Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan (SI-SDMKES)

7)
610.69

Ind
p

PETUNJUK TEKNIS
SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
BIDANG KESEHATAN
(SI-SDMKES)

SERI I : INTEGRASI DATA

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PUSAT DATA KESEHATAN

2000

TIM PENYUSUN I KONTRIBUTOR
Pengarah:
Dr. Muharso, SKM

Drg. Kuswartini M Suhel
Dr. Hanafi
Supriyadi, SKM
Dr. Setiawan Soeparan, SKM
Bambang Hartono, SKM , MSc

Pelaksana Pusat:
Chamal Nadjir, Dr, MPH
Dwi Martini, Ora
Erna Surjadi, Drg, MS.APBI
Farida Lukman, Drg, MSc
Hadi Siswanto, DR, MPH
Hary Purwanto, SKM, MKes, MSi
Jenni Broos, Dr, SKM
Maria Sidang Doky, Drg
Munaryo, SKom
Neni Nuraini, SKM, MKes
Nusli Imansyah, SKM
Sabhartini N Nadzir, Dr, MPH
Sigit Wardoyo, Drg, MSc

Siti Kusumawati, SKM, MIS
Tito Sugiharto, MPH
Utik Indrawati, Ora, MKes
Wistianto Wisnu, Dr, MPH

Pelaksana Propinsi:
Kanwil Oepkes Propinsi
H. Asrori Asnawi , Dr, MPH (Sulawesi Selalan)
Budihardjo, Dr, DTM&H, MPH (Jawa Tengah)
Budi Widiastuti , SH (Jawa Tengah)
M. Nadirsyah, Drs (OKI Jakarta)
Muhammad Syafii, Dr (OKI Jakarta)
Sri Rejeki, SKM (Kalimantan Tengah)

Katalog Dalam Terbitan . Departemen Kesehatan RI
610.69
Ind
p

Indonesia. Departemen Kesehatan . Pusat Data Kesehatan

Petunjuk teknis sistem informasi sumber daya bidang
kesehatan (SI·SDMKES) : Seri I : integrasi data
- Jakarta : Departemen Kesehatan RI , 2000

I. Judul
1. HEALTH MANPOWER
2. HEALTH PERSONNEL 3. INFORMATION SYSTEM

KAlA SAMBUTAN
Buku Pedoman Sistem Informasi Sumber Daya Manusia bidang Kesehatan (SISDMKES) yang diterbitkan pada bulan Maret 1999 yang lalu merupakan upaya
pengembangan

sistem

informasi tentang

sumber daya

manusia


bidang

kesehatan yang diarahkan kepada proses terintegrasi. Untuk itu dibutuhkan
suatu kerja sama antar unit kerja terkait dan kejelasan akan proses yang akan
dilaksanakan. Hal ini sangat penting serta merupakan bekal awal keberhasilan.
Buku Petunjuk Teknis SI-SDMKES ini diharapkan dapat membantu tercapainya
persamaan persepsi antar pengelola terkait dan dapat menghindari timbulnya
kesalahpahaman. Dengan terbitnya Buku Petunjuk Teknis ini tidak berarti
berhentinya komunikasi antar pengelola, karena teknologi berkembang terus dan
para pelaksana mengalami fase pembelajaran yang berkembang dari waktu ke
waktu. Untuk itu diharapkan dapat tercipta proses pembinaan dan atau
komunikasi yang berkesinambungan antar para pengelola untuk mendapatkan
hasil yang optimal.
Saya harapkan Buku Petunjuk Teknis ini dapat dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya dan disempurnakan dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi serta pada gilirannya informasi sumber daya manusia di
bidang kesehatan dapat segera dihasilkan sesuai fungsinya untuk memberikan
dukungan manajemen sumber daya manusia bidang kesehatan di Iingkungan
Departemen Kesehatan RI.
Selamat bekerja.


Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan

KATA PENGANTAR
Sejak diterbitkannya Pedoman Sistem Informasi Sumber Daya Manusia bidang
Kesehatan (SI-SDMKES) sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No.
170/MENKES/SKJIII/1999 tanggal 8 Maret 1999 yang lalu, telah disepakati
pengembangan sistem terintegrasi antara Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (SIMKA), Sistem Informasi Pendidikan Tenaga Kesehatan
(SIPTK), Sistem Informasi Pendidikan dan Latihan (SIDIKLAT), dan Sistem
Informasi Tenaga Kesehatan (SINAKES), yang berturut-turut dikelola oleh Biro
Kepegawaian, Pusdiknakes, Pusdiklat, dan Pusdakes.
Namun disadari pengembangan sistem yang terintegrasi bukanlah suatu hal
yang mudah, hal ini memerlukan kesiapan sumber daya dan persamaan persepsi
antar masing-masing pengelola, sehingga dapat terjadi penyelenggaraan yang
efisien dan efektif karena terciptanya pemakaian data bersama dan
pengembangan subsistem yang saling dukung satu dengan lainnya. Ciri utama
keberhasilan kegiatan secara terintegrasi adalah bila dari persiapan,
perencanaan dan pelaksanaan dilaksanakan secara bersama dan hasilnya
dirasakan manfaatnya secara bersama pula.
Oleh karena itu adanya Petunjuk Teknis pelaksanaan integrasi SI-SDMKES jelas

merupakan suatu hal yang menguntungkan bagi semua pihak, khususnya para
pengelola sub sistem. Dari semua aspek integrasi antara lain prosedur,
perangkat kerasllunak dan data disadari bahwa aspek integrasi data merupakan
hal yang pokok dan mendasar. Maka pada penyusunan Petunjuk Teknis pertama
kali ini penekanan diberikan pada hal tersebut, sedangkan hal lainnya akan
dibahas sesuai dengan kebutuhan.
Petunjuk Teknis ini diharapkan dapat memperjelas tentang substansi yang
diintegrasikan, mekanisme dalam proses integrasi, tugas dan wewenang masingmasing pengelola, sumber daya pendukung yang dibutuhkan dalam proses
integrasi dan cara mengevaluasi proses integrasi yang diharapkan. Dukungan
total dari para pimpinan unit terkait dan komitmen penyelenggara yang
berkesinambungan serta hubungan komunikasi antara pengelola untuk membina
proses yang semakin baik dari waktu ke waktu sangat diperlukan.
Semoga dapat dipergunakan.

ー・「セゥRP

sat
ta Kesehatan
n e ehatan RI


'-'

LvJ

Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan

DAFTARISI
Kata Sambutan ....................................................... .. ...... ......... .. ....... ........... ..
Kata Pengantar ... ......... ............... ...................................................................
Daftar lsi ........................................................................................................
Daftar Lampiran .............................................................................................
Bab I
Pendahuluan .... .............................................................................
Bab II
Tujuan...........................................................................................
Bab III
Ruang Lingkup ..............................................................................
Bab IV
Substansi Data ............... ...............................................................
Bab V

Mekanisme Integrasi Data... .................... ...................... ................
Bab VI
Tugas Masing-Masing Pengelola .......... .... .............. ....... ......... ... ...
Bab VII Sumber Daya Pendukung ........................ .....................................
Bab VIII Evaluasi .........................................................................................
Bab IX
Penutup... .......... .... ......... ....... ......... ....... ...... ..... .......... .... ..... .... ......
Lampiran .......................................................................................................

Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan

iii
v
vii
1

3
4
5
10

18
23
26
27
29

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Daftar Variabel (Elemen Data) SI-SDMKES Dirinci Menurut
Pemasoknya

Lampiran 2

Cara Akses FTP

Lampiran 3

Luaran SI-SDMKES


Lampiran 4

Luaran SINAKES

Lampiran 5

Luaran SIMKA

Lampiran 6

Luaran SIDIKLAT

Lampiran 7

Luaran SIPTK

Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber ::Jaya Manusia Bidang Kesehatar.

BABI
PENDAHULUAN

Pada tanggal 8 Maret 1999 telah diterbitkan Buku Pedoman Sistem Informasi
Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan (SI-SDMKES) melalui Surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 170/MENKES/SKlIII/1999. Pedoman ini diterbitkan
dalam upaya melakukan pengelolaan tenaga kesehatan selama ini, beberapa unit
kerja tersebut mengembangkan Sistem Informasi terkail.
Biro Kepegawaian mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
(SIMKA), Pus at Pendidikan dan Latihan Pegawai mengembangkan Sistem
Informasi Pendidikan dan Latihan Pegawai (SIDIKLAT), Pusat Pendidikan
Tenaga Kesehatan mengembangkan Sistem Informasi Pendidikan Tenaga
Kesehatan (SIPTK), dan Pusat Data kesehatan mengembangkan Sistem
Informasi tenaga Kesehatan (SINAKES), yaitu mencakup profesi kesehatan
bukan pegawai Departemen Kesehatan.
Pengelolaan sumber daya manusia kesehatan pad a umumnya dilakukan oleh
beberapa unit kerja di Departemen Kesehatan, meliputi kegiatan perencanaan,
produksi, pelatihan, pengembangan, dan pendayagunaan.
(1) Kegiatan Perencanaan dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Unit-unit
pengelola kepegawaian serta unit teknis lainnya sesuai dengan kebutuhan .
(2) Kegiatan Pengelolaan Pegawai dilakukan oleh Biro Kepegawaian dan unitunit pengelola Kepegawaian lainnya . 
(3)  Kegiatan  Pendidikan  dan  Pelatihan  Pegawai  dikelola  oleh  Pusat  Pendidikan 
dan  Latihan Pegawai 
(4)  Kegiatan  Penyediaan  Tenaga  kesehatan  dilakukan  oleh  Pusat  Pendidikan 
Tenaga Kesehatan  dan  UPT­nya (sekolah­sekolah  kesehatan). 
(5)  Kegiatan  Pengelolaan  Tenaga  Kesehatan  non­Depkec;  (SINAKES)  dikelola 
oleh  Pusat Data Kesehatan . 

Petunjuk Teknis Sistem informasi Sumber Daya  Manusia Bidang  Kesehatan 

(6)   Bagian  Kepegawaian  unit kerja  lainnya sebagai pelaksana operasional. 
Adanya  unit organisasi  yang  akan  muncul  dan  berkaitan  dengan  pengelolaan  SISDMKES akan diatur kemudian. 
Untuk  meningkatkan  efesiensi  dan  efektifitas  pengelolaan  sistem  informasi 
sumber  daya  manusia  ke  empat  sub  sistem  informasi  tersebut  perlu 
diintegrasikan ke dalam satu sistem. 
Manfaat integrasi sistem  ini adalah: 
a)   Menghindari  duplikasi  data  yang  dikumpulkan  sehingga  pengumpulan  data 
maupun pengelolaannya lebih efisien. 
b)   Tidak ada duplikasi data (redundancy). 
c)   Adanya penggunaan data bersama  (data sharing) dan  sumber daya bersama 
(resources sharing).

Tidak  adanya  integrasi  akan  mengakibatkan  inkonsistensi  data  antar  informasi 
sejenis dan  tidak  efisien  karen a  dikelola  oleh  beberapa  fihak  serta  pengumpulan 
data  yang  dilaksanakan  oleh  masing­masing  fihak  tidak  dapat  menghasilkan 
informasi komprehensif yang mencakup komponen  beberapa sub sistem. 
Sehubungan  dengan  hal  tersebut  diatas,  keberhasilan  integrasi  ini  sangat 
bergantung  pada  komitmen  yang  tinggi  dari  para  penanggung  jawab  dan 
pengelola  sub  sistem  informasi.  Bentuk  komitmen  tersebut  diwujudkan  dalam 
penggunaan  data  bersama,  maupun  penggunaan  sumber­daya  bersama  untuk 
memperoleh  efisiensi sesuai prosedur integrasi yang disepakati bersama. 
Pada  proses  integrasi  ini,  aspek  data  dirasakan  merupakan  hal  yang  paling 
penting  untuk dibahas secara  khusus.  Oleh  karena  itu  buku  petunjuk teknis yang 
disusun  pertama  kali  ini  dinamakan  Petunjuk Teknis SI-SDMKES, Seri I:

Integrasi Data.

Petunjuk Teknis  Sistem  Informasi Sumber Oaya  Manusia Bidang Kesehatan 

BABII
TUlUAN
Atas  dasar  pertimbangan  diatas  perlu  disusun  suatu  Petunjuk  Teknis  Integrasi 
Data yang merupakan penjabaran operasional  Buku  Pedoman SI­SDMKES. 

2.1. Tujuan Umum
Sebagai  acuan  operasional  proses  integrasi  SI­SDMKES  untuk  menghasilkan 
luaran  data/informasi yang  komprehensif  dan  lengkap,  akurat,  dan  tepat  waktu 
dalam rangka mendukung pengambilan  keputusan di bidang  manajemen Sumber 
Daya Manusia bidang  Kesehatan. 

2.2. Tujuan Khusus
1.   Tersedianya  suatu  acuan  yang  dapat  digunakan  oleh  para  pengelola  SISDMKES dalam melaksanakan tugas,  fungsi,  dan  tanggung jawabnya dalam 
proses integrasi SI­SDMKES. 
2.   Tersedianya  kejelasan  mekanisme  pengelolaan  proses  integrasi  SISDMKES . 
3.   Terpeliharanya  komitmen  yang  tinggi  dalam  pelaksanaan  integrasi  SISDMKES yang berkesinambungan . 

Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya  Manusia Bidang Kesehatan 

BAB III
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup petunjuk teknis integrasi ini  meliputi: 
a.   Substansi  atau  muatan  yang  akan  diintegrasikan  dari  masing­mas ing  sub 
sistem (SIMKA, SIPTK,  SIDIKLAT, dan SINAKES). 
b.   Mekanisme  integrasi  yang  meliputi  mekanisme  pengumpulan  data  integrasi 
dari 

masing­masing 

sub 

sistem, 

pengelolaan 

data 

integrasi 

dan 

pemeliharaannya , serta proses data integrasi agar menghasilkan luaran yang 
komprehensif. 
c.   Tugas dan wewenang masing­masing  unit pengelola dalam proses integrasi. 
d.   Sumber daya  pendukung proses integrasi. 
e.   Cara evaluasi proses integrasi SI­SDMKES. 

