Sistem Informasi Pasang Baru Listrik Pra Bayar (LPB) Pada PT. PLN (Persero) UPJ Mande - APJ Cianjur

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Kebutuhan akan listrik saat ini semangkin meningkat baik yang ada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan. Jumlah listrik tetap tidak berubah sedangkan permintaan akan listrik itu sendiri semakin bertambah banyak membuat nilai guna listrik semakin naik. Mengingat listrik mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat maka pengguna dan penyedia tenaga lstrik harus dilakukan oleh Negara. Sehubungan dengan perkembangan jaman yang kian pesat maka PT. PLN (Persero) UPJ Mande –APJ Cianjur berusaha meningkatkan layanan kepada masyarakat untuk meningkatkan layanan tersebut dibutuhkan informasi yang kuat dan akurat. Bertolak dari pentingnya pengolahan-pengolahan data dalam pelayanan pasang baru, penulis mendorong untuk mengamati pelaksanaan proses pelayanan pasang baru listrik guna mempercepat penyajian informasi dan laporan secara akurat dalam proses pencarian data jaringan. Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka penulis tertarik mengambil judul ”SISTEM INFORMASI PASANG BARU LISTRIK PRA BAYAR (LPB) PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ MANDE – APJ CIANJUR”.


(2)

2

1.2. Identifikas dan Rumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

1. Program sistem informasi yang ada di atur langsung dari kantor pusat provinsi.

2. Terjadinya sistem error saat ada pembaruan program dari pusat.

3. Tenaga ahli minim sehingga apabila sistem error harus mendatangkan tenaga ahli dari kantor APJ.

1.2.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem informaasi pasang baru yang berjalan di PT. PLN (Persero) UPJ Mande –APJ Cianjur.

2. Bagaimana pengoperasian sistem informasi pasang baru di PT. PLN (Persero) UPJ Mande – APJ Cianjur.

1.3. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penulis melakukan praktek kerja lapangan, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem informasi pasang baru yang ada di PT. PLN (Persero) UPJ Mande – APJ Cianjur berjalan dengan baik.

2. Untuk mengetahui cara mengoprasikan sistem informasi pasang baru yang ada di PT. PLN (Persero) UPJ Mande – APJ Cianjur.

3. Sebagai salahsatu syaratmemenuhi tugas dalam mata kuliah Kerja Praktek.

4. Melakukan pelatihan praktis dan praktek secara langsung dalam perusahaan.


(3)

3

1.4. Batasan Masalah

1. Penulis tidak merancang dalam pembuatan sistem atau program sistem informasi.

2. Penulis hanya menganalisi sitem informasi pasang baru LPB.

1.5. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Lokasi praktek kerja lapangan yaitu di PT. PLN (Persero) UPJ Mande, Jl. Raya Tungturunan KM 6, Cianjur.

Sedangkan waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan yaitu mulai tanggal 7 Juli 2010 sanpai 11 Agustus 2010.

Tabel 1.1 jadwal dan aktivitas pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

No Aktivitas

Waktu Minggu I Minggu

II

Minggu

III Minggu IV

1 Pengenalan sistem yang

dipakai

2 Belajar penggunaan dan

fungsi sistem

3 Input dan cetak data

pelanggan


(4)

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Pengertian Sistem

Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Terdapat dua kelompok pendekatan yang umum digunakan di dalam mendefinisikan suatu sistem, yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedur dan pendekatan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan dalam buku yang berjudul “Fundamental of system Analisis” yang kutipan isinya adalah sebagai berikut :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran tertentu.”

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen didefinisikan sebagai berikut :

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.”


(5)

5

Kedua kelompok definisi itu adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyatannya suatu sistem terdiri dari subsistem-subsistem. Komponen dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat dicapai.

Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen akan lebih mudah dalam mempelajari suatu sistem untuk tujuan analisa dan perancangan suatu sistem untuk menganalisa dan merencanakan suatu sistem, analisa dan perancangan sistem harus dimengerti terlebih dahulu mengenai elemen-elemen dari sistem tersebut.

Suatu sistem mempunyai maksud untuk mencapai suatu tujuan dan mencapai sasaran.Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam lingkup yang lebih sempit.

2.1.1. Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :


(6)

6 1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.


(7)

7 5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.


(8)

8

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat tertentu, yaitu mempunyai :

a. Komponen

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama membentuk satu kesatuan.

b. Batas Sistem

Merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainya atau dengan lingkungan luarnya.

c. Lingkungan Luar Sistem

Apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi oerasi sistem itu sendiri.

d. Penghubung

Merupakan media penghubung antara subsistem yang memungkinkan sumber – sumber dayamengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

e. Masukan (Input)

Merupakan data yang dimasukan kedalam sistem yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan signal (signal input).

f. Keluaran (Output)

Merupakan hsil dari data yang diolah dan diklasifikasikanmenjadi keluaran yang berguna.


(9)

9 g. Pengolahan (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.

h. Sasaran

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

1.Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.

2.Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.


(10)

10 3.Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem perusahaan dagang.

4.Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam, misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia,misalnya sistem komputer.

5.Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia).

2.2. Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian (kumpulan fakta).

Siklus informasi dimulai dengan data mentah yang diolah melalui suatu model, sehingga dihasilkan suatu informasi dan diterima oleh penerima yang kemudian melakukan suatu tindakan dan atau keputusan. Dari tindakan yang


(11)

11

membuat sejumlah data, data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model yang layak akan menjadi suatu informasi kembali.

Adapun pengertian informasi menirut para ahli, yaitu sebagai berikut :

Menurut Gordon B. Davis

“informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan–keputusanyang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan dating”.

Penulis lain,Burch dan Strater

“menyatakan bahwa informasi adalahpengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.”

SedangkanGeorge R. Terry, Ph. D.

“menyatakan bahwa informasi adalahdata yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.”

Jadi, secara umum informasi adalahdata yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.


(12)

12

Untuk memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama adalah mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi. Dari data-data tersebut informasi yang didapatkan lebih terarah dan penting karena telah dilalui berbagai tahap dalam pengolahannya diantaranya yaitu pengumpulan data, data apa yang terkumpul dan menemukan informasi yang diperlukan.

George R. Terry, Ph. D. menjelaskan, berguna atau tidaknya informasi tergantung pada beberapa aspek, yaitu:

1.Tujuan si penerima

Apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan maka informasi itu harus membantu si penerima dalam usahanya untuk mendapatkannya.

