8 g
Mendokumentasikan kegiatan teknis maupun keuangan; h
Membuat laporan pelaksanaan.
9
BAB III PERSYARATAN, MEKANISME PENETAPAN PENERIMA BANTUAN,
BIMBINGAN TEKNIS, DAN PENYALURAN DANA A.
Persyaratan Penerima Bantuan
1. Memiliki sumberdaya manusia yang kompeten sesuai dengan
kegiatan pemberdayaan masyarakat yang diusulkan; 2.
Memiliki sarana prasarana penunjang keterlaksanaan pemberdayaan masyarakat yang diusulkan;
3. Diprioritaskan SMK yang memiliki pengalaman mengelola unit
usaha pelatihan dan kegiatan lainnya yang melibatkan peranserta masyarakat;
4. Diprioritaskan SMK yang telah melakukan identifikasi potensi dan
kebutuhan pemberdayaan masyarakat, sesuai dengan keunggulan sekolah;
5. Diprioritaskan SMK yang memiliki jumlah siswa pada tahun pelajaran
20142015 sebanyak ≥96 orang pada Kompetensi Keahlian yang
relevan dengan kegiatan pemberdayaan yang diusulkan, kecuali bagi Program Keahlian Khusus kelompok Seni dan Kerajinan.
6. Diprioritaskan bagi SMK yang telah mengisi data pokok pendidikan
menengah DAPODIKMEN.
B. Mekanisme Penetapan Penerima Bantuan
1. Direktorat Pembinaan SMK melakukan seleksi calon penerima
bantuan berdasarkan hasil verifikasi wilayah dan klarifikasi dokumen terkait lainnya;
2. Direktorat Pembinaan SMK menetapkan SMK calon penerima
bantuan pemberdayaan masyarakat; 3.
Direktorat pembinaan SMK menyampaikan Undangan Bimbingan Teknis SMK calon penerima bantuan pemberdayaan masyarakat ke
Dinas pendidikan ProvinsiKabupaten Kota, untuk diteruskan kepada SMK calon penerima bantuan pemberdayaan masyarakat;
4. Bagi SMK yang ditetapkan sebagai calon penerima bantuan
pemberdayaan masyarakat wajib menyampaikan persyaratan sebagai penerima bantuan dalam bentuk proposal yang dilengkapi
dengan dokumen persyaratan penerima bantuan yang telah dievaluasi dan disetujui oleh Dinas Pendidikan KabupatenKota;
5. Direktorat Pembinaan SMK menetapkan SMK penerima bantuan
pemberdayaan masyarakat dengan surat keputusan setelah dinyatakan memenuhi persyaratan;
10
C. Mekanisme Pengajuan UsulanProgram kerja
Pengajuan usulanprogram kerja secara umum dapat diatur dengan mekanisme sebagai berikut:
1. SMK diseleksi berdasarkan Dapodikmen dan atau sumber data lain
yang dapat dipercaya; 2.
SMK terseleksi menyusun program kerja dan disahkan oleh Dinas Pendidikan KabupatenKota;
3. SMK mengirimkan program kerja ke Direktorat PSMK dengan
alamat:
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan u.p Kepala Subdit Program dan Evaluasi
Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Gedung E lantai 13,
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270
4. Direktorat Pembinaan SMK melakukan evaluasi terhadap program
kerja; 5.
Hasil evaluasi program kerja digunakan sebagai dasar usulan SMK untuk ditetapkan sebagai penerima bantuan;
6. Direktorat Pembinaan SMK menerbitkan Surat Keputusan SK SMK
penerima bantuan; 7.
Direktorat Pembinaan SMK melakukan Bimbingan Teknis Bimtek dan penandatanganan Surat perjanjian Pemberian bantuan;
8. SMK penerima bantuan dana melaksanakan kegiatan sesuai dengan
program kerja yang telah disetujui; 9.
SMK menyusun dan mengirim laporan yang diketahui Dinas Pendidikan KabupatenKota kepada Direktorat Pembinaan SMK.
D. Penandatanganan Surat Perjanjian dan Bimbingan Teknis
1. Sekolah yang telah ditetapkan sebagai penerima bantuan
menandatangani: a.
Surat Perjanjian Pemberian Bantuan; b.
Pakta Integritas; c.
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak. 2.
Sekolah yang telah menandatangani Surat Perjanjian mengikuti bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan
SMK, dengan materi: a.
Kebijakan Direktorat Pembinaan SMK; b.
Pedoman perancangan dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat;