Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan (SI-SDMKES)
7)
610.69
Ind
p
PETUNJUK TEKNIS
SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
BIDANG KESEHATAN
(SI-SDMKES)
SERI I : INTEGRASI DATA
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PUSAT DATA KESEHATAN
2000
TIM PENYUSUN I KONTRIBUTOR
Pengarah:
Dr. Muharso, SKM
Drg. Kuswartini M Suhel
Dr. Hanafi
Supriyadi, SKM
Dr. Setiawan Soeparan, SKM
Bambang Hartono, SKM , MSc
Pelaksana Pusat:
Chamal Nadjir, Dr, MPH
Dwi Martini, Ora
Erna Surjadi, Drg, MS.APBI
Farida Lukman, Drg, MSc
Hadi Siswanto, DR, MPH
Hary Purwanto, SKM, MKes, MSi
Jenni Broos, Dr, SKM
Maria Sidang Doky, Drg
Munaryo, SKom
Neni Nuraini, SKM, MKes
Nusli Imansyah, SKM
Sabhartini N Nadzir, Dr, MPH
Sigit Wardoyo, Drg, MSc
Siti Kusumawati, SKM, MIS
Tito Sugiharto, MPH
Utik Indrawati, Ora, MKes
Wistianto Wisnu, Dr, MPH
Pelaksana Propinsi:
Kanwil Oepkes Propinsi
H. Asrori Asnawi , Dr, MPH (Sulawesi Selalan)
Budihardjo, Dr, DTM&H, MPH (Jawa Tengah)
Budi Widiastuti , SH (Jawa Tengah)
M. Nadirsyah, Drs (OKI Jakarta)
Muhammad Syafii, Dr (OKI Jakarta)
Sri Rejeki, SKM (Kalimantan Tengah)
Katalog Dalam Terbitan . Departemen Kesehatan RI
610.69
Ind
p
Indonesia. Departemen Kesehatan . Pusat Data Kesehatan
Petunjuk teknis sistem informasi sumber daya bidang
kesehatan (SI·SDMKES) : Seri I : integrasi data
- Jakarta : Departemen Kesehatan RI , 2000
I. Judul
1. HEALTH MANPOWER
2. HEALTH PERSONNEL 3. INFORMATION SYSTEM
KAlA SAMBUTAN
Buku Pedoman Sistem Informasi Sumber Daya Manusia bidang Kesehatan (SISDMKES) yang diterbitkan pada bulan Maret 1999 yang lalu merupakan upaya
pengembangan
sistem
informasi tentang
sumber daya
manusia
bidang
kesehatan yang diarahkan kepada proses terintegrasi. Untuk itu dibutuhkan
suatu kerja sama antar unit kerja terkait dan kejelasan akan proses yang akan
dilaksanakan. Hal ini sangat penting serta merupakan bekal awal keberhasilan.
Buku Petunjuk Teknis SI-SDMKES ini diharapkan dapat membantu tercapainya
persamaan persepsi antar pengelola terkait dan dapat menghindari timbulnya
kesalahpahaman. Dengan terbitnya Buku Petunjuk Teknis ini tidak berarti
berhentinya komunikasi antar pengelola, karena teknologi berkembang terus dan
para pelaksana mengalami fase pembelajaran yang berkembang dari waktu ke
waktu. Untuk itu diharapkan dapat tercipta proses pembinaan dan atau
komunikasi yang berkesinambungan antar para pengelola untuk mendapatkan
hasil yang optimal.
Saya harapkan Buku Petunjuk Teknis ini dapat dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya dan disempurnakan dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi serta pada gilirannya informasi sumber daya manusia di
bidang kesehatan dapat segera dihasilkan sesuai fungsinya untuk memberikan
dukungan manajemen sumber daya manusia bidang kesehatan di Iingkungan
Departemen Kesehatan RI.
Selamat bekerja.
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
KATA PENGANTAR
Sejak diterbitkannya Pedoman Sistem Informasi Sumber Daya Manusia bidang
Kesehatan (SI-SDMKES) sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No.
170/MENKES/SKJIII/1999 tanggal 8 Maret 1999 yang lalu, telah disepakati
pengembangan sistem terintegrasi antara Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (SIMKA), Sistem Informasi Pendidikan Tenaga Kesehatan
(SIPTK), Sistem Informasi Pendidikan dan Latihan (SIDIKLAT), dan Sistem
Informasi Tenaga Kesehatan (SINAKES), yang berturut-turut dikelola oleh Biro
Kepegawaian, Pusdiknakes, Pusdiklat, dan Pusdakes.
Namun disadari pengembangan sistem yang terintegrasi bukanlah suatu hal
yang mudah, hal ini memerlukan kesiapan sumber daya dan persamaan persepsi
antar masing-masing pengelola, sehingga dapat terjadi penyelenggaraan yang
efisien dan efektif karena terciptanya pemakaian data bersama dan
pengembangan subsistem yang saling dukung satu dengan lainnya. Ciri utama
keberhasilan kegiatan secara terintegrasi adalah bila dari persiapan,
perencanaan dan pelaksanaan dilaksanakan secara bersama dan hasilnya
dirasakan manfaatnya secara bersama pula.
Oleh karena itu adanya Petunjuk Teknis pelaksanaan integrasi SI-SDMKES jelas
merupakan suatu hal yang menguntungkan bagi semua pihak, khususnya para
pengelola sub sistem. Dari semua aspek integrasi antara lain prosedur,
perangkat kerasllunak dan data disadari bahwa aspek integrasi data merupakan
hal yang pokok dan mendasar. Maka pada penyusunan Petunjuk Teknis pertama
kali ini penekanan diberikan pada hal tersebut, sedangkan hal lainnya akan
dibahas sesuai dengan kebutuhan.
Petunjuk Teknis ini diharapkan dapat memperjelas tentang substansi yang
diintegrasikan, mekanisme dalam proses integrasi, tugas dan wewenang masingmasing pengelola, sumber daya pendukung yang dibutuhkan dalam proses
integrasi dan cara mengevaluasi proses integrasi yang diharapkan. Dukungan
total dari para pimpinan unit terkait dan komitmen penyelenggara yang
berkesinambungan serta hubungan komunikasi antara pengelola untuk membina
proses yang semakin baik dari waktu ke waktu sangat diperlukan.
Semoga dapat dipergunakan.
ー・「セゥRP
sat
ta Kesehatan
n e ehatan RI
'-'
LvJ
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
DAFTARISI
Kata Sambutan ....................................................... .. ...... ......... .. ....... ........... ..
Kata Pengantar ... ......... ............... ...................................................................
Daftar lsi ........................................................................................................
Daftar Lampiran .............................................................................................
Bab I
Pendahuluan .... .............................................................................
Bab II
Tujuan...........................................................................................
Bab III
Ruang Lingkup ..............................................................................
Bab IV
Substansi Data ............... ...............................................................
Bab V
Mekanisme Integrasi Data... .................... ...................... ................
Bab VI
Tugas Masing-Masing Pengelola .......... .... .............. ....... ......... ... ...
Bab VII Sumber Daya Pendukung ........................ .....................................
Bab VIII Evaluasi .........................................................................................
Bab IX
Penutup... .......... .... ......... ....... ......... ....... ...... ..... .......... .... ..... .... ......
Lampiran .......................................................................................................
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
iii
v
vii
1
3
4
5
10
18
23
26
27
29
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Daftar Variabel (Elemen Data) SI-SDMKES Dirinci Menurut
Pemasoknya
Lampiran 2
Cara Akses FTP
Lampiran 3
Luaran SI-SDMKES
Lampiran 4
Luaran SINAKES
Lampiran 5
Luaran SIMKA
Lampiran 6
Luaran SIDIKLAT
Lampiran 7
Luaran SIPTK
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber ::Jaya Manusia Bidang Kesehatar.
BABI
PENDAHULUAN
Pada tanggal 8 Maret 1999 telah diterbitkan Buku Pedoman Sistem Informasi
Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan (SI-SDMKES) melalui Surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 170/MENKES/SKlIII/1999. Pedoman ini diterbitkan
dalam upaya melakukan pengelolaan tenaga kesehatan selama ini, beberapa unit
kerja tersebut mengembangkan Sistem Informasi terkail.
Biro Kepegawaian mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
(SIMKA), Pus at Pendidikan dan Latihan Pegawai mengembangkan Sistem
Informasi Pendidikan dan Latihan Pegawai (SIDIKLAT), Pusat Pendidikan
Tenaga Kesehatan mengembangkan Sistem Informasi Pendidikan Tenaga
Kesehatan (SIPTK), dan Pusat Data kesehatan mengembangkan Sistem
Informasi tenaga Kesehatan (SINAKES), yaitu mencakup profesi kesehatan
bukan pegawai Departemen Kesehatan.
Pengelolaan sumber daya manusia kesehatan pad a umumnya dilakukan oleh
beberapa unit kerja di Departemen Kesehatan, meliputi kegiatan perencanaan,
produksi, pelatihan, pengembangan, dan pendayagunaan.
(1) Kegiatan Perencanaan dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Unit-unit
pengelola kepegawaian serta unit teknis lainnya sesuai dengan kebutuhan .
(2) Kegiatan Pengelolaan Pegawai dilakukan oleh Biro Kepegawaian dan unitunit pengelola Kepegawaian lainnya .
(3) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai dikelola oleh Pusat Pendidikan
dan Latihan Pegawai
(4) Kegiatan Penyediaan Tenaga kesehatan dilakukan oleh Pusat Pendidikan
Tenaga Kesehatan dan UPTnya (sekolahsekolah kesehatan).
(5) Kegiatan Pengelolaan Tenaga Kesehatan nonDepkec; (SINAKES) dikelola
oleh Pusat Data Kesehatan .
Petunjuk Teknis Sistem informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
(6) Bagian Kepegawaian unit kerja lainnya sebagai pelaksana operasional.
Adanya unit organisasi yang akan muncul dan berkaitan dengan pengelolaan SISDMKES akan diatur kemudian.
Untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas pengelolaan sistem informasi
sumber daya manusia ke empat sub sistem informasi tersebut perlu
diintegrasikan ke dalam satu sistem.
Manfaat integrasi sistem ini adalah:
a) Menghindari duplikasi data yang dikumpulkan sehingga pengumpulan data
maupun pengelolaannya lebih efisien.
b) Tidak ada duplikasi data (redundancy).
c) Adanya penggunaan data bersama (data sharing) dan sumber daya bersama
(resources sharing).
Tidak adanya integrasi akan mengakibatkan inkonsistensi data antar informasi
sejenis dan tidak efisien karen a dikelola oleh beberapa fihak serta pengumpulan
data yang dilaksanakan oleh masingmasing fihak tidak dapat menghasilkan
informasi komprehensif yang mencakup komponen beberapa sub sistem.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, keberhasilan integrasi ini sangat
bergantung pada komitmen yang tinggi dari para penanggung jawab dan
pengelola sub sistem informasi. Bentuk komitmen tersebut diwujudkan dalam
penggunaan data bersama, maupun penggunaan sumberdaya bersama untuk
memperoleh efisiensi sesuai prosedur integrasi yang disepakati bersama.
Pada proses integrasi ini, aspek data dirasakan merupakan hal yang paling
penting untuk dibahas secara khusus. Oleh karena itu buku petunjuk teknis yang
disusun pertama kali ini dinamakan Petunjuk Teknis SI-SDMKES, Seri I:
Integrasi Data.
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
BABII
TUlUAN
Atas dasar pertimbangan diatas perlu disusun suatu Petunjuk Teknis Integrasi
Data yang merupakan penjabaran operasional Buku Pedoman SISDMKES.
