REVIEW JURNAL

(1)

REVIEW JURNAL

Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Pendidikan

Dosen Pengampu :

Disusun oleh:

Umar Imamuddin, S.Pd MP-15022

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PROGRAM PASCASARJANA


(2)

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul / Cover ... 1

Daftar Isi ... 2

A. Pendahuluan ... 3

B. Pembahasan Review ... 4

C. Kesimpulan ... 8


(4)

A. Pendahuluan

Pendidikan memiliki peranan yang sangat sentral dalam meningkatkan sumber daya manusia. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas juga. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, pemerintah melakukan banyak perubahan baik itu berupa sistem pendidikan, yang menyangkut struktur kurikulum dan pola pembelajaran yang akan dilaksanakan. Di Indonesia pendidikan mengalami penurunan terutama dalam pembelajaran sains. Di sini pembelajaran sains memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga mampu menghadapi globalisasi dalam bidang IPTEK.

Khususnya dalam bidang biologi termasuk kategori sains dan tidak akan terpisahkan dari pembelajaran sains. Hal itu dikarenakan biologi sebagai produk terdiri dari konsep, fakta, teori, hukum yang berkaitan tentang makhluk hidup. Pembelajaran biologi pada dasarnya harus mampu membekali siswa bagaimana cara mengetahui konsep, fakta secara mendalam, serta harus mampu memberikan kepuasan intelektual terutama dalam membangun kemampuan berpikir. Karena kemampuan berpikir inilah yang akan berimplikasi terhadap pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Tiga komponen tersebut merupakan output atau hasil yang harus diperoleh setelah belajar sains biologi yang disebut dengan hasil belajar.

Kenyataan sekarang sungguh ironis sekali dikarenakan pembelajaran sains pada umumnya dan khususnya biologi tidak diberlakukan dan tidak diajarkan sesuai dengan hakikat yang dimiliki, tetapi lebih kepada bagaimana mentransfer pengetahuan saja. Hal itu dapat menyebabkan terjadinya kesenjangan dalam pendidikan sains, sehingga hasil yang diinginkan tidak sesuai harapan, yang dimana hasil dari pembelajaran sains menghasilkan pendidikan sains yang kurang memuaskan bahkan memiliki nilai yang menurun. Karena pembelajaran sains tidak diajarkan sesuai dengan hakikat sains yang sebenarnya maka hasil belajar menjadi tidak maksimal.

Di sini penulis tertarik untuk mereview jurnal yang berkaitan dengan pendidikan sains khususnya dalam pembelajaran biologi. Kenyataan yang ada banyak pembelajaran biologi yang dianggap kurang menggairahkan untuk dipelajari. Padahal pembelajaran biologi sangat erat kaitannya dengan lingkungan


(5)

hidup yang kita tinggali. Contoh saja hewan dan tumbuhan apa saja yang ada di sekitar rumah kita. Itu akan menarik jika dipelajari satu persatu bagaimana proses perkembangbiakannya dan pertumbuhannya dari kecil menjadi besar, dari bentuk asal menjadi berubah bentuk ketika besar. Maka dari itu penulis sangat antusias untuk review jurnal-jurnal yang berkaitan dengan pendidikan sains khususnya dalam pembelajaran biologi.

B. Pembahasan Review

1. Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA Mu’allimat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.

Judul : Pengaruh pembelajaran pendekatan saintifik terhadap hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains

Jurnal : e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA (volume 4 Tahun 2014)

Penulis : Johari Marjan, Putu Arnyana, I.G.A. Nyoman Setiawan Website:

https://drive.google.com/file/d/0B6yNA60nRy5ceUdlRHFlbHFGSEE/view?pli=1 Diakses pada tanggal : 29/10/2015/07:30

Latar Belakang. Penelitian tentang pendekatan saintifik hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains mempunyai hubungan proses dan hasil dari pembelajaran.

Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur hasil belajar dan keterampilan proses sains antar siswa yang mengikuti pembelajaran pendekatan saintifik dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung.

Sample. Siswa MA Mu’allimat NW Pancor kelas X terdiri dari 5 kelas dengan jumlah siswa 193 orang dan menggunakan hanya 4 kelas dengan teknik random sampling.

Metode. Menggunakan metode eksperimen yang bersifat penelitian quasi experimental design (eksperimen semu) dan menggunakan post test only control group design. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis infrensial.


(6)

Hasil. Terdapat perbedaan hasil belajar dan keterampilan proses sains antar siswa yang mengikuti pembelajaran pendekatan saintifik dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung (F=40,293;p<0,05), perbedaan hasil belajar antar kelompok siswa (F=70,630;p<0,05 dengan taraf signifikansi 0,000, p<0,05), perbedaan keterampilan antara siswa yang belajar melalui pembelajaran pendekatan saintifik dengan siswa yang belajar melalui model pembelajaran langsung (F=13.013 dengan taraf signifikansi 0,000, p<0,05) jadi kesemuanya itu disimpulkan pembelajaran pendekatan saintifik lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran langsung dalam meningkatkan hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa dan kelompok siswa.

2. Perbedaan Hasil Belajar dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Guided Inquiry

dan Demonstrasi Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten Tahun Pelajaran 2011/2012.

Judul : Perbedaan hasil belajar dengan penerapan strategi pembelajaran Guided Inquiry dan demonstrasi ditinjau dari gaya belajar siswa

Jurnal : Jurnal pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta 2012

Penulis : Rofa Nurochma

Website :http://biologi.fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/2012/02/ROFA_K4308022.pdf Diakses pada tanggal: 29/10/2015/08:37

Latar Belakang. Penelitian tentang perbedaan hasil belajar dengan penerapan strategi pembelajaran Guided Inquiry terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif kepada siswa.

Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pendekatan pembelajaran Guided Inquiry terhadap hasil belajar biologi, pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar biologi, dan pengaruh interaksi antara metode pembelajaran Guided Inquiry dengan gaya belajar terhadap hasil belajar biologi. Sample. Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-E 33


(7)

siswa sebagai kelompok kontrol, dan siswa kelas VIII-B 31 siswa sebagai kelompok eksperimen.

Metode. Menggunakan metode eksperimen yang bersifat quasi experiment yang menggunakan Randomized Control Only Design. Instrumen penelitian berupa tes yang telah diujicobakan untuk diketahui validitas, reliabilitas, daya beda dan taraf kesukarannya. Teknik analisis data menggunakan Analisis Varians (ANAVA) dua jalan dan uji lanjut Bunfferoni.

Hasil. Strategi pembelajaran Guided Inquiry berpengaruh nyata terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif dengan melihat perhitungan statistik menggunakan MINITAB 16 nilai signifikansi sebesar 0,001 dan lebih kecil dari 0,05, maka H0

ditolak. Untuk gaya belajar siswa tidak berpengaruh nyata terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif dengan melihat perhitungan statistik menggunakan MINITAB 16 nilai signifikansi sebesar 0,061 dan lebih besar dari 0,05, maka H0

diterima. Dan tidak ada pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran Guided Inquiry dengan gaya belajar terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif dengan melihat perhitungan statistik menggunakan MINITAB 16 nilai signifikansi sebesar 0,984 dan lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima.

3. Implementasi Metode Inquiry untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMPN 2 Wonosobo Tahun Pelajaran 2010/2011.

Judul : Implementasi metode Inquiry untuk meningkatkan hasil belajar biologi Jurnal : Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Pendidikan IPA FMIPA UNNES Semarang 2012

Penulis : T.H. Agustanti Website:

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii/article/download/2007/2121 Diakses pada tanggal: 29/10/2015/09:50

Latar Belakang. Penelitian ini tentang implementasi atau hasil dari penggunaan metode Inquiry untuk meningkatkan hasil belajar biologi terhadap siswa.

Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar biologi pada siswa kelas VIIE SMPN 2 Wonosobo semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011 pada mata pelajaran biologi melalui implementasi Metode Inquiry.


(8)

Sample. Siswa kelas VIIE SMPN 2 Wonosobo semester ganjil. Jumlah partisipan 34 orang terdiri dari 16 laki-laki dan 18 perempuan.