Petunjuk Teknis Sislem Informasi Sumber Daya  Manusia Bidang  Kesehatan 

BABIV
SUBSTANSI DATA

4.1. Jenis data yang diintegrasikan
Database  integrasi  SI­SDMKES  merupakan  kumpulan  data  yang  berasal  dari 
masing­masing  sub  sistem  yang  dihubungkan  sedemikian  rupa  dengan  teknik 
informatika . 
Adanya  sumber  datal  informasi  yang  berasal  dari  penelitian,  survei  dan  lain­lain 
merupakan  input tambahan  bagi  anal isis output dan  apabila  tidak dapat diperoleh 
dari 

sub­sistem 

SI­SDMKES, 

akan 

diatur  kemudian 

dalam 

prosedur 

pengembangan  SI­SDMKES. 
Prasyarat agar data dari masing­masing sub sistem dapat diintegrasikan adalah: 
1.   Terdapat  sebagian  struktur data  yang  sama,  sehingga  variabellelemen  data 
dapat  dihubungkan  secara  relational,  Variabel kunci

(Key Variable)

integrasi adalah: Nama, NIP, Tgl-Lahir, khusus  untuk  Pegawai  Negeri  Sipil 
(PNS).  SI­SDMKES  akan  dihubungkan  secara  relational  melalui  3  (tiga) 
elemen  data  kunci  ini.  NIP digunakan  sebagai  variabel  kunci  untuk  identitas , 
karena  basis  data  SI­SDMKES  adalah  SIMKA  (Data PNS Depkes), maka 
dapat  direlasionalkan  dengan  Pegawai  Depkes  yang juga  bekerja  di  swasta, 
atau  yang  bekerja  melaksanakan  praktek  profesinya,  atau  yang  bekerja 
sebagai  guru/pengajar  di  institusi  pendidikan  dan  sebagainya .  Varia bel 
identitas  untuk  TNI  dan  POLRI  menggunakan  NRP,  sedangkan  untuk 
Pegawai  Tidak  Tetap  (PTT)  menggunakan  NR­PTT,  dan  variabel  identitas 
selain  yang  telah  disebutkan  di  atas  akan  menggunakan  Nomor  Induk 
Karyawan (NIK) yang berlaku di  masing­masing instansi. 
2.   Adanya variabell elemen data yang dapat dihubungkan secara relasional. 
3.   Adanya kodefikasi yang standard . 
Daftar variabel  secara rinci dapat dilihat pada lampiran  1. 

Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya  ManU3ia  Bidang Kesehatan 

Secara  umum  data  yang  dikumpulkan  oleh  masing­masing  sub  sistem  meliputi 
kelompok variabel/elemen data sebagai berikut: 
a .   Sistem  Informasi  Manajemen  Kepegawaian  SIMKA)  meliputi  beberapa 
identitas kepegawaian, tempat bekerja, dan riwayat pegawai. 
b.   Sistem  Informasi  Pendidikan  dan  Latihan  Pegawai  (SIDIKLAT)  meliputi 
Identitas wilayah,  kepegawaian, dan diklat yang  pernah diikuti. 
c.   Sistem  Informasi  Pendidikan  Tenaga  Kesehatan  (SIPTK)  meliputi  data 
umum,  fasilitas,  peserta  didikllulusan,  tenaga  pengajar,  proses  belajar 
mengajar, pemb.inaan,  dan wilayah  sekolah  kesehatan. 
d.   Sistem  Informasi  Tenaga  Kesehatan  (SfNAKES)  meliputi  data  umum, 
praktek, dan  keanggotaan  tenaga  kesehatan  non  pegawai depkes. 
Penambahan  variabel  input  diperbolehkan  sepanjan g  tidak  mengurangi  variabef 
dasar  yang  telah  ditetapkan  dan  mengikuti  tata laksana  yang  dibuat  oleh 
pengelola masing­masing sub sistem . 

4.2. lenis Luaran
1.   Hal­hal pokok dalam luaran  integrasi yang perlu  diperhatikan adalah: 
•  

Luaran  merupakan  gabungan  dari  variabel  sub  sistem  (SIMKA,  SIPTK, 
SIDIKLAT, SINAKES) 

•  

Output  yang  telah  diproduksi  sub  sistem  tidak  perlu  dibuat  lagi  oleh  SISDMKES . 

•  

Setiap  produksi  output  mengacu  pada  tanggal  proses  untuk  menjamin 
akurasi. 

•   Output  yang  belum  tercakup  dalam  4  sub  sistem  akan  dikelola  oleh  SISDMKES . 
2.   Jenis  luaran  atau  informasi  yang  dihasilkan  SI­SDMKES dapat  dibagi  dalam 
dua kelompok besar yaitu: 
Pelunjuk Teknis Sislem Informasi Sumber Oaya  Manusia Bidang  Kesehalan 

a.   Luaran  data  atau  informasi  yang  berasal  dari  olahan  database  integrasi 
SI­SDMKES dan di  tayangkan oleh  SI­SDMKES adalah  sebagai berikut: 
1)   Jumlah lulusan pendidikan  tenaga kesehatan  yang tidak terserap. 
2)   Perbandingan  jumlah  tenaga  kesehatan  yang  diproduksi  dengan 
yang didayagunakan. 
3)   Perbandingan jumlah tenaga  kesehatan  yang didayagunakan dengan 
yang direncanakan 
4)   Perbandingan  jumlah  tenaga  kesehatan  yang  diproduksi  dengan 
yang direncanakanserta yang didayagunakan . 
5)   Perbandingan  jumlah  tenaga  kesehatan  yang  telah  mengikuti  Diklat 
penjenjangan  dengan  jumlah  yang  telah  menduduki  jabatan  yang 
sesuai . 
6)   Jumlah  tenaga  kesehatan  di  Indonesia  menurut  status  dan  instansi 
induk 
7)   Jumlah tenaga kesehatan yang masih  bekerja di bidang  kesehatan . 
b.   Luaran  data  atau  informasi  SI­SDMKES  yang  dihasilkan  oleh  masingmasing sub sistem yaitu  berasal dari: 
1)  Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian  (SIMKA) 
a)  Jumlah Tenaga  Kesehatan  Menurut  Institusi/Unit Kerja  dan  Jenis 
Tenaga 
b)  Jumlah Tenaga  Kesehatan  Menurut Propinsi dan Jenis Tenaga 
c)  Jumlah  Tenaga  Kesehatan  Menurut  Kabupaten  dan  Jenis 
Tenaga di  Propinsi 
d)  Jumlah Tenaga  Kesehatan  Menurut Gender dan Jenis Tenaga 

Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan 

e)  Jumlah  Tenaga  Kesehatan  Menurut  Propinsi  dan  Strata 
Pendidikan 
f) 