2.1. Tujuan Umum
Sebagai acuan operasional proses integrasi SISDMKES untuk menghasilkan
luaran data/informasi yang komprehensif dan lengkap, akurat, dan tepat waktu
dalam rangka mendukung pengambilan keputusan di bidang manajemen Sumber
Daya Manusia bidang Kesehatan.
2.2. Tujuan Khusus
1. Tersedianya suatu acuan yang dapat digunakan oleh para pengelola SISDMKES dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya dalam
proses integrasi SISDMKES.
2. Tersedianya kejelasan mekanisme pengelolaan proses integrasi SISDMKES .
3. Terpeliharanya komitmen yang tinggi dalam pelaksanaan integrasi SISDMKES yang berkesinambungan .
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
BAB III
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup petunjuk teknis integrasi ini meliputi:
a. Substansi atau muatan yang akan diintegrasikan dari masingmas ing sub
sistem (SIMKA, SIPTK, SIDIKLAT, dan SINAKES).
b. Mekanisme integrasi yang meliputi mekanisme pengumpulan data integrasi
dari
masingmasing
sub
sistem,
pengelolaan
data
integrasi
dan
pemeliharaannya , serta proses data integrasi agar menghasilkan luaran yang
komprehensif.
c. Tugas dan wewenang masingmasing unit pengelola dalam proses integrasi.
d. Sumber daya pendukung proses integrasi.
e. Cara evaluasi proses integrasi SISDMKES.
Petunjuk Teknis Sislem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
BABIV
SUBSTANSI DATA
4.1. Jenis data yang diintegrasikan
Database integrasi SISDMKES merupakan kumpulan data yang berasal dari
masingmasing sub sistem yang dihubungkan sedemikian rupa dengan teknik
informatika .
Adanya sumber datal informasi yang berasal dari penelitian, survei dan lainlain
merupakan input tambahan bagi anal isis output dan apabila tidak dapat diperoleh
dari
subsistem
SISDMKES,
akan
diatur kemudian
dalam
prosedur
pengembangan SISDMKES.
Prasyarat agar data dari masingmasing sub sistem dapat diintegrasikan adalah:
1. Terdapat sebagian struktur data yang sama, sehingga variabellelemen data
dapat dihubungkan secara relational, Variabel kunci
(Key Variable)
integrasi adalah: Nama, NIP, Tgl-Lahir, khusus untuk Pegawai Negeri Sipil
(PNS). SISDMKES akan dihubungkan secara relational melalui 3 (tiga)
elemen data kunci ini. NIP digunakan sebagai variabel kunci untuk identitas ,
karena basis data SISDMKES adalah SIMKA (Data PNS Depkes), maka
dapat direlasionalkan dengan Pegawai Depkes yang juga bekerja di swasta,
atau yang bekerja melaksanakan praktek profesinya, atau yang bekerja
sebagai guru/pengajar di institusi pendidikan dan sebagainya . Varia bel
identitas untuk TNI dan POLRI menggunakan NRP, sedangkan untuk
Pegawai Tidak Tetap (PTT) menggunakan NRPTT, dan variabel identitas
selain yang telah disebutkan di atas akan menggunakan Nomor Induk
Karyawan (NIK) yang berlaku di masingmasing instansi.
2. Adanya variabell elemen data yang dapat dihubungkan secara relasional.
3. Adanya kodefikasi yang standard .
Daftar variabel secara rinci dapat dilihat pada lampiran 1.
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya ManU3ia Bidang Kesehatan
Secara umum data yang dikumpulkan oleh masingmasing sub sistem meliputi
kelompok variabel/elemen data sebagai berikut:
a . Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian SIMKA) meliputi beberapa
identitas kepegawaian, tempat bekerja, dan riwayat pegawai.
b. Sistem Informasi Pendidikan dan Latihan Pegawai (SIDIKLAT) meliputi
Identitas wilayah, kepegawaian, dan diklat yang pernah diikuti.
c. Sistem Informasi Pendidikan Tenaga Kesehatan (SIPTK) meliputi data
umum, fasilitas, peserta didikllulusan, tenaga pengajar, proses belajar
mengajar, pemb.inaan, dan wilayah sekolah kesehatan.
d. Sistem Informasi Tenaga Kesehatan (SfNAKES) meliputi data umum,
praktek, dan keanggotaan tenaga kesehatan non pegawai depkes.
Penambahan variabel input diperbolehkan sepanjan g tidak mengurangi variabef
dasar yang telah ditetapkan dan mengikuti tata laksana yang dibuat oleh
pengelola masingmasing sub sistem .
4.2. lenis Luaran
1. Halhal pokok dalam luaran integrasi yang perlu diperhatikan adalah:
•
Luaran merupakan gabungan dari variabel sub sistem (SIMKA, SIPTK,
SIDIKLAT, SINAKES)
•
Output yang telah diproduksi sub sistem tidak perlu dibuat lagi oleh SISDMKES .
•
Setiap produksi output mengacu pada tanggal proses untuk menjamin
akurasi.
• Output yang belum tercakup dalam 4 sub sistem akan dikelola oleh SISDMKES .
2. Jenis luaran atau informasi yang dihasilkan SISDMKES dapat dibagi dalam
dua kelompok besar yaitu:
Pelunjuk Teknis Sislem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehalan
a. Luaran data atau informasi yang berasal dari olahan database integrasi
SISDMKES dan di tayangkan oleh SISDMKES adalah sebagai berikut:
1) Jumlah lulusan pendidikan tenaga kesehatan yang tidak terserap.
2) Perbandingan jumlah tenaga kesehatan yang diproduksi dengan
yang didayagunakan.
3) Perbandingan jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan dengan
yang direncanakan
4) Perbandingan jumlah tenaga kesehatan yang diproduksi dengan
yang direncanakanserta yang didayagunakan .
5) Perbandingan jumlah tenaga kesehatan yang telah mengikuti Diklat
penjenjangan dengan jumlah yang telah menduduki jabatan yang
sesuai .
6) Jumlah tenaga kesehatan di Indonesia menurut status dan instansi
induk
7) Jumlah tenaga kesehatan yang masih bekerja di bidang kesehatan .
b. Luaran data atau informasi SISDMKES yang dihasilkan oleh masingmasing sub sistem yaitu berasal dari:
1) Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMKA)
a) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Institusi/Unit Kerja dan Jenis
Tenaga
b) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Propinsi dan Jenis Tenaga
c) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten dan Jenis
Tenaga di Propinsi
d) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Gender dan Jenis Tenaga
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
e) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Propinsi dan Strata
Pendidikan
f)
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kab/Kota dan Strata
Pendidikan
g) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Propinsi dan Masa Kerja
h) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kab/Kota dan Masa Kerja
i)
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Propinsi dan Umur
j)
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota dan Umur
k) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Status Praktek dan Jenis
Tenaga
I)
Jumlah Pegawai Depkes Menurut Propinsi dan Strata Pendidikan
m) Jumlah Pegawai Depkes yang akan pensiun 10 tahun kedepan
menurut Strata pendidikan dan lokasi
2) Sistem Informasi Pendidikan dan Latihan Pegawai (SIDIKLAT)
a) Sebaran kapasitas ketenagaan menurut unit organisasi dan
kelompok jenis Diklat
b) Sebaran kapasitas ketenagaan berdasarkan Diklat Teknik
Pelayanan Kesehatan dan jenis tenaga
c) Sebaran
kapasitas
ketenagaan berdasarkan Diklat Teknik
Pembinaan Kesehatan dan jenis tenaga
d) Sebaran kapasitas ketenagaan berdasarkan Diklat Teknik
Pencegahan Penyakit dan jenis tenaga
3) Sistem Informasi Pendidikan Tenaga Kesehatan (SIPTK)
Petunjuk Teknis Sistem Infonnasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
a) Persebaran institusi pendidikan tenaga kesehatan per propinsi
menurut jenis pendidikan
b) Jumlah lulusan pendidikan tenaga kesehatn menu rut jenis
kelamin per jenis institusi dan jenjang pendidikan.
c) Jumlah peserta didik pendidikan tenaga kesehatan menurut jenis
institusi, jenjang pendidikan dan jenis kelamin .
4) Sistem Informasi Tenaga Kesehatan (SINAKES)
a) Penyebaran profesi tenaga kesehatan praktek untuk pelayanan
kesehatan .yang bekerja pada:
•
•
•
•
•
•
•
Oepkes
Pelayanan kesehatan pemerintah/swasta
Pendidikan pemerintah/swasta
Peneltian pemerintah/swasta
Konsultan pemerintah/swasta
ABRI
Jasa pemerintah/swasta
•
011
b) Penyebaran profesi tenaga kesehatan berdasarkan jenis tenaga
• Praktek
• Non praktek
c) Jumlah tenaga kesehatan paska PTT yang bekerja pada fasilitas
non Oepkes
d) Jumlah lulu san pendidikan tenaga kesehatan yang bekerja pada
fasilitas non Oepkes.
Secara garis besar luaran atau informasi tersebut diatas diharapkan dapat
memenuhi luaran informasi yang dibutuhkan dalam hal perencanaan, produksi
tenaga, pendayagunaan tenaga dan pengembangannya.
Petunjuk Teknis Sistem Infonnasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
BABV
MEKANISME INTEGRASI DATA
Mekani srne ya ng dirnaksudkan dalam petunjuk teknis ini adalah berbagai aturan
atau latacara yang disepakati dan digunakan bersarna dalam hal pen gumpulan
data , pengelolaan database integrasi, maupun dalam proses database integrasi
menjadi luaran yang diinginkan, termasuk didalamn ya aturan akses data serta
aturan pemeliharaannya.
5.1. Hal-Hal Pokok yang Perlu Diperhatikan
1. Hubungan proses antar sub sistem diatur oleh SISDMKES dan disesuaikan
dengan kesepakatan serta di dukung oleh teknologi yang sesuai.
2. Penentuan akses data input tergantung dari pengaturan masingmasing
pengelola sub sistem.
3. Akses terhadap output / informasi statistik dapat dilaksanakan oleh seluruh
pengguna, sedangkan output individual diatur sesuai dengan fasilitas yang
tersedia dan didukung oleh sistem sekuritas.
5.2. Alur Data Integrasi SI-SDMKES
1. Alur data SISDMKES secara timbal balik mengalir dari sumber data yaitu
dari masingmasing data base sUbsistem ke database integrasi dan secara
otomatis setiap kali peremajaan.
2. Metode yang dipergunakan adalah dengan menggunakan teknologi FTP (fil e
transfer protokol) oleh administrator database SISDMKES bekerjasama
dengan administrator database masingmasing subsistem.
3. Pengggunaan teknologi komunikasi data disesuaikan secara sistematis
sesuai kesepakatan bersama dengan infrastruktur komunikasi data yang ada,
dan dengan pengawasan secara bertahap .
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
SIMKA
SIDIKLAT
/
Database
SI SDM
SINAKES
siptセ
/1 co:" iセ@
1
Gambar 1 : Alur Integrasi Data SISDMKES
Dari gambar ini terlihat bahwa masingmasing komponen sistem (SIMKA.
SIDIKLAT. SIPTK, dan SINAKES) melaksanakan proses komunikasi data dan
memberikan kontribusi bag! pembentukan basis data integrasi SISDMKES .
Beberapa variabel dipasok oleh sistem tertentu (PEMASOK), sedangkan sistem
lain akan mengaksesnya melalui jaringan (Hubungan
Relational) . Proses
penyajian laporan akan diselenggarakan pada pusat server SISDMKES yang
dikelola oleh Pusdakes (kini Pusat Data dan Informasi Kesehatan) .
