INCREASING STUDENTS’ READING COMPREHENSION THROUGH SKIMMING AND SCANNING TECHNIQUE AT THE ELEVENTH GRADE STUDENTS OF GUNADHARMA VOCATIONAL HIGH SCHOOL BANDAR LAMPUNG PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA DAN MEMAHAMI TEKS BAHASA INGGRIS MELALUI TEKNIK SKIM

ABSTRACT

INCREASING STUDENTS’ READING COMPREHENSION THROUGH
SKIMMING AND SCANNING TECHNIQUE AT THE ELEVENTH
GRADE STUDENTS OF GUNADHARMA VOCATIONAL
HIGH SCHOOL BANDAR LAMPUNG

By

Anita Lenny Julianti

This research aimed at finding and analyzing (1) the form of lesson planning using
skimming-scanning, 2) implementational process of the lesson planning using skimmingscanning process, 3) teaching and learning evaluation result by using skimming-scanning
technique, 4) the result of students’ achievement by using skimming-scanning technique.
This research was class action research that consists of three cycles. Cycle I used skimming
technique, cycle II used scanning technique and cycle III used skimming-scanning technique.
Data collecting through observation and test.
The results show that (1) the first cycle of learning activities focused on skimming technique ,
the resulting RPP value of 2.9 or categorized quite well . Second cycle of learning activities
focused on reading scanning technique , the value of RPP to 3.8 either category and the third
cycle using skimming techniques - scanning , RPP values reaching 4.6 in the excellent

category 2 ) The process of learning by skimming - scanning technique can increase the
activity of students , in the first cycle there is an active student 8 or 27 % , there is a second
cycle students who are active 11 or 37 % and third cycle students are active 24 or 80 % , 3 )
evaluation of the ability to read and understand in the first cycle about the validity of 0.51
categorized enough , about the validity of the second cycle value of 0.65 categorized as high
and about the validity of the third cycle value of 0.67 is also categorized as high . Low
reliability values are 0.249 to 0.379 in the first cycle, the second cycle was reliabity value is
0.530 to 0.684 and the third cycle reliabity values as high as 0.735 to 0.845, 4) learning
achievement in the first cycle there are students who pass the study reaches 10 or 33.3 %,
completed the second cycle students who learn at 16 or 53.3 % and the third cycle students
who pass the study reached 26 or 86.7 % .

Keyword: Reading and Understanding ability, Skimming-Scanning Technique.

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA DAN MEMAHAMI TEKS
BAHASA INGGRIS MELALUI TEKNIK SKIMMING- SCANNING SISWA KELAS
XI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN GUNADHARMA BANDAR LAMPUNG


OLEH

Anita Lenny Julianti

Penelitian ini bertujuan menemukan dan menganalisis (1) perencanaan pembelajaran Bahasa Inggris
dengan mengunakan teknik skimming-scanning,2) proses pelaksanaan pembelajaran Bahasa Inggris
dengan mengunakan teknik skimming-scanning, 3) evaluasi pembelajaran Bahasa Inggris dengan
tepat menggunakan teknik skimming-scanning, 4) prestasi belajar bahasa Inggris dengan
menggunakan teknik skimming-scanning. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang
terdiri dari 3 siklus. Siklus I dilakukan dengan teknik skimming, siklus II dilakukan dengan teknik
scanning dan siklus III dilakukan dengan teknik skimming-scanning. Pengumpulan data melalui
observasi dan tes.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) siklus I kegiatan pembelajaran difokuskan pada teknik
skimming,nilai RPP yang dihasilkan yaitu 2,9 atau dikategorikan cukup baik. Siklus II kegiatan
pembelajaran difokuskan pada teknik membaca scanning , nilai RPP mencapai 3,8 kategori baik dan
pada siklus III mengunakan teknik skimming-scanning, nilai RPP mencapai 4,6 dalam kategori sangat
baik 2) Proses pembelajaran dengan teknik skimming-scanning dapat meningkatkan aktivitas siswa,
pada siklus I terdapat siswa yang aktif 8 atau 27%, siklus II terdapat siswa yang aktif 11 atau 37% dan
siklus III terdapat siswa yang aktif 24 atau 80%, 3) evaluasi kemampuan membaca dan memahami
pada siklus I nilai validitas soal sebesar 0,51 dikategorikan cukup, siklus II nilai validitas soal sebesar

0,65 dikategorikan tinggi dan siklus III nilai validitas soal sebesar 0,67 juga dikategorikan tinggi.
Nilai reliabilitas rendah pada siklus I yaitu 0,249-0,379, siklus II nilai realibitas sedang yaitu 0,5300,684 dan siklus III nilai reliabitasnya tinggi yaitu 0,735-0,845. 4) prestasi belajar pada siklus I
terdapat siswa yang tuntas belajar mencapai 10 atau 33,3%, siklus II siswa yang tuntas belajar
mencapai 16 atau 53,3% dan siklus III siswa yang tuntas belajar mencapai 26 atau 86,7%.

Kesimpulan: Kemampuan Membaca dan Memahami, Teknik Skimming-Scanning.

MOTO DAN PERSEMBAHAN

KAMU SELALU LEBIH KUAT DARI RASA SAKITMU, LEBIH BESAR
DARI MASALAHMU DAN LEBIH BAIK DARI PENGHAKIMAN ORANG
ATAS DIRIMU, JIKA TUHAN DIHATIMU
(ALKITAB)

PERSEMBAHAN
Tesis ini saya persembahkan kepada:
1. Papa dan Mama tercinta
2. Abang dan adik tersayang, yang selalu
memberikan semangat
3. Kawan-kawan seperjuangan MTP’10


SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kepada Bapa Yesus Kristus, karena atas kasih dan anugerah-Nya
tesis ini dapat diselesaikan.

Tesis yang berjudul: Peningkatan Prestasi Belajar Membaca Dan Memahami Teks Bahasa
Inggris Melalui Teknik Skimming- Scanning Pada Siswa Kelas XI Di Sekolah Menengah
Kejuruan Gunadharma Bandar Lampung adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Teknologi Pendidikan di Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa Tesis ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu dimohon bantuan
untuk dapat memberikan masukan informasi yang dapat membuat Tesis ini menjadi lebih
baik. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih sebesarbesarnya kepada:
1. Prof. Dr. Sugeng P. Haryanto, M.Si, selaku Rektor Universitas Lampung.
2. Prof. Dr. Sudjarwo, M.S, selaku Direktur Pascasarjana Universitas Lampung.
3. Dr. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.
4. Dr. Adelina Hasyim, M.Pd., selaku Ketua Program Pascasarjana Magister Teknologi
Pendidikan.


