Mulyana Omon. -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol. 1 1 2004: 111-127

Populat ion and Habit at Carrying Capacit y of Deer Cervus timorensis Blainville and Monit or Lizard Varanus salvatori Cumingi in Uj ung Kulon Nat ional Park Abdullah Syarief Mukhtar . -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol. 1 1 2004:1-13 Tuj uan penelit ian ini adalah mendapat kan dat a dan inf ormasi populasi dan daya dukung habit at rusa Cer vus t i mor ensis Blainville dan biawak Var anus sal vat or i Cumingi di Pulau Peucang Taman Nasional TN Uj ung Kulon Provinsi Bant en. Met ode yang digunakan adalah met ode Transek Garis dengan lebar t ransek yait u kiri kanan garis 50 m. Hasil penelit ian menunj ukkan populasi rusa di P. Peucang berkisar ant ara 271 ekor t ahun 2001 – 308 ekor t ahun 2000. Flukt uasi ini disebabkan dua f akt or yait u pert ama : emigrasi yait u selama pengamat an dij umpai beberapa kelompok rusa dewasa menyeberang ke pant ai Uj ung Kulon darat an P. Jawa, dan kedua : f akt or kemat ian akibat usia yang t erlalu t ua dari kelompok rusa dewasa dan penyakit dari kelompok kelas umur bayi anak. Populasi rusa t ahun 2001 sebanyak 271 ekor t erdiri dari kelas umur dewasa 131 ekor bet ina 104 ekor dan j ant an 27 ekor, kelas umur remaj a 63 ekor bet ina 46 ekor dan j ant an 17 ekor dan kelas umur anak bayi 77 ekor bet ina 56 ekor dan j ant an 21 ekor. Habit at rusa di P. Peucang dari dua t ipe komunit as mangrove, pant ai, dan dat aran rendah berupa padang rumput , hut an mangrove, hut an pant ai, dan hut an dat aran rendah 10-30 m dpl. Daya dukung habit at rusa P. Peucang pada musim huj an 337 ekor, dan pada musim ini populasi rusa dalam dua kali pengamat an yait u ant ara 271-308 ekor, masih dalam kondisi di bawah daya dukung maksimum. Populasi biawak di P. Peucang sekit ar 55 ekor t erdiri dari kelompok umur dewasa, 46 ekor bet ina 36 ekor dan j ant an 10 ekor, remaj a 7 ekor bet ina 5 ekor dan j ant an 2 ekor dan anak 2 ekor bet ina. Daya dukung biawak set ara dengan kerapat an populasi opt imum yait u 0, 13 ekor per ha. Kat a kunci : Populasi, daya dukung, habit at , rusa, Cervus t imorensis Blainville, biawak, Varanus salvat ori Cumingi 60. Omom, R Mulyana PENGARUH STERLISASI MEDIA TERHADAP PERKEMBANGAN EKTOMIKORIZA DAN PENYERAPAN UNSUR HARA PADA STEK Shorea leprosula Miq. = Effect s of Media St erilizat ion t o Ect omycorhizal Development and Nut rient s Upt ake on Shorea leprosula Miq. Cut t ings

R. Mulyana Omon. -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol. 1 1 2004: 111-127

St erilisasi t anah menggunakan aut oklap adalah met oda unt uk membunuh pat ogen dan j amur yang t idak diharapkan pada media unt uk perkembangan mikoriza. Percobaan ini dilakukan di rumah kaca Loka Lit bang Sat wa Primat a Kalimt ana Timur. Tuj uan dari percobaan ini unt uk memperoleh inf ormasi pengaruh st erilisasi t erhadap perkembangan mikoriza dan penyerapan unsur hara t erhadap pert umbuhan st ek Shor ea l epr osul a Miq. pada media t anah yang berbeda. Perlakuan yang dilakukan dalam percobaan ini t erdiri dai t iga t ipe t anah, inokulasi lima j enis j amur dengan media t anah yang dist erilisasi dan t idak dist erilisasi. Rancangan percobaan yang dilkakukan adal f akt orial dalam pola acak lengkap denga t iga kali ulangan. Hasil percobaan memperlihat kan bahwa pemanasan yang berlebihan dengan menggunakan aut oklap dengan t emperat ur 121 o C selam dua j am pada media t anah t elah memberikan pengaruh t erhadap penyerapan unsur hara dan pert umbuhan st ek S. l epr osul a. Penyerapan unsur hara N, P, K dan Mg pada media t anah yang dist eril lebih rendah dibandingkan dengan media yang t idak dst erilkan pada st ek S. l epr osul a. Inokulasi mikoriza dengan Amani t a sp, Russul a sp, Scl er oder ma col umnar e dan campuran dari ket iga j amur lebih t inggi dibandingkan dengan kont rol t erhadap persent ase akar yang bermikoriza pada st ek S. l epr osul a. Penyerapan unsur Fe besi dengan inokulasi j amur Russul a sp lebih t inggi dibandingkan dari j amur yang lain. Hal ini menunj ukkan bahwa set iap j amur mikoriza mempunyai spesif ik dalam penyerapan unsur hara pada t anaman dipt erokarpa. Dengan demikian unt uk penyedian bibit st ek S. l epr osul a skala besar dapat direkomendasikan dengan menggunakan media t anah lempung berpasir at au t anah liat berpasir t idak dist erilisasi. Kat a kunci : St ek S. Leprosula Miq. , penyerapan unsur hara, perkembangan mikoriza, st erilisasi media 61. Omon, R Mulyana PENGARUH HORMON IBA TERHADAP PERTUMBUHAN STEK Shorea balangeran Korth. Burck PADA MEDIA AIR DI RUMAH KACA LOKA LITBANG SATWA PRIMATA, KALIMANTAN TIMUR = T he Effect of IBA Hormone on Growt h of Shorea balangeran Kort h. Burck on Wat er Media in Green House of Primat e Research and Development Inst it ut e East Kalimant an R. Mulyana Omon. -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol. 12 2004: 226-233 Masalah ut ama dalam pembangunan t anaman dipt erokarpa berkait an dengan kurang penyedian bibit . Hal ini dikarenakan masa berbunga dari j enis suku ini t idak t erat ur dan berbuah massal Kat a kunci : Shor ea bal anger an Kort h. Burck, bahan st ek, hormon IBA, media air 62. Omon, R Mulyana PERTUMBUHAN MERANTI PADA PROGRAM REHABILATASI LAHAN ALANG-ALANG Imperat a cylindrica Beauv DENGAN SISTEM TUMPANGSARI = T he Growt h of Merant i Under Agrof orest ry Syst em on T he Alang-alang Imperata cylindrical Beauv Rehabilit at ion Program R. Mulyana Omon dan and Aldrianto Priadj ati . -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol. 1 3 2004: 337-344 Tulisan ini melaporkan pengaruh kombinasi penanaman dengan sist em agr of or est r y unt uk pengembangan Shor ea bal anger an Kort h. Burck dan Shor ea l epr osul a Miq. merant i merah pada rehabilit asi lahan alang-lang dengan nanas dan t anaman buah-buahan, dengan pembuat an demplot pada area rehabilit asi Samboj a Lest ari, Kalimant an Timur. Tuj uan daripada demplot ini unt uk memot ivasi penduduk lokal dalam mencipt akan lahan yang t idak produkt if menj adi lahan produkt if , unt uk pembangunan hut an yang dapat dit erima oleh masyarakat . Sebagai salah sat u akt ivit as unt uk mempromosikan j enis lokal pada lahan yang t idak produkt if t elah dilakukan pembuat an demplot . Hasilnya menunj ukkan bahwa penggunaan sist em agr of or est r y dengan menggunakan nenas dan t anaman buah-buahan memberikan pert umbuhan merant i rawa S. bal anger an lebih cepat di luar habit at nya. Hal ini dit unj ukkan dengan persent ase kemat ian sebesar 1 set elah berumur sat u t ahun dit anam dengan pert umbuhan diamet er, t inggi, dan j umlah daun masing-masing 3 cm, 176 cm, dan 372 lembar daun. Jadi j elas, bahwa j enis lokal S. bal anger an dapat dikembangkan unt uk lahan yang t idak produkt if melalui sist em agr of or est r y dengan nenas dan t anaman buah-buahan. Demplot ini dapat dij adikan model unt uk masyarakat dalam meningkat kan lahan yang t idak produkt if . Kat a kunci : Shor ea bal anger an Kort h. Burck. , Shor ea l epr osul a Miq. , t umpangsari, alang-alang Imper at a cyl i ndr i ca Beauv, nenas Annas cosmosus L. Merrill 63. Pratiwi HUBUNGAN ANTARA SIFAT-SIFAT TANAH DAN KOMPOSISI VEGETASI DI DAERAH TABALAR, KABUPATEN BERAU, KALIMANTAN TIMUR = T he Relat ionship Bet ween Soil Charact erist ics and Veget at ion Composit ion in T abalar, Berau Dist rict , East Kalimant an Pratiwi. -- Buletin Penelitian Hutan No. 644: 63-76 A st udy of t he relat ionship bet ween soil charact erist ics and veget at ion composit ion in Tabalar, Berau Dist rict , East Kalimant an was carried out in March 2001. This st udy was aimed t o discusses a relat ionship bet ween soil charact erist ics and veget at ion composit ion based on t hree observat ion plot s. The st udy observed and analised soil charact erist ics and veget at ion composit ion. Three 1 km long t ransect s were laid down on each research sit e. The veget at ion composit ion were observed. Trees plant wit h 10 cm in diamet er wit hin 20 x 20 square met er plot s were invent oried in each t ransect . While poles of 2 - 10 cm in diamet er were invent oried wit hin 10 x 10 square met er plot s in each t ransect . Beside t hat , t he st udy observed f or soil charact erist ics were done by making soil prof ile of 1, 5 x 1, 5 x 1, 5 met ers, which were laid down in each plot . Theref ore t here were 3 soil prof iles. Result s of t he st udy indicat ed t hat : t he slope st rongly inf luenced soil physical and chemical charact erist ics t hat det ermines t he level of soil f ert ilit y; t he f lat t er land showed higher level of soil f ert ilit y and t he richness of veget at ion composit ion also increased. 64. Retnowati, Eulis DAMPAK KEGIATAN PENYARADAN DALAM SISTEM TPTI TERHADAP SIFAT-SIFAT TANAH DI HUTAN PRODUKSI ALAM DI KALIMANTAN TIMUR = T he Impact s of Skidding in T PT I Syst em t o t he Soil Charact erist ics in t he Nat ural Product ion Forest in East Kalimant an Eulis Retnowati. -- Jurnal Penelit ian Hut an dan Konservasi alam Vol. 1 1 2004: 34-44 Sist em t ebang pilih yang dilanj ut kan dengan kegiat an penanaman kembali di Indonesia, yang dikenal dengan nama Sist em Tebang Pilih Tanam Indonesia TPTI, t elah digunakan di sebagian besar hut an produksi alam di Indonesia. Penyaradan sebagai bagian dari sist em ini, merupakan kegiat an yang berupa penarikan kayu gelondongan dari t empat penebangan ke t empat pengumpulan. Penyar adan dengan menggunakan alat -alat mekanik sepert i t rakt or, dapat menyebabkan dampak-dampak negat if t erhadap sif at -sif at t anah, sepert i meningkat nya kerapat an isi t anah, aliran permukaan, dan menurunnya inf ilt rasi t anah. Di areal penebangan pada kenyat aannya, t rakt or t idak hanya digunakan unt uk menarik kayu gelondongan saj a, t et api digunakan j uga unt uk membuat j alan sarad. Penelit ian ini menunj ukkan bahwa akibat penyaradan dengan menggunakan alat -alat mekanik t rakt or j enis Cat er pi l l ar D7G, t erj adi perubahan yang relat if kecil pada sif at - sif at t anah di j alan sarad dibandingkan dengan sif at -sif at t anah di t anah lant ai hut an, pada areal hut an bekas t ebangan yang berumur 1 sat u, 3 t iga, dan 5 lima t ahun, at au ET + 1, ET + 3, ET + 5. Kandungan karbon organik di j alan sarad cenderung menurun. Tet api j ika j alan sarad unt uk set erusnya t idak digunakan unt uk penyaradan kembali, kondisi sif at - sif at t anah akan berangsur-angsur membaik seiring dengan wakt u, sepert i yang t erj adi pada j alan sarad di ET + 5. Penanaman kembali dan pengayaan, harus dilakukan di j alan sarad unt uk memelihara produksi yang berkelanj ut an sert a st abilit as ekologi, karena bibit - bibit yang t umbuh secara alami t idak dit emukan pada j alan sarad ET + 1, ET + 3, dan ET + 5 walaupun perubahan sif at -sif at t anah yang t erj adi di j alan sarad relat if kecil. Kat a kunci: Dampak, penyaradan, sist em TPTI, sif at -sif at t anah, hut an produksi alam, Kalimant an Timur 65. Sawitri, Reny PERSEPSI DAN PERILAKU PENGUNJUNG TERHADAP KELESTARIAN KAWASAN TAMAN WISATA ALAM PANANJUNG PANGANDARAN = Visit or Percept ion and Behaviour f or t he Conservat ion of Pananj ung Pangandaran Recreat ion Park Reny Sawitri, Endro Subiandono, dan Eman . -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi alam Vol. 1 1 2004: 99-110 Wisat awan yang berkunj ung berperilaku sesuai persepsinya t erhadap kawasan TWA Pananj ung Pangandaran. Penelit ian ini dilakukan unt uk menget ahui dampak persepsi dan perilaku pengunj ung t erhadap kawasan konservasi TWA. Met ode yang digunakan unt uk menyeleksi responden adalah pur posi ve r andom sampl i ng, sedangkan unt uk melihat dampak penyebaran sampah padat dan kondisi f asilit as rekreasi di gunakan met ode t ransek. Hasil penelit ian menunj ukkan bahwa persepsi pengunj ung TWA cenderung negat if sehingga mendorong mereka berperilaku negat if sepert i membuang sampah di sekit ar obyek-obyek rekreasi. Jenis sampah padat yang dit emukan ant ara lain bungkus plast i k, bungkus rokok, bot ol minuman, dan kaleng. Kondisi f asilit as rekreasi pada umumnya t idak bagus dan rusak disebabkan oleh vandalisme. Guna meningkat kan pengelolaan TWA diperlukan peningkat an persepsi pengunj ung t erhadap kawasan, perat uran baru t ent ang t at acara berekreasi dan pemeliharaan f asilit as rekreasi yang dapat dilakukan dengan pola kemi t raan, sedangkan f asilit as rekreasi yang diperlukan yait u sat u pos j aga, lima papan int erpret asi, dua pet a lokasi obyek wisat a, 10 papan pet unj uk, 10 papan nama, sat u mushola, 30 t empat duduk bet on, 11 shel t er limas