EKSPERIMEN Transisi Keadaan Defect-Non Defect pada Konveksi Listrik Kristal Cair Nematic Homeotropic dibawah Pengaruh Medan Magnet (Han 12 s.d. 15) | Nugroho | Jurnal Fisika Indonesia 24416 48597 1 PB

Fahrudin Nugroho Transisi Keadaan Defect-Non Defect pada Konveksi Jurnal Fisika Indonesia No: 50, Vol XVII, Edisi Agustus 2013 ISSN : 1410-2994 Transisi Keadaan Defect-Non Defect pada Konveksi Listrik Kristal Cair Nematic Homeotropic dibawah Pengaruh Medan Magnet Fahrudin Nugroho, Yoshiki Hidaka, Tatsuhiro Ueki, Shoichi Kai Jurusan Fisika, Fakultas Mematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada, Indonesia Deparment of Applied Quantum Physics and Nuclear Engineering, Faculty of Engineering, Kyushu University, Japan fakhrudugm.ac.id Abstrak – Dalam penelitian kali ini akan dikaji fenomena konveksi listrik kristal cair nemaik homeotropik dibawah pengaruh medan magnet luar. Dalam percobaan dapat diamati fenomena munculnya defect pada soft mode turbulence yaitu spatiotemporal chaos akibat interaksi moda konveksi listrik dengan moda Nambu-Goldstone. Dapat diamati bahwa terjadi transisi keadaan defect ke keadaan non defect yang terjadi pada medan magnet kritis tertentu Hc = 450 G. Lebih lanjut dengan pengamatan cross polarizer telah berhasil dijelaskan femonena terjadinya transisi dari keadaan defect ke non defect tersebut. Hal itu diakibatkan oleh tertekannya kebebasan berotasi dari kristal cair nematik. Kata kunci: konveksi listrik, kristal cair nematik, soft mode turbulence, moda Nambu-Goldstone, transisi keadaan Abstract – The phenomenon of electroconvection of homeotropic nematics under influence of external magnetic field has been researched in the present study,. In the experiment, can be observed the appearance of defect in the soft-mode turbulence which is a kind of spatiotemporal chaos generated by nonlinear interaction betweenthe Nambu-Goldstone mode and the convective mode. The transition between the defect to non-defect state occurs at the critical magentic field Hc = 450 G. Furthermore, using the cross polarizer observation the mechanism of occurence of the transition can be explained. That is, it is due to the supression of the rotational freedom of nematic liquid crystal. Key words: lectroconvection, nematic liquid crystal, soft mode turbulence, Nambu-Goldstone mode, phase transition

I. PENDAHULUAN

Defect yang disebabkan ketidaksempurnaan topologis telah banyak dikaji dalam banyak sistem. Salah satu contoh yang sangat popoler adalah defect pada sistem kristal yang secara mikroskopik merupakan ketidaksempurnaan dalam susunan atom- atom penyusunnya [1]. Seringkali defect dalam struktur kristal merupakan suatu hal yang di anggap tidak baik, karena berakibat kelemahan struktur zat padat. Disisi lain ada satu manfaat dari defect secara Fisika, yaitu seringkali sifat defect mencerminkan sifat sistem di mana defect tersebut diamati. Dalam penelitian kali ini, akan disajikan hasil pengamatan defect pada konveksi listrik kristal cair nematik homeotropik. Sebagaimana diketahui bahwa sistem ini merupakan salah satu contoh sistem di luar kesetimbangan termodinamik [2, 3, 4, 5]. Pada sistem kristal cair nematik homeotropik kristal cair ditempatkan diantara dua keping elektroda transparan. Orientasi kristal cair adalah tegak lurus terhadap elektroda sehingga terdapat simetri rotasi yang kontinyu pada bidang elektroda bidang x–y. Dengan menerapkan arus listrik bolak-balik AC dengan tegangan di atas ambang batas Freedericksz VF orientasi rerata dari kristal cair nematik n mengalami kemiringan terhadap sumbu z yang disebabkan adanya sifat anisotropik dielektrik pada kristal cair yang digunakan. Karenanya terjadi pemecahan simetri rotasi yang kontinyu Symmetry Breaking. Proyeksi n pada sumbu z yang disebut Cr, dimana r adalah vektor posisi dua dimensi pada bidang x–y, bebas berotasi pada bidang x–y dan bersifat sebagai moda Nambu-Goldstone. Dengan menerapkan tegangan yang lebih besar, yaitu di atas ambang batas konveksi listrik Vc, maka konveksi listrik terjadi pada sistem dikarenakan ketakstabilan Carr–Helfrich [5]. Konveksi listrik dengan vektor gelombang qr berinteraksi secara tak linear dengan Cr menghasilkan formasi pola tak teratur yang disebut dengan soft-mode turbulence SMT. Penelitian defect pada SMT, yang kemudian diberi nama blacklines, sudah dilakukan oleh beberapa peniliti sebelumnya [1, 3, 6]. Dalam penelitian tersebut diteliti terkait dengan sifat dasar dari defect tersebut. Dalam artikel ini akan dikaji secara eksperimental sifat blacklines yang dipengaruhi oleh medan magnet luar H. Akan ditunjukan pula terjadinya transisi keadaan Defect ke Non-Defect pada tingkat edan magnet tertentu. Akhirnya akan ditunjukan bahwa terdapat kaitan yang erat antara transisi Defect ke Non-Defect dengan transisi keadaan Chaotic ke keadaan Teratur dalam sistem ini.

