PELAKSANAAN OPERASI PASAR KHUSUS DI WILAYAH SUB DIVISI REGIONAL (DIVRE) WILAYAH MALANG (Suatu Analisa Pendistribusian Beras Raskin di Kabupaten Pasuruan Wilayah Gudang Kejapanan)

PELAKSANAAN OPERASI PASAR KHUSUS DIWILAYAH SUB DIVISI
REGIONAL (DIVRE)WILAYAH MALANG(Suatu Analisa Pendistribusian
Beras Raskin di Kabupaten PasuruanWilayah Gudang Kejapanan)
Oleh: IFAN BUDI RAHARJO ( 03720001 )
Agribisnis
Dibuat: 2009-04-29 , dengan 3 file(s).

Keywords: operasi pasar
ABSTRAK
Sejak krisis ekonomi tahun 1998 dengan terkaitnya terpuruknya banyak perusahaan yang jatuh
atau mengalami kerugian, serta kebangkrutan, juga tingginya harga pangan yang mengakibatkan
banyaknya pengangguran. Bulog merupakan salah satu lembaga pemerintah yang menangani
tentang pangan masyarakat, dengan ini peraturan pemerintah no. 7 tahun 2003 tanggal 20 januari
2003. Program RASKIN merupakan bagian integral dari program perlindungan sosial lainnya,
seperti perbaikan gizi, peningkatan kesehatan, pendidikan dan peningkatan produktivitas
masyarakat. Karena itu, dalam rangka peningkatan efektifitas Program RASKIN 2008,
diperlukan adanya koordinasi dan sinergitas antar instansi terkait.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui proses pendistribusian beras raskin oleh gudang
sampai dititik distribusi. 2) mengetahui sistem penyimpanan, penyaluran, serta pembelian di
gudang Kejapanan. Untuk mengetahui proses pendistribusian beras, data dianalisis dengan
menggunakan analisis diskriptif (menggambarkan) dengan bantuan diagram alir dan untuk

mengetahui sistem penyimpanan dan pembelian di gudang menggunakan analisis diskriptif
dengan bantuan diagam alur.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang dilakukan pada operasi pasar khusus di
wilayah sub Divisi Regional (DIVRE) Gudang Japanan ditarik disimpulkan bahwa pola
pendistribusian, penyimpanan dan pembelian yang telah dilakukan oleh Gudang Kejapanan telah
berjalan dengan baik dan benar, meski pada tahapan prakteknya banyak terjadi penyimpangan
terutama terjadi dari pihak Aparat Desa ke Masyarakat yang berhak menerima RASKIN tersebut.
Hal ini disebabkan kurangnya pengawasan dari pihak pemerintah atau lembaga yang berwenang
sehingga banyak Rumah Tangga Miskin yang tidak menerima sesuai ketentuan. Karena kurang
pengawasan ini juga banyak sehingga terjadi penunggakan pembayaran yang dilakukan oleh
masyarakat. Pola pendistribusian RASKIN adalah dari gudang ditentukan dulu jumlah beras
yang akan disalurkan kemudian di serahkan ke kantor kelurahan dan melalui aparat desa
setempat beras RASKIN akan diserahkan kepada masyarakat serta mekanisme penyalurannya
diserahkan sepenuhnya kepada aparat Desa setempat. Kelemahan dari pola pendistribusian yang
telah dilakukan adalah kurangnya kontrol setelah Beras Raskin diterima oleh Aparat Desa
setempat dan kemudian dibagikan kepada Rumah Tangga Miskin (RTM) yang berhak
menerimanya, karena sering terjadinya penyimpangan pada jalur-jalur ini.
Standar RASKIN yang disalurkan kepada RTM telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu berupa
beras medium dengan ketentuan: 1) Tingkat keputihan 90%, 2) Menir 2%, 3) Butir patah 20%, 4)
dan kadar air 14%.

ABSTRACT
Since the economy crisis in 1998 correlated with many companies that have declined or lost out,
bankrupt, and the high of food price make a lot of unemployment. Bulog is one of government

institution which handles about society food, with government regulation no. 7 /2003/ 20th
January 2003. RASKIN program is an integral part of other social protection program, like:
repairing nutrient, improving health, education and increasing society productivity. Therefore, in
order to improve affectivity of RASKIN program 2008 is needed cooperation and coordination
among correlated institution.
The purpose of this research is 1) to know distribution process of RASKIN rice from storage
until distribution point. 2) to examine the system of storage, distribution, and purchasing in
Kejapanan storage. To know rice distribution process, the data is analyzed by descriptive
analysis (ilustration) helped by alir diagram and to examine storing and purchasing system in
storage use descriptive analysis helped by alur diagram.
Based on the result of this research and the data analysis which have done toward special market
operation in sub division regional (DIVRE) area Kejapanan storage can be concluded that
distributing, storing, and purchasing pattern done by Kejapanan sotrage goodly and rightly,
although in practice happened many divergence particularly from the village apparatus to society
that has the right to receive the RASKIN. It happened because the less of control from
government and the institution made a lot of poor household that have not received based on the

regulation. Because of this less control, many arrears of payment also have done by society. The
system of RASKIN distribution is the amount of distributed rice determined before from storage
then given to the district office and through the local village apparatus the RASKIN rice was
given to society as well as all the distribution mechanism will be handled by the local village
apparatus. The weakness of distribution system that was done is less control after the RASKIN
rice received by the local village apparatus and then spreaded out to the poor households (RTM)
that have the right to receive it because of often happening divergence in this steps.
RASKIN standard distributed to RTM was determined by government namely medium rice with
determination: 1) whiteness level (90%, 2), menir (2%,3), broken grain (20%,4), water contend
14%.