Metode Penelitian T1 682009086 Full text

11

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototype. Menurut Raymond McLeod [8] , prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara system berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping. Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana Software yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat. Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Model tersebut dapat berupa tiga bentuk: Prototype kertas atau model berbasis komputer yang menjelaskan bagaimana interaksi antara pemakai dan komputer. Prototype yang mengimplementasikan beberapa bagian fungsi dari perangkat lunak yang sesungguhnya. Dengan cara ini pemakai akan lebih mendapatkan gambaran tentang program yang akan dihasilkan, sehingga dapat menjabarkan lebih rinci kebutuhannya. Menggunakan perangkat lunak yang sudah ada. Seringkali pembuat Software memiliki beberapa program yang sebagian dari program tersebut mirip dengan program yang akan dibuat. Di dalam proses pengembangan, sering kali pemakai pelanggan hanya dapat mendefinisikan tujuan dan penggunan Software yang dibutuhkan, tetapi tidak dapat mendefinisikan secara rinci kebutuhan masukan, pengolahan, dan keluarannya. Di sisi lain, pembuat Software tidak memiliki kepastian akan hal tersebut. Hal ini menyebabkan pengembang kurang memperhatikan efisiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer. Untuk menyelaraskan antara pelanggan dan pengembang , maka harus dibutuhkan kerjasama yanga baik di antara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis. Dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalam menyelesaikan sistem yang diinginkan. Terdapat tiga tahapan dalam metode Prototype dimana ketiga tahapan tersebut berguna untuk membantu customer dalam mendeskripsikan kebutuhannya. Tiga tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 1 Metode Prototype [9] Metode prototype terdiri dari tiga tahap, yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Listen to Customer . Tahap awal dari metode ini adalah Listen to Customer mendengarkan pelanggan , yaitu mendiskusikan, menentukan dan mengumpulkan semua kebutuhan dari sistem yang akan dibangun. Dalam Listen to Customer , proses pertama yang dilakukan adalah mendiskusikan dan mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan dari sisi pengguna. Pengumpulan 12 informasi dilakukan dengan melakukan wawancara dan diskusi, yang dilakukan dengan pihak Yayasan Binterbusih, Robert Manaku, SE Manager Program dan Ibu Ida staf administrasi pendidikan. Wawancara dan diskusi yang dilakukan, ditemukan beberapa pokok permasalahan kebutuhan yang berguna untuk sistem yang akan dibangun, antara lain: 1 pengelolan data mahasiswa masih menggunakan aplikasi perkantoran; 2 Laporan yang dikirim ke lembaga kerja sama dalam bentun hardcopy, sehingga kadang tidak sampai ditangan mitra kerja sama; 3 Yayasan Binterbusih sendiri terdiri dari beberapa kantor cabang, sharing data biasanya dikirim menggunakan email. Pokok-pokok masalah tersebut menjadi alasan dalam pembangunan sistem mahasiswa berbasiswa web, agar kapan saja dan dimana saja bisa mengelolah dan akses informasi. Build the System . Tahap berikutnya dari metode ini adalah Build the System membangun prototype , yaitu membangun sistem berdasarkan hasil dari tahap sebelumnya. Sistem yang nantinya dibangun menggunakan bahasa pemograman PHP dan MySQL sebagai database sistem. Sebelum sistem dibangun, tentunya dibutuhkan suatu perancangan. Untuk perancangan sistem ini menggunakan model UML Unfied Modeling Language . Customer Test . Tahap terakhir dari metode ini adalah Customer Test uji coba oleh pelanggan . Pada tahap ini, user akan melakukan pengujian sistem. Sistem yang diuji bukanlah sistem yang bisa langsung dipakai, tetapi berupa prototype . System Requirement Software SRS Di dalam system requirement Software , proses yang akan dilakukan meliputi : 1 pengguna atau user dari sistem ini adalah administrator , Bagian Keuangan, Bagian Pendidikan , dan Pimpinan Yayasan yang diberikan kepercayaan dari yayasan Binterbusih Semarang dengan password dari administrator karena sistem ini dibangun untuk mempercepat proses pengolahan data mahasiswa 2 sedangkan pemilik atau owner dari sistem ini sendiri adalah ada tiga yaitu Lembaga pemberdayaan Masyarakat Amugme Kamoro LPMAK, Yuamako dan Pemerintah Daerah Kabupaten Peguinungan Bintang; 3 mengembangkan perangkat lunak yang mendukung sistem informasi yang terintegrasi langsung dengan database untuk melihat data mahasiswa berupa hasil studi dan laporan keuangan berbasis Web ; 4 pengembangan sistem dilakukan ini menggunakan PHP dengan database MySQL ; 5 sistem menampilkan informasi hasil studi berupa indeks prestasi semester, indeks prestasi kumulatif, dan laporan keuangan. Analisis Kebutuhan Analisa kebutuhan digunakan untuk mengetahui dan menterjemahkan semua permasalahan serta kebutuhan perangkat lunak dan kebutuhan sistem yang dibangun. Oleh karena itu, dalam tahap ini dilakukan proses pengumpulan data – data untuk membangun sistem. Berdasarkan proses penelitian dan interview langsung dengan penggurus yayasan Binterbusih pada tanggal 16 Oktober 2013 dijelaskan bahwa yang mempunyai wewenang dalam mengurus data mahasiswa adalah Manager Program dan bagian pendidikan. Mereka bertugas