; 3. conn.setDoOutputtrue; 4. conn.setUseCachesfalse; 5. conn.setRequestMethodPOST; 6. conn.setRequestPropertyContent-Type,applicationx-www-form- urlencoded;charset=UTF-8; 7. conn.setRequestPropertyContent- Length,Integer.toStringpostData.length; 8. conn.setRequestPropertyAuthorization, GoogleLogin auth=+ authToken; 9. OutputStream out = conn.getOutputStream; 10. out.writepostData; Kode Program 4 Mengirim pesan C2DM 1. URL url = new URLFEED_PATH + ? + this.facebookAccount.getAccessToken; 2. connection = HttpURLConnection url.openConnection; 3. connection.setDoOutputtrue; 4. connection.setRequestMethodPOST; 5. String postData = URLEncoder.encodemessage, UTF-8 + = + URLEncoder.encodemessage+\nCheck this on last.fm : +link, UTF-8; 6. postData += + URLEncoder.encodelink, UTF-8 + = + URLEncoder.encodelink, UTF-8; 7. writer = new OutputStreamWriterconnection.getOutputStream; 8. writer.writepostData; 9. writer.close; Kode Program 3 Update status pada Facebook Aplikasi client dengan nama aplikasi PlaynShare adalah hasil rancangan yang berupa aplikasi Android. Aplikasi ini memberikan input yang prosesnya dikerjakan oleh aplikasi server untuk mengurangi beban komputasi mobile computing dan membebankan process pada cloud computing . Hasil dari komputasi yang dilakukan aplikasi server dimuat dalam aplikasi client. Aplikasi client berkomunikasi dengan aplikasi server melalui HTTP Request dan C2DM. Gambar 9 Implementasi tampilan aplikasi client Gambar 9 menunjukan perubahan informasi lagu yang ditampilkan akan berubah secara otomatis ketika broadcaster memainkan lagu berbeda dengan lagu yang sebelumnya. Sebuah pesan dikirimkan dari server menggunakan C2DM berisi informasi tentang update lagu dari broadcaster . Konsep pertemanan antara Facebook dan Twitter sangatlah berbeda, pada Facebook untuk menjadi seorang teman harus melalui proses konfirmasi, sedangkan pada Twitter tidak demikian melainkan hanya sebatas following mengikuti atau follower pengikut saja. Istilah Broadcaster penyiar merupakan sebutan bagi pengguna yang menyiarkan lagu terakhir pada music player keseluruh teman yang telah terdaftar. Gambar 10 Implementasi tampilan auto-update now playing Gambar 10 menampilkan Toast ketika pengguna mengganti dan memutar lagu pada music player , secara otomatis aplikasi akan meng- update now playing pada server . Aplikasi juga akan memberikan notifikasi kepada pengguna, notifikasi akan menampilkan Gambar 11. Data yang ditampilkan sesuai dengan lagu yang diputar pada aplikasi music player . Kode program 2 adalah intent action yang “ditangkap” ketika aplikasi music player mengubah status pemutaran lagu. Paradigma pemrograman yang digunakan untuk menangkap informasi pada music player menggunakan event- driven programming . Sebuah paradigma dimana alur program dipicu oleh sebuah event. Gambar 11 Implementasi tampilan ShareActivity Gambar 11 adalah tampilan ShareActivity dapat digunakan untuk memberikan komentar mengenai lagu yang diputar pada music player , informasi ini yang nantinya akan dijadikan status pada jejaring sosial. Tombol Share digunakan sosial untuk meng- update status pengguna, aplikasi akan melakukan HTTP POST ke aplikasi server untuk menyimpan dan melakukan HTTP POST ke jejaring. Gambar 12 Hasil share status pada Facebook Gambar 12 menunjukan bahwa aplikasi berhasil melakukan update status sesuai dengan input pada ShareActivity. Gambar 13 Hasil share status pada Twitter 1. action android:name=com.android.music.metachangedaction 2. action android:name=com.android.music.playstatechangedaction 3. action android:name=com.android.music.playbackcompleteaction Kode Program 5 Action yang ditangkap BroadcastReceiver Gambar 13 merupakan tweet yang dihasilkan oleh aplikasi, menunjukan kesamaan pesan seperti yang ditampilkan oleh Gambar 12. Pengguna dapat mengirimkan komentar yang sedang dimainkan teman pengguna menggunakan activity CommentActivity. Pengguna memilih teman pada daftar yang telah ditampilkan, kemudian aplikasi akan melakukan request ke aplikasi server untuk mendapatkan komentar terbaru yang ada pada post yang terakhir lalu akan menampilkan hasil tersebut kedalam CommentActivity. Setelah muncul komentar pada post tersebut, maka pengguna dapat mulai menuliskan tanggapannya. Setelah menekan tombol Send , maka aplikasi akan memuat ulang komentar dan