9 ditunjuk.
BAB VIII KADALUARSA PENAGIHAN
Pasal 16
1  Penagihan  retribusi  menjadi  kadaluarsa,  setelah melampaui jangka waktu 3 tiga tahun terhitung sejak
saat  terutang  retribusi,  kecuali  jika  wajib  retribusi melakukan tindak pidana dibidang Retribusi.
2  Kadaluarsa penagihan
Retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 tidak berlaku apabila: a. diterbitkan surat teguran; atau
b. ada  pengakuan  utang  Retribusi  dari  wajib  Retribusi langsung maupun tidak langsung.
3  Dalam  hal  diterbitkan  surat  teguran  sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf a, kadaluarsa penagihan
dihitung sejak diterimanya surat teguran tersebut. 4  Pengakuan
utang retribusi
secara langsung
sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  2  huruf  b  adalah Wajib  retribusi  dengan  kesadarannya  menyatakan
masih  mempunyai  utang  retribusi  yang  belum melunasinya kepada Pemerintah Daerah.
5  Pengakuan  utang  retribusi  secara  tidak  langsung sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  2  huruf  b  dapat
diketahui  dari  pengajuan  permohonan  angsuran  atau penundaan  pembayaran  dan  permohonan  keberatan
oleh wajib retribusi.
Pasal 17
1  Piutang  Retibusi  yang  tidak  mungkin  ditagih  lagi karena  hak  untuk  melakukan  penagihan  sudah
kedaluarsa dapat dihapus. 2  Gubernur
menetapkan keputusan
penghapusan Retribusi
yang sudah
kedaluarsa sebagaimana
dimaksud ayat 1. 3  Tata  cara  penghapusan  piutang  Retribusi  yang  sudah
kedaluarsa diatur dengan Peraturan Gubernur.
BAB IX KEBERATAN
Pasal 18
1  Wajib  Retribusi  dapat  mengajukan  keberatan  kepada Gubernur  atau  pejabat  yang  ditunjuk  atas  SKRD  atau
dokumen lain yang dipersamakan. 2  Keberatan  diajukan  kepada  Gubernur  secara  tertulis
dengan  Bahasa  Indonesia  dengan  disertai  alasan- alasan yang jelas.
3  Dalam hal wajib Retribusi mengajukan  keberatan atas ketetapan  Retribusi,  Wajib  Retribusi  harus  dapat
membuktikan ketidakbenaran ketetapan Retribusi.
10 4  Keberatan  harus  diajukan  dalam  jangka  waktu  paling
lama  3  tiga  bulan  sejak  tanggal  SKRD,    kecuali apabila  wajib  Retribusi  tertentu  dapat  menunjukkan
bahwa keadaan di luar kekuasaannya.
5  Keadaan  di  luar  kekuasaanya  sebagaimana  dimaksud pada ayat 3 adalah suatu keadaan yang terjadi diluar
kehendak atau kekuasaan Wajib Retribusi. 6  Pengajuan
keberatan tidak
menunda kewajiban
membayar  retribusi  dan  pelaksanaan  penagihan Retribusi.
Pasal 19
1  Gubernur  dalam  jangka  waktu  paling  lama  6  enam bulan  sejak  tanggal  keberatan  diterima,  harus
memberikan keputusan atas keberatan yang diajukan. 2  Keputusan  Gubernur  atas  keberatan  dapat  berupa
menerima  seluruhnya  atau  sebagian,  menolak  atau menambah besarnya retribusi yang terutang.
3  Apabila  jangka  waktu  sebagaimana  dimaksud  pada ayat  1  telah  lewat  dan  Gubernur  tidak  memberikan
suatu  keputusan,  keberatan  yang  diajukan  tersebut dianggap dikabulkan.
Pasal 20
1  Jika  pengajuan  keberatan  dikabulkaan  sebagian  atau seluruhnya,
kelebihan pembayaran
retribusi dikembalikan  dengan  ditambah  bunga  2    dua
persen sebulan untuk paling lama 12 bulan. 2  Bunga  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  1  dihitung
sejak  bulan  pelunasan  sampai  dengan  diterbitkannya SKRDLB.
BAB X PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN