Identitas Konseli Deskripsi masalah yang dikeluhkan profil konseli Kerangka kerja teoritik Diagnosis Prognosis Tujuan konseling

LAPORAN PENDALAMAN KASUS KONSELING INDIVIDUAL

A. Identitas Konseli

Nama : YKS XIIS1-32 Umur : 16 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Etnis : Jawa Sekolah pendidikan : SMA Negeri 1 Pakem

B. Deskripsi masalah yang dikeluhkan profil konseli

Konseli menceritakan bahwa ia merasa tidak dianggap lagi oleh orangtua. Bapak dan Ibu konseli sudah berpisah sejak SD, namun hak asuhnya jatuh ke tangan bapak. Masing- masing sudah memiliki keluarga baru dan dia seperti terlupakan. Bapak adalah sosok yang temperamen dan suka main tangan. Adu mulut adalah hal yang biasa dilakukan dan menangis adalah kegiatan rutin selanjutnya setelah beradu debat, sampai akhirnya konseli tidak lagi menangis. Kesepian yang dia rasa tidak bisa berbagi cerita dan apa yang ia rasakan pada teman-temannya. Ia merasa sadar bahwa ini merupakan aib keluarga yang semestinya ditutupi dari orang lain. Konseli merasa disia-siakan oleh orang tuasampai dia pernah berpikir untuk apa hidup bila hanya begini dan mengapa bapak dan ibu membuat aku terlahir ke dunia ketika pada akhirnya dan kenyataannya dia terlantar.

C. Kerangka kerja teoritik

Permasalahan konseli terkait dengan orang tua yang berujung pada penyesalan diri sendiri, sampai timbul pikiran yang irasional untuk tidak dilahirkan ke dunia. Memberi pengertian dan dorongan untuk mau menerima keadaan yang ada, sepahit apapun rasanya dan memahami bahwa tidak selamanya keadaan yang tidak mengenakkan ini akan berlangsung.

D. Diagnosis

Masalah yang sebenarnya dialami oleh konseli adalah kurang mampu menerima keadaan.

E. Prognosis

Kemungkinan untuk sembuh baik, dilihat dari pribadi konseli yang sebenarnya kuat dan tangguh dalam menjalani permasalahan ini. Bukti yang sangat terlihat adalah ketika konseli mampu bertahan sampai detik ini ketika dia bercerita pada konselor .

F. Tujuan konseling

Tujuan dari konseling adalah adanya perubahan perilaku konseli, yaitu: 1. Membantu konseli agar dapat menerima kehidupannya yang saat ini. Disertai dengan penguatan bahwa tidak akan selamanya keadaan yang kurang mengenakkan akan berlangsung. 2. Membantu konseli merumuskan langkah-langkah awal agar tidak terus-menerus larut dan memikirkan hal-hal yang irasional. Kehidupan indah atau tidaknya, tiap orang memiliki haknya untuk mencipta.

G. Layanan Konseling