5. Dr. Herpratiwi, M.Pd., selaku Sekretaris Program Pascasarjana Magister Teknologi
Pendidikan.
6. Prof. Dr. Bambang Sumitro. M.S., selaku Pembimbing Pertama yang telah penuh
perhatian dan kesabaran dalam memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses
penyelesaian tugas ini.
7. Dr. Dwi Yulianti, M.Pd., selaku Pembimbing Kedua.
8. Dr. Muhammad Sukirlan, M.A, selaku Penguji pada Ujian tesis
9. Seluruh staf administrasi FKIP Universitas Lampung
10. Rekan-rekan Magister Teknologi Pendidikan ’10, terimakasih atas kebersamaan
kalian.

Semoga tesis ini bisa dikembangkan lagi menjadi tesis yang sebenar-benarnya dan dapat
berguna serta memberikan manfaat sebagaimana yang diharapkan. Amin.

Bandarlampung, Juni 2014
Penulis,

Anita lenny Julianti

DAFTAR ISI

Halaman
I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................... 5
1.3 Batasan Masalah............................................................................... 5
1.4 Rumusan Masalah ............................................................................ 6
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................... 8

II

KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teori Belajar dan Pembelajaran ....................................................... 10
2.2 Prestasi Belajar ................................................................................. 12
2.3 Aktifitas Siswa dalam Proses pembelajaran .................................... 13
2.4 Kemampuan membaca teks.............................................................. 13
2.5 Kemampuan memahami teks ........................................................... 19
2.6 Karakteristik mata pelajaran bahasa Inggris .................................... 21

2.7 Skimming .......................................................................................... 22
2.8 Scanning ........................................................................................... 26
2.9 Desain Pembelajaran ........................................................................ 30
2.9.1 Model-model desain pembelajaran ......................................... 30
2.9.2 Pengertian desain pembelajaran ............................................. 33
2.10 Penelitian yang relevan ................................................................... 40

III

METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian ................................................................................ 43
3.2 Tempat dan waktu penelitian .......................................................... 44
3.2.1 Tempat penelitian ...................................................................... 44
3.2.2 Waktu penelitian ........................................................................ 45
3.3 Subjek Penelitian.............................................................................. 45
3.4 LamaTindakan.................................................................................. 45
3.5 Indikator keberhasilan ...................................................................... 46
3.6 Instrumen penelitian ......................................................................... 48
3.7 Definisi konseptual dan operasional ................................................. 48
3.8 Kisi-kisi instrumen ............................................................................ 50

3.8.1 Kisi-kisi Observasi Perencanaan pembelajaran ......................... 50
3.8.2 Kisi-kisi observasi aktivitas siswa ............................................. 51
3.8.3 Kisi-kisi observasi aktivitas guru .............................................. 51
3.8.4 Kisi-kisi soal tes ........................................................................ 51
3.9 Teknik pengumpulan data ................................................................. 52
3.10 Teknik analisis data ......................................................................... 53
3.11 Prosedur penelitian .......................................................................... 54
3.12 Pengujian instrumen ........................................................................ 56

IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 59
4.1.1 Siklus I ....................................................................................... 59
4.1.1.1 Perencanaan tindakan siklus I ......................................... 59
4.1.1.2 Pelaksanaan tindakan siklus I .......................................... 60
a. Pertemuan I ......................................................................... 61
b. Pertemuan II........................................................................ 62
4.1.1.3 Observasi siklus I ............................................................ 63
a. Pengamatan terhadap guru .................................................. 63

b. Pengamatan terhadap siswa ................................................ 64
c. Prestasi belajar siswa siklus I.............................................. 66
4.1.1.4 Analisis dan refleksi siklus I............................................ 66
4.1.2 Siklus II ..................................................................................... 68

4.1.2.1 Perencanaan tindakan siklus II ........................................ 68
4.1.1.2 Pelaksanaan tindakan siklus II......................................... 70
a. Pertemuan I ......................................................................... 70
b. Pertemuan II........................................................................ 71
4.1.1.3 Observasi ......................................................................... 71
a. Pengamatan terhadap guru .................................................. 71
b. Pengamatan terhadap siswa ................................................ 72
c. Hasil belajar siswa siklus II ................................................ 74
4.1.1.4 Analisis dan Refleksi siklus II ......................................... 75
4.1.3 Siklus III .................................................................................... 76
4.1.2.1 Perencanaan tindakan siklus III ....................................... 76
4.1.1.2 PelaksanaanTindakan siklus III ....................................... 78
a. Pertemuan I ......................................................................... 78
b. Pertemuan II........................................................................ 78
4.1.1.3 Observasi siklus III .......................................................... 79

a. Pengamatanterhadap guru ................................................... 79
b. Pengamatan terhadap siswa ................................................ 80
c. Hasil belajar siswa siklus III ............................................... 80
4.2 Pembahasan Hasil penelitian ............................................................ 81
4.2.1 Proses perencanaanpembelajaran .............................................. 81
4.2.2 Proses pelaksanaanpembelajaran ............................................... 85
4.2.3 Sistem evaluasi .......................................................................... 89
4.2.4 Hasil belajar pemahaman membaca .......................................... 91
4.3 Keterbatasan penelitian ..................................................................... 92

V

SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan............................................................................................ 94
5.2 Saran .................................................................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN

1


PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bahasa Inggris berfungsi sebagai alat pengembangan diri siswa dalam bidang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran
yang penting karena begitu banyak teks ilmu pengetahuan yang ditulis dalam
bahasa Inggris. Pada kurikulum pendidikan di Indonesia, Bahasa Inggris
merupakan mata pelajaran yang diajarkan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai
ke perguruan tinggi. Bahasa Inggris adalah salah satu mata pelajaran yang diikut
sertakan dalam ujian nasional.

Pembelajaran Bahasa Inggris meliputi empat keterampilan berbahasa yaitu:
menyimak (listening skills), berbicara (speaking skills), membaca (reading skills)
dan menulis (writing skills). Keterampilan ini sedapat mungkin disajikan secara
terpadu, namun demikian penekanannya pada keterampilan membaca. Unsurunsur bahasa lainnya seperti kosa kata, tata bahasa, lafal dan ejaan dapat diajarkan
untuk menunjang pengembangan keempat keterampilan berbahasa tersebut, bukan
untuk kepentingan penguasaan unsur-unsur bahasa itu sendiri dan kemampuan
pemahaman bacaan memegang peranan penting dalam mengembangkan
keterampilan membaca.