kecil, dan 20 bak sampah permanen. Kat a kunci : Taman wisat a alam, pengunj ung, persepsi, perilaku, sampah, fasilit as rekreasi 66. Sawitri, Reny POTENSI BIOLOGIS DAN PENGUNJUNG DALAM MENUNJANG PENGELOLAAN TAMAN WISATA ALAM PUNTI KAYU PALEMBANG, SUMATERA SELATAN = Biological Pot ency and Visit ors t o Support Management of Punt i Kayu Recreat ion Park in Palembang, Sout h Sumat era Reny Sawitri . -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol. 12 2004: 192-202 Taman Wisat a Alam TWA Punt i Kayu t erlet ak di Sumat era Selat an dikelola oleh pihak ket iga dan di bawah pengawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam BKSDA Sumat era Selat an dan Pemerint ah Daerah Kot amadya Palembang. Kaj ian pot ensi biologi dan pengunj ung TWA Punt i Kat a kunci : TWA Punt i Kayu, pot ensi veget asi dan sat waliar, daya dukung, ekosist em danau air t awar, f asilit as rekreasi 67. Sawitri, Reny PENGARUH KEGIATAN WISATA ALAM TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN DI TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO = T he Ef f ect of Ecot ourism t o Conservat ion of Gede Pangrango Nat ional Park Reny Sawitri; N. M. Heriyanto; dan and Hidayat Santosa. -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi alam Vol. 1 3 2004: 326-336 Ekowisat a di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango TNGP dilakukan dalam bent uk rekreasi, pendakian gunung, penelit ian, pendidikan dan lain-lain, t et api pengunj ung TNGP menurun dari t ahun ke t ahun. Penurunan pengunj ung dari t ahun 1998-2002 sebesar 7, 31 per t ahun, walaupun demikian pendakian gunung masih menarik minat para remaj a yang berusia diant ara 18-29 t ahun. Kaj ian ini dilaksanakan unt uk menget ahui pengaruh negat if dari kegiat an ekowisat a khususnya pendakian gunung dan rekreasi t erhadap konservasi TNGP melalui pembuangan sampah padat dan kualit as air. Met ode mendapat kan dat a pengunj ung unt uk 105 responden dan lokasi penelit ian t empat pengambilan sampel sampah padat dan air digunakan purposive random sampling. Berdasarkan analisis Douglas 1970, daya dukung pengunj ung TNGP adalah 7. 180-46. 456 j iwa per hari, walaupun begit u khusus unt uk pendakian gunung dibat asi 2. 000 j iwa per hari unt uk meminimalkan pengaruhnya t erhadap konservasi kawasan. Pengaruh negat if sampah padat sepert i plast ik, aluminium, gelas, logam lain dapat mengganggu ekosist em melalui biomagnif icen, sedangkan sampah organik dapat merupakan masuknya invasi j enis asing ke kawasan. Unt uk it u pendakian gunung ke zona int i Alun-alun Suryakencana dan Mandalawangi perlu dibat asi lokasinya. Kualit as air secara t idak langsung dipengaruhi oleh pengunj ung melalui masuknya air hasil erosi di sepanj ang j alur pendakian dan sampah padat berupa met al dan aluminium. Kat a kunci : Ekowi sat a, pendaki an, sampah padat dan kual i t as ai r 68. Siswanto, Bambang Edi MODEL PENDUGAAN ISI DOLOK JENIS Acacia mangium Willd. DI DAERAH LABUHAN BATU, SUMATERA UTARA = Logs Volume Est imat ion Model of Acacia mangium Willd. in Labuhan Bat u Areas, Nort h Sumat era Bambang Edy Siswanto dan Harbagung. -- Buletin Penelitian Hutan No. 644 : 1-9 The const ruct ion of t he logs volume t able present ed f or Acacia mangium in Labuhan Bat u areas, Nort h Sumat era is aimed f or bet t er est imat ion of f orest plant at ion product ivit y in order t o prevent loss of volume calculat ion. Which ef f ect ed t o t he f orest yield management . The linear regression equat ion have been used, namely : I d = a. d u b p c or logarit mic f ormula : Log I d = log a + b log d u + c log p f or lengt h of logs 2 met er t o 8 met er. The regression equat ion have been st andard error SE = 7. 55 ; coef f icient of cerrelat ion r = 95. 9 and coef f icient of det erminat ion r 2 = 92. 0 ; agregat ive deviat ion = 0. 174 and mean deviat ion = 4, 90 . It is concluded t hat regression equat ion was considered ef f icient and accuracy t o est imat e t he volume of A. mangium logs in Labuhan Bat u areas, Nort h Sumat era. Kat a kunci Key wor ds : Isi dolok, A. mangium Willd. , Sumat era Ut ara Logs vol ume, A. mangium Wi l l d. , Nor t h Sumat er a 69. Siswanto, Bambang Edy KAJIAN TENTANG PENERAPAN METODE INVENTARISASI SAGU Metroxylon sp. DI KELOMPOK HUTAN KAPAU - PROVINSI RIAU = St udy on Invent ory Met hods of Sago Met roxylon sp. on Penelit ian met ode invent arisasi sagu Met r oxyl on sp dilaksanakan dengan membuat pet ak seluas 200 hekt ar 2000 m x 1000 m di Kelompok Hut an Kapau Pulau Tebing Tinggi, Kesat uan Pemangkuan Hut an Selat Panj ang, Riau. Pengumpulan dat a st andi ng st ock dilakukan dengan cara t eknik sampling dengan membuat j alur selebar 20 met er, j arak ant ar j alur 100 met er dengan ukuran pet ak pengamat an 20 m x 20 m per j alur. Dat a yang dikumpulkan adalah j umlah rumpun, j umlah bat ang, diamet er dan t inggi pohon sert a j umlah anakan. Tiga t eknik sampling yang diuj i adalah met ode j alur t idak t erput us dengan lebar j alur 20 met er, met ode pet ak dalam j alur dan met ode pet ak cont oh sist emat ik dengan ukuran pet ak cont oh 20 m x 50 m at au bent uk lingkaran dengan R = 17, 8 met er luas 0, 1 ha. Int ensit as sampling yang digunakan masing-masing sebesar 10 , 5 , 4 , dan 2 . Hasil penelit ian adalah: 1 Met ode j alur t idak t erput us dengan lebar j alur 20 met er dan int ensit as sampling 10 dapat digunakan unt uk invent arisasi sagu alam dengan ket elit ian hasil t aksiran cukup memadai, dan 2 Met ode pet ak cont oh sist emat ik dengan luas plot 0, 1 hekt ar ukuran 20 m x 50 m at au lingkaran dengan R = 17, 8 met er dapat digunakan unt uk invent arisasi anakan sagu dengan ket elit ian hasil t aksiran cukup memadai. Kat a kunci: Met ode i nvent ar i sasi , sagu, Met r oxyl on sp 70. Siswanto, Bambang Edy PERSAMAAN REGRESI VOLUME POHON JENIS Acacia mangium Willd. DI DAERAH SANGGAU, KALIMANTAN BARAT = T ree Volume Regression Equat ion of Acacia mangium Willd. in Sanggau, West Kalimant an Bambang Edy Siswanto dan Harbagung Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol. 12 2004: 129-138 Tabel volume pohon j enis Acaci a mangi um Willd. disusun dengan t uj uan unt uk membant u dalam menaksir hasil produksi hut an t anaman j enis A. mangi um Willd. yang ef isien di wilayah Sanggau, Kalimant an Barat . Dua t abel volume yang disusun berdasarkan 51 pohon cont oh dengan rent ang diamet er pohon dari 10 cm sampai 35 cm dan rent ang t inggi pohon dari 12 met er sampai 23 met er. Dua persamaan regresi yang digunakan adalah : log V = a + b log d dan log V = a + b log d + c log h, dimana V = volume sampai diamet er uj ung 7 cm, d = diamet er set inggi dada, h = t inggi pohon, a, , b dan c = konst ant a. Persamaan regresi yang diperoleh unt uk menaksir volume bat ang sampai diamet er uj ung 7 cm, unt uk t arif : log V = -3, 5963 + 2, 2918 log d dengan galat baku = 13, 3 , koef isien korelasi r = 0, 9674; koef isien det erminasi r 2 = 0, 9358; simpangan agregat if SA= 0, 6 ; simpangan rat a-rat a SR = 9, 77 . Sedangkan unt uk volume pohon : log V = -4, 1034 + 1, 77377 log d + 0, 87946 log h dengan galat baku = 9, 73 ; r = 0, 9820; r 2 = 0, 9644; SA = 0, 6 dan SR = 7, 06 . Berdasarkan nilai-nilai st at ist ik t ersebut , kedua persamaan regresi dipandang cukup memenuhi syarat ket elit ian sehingga penggunaannya cukup t elit i. Kat a kunci : Acacia mangium Wi l l d. , vol ume, Kal i mant an Bar at 71. Siswanto, Bambang Edy MODEL PENDUGAAN ISI POHON JENIS Eucalypt us deglupt a Blume DI BORISALLO, SULAWESI SELATAN = T ree Volume Est imat ion Model f or Eucalyptus deglupta Blume in Borisallo, Sout h Sulawesi Bambang Edy Siswanto dan Suyat Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol. 12 2004: 139-146 Dalam kegiat an invent arisasi hut an, ket ersediaan t abel isi pohon sangat pent ing. Penelit ian model pendugaan isi pohon j enis Eucal ypt us degl upt a Blume di wilayah Borisallo, Sulawesi Selat an dit uj ukan unt uk menyusun t abel dalam menaksir t arif dan isi pohon. Penyusunan t abel sampai diamet er uj ung 7 cm didasarkan pada 72 pohon model. Isi pohon pohon dihit ung dengan menggunakan rumus Smallian dan dua persamaan regresi, yait u : 1. Tarif : I 7 = a. d b at au Log I 7 = a+ b log d; dan 2. Volume pohon : I 7 = a. d b . t c at au log I 7 = a + b log d + c log t , dimana: I 7 = t arif dan isi pohon sampai diamet er uj ung 7 cm dalam m 3 , d = diamet er set inggi dada dalam cm, t = t inggi pohon dalam met er; a, b dan c = konst ant a. Persamaan regresi yang diperoleh : 1. Tarif : Log I 7 = -1. 2305 + 2. 7878 log d; dan 2. Volume pohon : Log I 7 = - 1. 3698+ 2, 6201 log d + 0, 2886 log t . Dengan menggunakan krit eria keakurat a: : galat baku 15 , simpangan rat a-rat a 10 dan simpangan agregat if 1 , maka persamaan regresi dipandang cukup memenuhi syarat ket elit ian. Kat a kunci: Eucal ypt us degl upt a Bl ume, isi pohon, t arif 72. Siswanto, Bambang Edy KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN MALANG, JAWA TIMUR = Logs Volume Est imat ion Model on Eucalypt us urophylla in Malang Forest Dist rict , East Java Bambang Edy Siswanto dan and Popi Berlin. -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol. 1 3 2004: 243-250 Model pendugaan volume dolog j enis Eucalypt us urophylla S. T. BLAKE dimaksudkan sebagai perangkat pembant u dalam menaksir volume dolog, sehingga diperoleh hasil yang t epat , cepat dan t idak t erj adi bias t aksiran. Dat a dikumpulkan dari Kesat uan Pemangkuan Hut an KPH Malang, Jawa Timur, diolah dengan menggunakan met ode persamaan regresi linear, yait u : log V = a + b log d u + c log h at au V = a. d b . h c , dimana : V = volume dolog m 3 , d u = diamet er uj ung cm, h = panj ang dolog m; a. b and c = konst ant a. Model regresi yang diperoleh adalah : Log V = -3. 94053 + 1. 893916 log d u + 1. 1159 log h at au V = 0. 000114675 d 1. 893916 h 1. 1159 . Persamaan regresi t ersebut mempunyai galat baku = 10, 8 , koef isien korelasi r = 0, 9908, koef isien det erminasi r 2 = 0, 9817, simpangan agregat if = 0, 63 dan simpangan rat a- rat a = 6, 29 . Berdasarkan nilai-nilai st at ist ik t ersebut , maka persamaan regresi dipandang cukup memenuhi syarat ket elit ian, sehingga cukup akurat dan prakt is unt uk digunakan dalam menaksir j enis E. urophylla S. T. BLAKE di KPH Malang, Jawa Timur. Kat a kunci : E. urophylla S. T. BLAKE, vol ume dol og, pendugaan, KPH Mal ang 73. Siregar, Chairil Anwar EVALUATION OF REDUCED IMPACT LOGGING ON SOIL EROSION IN MALINAU RESEARCH FOREST, MALINAU DISTRICT, EAST KALIMANTAN = Evaluasi Pembalakan Reduced Impact Logging T erhadap Erosi T anah Di Hut an Penelit ian Malinau, Kabupat en Malinau, Kalimant an T imur Chairil Anwar Siregar. -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol. 1 3 2004: 251-271 Kegiat an pembalakan, t erut ama pada kawasan hut an yang berlereng curam, akan memberikan dampak t erhadap percepat an erosi t anah. Selain it u, kegiat an pembalakan j uga menyebabkan pemadat an pada prof il t anah. Pemadat an t anah ini mempengaruhi perubahan bobot isi t anah BD, dist ribusi bahan organik dan laj u inf ilt rasi air, yang pada akhirnya dapat meningkat kan resiko t erj adinya erosi t anah. Oleh karena it u, penelit ian ini dirancang unt uk menj elaskan perbedaan t ingkat erosi t anah yang t erj adi karena penerapan met ode pemanenan kayu secara konvensional Tebang Pilih Tanam Indonesia dan Reduced Impact Logging. Penelit ian lapangan dilaksanakan unt uk mengevaluasi dist ribusi vert ikal bobot isi t anah; mengevaluasi limpasan permukaan, laj u erosi t anah dan mengevaluasi kandungan bahan organik pada permukaan t anah. St udi ini dilaksanakan di Hut an Penelit ian Malinau, St asiun Set uran di Kalimant an Timur. Permanen plot unt uk perlakuan pembalakan konvensional berlokasi di Plot 29 dan permanen plot unt uk perlakuan pembalakan RIL berlokasi di Plot 27. Plot erosi berukuran 22 m x 4 m dit empat kan di lokasi pembalakan konvensional dan pembalakan RIL. Tanah pada lokasi penelit ian diklasif ikasikan sebagai f ine, mixed, isohypert hermic, Typic Kanhapludult s. Dari hasil penelit ian ini dapat disimpulkan bahwa empat t ahun set elah pembalakan, t idak ada perbedaan yang signif ikan dalam hal limpasan permukaan, laj u erosi t anah dan laj u inf ilt rasi pada lokasi pembalakan konvensional dan pembalakan RIL. Rat a-rat a bahan organik yang dihasilkan dari plot pembalakan RIL dan plot pembalakan konvensional masing-masing adalah 38, 31 t on ha dan 32, 59 t on ha. Secara umum, bobot isi t anah pada plot pembalakan RIL memiliki kecenderungan yang lebih t inggi daripada plot pembalakan konvensional