2. Tinjauan Pustaka
Penelitian Terdahulu P
enelitian dengan judul “
Integrated Context-Aware and Cloud
–
Based Adaptive Home Screen for Android Phones
”, meurpakan sistem berbasis
cloud computing
yang dirancang untuk mengatur tampilan
home screen
pada Android. Konfigurasi dari aplikasi yang terdapat di
home screen
disimpan pada Google
cloud
dan
server
Google App Engine akan mengirimkan
event
ke perangkat
mobile
yang telah terdaftar yang kemudian akan dieksekusi pada perangkat telepon. Keuntungan penggunaan dari
Cloud
2
Device Messaging
API yang disediakan oleh Google untuk Android 2.2 adalah aplikasi dapat dapat mendorong
pesan ke perangkat
mobile
tanpa aplikasi berjalan terlebih dahulu. Ini bukan hanya solusi lebih ringkas bagi pengguna, tapi juga memberikan keuntungan
lainnya seperti menyediakan umur baterai lebih baik semenjak tidak mengandalkan pada mekanisme
polling
[4]. Penelitian selanjutnya berjudul “
Zompopo: Mobile Calendar Prediction based on Human Activities Recognition using the Accelerometer and Cloud
Services
” menerapkan Android
Cloud
2
Device Messaging
API yang sama disediakan oleh Google pada sebuah aplikasi bernama Zompopo. Zompopo adalah
sebuah kalendar pintar yang menggabungkan Google Calendar dengan kemampuan
accelerometer sensor
, yang memungkinkan pengguna untuk menentukan jadwal aktifitas pengguna dari hari pertama menurut aktifitas hingga
minggu terakhir. AC2DM adalah mekanisme yang memungkinkan mendorong pesan kedalam antrian melalui layanan notifikasi pihak ketiga, yang kemudian
dikirim ke perangkat telepon. Ketika pesan diterima, sistem akan menjalankan kembali aplikasi melalui
Intent Broadcast
, mengirimkan pesan masuk yang belum diolah langsung menuju aplikasi Zompopo [5].
Dua penelitian yang telah dibahas sebelumnya terdapat perbedaan pustaka yang digunakan dalam penelitian kali ini, yaitu tidak adanya penggunaan URL
Fetch Service
untuk berkomunikasi diluar daripada sistem tersebut.
Cloud Computing
Kunci dari definisi
cloud computing
terletak pada kata “awan” itu sendiri. Awan tersebut merupakan sekumpulan dari komputer-komputer yang saling
berhubungan. Komputer-komputer ini bisa saja merupakan sebuah komputer personal atau
server
jaringan, yang sifatnya publik atau pribadi [6]. Terdapat tiga jenis tingkat tawaran yang diberikan dari
cloud computing.
Ketiga tingkatan tersebut yaitu
Infrastructure as a Service
IaaS,
Platform as a Service
PaaS dan
Software as a Service
SaaS [7]. PaaS adalah tingkatan yang menyediakan layanan lebih dari IaaS berikan tanpa memberikan produk jadi yang
disajikan kepada pengguna. PaaS berisi beberapa komponen yang dapat memberikan solusi sesuai dengan kebutuhan. Komponen-komponen tersebut
dapat digunakan untuk membuat aplikasi yang nantinya digunakan oleh pengguna layanan, masih dalam konteks aplikasi
web
.
Gambar 1 Arsitektur App Engine [7]
Google App Engine App Engine adalah kerangka kerja aplikasi PaaS
untuk mengembangkan aplikasi SaaS yang langsung berinteraksi dengan pengguna, yang berjalan pada server Google dan memanfaatkan kemampuan
skalabilitas infrastrukturnya [2]. App Engine ditujukan kepada pengembang aplikasi untuk memenuhi skalabilitas aplikasi yang terus berkembang tanpa perlu
memikirkan kemampuan terbatas pada
hardware
maupun isu-isu keamanan, dengan kata lain aplikasi akan berjalan pada
hardware
dengan kemampuan tinggi dan
uptime
yang tinggi pula. App Engine sendiri berjalan di atas infrastruktur yang sama yang digunakan oleh layanan Google lainnya seperti layanan pencarian
Google, Gmail, Google Map dan lainnya. App Engine berada pada tingkatan
application layer
. Aplikasi berjalan diatas Java 6 Java Virtual Machine JVM,
didukung oleh beberapa komponen seperti Java Servlet, Java Data Object JDO, Java Persistence API JPA, JCache dan JavaMail.
