BAB 1 TIPE ARRAY
Selama ini kita menggunakan satu variabel untuk menyimpan 1 buah nilai dengan tipe data tertentu.
Misalnya : int a1, a2, a3, a4, a5. Deklarasi variabel diatas digunakan untuk menyimpan 5 data integer dimana masing-
masing variabel diberi nama a1, a2, a3, a4, dan a5. Jika kita memiliki 10 data, 100 data integer bahkan mungkin data yang ingin kita proses tidak kita ketahui atau bersifat
dinamis, kita tidak mungkin menggunakan variabel seperti diatas. Di dalam C dan pemrograman yang lain, terdapat suatu fasilitas untuk menyimpan data-data yang bertipe
data sama dengan suatu nama tertentu.
Array adalah kumpulan dari nilai-nilai data bertipe sama dalam urutan tertentu yang menggunakan sebuah nama yang sama.
Nilai-nilai data di suatu array disebut elemen- elemen array.
Letak urutan elemen array ditunjukkan dengan
index
atau
subscript
. Dilihat dari dimensinya array dapat dinagi menjadi array satu dimensi, array dua dimensi
dan a
rray tiga dimensi.
1.1 Array Satu Dimensi Mendeklarasikan array satu dimensi :
Tipe_data Nama_array[ukuran_array] ➢
Tipe data elemen array: int, float, char, long int, dll. ➢
Nama array: menunjukkan nama array yang dipakai ➢
Ukuran array: menunjukkan jumlah maksimal elemen array ➢
Contoh : int X[5] ➢
Dalam bahasa C, indeks array dimulai dengan nol. Ilustrasi array satu dimensi:
Contoh Program 1 Program untuk menjumlahkan elemen dalam array satu dimensi.
Output dari program setelah dijalankan: include stdio.h
include conio.h void main
{float X[]={5,3,7},Total=0; int i;
clrscr; fori=0;i=2;i++
Total=Total+X[i]; printfTotal=f\n,Total;
getch; }
Total=15.000000 Contoh Program 2
1.2 Array Dua Dimensi Array dua dimensi sering kali digambarkandianalogikan sebagai sebuah matriks. Jika
array berdimensi satu hanya terdiri dari 1 baris dan banyak kolom, array berdimensi dua terdiri dari banyak baris dan banyak kolom yang bertipe sama.
Mendeklarasikan array dua dimensi : Tipe_data Nama_array[baris][kolom]
➢ Tipe data elemen array: int, float, char, long int, dll.
➢ Nama array: menunjukkan nama array yang dipakai
➢ Ukuran array: menunjukkan jumlah maksimal elemen array
➢ Contoh : int Matrik[2][3]
➢ Dalam bahasa C, indeks array dimulai dengan nol.
Ilustrasi array dua dimensi:
Contoh Program 3 include stdio.h
include conio.h void main
{float A[5]={75,73,78,81,80}; int i,x,indeks;
clrscr; printfMasukkan nilai yang akan dicari:\n;
scanfd,x; indeks=0;
fori=0;i5;i++ ifA[i]==x
indeks=i; printfNilai ditemukan pada indeks ke- d,indeks;
getch; }
Program untuk menampilkan array dua dimensi Output setelah program dijalankan:
12.340 25.360 17.450 18.370 15.150 18.050 11.250 55.550
43.210 17.110 62.850 13.010 Contoh Program 4
Program untuk menampilkan array dua dimensi include stdio.h
include conio.h void main
{float X[][4]={12.34,25.36,17.45,18.37, 15.15,18.05,11.25,55.55,
43.21,17.11,62.85,13.01}; int i,j;
clrscr; {fori=0;i3;i++
{forj=0;j4;j++ printf2.3f ,X[i][j];
printf\n; }
printf\n; getch;
} }
include stdio.h include conio.h
void main {int MatriksA[100][100],MatriksB[100][100],MatriksC[100][100];
int i,j,barisAB,kolomAB; clrscr;
Memasukkan Orde dari Matriks printfJumlah Baris Matriks A dan B? ;
scanfd,barisAB; printfJumlah Kolom Matriks A dan B? ;
scanfd,kolomAB; printf\n;
Memasukkan data matriks A printfMasukkan nilai matriks A:\n;
fori=0;ibarisAB;i++{ forj=0;jkolomAB;j++
{printfA 3d,3d?,i+1,j+1; scanfd,MatriksA[i][j];
} printf\n;
}
Output setelah program dijalankan: Jumlah Kolom Matriks A dan B? 2
Jumlah Kolom Matriks A dan B? 3 Masukkan nilai matriks A:
A 1, 1?1 A 1, 2?2
A 1, 3?3 A 2, 1?4
A 2, 2?5 A 2, 3?6
Masukkan nilai matriks B: B 1, 1?7
B 1, 2?8 B 1, 3?9
B 2, 1?10 B 2, 2?11
B 2, 3?12 Hasil jumlahan matriks:
8 10 12 14 16 18
Latihan 1.
Buatlah program untuk mengurutkan bilangan-bilangan berikut: 8,3,7,1,6,4,2 dan 5 dalam sebuah array satu dimensi dengan hasil pengurutannya meningkat dan
menurun.
2. Buatlah program untuk menghitung selisih 2 buah matriks.
3. Buatlah program untuk menghitung perkalian matriks dengan sebuah skalar positif.
BAB 2 SUB PROGRAM