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
5.3. Proses Pengllmpulan Data
Pengumpulan data dilakukan oleh masingmasing sub sistem dengan
menggunakan instrumen yang dimilikinya, dan pengumpulan data sesuai dengan
petunjuk teknis masingmasing sub sistem terkait, misalnya:
• Untuk pengumpulan data pegawai Depkes digunakan formulir data dasar
pegawai dan formulir peremajaan data SIMKA.
• Untuk pengumpulan data latihan digunakan formulir SIDIKLAT.
• Untuk pengumpulan data pendidikan tenaga kesehatan digunakan formulir
SIPTK.
Untuk pengumpulan tenaga kesehatan non PNS diambil dari formulir
SINAKES .
5.4. Pengelolaan Input Integrasi
1. Variabel yang tertera pada tabel 1 merupakan variabel umum yang dapat
dipergunakan bersama dan diintegrasikan dalam SISDMKES, berarti setiap
pemasok bertanggung jawab terhadap keakurasian dan peremajaan datanya
dan sekaligus mengirimkan link ke database. Integrasi yang dikelola SISDMKES .
2. Variabel Pemasok merupakan data dasar dari sub sistem lainnya, berarti
data yang dimiliki bersama ini selanjutnya dihubungkan (relational) dengan
variabellainnya dari setiap sub sistem .
3. Prinsip utama yang diterapkan adalah kebijakan satu pintu (one gate policy)
yang perlu dilaksanakan secara konsisten baik oleh sub pengelola sistem
maupun pengelola SISDMKES
(* Proses Replikasi data dilaksanakan sesuai kebijakan dan kebutuhan
pengembangan sistem)
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
5.5. Pengelolaan Proses Luaran
1. Pengelola SISDMKES melakukan proses luaran variabelvariabel yang
berasal dari lintas sistem yaitu berasal dari 2(dua) atau lebih sistem sesuai
waktu yang ditentukan.
2. Pengelola SISDMKES melaksanakan proses akses luaran SISDMKES
yang telah tersedia pada masingmasing sub sistem; dengan demikian
prinsip kebijakan satu pintu (one gate policy) tetap dilaksanakan dan setiap
sub sistem bertanggung jawab atas luaran yang diproduksinya.
3. Produk luaran yang berasal dari setiap sub sistem dikelola oleh SISDMKES
dalam rangka globalisasi dan percepatan proses melalui hubungan interaktif
dengan masingmasing sub sistem.
4. Setiap sub sistem bertanggung jawab langsung terhadap peremajaan output
yang dikelolanya dan secara otomatis (online) melaksanakan link (proses
interaktif) peremajaan yang ada didalam SISDMKES.
5. Masingmasing sub sistem mempunyai hak akses pada database yang
dipasoknya dengan hak baca (read) dan ubah (write)
6. Garis besar hak akses terhadap database integrasi adalah sebagai berikut:
•
•
•
•
Administrator SISDMKES
Administrator SubSistem
Global User
Sub Sistem User
Full Control
Read all data/output, write data sub sistem
Read selected data/output
Read selected output
Catatan:
Pad a tahap awal pengembangan SISDMKES dimana globalisasilhubungan antar
sistem belum terdukung proses diatas dilaksanakan secara off line (non interaktif)
yaitu transfer file melalui diskette atau internetfile attachment.
Tanggung jawab manajemen proses luaran secara off line mengikuti pol a global /
on line.
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehalan
5.6. Proses Peremajaan Data Integrasi
Peremajaan I updating data menjadi tanggungjawab pengelola sistem di setiap
tingkat administrasi dan didukung oleh software operasional yang telah
disepakati . Frekuensi peremajaan data ke dalam database integrasi dilakukan
setiap saat oleh masingmasing sub sistem. Namun demikian periode analisis
output dilakukan setiap 6 (enam bulan) sekali yaitu pada periode awal tah un
(kondisi 1 Januari) dan kondisi tengah tahun (1 Juli), sesuai pertimbangan
periode kenaikan pangkat yang dilakukan bulan April dan Oktober.
Penjelasan:
• Administrator SISDMKES di Pusdakes mempunyai hak lengkap sehubungan
dengan tanggung jawabnya terhadap transaksi data, untuk kelengkapan
data, updating data maupun proses luaran/tampilan jaringan SISDMKES.
• Administrator Subsistem (SIMKA, SIPTK, SIDIKLAT, SINAKES) mempunyai
hak membaca seluruh database integrasi, namun hak untuk melakukan
updating hanya pada database sub sistemnya saja. la mempunyai hak untuk
mengeluarkan seluruh paket output yang telah di rancang dalam SISDMKES
• Global User (Publik) mempunyai hak untuk mengakses seluruh data integrasi
namun hak mengeluarkan output dibatasi sesuai kesepakatan .
• Subsistem User (Pengguna dari masingmasing sub sisem) hanya
mempunyai hak untuk mengeluarkan output yang standard terbatas pada
bidang terkait.
• Manajemen hak akses ini diatur oleh Pusat Server Depkes di Pusdakes.
Halhal pokok pad a proses peremajaan data adalah:
1. Proses peremajaan data dasar terlaksana secara interaktif setiap saat sesuai
dengan fasilitas yang dimilik SISDMKES dan jaringan sub sistemnya.
2. Kewenangan peremajaan data masinmasing sub sistem hanya terbatas
pada data di lingkungan sub sistem yang dikelola dengan sistem sekuriti
tersendiri .
Petunjuk Teknis Sislem Infonmasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
5.7. Analisis
Halhal yang perlu diperhatikan dalam anal isis SISDMKES adalah:
1. Untuk para pimpinan disusunkan paket baku analisis SISDMKES dan
komponen sub sistemnya yang mudah digunakan untuk membantu proses
pengambilan keputusan, (sehingga dapat diinterpretasi lebih rinci).
2. Analisis lebih mendalam dapat dilakukan oleh ahli statistik melalui dukungan
pengolahan database integrasi sesuai dengan ketentuan dari masingmasing
sub sistem.
5.8. Komunikasi
Komunikasi data database kepegawaian dilakukan secara online dan dapat
ditingkatkan untuk replikasi data sesuai ketersediaan infrastruktur.
Komunikasi data database integrasi dengan lainnya dilakukan dengan
menggunakan fasilitas internet sesuai dengan kebutuhan .
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
SISDMKES & SINAKES
MAIN SERVER
Sf.RI/ER PUSOAXES
ftp
SIDKLAT LM
Mi
SIPTK
セ ェ ャ@
SERVER S!OfKlAT
Wori;atabon
WOfllsCabon
Worlo;stlbon
Gambar 2 : Komunikasi Data Antar Sub Sistem
Adapun langkah cara akses SISDMKES dapat dilihat pada lampiran 2.
5.9. Diseminasi Informasi SI-SDMKES
Diseminasi informasi SISDMKES dilakukan sesuai dengan ketersediaan sumber
daya yang ada. Publikasi hardcopy dan softcopy akan dilakukan oleh masingmasing sub sistem Pusat Data Kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
5.10. Pemeliharaan
Dalam upaya menjaga kesinambungan proses integrasi SI-SDMKES perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Petunjuk Teknis Sistem Infonmasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
1. Kualitas Data; SISDMKES hanya menerima data yang telah divalidasi oleh
masingmasing sub sistem sesuai jadwal yang telah disepakati.
2. Frekuensi Monitoring; Monitoring dilaksanakan setiap saat sesuai kebijakan
dan strategi pengembangan dan atau pembinaan dari SISDMKES dan atau
setiap sub sistem.
3. Back Up Data; Back up data dikeluarkan oleh sub sistem sesuai prosedure
yang berlaku.
Petunjuk Teknis Sistem Infonnasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
BABVI
TUGAS MASING-MASING PENGELOLA
Halhal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan SISDMKES sebagai berikut:
1. Penanggung jawab SIDMKES (system administrator) sesuai dengan kode
etika informatika yang berlaku harus menyimpan kerahasiaan individu dalam
SISDMKES.
2. Untuk mendukung kelancaran integrasi data SISDMKES dilaksanakan
pembinaan terhadap para pengelola sub sistem.
3. Pusdakes menjadi penanggung jawab informasi.
Sedangkan tugas masingmasing sub sistem adalah sebagai berikut:
1. Biro Kepegawaian sebagai pengelola SIMKA dan pemasok SISDMKES.
2.
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan sebagai pengelola SIPTK dan pemasok
SISDMKES.
3. Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai sebagai pengelola SIDIKLAT dan
pemasok SISDMKES .
4. Pusat Data Kesehatan sebagai pengelola SISDMKES dan SINAKES .
6.1. Biro Kepegawaian
6,1.1. Tugas Umum
1. Melaksanakan proses penyediaan data dan informasi kepegawaian Depkes
yang lengkap, cepat dan up to date untuk database integrasi dalam SISDMKES.
2. Melaksanakan konsolidasi manajerial dan teknis dalam jajaran Biro
Kepegawaian (Bagian Tata Usaha Kepegawaian) untuk meningkatkan mutu
Petunjuk Teknis Sistem Infomnasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
dan kesinambungan proses informasi Kepegawaian dan informasi integrasi
dalam SISDMKES.
3. Melaksanakan hubungan komunikasi dan kerjasama dengan pengelola SISDMKES .
6.1.2. Tugas Khusus
1. Melakukan updating data SIMKA setiap saat dan sekaligus mengirimkan
pembaharuannya untuk database integrasi.
2. Melakukan
proses
pengawasan (control) database
dan
produksi
informasi setiap saat dan mengirimkannya sesuai kebutuhan SISDMKES.
3. Mengakses
database
integrasi
dalam
jaringan
SISDMKES
dan
melaksanakan pemeriksaan kembali proses yang diintegrasikan secara
periodik.
4. Mengirimkan informasi kepegawaian bagi konsumsi integrasi SISDMKES
minimal 6(enam) bulan sekali.
5. Berpartisipasi dalam pertemuan teknis pembinaan / komunikasi serta aktif
dalam penyusunan dokumentasi informasi sumber daya manusia bidang
kesehatan .
6. Mengembangkan piranti lunak standard untuk efisiensi dan efektifitas proses
informasi kepegawaian yang dituangkan dalam jajaran Biro Kepegawaian.
6.2. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
6.21. Tugas Umum
1. Melaksanakan proses penyediaan data dan informasi pendidikan tenaga
kesehatan yang lengkap, cepat dan up to date untuk database integrasi SISDMKES dengan berbasis data SIMKA, khusus pegawai Depkes .
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia 8idang Kesehatan
2. Melaksanakan konsolidasi manajerial dan teknis dalam jajaran Pusdiknakes
(Akademi, Sekolah) untuk meningkatkan mutu dan kesinambungan proses
informasi pendidikan tenaga kesehatan dan informasi integrasi dalam SISDMKES.
3. Melaksanakan hubungan komunikasi dan kerja sama dengan pengelola SISDMKES dalam Pusdiknakes.
6.2.2. Tugas Khusus
1. Melakukan akses data dasar SIMKA yang sesuai (match) dengan pengajar
SIPTK melalui jaringan SISDMKES.
2. Melakukan proses output I luaran SIPTK dan mengirimkan produksi yang
akan ditanggung SISDMKES melalui jaringan yang tersedia.
3. Mengakses dan melaksanakan pemeriksaan kembali data! informasi dalam
proses yang diintegrasikan secara periodik.
4. Memproses informasi pendidikan tenaga kesehatan minimal setahun sekali.
5. Berpartisipasi dalam pertemuan teknis pembinaanl komunikasi serta aktif
dalam penyusunan dokumentasi Informasi Sumber Daya Manusia bidang
Kesehatan.
6. Mengembangkan piranti lunak standard untuk efisiensi dan efektivitas proses
Informasi Pendidikan Tenaga Kesehatan yang diterapkan dalam jajaran
Pusdiknakes.
6.3. Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai
6.3.1. Tugas Umum
1. Melakukan proses penyediaan data dan informasi, pendidikan & latihan
pegawai Depkes yang lengkap, cepat dan up to date untuk database
integrasi SISDMKES dengan berbasis data SI MKA.
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
2. Melaksanakan konsolidasi manajerial dan teknis dalam jajaran Pusdiklat
(Bapelkes, BLKM, dll) untuk meningkatkan mutu dan kesinambungan proses
informasi pendidikan & latihan pegawai dalam informasi integrasi dalam SISDMKES.
3. Terlaksana hubungan komunikasi dan kerjasama dengan pengelola SISDMKES.
6..3.2. Tugas Khusus
1. Melakukan akses data dasar SIMKA yang sesuai (match) dengan data
pengajar Depkes yang mengikuti pendidikan dan latihan.
2. Melakukan proses output (Iuaran) SIDIKLAT dan mengirimkan produksi yang
akan ditanggung SISDMKES melalui jaringan yang tersedia.
3. Mengakses dan melaksanakan pemeriksaan kembali data / informasi dalam
proses yang diintegrasikan secara periodik.
4. Memproses informasi pendidikan dan latihan kesehatan minimal setahun
sekali.
5. Berpartisipasi dalam pertemuan teknis pembinaan / komunikasi serta aktif
dalam penyusunan dokumentasi Informasi Sumber Daya Manusia bidang
. Kesehatan.
6. Mengembangkan piranti lunak standard untuk efisiensi dan efektifitas proses
informasi pendidikan dan latihan kesehatan yang diterapkan dalam jajaran
Pusdiklat.
6.4. Pusat Data Kesehatan
6..3.1. Tugas Umum
1. Melaksanakan proses pengelolaan SISDMKES dan SINAKES dalam
jaringan SISDMKES bekerja sama dengan sub sistem lainnya ( SIMKA,
SIPTK, dan SIDIKIAT).
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
2. Khusus pengelolaan SINAKES bertanggung jawab untuk melakukan
peremajaan data tenaga kesehatan non Depkes secara lengkap, cepat dan
akurat dalam jaringan SISDMKES bekerja sama dengan unit lain yang
terkait, misalnya: Organisasi Profesi, Swasta, TNI, dll.
3. Mengatur komunikasi data antar sub sistem di dalam jaringan SISDMKES.
4. Mengelola dan mengembangkan piranti lunak SISDMKES yang searah
dengan pengembangan sub sistem yang ada didalamnya.
5. Bertanggung jawab dalam pembinaan pengembanganSISDMKES dan
bimbingan kepada penanggung jawab sub sistem didalamnya.
6.4.2. Tugas Khusus
1. Memberikan umpan balik proses pengembangan integrasi sub sistem dalam
SISDMKES (ketepatan jadual, kelengkapan data, komunikasi data).
2. Memberikan bimbingan teknis kepada pimpinan pengelola sub sistem dalam
SISDMKES .
3. Melaksanakan proses tayangan luaran dalam media global sesuai jenisl
bentuk yang telah disepakati.
4. Memproduksi luaranl informasi Tenaga Kesehatan non Depkes secara
periodik dengan memperhatikan sumbersumber lain yang tersedia.
5. Menyusun dokumentasi informasi SISDMKES bekerja sama dengan
pengelola sub sistem lainnya .
Pe(1Jnj1Jk Teknis Sis!em Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
BAB VII
SUMBER DAYA PENDUKUNG
Sumber daya manusia kesehatan secara dari setiap jenjang mulai dari tingkat
pusat ke propinsi, kabupatenlkota sampai ke puskesmas untuk mendukung
perencanaan penempatan sumber daya manusia kesehatan secara tepat dan
terarah .
Dalam penerapan integrasi SISDMKES di Pusat dan Daerah tidak harus
menunggu lengkapnya secara operasional ke4 (empat) sub sistem SISDMKES,
namun tergantung pada situasi sumber daya yang dimiliki untuk dapat
mengembangkan standard sistem terintegrasi sesuai pedoman dan petunjuk
teknis SISDMKES. Standarisasi piranti keras dan lunak menjadi tanggung jawab
pengelola SISDMKES di Pusdakes di tingkatkan secara bertahap sesuai
perkembangan IPTEK dan kemampuan infra struktur yang ada untuk mendukung
pengelolaan perlu dipertimbangkan sumber daya sebagai berikut:
•
•
•
•
Sarana
Prasarana
Sumber Daya Manusia
Dana
7.1. Kebutuhan Perangkat Keras (hardware)
Piranti keras disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi yang
distandarisasi Depkes. Untuk dapat mengolah dan mengkomunikasikan data
antar sub sistem diperlukan hardware sebagai berikut:
1. Komputer server, yang akan berfungsi sebagai komputer penyimpan,
pemroses, penyedia dan pendistribusian keseluruhan informasi yang
ditempatkan pada pusatpusat pengolahan data sub sistem.
Spesifikasi Komputer server:
Intel Pentium Pro/lIIl1l; 233 MHz atau lebih tinggi
CPU
32 Bit PCI fast & Wide SCSI
2MB PCI Video Adapter
64MB RAM atau Lebih
512KB Cache
Monitor
SVGA 14 Inch; 0.28 dpi
Pelunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
Harddisk
Drives
LAN Card
Modem
Keyboards & Mouse
6 GB SCSI atau lebih tinggi
32x CDROM Drive
3,5" FDD 1,44MB
ZIP Drive
10/100 T base fast ethernet card
56,6 Kbps
2. Komputer pengguna, yang berfungsi sebagai komputer pengakses,
penyimpan data, dan pemroses pada tingkatan tertentu di sUbsistem dan
atau sistem di atasnya sesuai dengan kebutuhan tertentu.
Spesifikasi komputer pengguna:
CPU
Monitor
Harddisk
Drives
LAN Card
Keyboards & Mouse
Intel Pentium MMXlII/III; 233 MHz atau lebih tinggi
2MB PCI Video Adapter
32MB RAM
512KB Cache
SVGA 14 Inch; 0.28 dpi
4GB IDE atau lebih tinggi
3,5" FDD 1,44MB
10/100 T base fast ethernet card
3. Saluran (line) telpon khusus untuk komunikasi jaringan antar server di luar
gedung Depkes.
Spesifikasi kebutuhan hardware yang baik untuk komputer server maupun
komputer pengguna yang disebutkan di atas adaJah kebutuhan minimal saat
juknis ini dibuat. Kebutuhan tersebut akan berkembang sejalan dengan tuntutan
software yang terus berkembang dan membutuhkan hardware dengan spesifikasi
yang semakin tinggi.
7.2. Kebutuhan Perangkat lunak (software)
Piranti lunak disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi yang
distandarisasi Depkes. Agar pengoperasian SISDMKES dapat berjalan dengan
baik maka di setiap subsistem perlu dibuat 1 disediakan sekurangnya 4 program
apJikasi, yaitu:
1. Program aplikasi untuk menjalankan fungsi penyimpanan data
PetunJuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
2. Program aplikasi untuk menjalankan fungsi pemrosesan data
3. Program aplikasi untuk menjalankan fungsi pembuatan luaran
4. Program aplikasi untuk menjalankan jaringan
Program aplikasi untuk menjalankan fungsi penyimpanan dan program aplikasi
untuk menjalankan pemrosesan data serta program aplikasi untuk menjalankan
fungsi pembuatan luaran disusun berbasis database disesuaikan dengan
kebutuhan masingmasing sub sistem. Hal yang harus diperhatikan adalah
kesamaan dalam mengcreate nama field kunci untuk memudahkan integrasi
disistem yang lebih tinggi.
Program aplikasi jaringan yang digunakan adalah Windows NT dengan dilengkapi
software komunikasi jaringan melalui telpon I internet sejenis FTP.
7.3. Prasarana
Dikelola oleh masingmasing sUbsistem.
7.4. Sumber Daya Manusia
Personel disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggaraan operasional jaringan
integrasi SISDMKES.
7.5. Dana
Dana disesuiakan dengan masterplan mengikuti ketentuan yang berlaku.
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
BAB VIII
EVALUASI
8.1. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan SI.SDMKES ditunjukkan oleh pencapaian tujuan dan sasarannya .
Evaluasi pelaksanaan SISDMKES yang berjalan secara efektif dan efisien,
diukur dengan suatu ukuran tingkat keberhasilan SISDMKES. Hasil evaluasi
dapat diukur secara kuantitatif atau kualitatif. Indikator keberhasilan SISDMKES
adalah: 80% luaran SISDMKES akurat dan tepat waktu.
8.2. Pelaksanaan
Evaluasi SISDMKES dilakukan 6 (enam) bulan sekali dengan memperhatikan
halhal sebagai berikut:
1. Evaluasi dilakukan oleh pejabat yang berwenang atau staf yang ditunjuk di
bawah koordinasi Pusat Data Kesehatan .
2. Evaluasi dilakukan secara rutin atau pada waktuwaktu tertentu bila
diperlukan oleh setiap sub sistem yang ada di dalamnya.
3. Hasil eva/uasi dilaporkan kepada pimpinan dan digunakan untuk
pengambilan keputusan perencanaan pengembangan selanjutnya.
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia 8idang Kesehatan
BABIX
PENUTUP
Petunjuk teknis (Juknis) ini pada dasarnya adalah suatu alat mencapai tujuan .
Dengan demikian keberhasilan segenap proses akan berpulang pad a hasil
produksi informasi SISDMKES yang diharapkan dapat diselenggarakan secara
terintegrasi oleh segenap para pengelolanya.
Setelah tersusun juknis ini, perlu segera ditindak lanjuti dengan pembuatan
software integrasi yang merupakan penghubung proses antar pengelola bagi
produksi informasi SISDMKES yang diharapkan. Pengembangan piranti lunak ini
akan diselenggarakan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan sumber
daya, namun tidak berarti satu sama lain saling tergantung dan menunggu.
Adanya kolaborasi optimal adalah apabila keberhasilan yang ada dinikmati
sebagai keberhasilan bersama.tanpa memandang sedikit banyaknya peran yang
dikontribusikan . Dukungan
kemitraan
dalam
kerjasama
kiranya
dapat
terselenggara dengan seimbang dan konsisten.
Lebih lanjut, penunjukan target waktu untuk implementasi integrasi dilakukan
secara bertahap dan bersamasama secara sistematis dengan hasilhasil yang
diharapkan. Pada gilirannya diharapkan dapat diperoleh produksi informasi SISDMKES yang tersedia dari waktu ke waktu sesuai dengan kebutuhan
pengambilan keputusan manajemen sumber daya manusia bidang kesehatan .