2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data

penyampaian dan mengolah data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan.

3. Waktu

Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri.

4.Ruang dan tempat

Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai.


(13)

13

Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaannya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya.

6. Semantik

Agar informasi efektif informasi harus ada hubungannya antara kata-kata dan arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir.

Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula.

Tidak semua data merupakan informasi. Ada kantor-kantor yang menyimpan data-data atau catatan yang sebenarnya tidak ada gunanya. Sebaliknya informasi yang diperlukan dilengkapi dengan data.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi merupakan sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.

Secara umum sistem informasi diartikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang mengolah data menjadi bentuk yang lebih berguna untuk mencapai suatu tujuan.


(14)

14

Sistem informasi memiliki komponen-komponen yang saling terintegrasi membentuk satu kesatuan dalam mencapai sasaran sistem, yaitu:

1. Komponen Input

Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Didapat dari kejadian di luar.

2. Komponen model

Kombinasi prosedur, logika dan model yang matematika yang memproses data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudahditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Komponen output

Output informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Komponen teknologi

Teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output, dan membantu pengendalian sistem.


(15)

15

Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan di dalam komputer dengan menggunakan software database.

6. Komponen kontrol

Pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gangguan terhadap sistem informasi.

2.4. Metode Pendekatan Sistem

Salah satu pendekatan yang digunakan dalam suatu analisis dan desain adalah pendekatan terstruktur. Suatu pendekatan yang bekerja dari sudut pandang yang lebih tinggi menuju tingkat lebih rendah yang lebih rinci, dimana keinginan pemakai disajikan dalam diagram aliran data. Desain terstruktur adalah implementasi secara fisik dan pembagian struktur modular secara hirarki dengan pendekatan atas bawah.

2.4.1. Alat Bantu Analisis

1. Flow Map

Sistem Flowchart menggambarkan tahapan proses dari suatu sistem, termasuk sistem informasi. Sedangkan program flowchart menggambarkan urutan-urutan instruksi dari suatu program komputer.

2. Diagram konteks

Diagram konteks adalah pemodelan yang menggambarkan sistem berbasis komputer secara global yang akan dirancang. Diagram terdiri dari sebuah simbol proses tunggal yang digambarkan oleh seluruh sistem dan


(16)

16

menunjukkan aliran data utama dari terminator. Diagram ini mendefinisikan jangkauan proyek penyusunan sistem informasi, yaitu batasan hubungan antara sistem dengan lingkungan luar sistem atau apayang akan menjadi bagian dan yang tidak akan menjadi bagian dari sistem informasi.

3. Data flow diagram

DFD merupakan penggambaran dari alur data dan proses yang dilakukan dalam suatu sistem dari satu bagian kebagian lainnya. DFD ini terdiri dari proses penyimpanan data dan aliran data.

Komponen-komponen sebuah diagram alir data adalah entitas luar, proses, penyimpanan data dan aliran data.


(17)

17 4. Kamus data

Kamus Data atau Data Dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi dan berfungsi mereorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem dengan presisi yang sedemikian rupa sehingga pemakai dan penganalisa sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

5. Perancangan basis data a. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi.

Tujuan dari normalisasi

1. Untuk menghilangkan kerangkapan data 2. Untuk mengurangi kompleksitas

3. Untuk mempermudah pemodifikasian data proses normalisasi 4. Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis


(18)

18

5. Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.

b. Relasi tabel

Merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan tabel yang lainnya, yang berfungsi untuk mengatur operasi suatu database. Hubungan yang dapat dibentuk dapat mencakupi 3 (tiga) macam hubungan yaitu ;

1. One-To-One (1 – 1)

Mempunyai pengertian “Setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua”.

2. One-To-Many (1 – )

Mempunyai pengertian “Setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua “. 3. Many-To-Many ( – )

Mempunyai pengertian “Satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa dihubungkan ke satu atau lebih baris data pada tabel ke dua “.


(19)

36

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem yang berjalan pada PT. PLN (Persero) UPJ Mande – APJ Cianjur bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dijadikan landasan usulan perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkanurutan kejadian yang ada pada PT. PLN (Persero) UPJ Mande – APJ Cianjur.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan kegiatan pengumpulan informasi mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam suatu sistem. Tujuandari analisis dokumen adalah mengetahui dan memahami dokumen – dokumen apa saja yang terlibat dan mengalir dalam suatu sistem yang sedang berjalan. Dokumen yang digunakan pada sistem informasi PT. PLN (Persero) UPJ Mande – APJ Cianjur adalah sebagai berikut :

1. Dokumen SJPS

Data surat jawaban penyambungan, dokumen ini telah disetujui oleh pelanggan unuk kemudian di proses oleh petugas PP (Pelayanan Pelanggan).


(20)

37

2. Dokumen PK dan BA (Perintah Kerja dan Berita Acara)

PK yaitus urat perintah kerja untuk

pemasangan/penyambungan/pembongkaran listrikdilokasi pelanggan, sedangkan BA yaitu lembaran berita acara dari PK yang akan diisi oleh petugas saat pemasangan di lokasi.

4.1.2. Analisis Prosedur yang Berjalan

1. Pelanggan menyerahkan SJPS dan pembayaran ke petugas PP.

2. PP menerima SJPS dan pembayaran biaya penyambungan, kemudian PP mencetak SPJBTL(surat perjanjian jual beli tenaga listrik), setelah di cetak, SPJBTL diserahkan ke pelanggan untuk di tandatangani.

3. Pelanggan menandatangani SPJBTL,setelah di tandatangan, SPJBTL diserahkan kembali ke petugas PP.

4. Petugas PP mengirim SJPS dan SPJBTL ke kasir untuk dibuat Kuitansi. 5. Kasir mencetak kuitansi pembayaran, kemudian kuitansi beserta SJPS dan

SPJBTL diserahkan kembali ke petugas PP.

6. PP melakukan proses pemasukan data dan mencetak PK dan BA pemasangan, serta mencatat data PK dan BA ke dalam buku ekspedisi. 7. PK dan BA di serahkan ke seksi penyambungan (bung) beserta buku

ekspedisi,guna proses permintaan material.

8. Bung mengisi PK dan BA pemasangan (mengisi datano kwh meter dan tanggal pasang), kemudian dikembalikan kembali ke petugas PP guna proses peremajaan.