Datastore adalah
database
terdistribusi yang digunakan untuk menyimpan dan mengatur data. Datastore didukung penuh oleh dua layanan Google, yaitu
Bigtable dan Google File System GFS [7]. Data disimpan sebagai entitas dengan properti yang terorganisir yang sudah didefinisikan sebelumnya oleh aplikasi.
Datastore dapat berinteraksi dengan API standar ataupun API tingkat rendah seperti JDO atau JPA. JDO menggunakan anotasi pada
Plain Old Java Object
POJO untuk mendeskripsikan bagaimana objek disimpan ke Datastore.
Java Servlet adalah salah satu pondasi utama dalam sususan aplikasi
server
. App Engine menyajikan servlet, JSP,
file
statis dan data
file
lainnya yang terbungkus dalam
web archive
WAR sesuai dengan konfigurasi yang terdapat pada
file deployment descriptor
web.xml. Servlet adalah Java
class
yang didisain untuk merespon permintaan
client
dengan konten yang dinamis melalui jaringan [8]. Servlet juga dapat difungsikan sebagai
interface web service
sederhana. Dimana
client
memanggil Servlet untuk memanggil fungsi yang terdapat pada
server
dan kemudian menggunakan
output
yang berupa HTTP Response.
JSP JavaServer Pages adalah komponen dari Java servlet yang didisain
untuk memenuhi peran sebagai antarmuka pengguna dalam aplikasi
web
Java [8].
JSP berperan dalam menampilkan respon yang diberikan servlet berupa gabungan HTML atau XHTML, elemen XML dan perintah atau aksi dari JSP.
Android adalah sususan perangkat lunak
– satu set subsistem perangkat lunak yang dibutuhkan untuk memberikan solusi yang bersifat fungsional
– khususnya untuk perangkat
mobile
. Susunan ini mencakup sebuah sistem operasi sebuah
kernel
Linux yang dimodifikasi,
middleware
perangkat lunak yang menghubungkan tingkatan terendah dalam sistem operasi dengan aplikasi tingkat
tinggi yang sebagian besarnya berbasis Java, dan aplikasi-aplikasi utama ditulis
dalam Java seperti
web browser
dikenal juga sebagai
Browser
dan
contact manager
dikenal juga sebagai
Contact
[9]. Seluruh aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java, berjalan pada lapisan teratas dalam arsitektur Android.
Menggunakan
Application Framework
untuk mendapatkan solusi yang diinginkan sesuai kebutuhan.
Application Framework
merupakan kerangka kerja yang telah tertanam dalam sistem operasi Android.
C2DM adalah teknologi yang berjalan pada jaringan awan Google.
Menggunakan kanal
Extensible Messaging Presence Protocol
XMPP yang diciptakan oleh layanan GTalk. Android dengan versi minimal 2.2 memiliki
sebuah kerangka kerja pengiriman pesan berbasis
cloud messaging
dengan nama
Cloud
2
Device Messaging
C2DM yang dirancang untuk menerapkan
push messaging
atau mendorong pesan langsung menuju perangkat [9].
Social Networking
API
Sebelum dapat menggunakan API yang tersedia pada
social networking
seperti Facebook dan Twitter, terdapat poin penting yang harus diketahui para pengembang aplikasi pihak ketiga. Kedua
social networking
ini menggunakan
Open Authorization
OAuth sebagai mekanisme otentikasi aplikasi. Aplikasi perlu melakukan otorisasi terlebih dahulu agar dapat mendapatkan hak akses
terhadap sumber yang diinginkan.
Request token
dapat didapatkan dengan mengarahkan pengguna menuju tampilan dialog OAuth lalu mengubahnya
menjadi
access token
sesuai dengan mekanisme yang dimiliki tiap versi OAuth. HTTP
request
yang telah memiliki otorisasi dari pengguna dapat digunakan aplikasi untuk melakukan panggilan terhadap Facebook API atau Twitter API.
Terdapat dua macam jenis
method
yang paling sering digunakan untuk melakukan
request
melalui HTTP yaitu POST dan GET. 3.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk merancang sistem dari aplikasi dalam penelitian ini yaitu model
waterfall
. Sebuah model proses aplikasi dimana terdapat tahapan pengembangan yang berbeda: analisis kebutuhan, desain,
implementasi, pengujian dan perawatan. Secara prinsip, sebuah tahapan harus sudah selesai sebelum menlanjutkan ke tahapan proses yang berikutnya. Dan
secara praktek, terdapat pengulangan yang terjadi pada tiap-tiap tahapan proses [10].