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
LAMP/RAN 1
DAFTAR VARIABEL (ELEMEN DATA) SISDMKES
DIRINCI MENURUT SUB SISTEM PEMASOKNYA
VARIABEL (ELEMEN DATA)
SIMKA
SIDIKLAT
SIPTK
SINAKES
PEGAWAI
NIP
Pemasok
Relasional
Relasional
Relasional
Nama
Pemasok
Relasional
Relasional
Relasional
Relasional
Relasional
Relasional
Gelar
Pemasok
Jenis kelamin
Pemasok
TempaUtgllahir
Pemasok
Agama
Pemasok
Staws kawin
Pemasok
Pendidikan Umum
Pemasok
Unit kerja
Pemasok
Jabatan terakhir
Pemasok
Pangkat/gol terakhir
Pemasok
Pemasok
Jenis Diklat
Lama DikJat
Pemasok
Angka Kredit
Pemasok
Staws sebagai guru
Pemasok
Mata ajaran diajar1
610.69
Ind
p
PETUNJUK TEKNIS
SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
BIDANG KESEHATAN
(SI-SDMKES)
SERI I : INTEGRASI DATA
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PUSAT DATA KESEHATAN
2000
TIM PENYUSUN I KONTRIBUTOR
Pengarah:
Dr. Muharso, SKM
Drg. Kuswartini M Suhel
Dr. Hanafi
Supriyadi, SKM
Dr. Setiawan Soeparan, SKM
Bambang Hartono, SKM , MSc
Pelaksana Pusat:
Chamal Nadjir, Dr, MPH
Dwi Martini, Ora
Erna Surjadi, Drg, MS.APBI
Farida Lukman, Drg, MSc
Hadi Siswanto, DR, MPH
Hary Purwanto, SKM, MKes, MSi
Jenni Broos, Dr, SKM
Maria Sidang Doky, Drg
Munaryo, SKom
Neni Nuraini, SKM, MKes
Nusli Imansyah, SKM
Sabhartini N Nadzir, Dr, MPH
Sigit Wardoyo, Drg, MSc
Siti Kusumawati, SKM, MIS
Tito Sugiharto, MPH
Utik Indrawati, Ora, MKes
Wistianto Wisnu, Dr, MPH
Pelaksana Propinsi:
Kanwil Oepkes Propinsi
H. Asrori Asnawi , Dr, MPH (Sulawesi Selalan)
Budihardjo, Dr, DTM&H, MPH (Jawa Tengah)
Budi Widiastuti , SH (Jawa Tengah)
M. Nadirsyah, Drs (OKI Jakarta)
Muhammad Syafii, Dr (OKI Jakarta)
Sri Rejeki, SKM (Kalimantan Tengah)
Katalog Dalam Terbitan . Departemen Kesehatan RI
610.69
Ind
p
Indonesia. Departemen Kesehatan . Pusat Data Kesehatan
Petunjuk teknis sistem informasi sumber daya bidang
kesehatan (SI·SDMKES) : Seri I : integrasi data
- Jakarta : Departemen Kesehatan RI , 2000
I. Judul
1. HEALTH MANPOWER
2. HEALTH PERSONNEL 3. INFORMATION SYSTEM
KAlA SAMBUTAN
Buku Pedoman Sistem Informasi Sumber Daya Manusia bidang Kesehatan (SISDMKES) yang diterbitkan pada bulan Maret 1999 yang lalu merupakan upaya
pengembangan
sistem
informasi tentang
sumber daya
manusia
bidang
kesehatan yang diarahkan kepada proses terintegrasi. Untuk itu dibutuhkan
suatu kerja sama antar unit kerja terkait dan kejelasan akan proses yang akan
dilaksanakan. Hal ini sangat penting serta merupakan bekal awal keberhasilan.
Buku Petunjuk Teknis SI-SDMKES ini diharapkan dapat membantu tercapainya
persamaan persepsi antar pengelola terkait dan dapat menghindari timbulnya
kesalahpahaman. Dengan terbitnya Buku Petunjuk Teknis ini tidak berarti
berhentinya komunikasi antar pengelola, karena teknologi berkembang terus dan
para pelaksana mengalami fase pembelajaran yang berkembang dari waktu ke
waktu. Untuk itu diharapkan dapat tercipta proses pembinaan dan atau
komunikasi yang berkesinambungan antar para pengelola untuk mendapatkan
hasil yang optimal.
Saya harapkan Buku Petunjuk Teknis ini dapat dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya dan disempurnakan dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi serta pada gilirannya informasi sumber daya manusia di
bidang kesehatan dapat segera dihasilkan sesuai fungsinya untuk memberikan
dukungan manajemen sumber daya manusia bidang kesehatan di Iingkungan
Departemen Kesehatan RI.
Selamat bekerja.
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
KATA PENGANTAR
Sejak diterbitkannya Pedoman Sistem Informasi Sumber Daya Manusia bidang
Kesehatan (SI-SDMKES) sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No.
170/MENKES/SKJIII/1999 tanggal 8 Maret 1999 yang lalu, telah disepakati
pengembangan sistem terintegrasi antara Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (SIMKA), Sistem Informasi Pendidikan Tenaga Kesehatan
(SIPTK), Sistem Informasi Pendidikan dan Latihan (SIDIKLAT), dan Sistem
Informasi Tenaga Kesehatan (SINAKES), yang berturut-turut dikelola oleh Biro
Kepegawaian, Pusdiknakes, Pusdiklat, dan Pusdakes.
Namun disadari pengembangan sistem yang terintegrasi bukanlah suatu hal
yang mudah, hal ini memerlukan kesiapan sumber daya dan persamaan persepsi
antar masing-masing pengelola, sehingga dapat terjadi penyelenggaraan yang
efisien dan efektif karena terciptanya pemakaian data bersama dan
pengembangan subsistem yang saling dukung satu dengan lainnya. Ciri utama
keberhasilan kegiatan secara terintegrasi adalah bila dari persiapan,
perencanaan dan pelaksanaan dilaksanakan secara bersama dan hasilnya
dirasakan manfaatnya secara bersama pula.
Oleh karena itu adanya Petunjuk Teknis pelaksanaan integrasi SI-SDMKES jelas
merupakan suatu hal yang menguntungkan bagi semua pihak, khususnya para
pengelola sub sistem. Dari semua aspek integrasi antara lain prosedur,
perangkat kerasllunak dan data disadari bahwa aspek integrasi data merupakan
hal yang pokok dan mendasar. Maka pada penyusunan Petunjuk Teknis pertama
kali ini penekanan diberikan pada hal tersebut, sedangkan hal lainnya akan
dibahas sesuai dengan kebutuhan.
Petunjuk Teknis ini diharapkan dapat memperjelas tentang substansi yang
diintegrasikan, mekanisme dalam proses integrasi, tugas dan wewenang masingmasing pengelola, sumber daya pendukung yang dibutuhkan dalam proses
integrasi dan cara mengevaluasi proses integrasi yang diharapkan. Dukungan
total dari para pimpinan unit terkait dan komitmen penyelenggara yang
berkesinambungan serta hubungan komunikasi antara pengelola untuk membina
proses yang semakin baik dari waktu ke waktu sangat diperlukan.
Semoga dapat dipergunakan.
ー・「セゥRP
sat
ta Kesehatan
n e ehatan RI
'-'
LvJ
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
DAFTARISI
Kata Sambutan ....................................................... .. ...... ......... .. ....... ........... ..
Kata Pengantar ... ......... ............... ...................................................................
Daftar lsi ........................................................................................................
Daftar Lampiran .............................................................................................
Bab I
Pendahuluan .... .............................................................................
Bab II
Tujuan...........................................................................................
Bab III
Ruang Lingkup ..............................................................................
Bab IV
Substansi Data ............... ...............................................................
Bab V
Mekanisme Integrasi Data... .................... ...................... ................
Bab VI
Tugas Masing-Masing Pengelola .......... .... .............. ....... ......... ... ...
Bab VII Sumber Daya Pendukung ........................ .....................................
Bab VIII Evaluasi .........................................................................................
Bab IX
Penutup... .......... .... ......... ....... ......... ....... ...... ..... .......... .... ..... .... ......
Lampiran .......................................................................................................
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
iii
v
vii
1
3
4
5
10
18
23
26
27
29
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Daftar Variabel (Elemen Data) SI-SDMKES Dirinci Menurut
Pemasoknya
Lampiran 2
Cara Akses FTP
Lampiran 3
Luaran SI-SDMKES
Lampiran 4
Luaran SINAKES
Lampiran 5
Luaran SIMKA
Lampiran 6
Luaran SIDIKLAT
Lampiran 7
Luaran SIPTK
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber ::Jaya Manusia Bidang Kesehatar.
BABI
PENDAHULUAN
Pada tanggal 8 Maret 1999 telah diterbitkan Buku Pedoman Sistem Informasi
Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan (SI-SDMKES) melalui Surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 170/MENKES/SKlIII/1999. Pedoman ini diterbitkan
dalam upaya melakukan pengelolaan tenaga kesehatan selama ini, beberapa unit
kerja tersebut mengembangkan Sistem Informasi terkail.
Biro Kepegawaian mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
(SIMKA), Pus at Pendidikan dan Latihan Pegawai mengembangkan Sistem
Informasi Pendidikan dan Latihan Pegawai (SIDIKLAT), Pusat Pendidikan
Tenaga Kesehatan mengembangkan Sistem Informasi Pendidikan Tenaga
Kesehatan (SIPTK), dan Pusat Data kesehatan mengembangkan Sistem
Informasi tenaga Kesehatan (SINAKES), yaitu mencakup profesi kesehatan
bukan pegawai Departemen Kesehatan.
Pengelolaan sumber daya manusia kesehatan pad a umumnya dilakukan oleh
beberapa unit kerja di Departemen Kesehatan, meliputi kegiatan perencanaan,
produksi, pelatihan, pengembangan, dan pendayagunaan.
(1) Kegiatan Perencanaan dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Unit-unit
pengelola kepegawaian serta unit teknis lainnya sesuai dengan kebutuhan .
(2) Kegiatan Pengelolaan Pegawai dilakukan oleh Biro Kepegawaian dan unitunit pengelola Kepegawaian lainnya .
(3) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai dikelola oleh Pusat Pendidikan
dan Latihan Pegawai
(4) Kegiatan Penyediaan Tenaga kesehatan dilakukan oleh Pusat Pendidikan
Tenaga Kesehatan dan UPTnya (sekolahsekolah kesehatan).
(5) Kegiatan Pengelolaan Tenaga Kesehatan nonDepkec; (SINAKES) dikelola
oleh Pusat Data Kesehatan .
Petunjuk Teknis Sistem informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
(6) Bagian Kepegawaian unit kerja lainnya sebagai pelaksana operasional.
Adanya unit organisasi yang akan muncul dan berkaitan dengan pengelolaan SISDMKES akan diatur kemudian.
Untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas pengelolaan sistem informasi
sumber daya manusia ke empat sub sistem informasi tersebut perlu
diintegrasikan ke dalam satu sistem.
Manfaat integrasi sistem ini adalah:
a) Menghindari duplikasi data yang dikumpulkan sehingga pengumpulan data
maupun pengelolaannya lebih efisien.
b) Tidak ada duplikasi data (redundancy).
c) Adanya penggunaan data bersama (data sharing) dan sumber daya bersama
(resources sharing).
Tidak adanya integrasi akan mengakibatkan inkonsistensi data antar informasi
sejenis dan tidak efisien karen a dikelola oleh beberapa fihak serta pengumpulan
data yang dilaksanakan oleh masingmasing fihak tidak dapat menghasilkan
informasi komprehensif yang mencakup komponen beberapa sub sistem.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, keberhasilan integrasi ini sangat
bergantung pada komitmen yang tinggi dari para penanggung jawab dan
pengelola sub sistem informasi. Bentuk komitmen tersebut diwujudkan dalam
penggunaan data bersama, maupun penggunaan sumberdaya bersama untuk
memperoleh efisiensi sesuai prosedur integrasi yang disepakati bersama.
Pada proses integrasi ini, aspek data dirasakan merupakan hal yang paling
penting untuk dibahas secara khusus. Oleh karena itu buku petunjuk teknis yang
disusun pertama kali ini dinamakan Petunjuk Teknis SI-SDMKES, Seri I:
Integrasi Data.
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
BABII
TUlUAN
Atas dasar pertimbangan diatas perlu disusun suatu Petunjuk Teknis Integrasi
Data yang merupakan penjabaran operasional Buku Pedoman SISDMKES.