Metode. Menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang mengambil 2 sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Pengumpulan data menggunakan tes dan observasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif.

Hasil. Hasil ulangan harian pertama hanya ada 20 siswa dari 34 siswa yang tuntas 58,82% dengan nilai ketuntasan minimal 75, karena siswa terbiasa memperoleh informasi dari guru, bukan mencari informasi secara mandiri. Hasil ulangan yang kedua yang tuntas hanya 23 siswa (70,56%) dari 34 siswa. hasil ulangan harian siklus I yang mendapatkan nilai tuntas sebanyak 28 siswa (82,35%) dari 34 siswa dan menunjukkan peningkatan yang signifikans. Dari hasil ulangan harian siklus II terdapat kenaikan pesat jumlah yang tuntas sebanyak 31 siswa (91,12%) dari total 34 siswa. Jadi dapat dikatakan bahwa berlatih meneliti (inquiry) pada pembelajaran biologi memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar. Kegiatan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dari studi awal (pra siklus) sampai pada siklus II, siswa yang tuntas belajar mengalami peningkatan. 4. Pembelajaran Biologi Menggunakan Model Sains Teknologi Masyarakat (STM)

Berbasis Proyek untuk meningkatkan Hasil Belajar dan Sikap Peduli Lingkungan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Semester II Tahun Akademik 2011/2012 FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak.

Judul : Pembelajaran biologi menggunakan model sains teknologi masyarakat (STM) berbasis proyek untuk meningkatkan hasil belajar dan sikap peduli lingkungan.

Jurnal : Jurnal Inkuiri Universitas Sebelas Maret (2012) ISSN: 2252-7893, Vol 1, No 3.

Penulis : Titin, Widha Sunarno, M. Masykuri

Website: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=50529&val=4046 Diakses pada tanggal: 29/10/2015/11:00


(9)

Latar Belakang. Penelitian ini tentang pembelajaran biologi menggunakan model sains teknologi masyarakat berbasis proyek untuk meningkatan hasil belajar dan sikap peduli lingkungan terhadap mahasiswa.

Tujuan. Mengetahui terlaksananya model pembelajaran STM berbasis proyek pada mahasiswa, mengetahui peningkatan hasil belajar, dan mengetahui peningkatan sikap peduli lingkungan.

Sample. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika semester II tahun akademik 2011/2012 PMIPA FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak yang mengambil mata kuliah pengetahuan lingkungan. Jumlah partisipan dalam penelitian ini sebanyak 32 orang yang terdiri dari 15 laki-laki dan 17 perempuan.

Metode. Menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dimana metode ini menggunakan 3 siklus dan setiap siklusnya dilaksanakan 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes (observasi, angket, penilaian proyek untuk laporan). Analisis data menggunakan analisis kualitatif dan analisis inferensial.

Hasil. Perhitungan dari hasil belajar psikomotor dari rata-rata kelas siklus I sebesar 53.75, siklus II sebesar 68.68, dan siklus III sebesar 76.56. secara keseluruhan rata-rata hasil belajar psikomotor pada akhir siklus telah mencapai indikator kinerja yakni minimal sebesar 75%. Jadi hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran STM berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar kognitif, afektif, keterampilan proses sains, dan sikap peduli lingkungan mahasiswa.

C. Kesimpulan

Kesimpulan dari masing-masing review jurnal di atas adalah:

1. Pengaruh pembelajaran pendekatan saintifik terhadap hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains, kesimpulannya yaitu:

a. Terdapat perbedaan hasil belajar dan keterampilan proses sains antar siswa yang mengikuti pembelajaran pendekatan saintifik dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung.

b. Terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang belajar dengan pembelajaran pendekatan saintifik dengan siswa yang belajar melalui model


(10)

pembelajaran langsung. Dan pembelajaran pendekatan saintifik berperan positif dalam meningkatkan hasil belajar.

c. Pembelajaran pendekatan saintifik lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran langsung dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa.