sampai pada kedalaman t anah 50 cm. Kat a kunci : Pembalakan RIL, pembalakan konvensional, limpasan permukaan, erosi t anah, laj u inf ilt rasi 74. Siregar, Chairil Anwar PEMANFAATAN CENDAWAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK UNTUK MEMPERBAIKI PERTUMBUHAN Gmelina arborea PADA TANAH TAILING TERKONTAMINASI Pb DAN Fe DI AREA PENAMBANGAN EMAS PT ANEKA TAMBANG, PONGKOR = Mycorrhizal Fungi and Organic Fert ilizer Applicat ion t o St imulat e t he Growt h of Gmelina arborea in T ailing Soils Cont aminat ed wit h Pb and Fe, in Gold Mining of PT Aneka T ambang, Pongkor Chairil Anwar Siregar . -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol. 1 3 2004: 272-283 Tailing merupakan limbah padat yang t erkumpul dalam suat u waduk at au dam dan t erkont aminasi oleh Pb dan Fe. Tailing secara massal dapat didaur ulang menj adi media t anaman dalam rangka rehabilit asi lahan t erdegradasi di area pengusahaan penambangan emas. Penambahan pupuk organik pada t anah t ailing dapat menurunkan kelarut an Pb dan Fe sehingga dapat memperbaiki pert umbuhan t anaman. Pent ingnya penambahan pupuk organik dan cendawan mikoriza pada t anah t ailing unt uk menghasilkan pert umbuhan t anaman yang lebih baik belum banyak dilakukan. Oleh karena it u, penelit ian di rumah kaca dirancang unt uk menget ahui ef ekt ivit as penambahan pupuk organik pada t anah t ailing sebagai pet ak ut ama Kat a kunci : Pupuk organik, cendawan mikoriza, t anah t ailing, Gmelina arborea 75. Suharti, Sri IMPLEMENTASI SOCIAL FORESTRY DALAM RANGKA REHABILITASI LAHAN DI TAMAN NASIONAL MERU BETIRI TNMB - JAWA TIMUR = Implement at ion of Social Forest ry SF f or Land Rehabilit at ion at Meru Bet iri Nat ional Park T NMB – East Java Sri Suharti. -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol. 1 3 2004: 345-355 Penelit ian t ent ang implement asi social f orest ry SF dalam rangka rehabilit asi lahan di Taman Nasional Meru Bet iri TNMB dilaksanakan di 3 t iga desa penyangga yait u Andongrej o, Curahnongko dan Sanenrej o. Tuj uan penelit ian adalah unt uk mempelaj ari sej auh mana aplikasi kegiat an SF mampu mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekit arnya. Met oda penelit ian yang digunakan adalah met oda st udi kasus. Dat a primer dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan responden yang dipilih dengan met oda purposive random sampling. Hasil penelit ian menunj ukkan bahwa melalui sosialisasi dan pendekat an yang int ensif dan kont inyu kepada masyarakat , kegiat an SF di areal TNMB mampu merubah persepsi dan perilaku masyarakat di sekit arnya yang t adinya bersif at dest rukt if menj adi konst rukt if . Uj i coba rehabilit asi lahan dengan pengembangan berbagai t anaman hut an, j enis pohon serba guna JPSG dan t anaman obat -obat an yang awalnya hanya seluas 7 ha dengan j umlah pesert a 45 KK t elah mendorong pengembangan replikasi model seluas ± 1. 500 Ha dengan melibat kan lebih dari 3. 000 KK. Koordinasi yang kuat dan ket erlibat an berbagai st akeholder LATIN KAIL- Fahut an IPB – Balai TNMB – Pemda set empat – masyarakat lokal yang secara akt if dan saling mendukung berupaya mengat asi berbagai permasalahan dalam upaya rehabilit as lahan di TNMB adalah f akt or ut ama keberhasilan program SF di daerah t ersebut . Selain it u dikembangkannya berbagai akt ivit as pendukung kegiat an rehabilit asi lahan sepert i pengembangan indust ri j amu TOGA Tanaman Obat Keluarga sert a beragam usahat ani produkt if yang lain j uga mendukung keberhasilan program. Secara umum, implement asi kegiat an SF di TNMB memberikan dampak posit if t erhadap kehidupan masyarakat di sekit arnya dalam wuj ud kondisi lingkungan yang lebih baik, peningkat an pendapat an sert a perubahan persepsi masyarakat t erhadap TNMB. Kat a kunci : Social Forest ry SF, rehabilit asi lahan, Taman Nasional Meru Bet iri TNMB, sosial ekonomi 76. Wibowo, Ari EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN KEBAKARAN PADA HUTAN ALAM DATARAN RENDAH DI PT ASIALOG, JAMBI = Evaluat ion of Forest Fire Cont rol Syst em In Lowland T ropical Rain Forest of PT Asialog, Jambi Ari wibowo. -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol. 1 1 2004: 14-25 Penelit ian yang dilakukan di hut an huj an dat aran rendah PT Asialog, Jambi bert uj uan unt uk mengident if ikasi upaya pengendalian kebakaran hut an dan ef ekt ivit asnya. Penelit ian dilaksanakan melalui pengamat an unt uk menget ahui kondisi kawasan hut an, cara pengelolaan, kerawanannya t erhadap kebakaran dan ef ekt ivit as sist em pengendalian kebakaran yang t elah dit erapkan. Hasil penelit ian menunj ukkan bahwa secara umum kondisi kawasa hut an di PT. Asialog cukup aman dari bahaya kebakaran karena curah huj an yang t inggi sepanj ang t ahun, dan veget asi yang selalu hij au. Akan t et api kecenderungan iklim dengan musim kemarau berkepanj angan dapat mengeringkan seluruh veget asi t erut ama t umbuhan bawah sebagai bahan bakar pot ensial. Tingkat bahaya kebakaran relat if t inggi di sepanj ang j alan hut an, kawasan yang berbat asan dengan hut an t anaman dan t empat -t empat kegiat an masyarakat . Unt uk mengant isipasi dan mencegah kebakaran hut an, HPH t elah membent uk organisasi guna kegiat an perlindungan hut an t ermasuk kebakaran hut an, yang disebut dengan “ Tim Siap Tanggap Darurat ” . Selain it u t elah disediakan peralat an sepert i t ruk t angki, t angki air yang dilet akkan sepanj ang j alan ut ama, peralat an t r ansport asi dan komunikasi, peralat an t angan dan melet akkan t anda-t anda peringat an bahaya kebakaran hut an. Meskipun sist em yang dit erapkan masih kurang memadai unt uk mengamankan seluruh kawasan hut an, t et api secara Kat a kunci: Kebakaran hut an, pengendalian kebakaran hut an, hut an huj an dat aran rendah 77. Astana, Satria KEUNGGULAN KOMPARATIF KAYU BULAT JATI DAN PINUS HUTAN TANAMAN DAN PROSPEKNYA DI MASA DATANG = Comparat ive Advant ages of Teak and Pine Logs of Plant at ion Forest s and Their Prospect s in Future Satria Astana, [et.al] . -- Jurnal Sosial Ekonomi Kehutanan Vol. 11 2004 : 6 7 - 8 6 Di masa dat ang, produksi kayu bulat dari hut an al am akan t erus menurun. Diharapkan penurunan produksinya akan digant ikan oleh produksi kayu bulat dari hut an t anaman. Permasal ahannya adalah apakah perkembangan hut an t anaman akan berj alan sesuai dengan harapan? Jawaban at as pert anyaan t ersebut diant aranya bergant ung pada apakah kayu bul at dari hut an t anaman sekurang-kurangnya memil i ki keunggul an komparat if yang sama dengan kayu bulat dari hut an al am. Hut an t anaman yang dikaj i adalah hut an j at i dan hut an pinus. Penelit ian dilaksanakan pada t ahun 1999. Unt uk hut an j at i, penelit ian dilaksanakan di Kesat uan Pemangkuan Hut an KPH Indramayu, Gundih dan Madiun, sedangkan unt uk hut an pinus di KPH Bandung Ut ara, Pekal ongan Timur dan Lawu DS. Keunggulan komparat if kayu bul at j at i dan pinus dihit ung dengan menggunakan met ode Biaya Sumberdaya Domest ik BSD. Dengan menggunakan dat a sekunder t ahun 1998, hasil penel it ian menunj ukkan bahwa baik kayu bul at j at i maupun pinus memiliki keunggulan komparat if . Ini dit unj ukkan ol eh koef isien BSD-nya yang kurang dari sat u. Koef isien BSD kayu bulat j at i berkisar ant ara 0, 26-0, 28 dan kayu bulat pi nus ant ara 0, 48-0, 53. Hasi l anal isis kepekaan menunj ukkan bahwa kayu bul at j at i masi h memi l i ki keunggul an kompar at i f j i ka har ga i nt er nasi onal nya ekspor nya menurun sampai 73 unt uk KPH Madi un, sampai 72 unt uk KPH Indramayu dan sampai 74 unt uk KPH Gundi h. Sedangkan kayu bul at pi nus masi h memi l i ki keunggulan komparat if j ika harga int ernasionalnya ekspornya menurun sampai 47 unt uk KPH Pekalongan Timur dan sampai 52 unt uk KPH Bandung Ut ara, dan sampai 48 unt uk KPH Lawu DS. Lebih j auh, hasil penelit ian merekomendasikan bahwa bila kebij akan ekspor kayu bulat dari hut an t anaman t idak diberlakukan, maka prospek hut an t anaman khususnya j at i dan pinus di masa dat ang akan t et ap lamban. Kat a kunci: keunggulan komparat if , hut an t anaman, j at i, pinus. 78. Astana, Satria KEUNGGULAN KOMPARATIF HASIL HUTAN BUKAN KAYU DARI HUTAN TANAMAN Studi Kasus Minyak Kayu Putih, Gondorukem dan Terpentin = Comparative Advantages of Non-Timber Forest Products from Plantation Forest Case Study of Cajuput Oil, Resin and Turpentine Satria Astana, M. Zahrul Muttaqin dan J.T. Yuhono. -- Jurnal Sosial Ekonomi Kehutanan Vol. 11 2004: 3 1 - 4 4 Pasokan kayu dari hut an alam diperkirakan akan t erus menurun dan di masa mendat ang di har apkan akan di gant i kan ol eh hut an t anaman. Apabi l a hut an t anaman t i dak berkembang sesuai dengan harapan, pert anyaannya adal ah apakah hasil hut an bukan kayu dapat menggant ikan? Jawaban at as pert anyaan t ersebut diant aranya bergant ung pada apakah hasi l hut an bukan kayu sekur ang-kur angnya memi l i ki keunggul an komparat if yang sama dengan kayu bul at dari hut an t anaman. Hasil hut an yang dikaj i adal ah gondor ukem, t er pent i n dan mi nyak kayu put i h. Penel i t i an di l aksanakan pada t ahun 1999. Unt uk gondorukem dan t erpent in, penel it ian dilaksanakan di Kesat uan Pemangkuan Hut an KPH Bandung Ut ara, Pekalongan Timur dan Lawu DS, sedangkan unt uk mi nyak kayu put i h di Kesat uan Pemangkuan Hut an KPH Indramayu, Gundih dan Madiun. Keunggul an komparat if ket iga hasil hut an t ersebut dihit ung dengan menggunakan met ode Biaya Sumberdaya Domest ik BSD. Dengan menggunakan dat a sekunder t ahun 1998, hasil penelit ian menunj ukkan bahwa ket iga komodit as yang dit elit i memiliki keunggulan komparat if yang relat if t inggi, dit unj ukkan oleh nilai koef isien BSD-nya yang rel at if rendah. Koef isien BSD gondorukem berkisar ant ara 0, 35-0, 59, t erpent in 0, 10-0, 13 dan minyak kayu put ih 0, 54-0, 71. Gondorukem masih memiliki keunggulan komparat if j ika harga ekspornya menurun dari harga ekspor t ert inggi US 437 t on menj adi US 153 t on at au menur un 64, 99, dan t er pent i n dar i har ga ekspornya t ert inggi US 325 t on menj adi US 35 t on at au menurun 89, 23, sert a minyak kayu put ih dari harga ekspornya t ert inggi US 4938 t on menj adi US 2874 t on at au menurun 41, 80. Memperhat ikan koef isien BSD-nya yang rel at if rendah dan per kembangan har ga pada per i ode 1994 - 1998, pr ospek ekspor ket i ga komodi t as t er sebut di masa dat ang di per ki r akan r el at i f t et ap bai k. Per kembangan har ga gondor ukem cender ung meni ngkat 1, 35-1, 74 dan t er pent i n j uga cender ung meningkat 14, 39-16, 54. Sebaliknya, perkembangan harga minyak Kat a kunci : keunggul an kompar at i f , pr ospek ekspor , hut an t anaman, hut an al am, gondorukem, t erpent in, minyak kayu put ih. 79. Dwiprabowo, Haryatno ANALISIS KEPUTUSAN TERHADAP MASALAH MORATORIUM PENEBANGAN HUTAN ALAM DENGAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS = A Decision Analysis on Logging Moratorium Issue of Natural Forest Using Analytical Hierarchy Process Haryatno Dwiprabowo. -- Jurnal sosial Ekonomi Kehutanan Vol. 11 2004: 19- 3 0 Kehut anan merupakan sekt or ekonomi yang pent ing bagi perekonomian nasional. Selama 10 t ahun t erakhir def orest asi hut an alam Indoensia t erj adi dengan laj u 1. 6 – 2. 0 j ut a ha per t ahun. Pengelolaan hut an alam dihadapkan pada pilihan yang sulit apakah akan menghent ikan at au meneruskan penebangan. Penghent ian penebangan at au yang dikenal dengan morat orium logging disuarakan secara keras oleh beberapa lembaga swadaya masyarakat unt uk menyelamat kan hut an dan mengurangi kondisi lingkungan yang memburuk. Akan t et api, menurut pihak yang menent ang penghent ian penebangan t idak akan ef ekt if karena maraknya penebangan liar dan def isit supply dan demand akan kayu yang besar. Pemerint ah akhirnya memut uskan melanj ut kan penebangan dengan kebij akan yang dikenal dengan sebut an sof t l andi ng paling t idak unt uk sement ara wakt u. Maksud t ulisan ini adalah unt uk melakukan analisis at as masalah keput usan ant ara Penghent ian penebangan at au Melanj ut kan-penebangan. Masalah ini dif ormulasikan sebagai masalah keput usan dalam lingkungan yang kompleks mengingat pot ensi dampaknya pada kondisi ekonomi, sosial, polit ik dan lingkungan hidup. Analyt ical Hierarchy Process AHP digunakan unt uk melakukan analisis. Hasil analisis menunj ukkan bahwa alt ernat if Melanj ut kan penebangan memiliki nilai priorit as yang lebih t inggi daripada Penghent ian penebangan, yakni: 0. 6439 versus 0. 3561. Keput usan t ersebut cukup kuat karena bersif at t idak peka t erhadap kemungkinan perubahan variabel krit eria ut ama berupa manf aat , biaya, peluang at au resiko. 