2.1. Tujuan Umum
Sebagai acuan operasional proses integrasi SISDMKES untuk menghasilkan
luaran data/informasi yang komprehensif dan lengkap, akurat, dan tepat waktu
dalam rangka mendukung pengambilan keputusan di bidang manajemen Sumber
Daya Manusia bidang Kesehatan.
2.2. Tujuan Khusus
1. Tersedianya suatu acuan yang dapat digunakan oleh para pengelola SISDMKES dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya dalam
proses integrasi SISDMKES.
2. Tersedianya kejelasan mekanisme pengelolaan proses integrasi SISDMKES .
3. Terpeliharanya komitmen yang tinggi dalam pelaksanaan integrasi SISDMKES yang berkesinambungan .
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
BAB III
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup petunjuk teknis integrasi ini meliputi:
a. Substansi atau muatan yang akan diintegrasikan dari masingmas ing sub
sistem (SIMKA, SIPTK, SIDIKLAT, dan SINAKES).
b. Mekanisme integrasi yang meliputi mekanisme pengumpulan data integrasi
dari
masingmasing
sub
sistem,
pengelolaan
data
integrasi
dan
pemeliharaannya , serta proses data integrasi agar menghasilkan luaran yang
komprehensif.
c. Tugas dan wewenang masingmasing unit pengelola dalam proses integrasi.
d. Sumber daya pendukung proses integrasi.
e. Cara evaluasi proses integrasi SISDMKES.
Petunjuk Teknis Sislem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
BABIV
SUBSTANSI DATA
4.1. Jenis data yang diintegrasikan
Database integrasi SISDMKES merupakan kumpulan data yang berasal dari
masingmasing sub sistem yang dihubungkan sedemikian rupa dengan teknik
informatika .
Adanya sumber datal informasi yang berasal dari penelitian, survei dan lainlain
merupakan input tambahan bagi anal isis output dan apabila tidak dapat diperoleh
dari
subsistem
SISDMKES,
akan
diatur kemudian
dalam
prosedur
pengembangan SISDMKES.
Prasyarat agar data dari masingmasing sub sistem dapat diintegrasikan adalah:
1. Terdapat sebagian struktur data yang sama, sehingga variabellelemen data
dapat dihubungkan secara relational, Variabel kunci
(Key Variable)
integrasi adalah: Nama, NIP, Tgl-Lahir, khusus untuk Pegawai Negeri Sipil
(PNS). SISDMKES akan dihubungkan secara relational melalui 3 (tiga)
elemen data kunci ini. NIP digunakan sebagai variabel kunci untuk identitas ,
karena basis data SISDMKES adalah SIMKA (Data PNS Depkes), maka
dapat direlasionalkan dengan Pegawai Depkes yang juga bekerja di swasta,
atau yang bekerja melaksanakan praktek profesinya, atau yang bekerja
sebagai guru/pengajar di institusi pendidikan dan sebagainya . Varia bel
identitas untuk TNI dan POLRI menggunakan NRP, sedangkan untuk
Pegawai Tidak Tetap (PTT) menggunakan NRPTT, dan variabel identitas
selain yang telah disebutkan di atas akan menggunakan Nomor Induk
Karyawan (NIK) yang berlaku di masingmasing instansi.
2. Adanya variabell elemen data yang dapat dihubungkan secara relasional.
3. Adanya kodefikasi yang standard .
Daftar variabel secara rinci dapat dilihat pada lampiran 1.
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya ManU3ia Bidang Kesehatan
Secara umum data yang dikumpulkan oleh masingmasing sub sistem meliputi
kelompok variabel/elemen data sebagai berikut:
a . Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian SIMKA) meliputi beberapa
identitas kepegawaian, tempat bekerja, dan riwayat pegawai.
b. Sistem Informasi Pendidikan dan Latihan Pegawai (SIDIKLAT) meliputi
Identitas wilayah, kepegawaian, dan diklat yang pernah diikuti.
c. Sistem Informasi Pendidikan Tenaga Kesehatan (SIPTK) meliputi data
umum, fasilitas, peserta didikllulusan, tenaga pengajar, proses belajar
mengajar, pemb.inaan, dan wilayah sekolah kesehatan.
d. Sistem Informasi Tenaga Kesehatan (SfNAKES) meliputi data umum,
praktek, dan keanggotaan tenaga kesehatan non pegawai depkes.
Penambahan variabel input diperbolehkan sepanjan g tidak mengurangi variabef
dasar yang telah ditetapkan dan mengikuti tata laksana yang dibuat oleh
pengelola masingmasing sub sistem .
4.2. lenis Luaran
1. Halhal pokok dalam luaran integrasi yang perlu diperhatikan adalah:
•
Luaran merupakan gabungan dari variabel sub sistem (SIMKA, SIPTK,
SIDIKLAT, SINAKES)
•
Output yang telah diproduksi sub sistem tidak perlu dibuat lagi oleh SISDMKES .
•
Setiap produksi output mengacu pada tanggal proses untuk menjamin
akurasi.
• Output yang belum tercakup dalam 4 sub sistem akan dikelola oleh SISDMKES .
2. Jenis luaran atau informasi yang dihasilkan SISDMKES dapat dibagi dalam
dua kelompok besar yaitu:
Pelunjuk Teknis Sislem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehalan
a. Luaran data atau informasi yang berasal dari olahan database integrasi
SISDMKES dan di tayangkan oleh SISDMKES adalah sebagai berikut:
1) Jumlah lulusan pendidikan tenaga kesehatan yang tidak terserap.
2) Perbandingan jumlah tenaga kesehatan yang diproduksi dengan
yang didayagunakan.
3) Perbandingan jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan dengan
yang direncanakan
4) Perbandingan jumlah tenaga kesehatan yang diproduksi dengan
yang direncanakanserta yang didayagunakan .
5) Perbandingan jumlah tenaga kesehatan yang telah mengikuti Diklat
penjenjangan dengan jumlah yang telah menduduki jabatan yang
sesuai .
6) Jumlah tenaga kesehatan di Indonesia menurut status dan instansi
induk
7) Jumlah tenaga kesehatan yang masih bekerja di bidang kesehatan .
b. Luaran data atau informasi SISDMKES yang dihasilkan oleh masingmasing sub sistem yaitu berasal dari:
1) Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMKA)
a) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Institusi/Unit Kerja dan Jenis
Tenaga
b) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Propinsi dan Jenis Tenaga
c) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten dan Jenis
Tenaga di Propinsi
d) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Gender dan Jenis Tenaga
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
e) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Propinsi dan Strata
Pendidikan
f)
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kab/Kota dan Strata
Pendidikan
g) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Propinsi dan Masa Kerja
h) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kab/Kota dan Masa Kerja
i)
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Propinsi dan Umur
j)
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota dan Umur
k) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Status Praktek dan Jenis
Tenaga
I)
Jumlah Pegawai Depkes Menurut Propinsi dan Strata Pendidikan
m) Jumlah Pegawai Depkes yang akan pensiun 10 tahun kedepan
menurut Strata pendidikan dan lokasi
2) Sistem Informasi Pendidikan dan Latihan Pegawai (SIDIKLAT)
a) Sebaran kapasitas ketenagaan menurut unit organisasi dan
kelompok jenis Diklat
b) Sebaran kapasitas ketenagaan berdasarkan Diklat Teknik
Pelayanan Kesehatan dan jenis tenaga
c) Sebaran
kapasitas
ketenagaan berdasarkan Diklat Teknik
Pembinaan Kesehatan dan jenis tenaga
d) Sebaran kapasitas ketenagaan berdasarkan Diklat Teknik
Pencegahan Penyakit dan jenis tenaga
3) Sistem Informasi Pendidikan Tenaga Kesehatan (SIPTK)
Petunjuk Teknis Sistem Infonnasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
a) Persebaran institusi pendidikan tenaga kesehatan per propinsi
menurut jenis pendidikan
b) Jumlah lulusan pendidikan tenaga kesehatn menu rut jenis
kelamin per jenis institusi dan jenjang pendidikan.
c) Jumlah peserta didik pendidikan tenaga kesehatan menurut jenis
institusi, jenjang pendidikan dan jenis kelamin .
4) Sistem Informasi Tenaga Kesehatan (SINAKES)
a) Penyebaran profesi tenaga kesehatan praktek untuk pelayanan
kesehatan .yang bekerja pada:
•
•
•
•
•
•
•
Oepkes
Pelayanan kesehatan pemerintah/swasta
Pendidikan pemerintah/swasta
Peneltian pemerintah/swasta
Konsultan pemerintah/swasta
ABRI
Jasa pemerintah/swasta
•
011
b) Penyebaran profesi tenaga kesehatan berdasarkan jenis tenaga
• Praktek
• Non praktek
c) Jumlah tenaga kesehatan paska PTT yang bekerja pada fasilitas
non Oepkes
d) Jumlah lulu san pendidikan tenaga kesehatan yang bekerja pada
fasilitas non Oepkes.
Secara garis besar luaran atau informasi tersebut diatas diharapkan dapat
memenuhi luaran informasi yang dibutuhkan dalam hal perencanaan, produksi
tenaga, pendayagunaan tenaga dan pengembangannya.
Petunjuk Teknis Sistem Infonnasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
BABV
MEKANISME INTEGRASI DATA
Mekani srne ya ng dirnaksudkan dalam petunjuk teknis ini adalah berbagai aturan
atau latacara yang disepakati dan digunakan bersarna dalam hal pen gumpulan
data , pengelolaan database integrasi, maupun dalam proses database integrasi
menjadi luaran yang diinginkan, termasuk didalamn ya aturan akses data serta
aturan pemeliharaannya.
5.1. Hal-Hal Pokok yang Perlu Diperhatikan
1. Hubungan proses antar sub sistem diatur oleh SISDMKES dan disesuaikan
dengan kesepakatan serta di dukung oleh teknologi yang sesuai.
2. Penentuan akses data input tergantung dari pengaturan masingmasing
pengelola sub sistem.
3. Akses terhadap output / informasi statistik dapat dilaksanakan oleh seluruh
pengguna, sedangkan output individual diatur sesuai dengan fasilitas yang
tersedia dan didukung oleh sistem sekuritas.
5.2. Alur Data Integrasi SI-SDMKES
1. Alur data SISDMKES secara timbal balik mengalir dari sumber data yaitu
dari masingmasing data base sUbsistem ke database integrasi dan secara
otomatis setiap kali peremajaan.
2. Metode yang dipergunakan adalah dengan menggunakan teknologi FTP (fil e
transfer protokol) oleh administrator database SISDMKES bekerjasama
dengan administrator database masingmasing subsistem.
3. Pengggunaan teknologi komunikasi data disesuaikan secara sistematis
sesuai kesepakatan bersama dengan infrastruktur komunikasi data yang ada,
dan dengan pengawasan secara bertahap .
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
SIMKA
SIDIKLAT
/
Database
SI SDM
SINAKES
siptセ
/1 co:" iセ@
1
Gambar 1 : Alur Integrasi Data SISDMKES
Dari gambar ini terlihat bahwa masingmasing komponen sistem (SIMKA.
SIDIKLAT. SIPTK, dan SINAKES) melaksanakan proses komunikasi data dan
memberikan kontribusi bag! pembentukan basis data integrasi SISDMKES .
Beberapa variabel dipasok oleh sistem tertentu (PEMASOK), sedangkan sistem
lain akan mengaksesnya melalui jaringan (Hubungan
Relational) . Proses
penyajian laporan akan diselenggarakan pada pusat server SISDMKES yang
dikelola oleh Pusdakes (kini Pusat Data dan Informasi Kesehatan) .