2

Hasil uji kemampuan membaca dan memahami siswa pada saat diadakan tes awal
sangat kurang, Menurut Admin (2012:18) rata-rata kecepatan membaca siswa
dalam bahasa Inggris sebagai bahasa asing adalah 120-150 kata per menit
sebelum latihan sedangkan kemampuan memahaminya hanya mencapai 70%
sampai 80%. Kenyataan di lapangan, terlihat banyaknya guru-guru bahasa Inggris
mengeluhkan rendahnya kemampuan membaca dan memahami teks bahasa
Inggris. Kemampuan membaca dan memahami teks siswa kelas XI SMK
Gunadharma Bandar Lampung pada mata pelajaran Bahasa Inggris semester
genap tahun pelajaran 2011/2012 hanya 25% siswa yang mendapat nilai di atas
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM dari mata pelajaran Bahasa Inggris di
SMK Gunadarma adalah 70. Artinya 75% dari siswa di kelas ini mendapatkan
nilai kurang dari 70.

Siswa mengalami kesulitan dalam membaca dan memahami teks karena salah
satunya kurang menguasai kosakata bahasa Inggris. Selain kemampuan siswa
dalam membaca dan memahami masih rendah, guru juga masih kurang mampu
merencanakan pembelajaran. Guru masih terlihat dominan dalam proses
pembelajaran karena menggunakan teknik ceramah dan mencatat sehingga siswa
hanya diam dan duduk mendengarkan guru. Ketika proses pembelajaran menuju
keaktifitas membaca siswa cenderung menggunakan waktu yang sangat panjang
untuk membaca sebuah teks dan juga menunjukkan kebiasaan buruk dalam
membaca misalnya; menunjuk kata perkata, mengulang-ulangi kata yang telah

3

dibaca, membaca nyaring sambil menggerak-gerakkan anggota tubuh yang lain,
membaca kata perkata dan sebagainya.

Jumlah empat jam pelajaran dalam satu minggu kurang memadai bagi siswa
untuk mengembangkan keterampilan membaca efektif dengan penguasaan
keempat keterampilan dalam waktu yang terbatas, untuk itu siswa perlu dibekali
teknik proses membaca teks berbagai tema yang dijabarkan. Pembelajaran
keterampilan membaca memerluka teknik membaca cepat agar siswa

dapat

membuat kesimpulan, memahami apa yang tersirat dalam bacaan dan dapat
mengidentifikasi suatu bacaan dengan menggunakan waktu secara efektif dan
efisien dengan hasil yang memuaskan.

Pemilihan teknik juga mempengaruhi kemampuan membaca dan memahami teks
pada siswa. Teknik yang digunakan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran di kelas tidak memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan guru.
Guru yang membelajarkan Bahasa Inggris di kelas XI tidak memberikan bekal
yang cukup kepada siswa dalam proses pembelajaran. Banyak siswa yang
bingung dengan isi bacaan, karena itu perlu penerapan teknik yang dapat
digunakan oleh guru dalam membaca cepat yaitu skimming-scanning.

Teknik pembelajaran skimming-scanning belum diterapkan di sekolah menengah
kejuruan Guna Dharma. Guru hanya memberikan bahan bacaan ataupun teks
dengan penyediaan waktu yang banyak sehingga siswa tidak terbiasa dengan
teknik membaca cepat (skimming-scanning). Hal ini dapat mempengaruhi

4

kemampuan membaca dan memahami para siswa, serta tidak dapat meningkatkan
kemampuan membaca dan memahami teks dengan cepat.

Masalah lainnya yaitu tentang kriteria evaluasi dalam keterampilan membaca
yang belum digunakan secara optimal oleh guru. Keterampilan membaca
dianggap lebih sulit dibandingkan keterampilan lain, karena meliputi beberapa
komponen yang harus dikuasai siswa yaitu kosakata, pengucapan, pemahaman,
structure sehingga perlu adanya kriteria penilaian yang mendetil seperti
bagaimana siswa dalam menemukan tema teks, ide pokok, informasi khusus,
informasi rinci dan lain sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas perlu adanya penanganan yang serius, oleh karena itu
penulis

melakukan

penelitian

mengenai

“Peningkatan

prestasi

belajar

kemampuan Membaca dan Memahami Teks Bahasa Inggris melalui Teknik
Skimming-Scanning pada Siswa Kelas XI di Sekolah Menengah Kejuruan Guna
dharma Bandar Lampung”. Mengingat alokasi waktu mata pelajaran ini sangatlah
terbatas, sehingga siswa dapat menjadi pembaca yang efektif dan efisien.

Materi pembelajaran Bahasa Inggris di SMK Gunadharma cocok untuk
menggunakan teknik skimming-scanning. Dilihat dari kondisi siswa juga sangat
cocok untuk diterapkannya teknik ini. Keunggulan dari teknik skimming –
scanning adalah siswa jadi terbiasa dengan membaca secara cepat dan efektif.

5

1.2

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:
1.2.1 Siswa belum mampu membaca dan memahami teks-teks dalam Bahasa
Inggris dengan cepat
1.2.2 Kemampuan membaca dan memahami teks dalam Bahasa Inggris masih
belum mencapai ketuntasan.
1.2.3 Guru Bahasa Inggris kurang mampu merencanakan pembelajaran dengan
teknik skimming-scanning.
1.2.4 Jumlah pertemuan dalam proses pembelajaran kurang memadai, hanya 4
jam dalam satu minggu.
1.2.5 Proses pembelajaran tidak memungkinkan siswa untuk sering berinteraksi
dengan guru.
1.2.6 Siswa belum dapat meningkatkan kemampuan membaca dan memahami
teks Bahasa Inggris dengan teknik cepat (skimming-scanning)
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dijelaskan di atas,
maka penelitian ini dibatasi dan difokuskan pada:
1.3.1 Perencanaan pembelajaran membaca Bahasa Inggris dengan menggunakan
teknik skimming-scanning untuk meningkatkan kemampuan memahami
teks pada siswa kelas XI SMK Gunadharma Bandar Lampung.

6

1.3.2 Proses pelaksanaan pembelajaran membaca Bahasa Inggris dengan
menggunakan teknik skimming-scanning untuk meningkatkan kemampuan
memahami teks pada siswa kelas XI SMK Gunadharma Bandar Lampung.
1.3.3

Evaluasi pembelajaran membaca Bahasa Inggris dengan menggunakan
teknik skimming-scanning untuk meningkatkan kemampuan memahami
teks pada siswa kelas XI SMK Gunadharma Bandar Lampung.