Analisis Telah diberikan kuesioner kepada 61 orang pengguna jejaring sosial
sedangkan hasil kuesioner yang terisi adalah 38 kuesioner 62. Hasil survey
yang dilakukan menunjukan sekitar 32 dari responden menggunakan sistem operasi Android. Sebanyak 20 responden 53 mengaku sering mendengarkan
lagu pada telepon selular, 11 responden 29 menyatakan terkadang, empat responden 10 menyatakan jarang dan tiga responden 8 menyatakan tidak
pernah. Besar kemungkinan bahwa aplikasi yang dirancang dapat diterima dengan baik karena adanya kebutuhan yang besar pada kalangan pengguna. Sebanyak 36
responden 93 mengaku sebagai orang yang mengikuti perkembangan informasi mengenai penyanyi atau band favorit pengguna. Sebanyak 35 dari 38
orang pernah mendengarkan musik pada telepon selular dan 20 orang mengaku sering melakukan hal tersebut. Analisis yang dilakukan berdasarkan data survey
tersebut menunjukan bahwa terdapat kebutuhan yang besar pada pengguna jejaring sosial dalam hal seputar kebutuhan perkembangan informasi dunia musik.
Cloud messaging
dari Android C2DM berjalan dengan versi Android minimal 2.2, oleh karena itu versi Android yang digunakan pada penelitian ini
adalah versi 2.2. Ukuran RAM yang digunakan yaitu minimal 156MB untuk memastikan tidak ada kendala ketika berpindah aplikasi
musik player
dengan
aplikasi yang dirancang pada Android. Desain Sistem
Gambar 2Arsitektur sistem
Gambar 2 menunjukan arsitektur sistem yang dibangun. Bagian yang berwarna hijau adalah bagian dari sistem yang dirancang pada penelitian ini.
Aplikasi yang dirancang adalah
Software as a Service
SaaS yang langsung
berinteraksi dengan pengguna melalui dua buah aplikasi, aplikasi
server
dan aplikasi
client
. Aplikasi
server
berjalan pada lingkungan Google App Engine PaaS yang bertugas melakukan semua pemanggilan API jejaring sosial. Aplikasi
server
merupakan aplikasi
middleware
yang mengambil alih proses komputasi pada
perangkat
mobile
. Sementara aplikasi
client
hanya memberikan masukan dan menunggu keluaran yang diproses oleh aplikasi
server
. Besarnya lama proses yang jika dikerjakan pada perangkat
mobile
tidak dapat ditolerir oleh pengguna dan aplikasi
mobile
dari perspektif penggunaan. Aplikasi
client
terhubung dengan aplikasi
server
menggunakan protokol HTTP untuk dapat melakukan proses yang diinginkan. Permintaan ditangani oleh
servlet yang didalamnya terdapat parameter-parameter yang dikirimkan oleh aplikasi
client
. Semua permintaan yang membutuhkan pemanggilan API jejaring sosial akan langsung dikerjakan pada servlet tersebut menggunakan URL
Fetch Service
.
Unified Modeling Language
UML digunakan untuk menggambarkan bagaimana struktur dari rancangan aplikasi. UML adalah sebuah bahasa standar
yang digunakan untuk menulis
blueprint
dari sebuah perangkat lunak. UML bisa juga digunakan untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan
mendokumentasikan artefak dari sistem perangkat lunak [11].
Gambar 3 Use Case Diagram
Gambar 3 menunjukan
use case
diagram yang menggambarkan interaksi pengguna dengan sistem yang dirancang, serta menjelaskan apa-apa saja yang
pengguna dapat lakukan pada sistem. Gambar 3 dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Registrasi Akun Google.
Proses login pada aplikasi
server
menggunakan JSP dan Servlet pengguna secara otomatis mendaftarkan akun Google kedalam
aplikasi.
- Membagikan Status Lagu Ke Jejaring Sosial.
Pengguna dapat membagikan status lagu yang sedang dimainkan ke situs jejaring yang ada. Hal ini dapat
dilakukan setelah pengguna memiliki setidaknya satu akun jejaring sosial yang telah terdaftar.