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
5.3. Proses Pengllmpulan Data
Pengumpulan data dilakukan oleh masingmasing sub sistem dengan
menggunakan instrumen yang dimilikinya, dan pengumpulan data sesuai dengan
petunjuk teknis masingmasing sub sistem terkait, misalnya:
• Untuk pengumpulan data pegawai Depkes digunakan formulir data dasar
pegawai dan formulir peremajaan data SIMKA.
• Untuk pengumpulan data latihan digunakan formulir SIDIKLAT.
• Untuk pengumpulan data pendidikan tenaga kesehatan digunakan formulir
SIPTK.
Untuk pengumpulan tenaga kesehatan non PNS diambil dari formulir
SINAKES .
5.4. Pengelolaan Input Integrasi
1. Variabel yang tertera pada tabel 1 merupakan variabel umum yang dapat
dipergunakan bersama dan diintegrasikan dalam SISDMKES, berarti setiap
pemasok bertanggung jawab terhadap keakurasian dan peremajaan datanya
dan sekaligus mengirimkan link ke database. Integrasi yang dikelola SISDMKES .
2. Variabel Pemasok merupakan data dasar dari sub sistem lainnya, berarti
data yang dimiliki bersama ini selanjutnya dihubungkan (relational) dengan
variabellainnya dari setiap sub sistem .
3. Prinsip utama yang diterapkan adalah kebijakan satu pintu (one gate policy)
yang perlu dilaksanakan secara konsisten baik oleh sub pengelola sistem
maupun pengelola SISDMKES
(* Proses Replikasi data dilaksanakan sesuai kebijakan dan kebutuhan
pengembangan sistem)
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
5.5. Pengelolaan Proses Luaran
1. Pengelola SISDMKES melakukan proses luaran variabelvariabel yang
berasal dari lintas sistem yaitu berasal dari 2(dua) atau lebih sistem sesuai
waktu yang ditentukan.
2. Pengelola SISDMKES melaksanakan proses akses luaran SISDMKES
yang telah tersedia pada masingmasing sub sistem; dengan demikian
prinsip kebijakan satu pintu (one gate policy) tetap dilaksanakan dan setiap
sub sistem bertanggung jawab atas luaran yang diproduksinya.
3. Produk luaran yang berasal dari setiap sub sistem dikelola oleh SISDMKES
dalam rangka globalisasi dan percepatan proses melalui hubungan interaktif
dengan masingmasing sub sistem.
4. Setiap sub sistem bertanggung jawab langsung terhadap peremajaan output
yang dikelolanya dan secara otomatis (online) melaksanakan link (proses
interaktif) peremajaan yang ada didalam SISDMKES.
5. Masingmasing sub sistem mempunyai hak akses pada database yang
dipasoknya dengan hak baca (read) dan ubah (write)
6. Garis besar hak akses terhadap database integrasi adalah sebagai berikut:
•
•
•
•
Administrator SISDMKES
Administrator SubSistem
Global User
Sub Sistem User
Full Control
Read all data/output, write data sub sistem
Read selected data/output
Read selected output
Catatan:
Pad a tahap awal pengembangan SISDMKES dimana globalisasilhubungan antar
sistem belum terdukung proses diatas dilaksanakan secara off line (non interaktif)
yaitu transfer file melalui diskette atau internetfile attachment.
Tanggung jawab manajemen proses luaran secara off line mengikuti pol a global /
on line.
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehalan
5.6. Proses Peremajaan Data Integrasi
Peremajaan I updating data menjadi tanggungjawab pengelola sistem di setiap
tingkat administrasi dan didukung oleh software operasional yang telah
disepakati . Frekuensi peremajaan data ke dalam database integrasi dilakukan
setiap saat oleh masingmasing sub sistem. Namun demikian periode analisis
output dilakukan setiap 6 (enam bulan) sekali yaitu pada periode awal tah un
(kondisi 1 Januari) dan kondisi tengah tahun (1 Juli), sesuai pertimbangan
periode kenaikan pangkat yang dilakukan bulan April dan Oktober.
Penjelasan:
• Administrator SISDMKES di Pusdakes mempunyai hak lengkap sehubungan
dengan tanggung jawabnya terhadap transaksi data, untuk kelengkapan
data, updating data maupun proses luaran/tampilan jaringan SISDMKES.
• Administrator Subsistem (SIMKA, SIPTK, SIDIKLAT, SINAKES) mempunyai
hak membaca seluruh database integrasi, namun hak untuk melakukan
updating hanya pada database sub sistemnya saja. la mempunyai hak untuk
mengeluarkan seluruh paket output yang telah di rancang dalam SISDMKES
• Global User (Publik) mempunyai hak untuk mengakses seluruh data integrasi
namun hak mengeluarkan output dibatasi sesuai kesepakatan .
• Subsistem User (Pengguna dari masingmasing sub sisem) hanya
mempunyai hak untuk mengeluarkan output yang standard terbatas pada
bidang terkait.
• Manajemen hak akses ini diatur oleh Pusat Server Depkes di Pusdakes.
Halhal pokok pad a proses peremajaan data adalah:
1. Proses peremajaan data dasar terlaksana secara interaktif setiap saat sesuai
dengan fasilitas yang dimilik SISDMKES dan jaringan sub sistemnya.
2. Kewenangan peremajaan data masinmasing sub sistem hanya terbatas
pada data di lingkungan sub sistem yang dikelola dengan sistem sekuriti
tersendiri .
Petunjuk Teknis Sislem Infonmasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
5.7. Analisis
Halhal yang perlu diperhatikan dalam anal isis SISDMKES adalah:
1. Untuk para pimpinan disusunkan paket baku analisis SISDMKES dan
komponen sub sistemnya yang mudah digunakan untuk membantu proses
pengambilan keputusan, (sehingga dapat diinterpretasi lebih rinci).
2. Analisis lebih mendalam dapat dilakukan oleh ahli statistik melalui dukungan
pengolahan database integrasi sesuai dengan ketentuan dari masingmasing
sub sistem.
5.8. Komunikasi
Komunikasi data database kepegawaian dilakukan secara online dan dapat
ditingkatkan untuk replikasi data sesuai ketersediaan infrastruktur.
Komunikasi data database integrasi dengan lainnya dilakukan dengan
menggunakan fasilitas internet sesuai dengan kebutuhan .
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
SISDMKES & SINAKES
MAIN SERVER
Sf.RI/ER PUSOAXES
ftp
SIDKLAT LM
Mi
SIPTK
セ ェ ャ@
SERVER S!OfKlAT
Wori;atabon
WOfllsCabon
Worlo;stlbon
Gambar 2 : Komunikasi Data Antar Sub Sistem
Adapun langkah cara akses SISDMKES dapat dilihat pada lampiran 2.
5.9. Diseminasi Informasi SI-SDMKES
Diseminasi informasi SISDMKES dilakukan sesuai dengan ketersediaan sumber
daya yang ada. Publikasi hardcopy dan softcopy akan dilakukan oleh masingmasing sub sistem Pusat Data Kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
5.10. Pemeliharaan
Dalam upaya menjaga kesinambungan proses integrasi SI-SDMKES perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Petunjuk Teknis Sistem Infonmasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
1. Kualitas Data; SISDMKES hanya menerima data yang telah divalidasi oleh
masingmasing sub sistem sesuai jadwal yang telah disepakati.
2. Frekuensi Monitoring; Monitoring dilaksanakan setiap saat sesuai kebijakan
dan strategi pengembangan dan atau pembinaan dari SISDMKES dan atau
setiap sub sistem.
3. Back Up Data; Back up data dikeluarkan oleh sub sistem sesuai prosedure
yang berlaku.
Petunjuk Teknis Sistem Infonnasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
BABVI
TUGAS MASING-MASING PENGELOLA
Halhal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan SISDMKES sebagai berikut:
1. Penanggung jawab SIDMKES (system administrator) sesuai dengan kode
etika informatika yang berlaku harus menyimpan kerahasiaan individu dalam
SISDMKES.
2. Untuk mendukung kelancaran integrasi data SISDMKES dilaksanakan
pembinaan terhadap para pengelola sub sistem.
3. Pusdakes menjadi penanggung jawab informasi.
Sedangkan tugas masingmasing sub sistem adalah sebagai berikut:
1. Biro Kepegawaian sebagai pengelola SIMKA dan pemasok SISDMKES.
2.
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan sebagai pengelola SIPTK dan pemasok
SISDMKES.
3. Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai sebagai pengelola SIDIKLAT dan
pemasok SISDMKES .
4. Pusat Data Kesehatan sebagai pengelola SISDMKES dan SINAKES .
6.1. Biro Kepegawaian
6,1.1. Tugas Umum
1. Melaksanakan proses penyediaan data dan informasi kepegawaian Depkes
yang lengkap, cepat dan up to date untuk database integrasi dalam SISDMKES.
2. Melaksanakan konsolidasi manajerial dan teknis dalam jajaran Biro
Kepegawaian (Bagian Tata Usaha Kepegawaian) untuk meningkatkan mutu
Petunjuk Teknis Sistem Infomnasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
dan kesinambungan proses informasi Kepegawaian dan informasi integrasi
dalam SISDMKES.
3. Melaksanakan hubungan komunikasi dan kerjasama dengan pengelola SISDMKES .
6.1.2. Tugas Khusus
1. Melakukan updating data SIMKA setiap saat dan sekaligus mengirimkan
pembaharuannya untuk database integrasi.
2. Melakukan
proses
pengawasan (control) database
dan
produksi
informasi setiap saat dan mengirimkannya sesuai kebutuhan SISDMKES.
3. Mengakses
database
integrasi
dalam
jaringan
SISDMKES
dan
melaksanakan pemeriksaan kembali proses yang diintegrasikan secara
periodik.
4. Mengirimkan informasi kepegawaian bagi konsumsi integrasi SISDMKES
minimal 6(enam) bulan sekali.
5. Berpartisipasi dalam pertemuan teknis pembinaan / komunikasi serta aktif
dalam penyusunan dokumentasi informasi sumber daya manusia bidang
kesehatan .
6. Mengembangkan piranti lunak standard untuk efisiensi dan efektifitas proses
informasi kepegawaian yang dituangkan dalam jajaran Biro Kepegawaian.
6.2. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
6.21. Tugas Umum
1. Melaksanakan proses penyediaan data dan informasi pendidikan tenaga
kesehatan yang lengkap, cepat dan up to date untuk database integrasi SISDMKES dengan berbasis data SIMKA, khusus pegawai Depkes .
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia 8idang Kesehatan
2. Melaksanakan konsolidasi manajerial dan teknis dalam jajaran Pusdiknakes
(Akademi, Sekolah) untuk meningkatkan mutu dan kesinambungan proses
informasi pendidikan tenaga kesehatan dan informasi integrasi dalam SISDMKES.
3. Melaksanakan hubungan komunikasi dan kerja sama dengan pengelola SISDMKES dalam Pusdiknakes.
6.2.2. Tugas Khusus
1. Melakukan akses data dasar SIMKA yang sesuai (match) dengan pengajar
SIPTK melalui jaringan SISDMKES.
2. Melakukan proses output I luaran SIPTK dan mengirimkan produksi yang
akan ditanggung SISDMKES melalui jaringan yang tersedia.
3. Mengakses dan melaksanakan pemeriksaan kembali data! informasi dalam
proses yang diintegrasikan secara periodik.
4. Memproses informasi pendidikan tenaga kesehatan minimal setahun sekali.
5. Berpartisipasi dalam pertemuan teknis pembinaanl komunikasi serta aktif
dalam penyusunan dokumentasi Informasi Sumber Daya Manusia bidang
Kesehatan.
6. Mengembangkan piranti lunak standard untuk efisiensi dan efektivitas proses
Informasi Pendidikan Tenaga Kesehatan yang diterapkan dalam jajaran
Pusdiknakes.
