Perbedaan charpy dan izod adalah dari perletakkan spesimen Gambar 2.7a. Pengujian dengan menggunakan metode charpy dapat dikatakan
lebih akurat dibandingkan dengan metode izod karena pada pengujian impact menggunakan metode izod ini pemegang spesimen juga turut
menyerap energi yang diberikan, sehingga energi yang terukur pada alat uji bukanlah energi yang mampu diserap oleh material seutuhnya. Proses
pengujian impak secara skematik dapat dilihat pada Gambar 2.7b. Bentuk dan ukuran specimen uji impact mengacu pada standar ASTM E23
Gambar 2.8.
Gambar 2.8.
Standar ASTM Uji Impact ASTM E-23, 2005
2.8. Difusi
Difusi adalah suatu peristiwa berpindahnya suatu zat yang berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Pada proses difusi ini dapat terjadi
pada gas, benda cair dan benda padat, seperti proses difusi yang terjadi pada baja dan logam lainnya. Difusi atom pada logam biasanya berdifusi dalam
bentuk atom tunggal bukan dalam bentuk molekul, hal ini terjadi dikarenakan
mobilitas atom tunggal jauh lebih tinggibila dibandingkan dengan molekul. Secara umum proses difusi yang terjadi pada baja karena adanya perpindahan
struktur atom akibat pergerakan energi yang terjadi pada baja, yang mengakibatkan pergerakan atom-atom tersebut dipercepat pada saat baja
dipanaskan ditemperatur tinggi.. Temperatur dan tingkat difusi memiliki hubungan satu sama lain, laju difusi akan meningkat dengan naiknya suhu.
Baja pada temperatur tinggi akan mengakibatkan adanya peregangan dan pergerakan pada struktur atom sehingga terjadinya kekosongan antara atom
utama dengan atom-atom disekitarnya Callister and Rethwisch, 2009 . Laju Difusi
D = D exp -Q
d
RT .............................................................. 1 Dimana D
= koefisien difusi awal m
2
s Q
d
= energi aktivasi difusi Jmol R = gas konstan 8,31 Jmol.k
T = Temperatur mutlak K Mekanisme difusi atom diklasifikasikan menjadi 2 jenis berdasarkan cara
perindahan atom-atom terhadap posisi dari proses difusi atom tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Difusi Vacancy Difusi vacancy merupakan perpindahan atom yang terjadi karena adanya
kekosongan tempat dalam struktur atom. Kekosongan inilah yang aka diisi oleh atom-atom yang mengalami pergerakan akibat adanya pergerakan
energi pada temperatur tinggi.
Gambar 2.9. Difusi Vacancy Callister and Rethwisch, 2009
2. Difusi intersisi Difusi intersisi merupakan perpindahan atom yang terjadi karena adanya
pergerakan atom dalam rongga atom. Difusi intersisi ini terjadi jika atom yang mengalami pergerakan memiliki ukuran atom yang lebih kecil
dibandingkan atom induknya. Atom-atom inilah yang akan bergerak masuk kedalam rongga yang terbentuk oleh atom-atom besar.
Gambar 2.10. Difusi intersisi Callister and Rethwisch, 2009
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat Penelitian
Penelitian uji tarik dan uji impact ini dilaksanakan di Laboratorium Material Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung dan pengujian SEM
dilakukan di LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pembentukan spesimen uji dilakukan di BLK Balai Latih Kerja Bandar Lampung.
3.2 Alat dan Bahan kimia yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Baja paduan AISI P20 2.
Alumunium Al-7.0Si wt. 3.
Larutan Pembersih ethanol dan aceton 4.
Ultrasonik cleaner 5.
Gelas ukur dan gelas reaksi 6.
Furnace 7.
SEM Scanning Electron Microscopy dan EDS Energy Dispersive X- Ray Spectrometer
8. Jangka sorong
9. Alat Uji Impact
10. Alat Uji Tarik
3.3 Prosedur Penelitian
Prosedur pengambilan data dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu :
1. Studi literatur Pada penelitian ini, proses yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan
data awal sebagai studi literatur. Studi literatur bertujuan untuk mengenal