mengelolah data mahasiswa dan melaporkan ke mitra kerja sama. Berdasarkan wawancara, kebutuhan yang diharapkan dari sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut; Sistem yang ada di Yayasan Binterbusih masih bersifat manual, dimana banyak arsip yang menumpuk, data disimpan dalam aplikasi perkantoran dan dalam catatan di kertas biasa. Kemudian sistem pelaporannya ke mitra kerja sama 13 biasanya persemesterper 6 bulan, dikirim dalam bentuk hard copy . Kelemahan dari sistem yang lama adalah proses pengolahan data membutuhkan waktu lama dan penyimpinan data tidak tertata sehingga bagian administrasi pendidikan mengharapkan ada sistem terotomatisasi untuk memudahkan pengolahan dan pelaporan data untuk pengambilan keputusan secara cepat, tepat dan akurat. Perancangan Proses Perancangan proses mengggunakan Unified Modelling Language UML, struktur tabel dalam database dan relasi antar tabel. Desain UML meliputi tiga diagram yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini yaitu use case , activity dan class diagram . Usecase Diagram merupakan salah satu Diagram untuk memodelkan aspek prilaku sistem. Masing-masing Diagram use case menunjukansekumpulan usecase , actor dan hubungan. Diagram usecase adalah penting untuk menvisualkan, menspesifikasikan dan mendokumentasikan kebutuhan prilaku sistem. Usecase Diagram adalah interaksi antara actor eksternal dan system, hasil yang dapat diamati oleh actor ,berorientasi pada tujuan, dideskripsikan di Diagram usecase dan teks. Diagaram usecase melibatkan sistem yaitu sesuatu yang kita bangun, actor yaitu segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi. Usescase adalah fungsionalitas yang di persepsi oleh actor , relasi adalah relasi antara actor dengan use case. 14 Gambar 2 Usecase Diagram Sistem Berdasarkan Gambar 2 di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat 5 aktor yaitu Administrator , Admin Bidang Pendidikan, Admin Bidang Keuangan, Pimpinan Yayasan dan Mitra Kerja Sama. Masing-masing actor mempunyai hak akses tersendiri. Setiap Usecase yang diberinama Manage artinya dapat melakukan input, update , delete , dan View . Actor Administrator memiliki hak akses atas semua modul, antara lain manage data mahasiswa, nilai, keuangan, pesan, Perguruan Tinggi, Fakultas, Program Studi, Jurusan, Matakuliah, Suku, Alamat Yayasan, Pengguna, Jabatan Pengguna dan melihat Laporan Lengkap. Kemudian setiap pengguna sistem dikelolah oleh Administrator . Manage Pengguna Manage Jabatan Include Administrator Include Pendidikan Manage Matakuliah Manage Progdi Manage Jurusan Manage Fakultas Manage PT Manage Keuangan Manage Nilai Manage Data Mahasiswa Laporan Lengkap Include View Data Mahasiswa View Nilai Mitra Kerja Sama View Keuangan Pimpinan Manage Alamat Yayasan Keuangan Manage Suku 15 Actor Pendidikan memiliki hak akses untuk melihat Laporan Lengkap, Manage Data Mahasiswa, Keuangan, PT, Fakultas, Progdi, Jurusan, Matakuliah dan Suku. Actor Pendidikan tidak bisa mengelolah keuangan, hanya bisa melihat laporan keuangan. Actor Keuangan juga melakukan hal yang sama dengan Actor Pendidikan tetapi tidak bisa manage nilai, hanya bisa melihat laporan nilai dari setiap mahasiswa. Actor Mitra Kerja Sama adalah pihak-pihak yang bekerja sama dan menitipkan mahasiswa ke Yayasan Binterbusih, yakni Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang, Yuamako dan LPMAK dari Timika. Actor mitra kerja sama hanya bisa melihat laporan, yaitu melihat laporan keuangan, laporan Indeks Prestasi Semester IPS, laporan Indeks Prestasi Kumulatif IPK, laporan data mahasiswa, dan laporan keuangan. Actor pimpinan juga sama dengan actor mitra kerja sama hanya sedikit perbedaan yaitu pimpinan bisa memanage alamat yayasan. Class Diagram adalah Diagram yang digunakan untuk memperlihatkan struktur dari kelas-kelas yang ada pada sistem. Class Diagram menggambarkan atau memvisualisasikan struktur sistem dari kelas-kelas serta hubungannya. Class Diagram ini juga menampilkan interaksi dalam kelas-kelas tersebut, atribut apa yang dimiliki atau operasimetode apa yang dimiliki kelas itu, bagaimana jenis- jenis objek dalam sistem, batasan-batasan yang ada dalam hubungan objek tersebut. Berikut adalah class Diagram dari sistem yang dirancang. Gambar 3 Class Diagram Gambar 3 adalah Class Diagram dari tabel database penerima beasiswa. Terdapat empat tabel antara lain Tbl_DataMahasiswa, Tbl_Nilai, Tbl_Data User , Tbl_DataKeuangan. Tabel-tabel tersebut memiliki keterkaitan atau relasi antara satu dengan yang lain. Tabel Data User memiliki relasi satu ke banyak dengan tabel DataMahasiswa, karena satu user mengelolah lebih dari satu mahasiswa. Tabel Data User memiliki relasi satu ke banyak dengan tabel DataKeuangan, karena satu user mengelolah lebih dari satu Data Keuangan mahasiswa. Tabel Data User memiliki relasi satu ke banyak dengan tabel Data Nilai, karena satu 16 user mengelolah lebih dari satu data Nilai Mahasiswa. Tabel Data Mahasiswa memiliki relasi satu ke banyak dengan tabel Nilai, karena satu mahasiswa memiliki lebih dari satu nilai. Tabel Data Mahasiswa memiliki relasi satu ke banyak dengan tabel Data Keuangan, karena satu mahasiswa memiliki lebih dari satu data keuangan. Data Keuangan memiliki relasi satu ke banyak dengan tabel Nilai karena setiap keuangan mahasiswa memiliki banyak nilai.

4. Hasil dan Pembahasan