- Menghubungkan Akun Facebook
dan
Menghubungkan Akun Twitter
. Menghubungkan akun jejaring sosial pengguna, yaitu Facebook dan Twitter.
Proses otorisasi aplikasi dilakukan pada penyedia layanan itu sendiri dengan menanyakan hak akses yang akan diberikan kepada aplikasi.
- Melihat Status Semua Teman
. Mendapatkan info lagu terkini semua teman yang telah menggunakan aplikasi ini. Daftar teman didapatkan ketika pengguna
mendaftarkan akun jejaring sosial, kemudian aplikasi
server
mencocokkan pada Datastore.
- Menulis Komentar pada Status
. Pengguna dapat memberikan tanggapan dari lagu yang dimainkan kepada teman pada aplikasi. Komentar dikirimkan
melalui fitur yang telah tersedia pada jejaring sosial pengguna. Terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan agar aplikasi dapat
mengintegrasikan dengan jejaring sosial yaitu Facebook dan Twitter. Sebelum dapat melanjutkan proses otentikasi dan otorisasi pengguna, pengguna perlu
melakukan
login
terlebih dahulu sebagai proses registrasi.
Gambar 4 Activity diagram registrasi Google Account
Gambar 4 adalah
activity diagram
proses registrasi yang dilakukan pada aplikasi
client
. Proses registrasi juga menyimpan informasi seperti ID registrasi, ID
device
dan alamat email akun pengguna. Proses ini sekaligus mendaftarkan perangkat pengguna agar terdaftar pada
server
C2DM, supaya dapat menggunakan layanan yang disediakan oleh C2DM yaitu
push notification
. Setelah terdaftar pada aplikasi, pengguna dapat mengatur akun jejaring
sosial dan menyimpan pengaturan tersebut pada Datastore. Ini bertujuan untuk mendapatkan izin dari pengguna agar aplikasi dapat mengakses jejaring sosial
menggunakan akun yang telah pengguna miliki.
Gambar 5 Activity diagram otorisasi aplikasi
Gambar 5 adalah
activity diagram
yang menjelaskan aktifitas yang dilakukan pengguna untuk memberikan hak akses kepada aplikasi untuk dapat
memakai
private resource
yang terdapat pada akun jejaring sosial pengguna. Sehingga aplikasi dapat melakukan
update
status pada jejaring sosial sebagai pengguna.
Gambar 6 Activity diagram share status
Gambar 6 adalah
activity
diagram yang menunjukan aktifitas pengguna untuk dapat membagikan status ke jejaring sosial. Pengguna perlu melakukan
proses otentikasi dan otorisasi terhadap aplikasi agar dapat melakukan
update status
pada jejaring sosial.
Gambar 7 Package Entity aplikasi server
Gambar 7 adalah rancangan
class diagram
yang terdapat pada aplikasi
server
.
Class-class
tersebut nantinya digunakan sebagai media yang digunakan aplikasi untuk memuat informasi dan menyimpan informasi tersebut pada
Datastore. 4.
Hasil dan Pembahasan Aplikasi
server
yang berjalan pada jaringan Google Cloud bertindak sebagai pemproses dan penyiman data. Tingkatan
cloud computing
ini disebut juga sebagai
Software as a Service
SaaS dimana aplikasi memberikan layanan kepada aplikasi
client
yang masih tergabung dalam sistem. Terdapat juga beberapa tampilan antar muka dengan pengguna. Fungsi yang terdapat pada
aplikasi
server
yaitu menghubungkan aplikasi dengan jejaring sosial, mengirim pesan C2DM, memanggil API jejaring sosial, menyimpan pengaturan pengguna,
dan menyimpan data lagu yang telah dimainkan pengguna. Agar dapat melakukan integrasi konten dengan jejaring sosial perlu
dilakukannya otentikasi dan otorisasi pada jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Hal tersebut perlu dilakukan agar aplikasi dapat mengakses jejaring sosial
sebagai pengguna aplikasi.
Gambar 8 Implementasi tampilan otorisasi dan otentikasi Facebook
Gambar 8 adalah hasil dari implementasi dari proses otorisasi dan otentikasi pengguna pada jejaring sosial Facebook. Setelah berhasil melewati proses yang
disedikan Facebook, maka akan muncul nama pengguna berserta
username
.
Kode Program 1 merupakan potongan kode program yang dikerjakan pada aplikasi
server
untuk mendapatkan
access token
sekaligus informasi pengguna.
