c. Dasar sumur dan sela-sela antara galian tanah dan dinding tempat air
meresap dapat di isi dengan ijuk atau batu kerikil. Untuk memberikan hasil yang baik, serta tidak menimbulkan dampak negatif,
penempatan sumur resapan harus memperhatikan letak sumur air minum, posisi jalan dan rumah umum.
Jarak minimum sumur resapan dengan banggunan lainnya. No Banggunan
Jarak minimum dengan sumur resapan M 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
Banggunan rumah. Batas pemilikan
lahankapling. Sumur untuk air
minum. Aliran air sungai.
Pipa air minum. Jalan Umum.
Pohon besar. 3,0
1,5
10 30
3,0 1,5
3,0
Sumber : Cotteral and Horris dalam Kusnaedi 2000.
3. Hal-hal Yang Perlu Di Perhatikan Dalam Pembuatan Sumur Resapan
1. Air hujan yang melalui atap rumah dapat disalurkan melalui talang.
2. Sumur resapan di hindarkan dari bekas tempat pembuangan sampah.
3. Di beri tutup tralis agar terhindar dari sampah.
4. Tidak di tempatkan di lokasi berlereng curammudah longsor.
5. Sumur resapan dapat di tempatkan di bawah banggunan, dengan catatan
penutup harus kuat dan diberi pengaman. 6. Bahan-bahan yang bisa dimasukkan dalam sumur resapan antara lain : batu-
batuan, ijuk, arang, pasir. D.
Analisa Persebaran Sumur Resapan
Untuk mengevaluasi penyebaran keruangan gejala geografi, pada sub pasal ini akan diketengahkan dua konsep. Konsep yang pertama adalah analisa tetangga
terdekat nearest neabour dan konsep yang ke dua yaitu analisa varian distribusi keruangan variance analysis of spatial distribution.
Analisa Tetangga Terdekat
Untuk menganalisa berbagai pola penyebaran gejala geografi, kita dapat menerapkan analisa tetangga terdekat. Analisa tetangga terdekat ini telah
dikembangkan oleh P.J. Clark dan F.C. Evans pada studi ekologi tanaman. Metode kuantitatip ini membatasi suatu skala yang berkenaan dengan pola-pola penyebaran
pada ruang atau wilayah tertentu. Pada dasarnya, pola penyebaran itu dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pola bengerombol cluster pattern, tersebar
tidak merata random pattern, dan tersebar merata dispersed pattern. Pengevaluasian pola-pola ini menggunakan skala R R Scale.
Analisa tetangga
terdekat seperti dikemukakan diatas, dapat digunakan untuk mengadakan evaluasi pola-pola permukiman, penyebaran sumber daya alam seperti
penyebaran endapan batu bara, bijih logam, batu kapur dan penyebaran jenis-jenis vegetasi. Dengan menerapkan analisa ini, kita akan dapat melakukan studi
perbandingan berbagai pola dari berbagai gejala geografi pada suatu ruang. Dari
analisa penyebaran dalam ruang ini, kita akan dapat mengungkapkan berbagai karakter dari gejala yang kita pelajari. Kita akan dapat melakukan sintesa lebih lanjut.
Kita akan dapat mengungkapkan tataguna lahan pada ruang yang bersangkutan Sumaatmadja, 1981:137
E. PEMETAAN