1.3.4 Peningkatan kemampuan membaca dan memahami teks Bahasa Inggris
siswa dengan menggunakan teknik skimming-scanning pada siswa kelas
XI SMK Gunadharma Bandar Lampung.

1.4

Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian
ini yaitu sebagai berikut:
1.4.1

Bagaimanakah perencanaan pembelajaran membaca Bahasa Inggris
dengan mengunakan teknik skimming-scanning untuk meningkatkan
kemampuan memahami teks pada siswa kelas XI SMK Gunadharma
Bandar Lampung?

1.4.2

Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran membaca Bahasa Inggris
dengan menggunakan teknik skimming-scanning untuk meningkatkan
kemampuan memahami teks pada siswa kelas XI SMK Gunadharma
Bandar Lampung?

1.4.3

Bagaimanakah evaluasi pembelajaran membaca Bahasa Inggris dengan
menggunakan teknik skimming-scanning untuk meningkatkan kemampuan
memahami teks pada siswa kelas XI SMK Gunadharma Bandar Lampung?

7

1.4.4 Bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca dan memahami teks
Bahasa Inggris siswa dengan menggunakan teknik skimming-scanning
pada siswa kelas XI SMK Gunadharma Bandar Lampung?

1.5

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas maka tujuan penelitian
ini adalah untuk menemukan dan menganalisis
1.5.1 Perencanaan pembelajaran Bahasa Inggris dengan mengunakan teknik
skimming-scanning untuk meningkatkan kemampuan membaca dan
memahami teks bahasa Inggris pada siswa kelas XI SMK Gunadharma
Bandar Lampung.
1.5.2 Proses pelaksanaan pembelajaran Bahasa Inggris dengan mengunakan
teknik skimming-scanning dengan tepat untuk meningkatkan kemampuan
membaca dan memahami teks bahasa Inggris pada siswa kelas XI SMK
Gunadharma Bandar Lampung.
1.5.3 Evaluasi pembelajaran Bahasa Inggris dengan tepat menggunakan teknik
skimming-scanning untuk meningkatkan kemampuan membaca dan
memahami teks bahasa Inggris pada siswa kelas XI SMK Gunadharma
Bandar Lampung.
1.5.4 Hasil pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan teknik
skimming-scanning untuk meningkatkan kemampuan membaca dan
memahami teks bahasa Inggris pada siswa kelas XI SMK Gunadharma
Bandar Lampung.

8

1.6

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.
Sebagaimana yang di uraikan pada bagian berikut ini:
1.6.1 Manfaat secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam pengembangan konsep,
teori, prinsip dan prosedur Teknologi Pendidikan khususnya kawasan
desain dan pengelolaan pembelajaran bahasa Inggris. Khususnya yang
berkaitan dengan teknik skimming-scanning dalam upaya meningkatkan
kemampuan membaca dan memahami teks bahasa Inggris.
1.6.2 Manfaat secara praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1.6.2.1 Peneliti
Dapat memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan pembelajaran
menggunakan teknik skimming-scanning yang dikembangkan guna
meningkatkan kualitas pembelajaran, kemampuan membaca dalam bahasa
Inggris. Penelitian ini berguna untuk profesionalisme peneliti dan dapat
dijadikan sebagai bahan rujukan penelitian lebih lanjut.
1.6.2.2 Guru
1. Sebagai motivasi untuk lebih kreatif dalam memilih dan menggunakan
teknik skimming-scanning dalam pembelajaran reading
2. Di pergunakan untuk menyusun program peningkatan efektifitas
pembelajaran bahasa Inggris

9

3. Memberikan gambaran perencanaan, pelaksanaan dan mengevaluasi
proses pembelajaran membaca dengan menggunakan teknik skimmingscanning.
1.6.2.3 Siswa
Dapat memanfaatkan penelitian ini untuk menambah wawasan tentang
peningkatan kemampuan membaca dan memahami teks bahasa Inggris
dengan

menggunakan

Skimming-Scanning

sehingga

siswa

dapat

mengenal, mengidentifikasi dan menganalisis informasi teks bacaan apa
saja secara cepat dan tepat dalam kehidupan sehari-hari.
1.6.2.4 Sekolah Menengah Kejuruan
Hasil Penelitian tindakan kelas ini sebagai kontribusi ilmiah dalam
rangka penerapan pembelajaran membaca mata pelajaran bahasa Inggris
dengan menggunakan teknik skimming-scanning.

10

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Teori Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan suatu proses kegiatan dan bukan suatu hasil maupun tujuan
(Siyanto 2007:11). Menurut Gagne dalam Rusman (2012:89) perubahan perilaku
yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk; a) motivasi verbal secara tertulis
maupun lisan. b) kecakapan intelektual yaitu keterampilan dalam menggunakan
simbol-simbol. c) strategi kognitif yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan
cara-cara berfikir agar efektif. d) sikap yaitu kecakapan untuk memilih tindakan
yang akan dilakukan e) kecakapan motorik adalah kecakapan pergerakan yang
dikontrol oleh otot-otot dan fisik.
Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu yakni mengalami.
Pengalaman diperoleh berkat interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat berbagai unsur yang
saling terkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku.
Menurut Ausubel dalam Dahar (1988:32) menyatakan bahwa proses belajar terdiri
dari proses penerimaan dan penemuan. Teori bermakna Ausubel ini sangat dekat
dengan inti pokok konstruktivisme. Keduanya menekankan pentingnya siswa
mengasosiasikan pengalaman, fenomena dan fakta-fakta baru kedalam sistem
pengertian yang telah dimiliki. Aktivitas belajar siswa akan bermanfaat kalau
mereka banyak dilibatkan dalam kegiatan secara langsung.

