Tempat dan Waktu Penelitian Variabel Penelitian Jenis dan Rancangan Penelitian Instrumen Penelitian

39 Sutrisno Hadi 1995:221 sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pola M-S atau macthing by subjek design. Penulis menggunakan hewitt tennis achievement test untuk mengetahui kemampuan forehand drive. Tes untuk mengukur drive ini memiliki tingkat validitas 0,63 dan tingkat reliabilitas 0,75. Populasi pada penelitian ini adalah atlet Klub Tenis Phapros Semarang. Penelitian ini teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan teknik purposive random sampling yang dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu, sehingga yang dijadikan sampel berjumlah 16 orang.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian di lapangan tenis, lapangan tenis Klub Phapros Semarang. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada hari dilaksanakannya latihan tenis.

3.4 Variabel Penelitian

Suharsimi Arikunto 2006:126, menyebutkan bahwa variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjdi obyek penelitian. Variabel dibedakan atas kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu : 40 Variabel bebas atau X ada dua yaitu : 1. Variabel bebas 1 X 1 : latihan forehand drive menggunakan latihan arah bola depan belakang. 2. Variabel bebas 2 X 2 : latihan forehand drive menggunakan posisi pemain maju mundur. 3. Variabel tergantung Y : kemampuan forehand drive.

3.5 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis dan rancangan pengumpulan data merupakan faktor yang penting dalam sebuah penelitian, karena berhubungan langsung dengan data yang diperoleh. Data yang diperoleh harus sesuai maka dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan penelitian “Pretest-Posttest Control-Group Design ” Zainudin,1988;73. Adapun gambar rancangan penelitian sebagai berikut : Model 1 Model 2 Gambar 8. Rancangan Penelitian Post t es Post tes Kelompok Kontrol Kelompok EEksperimen Pre test Kelompok Eksperimen 41

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat pada waktu penelitian mengunakan suatu metode Suharsimi Arikunto, 2006:149. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Maka dari itu, untuk memperoleh data yang relevan dan akurat maka diperlukan alat pengukur data yang dapat dipertanggungjawabkan, yaitu alat ukur atau instrumen penelitian yang valid dan reliabel, karena instrumen penelitian yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel. Tes dan pengukuran yang dilakukan oleh masing-masing cabang olahraga yang satu dengan olahraga yang lain berbeda, hal ini dikarenakan tes dan pengukuran disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing cabang olahraga. Walaupun tes tersebut belum dapat menggambarkan kebutuhan yang sebenarnya atau secara keseluruhan, tetapi tes tersebut sudah dapat menggambarkan kemampuan teknik dasar dan fisik seorang pemain tenis. Untuk mengetahui kemampuan drive, penulis menggunakan hewitt tennis achievement test di tulis kembali oleh James S. Bosco dan wiliam f. Gustafson 1983:218. Tes untuk mengukur drive ini memiliki tingkat validasinya 0,63 dan untuk tingkat reliabilitasnya 0,75. Tampak seperti pada gambar di bawah ini. 42 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 2 3 4 5 4 6 atau 1, 37 meter Tali t:72,13 meter Gambar 9. Hewitt Tennis Achievement Test Tujuan dilakukannya tes yaitu untuk mengetahui perkembangan kemampuan forehand drive setelah ada perlakuan. Alat yang digunakan dalam pelaksanaan tes yaitu : 1. Bola tenis. Dalam hal ini penulis menggunakan bola baru sebanyak 16 buah. 2. Meteran. Meteran yang digunakan penulis panjangnya 10 meter. 3. Tali rafia. Tali rafia digunakan untuk membatasi bola yang melambung yang diikatkan diatas net dengan ukuran tertentu. 4. Lakban. Digunakan untuk menempelkan papan skor sasaran di lapangan. 5. Kamera untuk dokumentasi penelitian. 6. Daftar presensi dan format penelitian. 43 7. Lapangan tenis. 8. Raket tenis. Sedangkan tim yang dibutuhkan oleh penulis dalam melaksanakan tes yaitu : pengetes, pengumpan, pencatat hasil pukulan, pelayan bola, dan pengawas sasaran. Pelaksanaan tesnya yaitu dengan cara penulis menjelaskan aturan pelaksanaan tes kepada sampel. Sempel berdiri di tengah garis baseline. Pengumpan berdiri di sisi lapangan sebelah diantara potongan service line dan center line. Total bola yang dipukul adalah 13 bola dimana 3 bola sebagai pukulan percobaan dan 10 bola sebagai tes. Sampel dipanggil satu persatu sesuai daftar yang ada. Setelah pengumpan, pencatat skor dan pengawas siap maka sempel menempatkan diri di seberang net di tengah baseline untuk memulai melakukan tes forehand. Sampel harus memukul bola diatas net dibawah tali pembatas ketinggian supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Apabila bola yang di umpan menyangkut net atau mengarah ke arah lebar jauh dari sampel maka umpan bola diulangi lagi. Apabila pukulan sampel menyangkut di net atau keluar lapangan sesuai dengan peraturan maka mendapatkan nilai 0. Sedangkan bola yang masuk di lapangan lawan maka mendapatkan nilai sesuai dengan yang sudah tertera di lapangan. Sedangkan bola yang masuk namun melewati diatas tali pembatas ketinggian maka mendapatkan nilai setengah dari nilai yang didapat. Ketika sampel sudah melakukan tes maka jumlah poin yang diperoleh dari 10 kali pukulan forehand diakumulasikan menjadi skor akhir. 44

3.7 Teknik Pengambilan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Latihan Forehand Drive Dengan Metode Three Ball Groundstroke dan Forehand Only Terhadap Kemampuan Forehand Drive Pada Pemain Tenis Klub Phapros Semarang Tahun 2012.

0 0 99

(ABSTRAK) PENGARUH LATIHAN FOREHAND DRIVE DIUMPAN DENGAN ARAH BOLA DEPAN BELAKANG DAN ARAH BOLA KANAN KIRI TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN FOREHAND DRIVE PADA ANGGOTA PUTRA UKM TENIS UNNES TAHUN 2010.

0 0 2

(ABSTRAK) PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 2

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 66

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 66

Perbedaan Metode Latihan Forehand Drive Antara Metode Tiga Tahap dan Metode global Terhadap Kemampuan Forehand Drive Pada Petenis Klub Diklat Semarang Tahun 2009.

0 1 63

Perbedaan Metode Latihan Forehand Drive Antara Metode Tiga Tahap dan Metode global Terhadap Kemampuan Forehand Drive Pada Petenis Klub Diklat Semarang Tahun 2009.

0 0 63

(ABSTRAK) PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 1 6

PENGARUH LATIHAN FOREHAND DRIVE TENIS DENGAN METODE FIXED TARGET DAN MOVING TARGET TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE (Penelitian Ekperimen Pada Petenis Klub Phapros Semarang) Tahun 2015

0 0 39

(ABSTRAK) PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010

0 0 2