Jumlah  Tenaga  Kesehatan  Menurut  Kab/Kota  dan  Strata 
Pendidikan 

g)  Jumlah Tenaga Kesehatan  Menurut Propinsi dan Masa Kerja 
h)  Jumlah Tenaga Kesehatan  Menurut Kab/Kota dan Masa Kerja 
i) 

Jumlah Tenaga Kesehatan  Menurut Propinsi dan  Umur 

j) 

Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota dan Umur 

k)  Jumlah  Tenaga  Kesehatan  Menurut  Status  Praktek  dan  Jenis 
Tenaga 
I) 

Jumlah  Pegawai Depkes Menurut Propinsi dan Strata Pendidikan 

m)  Jumlah  Pegawai  Depkes  yang  akan  pensiun  10  tahun  kedepan 
menurut Strata pendidikan dan lokasi 
2)  Sistem Informasi Pendidikan dan Latihan Pegawai (SIDIKLAT) 
a)  Sebaran  kapasitas  ketenagaan  menurut  unit  organisasi  dan 
kelompok jenis Diklat 
b)  Sebaran  kapasitas  ketenagaan  berdasarkan  Diklat  Teknik 
Pelayanan  Kesehatan  dan jenis tenaga 
c)  Sebaran 

kapasitas 

ketenagaan  berdasarkan  Diklat  Teknik 

Pembinaan  Kesehatan dan jenis  tenaga 
d)  Sebaran  kapasitas  ketenagaan  berdasarkan  Diklat  Teknik 
Pencegahan  Penyakit dan jenis tenaga 

3)  Sistem  Informasi Pendidikan Tenaga  Kesehatan (SIPTK) 
Petunjuk Teknis Sistem  Infonnasi Sumber Daya  Manusia Bidang  Kesehatan 

a)   Persebaran  institusi  pendidikan  tenaga  kesehatan  per  propinsi 
menurut jenis pendidikan 
b)   Jumlah  lulusan  pendidikan  tenaga  kesehatn  menu rut  jenis 
kelamin  per jenis institusi dan jenjang pendidikan. 
c)   Jumlah peserta didik pendidikan  tenaga  kesehatan  menurut jenis 
institusi, jenjang pendidikan dan jenis kelamin . 
4)   Sistem Informasi Tenaga Kesehatan  (SINAKES) 
a)   Penyebaran  profesi  tenaga  kesehatan  praktek  untuk  pelayanan 
kesehatan .yang bekerja pada: 
•  
•  
•  
•  
•  
•  
•  

Oepkes 
Pelayanan  kesehatan  pemerintah/swasta 
Pendidikan pemerintah/swasta 
Peneltian  pemerintah/swasta 
Konsultan pemerintah/swasta 
ABRI 
Jasa pemerintah/swasta 



011

b)   Penyebaran profesi tenaga kesehatan  berdasarkan jenis tenaga 
•   Praktek 
•   Non  praktek 
c)   Jumlah tenaga  kesehatan  paska  PTT yang  bekerja pada fasilitas 
non Oepkes 
d)   Jumlah  lulu san  pendidikan  tenaga  kesehatan  yang  bekerja  pada 
fasilitas  non  Oepkes. 
Secara  garis  besar  luaran  atau  informasi  tersebut  diatas  diharapkan  dapat 
memenuhi  luaran  informasi  yang  dibutuhkan  dalam  hal  perencanaan,  produksi 
tenaga, pendayagunaan tenaga dan pengembangannya. 

Petunjuk Teknis Sistem Infonnasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan 

BABV
MEKANISME INTEGRASI DATA
Mekani srne  ya ng  dirnaksudkan  dalam  petunjuk teknis  ini  adalah  berbagai  aturan 
atau  latacara  yang  disepakati  dan  digunakan  bersarna  dalam  hal  pen gumpulan 
data ,  pengelolaan  database  integrasi,  maupun  dalam  proses  database  integrasi 
menjadi  luaran  yang  diinginkan,  termasuk  didalamn ya  aturan  akses  data  serta 
aturan  pemeliharaannya. 

5.1. Hal-Hal Pokok yang Perlu Diperhatikan
1.   Hubungan  proses  antar  sub  sistem  diatur  oleh  SI­SDMKES  dan  disesuaikan 
dengan kesepakatan serta di  dukung oleh teknologi yang  sesuai. 
2.   Penentuan  akses  data  input  tergantung  dari  pengaturan  masing­masing 
pengelola sub sistem. 
3.   Akses  terhadap  output  /  informasi  statistik  dapat  dilaksanakan  oleh  seluruh 
pengguna,  sedangkan  output  individual  diatur  sesuai  dengan  fasilitas  yang 
tersedia dan didukung oleh  sistem sekuritas. 

5.2. Alur Data Integrasi SI-SDMKES
1.   Alur  data  SI­SDMKES  secara  timbal  balik  mengalir  dari  sumber  data  yaitu 
dari  masing­masing  data  base  sUb­sistem  ke  database  integrasi  dan  secara 
otomatis setiap  kali peremajaan. 
2.   Metode yang  dipergunakan  adalah  dengan  menggunakan  teknologi  FTP  (fil e 
transfer  protokol)  oleh  administrator  database  SI­SDMKES  bekerjasama 
dengan administrator database masing­masing  subsistem. 
3.   Pengggunaan  teknologi  komunikasi  data  disesuaikan  secara  sistematis 
sesuai kesepakatan  bersama dengan  infrastruktur komunikasi data yang ada, 
dan  dengan pengawasan secara bertahap . 

Petunjuk Teknis Sistem  Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang  Kesehatan 

SIMKA 

SIDIKLAT 


Database 
SI ­SDM 

SINAKES 

siptセ

/1 co:" iセ@
1

Gambar 1 : Alur Integrasi Data SI­SDMKES 
Dari  gambar  ini  terlihat  bahwa  masing­masing  komponen  sistem  (SIMKA. 
SIDIKLAT.  SIPTK,  dan  SINAKES)  melaksanakan  proses  komunikasi  data  dan 
memberikan kontribusi bag! pembentukan basis data integrasi SI­SDMKES . 
Beberapa  variabel  dipasok  oleh  sistem  tertentu  (PEMASOK),  sedangkan  sistem 
lain  akan  mengaksesnya  melalui  jaringan  (Hubungan

Relational) . Proses 

penyajian  laporan  akan  diselenggarakan  pada  pusat  server  SI­SDMKES  yang 
dikelola oleh  Pusdakes (kini  Pusat Data dan  Informasi Kesehatan) . 

Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan 

5.3. Proses Pengllmpulan Data
Pengumpulan  data  dilakukan  oleh  masing­masing  sub  sistem  dengan 
menggunakan  instrumen yang  dimilikinya,  dan  pengumpulan  data sesuai  dengan 
petunjuk teknis masing­masing sub sistem terkait, misalnya: 
•   Untuk  pengumpulan  data  pegawai  Depkes  digunakan  formulir  data  dasar 
pegawai dan formulir peremajaan data SIMKA. 
•   Untuk pengumpulan data latihan digunakan formulir SIDIKLAT. 
•   Untuk  pengumpulan  data  pendidikan  tenaga  kesehatan  digunakan  formulir 
SIPTK. 
Untuk  pengumpulan  tenaga  kesehatan  non  PNS  diambil  dari  formulir 
SINAKES . 