80. Ginoga, Krisfianti L KAJIAN KEBIJAKAN MEKANISME PEMBANGUNAN BERSIH MPB KEHUTANAN DI INDONESIA = Policy Analysis for CDM Forest ry Deployment in Indonesia Kirsfianti Ginoga, Mega Lugina, Deden Dj aenudin dan Nunung Parlinah. -- Jurnal sosial Ekonomi Kehutanan Vol. 11 2004: 1-17 Salah sat u syarat keharusan unt uk memperlancar pelaksanaan MPB adalah adanya kej elasan kebij akan dan perat uran yang dapat dij al ankan di lapangan. Kaj ian ini bert uj uan unt uk menget ahui kebij akan dan perat uran unt uk pelaksanaan MPB kehut anan, yang merupakan prakondisi unt uk menget ahui kesiapan dan persiapan Indonesia unt uk implement asi MPB. Secara khusus kaj ian ini bert uj uan unt uk i menget ahui berbagai kebij akan dan perat uran perundangan yang ada yang berhubungan dengan kesiapan pelaksanaan MPB, ii menget ahui pemahaman st akeholders di t ingkat pusat , propinsi dan kabupat en unt uk pelaksanaan CDM, dan iii merekomendasikan kebij akan dan langkah yang diperlukan unt uk kelancaran pelaksanaan MPB. Hasil penelit ian menunj ukkan bahwa i kesi apan Indonesia dal am menyikapi perdagangan karbon masih minimal , bila dibandingkan dengan negara t et angga Malaysia, Thailand, t he Philippines, dan Amerika Sel at an, ii bel um ada perat uran perundangan yang secar a spesi f i k memuat t ent ang at ur an dan kebi j akan pel aksanaan MPB kehut anan di Indonesia, iii pemahaman daerah t erut ama kabupat en t ent ang MPB masih rendah, hanya 80 persen responden di propinsi dan 56 persen responden di kabupat en yang memahami MPB, padahal kabupat en di harapkan menj adi pel aku ut ama, iv depar t emen kehut anan di set iap t ingkat pemerint ahan diharapkan menj adi lembaga priorit as dalam membuat at uran kebij akan unt uk pel aksanaan MPB, v pel aksanaan MPB di har apkan dapat mendor ong st r at egi r ehabi l i t asi l ahan kri t is dan hut an r usak diser t ai dengan j aminan kepast ian usaha secara polit ik, ekonomi dan legal. Penel i t i an i ni menyar ankan beberapa l angkah yang di per l ukan segera : i peningkat an pemahaman aparat pada lembaga pemerint ahan dan swast a di kabupat en t ent ang pelaksanaan MPB, i i pembent ukan l embaga-l embaga di l uar sikl us st andar perol ehan sert if ikat penurunan emisi yang dapat menunj ang pelaksanaan MPB sepert i: int er mediat or s dan oper at i onal ent i t i es l embaga or gani sasi oper asi onal yang ber f ungsi unt uk menj embat ani proyek MPB dengan l embaga donor, at au bert ugas memberikan invest asi Kat a Kunci: Mekanisme Pembangunan Bersih MPB, Kebij akan dan Perat uran Perundangan, Kelembagaan, Pemahaman Para Pihak 81. Ginoga, Kirsfianti L BEBERAPA CARA PERHITUNGAN BIOMASA KARBON Kirsfianti L Ginoga. -- Info Sosial Ekonomi Vol. 4 1 2004:1-7 Menghit ung j umlah karbon yang diserap secara kuant it at if pent ing unt uk menget ahui seberapa besar kandungan karbon pada hut an at au j enis pohon t ert ent u, t erut ama dalam memasuki era perdagangan karbon. Perhit ungan dan prediksi j umlah karbon set idaknya memerlukan beberapa syarat sepert i t ingkat akurasi yang t inggi, mudah dilakukan, hemat biaya dan mudah unt uk diverif ikasi. Tulisan ini memuat beberapa cara perhit ungan dan cont oh aplikasi pada berbagai spesies di lapangan. Termasuk perhit ungan biomasa karbon t egakan at as dan bawah. Kat a kunci : Karbon, Perhit ungan Karbon, Biomasa 82. Ginoga, Kirsfianti L KONTROVERSI TANGIBLE DAN INTANGIBLE HUTAN Kirsfianti L. Ginoga. -- Info Sosial Ekonomi Vol. 4 1 2004: 23-26 St rat egi yang komprehensif melalui keseimbangan pemanf aat an t angible dan int angible, perhit ungan ekonomis j angka pendek dan j angka panj ang merupakan syarat keharusan dalam melaksanakan pembangunan kehut anan yang berkelanj ut an dan berkeadilan sosial. Tulisan ini menyaj ikan konsekwensi yang t elah dan dapat di t imbulkan apabila kaidah ini t idak dilakukan, t ermasuk salah sat u alt ernat if solusi unt uk menyelamat kan hut an Indonesia yang t ersisa. 83. Irawanti, Setiasih EVALUASI EFEKTIFITAS PENYALURAN DAN PEMANFAATAN KREDIT USAHA HUTAN RAKYAT Setiasih Irawanti, Sylviani, Epi Syahadat. -- Info Sosial Ekonomi Vol. 4 1 2004: 37-48 Penelit ian yang dilakukan di propinsi Sumat era Selat an, Jawa Barat dan Jawa Tengah pada t ahun 2000 ini bert uj uan mengevaluasi skim kredit usaha hut an rakyat KUHR dit inj au dari aspek penyaluran dan pemanf aat annya. Hasil penelit ian menunj ukkan bahwa di Jawa rat a-rat a pemilikan lahannya sempit , dimana umumnya pet ani ingin t et ap mengusahakan lahannya dengan t anaman semusim sehingga pembangunan hut an rakyat dit empuh dengan cara melakukan kombinasi t anaman kayu dan t anaman semusim melalui beberapa pola pemanf aat an lahan. Pembangunan hut an rakyat diharapkan dapat mengurangi laj u kerusakan hut an alam sehingga hut an rakyat di luar Jawa dibangun di lahan masyarakat yang t erlant ar, t idak produkt if dan t erlet ak disekit ar hut an. Pemilihan at au pemanf aat an lahan secara t epat dapat menj adikan hut an rakyat sebagai penunj ang keberlangsungan hidup dan kesej aht eraan pet ani sehingga dapat berf ungsi sebagai t abungan savi ng account pet ani. Jenis t anaman hut an rakyat sebaiknya memiliki kepast ian pasar dan j enis asli daerah set empat yang sudah biasa dibudidayakan oleh masyarakat sehingga t eknik budidaya, pengelolaan dan pemasaran produknya t elah dikuasai. Posisi pet ani dalam pemanf aat an kredit sangat lemah, pola kemit raan t idak konsist en dalam melakukan pembagian manf aat dan beban resiko, mit ra t elah mengeksploit asi hak pet ani melalui pengadaan sarana-prasarana dan saprodi yang nant inya dapat pula dilakukan dalam penent uan kualit a, diamet er dan harga kayu hasil hut an rakyat , kelompok t ani kurang mampu menguat kan posisi pet ani dalam bernegosiasi dengan mit ra, sert a t uj uan penyelenggaraan kemit raan t idak mudah diwuj udkan. BPD bert indak sebagai bank penyalur channeling agent , menarik provisi sebesar 0, 5 dan menerima biaya penanganan handling f ee sebesar 0, 5 dari KUHR yang disalurkan dan bert indak sebagai execut ing agent adalah Tim Depart emen Kehut anan. Terdapat berbagai bent uk permasalahan di lapangan yang dapat menghambat ef ekt ivit as penyaluran kredit sehingga kurang t epat wakt u dan pemanf aat an KUHR t idak ef ekt if . Kat a kunci: KUHR, penyaluran, pemanf aat an 84. Karyono, O. K Berdasarkan Surat Keput usan Ment eri Kehut anan No. 161 Menhut -II 1988 t anggal 29-2-1988, luas Taman Nasional Karimun Jawa 111. 625 ha yang t erdiri dari Zona Int i, Zona Rimba, Zona Pemanf aat an Int ensif , Zona Pemanf aat an Tradisional dan Zona Penyangga. Di sekit ar kawasan Taman Nasional Karimun Jawa t erdapat 8. 101 j iwa yang t ersebar pada t iga desa yakni Desa Karimun Jawa 4. 010 j iwa, Desa Kemuj an 2. 680 j iwa dan Desa Parang 1. 411 j iwa. Mat a penceharian penduduknya sebagian besar adalah nelayan t ercat at 1. 412 j iwa. Pendapat an responden nelayan berpariasi ant ara Rp. 187. 500 s d Rp. 1. 385. 000, - per kapit a per bulan dan pedagang Rp. 160. 000 s d Rp. 800. 000. per kapit a bulan. Berdasarkan Keput usan Menaker No. 20 MEN 2000, UMR sect or regional Propinsi Jawa Tengah Rp. 210. 000, - per kapit a per bulan. Dari 20 responden yang berhasil diwawancara menunj ukan 50 t idak miskin, 25 miskin, 15 miskin sekali dan 10 hampir miskin. Kat a Kunci : Pengelolaan Taman Nasional, Sosiak Ekonomi, Kesempat an Ker j a, Pendapat an 85. Melati POTENSI PENGEMBANGAN POLA USAHA WANATANI DI DESA CILAMPUYANG, KABUPATEN GARUT = The Potential of Agroforest Development in Cilampuyang Village, Garut District Melati, Puti Rosmeilisa dan Hariyatno D. -- Jurnal Sosial Ekonomi Kehutanan Vol. 11 2004 : 5 5 - 6 6 Desa Ci l ampuyang, Kecamat an Mal angbong Kabupat en Garut Jawa Bar at adal ah daerah dengan t opograf i t erj al , dengan rat a-rat a kemiringan 20-40 dan curah huj an t i nggi . Pr odukt i f i t as l ahan dan pendapat an pet ani t er gol ong r endah. Si st em w anat ani di har apkan dapat mengat asi masal ah r endahnya pendapat an di Desa Cilampuyang. Kaj ian usaha wanat ani ini bert uj uan unt uk mendapat inf ormasi pot ensi pengembangan pol a usaha wanat ani di Desa Ci l ampuyang. Met ode yang di gunakan dal am penel it i an adal ah kaj ian Pedesaan Secara Part isipat if PRA dan anal isis dat a unt uk menghit ung net present val ue NPV. Hasil kaj i an menunj ukkan pol a usaha wanat ani ant ara t anaman kehut anan sengon + perkebunan cengkeh+pet e + pangan padi gogo+j agung+kacang t anah secara t eknis dan f inansial layak dilaksanakan dengan net present val ue NPV Rp. 9. 801. 887 dan B C 2. 74 per hekt ar per t ahun. Al t ernat if usaha wanat ani lainnya yang j uga layak dan berpot ensi unt uk dikembangkan adalah pola t anaman hut an + t anaman perkebunan + t anaman makanan t ernak + t anaman pangan dengan Net Present Value NPV Rp. 12. 508. 917, - per hekt ar dan B C=1, 48 1. Kat a kunci: Wanat ani, kel ayakan f inansial , PRA and Their Prospect s in Fut ure 86. Subarudi STUDI KARAKTERISASI DAN IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN WANAFARMA PADA HUTAN RAKYAT DAN HUTAN KEMASYARAKATAN DI KABUPATEN BANYUMAS Subarudi dan Ludi Mauludi. -- Info Sosial Ekonomi Vol. 4 1 2004: 9-21 Hambat an ut ama dalam pembangunan hut an rakyat dan hut an kemasyarakat an di Indonesia adalah nilai produksi kayu yang t idak cukup unt uk dij adikan sumber penghasilan ut ama pet ani dalam membiayai kebut uhan hidupnya. Tet api hut an rakyat cukup pot ensial unt uk dit anami t anaman obat -obat an wanaf arma yang sesuai dengan karakt erist ik wilayah. Oleh karena st udi t ent ang karakt erist ik dan nilai ekonomi dari t anaman obat -obat an dibut uhkan dan dilaksanakan di Kabupat en Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Hasil st udi menunj ukkan bahwa hut an rakyat dan hut an kemasyarakat an saat ini didominasi oleh j enis Sengon Par aser iant hes f al cat ar i a, mahoni Swi t eni a mahagoni , dan j at i Tect ona gr andi s dan mempunyai pot ensi yang t inggi unt uk dikembangkan menj adi wanaf arma dengan t anaman obat -obat an sepert i Jahe zinzer sp, Kencur Keempf eria sp dan Temu-t emuan Cur cuma sp. Ada 7 t uj uh but ir st rat egi unt uk dit erapkan secara konsist en oleh inst it usi t erkait dengan pengembangan wanaf arma di Kabupat en Banyumas sehingga program wanaf arma dapat dij adikan sumber ut ama penghasilan pet ani unt uk meningkat kan kesej aht eraannya. Pr ogam ini dapat dipert imbangkan sebagai yang t erbaik diant ara program-program pengent asan kemiskinan yang diluncurkan oleh pemerint ah daerah. Kat a Kunci: Hut an rakyat dan hut an kemasyarakat an, wanaf arma, dan t anaman obat -obat an. 87. Subarudi Subarudi dan Karyono. -- Info Sosial Ekonomi Vol. 4 1 2004: 27-36 Gaharu is a part of wood or root f rom cert ain wood species t hat has been chemically or physically modif ied by a f ungi-t ype t hrough inf ect ious areas. There is a big demand of gaharu in abroad every year. However, t he gaharu price has a signif icant f luct uat ion due t o lack of it s market ing syst em. Up t o now t he publicat ion on gaharu t rading syst em is very limit ed. Theref ore, t he research on t rading syst em of gaharu is required. This research was conduct ed in Riau province as a big gaharu producer in Sumat era Island. The result s of st udy f ound t hat gaharu t rading syst em is usually conduct ed t hrough a dist ribut ion channel f rom gaharu seeker – gaharu collect ors – gaharu t rader export ers. The prof it magin obt ained among t he part ies involved in gaharu t rading syst em is not f airly dist ribut ed. The highest percent age of prof it margin is received by t rader 75 and f ollowed by collect ors 20 and t he gaharu sekeers 5. Theref ore, f or a bet t er t rading syst em and conserving gaharu sources, t he government should monit or and cont rol t he t rading of gaharu and t ry t o f orce t he gaharu businessmen f or cult ivat ing gaharu in order t o improve t he supply of gaharu and provide j ob opport unit ies f or local people. The success of gaharu cult ivat ion in t he near f ut ure will help local government especially f or provinces t hat have been known as pot ent ial gaharu producers f or gat hering local incomes and improving t he prosperit y of it s local people. Key wor ds: Di st r i but i on channel , mar ket i ng, gahar u, and pr of i t mar gi n 88. Sianturi, Apul HUTAN DAN PRODUKSI KAYU BULAT INDONESIA DARI TAHUN 1961 SAMPAI 2001 = Indonesian Forest and Roundwoods Production from 1961 to 2001 ApulSianturi. -- Jurnal Sosial Ekonomi Kehutanan Vol. 11 2004 : 4 5 - 5 4 Hut an produksi merupakan bagian t erbesar dari hut an Indonesia. Luas hut an produksi sebesar 58 j ut a hekt ar yang t erdiri dari hut an produksi t erbat as sel uas 23 j ut a hekt ar dan hut an produksi sel uas 35 j ut a hekt ar , dan berada di Pul au Jawa sel uas 2 j ut a hekt ar, dan si sanya berada di l uar Pul au Jawa. Hut an di l uar Pul au Jawa t ersebut didominasi oleh j enis pohon yang sangat bernilai dari f amili dipt erocarp. Sebel um t ahun 1967 produksi kayu bul at Indonesia didominasi dari produk hut an dari pulau Jawa yang t elah lebih dahulu mendapat perhat ian dan pengelolaan. Baru sesudah t ahun 1968 produksi kayu bulat mulai beralih ke hut an-hut an di luar pulau Jawa, dan sej ak it u produsi kayu bulat indust ri meningkat secara drast is, walaupun produksi kesel uruhan kayu bul at menurun t erut ama produksi kayu bakar menurun secara t erus menerus. Dengan luas hut an produksi yang 58 j ut a hekt ar sert a asumsi riap sat u m3 per hekt ar per t ahun maka pr oduksi yang t er j adi sej ak t ahun 1961 sampai sekar ang j auh mel ampaui bat as maksi mum pr oduksi hut an. Jadi adal ah t i dak mengher ankan kal au kondi si hut an di Indonesi a ber t ambah r usak kar ena t i dak di i mbangi dengan peni ngkat an pr odukt i vi t as hut an. Unt uk menj aga kel ast ar i an hut an maka seyogyanya pengur angan t ebangan di l akukan sesuai dengan kemampuan hut an dan di bar engi dengan peni ngkat an produkt ivit as hut an perlu mendapat priorit as, di samping pemeliharaan dan perlindungan hut an. Hal ini dilakukan secara t erus menerus sampai pemanenan kayu dan produkt ivit as hut an dapat dipert ahankan pada level yang lest ari. Kat a kunci: Hut an produksi, hut an lest ari, kayu bulat , kayu bul at indust ri, kayu bakar, kayu gergaj ian, kayu lapis 89. Syahadat, Epi UPAYA PENANGANAN ILLEGAL LOGGING DI PROPINSI KALIMANTAN TENGAH Epi Syahadat Dan Hendro Prahasto. -- Info Sosial Ekonomi Vol. 4 1 2004: 49-60 Kegiat an illegal logging t elah mencapai t ingkat yang membahayakan dengan dampak menurunkan kualit as sumber daya hut an, keaneka ragaman j enis dan lingkungan sert a menimbulkan masalah-masalah sosial ekonomi. Sist em pembalakan yang t idak t erkendali t elah menyebabkan laj u degradasi hut an meningkat dan hilangnya keaneka ragaman hayat i. Namun demikian illegal logging bukan semat a-mat a produk akhir t et api hasil pemupukan r esul t ant e dari berbagai akt ivit as manusia di dalam mengel ola sumber daya hut an. Masalah illegal logging di propinsi Kalimant an Tengah disebabkan ol eh beberapa f akt or : 1 ket idak seimbangan ant ara suplai dan diman dimana permint aan bahan baku kayu demand selalu lebih besar dari kemampuan produksinya supply, 2 sist em peredaran kayu bulat belum t ert at a dengan baik, 3 mekanisme pengawasan peredaran yang t idak berj alan ef ekt if , 4 proses pemut ihan kayu Kat a Kunci : kayu bulat , illegal logging, sist em pemant auan, peredaran kayu, supremasi hukum 90. Syahadat, Epi STRATEGI PEMASARAN KAYU GERGAJIAN SENGON DI KABUPATEN TASIKMALAYA Epi Syahadat, Triyono Puspitoj ati dan Lukas Rumboko. -- Info Sosial Ekonomi Vol. 4 1 2004: 73-84 Sej alan dengan program pemerint ah bahwa kayu sengon sangat berpot ensi unt uk dikembangkan dimasyarakat dan merupakan salah sat u produk kayu rakyat , di Kabupat en Tasikmalaya kayu sengon sudah cukup berkembang dengan luas hut an rakyat pada t ahun 2000 seluas 22. 604, 35 Ha, dengan j umlah anggot a sebanyak 90. 450 orang dan mampu memproduksi kayu bulat sebanyak 56. 608 bat ang at au 9. 169. 066 M³ . Walaupun demikian pada kenyat aannya bahwa indust ri-indust ri penggergaj ian yang ada mendapat kendala at au masalah dalam memperoleh pasokan bahan baku kayu sengon yang berdiamet er layak unt uk diproduksi menj adi kayu gergaj ian sebagai pasokan unt uk dikonsumsi set empat yait u indust ri barang j adi. Adapun pelaku pemasarannya adalah : a Pet ani, b Pedagang Pengumpul, c Indust ri penggergaj ian dan d Indust ri Barang Jadi, dengan melakukan st rat egi pemasaran unt uk set iap pelaku pemasaran dalam meningkat kan nilai t ambah Kat a kunci : Kayu Sengon, Pasokan, Pelaku Pemasaran, St rat egi Pemasaran, Nilai Tambah. St rat egi yang dilakukan di t ingkat pet ani yakni menj ual kayu berdasarkan besar pohon berdiri, di t ingkat pedagang pengumpul dengan menj ual berdasarkan kelas diamet er kayu, di t ingkat indust ri penggergaj ian menj ual berdasarkan ukuran kayu dan di t ingkat indust ri barang j adi menj ual daun pint u dan bare core. Kat a kunci : Kayu Sengon, Pasokan, Pelaku pemasaran, St rat egi Pemasaran, Nilai Tambah. 91. Achmad, Budiman KAJIAN TATA NIAGA KAYU RAKYAT Dl KABUPATEN KUNINGAN Budiman Achmad, Soleh Mulyana, U. Supriyadi dan Dani Supriyadi Rachmat . -- Prosiding Ekspose Terpadu Hasil Penelitian: Menuj u Pembangunan Hutan Tanaman Produktivitas Tinggi dan Ramah Lingkungan Yogyakarta, 11-12 Oktober 2004: 119-131 Keberhasilan pembangunan hut an rakyat t idak cukup dilihat dari berkurangnya lahan krit is karena t elah dit anami t anaman kehut anan oleh masyarakat , t et api lebih pent ing adalah t ersedianya pasar yang dapat menampung hasil dalam j umlah besar dengan harga yang layak. Rent abilit as usaha pengelolaan hut an rakyat diduga sebagian besar t idak dit erima pet ani, t et api dit erima oleh pedagang perant ara sebab skenario t at aniaga masih dikendalikan oleh pedagang dan j aringannya. Penelit ian ini dilakukan unt uk menget ahui pola pemasaran kayu rakyat di Kabupat en Kuningan yang ada saat ini dan kemungkinan pengembangannya sehingga persoalan yang t erkait dengan in-ef i siensi t at aniaga bisa diminimalkan. Pada alur t at aniaga menunj ukkan bahwa pengepul masih memegang kunci pent ing yang mengendalikan dan mendominasi nilai t ambah yang seharusnya bisa dinikmat i oleh pet ani. Karena karakt er masyarakat Kuningan yang mobilit asnya t inggi, sebagian pet ani t elah berhasil mengakses pasar secara langsung ke Kabupat en Cirebon sehingga mampu menguasai st rat egi pemasaran dengan memperpendek rant ai t at aniaga dan sekaligus menikmat i nilai t ambah. Lembaga pet ani yang kuat dan berf ungsi sangat diperlukan segera guna lebih mengant isipasi perkembangan pasar yang lebih kompet it if dan memperkuat posisi t awar pet ani sert a mngendalikan harga sehingga lembaga lain t ermasuk lembaga ekonomi BPR bersedia menj adi ut it ra usaha yang saling mengunt ungkan dengan pet ani. Peran pemerint ah daerah unt uk segera mnet apkan harga dasar kayu dit ingkat pet ani yang lebih rasional dan part isipasi pengguna kayu Indust ri dan j asa air di daerah hilir melalui sist em insent if dari dana kompensasi hulu-hilir merupakan f akt or yang bisa mendorong penguat an posisi t awar dan peningkat an pendapat an pet ani sehingga ef isiensi pemasarannya bisa dit ingkat kan. Kat a kunci: Pola t at aniaga, kayu rakyat , nilai t ambah, margin keunt ungan, Kab. Kuningan 92. Adinugraha, Hamdan Adma PENGARUH NAUNGAN DAN ASAL SCION TERHADAP KEBERHASILAN SAMBUNGAN JENIS EKALIPTUS = Ef f ect of Shading and Scion Mat erial on t he Survival of Eucalypt us species Eucal ypt us pellit a adalah salah sat u j enis Eucal ypt us yang memiliki prospek ekonomi yang baik sebagai bahan baku indust ri pulp dan kert as. Jenis ini dapat diperbanyak dengan t eknik sambungan unt uk mendukung program pemuliaan j enisn t ersebut . Penelit ian ini dilakukan unt uk menget ahui pengaruh asal scion dan pemberian naungan t erhadap pert umbuhan sambungan. Bahan root st ock dan scion yang digunakan dalam penelit ian ini diambil dari kebin beinh di Wonogiri Jawa Tengah yang dibangun t ahun 1994. Tanaman hasil sambungan dipelihara di persemaian pada t empat t erbuka dan t empat yang diberi naungan sarlon. Hasil penelit ian menunj ukkan bahwa bahan scion dan naungan t idak berpengaruh nyat a t erhadap persent ase j adi sambungan dan j umlah t unas yang t umbuh. Persent ase j adi sambungan sampai umur 2 bulan adalah 70 - 83, 33 dengan j umlah t unas 7-10 t unas. Kat a Kunci: naungan, asal scion, Eucalypt us pellit a, sambungan 93. Adinugraha, Hamdan Adma PENGGUNAAN TRUBUSAN STEK AKAR TANAMAN SUKUN SEBAGAI BAHAN STEK PUCUK = T he Ut ilizat ion of Sprout s f rom Root Cut t ings of Art hocarpus alt ilis f or Cut t ing Mat erials Hamdan Adma Adinugraha, Noor Khomsah Kartikawati dan Suwandi. -- Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 11 2004: 13-20 Ar t ocar pus al t i l i s adalah salah sat u t anaman hut an yang memiliki prospek baik unt uk dikembangkan dalam penanaman secara komersial unt uk mendukung sumber pangan pot ensial. Jenis ini biasanya diperbanyak dengan st ek akar sedangkan cara st ek pucuk belum dikembangkan. Penelit ian ini dilakukan unt uk menget ahui kemampuan berakar st ek pucuk dimana bahan st ek pucuk diambil dari t rubusan yang t umbuh pada st ek akar. penelit ian ini disusun dengan rancangan acak lengkap pola f akt orial. Fakt or yang diamat i adalah konsent rasi hormon yang t erdiri at as 5 t araf dan posisi pot ongan st ek yang t erdiri at as 2 bagian. Hasil penelit ian menunj ukkan bahwa t unas t rubusan yang t umbuh pada st ek akar dapat dipergunakan sebagai bahan st ek pucuk dengan t ingkat keberhasilan 41, 67 - 66, 67, j umlah akar rat a-rat a sebanyak 7 akar pada set iap st ek. St ek pucuk dapat dibuat dari 2 pot ongan dengan keberhasilan st ek bagian uj ung 60 dan st ek bagian basal pangkal 51, 67. Kat a Kunci: Art ocarpus alt ilis, t rubusan, st ek akar, st ek pucuk, daya perakaran 94. Adinugraha, Hamdan Adma PENGARUH UKURAN STEK, POSISI DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN STEK AKAR TANAMAN SUKUN = T he ef f ect s of size, plant ing posit ion and plant ing dept h on t he growt h of root cut t ings of bread f ruit s Hamdan Adma Adinugraha, Noor Khomsah Kart ikawat i dan Burhan Ismail. – Jurnal Penelit ian Hut an T anaman Vol 12 Agust us 2004: 79-86 Penelit ian ini dilakukan unt uk menget ahui pengaruh panj ang, diamet er, posisi kedalaman t anam st ek akar j enis Art ocarpus alt ilis di persemaian. Penelit ian t erdiri at as 2 kegiat an yait u 1 percobaan st ek akar dengan perlakuan diamet er st ek akar dan posisi t anam dan 2 yait u perlakuan panj ang st ek akar dan kedalaman penanaman st ek akar. Penelit ian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap yang disusun secara f akt orial. Fakt or-f akt or yang diamat i adalah kelas diamet er 1 cm, 1-2 cm, 2 cm, posisi t anam t idur, miring, t egak, panj ang st ek akar 5 cm, 10 cm dan kedalaman penanaman 1 i, 1 A, bagiandari panj ang st ek. Hasilpengamat anmenunj ukkanbahwa posisi t anam berpengaruh nyat a t erhadap keberhasilan t umbuh st ek dengan hasil t erbaik dit unj ukkan ol eh perlakuan P3D3 posisi t egak, diamet er 1 cm yait u 90 dan perlakuan L2T1 panj ang st ek 10 cm, di t anam f t bagi an yai t u 80 . Kat a Kunci: Ukuran st ek, posisi t anam, kedalaman t anam, st ek akar, sukun 95. Akbar, Acep RENCANA PENGELOLAAN DAN TEKNIK PENGENDALIAN KEBAKARAN PADA HTI DARI RISET KE IMPLEMENTASI Acep Akbar . -- Prosiding Ekspose Terpadu Hasil Penelitian: Menuj u Pembangunan Hutan Tanaman Produktivitas Tinggi dan Ramah Lingkungan Yogyakarta, 11- 12 Oktober 2004: 163-175 Rencana pengelolaan dan t eknik pengendalian kebakaran hut an mut lak diperlukan dalam pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri HTI. Rencana t ersebut merupakan langkah prevent if yang dapat mencegah dan mengurangi bahaya kebakaran yang mungkin t erj adi. Selama ini, salah sat u penyebab t idak t erkendalinya kebakaran pada HTI adalah akibat kurang mant apnya persiapan baik dalam kegiat an pencegahan maupun pemadaman api secara dini. Teknik Kat a Kunci : rencana pengelolaan, kebakaran, HTI 96. Asmaliyah STATUS DAN STRATEGI PENGUASAAN IPTEK PADA HUTAN TANAMAN PULAI Asmaliyah, Agus Sofyan dan Edwin Martin . – Prosiding Ekspose Terpadu Hasil Penelitian: Menuj u Pembangunan Hutan Tanaman Produktivitas Tinggi dan Ramah Lingkungan Yogyakarta, 11- 12 Oktober 2004: 27-39 Pot ensi pasar unt uk kayu pulai saat ini mulai t erbuka. Hal ini dit andai j uga dengan keinginan yang kuat dari pihak PEMDA unt uk mengembangkan hut an t anaman pulai pada lahan milik maupun kawasan, t erut ama di Sumat era Selat an. Guna mendukung keberhasilan pengembangan hut an t anaman pulai dengan produkt ivit as t inggi diperlukan penguasaan t eknologi silvikult ur int ensif dan didukung oleh sist em pengelolaan yang ramah lingkungan t ermasuk didalamnya komponen masyarakat . Unt uk mendapat kan t eknologi silvikult ur int ensif hut an t anaman pulai dapat dit empuh melalui serangkaian kegiat an riset yang t erpadu, komprehensif dan t erencana, mulai dari aspek