Access token
tersebut nantinya digunakan sebagai parameter untuk menandai setiap pemanggilan API yang dilakukan aplikasi telah melalui persetujuan
pengguna. Setelah mendapatkan
access token
pengguna dapat melakukan
update status
melalui aplikasi
client
. HTTP
request
dari aplikasi
client
untuk
update status
ditangani oleh PostServlet pada method doPost.
Kode Program 2 adalah potongan kode program yang dikerjakan pada aplikasi
server
untuk menangkap
input
yang berisi informasi aktifitas musik pengguna. Nilai
input
pada HTTP POST dapat diambil sesuai nama parameter yang dikirim aplikasi
client
.
Input
tersebut dibungkus kedalam sebuah
entity class
Post, dengan menggunakan JDO objek newPost dapat langsung disimpan kedalam Datastore tanpa perlu mengubah isi objek kedalam bentuk SQL.
Setelah menyimpan
post
tersebut maka aplikasi perlu melakukan
update status
pada jejaring sosial yang telah pengguna daftarkan dengan memanfaatkan URL Fetch Service yang disediakan Google App Engine.
1. Post newPost = new Post;
2. newPost.setEmailAddressrequest.getParameteremailAddress;
3. newPost.setArtistrequest.getParameterartist;
4. newPost.setAlbumrequest.getParameteralbum;
5. newPost.setTrackrequest.getParametertrack;
6. newPost.setRaterequest.getParameterrate;
7. newPost.setCommentrequest.getParametercomment;
8. newPost.setPostingTimenew Datenew
Longrequest.getParameterpostingTime;
Kode Program 2 Mengambil input dari aplikasi client
1. String authCode = request.getParametercode;
2. String stringUrl =
https:graph.facebook.comoauthaccess_token?client_id= + ApplicationParams.FACEBOOK_CLIENT_ID +
redirect_uri=+ApplicationParams.APP_HOME_URL+AccountFacebookc lient_secret= + ApplicationParams.FACEBOOK_CLIENT_SECRET + code=
+ authCode;
Kode Program 1 Otorisasi pengguna Facebook pada servlet
Kode Program 3 adalah potongan kode program dimana aplikasi
server
melakukan
update status
pengguna menggunakan
class
java.net.URL baris pertama. Isi URL yang diakses adalah https:graph.facebook.commefeed,
dengan menyantumkan
access token
melalui
output stream
koneksi tersebut baris ke-7 hingga ke-9.
Aplikasi
server
mengirimkan pesan C2DM dengan tujuan memperbaharui aktifitas lagu terakhir yang dimainkan pengguna. Pesan ini dikirimkan dalam
format JSON yang berisi
email
, lastTrack, lastArtist,postId. Pesan dikirimkan keseluruh teman pengguna agar dapat mengetahui perubahan terkini.
Kode Program 4 membentuk HTTP Post dengan data
array byte
yang telah dibuat kemudian pesan dikirimkan melalui OutputStream.
1. URL url = new URLhttps:android.apis.google.comc2dmsend;
2. HttpURLConnection conn = HttpURLConnection url.openConnection;
3. conn.setDoOutputtrue;
4. conn.setUseCachesfalse;
5. conn.setRequestMethodPOST;
6. conn.setRequestPropertyContent-Type,applicationx-www-form-
urlencoded;charset=UTF-8; 7.
conn.setRequestPropertyContent- Length,Integer.toStringpostData.length;
8. conn.setRequestPropertyAuthorization, GoogleLogin auth=+
authToken; 9.
OutputStream out = conn.getOutputStream; 10.
out.writepostData;
Kode Program 4 Mengirim pesan C2DM
1. URL url = new URLFEED_PATH + ? +
this.facebookAccount.getAccessToken; 2.
connection = HttpURLConnection url.openConnection; 3.
connection.setDoOutputtrue; 4.
connection.setRequestMethodPOST; 5.
String postData = URLEncoder.encodemessage, UTF-8 + = + URLEncoder.encodemessage+\nCheck this on last.fm : +link,
UTF-8; 6.
postData += + URLEncoder.encodelink, UTF-8 + = + URLEncoder.encodelink, UTF-8;
7. writer = new OutputStreamWriterconnection.getOutputStream;
8. writer.writepostData;
9. writer.close;
Kode Program 3 Update status pada Facebook
Aplikasi
client
dengan nama aplikasi PlaynShare adalah hasil rancangan
yang berupa aplikasi Android. Aplikasi ini memberikan
input
yang prosesnya dikerjakan oleh aplikasi
server
untuk mengurangi beban komputasi
mobile computing
dan membebankan
process
pada
cloud computing
. Hasil dari komputasi yang dilakukan aplikasi
server
dimuat dalam aplikasi
client.
Aplikasi
client
berkomunikasi dengan aplikasi
server
melalui HTTP
Request
dan C2DM.
Gambar 9 Implementasi tampilan aplikasi client
Gambar 9 menunjukan perubahan informasi lagu yang ditampilkan akan berubah secara otomatis ketika
broadcaster
memainkan lagu berbeda dengan lagu yang sebelumnya. Sebuah pesan dikirimkan dari
server
menggunakan C2DM berisi informasi tentang
update
lagu dari
broadcaster
. Konsep pertemanan antara Facebook dan Twitter sangatlah berbeda, pada
Facebook untuk menjadi seorang teman harus melalui proses konfirmasi, sedangkan pada Twitter tidak demikian melainkan hanya sebatas
following
mengikuti atau
follower
pengikut saja. Istilah Broadcaster penyiar
merupakan sebutan bagi pengguna yang menyiarkan lagu terakhir pada
music player
keseluruh teman yang telah terdaftar.
Gambar 10 Implementasi tampilan auto-update now playing
Gambar 10 menampilkan
Toast
ketika pengguna mengganti dan memutar lagu pada
music player
, secara otomatis aplikasi akan meng-
update now playing
pada
server
. Aplikasi juga akan memberikan notifikasi kepada pengguna, notifikasi akan menampilkan Gambar 11. Data yang ditampilkan sesuai dengan
lagu yang diputar pada aplikasi
music player
.
Kode program 2 adalah
intent action
yang “ditangkap” ketika aplikasi
music player
mengubah status pemutaran lagu. Paradigma pemrograman yang digunakan untuk menangkap informasi pada
music player
menggunakan
event- driven programming
. Sebuah paradigma dimana alur program dipicu oleh sebuah
event.
Gambar 11 Implementasi tampilan ShareActivity
Gambar 11 adalah tampilan ShareActivity dapat digunakan untuk memberikan komentar mengenai lagu yang diputar pada
music player
, informasi ini yang nantinya akan dijadikan
status
pada jejaring sosial. Tombol
Share
digunakan sosial untuk meng-
update status
pengguna, aplikasi akan melakukan HTTP POST ke aplikasi
server
untuk menyimpan dan melakukan HTTP POST ke jejaring.
Gambar 12 Hasil share status pada Facebook
Gambar 12 menunjukan bahwa aplikasi berhasil melakukan
update
status sesuai dengan
input
pada ShareActivity.
Gambar 13 Hasil share status pada Twitter
1. action android:name=com.android.music.metachangedaction
2. action android:name=com.android.music.playstatechangedaction
3. action android:name=com.android.music.playbackcompleteaction
Kode Program 5 Action yang ditangkap BroadcastReceiver
Gambar 13 merupakan
tweet
yang dihasilkan oleh aplikasi, menunjukan kesamaan pesan seperti yang ditampilkan oleh Gambar 12. Pengguna dapat
mengirimkan komentar yang sedang dimainkan teman pengguna menggunakan
activity
CommentActivity. Pengguna memilih teman pada daftar yang telah ditampilkan, kemudian aplikasi akan melakukan
request
ke aplikasi
server
untuk mendapatkan komentar terbaru yang ada pada
post
yang terakhir lalu akan menampilkan hasil tersebut kedalam CommentActivity. Setelah muncul komentar
pada
post
tersebut, maka pengguna dapat mulai menuliskan tanggapannya. Setelah menekan tombol
Send
, maka aplikasi akan memuat ulang komentar dan
menampilkannya, seperti yang ditampilkan Gambar 14.
Gambar 14 Implementasi tampilan CommentActivity
Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode
black-box testing
, sebuah metode pengujian berdasarkan spesifikasi program. Tujuannya adalah
untuk mencari area dimana program memiliki kebiasaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan [12]. Terdapat dua jenis pengujian yang dilakukan
yaitu pengujian
aplha
dan pengujian
beta.
Pengujian
alpha
adalah pengujian yang dilakukan oleh tim pengembang aplikasi. Sedangkan Pengujian
beta
adalah pengujian yang dilakukan pengguna akhir aplikasi.
Input
yang dibutuhkan pada RegisterActivity adalah Google Account, jika tidak terdapat Google Account satupun pada perangkat, maka aplikasi akan
mengarahkan pengguna untuk melakukan
sign in
pada
activity
Accounts sync.
Sedangkan
input
yang dibutuhkan untuk meng-
update
status yaitu judul lagu, nama penyanyiband, nama album opsional dan komentar. Pada aplikasi
server
inputan hanyalah hasil yang diberikan dari API jejaring sosial ketika pengguna melakukan otorisasi dan otentikasi. Apakah pengguna memberikan izin atau tidak
kepada aplikasi untuk mengkases jejaring sosial menggunakan hak pengguna.
Aplikasi
client
sangat membutuhkan koneksi
internet
untuk dapat berkomunikasi dengan aplikasi
server
. Fungsi yang bersifat otomatis misalnya ketika pengguna memutar lagu pada
music player
, akan mengirim
request
untuk mengubah data yang ada pada aplikasi
server
. Jika tidak ada koneksi
internet
yang aktif maka aplikasi seharusnya menampilkan pesan bahwa terjadi kesalahan pada
proses tersebut, demikian pula proses yang sifatnya manual seperti registrasi dan memperbaharui daftar pertemanan. Aplikasi
client
tidak dapat menolerir kesalahan ketika pengguna memutar lagu namun belum melakukan registrasi.
Tidak akan muncul notifikasi kepada pengguna jika belum melakukan registrasi.
Setelah mengumpulan syarat-syarat pengujian yang akan menggunakan metode
black-box
, langkah selanjutnya adalah melakukan
test case
untuk setiap proses yang dilakukan pada aplikasi.
Tabel 1 Pengujian alpha
ID Tes Deskripsi
Respon yang diharapkan Validitas
GAE-1 Mengakses halaman khusus pengguna
Menampilkan halaman Google Sign In
GAE-2
Tidak memberikan izin mengakses akun Facebook
Menampilkan pesan error
GAE-3 Memberikan izin mengakses akun
Facebook Menampilkan informasi
pengguna
GAE-4 Tidak memberikan izin mengakses
akun Twitter Menampilkan pesan error
GAE-5
Memberikan izin mengakses akun Twitter
Menampilkan informasi pengguna
AND-1
Registrasi tanpa memiliki akun Google
Menampilkan activity Accounts sync
AND-2
Memberikan izin menggunakan akun Google
Melanjutkan proses regitrasi
AND-3 Tidak memberikan izin menggunakan
akun Google Kembali ke activity Register
dan menampilkan pesan gagal registrasi
AND-4 Update status
dengan mengosongkan form
Menunjukan pesan bahwa judul lagu dan nama penyanyi
tidak boleh kosong
AND-5 Update status dengan mengisi form Menampilkan progress dialog
dan hasil posting
Tes kelayakan sistem dilakukan untuk menentukan apakah sistem dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Tahapan pengujian ini merupakan
β beta
testing
, pengujian dilakukan oleh pengguna akhir aplikasi. Pengujian dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada 20 pengguna setelah mencoba secara
langsung aplikasi
client
pada perangkat Android. Karakteristik pengguna aplikasi adalah mahasiswa dan umum dengan usia
berkisar antara 22 hingga 27 tahun dengan pemahaman yang baik mengenai cara mengoperasikan aplikasi yang baru dikenal. Pengujian dilakukan oleh pengguna
tanpa adanya
bantuan sedikitpun
mengenai langkah-langkah
dalam mengoperasikan aplikasi.
Tabel 4. 1 Pengujian beta
No Pertanyaan
Sangat Mudah
Mudah Biasa
Sulit Sangat
Sulit Total
1 Apakah aplikasi mudah
dimengerti? 3
9 7
1 20
2 Apakah aplikasi mudah
dioperasikan? 2
9 7
2 20
Sangat Membantu
Cukup Biasa
Kurang Sangat
Tidak Total
3 Apakah aplikasi ini membantu
anda untuk memperkenalkan lagu yang anda sukai kepada
orang lain? 4
9 5
2 20
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah diberikan kepada pengguna menunjukan aplikasi yang dirancang cukup membantu pengguna dalam hal
memperkenalkan lagu melalui jejaring sosial dengan nilai rerata 2.25, serta tingginya nilai rerata kemudahan dalam menggunakan aplikasi yaitu 2.45.
5. Simpulan