5.4. Pengelolaan Input Integrasi
1.   Variabel  yang  tertera  pada  tabel  1  merupakan  variabel  umum  yang  dapat 
dipergunakan  bersama  dan  diintegrasikan  dalam  SI­SDMKES,  berarti  setiap 
pemasok bertanggung jawab  terhadap  keakurasian  dan  peremajaan  datanya 
dan  sekaligus  mengirimkan  link ke  database.  Integrasi  yang  dikelola  SISDMKES . 
2.   Variabel  Pemasok  merupakan  data  dasar  dari  sub  sistem  lainnya,  berarti 
data  yang  dimiliki  bersama  ini  selanjutnya  dihubungkan  (relational)  dengan 
variabellainnya dari setiap sub  sistem . 
3.   Prinsip  utama  yang  diterapkan  adalah  kebijakan  satu  pintu  (one  gate  policy) 
yang  perlu  dilaksanakan  secara  konsisten  baik  oleh  sub  pengelola  sistem 
maupun pengelola SI­SDMKES 
(*  Proses  Replikasi  data  dilaksanakan  sesuai  kebijakan  dan  kebutuhan 

pengembangan sistem) 

Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan 

5.5. Pengelolaan Proses Luaran
1.   Pengelola  SI­SDMKES  melakukan  proses  luaran  variabel­variabel  yang 
berasal  dari  lintas  sistem  yaitu  berasal  dari  2(dua)  atau  lebih  sistem  sesuai 
waktu yang  ditentukan. 
2.   Pengelola  SI­SDMKES  melaksanakan  proses  akses  luaran  SI­SDMKES 
yang  telah  tersedia  pada  masing­masing  sub  sistem;  dengan  demikian 
prinsip  kebijakan  satu  pintu  (one  gate  policy)  tetap  dilaksanakan  dan  setiap 
sub sistem  bertanggung jawab atas luaran yang  diproduksinya. 
3.   Produk  luaran  yang  berasal  dari  setiap  sub  sistem  dikelola  oleh  SI­SDMKES 
dalam  rangka  globalisasi  dan  percepatan  proses  melalui  hubungan  interaktif 
dengan masing­masing sub  sistem. 
4.   Setiap  sub  sistem  bertanggung jawab  langsung  terhadap  peremajaan  output 
yang  dikelolanya  dan  secara  otomatis  (online)  melaksanakan  link (proses 
interaktif) peremajaan yang ada didalam SI­SDMKES. 
5.   Masing­masing  sub  sistem  mempunyai  hak  akses  pada  database  yang 
dipasoknya dengan hak baca (read) dan  ubah (write) 
6.   Garis besar hak akses terhadap database integrasi adalah sebagai berikut: 
•  
•  
•  
•  

Administrator SI­SDMKES 
Administrator Sub­Sistem 
Global User 
Sub Sistem User 

Full Control
Read all data/output, write data sub sistem
Read selected data/output
Read selected output

Catatan: 
Pad a tahap awal pengembangan SI­SDMKES dimana globalisasilhubungan antar 
sistem belum terdukung proses diatas dilaksanakan secara off line (non  interaktif) 
yaitu transfer file melalui diskette atau internet­file attachment. 
Tanggung jawab manajemen  proses luaran  secara off line mengikuti pol a global / 
on  line. 

Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehalan 

5.6. Proses Peremajaan Data Integrasi
Peremajaan  I updating  data  menjadi  tanggungjawab  pengelola  sistem  di  setiap 
tingkat  administrasi  dan  didukung  oleh  software  operasional  yang  telah 
disepakati .  Frekuensi  peremajaan  data  ke  dalam  database  integrasi  dilakukan 
setiap  saat  oleh  masing­masing  sub  sistem.  Namun  demikian  periode  analisis 
output  dilakukan  setiap  6  (enam  bulan)  sekali  yaitu  pada  periode  awal  tah un 
(kondisi  1  Januari)  dan  kondisi  tengah  tahun  (1  Juli),  sesuai  pertimbangan 
periode kenaikan  pangkat yang dilakukan bulan April  dan Oktober. 
Penjelasan: 
•   Administrator SI­SDMKES di  Pusdakes mempunyai hak lengkap  sehubungan 
dengan  tanggung  jawabnya  terhadap  transaksi  data,  untuk  kelengkapan 
data, updating data maupun proses luaran/tampilan jaringan SI­SDMKES. 
•   Administrator  Subsistem  (SIMKA,  SIPTK,  SIDIKLAT,  SINAKES)  mempunyai 
hak  membaca  seluruh  database  integrasi,  namun  hak  untuk  melakukan 
updating  hanya pada database  sub  sistemnya saja.  la  mempunyai hak untuk 
mengeluarkan seluruh paket output yang  telah di rancang dalam SI­SDMKES 
•   Global  User (Publik) mempunyai hak untuk mengakses seluruh data integrasi 
namun hak mengeluarkan output dibatasi sesuai kesepakatan . 
•   Subsistem  User  (Pengguna  dari  masing­masing  sub  sisem)  hanya 
mempunyai  hak  untuk  mengeluarkan  output  yang  standard  terbatas  pada 
bidang terkait. 
•   Manajemen hak akses ini diatur oleh  Pusat Server Depkes di  Pusdakes. 
Hal­hal pokok pad a proses peremajaan data adalah: 
1.   Proses peremajaan  data dasar terlaksana  secara  interaktif setiap  saat sesuai 
dengan fasilitas yang dimilik SI­SDMKES dan jaringan  sub  sistemnya. 
2.   Kewenangan  peremajaan  data  masin­masing  sub  sistem  hanya  terbatas 
pada  data  di  lingkungan  sub  sistem  yang  dikelola  dengan  sistem  sekuriti 
tersendiri . 
Petunjuk Teknis Sislem Infonmasi Sumber Oaya  Manusia Bidang  Kesehatan 

5.7. Analisis
Hal­hal yang perlu diperhatikan dalam anal isis SI­SDMKES adalah: 
1.   Untuk  para  pimpinan  disusunkan  paket  baku  analisis  SI­SDMKES  dan 
komponen  sub  sistemnya  yang  mudah  digunakan  untuk  membantu  proses 
pengambilan  keputusan,  (sehingga dapat diinterpretasi lebih  rinci). 
2.   Analisis  lebih  mendalam  dapat dilakukan  oleh  ahli  statistik  melalui  dukungan 
pengolahan  database integrasi sesuai dengan  ketentuan  dari  masing­masing 
sub sistem. 

5.8. Komunikasi
Komunikasi  data  database  kepegawaian  dilakukan  secara  online  dan  dapat 
ditingkatkan untuk replikasi data sesuai ketersediaan  infrastruktur. 
Komunikasi  data  database  integrasi  dengan  lainnya  dilakukan  dengan 
menggunakan fasilitas  internet sesuai dengan kebutuhan . 

Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan 

SISDMKES & SINAKES
MAIN SERVER
Sf.RI/ER PUSOAXES

ftp 

SIDKLAT LM

Mi

SIPTK

セ ェ ャ@
SERVER S!OfKlAT

Wori;atabon

WOfllsCabon

Worlo;stlbon

Gambar 2 : Komunikasi Data Antar Sub Sistem 
Adapun  langkah cara akses SI­SDMKES dapat dilihat pada lampiran 2. 

5.9. Diseminasi Informasi SI-SDMKES
Diseminasi informasi  SI­SDMKES  dilakukan  sesuai  dengan  ketersediaan  sumber 
daya  yang  ada.  Publikasi  hardcopy  dan  softcopy  akan  dilakukan  oleh  masingmasing sub sistem Pusat Data Kesehatan sesuai dengan kebutuhan.

5.10. Pemeliharaan
Dalam upaya menjaga kesinambungan proses integrasi SI-SDMKES perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Petunjuk Teknis Sistem Infonmasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan

1.   Kualitas  Data;  SI­SDMKES  hanya  menerima  data  yang  telah  divalidasi  oleh 
masing­masing sub sistem sesuai jadwal yang telah  disepakati. 
2.   Frekuensi  Monitoring;  Monitoring  dilaksanakan  setiap  saat  sesuai  kebijakan 
dan  strategi  pengembangan  dan  atau  pembinaan  dari  SI­SDMKES  dan  atau 
setiap sub sistem. 
3.   Back  Up  Data;  Back  up  data  dikeluarkan  oleh  sub  sistem  sesuai  prosedure 
yang berlaku. 

Petunjuk Teknis Sistem Infonnasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan 

BABVI
TUGAS MASING-MASING PENGELOLA
Hal­hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan  SI­SDMKES sebagai berikut: 
1.   Penanggung  jawab  SI­DMKES  (system  administrator)  sesuai  dengan  kode 
etika  informatika yang  berlaku  harus  menyimpan  kerahasiaan  individu  dalam 
SI­SDMKES. 
2.   Untuk  mendukung  kelancaran  integrasi  data  SI­SDMKES  dilaksanakan 
pembinaan terhadap para pengelola sub sistem. 
3.  Pusdakes menjadi penanggung jawab informasi.  
Sedangkan tugas masing­masing sub sistem adalah sebagai berikut:  
1.   Biro Kepegawaian  sebagai pengelola SIMKA dan pemasok SI­SDMKES. 
2.

Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan  sebagai  pengelola SIPTK dan  pemasok 
SI­SDMKES. 

3.   Pusat  Pendidikan  dan  Latihan  Pegawai  sebagai  pengelola  SIDIKLAT  dan 
pemasok SI­SDMKES . 
4.   Pusat Data Kesehatan  sebagai pengelola SI­SDMKES dan SINAKES . 

6.1. Biro Kepegawaian
6,1.1. Tugas Umum
1.   Melaksanakan  proses  penyediaan  data  dan  informasi  kepegawaian  Depkes 
yang  lengkap,  cepat  dan  up  to  date  untuk  database  integrasi  dalam  SISDMKES. 
2.   Melaksanakan  konsolidasi  manajerial  dan  teknis  dalam  jajaran  Biro 
Kepegawaian  (Bagian  Tata  Usaha  Kepegawaian)  untuk  meningkatkan  mutu 

Petunjuk Teknis Sistem Infomnasi  Sumber Daya  Manusia Bidang Kesehatan 

dan  kesinambungan  proses  informasi  Kepegawaian  dan  informasi  integrasi 
dalam SI­SDMKES. 
3.   Melaksanakan  hubungan  komunikasi  dan  kerjasama  dengan  pengelola  SISDMKES . 

6.1.2. Tugas Khusus
1.   Melakukan  updating  data  SIMKA  setiap  saat  dan  sekaligus  mengirimkan 
pembaharuannya untuk database integrasi. 
2.   Melakukan 

proses 

pengawasan  (control)  database 

dan 

produksi 

informasi setiap saat  dan  mengirimkannya  sesuai  kebutuhan SI­SDMKES. 
3.   Mengakses 

database 

integrasi 

dalam 

jaringan 

SI­SDMKES 

dan 

melaksanakan  pemeriksaan  kembali  proses  yang  diintegrasikan  secara 
periodik. 
4.   Mengirimkan  informasi  kepegawaian  bagi  konsumsi  integrasi  SI­SDMKES 
minimal 6(enam) bulan sekali. 
5.   Berpartisipasi  dalam  pertemuan  teknis  pembinaan  /  komunikasi  serta  aktif 
dalam  penyusunan  dokumentasi  informasi  sumber  daya  manusia  bidang 
kesehatan . 
6.   Mengembangkan  piranti  lunak standard  untuk efisiensi  dan  efektifitas  proses 
informasi kepegawaian yang dituangkan dalam jajaran Biro Kepegawaian. 

6.2. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
6.21. Tugas Umum
1.   Melaksanakan  proses  penyediaan  data  dan  informasi  pendidikan  tenaga 
kesehatan  yang  lengkap,  cepat  dan  up  to  date  untuk  database  integrasi  SISDMKES dengan berbasis data SIMKA,  khusus pegawai Depkes . 

Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya  Manusia 8idang  Kesehatan 

2.   Melaksanakan  konsolidasi  manajerial  dan  teknis  dalam jajaran  Pusdiknakes 
(Akademi,  Sekolah)  untuk  meningkatkan  mutu  dan  kesinambungan  proses 
informasi  pendidikan  tenaga  kesehatan  dan  informasi  integrasi  dalam  SISDMKES. 
3.   Melaksanakan  hubungan  komunikasi  dan  kerja  sama  dengan  pengelola  SISDMKES dalam Pusdiknakes. 

6.2.2. Tugas Khusus
1.   Melakukan  akses  data  dasar  SIMKA  yang  sesuai  (match)  dengan  pengajar 
SIPTK melalui jaringan SI­SDMKES. 
2.   Melakukan  proses  output  I luaran  SIPTK  dan  mengirimkan  produksi  yang 
akan ditanggung SI­SDMKES melalui jaringan yang tersedia. 
3.   Mengakses  dan  melaksanakan  pemeriksaan  kembali  data!  informasi  dalam 
proses yang diintegrasikan secara periodik. 
4.   Memproses informasi pendidikan tenaga kesehatan  minimal setahun sekali. 
5.   Berpartisipasi  dalam  pertemuan  teknis  pembinaanl  komunikasi  serta  aktif 
dalam  penyusunan  dokumentasi  Informasi  Sumber  Daya  Manusia  bidang 
Kesehatan. 
6.   Mengembangkan piranti  lunak standard  untuk efisiensi dan  efektivitas  proses 
Informasi  Pendidikan  Tenaga  Kesehatan  yang  diterapkan  dalam  jajaran 
Pusdiknakes. 

6.3. Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai
6.3.1. Tugas Umum
1.   Melakukan  proses  penyediaan  data  dan  informasi,  pendidikan  &  latihan 
pegawai  Depkes  yang  lengkap,  cepat  dan  up  to  date  untuk  database 
integrasi SI­SDMKES dengan  berbasis data SI MKA. 