perbenihan, pembibit an dan penanaman, program pemuliaan pohon sert a perlindungan dan pengelolaan hut an t anaman. Fakt or-f akt or yang mendukung pencapaian produkt ivit as t inggi diident if ikasi unt uk dij adikan komponen pengelolaan. Begit u j uga f akt or- f akt or yang dapat menghambat produkt ivit as harus dipelaj ari dan dirumuskan upaya pencegahannya. Kat a kunci: Pulai, Pemuliaan pohon, Benih unggul, Silvikult ur, Produkt ivit as 97. Asmaliyah BEBERAPA SERANGGA HAMA PADA TANAMAN PULAI GADING Alstonia scholaris DAN CARA PENGENDALIANNYA Asmaliyah, Burhan Ismail dan Teguh Hardi TW. -- Prosiding Ekspose Terpadu Hasil Penelitian: Menuj u Pembangunan Hutan Tanaman Produktivitas Tinggi dan Ramah Lingkungan Yogyakarta, 11-12 Oktober 2004: 177-185 Permasalahan yang umum dan sering dij umpai dalam pengusahaan t anaman dengan sist em monokult ur t erbat as adalah t imbulnya serangan hama. Unt uk menanggulangi serangan serangga hama, kegiat an pencegahan merupakan kegiat an pert ama yang lebih baik dilakukan dari pada kegiat an pemberant asan pengendalian. Pencegahan serangan serangga hama dapat dilakukan dengan biaya murah dibandingkan kegiat an pengendalian. Sehubungan dengan hal t ersebut , maka dalam makalah ini akan membahas j enis-j enis serangga hama pada t anaman pulai dan cara pengendaliannya yang didasarkan pada pengamat an yang dilakukan di lokasi hut an rakyat PT. Xylo Indah Prat ama di Kecamat an Muara Belit i, Kabupat en Musi Rawas, Provinsi Sumat era Selat an. 98. Bastoni ROSPEK PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN JELUTUNG PADA LAHAN RAWA SUMATERA Bastoni dan Abdul Hakim Lukman. -- Prosiding Ekspose Terpadu Hasil Penelitian: Menuj u Pembangunan Hutan Tanaman Produktivitas Tinggi dan Ramah Lingkungan Yogyakarta, 11- 12 Oktober 2004: 85-97 Pot ensi lahan rawa sangat besar, meliput i areal seluas 34, 4 j ut a hekt ar nasional dan 7, 2 j ut a hekt ar Sumat era. Saat ini sebagian besar lahan rawa dalam kondisi rusakyang disebabkan oleh kegiat an eksploit asi hut an, konversi lahan, kebakaran hut an dan lahan. Unt uk mempercepat pemulihannyaperlu dilakukan rehabilit asi melaluipembangunan hut an t anaman. Jelut ung Dyer a l owi i adalah j enis pohon lokal indigenous species yang sangat prospekt if unt uk hut an t anaman produkt if lt as t inggi dan ramah lingkungan pada lahan rawa karena keunggulan ekologi dan ekonomi yang dimilikinya. Jelut ung mempunyai daya adapt asi yang baik dan t eruj i pada lahan rawa, pert umbuhan cepat dan dapat dibudidayakan dengan manipulasi lahan minimal. Prospek pengembangan hut an t anaman Jelut ung pada lahan rawa Sumat era sangat baik karena didukung oleh sumberdaya lahan yang luas, sumber plasma nut f ah t ersebar dengan keragaman genet ik yang besar dan aspek silvikult urnya sebagian besar t elah dikuasai. Hut an t anaman Jelut ung dapat dikelola dengan pola yang beragam HTI, Sosial Forest ry unt uk memperoleh hasil get ah dan kayu sert a pemulihan f ungsi lingkungan. Pasar ekspor get ah dan kayu Jelut ung t erus mengalami penurunan pasokan sehingga peluang pasar masih sangat besar. Kat a kunci : Jelut ung, hut an t anaman, lahan rawa 99. Budiningsih KARAKTERISTIK HUTAN RAKYAT DI KALIMANTAN SELATAN Kushartati Budiningsih. -- Prosiding Ekspose Terpadu Hasil Penelitian: Menuj u Pembangunan Hutan Tanaman Produktivitas Tinggi dan Ramah Lingkungan Yogyakarta, 11-12 Oktober 2004: 199-205 Pengembangan hut an rakyat t elah menj adi t unt ut an bagi pembangunan kehut anan kedepan, selain perkembangannya yang pesat di Pulau Jawa, hut an rakyat di Propinsi Kalimant an Selat an j uga prospekt if unt uk dikembangkan. Salah sat u desa yang sedang mengembangkan hut an rakyat Propinsi Kalimant an Selat an adalah Desa Rant au Buj ur Kecamat an Simpang Empat Kabupat en Sanj ar. Pada kasus di Desa Rant au Buj ur, hut an rakyat pada awalnya berkembang at as inisiat if , pet ani sendiri. Proses dari diri pet ani unt uk mengembangkan hut an rakyat di desa t ersebut ant ara lain munculnya kesadaran awareness, ket ert arikan int erest , keinginan yang kuat desire dan kemampuan unt uk bert indak act i on. Kat a kunci: Hut an Rakyat , Prospekt if , Inisiat if , Awareness, Int erest , Desire, Act ion. 100. Danu POTENSI PRODUKSI BENIH Dl JAWA Danu, Nurhasybi dan Yulianti Bramasto. – Prosiding Ekspose Terpadu Hasil Penelitian: Menuj u Pembangunan Hutan Tanaman Produktivitas Tinggi dan Ramah Lingkungan Yogyakarta, 11-12 Oktober 2004: 11-25 Dalam upaya rehabilit asi lahan dan peningkat an produksi hut an dibut uhkan benih bermut u dalam j umlah yang cukup. Penyediaan benih bermut u t idak hanya dit uj ukkan ut nt uk membangun hut an skala luas, t et api perlu j uga memperhat ikan unt uk membangun hut an rakyat dalam skala pet ani. Pot ensi produksi benih di P Jawa masih didominasi oleh Perum Perhut ani, sepert i j enis: Pinus mer kusi i , Swi et eni a macr ophyl l a, Par aser i ant hes f al cat ar i a, Tect ona gr andi s, Agat hi s l or ant i f ol i ea, Al t i ngi a excel sa, Acaci a mangi um, Acaci a aur i cul i f or mi s, Eucal ypt us pel i t a, Leucaena spp. , Cal l ot hyr sus sp, Caesal pi ni a sappan, Mel al euca l eucadendr on, Cal amus mannan, Shor ea sp. , Schl esei cher a ol eosa dan Ent er el obi um cycl ocar pum. Jeni s-j eni s yang t el ah di ser t i f i kasi ol eh Bal ai Per beni han Tanaman Hut an ant ar a l ai n: Tect ona grandis, Swiet enia macrophylla, Paraseriant hes f alcat aria, Pinus merkusii, Acacia mangium. Pot ensi sumber beni h hut an r akyat ant ar a l ai n: Par aser i ant hes f al cat ar i a, Hi bi scus sp. , Gmel i na ar bor ea, Leucaena l eucocephal a, Ent er el obi um cycl ocar pum, Al eur i t as mol uccana, Toona sur eni , Mel i a azedar ach, Azedar acht a i ndi ca. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber benih perlu dilet akkan dalam kerangka syst em sert if ikasi benih yang didukung oleh kegiat an penelit ian, perat uran dan pengawasan, sert apenguj ian mut u benih. Kat a Kunci : Pot ensi Produksi Benih, Pengeloaan, Sert if ikasi, Pulau Jawa 101. Darwo KAJIAN HUTAN TANAMAN POLA PIR DI SUMATERA UTARA Darwo, Jonny H. Panj aitan dan Dede Rohadi. -- Prosiding Ekspose Terpadu Hasil Penelitian: Menuj u Pembangunan Hutan Tanaman Produktivitas Tinggi dan Ramah Lingkungan Yogyakarta, 11-12 Oktober 2004: 67- 78 Salah sat u bent uk ket erlibat an masyarakat dalam usaha pembangunan hut an t anaman adalah Hut an Tanaman pola PIR. Hut an Tanaman Pola PIR adalah suat u usaha pelaksanaan pembangunan Hut an Tanaman dengan menggunakan lahan kawasan hut an sebagai Int i dan lahan masyarakat baik lahan milik lahan adat at au marga sebagai plasma. Hubungan ant ara Int i dengan Plasma adalah berdasarkan prinsip yang saling mengunt ungkan. Pert imbangan dibent uknya Hut an Tanaman Pola PIR PT. Toba Pulp Lest ari ant ara lain : a, lahan di sekit ar lokasi PT. Toba Pulp Lest ari sebagian besar kurang produkt if , sehingga perlu dit ingkat kan produkt ivit asnya, b. lahan t ersebut sebagian miskin unsur hara sehingga upaya peningkat an produkt ivit asnya perlu dilakukan melalui penanaman t anaman hut an, c. unt uk meningkat kan kesej aht eraan dan pendapat an masyarakat sekit amya. St at us kepemilikan lahannya t et ap milik Pengaj uan unt uk menj adi plasma, dilaksanakan oleh pemilik adat marga yang bersangkut an, yait u permohonan perorangan unt uk lahan milik pribadi dan permohonan kelompok unt uk lahan milik adat marga keluarga at au lebih dari sat u orang. Produksi kayu dari Pola PIR pada t ahun 2003 t elah menghasilkan 77. 418 m 3 dari luas areal t ebangan 777, 8 ha dengan harga kayu yang dit et apkan oleh Gubernur Sumat era Ut ara sebesar Rp. 37. 500, - m3, sehingga pendapat an pl asma dari hasil penj ualan kayunya diperoleh Rp. 2. 903. 175. 000, - dengan rat a-rat a produksi kayu 99, 5 m3 ha, maka pendapat an plasma sebesar Rp. 3. 731. 250, -per ha. Dan j ika plasma mau mengerj akan kegiat an mulai dari penyiapan lahan sampai pemanenan, akan mendapat upah sebesar Rp. 3. 698. 500, - per ha dari Perusahaan Int i. Unt uk meningkat kan pendapat an plasma pada rot asi berikut nya, Perusahaan Int i akan memberikan bibit ekalipt us yang unggul dengan harapan pot ensi t egakan sebesar 210 m 3 ha, sehingga akan diperoleh pendapat an dari hasil penj ualan kayu sebesar Rp. 7. 875. 000, - per ha. Diharapkan dengan t erj alinnya hubungan yang saling mengunt ungkan ant ara Perusahaan Int i dengan plasma, maka dapat menghindari t erj adinya konf lik. 102. Diniyati, Dian KAJIAN KELEMBAGAAN HUTAN RAKYAT Dian Diniyati. -- Prosiding Ekspose Terpadu Hasil Penelitian: Menuj u Pembangunan Hutan Tanaman Produktivitas Tinggi dan Ramah Lingkungan Yogyakarta, 11-12 Oktober 2004: 227-237 Kegiat an penelit ian mengenai kaj ian kelembagaan hut an rakyat dilaksanakan pada bulan November-Desember 2003, di t iga lokasi yait u di Desa Boj a, Desa Kert ayasa dan Desa Sukorej o dengan analisa diarahkan pada kelembagaan pengembangan hut an rakyat di masing-masing lokasi penelit ian. Met ode analisa yang digunakan yait u diskript if dengan analisis pet ani anggot a dan pengurus kelembagaan t ersebut . Kaj ian ini menghasilkan bahwa kelembagaan yang t erlibat dalam pembangunan hut an rakyat t erdiri dan kelembagaan f ormal diant aranya kelompok t ani, kelembagaan produksi dan kelembagaan pemasaran sert a kelembagaan non f ormal sepert i got ong royong yang keberadaannya sangat diperlukan karena dapat mendukung kelembagaan f ormal dalam mensukseskan pembangunan dan pengembangan hut an rakyat . Kat a kunci : Hut an Rakyat , Kelembagaan f ormal, Kelembagaan non f ormal 103. Diniyati, Dian POLA TANAM HUTAN RAKYAT Dl DESA DUKUH DALAM, KECAMATAN JAPARA, KUNINGA Dian Diniyati, Sri Ely Yuliani dan Budiman Achmad. -- Prosiding Ekspose Terpadu Hasil Penelitian: Menuj u Pembangunan Hutan Tanaman Produktivitas Tinggi dan Ramah Lingkungan Yogyakarta, 11-12 Oktober 2004: 133-145 Hut an rakyat memiliki keunikan dalam pengelolaannya karena dibangun diat as lahan milik rakyat sehingga semua kebij akanyang berlaku t ergant ungpada pemiliknya. Sempit nya pemilikan lahan merupakan f akt orpembat as yang mengharuskan pet ani memanf aat kan lahannya seopt imal mungkin unt uk dapat memenuhi kebut uhan hidup keluarganya. Salah sat u alt ernat if yang dilakukan oleh pet ani adalah dengan menerapkan pola t anam campuran ant ara t anaman kayu-kayuan, t anaman perkebunan buah-buahan dan t anaman bawah. Penelit ian yang dilakukan di Desa Dukuh Dalam ini bert uj uan unt uk menghasilkan paket inf ormasi mengenai pola t anam yang dilakukan oleh pet ani, dan kondisi sosial sert a kont ribusi pendapat an hut an rakyat t erhadap t ot alpendapat an pet ani. Dat a yang dikumpulkan pada penelit ian ini berupa dat a primer dan dat a sekunder. Dat a primer diperoleh dengan melakukan wawancara t erhadap pet ani yang t erpilih sebagai responden dan key person yang berhubungan dengan pengembangan hut an rakyat . Selain it u dilakukan pengukuran pot ensi t egakan pada lahan milik responden yang t erpilih. Dat a sekunder diperoleh melalui pengumpulan dat a-dat a dari dinas inst ansi t erkait . Analisa di lakukan secara deskript if dan t abulasi. Di Desa Dukuh Dalam kegiat an hut an rakyat t elah dilakukan secara t umpangsari dengan berbagai komposisi j enis t anaman, berdasarkan kenyat aan dilapangan t erdapat empat pola t anam, set iap pola t anam t ersebut memberikan hasil yang berbeda-beda, dari hasil perhit ungan pola t anam 2 dan 3 memberikan hasil pendapat an yang paling besar. Komposisi t anamannya adalah sebagai berikut sengon, j at i, melinj o, pisang, pet al, j engkol, bambu Pola 2 dan sengon, mahoni, melinj o, pisang, pet ai, j engkol, singkong, cabe, kacang merah, j ahe, kapulaga Pola 3. Kont ribusi hut an rakyat t erhadapat t ot al pendapat an adalah sebesar 37 dan sisanya sebesar 63 berasal dari pendapat an lainnya. Kelembagaan yang berhubungan dengan hut an rakyat di Desa Dukuh Dalam dalah kelembagaan kemasyarakat an, kelembagaan ekonomi dan kelembagaan non f ormal. Kat a kunci : hut an rakyat , pola t anam campuran, kont ribusi ekonomi, kelembagaan HAMA DAN PENYAKIT PADA TAMANAN JATI DAN KAYU PUTIH Teguh Hardi TW dan Ilia Anggraeni. -- Prosiding Ekspose Terpadu Hasil Penelitian: Menuj u Pembangunan Hutan Tanaman Produktivitas Tinggi dan Ramah Lingkungan Yogyakarta, 11-12 Oktober 2004: 147-162 Tanaman j at i Tect ona gr andi s dan kayu put ih Melaleuca sp. merupakan dua j enis t anaman yang banyak dibudidayakan khususnya di Pulau Jawa. Kedua j enis t anaman ini dalam skala luas dikelola oleh Perum Perhut ani dengan sist im monokult ur at au campuran t erbat as. Kondisi budidaya sepert i ini akan berakibat t erhadap peningkat an f lukt uasi populasi organisme yang dapat berpot ensi sebagai hama at au penyakit . Serangan hama dan penyakit pada t anaman j at i dan kayu put ih berakibat t erhadap menurunnya kualit as dan kuant it as hasil hut an. Beberapa hama pent ing t elah dilaporkan menyerang t anaman j at i, sepert i inger-inger Neot ermes t ect onae hama bubuk Xyl ebor us dest r uens hama penggerek bat ang Xyl eut es cer amicus, hama pemakan daun Pyr aust a machaer al i s, Hybl aea puer a dan Val anga nigr i cor nis. Hama- hama t ersebut dapat dikendalikan dengan berbagai met ode, sepert i secara f isik-mekanis, t eknik silvikult ur, insekt isida, secara ekologis, secara genet is dan pengendalian secara t erpadu. Sedangkan penyakit yang menyerang t anaman j at i khususnya dipersemaian dan t anaman muda adalah penyakit layu yang disebabkan ol eh serangan bakt eri Pseudomonas t ect onae. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan menggunakan bakt eri ant agonis Pseudomonas f luorescens. Pada t anaman kayu put ih hanya dit emukan hama perusak bat ang dan akar yang berupa rayap t anah dari j enis Macrot ermes gilvus. Hama ini dapat dikendalikan dengan insekt isida nabat i yang berasal dari ekst rak t anaman sereh wangi dengan konsert asi 0, 5 - 2, 0 persen. Sedangkan penyakit yang dit emukan menyerang t anaman kayu put ih adalah penyakit benj ol pada daun yang disebabkan oleh sej enis t ungau yang merusak j aringan daun. Akibat serangan penyakit t ersebut t idak berpengaruh t erhadap produksi dan kualit as minyak kayu put ih. Penyakit benj ol ini dapat dikendalikan dengan penyemprot an larut an belerang. Kat a kunci : Hama, penyakit , monokult ur, insekt isida nabat i 105. Hidayati, Nur PENGAMATAN AWAL SERANGAN PENYAKIT AKAR MERAH PADA KEBUN BENIH SEMAI Acacia mangium GENERASI PERTAMA DI WONOGIRI, JAWA TENGAH = Preliminary Observation Attack of Red Root Rot Disease on The First Generation Seedling Seed Orchad of Acacia mangium at Wonogiri, Central Java Nur Hidayati dan Mulyanto. – Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 12 Agustus 2004: 49-57 Penyakit busuk akar merah pada Acacia mangium banyak disebabkan oleh j amur Ganoderma sp. Pada mulanya Ganoderma sp banyak dij umpai menyerang pada t anaman perkebunan dan menyebabkan kerusakan yang sangat besar. Sej ak A mangium dikembangkan dalam skala luas penyakit ini j uga mulai menunj ukkan serangannya. Tuj uan dari pengamat an ini adalah unt uk menget ahui int ensit as serangan penyakit akar merah sert a sebaran penyakit akar merah pada kebun benih Acacia mangium generasi pert ama di Wonogiri, Jawa Tengah dengan cara mengamat i gej ala dan t anda serangan penyakit ini. Pengamat an dilaksanakan dengan mengamat i gej ala dan t anda serangan pada t anaman A mangium yang t erserang penyakit akar merah. Pengamat an dilaksanakan pada bulan Januari dan Februari 2003. Hasil pengamat an menunj ukkan bahwa t anaman yang t erserang penyakit ini memperlihat kan gej ala daun yang menguning, layu, mengering dan akhirnya gugur. Tanda- t anda ini dit unj ukkan dengan munculnya badan buah Ganoderma sp. pada pangkal bat ang t anaman sert a adanya miselium j amur penyebab pada permukaan akar t anaman yang t erserang. Pada bulan Januari dan Februari 2003, int ensit as serangan mencapai 2, 7 dan 7, 2. Respon yang paling cepat t erhadap serangan j amur Ganoderma sp dit unj ukkan oleh provenans Aruf i Village WP, PNG dan yang lambat dit unj ukkan oleh Provenans GubamNe Morehead WP, PNG. Kat a kunci: Penyakit akar merah; Ar uf i Vi l l age WP, PNG; Gubam Ne Morehead WP, PNG 106. Herawan, Toni PERBANYAKAN KLON CENDANA Santalum album L MELALUI KULTUR JARINGAN Toni Herawan, Jayusman dan Liliek Haryj anto. -- Prosiding Ekspose Terpadu Hasil Penelitian: Menuj u Pembangunan Hutan Tanaman Produktivitas Tinggi dan Ramah Lingkungan Yogyakarta, 11-12 Oktober 2004: 207-216 Teknik perbanyakan veget at if , khususnya kult ur j aringan merupakan alat pent ing di dalam program pemuliaan pohon cendana Sant alum album. Teknik kult ur j aringan diaplikasikan Kat a kunci : Sant al um al bum, kult ur j aringan, perbanyakan veget at i f , media MS Murashige and Skhoog 107. Harahap, Rusli MS LITBANG JENIS HUTAN TANAMAN Rusli MS Harahap. -- Prosiding Ekspose Terpadu Hasil Penelitian: Menuj u Pembangunan Hutan Tanaman Produktivitas Tinggi dan Ramah Lingkungan Yogyakarta, 11-12 Oktober 2004: 217-225 Makalah ini merupakan gagasan dalam rangka meningkat kan daya guna dan hasil guna lit bang j enis hut an t anaman yang saat ini dit ugaskan kepada Pusat Lit bang Biot eknologi dan Pemuliaan Pohon, Pusat Lit bang Hut an dan Konservasi Alam Balai Lit bang Hut an Tanaman, Balai Lit bang Teknologi Perbenihan sert a Balai Lit bang Kehut anan di seluruh Indonesia. Mengingat banyaknya UKP dan inst it usi yang menangani Lit bang Jenis Hut an Tanaman Puslit , UPT, Universit as dan BUMN sert a BUMS maka selayaknya dibent uk j ej aring kerj a dan pembagian t ugas yangj elas agar daya guna dan hasil gunanya opt imal unt ukpembangunan Hut an Tanaman. Sebagai cont oh unt uk j enis yang sudah dikembangkan dalam skala perusahaan Hut an Tanaman yang t erint egrasi dengan indust ri j enis komersil sepert i Tect ona grandis, Eucalypt us urophylla, Acacia mangium, Acacia crassicarpa, Pinus merkusii dan Melaleuca caj upnt i, perencanaan dan pendanaan lit bangnya perlu dirumuskan dan dit anggulangi bersama dengan perusahaan pengguna langsung hasil penelit ian. Badan Lit bang berperan sebagai koordinat or, f asilit at or dan bant uan t enaga ahli unt uk j ej aring kerj asama t ersebut . Universit as dan LIPI memberi bant uan t enaga dan Lab at as usulan j ej aring kerj a dan perset uj uan Badan Lit bang. BUMS dan BUMN menj adi anggot a dan penyedia dana kegiat an dan pemakai hasil Lit bang. Jenis yang belum dikembangkan dalam skala perusahaan sepert i Agat his borneensis, Gmelina arborea, Shorea sp dan Pinus sp dan lain-lain dilakukan bersama ant ara Badan Lit bang dengan perusahan t erkait t erut amapemegang HPHA, Hut an Rakyat dan Hut an Kemasyarakat an. Kat a kunci : Jej aring kerj a lit bang, Tect ona grandis, Acacia mangium, A. crassicarpa, Melaleuca caj uput i 108. Kartikawati, Noor K PRODUKTIVITAS PANGKASAN PADA UJI KETURUNAN KAYU PUTIH DI PALIYAN, GUNUNG KIDUL = Coppice Productivity of Caj uput in Progeny Test at Paliyan, Gunungkidul Noor K. Kartikawati Mudj i Susanto dan Ari Setyani . -- Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 11 2004:37-47 Tuj uan dari penelit ian ini adalah 1 menget ahui variasi produkt ivit as pangkasan kayu put ih di ant ara provenans dan di ant ara f amili dalam provenans. , 2 menget ahui korelasi ant ara: j umlah cabang, berat t ot al pangkasan, rendemen minyak, kadar 1, 8 cineole, 3 menget ahui pengaruh genet ik pada j umlah cabang dan berat t ot al pangkasan. Pengukuran j umlah cabang dan berat t ot al pangkasan dilakukan pada bulan Mei 2002 dengan umur pangkasan 12 bulan set elah pangkasan t erakhir. Jumlah cabang yang t elah dihit ung dan dikumpulkan, kemudian dit imbang berat basahnya met ode berat basah. Analisis varians menunj ukkan beda nyat a ant ar provenans dan ant ar f amili di dalam provenans. Produkt ivit as pangkasan berkisar ant ara 1. 92 - 7. 12 kg ha t h. Nilai korelasi f enot ipik ant ar paramet er yang diamat i adalah posit if dan negat ive. Est imasi herit abilit as individu unt uk j umlah cabang 0, 12 dan unt uk berat t ot al pangkasan 0, 09. Kat a kunci: Kayu put ih, produkt ivit as pangkasan, berat t ot al pangkasan, f amili, provenans, kebun benih uj i ket urunan, herit abilit as. KERAGAMAN PENOTIPA AGATHIS BORNEENSIS WARB. ASAL SIPAGIMBAR Dl AEK NAULI Komala, Rusli M. S Harahap dan Edi Kuwato. -- Prosiding Ekspose Terpadu Hasil Penelitian: Menuj u Pembangunan Hutan Tanaman Produktivitas Tinggi dan Ramah Lingkungan Yogyakarta, 11-12 Oktober 2004: 221-225 This research was conduct ed at t he arboret um of Forest ry Research Inst it ut e f or Sumat ra at Aek Nauli. The aim of t he research is t o know weat her t here is any dif f erences in t he t ot al height , diamet er, branch diamet er, branch angl e, int ernode lengt h, crown widt h, t he lengt h and widt h of leaves by it s shoot color i. e. greenish and reddish brown. The source of t he wildlings was t he nat ural st and of Agat his borneensis at Sipagimbar, Sout h Tapanuli. Analyses of variat ion f rom t en sample f rom each shoot color indicat ed t hat highly signif icant dif f erence on crown widt h and branch angle and signif icant ly dif f erence on t ot al height and branch diamet er. There are no signif icant ly dif f erences of diamet er, int ernode lengt h, t he lengt h and widt h of leaves. The greenish shoot color was 40, 74 of t he populat ion. The average of t ot al height , diamet er, branch angle, branch diamet er, crown widt h, int ernode lengt h, t he lengt h and widt h of leaves were 1, 2m, 9, 26 cm, 90° , 1, 31 cm, 292, 0 cm, 32, 64 cm, 13, 35 cm and 4, 45 cm respect ively. However, t hose paramet ers were 6, 94 m, 8, 52 cm, 79° , 1, 64 cm, 353, 8 cm, 28, 93 cm, 14, 11 cm and 4, 31 cm respect ively f or t he reddish brown shoot color. It can be concluded t hat t here are t wo t ypes of t he nat ural populat ion of agat his at Sipagimbar. Research on anat omical and wood charact erist ic should be done t o invest igat e if t hey are dif f erent species or akind of species variet ies. Moreover, plant at ion of agat his nearby and in-sit u conservat ion are recommended at Sipagimbar. Key words : Agat his borneensis, phenot ypic variat ion, conservat ion. 110. Leksono, Budi VARIASI PERTUMBUHAN TINGGI DAN DIAMETER PADA UJI KETURUNAN EUCALYPTUS PELLITA SISTEM POPULASI TUNGGAL = The Variation of Height and Diameter Growth on Progeny Test of Eucalyptus pellita by Single Population System Budi Leksono dan Teguh Setyaj i. – Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 12 Agustus 2004: 67-78 Uj i ket urunan pellit a Eucal ypt us pel l i t a dengan sist em populasi t unggal t elah dibangun di Pelaihari, Kalimant an Selat an pada t ahun 1994. Uj i ket urunan t ersebut t ersusun at as 155 f amili dari 6 provenan yait u : Sout h of Kiriwo PNG, Nort h of Kiriwo PNG, Serissa Village PNG, Keru Tonat a PNG, Tozers Gap Aust ralia dan Bupul-Mut ing Indonesia. Pengukuran t inggi dan diamet er dbh dilakukan set iap 4 bulan sampai dengan umur 5 t ahun. Provenansi dari PNG dan Indonesia menunj ukkan pert umbuhan yang lebih baik dari pada provenans dari Queensland Aust ralia. Hasil analisis menunj ukkan adanya perbedaan yang nyat a pada sif at pert umbuhan yang dit unj ukkan oleh f amili-f amili dalam provenansi. Berdasarkan let ak garis lint ang provenansi, t rend pert umbuhan menunj ukkan bahwa semakin dekat dengan lokasi uj i penampilannya semakin baik. Herit abilit as f amili pada sif at pert umbuhan t ergolong sedang sampai t inggi 0, 56-0, 81 dan mendekat i konst anpada t iap pengukuran. Herit abilit as sif at t inggi lebih t inggi dari pada sif at diamet er. Korelasi genet ik ant ara sif at t inggi dan diamet er berkisar ant ara 0, 89 - 0, 95. Kat a kunci: Aust ralia, Indonesia, Papua New Guinea, Provenansi, Sist em populasi t unggal, uj i ket urunan. 111. Martin, Edwin MENGENAL METODE PENGELOLAAN HUTAN TANAMAN POLA KEMITRAAN DAN PERANANNYA TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN DAN PARTISIPASIMASYARAKAT Edwin Martin, Agus Sofyan dan Maliyana Ulfa. -- Prosiding Ekspose Terpadu Hasil Penelitian: Menuj u Pembangunan Hutan Tanaman Produktivitas Tinggi dan Ramah Lingkungan Yogyakarta, 11- 12 Oktober 2004: 187-198 Hut an t anaman produkt if it as t inggi t idak akan dicapai j ika perangkat pengelolaannya t idak mendukung at au t idak sesuai dengan arah pencapaian t uj uan kelest arian hasil produksi dan peningkat an kesej aht eraan masyarakat . Tulisan ini akan menyampaikan hasil st udi kasus t ent ang bagaimana suat u unit hut an t anaman melakukan art ikulasi f ormasi sist em pengelolaan hut an t anaman yang berbasis social f orest ry. Selain it u hendak disampaikan pula peran pengelolaan hut an t anaman pola kemit raan t erhadap peningkat an part isipasi dan kesej aht eraan masyarakat . Kemit raan pet ani eks t ransmigran dengan PT. MHP di Desa Purwaraj a dan PT. XIP di Desa Kot a Baru dalam membangun hut an rakyat pada lahan milik t elah mengubah t at a guna lahan menj adi lebih bermanf aat . Pada t ahun pert ama kemit raan, pet ani pemilik lahan dapat memanf aat kan hasil penyiapan lahan unt uk kegi at an pert anian t anaman semusim. Pesert a mit ra j uga memperoleh lapangan pekerj aan dan penghasilan t ambahan at as part isipasi akt if nya membangun hut an t anaman di areal milik sendiri. Kat a kunci : Hut an Tanaman Pola Kemit raan, MHR, P2HTR, Kesej aht eraan masyarakat . 