11

Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu yakni mengalami.
Pengalaman diperoleh berkat interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat berbagai unsur yang
saling terkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku.
Menurut pandangan konstruktivis, belajar merupakan suatu proses pembentukan
pengetahuan yang harus dilakukan sendiri oleh peserta didik. Budiningsih
(2005:58) Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh guru dengan
membuat perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan melakukan
evaluasi diakhir pembelajaran. Menurut Miarso (2009:144) pembelajaran adalah
kegiatan yang berfokus pada kondisi dan kepentingan pembelajar. Pembelajaran
diartikan sebagai bahan ajaran yang dilakukan oleh seorang pelajar.
Winataputra (2008:15) menyatakan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan
oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skill and attitude.
Pada dasarnya dalam pembelajaran siswa harus membangun sendiri pengetahuan
di dalam benaknya sehingga pengetahuan tersebut dapat bertahan lama dan guru
memberikan kemudahan dengan mengarahkan dan memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menemukan konsep atau pengalaman belajar sendiri. Hakekat
belajar adalah perubahan tingkah laku, sehingga menurut Djamarah (2002:15)
belajar mempunyai ciri-ciri:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Belajar adalah perubahan yang terjadi secara sadar.
Perubahan dalam belajar bersifat fungsional.
Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.
Perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara.
Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.
Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

12

Kesimpulan yang didapat dari ciri pembelajaran tersebut di atas adalah bahwa
belajar merupakan perubahan yang bersifat positif dan aktif yang mencakup
seluruh aspek tingkah laku. Sebagaimana telah diketahui bahwa perumusan tujuan
instruksional jika sudah menyangkut pada perubahan tingkah laku, keterampilan,
perubahan ilmu pengetahuan setelah siswa melakukan proses pembalajaran
Reigluth (1999:23) berpendapat bahwa pembelajaran sebaiknya didasarkan pada
teori pembelajaran yang bersifat preskriptif, yaitu teori yang memberikan
“resep”untuk mengatasi masalah belajar.
Kegiatan belajar memiliki beberapa, antara lain: mengetahui suatu kepandaian,
kecakapan, atau konsep yang maksudsebelumnya tidak pernah diketahui, dapat
mengerjakan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dibuat, baik tingkah laku
maupun keterampilan, mampu mengkombinasikan dua pengetahuan atau lebih
dan dapat memahami serta menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh.

2.2 Prestasi Belajar
Menurut Djamarah (2002:26) prestasi belajar merupakan

hasil penilaian

pendidikan tentang kemampuan siswa setelah melakukan aktivitas belajar. Istilah
prestasi digunakan untuk menunjukan berbagai hasil kegiatan atau usaha.
Sehingga istilah prestasi sering kita temui dalam kegiatan sehari-hari, seperti
prestasi kerja, prestasi olah raga, prestasi belajar, dan lain sebagainya.
Prestasi belajar siswa dapat diperoleh dari hasil belajar yang terdiri dari lima
kategori belajar yaitu: 1) Informasi verbal: yang dimaksud dengan informasi
verbal adalah pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dan dapat diungkapkan
dalam bentuk bahasa lisan dan tulisan, atau pengetahuan yang diperoleh dari

13

sumber yang menggunakan bahasa lisan atau tulisan. 2) Keterampilan intelektual:
yaitu kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya
sendiri dalam bentuk suatu representasi, khususnya konsep dan berbagai
lambang/simbol (angka, huruf, kata, gambar).

3) Strategi Kognitif: yaitu

kemampuan dalam menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri,
khususnya bila dalam belajar dan berpikir.

4) Keterampilan motorik: yaitu

kemampuan melakukan serangkaian gerak-gerik jasmani dengan urutan tertentu
dengan mengadakan koordinasi antara gerak-gerik berbagai anggota badan secara
terpadu. 5) Sikap: yaitu kemampuan untuk bersikap menerima atau menolak
suatu obyek berdasarkan penilaian atas obyek tersebut berguna atau tidak berguna,
dan baik atau tidak baik baginya (Nugroho dalam Gagne 2006:46).

Nugroho (2006:51) juga menyatakan Prestasi belajar dapat diartikan secara luas
dan sempit. Secara luas prestasi belajar menunjukkan kepada tingkat kemampuan
dan sekaligus penguasaan bidang kognitif, efektif dan psikomotor. Sedangkan
pengertian sempit prestasi belajar adalah nilai-nilai yang berhasil dicapai siswa
misalnya prestasi ulangan nilai 6, 7, 8 dan seterusnya.

2.3 Aktifitas Siswa dalam Proses Pembelajaran
Sardiman (2006:16) menyatakan bahwaaktifitas belajar adalah aktifitas yang
bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktifitas itu harus
selalu berkait. Rohani (2004:6) Menyatakan bahwa belajar yang berhasil mesti
melalui berbagaimacam aktivitas, baik aktivitas fisik maupun psikis.Seluruh
peranan dan kemauan dikerahkan dan diarahkan supaya fisik dan psikis tetap aktif

14

untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang optimal sekaligus mengikuti
pembelajaran secara aktif seperti: Siswa melakukan apersepsi, memperhatikan
penjelasan guru, Memfungsionalkan media pembelajaran, melakukan diskusi,
mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dari guru, mengajukan pendapat
dan gagasan serta tanggapan, mengerjakan tugas, mempresentasikan hasil
penyelesaian tugas, merefleksikan kegiatan dan hasil pembelajaran.
Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran akan memberikan manfaat bagi
siswa. Djamarah (2002:35) menyatakan bahwa belajar sambil melakukan aktivitas
lebih banyak mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan yang di dapatkan
oleh anak didik lebih tahan lama tersimpan di dalam benak anak-anak. Dimiyati
dan Mujiono (2006:63) mengatakan bahwa untuk dapat menimbulkan keaktifan
belajar pada diri siswa guru harus dapat melaksanakan perilaku-perilaku seperti:
memberikan tugas secara individual dan kelompok dan memberikan tugas untuk
membaca bahan belajar.

Aktivitas-aktivitas tersebut tidak terpisah satu sama lain. Dalam setiap aktivitas
motoris terkandung aktivitas mentaldisertai oleh perasaan tertentu. Pada setiap
pelajaran terdapat berbagai aktivitas yang dapat diupayakan. Prinsip aktivitas
yang diuraikan di atas didasarkan pada pandangan psikologis bahwa, segala
pengetahuan harus diperoleh melalui pengamatan.

2.4 Kemampuan Membaca Teks
Membaca sangat penting bagi setiap orang karena hal itu akan mampu
meningkatkan pengetahuan pengetahuan dan wawasan bagi mereka yang

15

melakukannya. Namun, kegiatan membaca belum banyak dilakukan, sehingga
upaya untuk membangun kesadaran untukgemar membaca telah lama dilakukan
dengan berbagai cara. Menurut Farrell yang dikutip oleh Setiawan (2001:4)
membaca adalah sebuah aktivitas.

Reading is the process of constructing meaning through dynamic interaction
among the reader’s existing knowledge, the information suggested by the
written language and the context of the reading situation (Farrell, 2002:
141).