II. EKSPERIMEN

Untuk menjelaskan sifat-sifat transisi seperti yang telah disebutkan di atas telah kami lakukan percobaan dengan menggunakan kristal cair nematik p-methoxy-benziliden- p’-n-buthyl-annyline MBBA yang di injeksikan di antara dua elektroda transparan indium tin oxide ITO dengan diameter 12.9 mm dengan jarak d = 52 ± 1 μm. Rancangan dari percobaan yang telah kami lakukan pada dasarnya 12 Fah ser pen Ko sam 10 − sam pir bes Yo kam den dig pad ben pix B dila me yan [f-f fre De kal Sel me Ke me Ke bat par dih terl ini citr dal IV S citr tam yan ber me den Sel ber pol kai pan hrudin Nugroh rupa dengan p ngukuran dila onstanta diele mpel adalah m −7Ω−1m−1. M mpel secara k ranti elektro sarnya medan okogawa 325 mera Sony ngan Mikrosk gunakan untu da bidang x–y ntuk data adal xel. Berikut ini ad akukan untuk enghindari pen ng digunakan fLH] fLH kuensi Lifshit engan demikia li ini selalu m lanjutnya kam edan magnet a emudaian tega enit sampai emudian tegan tas konveksi s rameter ε ≡ harapkan. Pro lampaui. Citr kemudian dia ra pola kemud lam bahasa C. . HASIL DAN Setelah dilaku ra seperti dit mpak bahwa d ng lebih kua rupa blackline enunjukan bah ngan menera lain itu dap rkurangnya ju la SMT sema itan yang era njang blacklin ho Tran percobaan yan akukan pada ekrtik ε|| dan masing-masin Medan magne kolateral seja omagnet T n magnet ini 1. Sebuah Ch XCL 5005 kop dan soft uk mengamati y. Ukuran da lah 1.14 mm dalah langkah k memperole ngaruh perub n kami gunaka = −0.5 dim tz akibat peru an pola yang merupakan po mi terapkan ambang Fr ́eed angan V dite keadaan ho ngan listrik ter sampai dipero ≡ VVc2 − ses ini dilaku ra dari pembe ambil dengan dian dilakuka . N PEMBAHA ukan percoba tunjukan oleh dengan meng at maka juml es semakin be hwa pada ak apkan besar pat diamati umlah dan pan akin teratur. K at antara kead nes yang teram nsisi Keadaan Jurna ng telah sebelu suhu stabil n konduktifita ng 6.4 ± 0.1 et konstan H ajar elektroda TAMAGAWA i diukur deng harged Coupl yang digun tware DPX-C i dan menan ari citra yang × 1.14 mm 1 -langkah perc eh data. Pert ahan frekuens an frekuensi t mana fLH a ubahan medan selalu diamat ola oblique r medan magn dericksz HF s rapkan di ata omogen Cr rsebut dinaika oleh paramete −1 dengan ukan sampai k entukan pola- selang waktu an dengan Ima ASAN aan maka dap h Gambar 1. genakan meda lah dan panj erkurang. Gam khirnya blackl medan magn pula bahwa njang blacklin Karenanya ka daan SMT de mati padanya. Defect-Non D al Fisika Indones umnya [7]. Se 30.00 ± 0.0 as listrik σ|| and 8.7 ± 0 di kenakan p a dihasilkan A GP060-6 gan Gauss m ed Device C nakan bersam CLM 100 ba ngkap citra S ditangkap da 1000 pixel × 1 cobaan yang t tama-tama, un si f tegangan ternormalkan adalah peruba n magnet luar ti pada percob rolls OR [7, net luar diba elama satu m as VF selama bisa terca an di atas amb r kendali con magnitudo y keadaan trans -pola pada sis u 2 menit. Ana ageJ dan softw pat diperoleh Dari Gamba an magnet lua jang defect y mbar 1 c dan lines akan hi net luar terte seiring den es maka citra ami menduga engan jumlah Defect pada K sia No: 50, Vol X ISSN : 1410-29 emua 5 ◦C. dari .1 × pada dari 0R, meter CD maan asic SMT alam 1000 telah ntuk AC η ≡ ahan r [8]. baan , 8]. awah enit. a 10 apai. bang ntrol yang sient stem alisa ware data ar 1 ar H yang n d ilang entu. ngan dari ada dan Ga de pad H kea defe blac citr med terd ben cob fun lea pec pad bah ada mem kea terj Konveksi

XVII, Edisi Agus 94