(21)

38

9. Petugas PP melakukan mutasi perubahan data pelanggan pasang baru (proses peremajaan).

10.Petugas PP mengecek hasil peremajaan untuk memastikan peremajaan telah berhasil.

11.Berkas PK dan BA pemasangan dikirim kembali ke seksi penyambungan (bung) guna proses pemasangan kwh di lokasi pelanggan.

12. Bung melakukan pemasangan sesuai PK dan BA pemasangan, kemudian berkas PK dan BA pemasangan dikembalikan kembali ke PP guna pengarsipan data.

4.1.2.1 Flow Map


(22)

39


(23)

40

4.1.2.2 Diagram Konteks

Gambar 4.2 Diagram Kontek SI Pasang Baru LPB

4.1.2.3 DFD Level 0


(24)

41

4.1.2.4Evaluasi terhadap sistem yang berjalan

Setelah melewati beberapa tahapan analisa terhadap sistem informasi yang sedang berjalan di PT. PLN (Persero) UPJ Mande – APJ Cianjur, kami berkesimpulan bahwa pada sistem informasi pasang baru Listrik Pra Bayar (LPB) yang sedang berjalan masih banyak alur dokumen yang berpindah – pindah dari bagian kerja ke bagian kerja lain sehingga bisa terjadinya kehilangan bagian dari dokumen itu sendirisertakurangnya pemanfaatan komputer dalm penyimpnan data transaksi dengan pelanggan.

4.2Usulan Perancangan Sistem

Perancangan merupakan tahapan untuk menggambarkan model baru yangakan dibuat. Tahapan ini sangat penting untuk menentukan baik tidak atau cocoktidaknya sistem baru yang akan dibuat. Tahapan ini berisi tentang penggambaran,flowmap, diagram konteks, dan dfd diagram yang diusulkan.

4.2.1Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan perancangan sistem ini adalah untuk menghasilkan sistem yang lebih baik :

1. Meningkatkan efektifitas (kecepatan dan keakuratan informasi yang dihasilkan) dan efisiensi (mengurangi alur dokumentasi) dalam menghasilkan informasi bagi perusahaan.


(25)

42

4.2.2 Perencanaan Prosedur yang di Usulkan

Perancangan prosedur yang diusulkan ada yang berbeda dari yang sedang berjalan, oleh karena itu dalam perancangan melakukan penyederhanaan.

1. Pelanggan menyerahkan SJPS dan pembayaran ke petugas PP.

2. PP menerima SJPS dan pembayaran biaya penyambungan, kemudian PP mencetak SPJBTL(surat perjanjian jual beli tenaga listrik), setelah di cetak, SPJBTL diserahkan ke pelanggan untuk di tandatangani. 3. Pelanggan menandatangani SPJBTL,setelah di tandatangan, SPJBTL

diserahkan kembali ke petugas PP.

4. Petugas PP mengirim SJPS dan SPJBTL ke kasir untuk dibuat Kuitansi.

5. Kasir mencetak kuitansi pembayaran, kemudian kuitansi beserta SJPS dan SPJBTL diserahkan kembali ke petugas PP.

6. PP melakukan proses pemasukan data dan mencetak PK dan BA pemasangan.

7. PK dan BA di serahkan ke seksi penyambungan (Bung), Bung mengisi PK dan BA pemasangan (mengisi datano kwh meter dan tanggal pasang), kemudian PK dan BA yang sudah di isi dikembalikan ke petugas PP guna proses peremajaan.

8. Petugas PP melakukan mutasi perubahan data pelanggan pasang baru (proses peremajaan).


(26)

43

9. Berkas PK dan BA pemasangan dikirim kembali ke seksi penyambungan (bung) guna proses pemasangan kwh di lokasi pelanggan.

10.Bung melakukan pemasangan sesuai PK dan BA pemasangan, kemudian berkas PK dan BA pemasangan dikembalikan kembali ke PP guna pengarsipan data.

4.2.2.1 Flow Map

Gambar 4.4 Flow Map Sistem yang Diusulkan

pe mb ayara n SJPS

pem ba yar an SJPS Ce tak S PJBTL SJPS

SPJB TL S PJBTL

Pe nan da ta ng ana n S PJBTL

SPJB TL tt d SJPS SP JBTL ttd

SJPS SP JBTL t td Ceta k kuita nsi S JPS

SP JBTL t td kuitansi SJPS

SP JBTL ttd kuita nsi I npu t d ata pela ngg an

Data pelangga

n

Ceta k PK & B A

PK & BA PK & B A

I si dat a PK & BA PK & B A yg sdh di

isi PK & BA yg sd h d i

isi Ceta k PK & BA

P K & BA yg sd h d i isi

PK & BA yg sd h d i isi

pelaanggan Petugas PP Petugas PP Seksi Sambung


(27)

44

4.2.2.2 Diagram Konteks

Gambar 4.5 Diagram Konteks Usulan Perancangan Sistem

4.2.2.3 DFD Level 0


(28)

45

4.2.2.4 Kamus Data

Adapun kamus data yang ada pada sistem informasi pelayanan pelanggan adalah sebagai berikut:

1. Nama arus data : Input Data Alias : Kuitansi

Bentuk data : Dokumen formulir Arus data : Proses 3 Proses 4

Penjelasan : Penginputan data pelanggan

Periode : Harian

Elemen data :Nama, No Pelanggan, Alamat.

2. Nama arus data : PK dan BA

Alias :

Benuk data : Dokumen formulir Arus data : Bung proses 6

Penjelasan : Pengisian data PK dan BA

Periode : Harian


(29)

46

4.2.3 Evaluasi Sistem Yang Diusulkan

Sistem yang diusulkan untuk meningkatkan dan meminimalkan alur dokumen yang bisa mengakibatkan kerusakan atau kehilangan data yang disebabkan alur data dokumen yang berpindah – pindah dari bagian kebagian lain. Usulan sistem ini hanya sedikit merubahan prosedur yang ada.


(30)

47

BAB V

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian maupun pembahasan serta penjelasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dalam Bab ini akan mencoba untuk menarik kesimpulan. Adapun kesimpulannya adalah dari hasil analisis yang telah dilakukan , sistem informasi Pasang Baru Listrik Pra Bayar (LPB) yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku, permasalahan mengenai alur dokumen dapat dilakukan dengan baik memperkecil kemungkinan adanya data yang hilang dan penduplikasian data, serta memperkecil kehilangan / kerusakan arsip.