Membaca adalah sebuah proses, yakni informasi yang berasal dari teks dan
pengetahuan yang dimiliki pembaca untuk berinteraksi secara dinamis untuk
menghasilkan sebuah makna. Howart (2006:1) reading is just as communicative
as any other form of language. Sebuah teks dapat terjadi suatu interaksi antar
penulis dan pembaca, kemudian pembaca mencoba untuk menangkap pesan.
Ketika membaca informasi yang tidak kita butuhkan akan lewat begitu saja.
Informasi yang masih belum siap kita cerna hanya akan ditampung, sampai siap
untuk mencerna dan memori akan memunculkan kembali informasi tersebut.
Tarigan (2008:7) menyatakan bahwa membaca adalah suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang
hendak disampaikan.

Disamping pengertian atau batasan yang telah disampaikan diatas, membaca dapat
diartikan sebagai suatu metode yang kita pergunakan untuk berkomunikasi
dengan diri kita sendiri. Kegiatan membaca adalah komunikasi tulisan yang
merupakan suatu kebutuhan penting dalam kehidupan sehari-hari di zaman
modern yang penuh dengan kemajuan terutama dibidang informasi. Pesatnya

16

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong tersebarnya informasi
secara cepat. Berbagai hasil cetakan diedarkan setiap hari dengan bidang dan
topik yang berbeda-beda, memerlukan perhatian untuk dikaji guna menambah
wawasan pengetahuan. Kemampuan membaca secara efektif dan efisien sangat
dibutuhkan untuk bisa menyerap berbagai informasi atau pengetahuan ini, yang
berbeda kepentingan bagi masing- masing pembaca.

Pemahaman tentang kalimat-kalimat itu meliputi pula kemampuan menggunakan
teori tentang hubungan-hubungan struktural antarkalimat. Hubungan-hubungan
struktural yang penting untuk memahami makna kalimat itu tidak hanya diberikan
dalam struktur luar, tetapi juga diberikan dalam struktur isi kalimat. Pemahaman
kalimat tidak akan dapat dilakukan dengan baik tanpa dukungan pemahaman atas
hubungan isi antarkalimat tersebut. Untuk itu, agar memiliki keterbacaan yang
tinggi, kalimat yang disusun dalam suatu wacana harus selalu memperhatikan
unsur struktur luar, struktur isi, dan hubungan antara struktur luar dan isi. Tulisan
yang banyak mengandung kata yang tidak umum lebih sulit dipahami daripada
yang menggunakan kosakata sehari-hari. Tentang hal ini telah dijelaskan pada
penjelasan tentang kosakata baca. Demikian pula, bangun kalimat yang panjang
dan kompleks akan menyulitkan pembaca yang tingkat perkembangan usianya
berbeda.

Uraian-uraian di atas mengimplikasikan bahwa penyusunan bacaan yang menurut
pengarang sudah sesuai dengan tingkat perkembangan usia anak, namun tanpa
mengindahkan penguasaan kosakata dan kalimat yang digunakan dalam suatu

17

wacana yang mereka kenal, maka bacaan tersebut akan gagal dalam hal
keterbacaannya.
Panjang kalimat dijadikan alat ukur tingkat keterbacaan sebuah wacana, dan
biasanya dijadikan unsur utama dalam formula-formula keterbacaan. Kalimatkalimat yang kompleks pada umumnya panjang-panjang. Menurut susunan
kalimatnya, kalimat tunggal lebih mudah dipahami maknanya atau maksudnya
daripada kalimat majemuk. Hal ini disebabkan kalimat majemuk lebih rumit
daripada kalimat tunggal.

Dari pendapat para ahli di atas tentang pengertian, tujuan, proses, dan
pembelajaran membaca, serta pemahaman dapat disimpulkanpemahaman bacaan
adalah pengertian yang diperoleh dari aktivitas membaca. Aktivitas ini melibatkan
pembaca, teks, dan isi pesan yang disampaikan penulis. Seseorang dapat
dikatakan memahami bacaan apabila ia telah mendapatkan informasi atau pesan
yang disampaikan oleh penulis, baik tersurat maupun tersirat.

Rahim (2005:23) menyatakan bahwa prinsip-prinsip membaca yang paling
mempengaruhi pemahaman bacaan, sebagai berikut:
Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosialseperti:
1. Teori kontruktivis menyatakan bahwa pemahaman dan penyusunan bahasa
sebagai suatu proses membangun.
2. Keseimbangan kemahiraksaraan adalah kerangka kerja kurikulum yang
membantu perkembangan pemahaman.
3. Guru membaca secaraprofesional (unggul) mempengaruhi proses belajar..
4. Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna. dukungan yang
penuh dari gurunya.
5. Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks pada
berbagai tingkat.
6. Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman.

18

7. Pengikutsertaan merupakan faktor kunci dalam proses Strategi dan
keterampilan pemahaman bisa diajarkan.
8. Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca
pemahaman.

Menurut Ausubel dalam Dahar (1988:137) menyatakan bahwa proses belajar
terdiri dari proses yaitu penerimaan dan proses penemuan. Teori belajar bermakna
Ausubel ini sangat dekat dengan inti pokok konstruktivisme. Teori ini
menekankan pentingnya siswa mengasosiasikan pengalaman, fenomena dan faktafakta baru kedalam system pengertian yang telah dimiliki berpendapat bahwa guru
harus dapat mengembangkan potensi kognitif siswa melalui proses belajar yang
bermakna. Aktivitas belajar siswa akan bermanfaat kalau mereka banyak
dilibatkan dalam kegiatan secara langsung.

2.5 Kemampuan Memahami Teks

Kemampuan

adalah

faktor

penting

dalam

meningkatkan

produktifitas,

kemampuan berhubungan dengan pengetahuan (knowledge) dan keterampilan
(skill) yang dimiliki seseorang (Ridwan 2005:14). kemampuan yang didasari oleh
kreatifitas dan keterampilan adalah proses mental yang diarahkan untuk mencapai
tujuan tertentu. Keterampilan membaca dan kemampuan memahami bacaan
adalah dua hal yang saling berhubungan dimana kemampuan seseorang dapat
dilihat dan keterampilan yang diwujudkan melalui tindakannya.