Petunjuk Teknis  Sistem Informasi  Sumber Daya Manusia  Bidang  Kesehatan 

2.   Melaksanakan  konsolidasi  manajerial  dan  teknis  dalam  jajaran  Pusdiklat 
(Bapelkes,  BLKM,  dll)  untuk meningkatkan  mutu  dan  kesinambungan  proses 
informasi  pendidikan  &  latihan  pegawai  dalam  informasi  integrasi  dalam  SISDMKES. 
3.   Terlaksana  hubungan  komunikasi  dan  kerjasama  dengan  pengelola  SISDMKES. 

6..3.2. Tugas Khusus
1.   Melakukan  akses  data  dasar  SIMKA  yang  sesuai  (match)  dengan  data 
pengajar Depkes yang mengikuti pendidikan dan latihan. 
2.   Melakukan  proses output (Iuaran) SIDIKLAT dan  mengirimkan produksi yang 
akan ditanggung SI­SDMKES melalui jaringan yang tersedia. 
3.   Mengakses  dan  melaksanakan  pemeriksaan  kembali  data /  informasi  dalam 
proses yang diintegrasikan secara periodik. 
4.   Memproses  informasi  pendidikan  dan  latihan  kesehatan  minimal  setahun 
sekali. 
5.   Berpartisipasi  dalam  pertemuan  teknis  pembinaan  /  komunikasi  serta  aktif 
dalam  penyusunan  dokumentasi  Informasi  Sumber  Daya  Manusia  bidang 
. Kesehatan. 
6.   Mengembangkan  piranti  lunak standard  untuk  efisiensi  dan  efektifitas proses 
informasi  pendidikan  dan  latihan  kesehatan  yang  diterapkan  dalam  jajaran 
Pusdiklat. 

6.4. Pusat Data Kesehatan
6..3.1. Tugas Umum
1.   Melaksanakan  proses  pengelolaan  SI­SDMKES  dan  SINAKES  dalam 
jaringan  SI­SDMKES  bekerja  sama  dengan  sub  sistem  lainnya  (  SIMKA, 
SIPTK, dan SIDIKIAT). 
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya  Manusia Bidang Kesehatan 

2.   Khusus  pengelolaan  SINAKES  bertanggung  jawab  untuk  melakukan 
peremajaan  data  tenaga  kesehatan  non  Depkes  secara  lengkap,  cepat  dan 
akurat  dalam  jaringan  SI­SDMKES  bekerja  sama  dengan  unit  lain  yang 
terkait,  misalnya: Organisasi Profesi, Swasta, TNI, dll. 
3.   Mengatur komunikasi data antar sub sistem di dalam jaringan SI­SDMKES. 
4.   Mengelola  dan  mengembangkan  piranti  lunak  SI­SDMKES  yang  searah 
dengan pengembangan sub sistem yang ada didalamnya. 
5.   Bertanggung  jawab  dalam  pembinaan  pengembanganSI­SDMKES  dan 
bimbingan kepada penanggung jawab sub sistem didalamnya. 

6.4.2. Tugas Khusus
1.   Memberikan  umpan  balik  proses  pengembangan  integrasi  sub  sistem  dalam 
SI­SDMKES (ketepatan jadual,  kelengkapan data,  komunikasi data). 
2.   Memberikan  bimbingan  teknis  kepada  pimpinan  pengelola  sub  sistem  dalam 
SI­SDMKES . 
3.   Melaksanakan  proses  tayangan  luaran  dalam  media  global  sesuai  jenisl 
bentuk yang telah disepakati. 
4.   Memproduksi  luaranl  informasi  Tenaga  Kesehatan  non  Depkes  secara 
periodik dengan memperhatikan sumber­sumber lain yang tersedia. 
5.   Menyusun  dokumentasi  informasi  SI­SDMKES  bekerja  sama  dengan 
pengelola sub sistem lainnya . 

Pe(1Jnj1Jk Teknis Sis!em Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan 

BAB VII
SUMBER DAYA PENDUKUNG
Sumber  daya  manusia  kesehatan  secara  dari  setiap  jenjang  mulai  dari  tingkat 
pusat  ke  propinsi,  kabupatenlkota  sampai  ke  puskesmas  untuk  mendukung 
perencanaan  penempatan  sumber  daya  manusia  kesehatan  secara  tepat  dan 
terarah . 
Dalam  penerapan  integrasi  SI­SDMKES  di  Pusat  dan  Daerah  tidak  harus 
menunggu lengkapnya secara operasional  ke­4  (empat) sub sistem  SI­SDMKES, 
namun  tergantung  pada  situasi  sumber  daya  yang  dimiliki  untuk  dapat 
mengembangkan  standard  sistem  terintegrasi  sesuai  pedoman  dan  petunjuk 
teknis SI­SDMKES.  Standarisasi piranti keras  dan lunak menjadi  tanggung jawab 
pengelola  SI­SDMKES  di  Pusdakes  di  tingkatkan  secara  bertahap  sesuai 
perkembangan  IPTEK dan  kemampuan  infra struktur yang ada untuk mendukung 
pengelolaan perlu dipertimbangkan sumber daya sebagai berikut: 
•  
•  
•  
•  

Sarana 
Prasarana 
Sumber Daya Manusia 
Dana 

7.1. Kebutuhan Perangkat Keras (hardware)
Piranti  keras  disesuaikan  dengan  perkembangan  teknologi  informasi  yang 
distandarisasi  Depkes.  Untuk  dapat  mengolah  dan  mengkomunikasikan  data 
antar sub sistem diperlukan hardware sebagai berikut: 
1.   Komputer  server,  yang  akan  berfungsi  sebagai  komputer  penyimpan, 
pemroses,  penyedia  dan  pendistribusian  keseluruhan  informasi  yang 
ditempatkan pada pusat­pusat pengolahan data sub sistem. 
Spesifikasi Komputer server: 
Intel Pentium Pro/lIIl1l; 233 MHz atau lebih tinggi 
CPU  
32  Bit PCI fast  &  Wide SCSI 
2MB PCI  Video Adapter 
64MB RAM  atau  Lebih 
512KB Cache 
Monitor  
SVGA 14 Inch; 0.28 dpi 
Pelunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya  Manusia Bidang Kesehatan 

Harddisk  
Drives  

LAN  Card  
Modem 
Keyboards  &  Mouse 

6 GB SCSI atau  lebih tinggi 
32x CD­ROM Drive 
3,5" FDD  1,44MB 
ZIP Drive 
10/100 T base fast ethernet card 
56,6  Kbps 

2.  Komputer  pengguna,  yang  berfungsi  sebagai  komputer  pengakses, 
penyimpan  data,  dan  pemroses  pada  tingkatan  tertentu  di  sUbsistem  dan  
atau  sistem di atasnya sesuai dengan  kebutuhan  tertentu.  
Spesifikasi komputer pengguna:  

CPU

Monitor 
Harddisk 
Drives 
LAN  Card 
Keyboards  &  Mouse 

Intel  Pentium  MMXlII/III; 233  MHz atau  lebih tinggi 
2MB PCI  Video Adapter 
32MB RAM 
512KB Cache 
SVGA 14 Inch; 0.28 dpi 
4GB IDE atau lebih tinggi 
3,5" FDD 1,44MB 
10/100 T base fast ethernet card 

3.   Saluran  (line) telpon  khusus  untuk  komunikasi  jaringan  antar  server  di  luar 
gedung Depkes. 
Spesifikasi  kebutuhan  hardware  yang  baik  untuk  komputer  server  maupun 
komputer  pengguna  yang  disebutkan  di  atas  adaJah  kebutuhan  minimal  saat 
juknis  ini  dibuat.  Kebutuhan  tersebut  akan  berkembang  sejalan  dengan  tuntutan 
software yang terus berkembang dan  membutuhkan  hardware dengan spesifikasi 
yang semakin tinggi. 

