Dampak Perilaku Negatif dan Pemulihan Kerusakan Lingkungan 5 Dampak Perilaku Negatif dan Pemulihan Kerusakan Lingkungan 7 Dampak Perilaku Negatif dan Pemulihan Kerusakan Lingkungan 8

Bab 1 Dampak Perilaku Negatif dan Pemulihan Kerusakan Lingkungan 5

justru sebaliknya berupa ikan mati sebagai akibat keracunan air sungai yang sudah tercemar. Gambar 1.4 Ikan Mati Akibat Pencemaran Perilaku pemilik pabrik yang juga tidak baik adalah dalam pembuangan gas ke udara. Menurut ketentuan gas buangan pabrik juga harus diolah terlebih dahulu. Akan tetapi mereka selalu enggan melakukan pengolahan limbah gas. Hal ini terjadi karena alasannya juga mungkin sama, yaitu untuk menghemat biaya produksi, sehingga mereka dapat memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Gambar 1.5 Pencemaran Udara oleh Pabrik

Bab 1 Dampak Perilaku Negatif dan Pemulihan Kerusakan Lingkungan 6

Gambar 1.5 menunjukkan proses pencemaran gas oleh pabrik industri. Lihatlah, betapa menakutkan. Udara buangan pabrik melalui cerobong asapnya tampak sangat keruh dan kotor. Benar-benar asap buangan pabrik tersebut telah mengotori langit biru di atasnya. Dari limbah gas buangan pabrik tersebut dapat digambarkan bahwa pabrik masih melanggar ketentuan peraturan yang ada. Di sisi lain, masyarakat kita ternyata juga belum berperilku baik pada lingkungan. Pedagang kaki lima masih berperilaku jorok. Banyak pedagang yang tampak dari depan sudah mandi dan rapi. Akan tetapi ketika dilihat di belakangnya, ternyata mereka membuang sampah secara sembarangan, lihat pada gambar di bawah ini. Sampah pribadi masih dibuang ke sungai. Kotor ya sungai kita? Gambar 1.6 Pembuangan Sampah di Sungai oleh Pedagang Pasar

B. Pemulihan Lingkungan dan Penghijauan

Keadaan lingkungan hidup tidak boleh mengalami kerusakan. Setiap kerusakan lingkungan harus segera ditanggulangi. Sebagai contoh adalah kebakaran hutan.

Bab 1 Dampak Perilaku Negatif dan Pemulihan Kerusakan Lingkungan 7

Setiap orang harus membantu memadamkan kebakaran hutan. Sehingga pekerjaan sulit dapat diselesaikan dengan mudah. Lihatlah gambar di bawah ini. Anak-anak sampai orang dewasa. Mereka bergorong royong memadamkan api yang membakar hutan. Hal itu bertujuan agar kebakaran tidak sampai meluas. Gambar 1.7 Pemadaman Api Kebakaran Hutan Bagaimana cara mengatasi kebakaran hutan? Kebakaran hutan tidak cukup diatasi dengan memadamkan api. Upaya mengatasi kebakaran bukan sekedar memadamkan api, tetapi memulihkan kondisi lingkungan tampak lebih penting, agar kondisi lingkungan bisa pulih seperti sediakala. Lingkungan yang rusak itu berbahaya, karena dapat mengancam kehidupan manusia. Lingkungan rusak harus segera diperbaiki. Salah satu cara perbaikan dilakukan dengan penghijauan. Lihatlah anak-anak SD ini akan melakukan penghijauan. Mereka membawa bibit dari sekolahnya. Bibit dibawa ke lahan gundul. Mereka menanam beramai-ramai.

Bab 1 Dampak Perilaku Negatif dan Pemulihan Kerusakan Lingkungan 8

Gambar 1.8 Anak SD Membawa Bibit Tumbuhan untuk Penghijauan Setelah bibit disiapkan selanjutnya mereka menanam di lahan bersama bapak guru. Mereka menanam pohon buah-buahan yaitu pohon mangga dan rambutan. Gambar 1.9 Menanam Pohon Mangga untuk Penghijauan

Bab 1 Dampak Perilaku Negatif dan Pemulihan Kerusakan Lingkungan 9