2. Perbedaan hasil belajar dengan penerapan strategi pembelajaran Guided Inquiry

dan demonstrasi ditinjau dari gaya belajar siswa, kesimpulannya yaitu:

a. Strategi pembelajaran Guided Inquiry berpengaruh nyata dalam meningkatkan hasil belajar biologi ranah kognitif pada siswa.

b. Gaya belajar siswa tidak berpengaruh nyata dalam meningkatkan hasil belajar biologi ranah kognitif pada siswa.

c. Tidak ada pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran Guided Inquiry

dengan gaya belajar terhadap hasil belajar ranah kognitif pada siswa.

3. Implementasi metode Inquiry untuk meningkatkan hasil belajar biologi, kesimpulannya yaitu:

a. Pembelajaran dengan meneliti (inquiry) dapat menjadikan siswa aktif, bergairah, antusias, berpartisipasi, dan peduli terhadap perkembangan teknologi.

b. Pembelajaran dengan meneliti (inquiry) dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa serta menjadikan proses pembelajaran lebih kondusif. 4. Pembelajaran biologi menggunakan model Sains Teknologi Masyarakat (STM)

berbasis proyek untuk meningkatkan hasil belajar dan sikap peduli lingkungan, kesimpulannya yaitu:

a. Model pembelajaran STM berbasis proyek pada mahasiswa dapat dilaksanakan dengan baik menggunakan 5 tahapan.

b. Hasil belajar mahasiswa mengalami peningkatan dengan penerapan model pembelajaran STM berbasis proyek.

c. Sikap peduli lingkungan mengalami peningkatan dengan penerapan model pembelajaran STM berbasis proyek.


(11)

Tabel Hasil Penelitian dari masing-masing jurnal No. Penelitian Variabel

Tergantung

Variabel Bebas

N rxy (Nilai korelasi)

t (Nilai Uji Perbedaan) 1 Johari Marjan,

Putu Arnyana, I.G.A. Nyoman Setiawan (2014) Hasil belajar Biologi Self Efficacy 193 2 Rofa Nurochma (2012) Pembelajaran Biologi dengan guided inquiry Biologi Self Efficacy 64

3 T.H. Agustanti (2012) Hasil pembelajaran Biologi Self Efficacy 34

4 Titin, Widha Sunarno, M. Masykuri (2012) Pembelajaran Biologi model sains Biologi Self Efficacy 32

D. Saran dan Penutup

Saran untuk masing-masing jurnal yaitu penelitian yang diharapkan dari masing-masing peneliti supaya bisa menjadi tolok ukur kepada semua calon peneliti maupun peneliti bagaimana kita mengembangkan sebuah penelitian tentang pembelajaran biologi dan sains, dan kepada guru atau sekolah atau kampus yang diteliti supaya bisa mengembangkan apa yang telah dipelajari dari peneliti itu sendiri dan bisa mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dan bisa juga mengedepankan teori maupun praktek bagaimana supaya peserta didik tidak jenuh di kelas. Agar kedepannya bisa menciptakan para generasi muda yang dapat mengharumkan nama bangsa khususnya dalam bidang pendidikan sains pada umumnya dan biologi pada khususnya.

Demikian review yang dapat kami bahas apabila ada kesalahan dalam penulisan dan ada kata-kata yang tidak enak dibaca kami selaku penulis minta maaf


(12)

yang sebesar-besarnya dari kesalahan kami yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Wallahu a’lam.


(1)

siswa sebagai kelompok kontrol, dan siswa kelas VIII-B 31 siswa sebagai kelompok eksperimen.

Metode. Menggunakan metode eksperimen yang bersifat quasi experiment yang menggunakan Randomized Control Only Design. Instrumen penelitian berupa tes yang telah diujicobakan untuk diketahui validitas, reliabilitas, daya beda dan taraf kesukarannya. Teknik analisis data menggunakan Analisis Varians (ANAVA) dua jalan dan uji lanjut Bunfferoni.