5.2 Saran

Berdasarkan data primer yang didapat dari hasil penelitian di lapangan yang dilakukan oleh penyusun dan data sekunder yang diperolah dari pengalaman dalam perusahaan yang berupa data historis, alur dokumen pelanggan yang terlalu banyak serta bulak – baliknya dokumen yang bisa mengakibatkan hilangnya dokumen atau kerusakan pada dokumen.

Penulis selaku penyusun yang telah melakukan penelitian di PT. PLN (Persero) UPJ Mande – APJ Cianjur dan dengan bermodalkan pengetahuan akademik yang kami dapatkan dari aktivitas akademik, penulis menyarankan kepada PT. PLN (Persero) UPJ Mande – APJ Cianjur untuk mengkaji lagi sistem alur dokumen yang berjalan, sehingga tidak adanya alur dokumen yang bulak-balik antara 2 entitas, serta meninimalkan kehilangan dokumentasi.


(31)

SISTEM INFORMASI PASANG BARU

LISTRIK PRA BAYAR (LPB ) PADAPT. PLN (PERSERO) UPJ

MANDE – APJ CIANJUR

LaporanPraktekKerjaLapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Reza Hezrian Adie NIM.10507348

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(32)

(33)

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ... i KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI ... iv DAFTAR GAMBAR ... vii DAFTAR TABEL ... viii DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1. 1 LatarBelakangPraktek KerjaLapangan ... 1 1. 2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 2 1. 3 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ... 2 1. 4Batasan Masalah... 3 1. 5Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ... 3

BAB IILANDASAN TEORI ... 4

2.1Pengertian Sistem ... 4 2.1.1 Elemen Sistem ... 5 2.1.2Karakteristik Sistem ... 8 2.1.3 Klasifikasi Sistem... 9 2.2 Pengertian informasi ... 10


(34)

v

2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 13 2.4 Metode Pendekatan Sistem ... 15 2.4.1 Metode Pendekatan Sistem ... 15 2.4.2 Alat Bantu Analisis ... 15

BAB III PROFIL PERUSAHAAN ... 19

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan ... 19 3.1.1 Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) UPJ Mande Cianjur ... 19 3.1.2 Visi, Misidan Moto Perusahaan ... 21 3.1.3 Kekuatan Perusahaan ... 26 3.1.4 ProdukdanLayanan ... 27 3.2 StrukturOrganisasi Perusahaan ... 29 3.3 Deskripsi Kerja... 29

BAB IVANALISIS KERJA PRAKTEK ... 36

4.1 Analisis Sistem ... 36 4.1.1 Analisis Dokumen ... 36 4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 37 4.1.2.1 Flowmap ... 38 4.1.2.2 Diagram Konteks ... 40 4.1.2.3 Data Flow Diagram ... 40 4.1.3 Evaluasi Terhadap Sistem Yang Sedang Berjalan ... 41 4.2 Usulan Perancangan Sistem ... 41


(35)

vi

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 41 4.2.2 Perancangan prosedur yang diusulkan ... 42 4.2.2.1 Flow Map ... 43 4.2.2.2 Diagram Konteks ... 44 4.2.2.3 Data Flow Diagram ... 44 4.2.2.4 Kamus Data ... 45 4.2.3 Evaluasi Terhadap Sistem Yang Diusulkan ... 46

BAB VKESIMPULAN ... 47

5.1 Kesimpulan ... 47 5.2 Saran ... 47 Daftar Pustaka


(36)

48

DAFTAR PUSTAKA

Online :

http://rahmat.blog.co.id/definisi-informasi.htm http://wikipedia.co.id/sistem.htm

http://wikipedia.co.id/sistem_informasi.htm


(37)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data pribadi

Nama Lengkap : Reza Hezrian Adie

Tempat dan tanggal lahir : Cianjur, 24 November 1988

Alamat : Griya Maleber Indah, Kec. Maleber, Cianjur No Telp : 083817184769

Latar belakang pendidikan

1. TK Perumnas (1994 – 1995)

2. SDN Perumnas 1 (1995 – 1999) dan SDN Maleber 1 (1999 – 2001) 3. SLTP KarangTengah 1 (2001-2004).

4. SMAN Sukaresmi 1 (2004-2007).

5. UNIKOM Bandung, Jurusan Manajemen Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (2007 – sekarang).


(38)

ii

Kata Pengantar

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

Maksud dan tujuan penulis melakukan praktek kerja lapangan adalah untuk memenuhi persyaratan untuk mendapatkan nilai praktek kerja lapangan dari kampus.

Dalam melakukan kerja praktek lapangan ini penulis mendapatkan banyak pengalaman berharga, bantuan dan bimbingan, baik dari pihak PT. PLN (Persero) UPJ Mande Cianjur maupun dari pihak kampus. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT atas rahmat dan karunia – Nya sehingga praktek kerja lapangan dan laporan ini dapat terselesaikan.

2. Orang tua dan keluarga yang selalu memberi dukungan baik moril maupun materilkepada penulis.

3. Bapak Setiabudhi,SE selaku manager PT. PLN (Persero) UPJ Mande Cianjur yang mengijinkan penulis untuk melaksanakan praktek kerja lapangan.

4. Ibu linawati selaku pembimbing penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan di PT. PLN (Persero) UPJ Mande Cianjur.

5. Ibu Sintya Sukarta, ST, MT selaku pembimbing dari kampus yang membuat penyusunan laporan ini.


(39)

iii

6. Teman – teman yang membantu penulis dalam penyusunan laporan ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan,untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Bandung, ... Oktober 2010


(40)

19

Bab III

Profil Perusahaan

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan

PT. PLN (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terbesar di Indonesia. PT. PLN (Persero) bergerak dibidang energi listrik yang bertanggungjawab untuk memenuhi dan mengontrol kebutuhan akan listrik di negara Indonesia.

3.1.1 Sejarah Singkat PLN

Sejarah masa penjajahan Belanda sampai awal tahun 1942, di Indonesia dikenal suatu badan atau perusahaan yang menyediakan pasokan tenaga listrik milik pemerintah, daerah otonom ( Gemente) atau gabungan keduanya. Di Jawa Barat khususnya Bandung, perusahaan pengelola serta penyedia tenaga listrik bagi kepentingan umum itu adalah Bandoengsche Electricitieit Maatschappij( BEM ) yang berdiri tahun 1905. Pada tanggal 1 Januari 1920, Perusahaan Perseroan Gemeenschpplijk Electriciteit Bedrif Voor Bandoeng( GEBEO ) menggantikan BEM. Penggantian ini dikukuhkan dengan akte pendirian Notaris Mr.Andriaan Hendrik Van Ophusien - Nomor 213 tanggal 31 Desember 1919.Pada masa pendudukan Jepang antara 1942 – 1945, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha, dengan wilayah kerja di seluruh pulau Jawa.


(41)

20

Setelah proklamasi kemerdekaan RI, Indonesia mengalami periode perjuangan fisik sampai tibanya saat penyerahan kedaulatan RI dari Pemerintah Hindia Belanda.Tahun 1959 merupakan awal penguasaan pengelolaan perlistrikan di seluruh Indonesia oleh Pemerintah Republik Indonesia, dengan dimulainya nasionalisasi perusahaan asing di Indonesia.

Maka pada 27 Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh Pemerintah RI dengan dikukuhkan Peraturan Pemerintah Nomor 86 tahun 1958 j.o Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1959 tentang penentuan Perusahaan Listrik dan GasMilik Belanda. Tahun 1961, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 67 dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) sebagai wadah kesatuan Pimpinan PLN. PLN Bandungpun diganti dengan namaPLN Exploitasi XI sebagai kesatuan BPU – PLN di Jawa Barat, diluar DKI Jaya dan Tangerang.

Tahun 1972, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara, yang menyebutkan bahwa status PLN menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara. Kemudian mengacu pada Peraturan Mentri PUTL Nomor 013 / PRT / 1957 tanggal 8 September 1957 tentang organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Umum Listrik Negara, maka PLN mengadakan reorganisasi menyangkut nama, tugas dan wilayah kerja daerah. Berdasarkan Pengumuman PLN Exploitasi XI Nomor 05 / DIII / Sek / 1975 tanggal 14 Juli 1975, PLN Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat.


(42)

21

Dengan adanya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994, maka bentuk Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Baerat diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan sebutan PT PLN (Persero)Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juli 1994, sesuai akte pendirian. Selanjutnya sesuai Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 28.K / 010 / DIR / 2001 tanggal 20 Februari 2001, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat diubah menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa barat.

Kemudian, melalui Surat Keputusan PT PLN (Persero) Nomor : 120.K / 010 / DIR / 2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah menjadi PT PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN hingga saat ini.

3.1.2 Visi, Misi dan Moto Perusahaan

Visi

Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh-kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi insani.

Penjabaran :

a. Diakui

Mencerminkan cita-cita untuk meraih pengakuan dari pihak luar yang menunjukkan bahwa PLN pantas dipandang sebagai Perusahaan Kelas Dunia.


(43)

22

b. Kelas Dunia

1. Menunjukkan kinerja yang melebihi ekspektasi pihak-pihak yang berkepentingan.

2. Memberikan layanan yang mudah, terpadu, dan tuntas dalam berbagai masalah kelistrikan.

3. Menjalin hubungan kemitraan yang akrab dan setara dengan pelanggan serta mitra usaha Nasional dan Internasional.

4. Bekerja dengan pola pikir prima (Mindset of Excellence).

5. Diakui oleh pelanggan dan mitra kerja sebagai perusahaan yang mampu memenuhi standar mutakhir dan paling baik.

c. Bertumbuh-kembang

1. Antisipatif terhadap perkembangan lingkungan usaha dan selalu siap menghadapi berbagai tantangan.

2. Secara konsisten menunjukkan kinerja yang lebih baik.

d. Unggul

1. Menjadi yang terbaik dalam bisnis kelistrikan dan memenuhi tolok ukur mutakhir dan terbaik.

2. Memposisikan diri sebagai Perusahaan yang terkemuka dalam percaturan bisnis kelistrikan dunia.

3. Mengelola usaha dengan mengedepankan pemberdayaan potensi insani secara maksimal.

4. Meningkatkan kualitas proses, sistem, produk, dan pelayanan secara berkesinambungan.


(44)

23

e. Terpercaya

1. Memegang teguh etika bisnis yang tertinggi. 2. Menghasilkan kinerja terbaik secara konsisten. 3. Menjadi Perusahaan pilihan.

f. Potensi Insani

1. Keberhasilan perusahaan lebih ditentukan oleh kesadaran anggota perusahaan untuk memunculkan seluruh potensi mereka dalam wujud wawasan aspiratif dan etikal, rasa kompeten, motivasi kerja, semangat belajar inovatif dan semangat bekerja sama.

2. Potensi insani diperkaya dengan kompetensi yang terbentuk dari pengetahuan substantial, pengetahuan kontekstual, keterampilan, kemampuan, pengalaman, dan jenjang kerja sama.

Konsekuensi Visi terhadap strategi korporat :

a. Mewujudkan kinerja Perusahaan dengan kualitas setaraf kelas dunia dalam usaha bisnis kelistrikan.

b. Berfokus pada peningkatan kualitas proses secara terus-menerus untuk memperoleh hasil yang maksimal.

c. Membangun lingkungan kerja yang memungkinkan anggota perusahaan mentransformasikan potensi mereka menjadi kinerja Perusahaan yang dihargai tinggi.


(45)

24

Misi

a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

Konsekuensi terhadap strategi korporat :

1. Mencari dan memanfaatkan peluang usaha secara berkesinambungan di bidang bisnis kelistrikan dan usaha lain yang terkait.

2. Mengembangkan budaya pelayanan.

3. Menerapkan prinsip-prinsip penyelenggaraan perusahaan yang baik (good corporate governance).

4. Anggota Perusahaan perlu menyadari bahwa bisnis kelistrikan adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

5. Berusaha secara konsisten untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kelistrikan.

b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

Konsekuensi terhadap strategi korporat :

1. Mengembangkan dan menjalankan bisnis kelistrikan sesuai dengan harapan dan aspirasi masyarakat.


(46)

25

2. Mengembangkan usaha kelistrikan yang selaras dengan kebutuhan pertumbuhan ekonomi di pasar yang kompetitif.

c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

Konsekuensi terhadap strategi korporat :

1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan produktif. 2. Memacu pemanfaatan energi listrik secara tepat guna dan

memberikan nilai tambah bagi sektor ekonomi.