7.2. Kebutuhan Perangkat lunak (software)
Piranti  lunak  disesuaikan  dengan  perkembangan  teknologi  informasi  yang 
distandarisasi  Depkes.  Agar  pengoperasian  SI­SDMKES  dapat  berjalan  dengan 
baik  maka  di  setiap  subsistem  perlu  dibuat  1 disediakan  sekurangnya  4  program 
apJikasi,  yaitu: 
1.   Program aplikasi untuk menjalankan fungsi penyimpanan data 

PetunJuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya  Manusia Bidang Kesehatan 

2.  Program aplikasi untuk menjalankan fungsi pemrosesan data 
3.  Program aplikasi untuk menjalankan fungsi pembuatan luaran 
4.  Program aplikasi untuk menjalankan jaringan 
Program  aplikasi  untuk  menjalankan  fungsi  penyimpanan  dan  program  aplikasi 
untuk menjalankan  pemrosesan  data  serta  program  aplikasi  untuk  menjalankan 
fungsi  pembuatan  luaran  disusun  berbasis  database  disesuaikan  dengan 
kebutuhan  masing­masing  sub  sistem.  Hal  yang  harus  diperhatikan  adalah 
kesamaan dalam meng­create nama field  kunci  untuk  memudahkan  integrasi 
disistem yang lebih tinggi. 
Program aplikasi jaringan yang digunakan adalah Windows  NT dengan dilengkapi 
software komunikasi jaringan melalui telpon I internet sejenis FTP. 

7.3. Prasarana
Dikelola oleh masing­masing sUbsistem. 

7.4. Sumber Daya Manusia
Personel  disesuaikan  dengan  kebutuhan  penyelenggaraan  operasional  jaringan 
integrasi SI­SDMKES. 

7.5. Dana
Dana disesuiakan dengan masterplan mengikuti ketentuan yang berlaku. 

Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan 

BAB VIII
EVALUASI
8.1. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan  SI.SDM­KES  ditunjukkan  oleh  pencapaian  tujuan  dan  sasarannya . 
Evaluasi  pelaksanaan  SI­SDMKES  yang  berjalan  secara  efektif  dan  efisien, 
diukur  dengan  suatu  ukuran  tingkat  keberhasilan  SI­SDMKES.  Hasil  evaluasi 
dapat diukur  secara  kuantitatif atau  kualitatif.  Indikator  keberhasilan  SI­SDMKES 
adalah: 80% luaran SISDM­KES akurat dan  tepat waktu. 

8.2. Pelaksanaan
Evaluasi  SI­SDMKES  dilakukan  6  (enam)  bulan  sekali  dengan  memperhatikan 
hal­hal sebagai berikut: 
1.   Evaluasi  dilakukan  oleh  pejabat  yang  berwenang  atau  staf  yang  ditunjuk  di 
bawah koordinasi Pusat Data Kesehatan . 
2.   Evaluasi  dilakukan  secara  rutin  atau  pada  waktu­waktu  tertentu  bila 
diperlukan oleh setiap sub sistem yang ada di dalamnya. 
3.   Hasil  eva/uasi  dilaporkan  kepada  pimpinan  dan  digunakan  untuk 
pengambilan  keputusan perencanaan pengembangan selanjutnya. 

Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya  Manusia 8idang Kesehatan 

BABIX
PENUTUP
Petunjuk  teknis  (Juknis)  ini  pada  dasarnya  adalah  suatu  alat  mencapai  tujuan . 
Dengan  demikian  keberhasilan  segenap  proses  akan  berpulang  pad a  hasil 
produksi  informasi  SI­SDMKES  yang  diharapkan  dapat  diselenggarakan  secara 
terintegrasi oleh  segenap para pengelolanya. 
Setelah  tersusun  juknis  ini,  perlu  segera  ditindak  lanjuti  dengan  pembuatan 
software  integrasi  yang  merupakan  penghubung  proses  antar  pengelola  bagi 
produksi informasi SI­SDMKES yang diharapkan.  Pengembangan  piranti lunak ini 
akan  diselenggarakan  secara  bertahap  sesuai  dengan  ketersediaan  sumber 
daya,  namun  tidak  berarti  satu  sama  lain  saling  tergantung  dan  menunggu. 
Adanya  kolaborasi  optimal  adalah  apabila  keberhasilan  yang  ada  dinikmati 
sebagai  keberhasilan  bersama.tanpa  memandang  sedikit  banyaknya  peran  yang 
dikontribusikan .  Dukungan 

kemitraan 

dalam 

kerjasama 

kiranya 

dapat 

terselenggara dengan seimbang dan  konsisten. 
Lebih  lanjut,  penunjukan  target  waktu  untuk  implementasi  integrasi  dilakukan 
secara  bertahap  dan  bersama­sama  secara  sistematis  dengan  hasil­hasil  yang 
diharapkan.  Pada  gilirannya  diharapkan  dapat  diperoleh  produksi  informasi  SISDMKES yang tersedia dari waktu ke waktu sesuai dengan kebutuhan
pengambilan keputusan manajemen sumber daya manusia bidang kesehatan .

Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan

LAMP/RAN 1
DAFTAR VARIABEL (ELEMEN DATA) SI­SDMKES 
DIRINCI MENURUT SUB SISTEM PEMASOKNYA 
VARIABEL (ELEMEN  DATA) 

SIMKA 

SIDIKLAT 

SIPTK 

SINAKES 

PEGAWAI
NIP 

Pemasok 

Relasional 

Relasional 

Relasional 

Nama 

Pemasok 

Relasional 

Relasional 

Relasional 

Relasional 

Relasional 

Relasional 

Gelar 

Pemasok 

Jenis kelamin 

Pemasok 

TempaUtgllahir 

Pemasok 

Agama 

Pemasok 

Staws kawin 

Pemasok 

Pendidikan Umum 

Pemasok 

Unit kerja 

Pemasok 

Jabatan terakhir 

Pemasok 

Pangkat/gol terakhir 

Pemasok 
Pemasok 

Jenis Diklat 
Lama  DikJat 

Pemasok 

Angka Kredit 

Pemasok 

Staws sebagai guru 

Pemasok 

Mata ajaran diajar1