Hasil. Strategi pembelajaran Guided Inquiry berpengaruh nyata terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif dengan melihat perhitungan statistik menggunakan MINITAB 16 nilai signifikansi sebesar 0,001 dan lebih kecil dari 0,05, maka H0

ditolak. Untuk gaya belajar siswa tidak berpengaruh nyata terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif dengan melihat perhitungan statistik menggunakan MINITAB 16 nilai signifikansi sebesar 0,061 dan lebih besar dari 0,05, maka H0

diterima. Dan tidak ada pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran Guided Inquiry dengan gaya belajar terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif dengan melihat perhitungan statistik menggunakan MINITAB 16 nilai signifikansi sebesar 0,984 dan lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima.

3. Implementasi Metode Inquiry untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMPN 2 Wonosobo Tahun Pelajaran 2010/2011.

Judul : Implementasi metode Inquiry untuk meningkatkan hasil belajar biologi Jurnal : Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Pendidikan IPA FMIPA UNNES Semarang 2012

Penulis : T.H. Agustanti Website:

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii/article/download/2007/2121 Diakses pada tanggal: 29/10/2015/09:50

Latar Belakang. Penelitian ini tentang implementasi atau hasil dari penggunaan metode Inquiry untuk meningkatkan hasil belajar biologi terhadap siswa.


(2)

Sample. Siswa kelas VIIE SMPN 2 Wonosobo semester ganjil. Jumlah partisipan 34 orang terdiri dari 16 laki-laki dan 18 perempuan.

Metode. Menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang mengambil 2 sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Pengumpulan data menggunakan tes dan observasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif.

Hasil. Hasil ulangan harian pertama hanya ada 20 siswa dari 34 siswa yang tuntas 58,82% dengan nilai ketuntasan minimal 75, karena siswa terbiasa memperoleh informasi dari guru, bukan mencari informasi secara mandiri. Hasil ulangan yang kedua yang tuntas hanya 23 siswa (70,56%) dari 34 siswa. hasil ulangan harian siklus I yang mendapatkan nilai tuntas sebanyak 28 siswa (82,35%) dari 34 siswa dan menunjukkan peningkatan yang signifikans. Dari hasil ulangan harian siklus II terdapat kenaikan pesat jumlah yang tuntas sebanyak 31 siswa (91,12%) dari total 34 siswa. Jadi dapat dikatakan bahwa berlatih meneliti (inquiry) pada pembelajaran biologi memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar. Kegiatan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dari studi awal (pra siklus) sampai pada siklus II, siswa yang tuntas belajar mengalami peningkatan. 4. Pembelajaran Biologi Menggunakan Model Sains Teknologi Masyarakat (STM)

Berbasis Proyek untuk meningkatkan Hasil Belajar dan Sikap Peduli Lingkungan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Semester II Tahun Akademik 2011/2012 FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak.

Judul : Pembelajaran biologi menggunakan model sains teknologi masyarakat (STM) berbasis proyek untuk meningkatkan hasil belajar dan sikap peduli lingkungan.

Jurnal : Jurnal Inkuiri Universitas Sebelas Maret (2012) ISSN: 2252-7893, Vol 1, No 3.

Penulis : Titin, Widha Sunarno, M. Masykuri

Website: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=50529&val=4046 Diakses pada tanggal: 29/10/2015/11:00


(3)

Latar Belakang. Penelitian ini tentang pembelajaran biologi menggunakan model sains teknologi masyarakat berbasis proyek untuk meningkatan hasil belajar dan sikap peduli lingkungan terhadap mahasiswa.

Tujuan. Mengetahui terlaksananya model pembelajaran STM berbasis proyek pada mahasiswa, mengetahui peningkatan hasil belajar, dan mengetahui peningkatan sikap peduli lingkungan.

Sample. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika semester II tahun akademik 2011/2012 PMIPA FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak yang mengambil mata kuliah pengetahuan lingkungan. Jumlah partisipan dalam penelitian ini sebanyak 32 orang yang terdiri dari 15 laki-laki dan 17 perempuan.

Metode. Menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dimana metode ini menggunakan 3 siklus dan setiap siklusnya dilaksanakan 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes (observasi, angket, penilaian proyek untuk laporan). Analisis data menggunakan analisis kualitatif dan analisis inferensial.