3. Menjadi pelopor dalam membangun masyarakat yang sadar dan cinta lingkungan.

d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Konsekuensi terhadap strategi korporat :

1. Membangun dan mengoperasikan fasilitas kelistrikan yang akrab dengan lingkungan alam dan lingkungan sosial.

2. Menjaga dan memelihara semua fasilitas kelistrikan sehingga tidak mencemari lingkungan.

Moto


(47)

26

3.1.3 Kekuatan Perusahaan

Dengan diberlakukannya kembali Undang-undang Ketenagalistrikan No. 15 / 1985, maka PLN masih tetap memegang monopoli dalam bisnis retail ketenagalistrikan di Indonesia. Sehubungan hal tersebut maka PLN dituntut untuk lebih meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat, disamping pula bertanggungjawab terhadap pengembangan ke depan sistem ketenagalistrikan di Indonesia.

Dalam menghadapi tantangan dan konsisi ke depan yang terus berubah, maka beberapa hal dibawah ini merupakan unsur kekuatan PLN DJBB yang harus terus dipelihara, dioptimalkan dan bahkan dikembangkan.

Kekuatan itu adalah :

a. SDM yang berpengalaman di bidang distribusi tenaga listrik. b. Infrastruktur jaringan komunikasi data dan teknologi informasinya

c. Unit-unit Pelayanan yang telah mennyebar dan menjangkau ke pelosok, meliputi 15 APJ, 96 UPJ dan 191 KP.

d. Menguasai pangsa pasar distribusi tenaga listrik, dengan jumlah pelanggan saat ini sebesar 7,64 juta pelanggan (22 %) dari total jumlah pelanggan PLN secara nasional

e. Kepercayaan masyarakat dan lembaga/instansi lainnya yang cukup tinggi kepada PLN sebagai pengusaha tenaga listrik yang berpengalaman.


(48)

27

f. Infrastruktur jaringan kelistrikan yang cukup luas sebagai berikut : 1. Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 34.014 Kms

2. Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 64.604 Kms 3. Gardu Distribusi 31.422 buah

4. Trafo 32.252 buah dengan total kapasitas 6.528 MVA

5. Desa berlistrik mencapai 6494 desa (99,4%) dari 6.533 desa yang ada.

3.1.4 Produk dan Layanan

Dalam menjual produknya (energi listrik), PLN tidak memiliki kewenangan dalam menetapkan harga jual produknya, melainkan sepenuhnya merupakan kebijakan Pemerintah yang dituangkan melalui Keputusan Presiden (KEPPRES). Harga jual tenaga listrik sampai saat ini masih mengacu pada Tarif Dasar Listrik (TDL) tahun 2003 ditetapkan melalui KEPPRES No. 89 Tahun 2002 tanggal 31 Desember 2002.

Berdasarkan peruntukannya maka TDL 2003 terbagi dalam 8 Golongan Tarif yaitu:

Tarif Sosial (S) : untuk kepentingan Sosial

Tarif Rumah Tangga (R)

: untuk kepentingan Rumah Tangga

Tarif Bisnis (B) : untuk kepentingan Bisnis


(49)

28

Tarif Publik (P) :

untuk kepentingan Kantor Pemerintah dan Penerangan Jalan Umum

Tarif Multiguna (M) :

untuk kepentingan sambungan sementara / Multiguna

Tarif Traksi (T) :

untuk keperluan jaringan angkutan Traksi (KRL) PT KAI

Tarif Curah (C) : untuk pemanfaatan secara curah

Layanan yang disediakan oleh PLN pada dasarnya meliputi beberapa produk layanan, di antaranya:

a. Pelayanan Sambungan Baru dan Perubahan Daya : di Kantor PLN maupun PT Pos.

b. Pelayanan Penjualan Rekening Listrik : Di setiap payment point online. c. Pelayanan Pengaduan Gangguan.

d. Pelayanan Informasi Pelanggan, melalui telepon 123, sms, website dsb. e. Pelayanan Dana Talangan Tagihan Listrik, bekerjasama dengan Bank. f. Pelayanan kelistrikan lainnya.


(50)

29

3.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

keteranagan : untuk melihat lebih jelas melihat gambara struktur organisai ada di lampiran.

3.3. Deskripsi Kerja

1. Manajer Unit Pelayanan dan Jaringan Tanggung jawab:

Bertanggungjawab atas peyelenggaraan fungsi pelayanan kepada pelanggan melalui pengembangan inovasi sistem pelayanan, peningkatan pemasaran, pembacaan meter, kepemilikan dan pengelolaan APP, penagihan dan


(51)

30

administrasi serta keuangan untuk target kinerja pengusahaan (terrmasuk penurunan piutang ) dan kepuasan pelanggan.

Tugas Pokok:

a. Menetapkan rencana kerja dan anggaran UPJ.

b. Menetapkan pola operasional pelayanan guna menjamin kepuasan pelanggan.

c. Menetapkan pola dan memonitor pelaksanaan pembacaan/ catat meter sehingga tercapai akurasi yang tinggi.

d. Merencanakan prakiraan kebutuhan tenaga listrik untuk diinformasikan kepada UPT.

e. Mengupayakan peningkatan pemasaran dan memonitor usaha peningkatan penjualan TL (pendapatan).

f. Menetapkan pola operasional dan memonitor pelaksanaan penagihan, dengan sasaran tunggakan rekening seminimal mungkin menuju nol (0) rupiah dan nol (0) lembar.

g. Melaksanakan sanksi atas piutang pelanggan. h. Melakukan analisa dan evaluasi kinerja UPJ.

i. Melaksanakan pembinaan SDM ke arah usaha peningkatan profesionalisme dan kompetensi.

j. Mengelola administrasi dan keuangan UPJ.


(52)

31

2. Seksi Pelayanan Pelanggan (PP) dan pemasaran Tanggung jawab:

Bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan kepada pelanggan melalui pengembangan inovasi sistem pelayanan, peningkatan pemasaran, untuk meningkatkan pendapatan dalam rangka pencapaian target kenerja pengusahaan dan kepuasan pelanggan.