6.3. Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai
6.3.1. Tugas Umum
1. Melakukan proses penyediaan data dan informasi, pendidikan & latihan
pegawai Depkes yang lengkap, cepat dan up to date untuk database
integrasi SISDMKES dengan berbasis data SI MKA.
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
2. Melaksanakan konsolidasi manajerial dan teknis dalam jajaran Pusdiklat
(Bapelkes, BLKM, dll) untuk meningkatkan mutu dan kesinambungan proses
informasi pendidikan & latihan pegawai dalam informasi integrasi dalam SISDMKES.
3. Terlaksana hubungan komunikasi dan kerjasama dengan pengelola SISDMKES.
6..3.2. Tugas Khusus
1. Melakukan akses data dasar SIMKA yang sesuai (match) dengan data
pengajar Depkes yang mengikuti pendidikan dan latihan.
2. Melakukan proses output (Iuaran) SIDIKLAT dan mengirimkan produksi yang
akan ditanggung SISDMKES melalui jaringan yang tersedia.
3. Mengakses dan melaksanakan pemeriksaan kembali data / informasi dalam
proses yang diintegrasikan secara periodik.
4. Memproses informasi pendidikan dan latihan kesehatan minimal setahun
sekali.
5. Berpartisipasi dalam pertemuan teknis pembinaan / komunikasi serta aktif
dalam penyusunan dokumentasi Informasi Sumber Daya Manusia bidang
. Kesehatan.
6. Mengembangkan piranti lunak standard untuk efisiensi dan efektifitas proses
informasi pendidikan dan latihan kesehatan yang diterapkan dalam jajaran
Pusdiklat.
6.4. Pusat Data Kesehatan
6..3.1. Tugas Umum
1. Melaksanakan proses pengelolaan SISDMKES dan SINAKES dalam
jaringan SISDMKES bekerja sama dengan sub sistem lainnya ( SIMKA,
SIPTK, dan SIDIKIAT).
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
2. Khusus pengelolaan SINAKES bertanggung jawab untuk melakukan
peremajaan data tenaga kesehatan non Depkes secara lengkap, cepat dan
akurat dalam jaringan SISDMKES bekerja sama dengan unit lain yang
terkait, misalnya: Organisasi Profesi, Swasta, TNI, dll.
3. Mengatur komunikasi data antar sub sistem di dalam jaringan SISDMKES.
4. Mengelola dan mengembangkan piranti lunak SISDMKES yang searah
dengan pengembangan sub sistem yang ada didalamnya.
5. Bertanggung jawab dalam pembinaan pengembanganSISDMKES dan
bimbingan kepada penanggung jawab sub sistem didalamnya.
6.4.2. Tugas Khusus
1. Memberikan umpan balik proses pengembangan integrasi sub sistem dalam
SISDMKES (ketepatan jadual, kelengkapan data, komunikasi data).
2. Memberikan bimbingan teknis kepada pimpinan pengelola sub sistem dalam
SISDMKES .
3. Melaksanakan proses tayangan luaran dalam media global sesuai jenisl
bentuk yang telah disepakati.
4. Memproduksi luaranl informasi Tenaga Kesehatan non Depkes secara
periodik dengan memperhatikan sumbersumber lain yang tersedia.
5. Menyusun dokumentasi informasi SISDMKES bekerja sama dengan
pengelola sub sistem lainnya .
Pe(1Jnj1Jk Teknis Sis!em Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
BAB VII
SUMBER DAYA PENDUKUNG
Sumber daya manusia kesehatan secara dari setiap jenjang mulai dari tingkat
pusat ke propinsi, kabupatenlkota sampai ke puskesmas untuk mendukung
perencanaan penempatan sumber daya manusia kesehatan secara tepat dan
terarah .
Dalam penerapan integrasi SISDMKES di Pusat dan Daerah tidak harus
menunggu lengkapnya secara operasional ke4 (empat) sub sistem SISDMKES,
namun tergantung pada situasi sumber daya yang dimiliki untuk dapat
mengembangkan standard sistem terintegrasi sesuai pedoman dan petunjuk
teknis SISDMKES. Standarisasi piranti keras dan lunak menjadi tanggung jawab
pengelola SISDMKES di Pusdakes di tingkatkan secara bertahap sesuai
perkembangan IPTEK dan kemampuan infra struktur yang ada untuk mendukung
pengelolaan perlu dipertimbangkan sumber daya sebagai berikut:
•
•
•
•
Sarana
Prasarana
Sumber Daya Manusia
Dana
7.1. Kebutuhan Perangkat Keras (hardware)
Piranti keras disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi yang
distandarisasi Depkes. Untuk dapat mengolah dan mengkomunikasikan data
antar sub sistem diperlukan hardware sebagai berikut:
1. Komputer server, yang akan berfungsi sebagai komputer penyimpan,
pemroses, penyedia dan pendistribusian keseluruhan informasi yang
ditempatkan pada pusatpusat pengolahan data sub sistem.
Spesifikasi Komputer server:
Intel Pentium Pro/lIIl1l; 233 MHz atau lebih tinggi
CPU
32 Bit PCI fast & Wide SCSI
2MB PCI Video Adapter
64MB RAM atau Lebih
512KB Cache
Monitor
SVGA 14 Inch; 0.28 dpi
Pelunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
Harddisk
Drives
LAN Card
Modem
Keyboards & Mouse
6 GB SCSI atau lebih tinggi
32x CDROM Drive
3,5" FDD 1,44MB
ZIP Drive
10/100 T base fast ethernet card
56,6 Kbps
2. Komputer pengguna, yang berfungsi sebagai komputer pengakses,
penyimpan data, dan pemroses pada tingkatan tertentu di sUbsistem dan
atau sistem di atasnya sesuai dengan kebutuhan tertentu.
Spesifikasi komputer pengguna:
CPU
Monitor
Harddisk
Drives
LAN Card
Keyboards & Mouse
Intel Pentium MMXlII/III; 233 MHz atau lebih tinggi
2MB PCI Video Adapter
32MB RAM
512KB Cache
SVGA 14 Inch; 0.28 dpi
4GB IDE atau lebih tinggi
3,5" FDD 1,44MB
10/100 T base fast ethernet card
3. Saluran (line) telpon khusus untuk komunikasi jaringan antar server di luar
gedung Depkes.
Spesifikasi kebutuhan hardware yang baik untuk komputer server maupun
komputer pengguna yang disebutkan di atas adaJah kebutuhan minimal saat
juknis ini dibuat. Kebutuhan tersebut akan berkembang sejalan dengan tuntutan
software yang terus berkembang dan membutuhkan hardware dengan spesifikasi
yang semakin tinggi.
7.2. Kebutuhan Perangkat lunak (software)
Piranti lunak disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi yang
distandarisasi Depkes. Agar pengoperasian SISDMKES dapat berjalan dengan
baik maka di setiap subsistem perlu dibuat 1 disediakan sekurangnya 4 program
apJikasi, yaitu:
1. Program aplikasi untuk menjalankan fungsi penyimpanan data
PetunJuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
2. Program aplikasi untuk menjalankan fungsi pemrosesan data
3. Program aplikasi untuk menjalankan fungsi pembuatan luaran
4. Program aplikasi untuk menjalankan jaringan
Program aplikasi untuk menjalankan fungsi penyimpanan dan program aplikasi
untuk menjalankan pemrosesan data serta program aplikasi untuk menjalankan
fungsi pembuatan luaran disusun berbasis database disesuaikan dengan
kebutuhan masingmasing sub sistem. Hal yang harus diperhatikan adalah
kesamaan dalam mengcreate nama field kunci untuk memudahkan integrasi
disistem yang lebih tinggi.
Program aplikasi jaringan yang digunakan adalah Windows NT dengan dilengkapi
software komunikasi jaringan melalui telpon I internet sejenis FTP.
7.3. Prasarana
Dikelola oleh masingmasing sUbsistem.
7.4. Sumber Daya Manusia
Personel disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggaraan operasional jaringan
integrasi SISDMKES.
7.5. Dana
Dana disesuiakan dengan masterplan mengikuti ketentuan yang berlaku.
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
BAB VIII
EVALUASI
8.1. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan SI.SDMKES ditunjukkan oleh pencapaian tujuan dan sasarannya .
Evaluasi pelaksanaan SISDMKES yang berjalan secara efektif dan efisien,
diukur dengan suatu ukuran tingkat keberhasilan SISDMKES. Hasil evaluasi
dapat diukur secara kuantitatif atau kualitatif. Indikator keberhasilan SISDMKES
adalah: 80% luaran SISDMKES akurat dan tepat waktu.
8.2. Pelaksanaan
Evaluasi SISDMKES dilakukan 6 (enam) bulan sekali dengan memperhatikan
halhal sebagai berikut:
1. Evaluasi dilakukan oleh pejabat yang berwenang atau staf yang ditunjuk di
bawah koordinasi Pusat Data Kesehatan .
2. Evaluasi dilakukan secara rutin atau pada waktuwaktu tertentu bila
diperlukan oleh setiap sub sistem yang ada di dalamnya.
3. Hasil eva/uasi dilaporkan kepada pimpinan dan digunakan untuk
pengambilan keputusan perencanaan pengembangan selanjutnya.
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia 8idang Kesehatan
BABIX
PENUTUP
Petunjuk teknis (Juknis) ini pada dasarnya adalah suatu alat mencapai tujuan .
Dengan demikian keberhasilan segenap proses akan berpulang pad a hasil
produksi informasi SISDMKES yang diharapkan dapat diselenggarakan secara
terintegrasi oleh segenap para pengelolanya.
Setelah tersusun juknis ini, perlu segera ditindak lanjuti dengan pembuatan
software integrasi yang merupakan penghubung proses antar pengelola bagi
produksi informasi SISDMKES yang diharapkan. Pengembangan piranti lunak ini
akan diselenggarakan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan sumber
daya, namun tidak berarti satu sama lain saling tergantung dan menunggu.
Adanya kolaborasi optimal adalah apabila keberhasilan yang ada dinikmati
sebagai keberhasilan bersama.tanpa memandang sedikit banyaknya peran yang
dikontribusikan . Dukungan
kemitraan
dalam
kerjasama
kiranya
dapat
terselenggara dengan seimbang dan konsisten.
Lebih lanjut, penunjukan target waktu untuk implementasi integrasi dilakukan
secara bertahap dan bersamasama secara sistematis dengan hasilhasil yang
diharapkan. Pada gilirannya diharapkan dapat diperoleh produksi informasi SISDMKES yang tersedia dari waktu ke waktu sesuai dengan kebutuhan
pengambilan keputusan manajemen sumber daya manusia bidang kesehatan .
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Oaya Manusia Bidang Kesehatan
LAMP/RAN 1
DAFTAR VARIABEL (ELEMEN DATA) SISDMKES
DIRINCI MENURUT SUB SISTEM PEMASOKNYA
VARIABEL (ELEMEN DATA)
SIMKA
SIDIKLAT
SIPTK
SINAKES
PEGAWAI
NIP
Pemasok
Relasional
Relasional
Relasional
Nama
Pemasok
Relasional
Relasional
Relasional
Relasional
Relasional
Relasional
Gelar
Pemasok
Jenis kelamin
Pemasok
TempaUtgllahir
Pemasok
Agama
Pemasok
Staws kawin
Pemasok
Pendidikan Umum
Pemasok
Unit kerja
Pemasok
Jabatan terakhir
Pemasok
Pangkat/gol terakhir
Pemasok
Pemasok
Jenis Diklat
Lama DikJat
Pemasok
Angka Kredit
Pemasok
Staws sebagai guru
Pemasok
Mata ajaran diajar1