Hasil. Perhitungan dari hasil belajar psikomotor dari rata-rata kelas siklus I sebesar 53.75, siklus II sebesar 68.68, dan siklus III sebesar 76.56. secara keseluruhan rata-rata hasil belajar psikomotor pada akhir siklus telah mencapai indikator kinerja yakni minimal sebesar 75%. Jadi hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran STM berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar kognitif, afektif, keterampilan proses sains, dan sikap peduli lingkungan mahasiswa.

C. Kesimpulan

Kesimpulan dari masing-masing review jurnal di atas adalah:

1. Pengaruh pembelajaran pendekatan saintifik terhadap hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains, kesimpulannya yaitu:

a. Terdapat perbedaan hasil belajar dan keterampilan proses sains antar siswa yang mengikuti pembelajaran pendekatan saintifik dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung.


(4)

pembelajaran langsung. Dan pembelajaran pendekatan saintifik berperan positif dalam meningkatkan hasil belajar.

c. Pembelajaran pendekatan saintifik lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran langsung dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa.

2. Perbedaan hasil belajar dengan penerapan strategi pembelajaran Guided Inquiry dan demonstrasi ditinjau dari gaya belajar siswa, kesimpulannya yaitu:

a. Strategi pembelajaran Guided Inquiry berpengaruh nyata dalam meningkatkan hasil belajar biologi ranah kognitif pada siswa.

b. Gaya belajar siswa tidak berpengaruh nyata dalam meningkatkan hasil belajar biologi ranah kognitif pada siswa.

c. Tidak ada pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran Guided Inquiry dengan gaya belajar terhadap hasil belajar ranah kognitif pada siswa.

3. Implementasi metode Inquiry untuk meningkatkan hasil belajar biologi, kesimpulannya yaitu:

a. Pembelajaran dengan meneliti (inquiry) dapat menjadikan siswa aktif, bergairah, antusias, berpartisipasi, dan peduli terhadap perkembangan teknologi.

b. Pembelajaran dengan meneliti (inquiry) dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa serta menjadikan proses pembelajaran lebih kondusif. 4. Pembelajaran biologi menggunakan model Sains Teknologi Masyarakat (STM)

berbasis proyek untuk meningkatkan hasil belajar dan sikap peduli lingkungan, kesimpulannya yaitu:

a. Model pembelajaran STM berbasis proyek pada mahasiswa dapat dilaksanakan dengan baik menggunakan 5 tahapan.

b. Hasil belajar mahasiswa mengalami peningkatan dengan penerapan model pembelajaran STM berbasis proyek.

c. Sikap peduli lingkungan mengalami peningkatan dengan penerapan model pembelajaran STM berbasis proyek.


(5)

Tabel Hasil Penelitian dari masing-masing jurnal No. Penelitian Variabel

Tergantung

Variabel Bebas

N rxy (Nilai korelasi)

t (Nilai Uji Perbedaan) 1 Johari Marjan,

Putu Arnyana, I.G.A. Nyoman Setiawan (2014) Hasil belajar Biologi Self Efficacy 193 2 Rofa Nurochma (2012) Pembelajaran Biologi dengan guided inquiry Biologi Self Efficacy 64

3 T.H. Agustanti (2012) Hasil pembelajaran Biologi Self Efficacy 34

4 Titin, Widha Sunarno, M. Masykuri (2012) Pembelajaran Biologi model sains Biologi Self Efficacy 32

D. Saran dan Penutup

Saran untuk masing-masing jurnal yaitu penelitian yang diharapkan dari masing-masing peneliti supaya bisa menjadi tolok ukur kepada semua calon peneliti maupun peneliti bagaimana kita mengembangkan sebuah penelitian tentang pembelajaran biologi dan sains, dan kepada guru atau sekolah atau kampus yang diteliti supaya bisa mengembangkan apa yang telah dipelajari dari peneliti itu sendiri dan bisa mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dan bisa juga mengedepankan teori maupun praktek bagaimana supaya peserta didik tidak jenuh di kelas. Agar kedepannya bisa menciptakan para generasi muda yang dapat mengharumkan nama bangsa khususnya dalam bidang pendidikan sains pada umumnya dan biologi pada khususnya.


(6)

yang sebesar-besarnya dari kesalahan kami yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Wallahu a’lam.