Tugas pokok:

a. Menyusun pola operasional pelayanan pelanggan guna menjamin kepuasan pelanggan dan memonitor pelaksanaannya.

b. Menyusun prakiraan kebutuhan tenaga listrik dan menginformasikan kepada manajer UPJ.

c. Mengupayakan peningkatan pemasaran dan memonitor usaha peningkatan penjualan TL (pendapatan).

d. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pelanggan. e. Bertanggung jawab terhadap Data Induk Langganan (DIL).

f. Bertanggung jawab atas mutasi Perubahan Data Langganan (PDL). g. Bertanggung jawab atas pembukuan langganan.

h. Mengendalikan pencetakan rekening listrik.

i. Melaksanakan proses administrasi tindak lanjut penyelesaian P2TL. j. Menyiapkan laporan pelayanan dan program pemasaran.


(53)

32

3. Seksi Pembacaan Meter dan Pengelolaan Rekening Tanggungjawab

Bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan pembacaan meter dengan melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pembacaan meter serta membina petugas baca meter dengan sasaran akurasi baca meter.

Tugas pokok

a. Menyusun rencana dan mengendalikan pembacaan meter. b. Melaksanakan baca meter untuk pelanggan potensial. c. Mengkoordinir pelaksanaan tugas-tugas pembacaan meter.

d. Mengawasi pelaksanaan input data pemakaian energi listrik pelanggan ke dalam komputer.

e. Menyusun anggaran biaya pembacaan meter pelanggan.

f. Melaksanakan pemeliharaan RBM yang ada dan pembuatan RBM baru. g. Menginformasikan / menindaklanjuti hasil baca meter yang tidak normal. h. Menginformasikan peralatan APP yang rusak kepada UPJ/ fungsi terkait. i. Melakukan evaluasi hasil kegiatan pembacaan meter.

j. Bertanggungjawab terhadap akurasi hasil baca meter.

k. Melakukan pembinaan petugas baca meter baik intern maupun pihak ketiga.


(54)

33 4. Seksi Pengendalian Penagihan Tanggungjawab:

Bertanggungjawab atas penyelenggaraan dan pengendalian kegiatan penagihan, pelayanan pembayaran rekening serta penekanan piutang pelanggan menuju ke tingkat nol (0) rupiah dan nol (0) lembar.

Tugas pokok:

a. Menyusun pola penagihan rekening yang memudahkan pelanggan dan memonitor pelaksanaannya.

b. Menyusun anggaran biaya operasional penagihan (fee pihak ketiga, pemutusan / penyambungan,dll).

c. Menyelenggarakan dan mengendalikan proses pembuatan, pendistribusian rekening dan pengawasan / pembinaan payment point.

d. Bertanggungjawab atas pelayanan pembayaran rekening bulan berjalan maupun tunggakan, piutang ragu-ragu usulan penghapusan, koreksi rekening, restitusi, dan lainnya.

e. Mencari metoda dan mengajukan usulan penagihan piutang pelanggan untuk menekan rasio piutang ke tingkat nol (0) rupiah dan nol (0) lembar. f. Menyiapkan proses administrasi atas sanksi piutang pelanggan dan work

order kepada UPT.

g. Melakukan evaluasi kegiatan penagihan untuk menemukan metode yang efektif dan efisien.


(55)

34 5. Seksi keuangan dan administrasi Tanggungjawab:

Bertanggungjawab atas penyusunan anggaran, pengelolaan keuangan dan akuntansi, penyelenggaraan kesekretariatan dan rumah tangga kantor, pengelolaan SDM dan penyelenggaraan kegiatan kehumasan.

Tugas pokok:

a. Menyusun rencana anggaran biaya dan pendapatan dan laporan keuangan (Laba Rugi dan neraca).

b. Melaksanakan pengelolaan keuangan baik pengeluaran dan pemasukan serta pajak sesuai prosedur.

c. Melaksanakan transaksi dengan pihak ketiga sesuai dengan kewenangannya.

d. Mengelola dan mengembangkan SDM sesuai kompetensinya.

e. Mengelola kesekretariatan, rumah tangga kantor, administrasi hukum dan kehumasan.

f. Mengendalikan penggunaan sumber daya.

6. Seksi Sambungan Pelanggan Tanggungjawab:

Bertanggungjawab atas terlaksananya perencanaan penyambungan baru, perubahan daya, pemutusan sementara dan bongkar rampung, sesuai target kinerja pengusahaan dan kepuasan pelanggan.


(56)

35 Tugas pokok:

a. Merencanakan penyambungan baru, perubahan daya, pemutusan sementara, dan bongkar rampung.

b. Menetapkan penyambungan baru dan perubahan daya.

c. Merencanakan kebutuhan material untuk penyambungan baru.

d. Melaksanakan pemutusan sementara sampai dengan bongkar rampung. e. Mengelola up-dating rayon card.

f. Membuat laporan pelaksanaan penyambungan, pemutusan sementara, dan bongkar rampung untuk bahan pembuatan PDL.

g. Bertanggungjawab atas pemeliharaan alat ukur dan MCB. 7. Seksi Distribusi

Tanggungjawab:

Bertanggungjawab atas konstruksi, operasi, dan pemeliharaan jaringan, pelaksanaan P2TL plus dan penyambungan.

Tugas pokok:

a. Bertanggungjawab atas data pengukuran tegangan dan beban.

b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan survei data teknik untuk penyambungan baru dan perubahan daya.

c. Bertanggungjawab atas pelaksanaan survei jaringan untuk perluasan. d. Mengendalikan pelaksanaan konstruksi dan pemeliharaan jaringan dan

gardu distribusi.

e. Menyiapkan SOP untuk pengoperasian jaringan dan gardu distribusi. f. Mengendalikan operasi jaringan dan piket serta melaksanakan P2TL.


(1)

30

administrasi serta keuangan untuk target kinerja pengusahaan (terrmasuk penurunan piutang ) dan kepuasan pelanggan.

Tugas Pokok:

a. Menetapkan rencana kerja dan anggaran UPJ.

b. Menetapkan pola operasional pelayanan guna menjamin kepuasan pelanggan.

c. Menetapkan pola dan memonitor pelaksanaan pembacaan/ catat meter sehingga tercapai akurasi yang tinggi.

d. Merencanakan prakiraan kebutuhan tenaga listrik untuk diinformasikan kepada UPT.

e. Mengupayakan peningkatan pemasaran dan memonitor usaha peningkatan penjualan TL (pendapatan).

f. Menetapkan pola operasional dan memonitor pelaksanaan penagihan, dengan sasaran tunggakan rekening seminimal mungkin menuju nol (0) rupiah dan nol (0) lembar.

g. Melaksanakan sanksi atas piutang pelanggan. h. Melakukan analisa dan evaluasi kinerja UPJ.

i. Melaksanakan pembinaan SDM ke arah usaha peningkatan profesionalisme dan kompetensi.

j. Mengelola administrasi dan keuangan UPJ.