Berdasarkan beberapa teori tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan
Membaca

adálah

kemampuan

memahami,

mengenal,

mengidentifikasi,

19

menganalisa, mengevaluasi dan menyimpulkan informasi dan pihak lain melalui
sarana tulisan.
Menurut Ridwan (2005: 12) ada beberapa komponen membaca yaitu;
1. Proses membaca
Proses membacaterdiri dari 9 aspek yaitu; sensori, perseptual, urutan,
pengalaman, pikiran, pembelajaran, asosiasi, sikap dan gagasan. Sensori
berasal dari simbol-simbol grafis yang digunakan untuk presentasi lisan.
perseptual merupakan aktivitas mengenal suatu kata sampai pada suatu
makna berdasarkan pada pengalaman yang lalu. aspek urutan merupakan
kegiatan mengikuti rangkaian tulisan yang tersusun secara linear.
pengalaman merupakan aspek penting dalam urutan membaca. pikiran
pembaca harus berfikir sistematis,logis dan kreatif. Pembelajaran dapat
dilalui dengan pertanyaan dari guru kesiswa sehingga dapat dihasilkan
proses pembelajaran yang interaktif. Asosiasi meliputimengenal hubungan
antara simbol dengan bunyi bahasa dan makna. Sikap berkemaan dengan
kegiatan memusatkan perhatian, membangkitkan kegemaran membaca,
menumbuhkan motivasi ketika sedang membaca. Gagasanpenggunaan
sensoridan perseptual dengan latar belakang pengalaman dan tanggapan
afektif serta membangun makna teks yang dibacanya secara pribadi.
2. Produk membaca
Produk membaca merupakan komunikasi dari pemikiran dan emosi antara
penulis dan pembaca komunikasi dalam membaca tergantung pada
pemahaman yang dipengaruhi oleh seluruh aspek proses membaca.

20

Memahami menurut Sadiman (2011:43) adalah suatu kemampuan seseorang
dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu
dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya.
Menurut Sadiman (20011:47) Implementasi kemampuan adalah sbb :
1. Kemampuan mengklasifikasi pola – pola objek
Seorang yang normal adalah orang yang mampu dalam mengklasifikasikan
stimulasi-stimulasi yang tidak identik ke dalam satu kelas atau rumpun
2. Kemampuan beradaptasi (kemampuan belajar)
Kemampuan beradaptasi merupakan suatu kemampuan yang harus manusia
miliki dalam kehidupannya dan kemampuan beradaptasi ini menentukan
inteligensi atau kecerdasan seseorang apakah inteligensinya tinggi atau rendah
3. Kemampuan menalar secara deduktif
Yaitu kemampuan menalar atau melogikakan sesuatu dari kesimpulan menjadi
paparan yang detail
4. Kemampuan menalar secara induktif
Yakni kemampuan penalaran atau melogikakan sesuatu yang berupa paparan
atau penjelasan menjadi suatu kesimpulan yang mewakili.
5. Kemampuan mengembangkan konsep
Yaitu kemampuan seseorang memahami suatu cara kerja objek atau fungsinya
dan kemampuannya bagaimana menginterpretasikan suatu kejadian
6. Kemampuan memahami
Kemampuan memahami adalah kemampuan seseorang dalam melihat adanya
hubungan atau relasi didalam suatu masalah dan kegunaan – kegunaan
hubungannya bagi pemecahan masalah tersebut.

21

Suharsimi (2009:118) menyatakan bahwa memahami (comprehension) adalah
bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga (estimates),
menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan
contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan

2.6 Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Tjahyono (2006:51) menyatakan bahwa komponen makna yang fundamental
dalam bahasa adalah komponen yang fungsional. Mata pelajaran Bahasa Inggris
berfungsi sebagai wahana pengembangan diri siswa dalam bidang ilmu
pengetahuan, teknologi dan senibudaya, sehingga pertumbuhan mereka tetap
berkepribadian Indonesia. Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran Sekolah
Menengah Kejuruan kelas I, II dan III.

Menurut Tjahyono (2006: 31) tujuan ELT adalah untuk mengetahui tentang 4
keterampilan yang diterapkan dalam pembelajaran bahasa Inggris. Pada
pembelajaran bahasa Inggris khususnya yang membahas tentang keterampilan
membaca perlu adanya penerapan teknik supaya siswa dapat membaca secara
cepat. Menurut Setiyadi (2006:5) pembelajaran Bahasa Inggris disekolah
bertujuan meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengaplikasian peserta
didik tentang kecakapan hidup sehingga menjadi manusia yang terampil dengan
cara menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan tentang bahasa Inggris.
Sementara Agustian (2005:34-36) menyatakan bahwa sebagai salah satu alat
untuk berkomunikasi, bahasa Inggris sangat diperlukan, sebab dengan menguasai

22

bahasa Inggris, seseorang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya
dan ini akan dijadikan bekal untuk memperoleh serta membuka lapangan kerja.

Sehingga dengan demikian, seluruh elemen lembaga pendidikan dan pelatihan
dalam negeri harus berbenah dan memperbaiki diri jika ingin eksis di persaingan
mendatang. Mereka dituntut untuk mengkreasikan visi yang cocok pada lembaga
yang dimiliki. Karena itu siswa belum dapat dikatakan menguasai bahasa Inggris
kalau dia belum dapat menggunakan bahasa Inggris.

2.7 Skimming
Widiatmoko (2001:19) menyatakan bahwa membaca cepat adalah perpaduan
kemampuan motorik (gerakan mata) atau kemampuan visual dengan kemampuan
kognitif seseorang dalam membaca. Menurut Admin (2012: 26) membaca-sekilas
(skimming) adalah membaca dengan cepat untuk mengetahui isi umum atau
bagian suatu bacaan.Membacasekilas (skimming) adalah sejenis membaca yang
membuat mata kita bergerak dengan cepat melihat, memperhatikan bahan tertulis
untuk mencari serta mendapatkan informasi (Tarigan2008:33).

Pengertian lain dari membaca skimming adalah membaca sekilas atau membaca
cepat untuk mendapatkan suatu informasi dari yang kita baca. Skimming
dilakukan untuk melakukan pembacaan cepat secara umum dalam suatu bahan
bacaan. Dalam skimming, proses membaca dilakukan secara melompat-lompat
dengan melihat pokok-pokok pikiran utama dalam bahan bacaan sambil
memahami tema besarnya.