menampilkannya, seperti yang ditampilkan Gambar 14. Gambar 14 Implementasi tampilan CommentActivity Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode black-box testing , sebuah metode pengujian berdasarkan spesifikasi program. Tujuannya adalah untuk mencari area dimana program memiliki kebiasaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan [12]. Terdapat dua jenis pengujian yang dilakukan yaitu pengujian aplha dan pengujian beta. Pengujian alpha adalah pengujian yang dilakukan oleh tim pengembang aplikasi. Sedangkan Pengujian beta adalah pengujian yang dilakukan pengguna akhir aplikasi. Input yang dibutuhkan pada RegisterActivity adalah Google Account, jika tidak terdapat Google Account satupun pada perangkat, maka aplikasi akan mengarahkan pengguna untuk melakukan sign in pada activity Accounts sync. Sedangkan input yang dibutuhkan untuk meng- update status yaitu judul lagu, nama penyanyiband, nama album opsional dan komentar. Pada aplikasi server inputan hanyalah hasil yang diberikan dari API jejaring sosial ketika pengguna melakukan otorisasi dan otentikasi. Apakah pengguna memberikan izin atau tidak kepada aplikasi untuk mengkases jejaring sosial menggunakan hak pengguna. Aplikasi client sangat membutuhkan koneksi internet untuk dapat berkomunikasi dengan aplikasi server . Fungsi yang bersifat otomatis misalnya ketika pengguna memutar lagu pada music player , akan mengirim request untuk mengubah data yang ada pada aplikasi server . Jika tidak ada koneksi internet yang aktif maka aplikasi seharusnya menampilkan pesan bahwa terjadi kesalahan pada proses tersebut, demikian pula proses yang sifatnya manual seperti registrasi dan memperbaharui daftar pertemanan. Aplikasi client tidak dapat menolerir kesalahan ketika pengguna memutar lagu namun belum melakukan registrasi. Tidak akan muncul notifikasi kepada pengguna jika belum melakukan registrasi. Setelah mengumpulan syarat-syarat pengujian yang akan menggunakan metode black-box , langkah selanjutnya adalah melakukan test case untuk setiap proses yang dilakukan pada aplikasi. Tabel 1 Pengujian alpha ID Tes Deskripsi Respon yang diharapkan Validitas GAE-1 Mengakses halaman khusus pengguna Menampilkan halaman Google Sign In  GAE-2 Tidak memberikan izin mengakses akun Facebook Menampilkan pesan error  GAE-3 Memberikan izin mengakses akun Facebook Menampilkan informasi pengguna  GAE-4 Tidak memberikan izin mengakses akun Twitter Menampilkan pesan error  GAE-5 Memberikan izin mengakses akun Twitter Menampilkan informasi pengguna  AND-1 Registrasi tanpa memiliki akun Google Menampilkan activity Accounts sync  AND-2 Memberikan izin menggunakan akun Google Melanjutkan proses regitrasi  AND-3 Tidak memberikan izin menggunakan akun Google Kembali ke activity Register dan menampilkan pesan gagal registrasi  AND-4 Update status dengan mengosongkan form Menunjukan pesan bahwa judul lagu dan nama penyanyi tidak boleh kosong  AND-5 Update status dengan mengisi form Menampilkan progress dialog dan hasil posting  Tes kelayakan sistem dilakukan untuk menentukan apakah sistem dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Tahapan pengujian ini merupakan β beta testing , pengujian dilakukan oleh pengguna akhir aplikasi. Pengujian dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada 20 pengguna setelah mencoba secara langsung aplikasi client pada perangkat Android. Karakteristik pengguna aplikasi adalah mahasiswa dan umum dengan usia berkisar antara 22 hingga 27 tahun dengan pemahaman yang baik mengenai cara mengoperasikan aplikasi yang baru dikenal. Pengujian dilakukan oleh pengguna tanpa adanya bantuan sedikitpun mengenai langkah-langkah dalam mengoperasikan aplikasi. Tabel 4. 1 Pengujian beta No Pertanyaan Sangat Mudah Mudah Biasa Sulit Sangat Sulit Total 1 Apakah aplikasi mudah dimengerti? 3 9 7 1 20 2 Apakah aplikasi mudah dioperasikan? 2 9 7 2 20 Sangat Membantu Cukup Biasa Kurang Sangat Tidak Total 3 Apakah aplikasi ini membantu anda untuk memperkenalkan lagu yang anda sukai kepada orang lain? 4 9 5 2 20 Berdasarkan hasil kuesioner yang telah diberikan kepada pengguna menunjukan aplikasi yang dirancang cukup membantu pengguna dalam hal memperkenalkan lagu melalui jejaring sosial dengan nilai rerata 2.25, serta tingginya nilai rerata kemudahan dalam menggunakan aplikasi yaitu 2.45.

5. Simpulan