(2)

31

2. Seksi Pelayanan Pelanggan (PP) dan pemasaran

Tanggung jawab:

Bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan kepada pelanggan melalui pengembangan inovasi sistem pelayanan, peningkatan pemasaran, untuk meningkatkan pendapatan dalam rangka pencapaian target kenerja pengusahaan dan kepuasan pelanggan.

Tugas pokok:

a. Menyusun pola operasional pelayanan pelanggan guna menjamin kepuasan pelanggan dan memonitor pelaksanaannya.

b. Menyusun prakiraan kebutuhan tenaga listrik dan menginformasikan kepada manajer UPJ.

c. Mengupayakan peningkatan pemasaran dan memonitor usaha peningkatan penjualan TL (pendapatan).

d. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pelanggan. e. Bertanggung jawab terhadap Data Induk Langganan (DIL).

f. Bertanggung jawab atas mutasi Perubahan Data Langganan (PDL). g. Bertanggung jawab atas pembukuan langganan.

h. Mengendalikan pencetakan rekening listrik.

i. Melaksanakan proses administrasi tindak lanjut penyelesaian P2TL. j. Menyiapkan laporan pelayanan dan program pemasaran.


(3)

32

3. Seksi Pembacaan Meter dan Pengelolaan Rekening

Tanggungjawab

Bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan pembacaan meter dengan melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pembacaan meter serta membina petugas baca meter dengan sasaran akurasi baca meter.

Tugas pokok

a. Menyusun rencana dan mengendalikan pembacaan meter. b. Melaksanakan baca meter untuk pelanggan potensial. c. Mengkoordinir pelaksanaan tugas-tugas pembacaan meter.

d. Mengawasi pelaksanaan input data pemakaian energi listrik pelanggan ke dalam komputer.

e. Menyusun anggaran biaya pembacaan meter pelanggan.

f. Melaksanakan pemeliharaan RBM yang ada dan pembuatan RBM baru. g. Menginformasikan / menindaklanjuti hasil baca meter yang tidak normal. h. Menginformasikan peralatan APP yang rusak kepada UPJ/ fungsi terkait. i. Melakukan evaluasi hasil kegiatan pembacaan meter.

j. Bertanggungjawab terhadap akurasi hasil baca meter.

k. Melakukan pembinaan petugas baca meter baik intern maupun pihak ketiga.


(4)

33 4. Seksi Pengendalian Penagihan

Tanggungjawab:

Bertanggungjawab atas penyelenggaraan dan pengendalian kegiatan penagihan, pelayanan pembayaran rekening serta penekanan piutang pelanggan menuju ke tingkat nol (0) rupiah dan nol (0) lembar.

Tugas pokok:

a. Menyusun pola penagihan rekening yang memudahkan pelanggan dan memonitor pelaksanaannya.

b. Menyusun anggaran biaya operasional penagihan (fee pihak ketiga, pemutusan / penyambungan,dll).

c. Menyelenggarakan dan mengendalikan proses pembuatan, pendistribusian rekening dan pengawasan / pembinaan payment point.

d. Bertanggungjawab atas pelayanan pembayaran rekening bulan berjalan maupun tunggakan, piutang ragu-ragu usulan penghapusan, koreksi rekening, restitusi, dan lainnya.

e. Mencari metoda dan mengajukan usulan penagihan piutang pelanggan untuk menekan rasio piutang ke tingkat nol (0) rupiah dan nol (0) lembar. f. Menyiapkan proses administrasi atas sanksi piutang pelanggan dan work

order kepada UPT.

g. Melakukan evaluasi kegiatan penagihan untuk menemukan metode yang efektif dan efisien.


(5)

34 5. Seksi keuangan dan administrasi

Tanggungjawab:

Bertanggungjawab atas penyusunan anggaran, pengelolaan keuangan dan akuntansi, penyelenggaraan kesekretariatan dan rumah tangga kantor, pengelolaan SDM dan penyelenggaraan kegiatan kehumasan.

Tugas pokok:

a. Menyusun rencana anggaran biaya dan pendapatan dan laporan keuangan (Laba Rugi dan neraca).

b. Melaksanakan pengelolaan keuangan baik pengeluaran dan pemasukan serta pajak sesuai prosedur.

c. Melaksanakan transaksi dengan pihak ketiga sesuai dengan kewenangannya.

d. Mengelola dan mengembangkan SDM sesuai kompetensinya.

e. Mengelola kesekretariatan, rumah tangga kantor, administrasi hukum dan kehumasan.

f. Mengendalikan penggunaan sumber daya.

6. Seksi Sambungan Pelanggan

Tanggungjawab:

Bertanggungjawab atas terlaksananya perencanaan penyambungan baru, perubahan daya, pemutusan sementara dan bongkar rampung, sesuai target kinerja pengusahaan dan kepuasan pelanggan.


(6)

35 Tugas pokok:

a. Merencanakan penyambungan baru, perubahan daya, pemutusan sementara, dan bongkar rampung.

b. Menetapkan penyambungan baru dan perubahan daya.

c. Merencanakan kebutuhan material untuk penyambungan baru.

d. Melaksanakan pemutusan sementara sampai dengan bongkar rampung. e. Mengelola up-dating rayon card.

f. Membuat laporan pelaksanaan penyambungan, pemutusan sementara, dan bongkar rampung untuk bahan pembuatan PDL.

g. Bertanggungjawab atas pemeliharaan alat ukur dan MCB. 7. Seksi Distribusi

Tanggungjawab:

Bertanggungjawab atas konstruksi, operasi, dan pemeliharaan jaringan, pelaksanaan P2TL plus dan penyambungan.

Tugas pokok:

a. Bertanggungjawab atas data pengukuran tegangan dan beban.

b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan survei data teknik untuk penyambungan baru dan perubahan daya.

c. Bertanggungjawab atas pelaksanaan survei jaringan untuk perluasan. d. Mengendalikan pelaksanaan konstruksi dan pemeliharaan jaringan dan

gardu distribusi.

e. Menyiapkan SOP untuk pengoperasian jaringan dan gardu distribusi. f. Mengendalikan operasi jaringan dan piket serta melaksanakan P2TL.