23

Dari pendapat diatas membaca cepat merupakan perpaduan antara kecepatan
membaca dengan pemahaman isi bacaan. Kemampuan membaca cepat merupakan
keterampilan memilih isi bacaan yang harus dibaca sesuai dengan tujuan yang ada
relevansinya dengan pembaca. Sudarso (2006: 16) mengatakan bahwa teknik
skimming digunakan dalam membaca dengan tujuan seperti:
1) Mengenal topik bacaan,
2) Mengetahui opini orang terhadap topik yang dibahas,
3) Mendapatkan bagian penting yang kita perlukan tanpa membaca seluruh teks,
4) Mengetahui organisasi penulisan,
5) Penyegaran terhadap apa yang telah dibaca.
Menurut Noer (2009:23) skimming dilakukan untuk melakukan pembacaan cepat
secara umum dalam suatu bahan bacaan. Dalam skimming, proses membaca
dilakukan secara melompat-lompat dengan melihat pokok-pokok pikiran utama
dalam bahan bacaan sambil memahami tema besarnya.Selain untuk melakukan
pembacaan sekilas, skimming juga berguna dalam banyak proses membaca
lainnya.

Menurut Noer (2009:26) ada beberapa alasan mengapa skimming dapat dilakukan
tanpa harus terlalu khawatir kehilangan makna adalah:
Kebanyakan kalimat hanya memiliki beberapa kata penting yang menjadi
pembentuk strukturnya. Dengan menghilangkan kata-kata lain yang tidak
terlalu penting, maka makna kalimat sudah dapat ditangkap tanpa harus
kehilangan makna sesungguhnya. Pada kesempatan yang akan datang saya
akan membahas hal ini yang dikenal pula dengan nama telegraphic reading.
2. Dalam bahan bacaan yang cukup tebal, tidak semua bagian memiliki tingkat
kesulitan yang sama. Ada bagian tertentu yang memang relatif lebih ringan dan
mudah dipahami dibandingkan dengan bagian yang lain. Bagian yang ringan
dapat dibaca dengan sangat cepat lewat skimming sedangkan bagian yang lebih
sulit dibaca secara lebih lengkap dan teliti.
3. Ada kata-kata tertentu yang sangat penting dan berperan dalam membentuk
struktur kalimat yakni subjek dan predikat. Masing ingat pelajaran bahasa
1.

24

Indonesia dulu? Subjek-Predikat-Objek-Keterangan (SPOK)? Dengan
menguasai struktur kalimat dalam bahan bacaan dan menguasai terutama
Subjek dan Predikat, maka inti bacaan sudah dapat dikenali. Karena itu,
berfokuslah pada kata benda dan kata kerja. Selain itu, kuasai pula kata-kata
penghubung yang bisa mengubah makna kalimat secara nyata jika kata-kata
tersebut dihilangkan. Kata-kata tersebut antara lain: tidak, bukan, meskipun,
akan tetapi, sebaliknya, pada sisi yang lain, dst.

Widiatmoko (2011:27) menyatakan beberapa manfaat membaca cepat yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Memperoleh kesan umum dari suatu buku, artikel atau tulisan singkat.
Menemukan hal tertentu dari suatu bacaan.
Mencari informasi yang diperlukan dari suatu bacaan.
Menelusuri bahan halaman buku atau bacaan dalam waktu singkat.
Tidak membuang-buang waktu
Membaca cepat menciptakan efisiensi
Semakin sedikit waktu yang diperlukan untuk melakukan hal-hal rutin,
semakin banyak waktu yang tersedia untuk mengerjakan hal penting lainnya.
Membaca cepat memiliki nilai yang menyenangkan/menghibur.
Membaca cepat memperluas cakrawala mental.
Membaca cepat membantu berbicara secara efektif.
Membaca cepat membantu dalam menghadapi ujian.
Membaca cepat meningkatkan pemahaman.
Membaca cepat menjamin kita untuk selalu meng-up date informasi.

Proses skimming ini sangat berharga sebelum Anda membaca secara mendalam
halaman demi halaman. Dengan skimming Anda mempersiapkan otak untuk
menghadapi bahan bacaan yang sesungguhnya. Selain itu skimming juga berguna
menciptakan rasa ingin tahu, memastikan apakah buku yang akan dibaca sesuai
dengan yang diharapkan, dan mendapatkan pokok cerita.

Langkah-langkah Skimming, yaitu:
1.

Baca judul, sub judul dan subheading untuk mencari tahu apa yang
dibicarakan teks tersebut.

2.

Perhatikan ilustrasi (gambar atau foto) agar Anda mendapatkan informasi
lebih jauh tentang topik tersebut.

25

3.

Baca awal dan akhir kalimat setiap paragraph.

4.

Jangan membaca kata per kata. Biarkan mata Anda melakukan skimming
kulit luar sebuah teks. Carilah kata kunci atau keyword-nya.

5.

Lanjutkan dengan berpikir mengenai arti teks tersebut.

Menurut Santoso (2009:30) skimming pada dasarnya merujuk pada proses yang
hanya membaca ide pokok/pemikiran utama untuk mendapatkan informasi umum
dari bacaan/teks yang dibaca. Cara melakukan skimming adalah:
1. Baca judul tulisan
2. Baca bagian awal paragraf
3. Baca kalimat pertama pada setiap paragraf
4. Membaca sub-title
5. Perhatikan berbagai gambar, chart, tabel
6. Perhatikan tulisan yang dicetak tebal atau digaris bawahi
7. Baca ringkasan atau kalimat terakhir paragraph

Kelebihan dan Kekurangan Teknik Skimming
1. Kelebihan
Kelebihan dari teknik skimming yaitu teknik ini dapat memberikan informasi
secara cepat dan singkat terutama bagi pembaca dapat langsung mengetahui
intisari bacaan, selain itu juga menghemat waktu dan melatih pikiran untuk
konsentrasi atau fokus pada satu titik.
2. Kekurangan
Penggunaan teknik ini akan lebih efektif bila digunakan dalam kelompok kecil
atau peorangan dikarenakan untuk menghindari suasana yang tidak terkontrol

26

dan tidak nyaman bagi orang di sekitarnya, selain itu juga akan menghabiskan
biaya untuk menata ruangan kelas yang cukup besar, sedangkan untuk
pemahaman membaca dan menyimak bahan yang digunakan sangat dibatasi.

2.8 Scanning
MenurutSoedarso (2004:89) scanning adalah suatu teknik membaca untuk
mendapatkan suatu informasi tanpa membaca yang lain-lain, jadi langsung
kemasalah yang di cari yaitu: fakta khusus dan informasi tertentu, Dalam seharihari scanning digunakan, antara lain Menurut Admin (2012:17) scanning atau
disebut juga membaca memindai adalah membaca sangat cepat. Ketika seseorang
m