112. Moko, Hidayat KINERJA PERTUMBUHAN Eucalyptus pellita HASIL SAMBUNGAN SETELAH PERLAKUAN PACLOBUTRAZOL DI LAPANGAN Hidayat Moko, Ari Fiani dan Hamdan Adma Adinugraha. -- Prosiding Ekspose Terpadu Hasil Penelitian: Menuj u Pembangunan Hutan Tanaman Produktivitas Tinggi dan Ramah Lingkungan Yogyakarta, 11-12 Oktober 2004: 239-244 Penelit ian dengan t uj uan unt uk menget ahui ki nerj a pert umbuhan E. pellit a hasil sambungan set elah perlakuan paclobut razol di lapangan t elah dilakukan di bedeng persemaian dan arboret um P3BPTH Yogyakart a, sej ak bulan Juni 2002 sampai bulan Maret 2003. Bahan t anaman E. pellit a hasil sambungan berumur sat u t ahun dilakukan dengan menggunakan bat ang at as sci on dari t anaman induk yang t elah berbunga dan berproduksi benih diperoleh dari hut an penelit ian Wonogiri Jawa Tengah, sedangkan bat ang bawah root st ock dari benih yang t elah dikecambahkan di bak persemaian berumur 8 bulan. Aplikasi paclobut razol dilakukan 4 bulan set elah penyambungan dengan menggunakan konsent rasi 0, 100 dan 200 ppm dengan dua cara perlakuan yait u disemprot kan ke daun menggunakan sprayer t angan kapasit as 1 lit er dan disiramkan ke t anah di sekit ar perakaran. Rancangan yang digunakan adalah acak lengkap berblok dengan perlakuan konsent rasi paclobut razol dan cara aplikasi sepert i di at as diulang 3 kali dan set iap ulangan t erdiri I dari 5 t anaman. Pengamat an dilakukan t erhadap t inggi t anaman dan diamet er bat ang yang diamat i selang wakt u sat u bulan selama sat u t ahun di lapangan. Hasil penelit ian menunj ukkan bahwa aplikasi paclobut razol dengan konsent rasi yang diuj i berpengaruh t erhadap pert umbuhan veget at if yait u t erhadap t inggi t anaman dan diamet er bat ang, perlakuan dengan cara disi ram ke t anah mempunyai pengaruh menekan yang lebih t inggi t erhadap pert umbuhan t anaman dibandingkan dengan disemprot ke daun, selain it u konsent rasi paclobut razol yang t inggi 200ppm menghasilkan pert umbuhan t anaman yang lebih t ert ekan dibandingkan dengan konsent rasi rendah 100 ppm. Kat a kunci: Kinerj a pert umbuhan, t anaman sambungan, aplikasi, konsent rasi, paclobut razol, persemaian, lapangan, E. pellit a 113. Mahfudz PERANAN BENIH BERKUALITAS DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN HUTAN RAKYAT JATI Mahfudz. – Prosiding Ekspose Terpadu Hasil Penelitian: Menuj u Pembangunan Hutan Tanaman Produktivitas Tinggi dan Ramah Lingkungan Yogyakarta, 11-12 Oktober 2004: 1-9 Jat i Tect ona gr andi s merupakan salah sat u t anaman yang memiliki kualit as kayu sangat bagus dan bernilai ekonomis t inggi. Pengembangan hut an j at i di Indonesia khususnya oleh masyarakat dalam bent uk hut an rakyat berkembang dengan baik t idak hanya di P. Jawa t et api j uga di luar P. Jawa. Salah sat u kunci keberhasilan pengembangan hut an rakyat j at i adalah dukungan benih berkualit as. Unt uk memenuhi kebut uhan benih yang berkualit as dalam j angka pendek dapat dit empuh melalui penunj ukan dan pembangunan Areal Produksi Benih, pengembangan t eknologi perbanyakan veget at if dari pohon induk yang baik. Sedangkan unt uk j angka menengah dan panj ang pemenuhan benih berkulait as ini dapat disediakan melalui upaya pembangunan uj i Kat a kunci : benih berkualit as, j at i, hut an rakyat 114. Mile, M Yamin OPTIMALISASI PERTUMBUHAN TANAMAN SENGON DALAM POLA HUTAN RAKYAT CAMPURAN DENGAN PERLAKUAN PEMUPUKAN M. Yamin Mile. – Prosiding Ekspose Terpadu Hasil Penelitian: Menuj u Pembangunan Hutan Tanaman Produktivitas Tinggi dan Ramah Lingkungan Yogyakarta, 11-12 Oktober 2004: 41-51 Penelit ian yang menyangkut upaya mengopt imalkan pert umbuhan t anaman sengon sebagai t anaman Hut an Rakyat dengan uj i coba berbagai perlakuan pemupukan t elah dilaksanakan t ahun 2004 dan sampai saat ini masih t erus berlangsung. Penelit ian ini bersif at mult y years mulai t ahun 2003 2004 sampai t ahun 2008 2009. Tuj uan penelit ian ini adalah mendapat kan paket t eknologi unt uk meningkat kan pert umbuhan dan produksi t anaman sengon dalam rangka meningkat kan produkt if it as Hut an Rakyat per sat uan luas lahan yang dimiliki pet ani. Hasil yang dikemukakan baru merupakan hasil t ahap awal dari komponen t eknologi yang dicobakan. Hasil sement ara menunj ukan bahwa pemupukan dengan dosis yang dicobakan memberikan pengaruh nyat a t erhadap pert umbuhan t anaman sengon pada umur 8 bulan. Kombinasi ant ara pupuk organik bokasi cair dengan dosis 750 cc yang dikombinasikan dengan pupuk maj emuk anorganik VPK dengan dosis 100 gram per pohon memberikan pengaruh yang t erbaik diant ara dosis yang dicobakan. Kat a Kunci: Opt imalisasi, Komponen t eknologi, Pupuk organik dan anorganik, Pert umbuhan, Pola t anam, Hut an rakyat 115. Pudj iono, Sugeng PENYEDIAAN DIBIT STEK MURBEIUNGGUL MELALUIKEBUN PANGKAS PRODUKSIUNTUK OPTIMALISASIPENGGUNAAN LAHAN = Scion supplied of unproved mulberry t hrough est ablishment of hedge orchard f or land use opt imalizat ion Sugeng Pudj iono dan Dedi Setiadi . – Wana Benih Vol. 5 1 Juni 2004: 17-26 St ek murbei unggul diperlukan dalam j umlah banyak dan wakt u yang t epat . Disisi lain sulit unt uk mendapat kan t anaman murbei unggul yang homogen unt uk diambi l scionnya dalam wakt u yang t epat dan j umlah yang cukup. Umur bat ang yang baik unt uk sumber scion adalah 1 t ahun set elah t anam. Oleh karena it u adalah pent ing unt uk membangun kebun pangkas unt uk memproduksi scion murbei unggul. Pet ani pengguna mendapat manf aat yang besar bila menanam murbei unggul karena persat uan luas lahan yang sama dapat menghasilkan produkt ivit as daun yang lebih t inggi. Jarak t anam yang digunakan 0, 5 met er x 2 met er. Sekarang ini, 5 j enis murbei unggul t elah dit anam di lapangan, yait u M. mul t i caul i s, M. cat hayana, M. al ba var kanva, M. ni gr a x M. i ndi ca dan M. aust r al i s x M. i ndi ca, masing-masing spesies 1000 ramet . Lokasi penanaman di Kledokan Umbulmart ani Ngemplak Sleman Yogyakart a. Ukuran diamet er yang baik unt uk scion adalah 1 cm at au lebih. Set iap 6 bulan scion dapat dipanen. Sampling dat a unt uk masing-masing species adalah 4 ulangan dan masing- masing ulangan t erdiri dari 25 t anaman. Produksi scion unt uk masing-masing j enis pada panen pert ama adalah M. mul t i caul i s 3930 st ek, M. cat hayana 4340 st ek, M. al ba var kanva 3430, M. ni gr a x M. i ndi ca 5250 dan M. aust r al i s x M. i ndi ca 4000 st ek. Kat a kunci: Scion, kebun pangkas, M. mult icaulis, M. cat hayana, M. alba var kanva, M. aust raliss x M. indica, M. nigrax M. indika, ramet 116. Purwanto KELEMBAGAAN UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN HUTAN RAKYAT PRODUKTIVITAS TINGGI Purwanto, Sulistya Ekawati dan S. Andy Cahyono. – Prosiding Ekspose Terpadu Hasil Penelitian: Menuj u Pembangunan Hutan Tanaman Produktivitas Tinggi dan Ramah Lingkungan Yogyakarta, 11-12 Oktober 2004: 53-65 Pengembangan hut an rakyat pada dasarnya dit uj ukan unt uk memenuhi kebut uhan indust ri kayu dan konservasi lahan. Unt uk mencapai t uj uan pemenuhan kebut uhan indust ri pemerint ah berusaha meningkat kan produkt ivit as hut an rakyat dengan pert imbangan silvikult ur int ensif , t et api hanya sedikit memperhat ikan aspek kelembagaannya. Tulisan ini akan menguraikan beberapa hal t ent ang aspek kelembagaan unt uk mendukung pengembangan hut an rakyat sehingga t ercapai hut an rakyat dengan produkt ivit as t inggi. Kat a Kunci : kelembagaan, hut an rakyat 117. Sunarti, Sri FENOLOGI PEMBUNGAAN MURBEI = Flower Phenology of Mulberry Sri Sunarti. -- Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 11 2004: 3-12 Murbei Morus spp adalahj enis t anaman yang sangat pent ing dalam indust ri persut eraan alam. Hanya daunj enis t anaman inilah sat u-sat unya pakan bagi ulat sut era Bombyx mor i. Unt uk meningkat kan hasil indust ri persut eraan ini kuant it as dan kualit as pakan perlu dit ingkat kan. Peningkat an ini dapat dilakukan melalui program pemuliaan dengan met ode persilangan. Unt uk it ulah inf ormasi f enologi pembungaan sangat diperlukan unt uk dapat memberikan kerberhasilan kegiat an persilangan. Penelit ian mengenai f enologi pembungaan M. alba dan M. indica dilakukan di Arboret um P3BPTH. Hal ini dilakukan unt uk menunj ang keberhasilan program pemuliaan j enis murbei dengan memberikan inf ormasi mengenai pembungaannya. Bunga j ant an dan bunga bet ina mempunyai 5 t ahap perkembangan bunga, yait u kuncup kecil, kuncup besar, menj elang resept if , resept if , usai resept if . Tahap Resepdf bunga j ant an dit andai dengan perubahan wama perhiasan bungan dari kehij auan menj adi kuning dan 1 -2 kunt um bunga biasanya sudah mekar. Sedangkan masa resept if bunga bet ina dit andai dengan membengkaknya kepala put ik disert ai keluamya cairan sehingga kepala put ik t ampak mengkilat dan berwama put ih t erang. Tahap resept if inilah saat yang paling t epat unt uk dilakukan persilangan. Kat a kunci: Morus spp, ulat sut era, f enologi pembungaan, resept if . 118. Sunarti, Sri VARIASI MORFOLOGI BENIH DI KEBUN BENIH HIBRID Acacia mangium x Acacia auriculiformis DI WONOGIRI, JAWA TENGAH = Variat ion of Seed Morphology f rom Seedling Hybrid Orchard of Acacia mangium x Acacia auriculif ormis at Wonogiri, Cent ral Java Sri Sunarti. – Wana Benih Vol. 5 1 Juni 2004: 1-8 Acaci a mangi um dan Acaci a aur i cul i f or mi s selain mempunyai pert umbuhan yang cepat f ast gr owi ng j uga mempunyai manf aat yang luas, ant ara lain sebagai kayu pert ukangan dan bahan baku indust ri pulp. Hibrid dari dua j enis t anaman ini j uga t elah banyak dilaporkan t erut ama sif at -sif at unggul yang dimilikinya. Unt uk memperol eh hasil hibrid kedua j enis akasia t ersebut t elah dibangun plot uj i persilangan Seedl i ng Hybr i d Or char d pada t ahun 1999 di Wonogiri, Jawa Tengah yang t elah menghasilkan benih sej ak t ahun 2001. Penelit ian ini bert uj uan unt uk menget ahui dan mengident if ikasi morf ologi benih hasil penyerbukan t erbuka ant ara A. mangi um dan A. aur i cul i f or mi s. Dari benih-benih yang diamat i t erdapat benih dengan ciri-ciri morf ologi diant ara ciri-ciri morf ologi benih ke dua induknya. Benih t ersebut diduga merupakan benih hibrid hasil penyerbukan t erbuka open pollinat ed. Kat a kunci: Hybrid, Seedling Hybrid Orchard, kebun benih Hibrid, Pernyerbukan t erbuka 119. Sunarti, Sri KEUNGGULAN HIBRID Acacia mangium x Acacia auriculif ormis = Superiorit y of Acacia mangium x Acacia auriculiformis Hybrid Sri Sunarti . – Wana Benih Vol. 5 1 Juni 2004: 9-16 Hibrid adalah hasil persilangan ant ara individu yang secara genet ik j elas berbeda. Hibrid int erspesif ik ant ara A. mangium x A. auriculif ormis t elah banyak dilaporkan, baik hibrid alami Hibridisasi baik secara alami maupun buat an dilakukan dalam rangka mendapat kan hybrid vigourAiet erosis yait u individu hasil persilangan yang mempunyai keunggulan melebihi kedua induknya. Keunggulan at au keunt ungan t ersebut ant ara lain t erlet ak pada pert umbuhan, bent uk bat ang kayu, ket ahanan t erhadap serangan penyakit dan t inggi bebas cabang sert a kemampuan beradapt asi dengan t empat t umbuhnya. Kat a kunci: Hibrid, Penyerbukan t erkendali, Penyerbukan t erbuka, Hibrid vigour. 120. Sunarti, Sri DESKRIPSIMORFOLOGISEMAI HIBRID ALAM Acacia mangium x Acacia auriculiformis PADA TINGKAT AWAL DIKEBUN BENIH HIBRID WONOGIRI = Preliminary Morphology cal Descript ion of Nat ural Hybrid Acacia mangium x Acacia auriculif ormis Seedling at Seedling Hybrid Orchard, Wonogiri Sri Sunarti . – Wana Benih Vol. 5 1 Juni 2004: 27-34 Hibrid alam ant ara A. mangi um x A. aur i cul i f or mi s t elah banyak dilaporkan t erut ama mengenai keunggulan pert umbuhannya dibandingkan dengan sif at induknya. Dalam rangka unt uk mendapat kan j enis hibrid A. mangium x A. auriculif ormis, P3BPTH t elah membangun Plot Uj i Persilangan Kebun Benih Hibrid di Wonogiri, Jawa Tengah pada t ahun 1999 dan t elah menghasilkan benih sej ak t ahun 2001. Peneli t ian ini bert uj uan unt uk mendeskripsi perkembangan morf ologi semai hasil penyerbukan t erbuka ant ara A. mangiumx A. auriculif ormis dari Plot Uj i Persilangan t ersebut . Hasil pengamat an menunj ukkan bahwa t erdapat semai dengan ciri-ciri diant ara i nt er mediat e kedua j enis t anaman Acacaia t ersebut . Kat a kunci: Hibrid alam, Penyerbukan t erbuka, Morf ologi, Acacia 121.

Y, Tri Pamungkas PENGARUH INANG PRIMER DAN MEDIA SAPIH TERHADAP KUALITAS DIBIT CENDANA =