4
Peralatan perangkat keras yang diperlukan pada pembuatan sistem monitoring keamanan ruangan bayi dapat dilihat pada Tabel 1 :
Tabel 1 Peralatan Pembuatan Sistem Monitoring Ruangan
Hardware yang dibutuhkan Bahan
Fungsi Router Huawei Vodafone HW 553 Sebagai pusat dari sistem yang sudah
di -install firmware OS OpenWRT. Webcam
Sebagai alat monitoring ruangan. Modem 3G 2 buah Sebagai sambungan internet dan
SMS Gateway. Flashdisk Sebagai data storage hasil
penyimpanan gambar pada sistem. USB Hub
Sebagai penghubung antara router dengan alat
– alat yang lain. Kabel UTP
Sebagai penghubung Antara router dengan Laptop sebagai user.
RJ-45 Sebagai konektor kabel UTP Laptop Untuk konfigurasi dan menjalankan
sistem. VPS Virtual Private Server Sebagai tunneling agar sistem dapat
di akses secara jarak jauh melalui internet
Sedangkan perangkat lunak yang diperlukan untuk membuat sistem monitoring keamanan ruangan bayi, dapat dilihat pada Tabel 2
Tabel 2 Software Sistem Monitoring Ruangan
Software yang dibutuhkan Bahan
1. OpenWRT Attitude Adjustment 12.09
Paket yang di install : - Alsa-lib 1.0.24.1 - 1
- Ffmpeg 0.8.7 -2 - Uhttpd 2012-10 - 30
- Mjpg_Streamer r148-4 - Motion 20110806
- Msmtp 1.4.27 - Mysql Server 5.1.53-7
- Php 5.4.5 - Samba Server 3.6.5 - 3
2. Windows 8 6. Notepad ++ v6.7.5 3. Putty 0.63 7. Mozilla Firefox 40.0
4. WinSCP 5.5.6 8. Google Chrome 46.0
5
Gambar 2
Topologi Perancangan Sistem
Pada gambar 2 dijelaskan topologi perancangan sistem monitoring keamanan ruangan bayi. Terdiri dari router sistem monitoring dengan IP
192.168.1.1 dengan subnet mask 255.255.255.0 yang tersambung dengan laptop user mempunyai IP 192.168.1.102 dengan subnet mask 255.255.255.0. Router
juga terhubung dengan USB HUB yang berfungsi sebagai perantara untuk menggabungkan beberapa device seperti webcam, modem internet, modem sms
dan flashdisk. Sistem monitoring ruangan ini masih berjalan di jaringan lokal.
Gambar 3 Topologi SSH Tunneling
Pada Gambar 3 adalah gambar topologi SSH tunneling. VPS menjembatani antara computer pengguna dengan router sistem monitoring
melalui internet. SSH tunnel bekerja dengan meneruskan koneksi yang masuk
6
ke IP VPS menuju ke IP router sistem monitoring. Dengan ini sistem dapat diakses dari mana saja selama masih terhubung ke jaringan internet.
Tabel 3 Alokasi Penggunaan IP Address
Alamat IP Fungsi
192.168.1.124 IP router sistem monitoring
192.168.1.x24 IP user yang terhubung dengan router
208.68.39.246 IP public VPS
x = bilangan bulat
Pada Tabel 1 menjelaskan alokasi penggunakan IP Address pada sistem monitoring. IP 192.168.1.124 merupakan IP dari sitem monitoring. IP
192.168.1.x24 adalah IP yang diperoleh user yang terkoneksi dari router secara random dhcp. Sedangkan IP 208.68.39.246 adalah IP VPS yang merupakan IP
Publik.
Gambar 4
Flowchart Sistem Monitoring Keamanan Ruangan Bayi
Pada gambar 4 merupakan gambar flowchart dari sistem monitoring. Pada saat memulai sistem user mengeset tanggal dikarenakan router tidak memiliki
hardware clock. Kemudian user melakukan login, jika password sesuai maka sistem akan menyimpan log pada database. Setelah itu user memilih level
keamanan. Ada empat level keamanan yang berbeda tingkat keamanannya. Yaitu level 0, level 1, level 2 dan level 3. Setelah itu user memilih salah satu level. Pada
Level 0 sistem tidak menjalankan fungsi monitoring. Pada level 1 sistem hanya menjalankan fungsi streaming monitoring ruangan. Sedangkan level 2 sistem
7
menjalankan fungsi monitoring dan mengambil gambar ketika ada sesuatu yang bergerak pada gambar kamera. Pada level 3 sistem menjalankan fungsi monitoring
dan mengambil gambar ketika ada sesuatu yang bergerak pada gambar kamera dan mengirim SMS untuk pemberitahuan kepada user. kemudian sistem
menyimpan log. User juga bisa mengubah level keamanan. Jika selesai menggunakan sistem user akan logout. Kemudian sistem akan menyimpan log
dan kemudian selesai.
Gambar 5
Use Case Diagram Sistem Monitoring Ruangan
Use case diagram, pengguna sistem monitoring ruangan dapat melakukan set date dan login setelah user login kemudian tersedia beberapa pilihan yaitu
Home, Menu, About, Admin. Didalam pilihan Home terdapat cek device untuk menjalankan ssh tunnel. Pada pilihan Menu terdapat, Level Keamanan yang terdiri
dari level 0, level 1, level 2 level 3, pilihan kamera, pilihan notifikasi yang berisi Setting SMS dan Setting email, Storage dan Log, pilihan About dan pilihan Admin
yang berisi Setting sistem set password dan logout. Use case diagram dapat dilihat pada Gambar 5.
Selanjutnya merancang antarmuka sistem monitoring yang terdiri dari Header, Menu Navigasi yang berisi Home,Menu, About dan Admin. Pada Home
berisi info sistem dan status device. Menu yang menggunakan dropdown terdiri dari beberapa pilihan aplikasi sistem, seperti pilih level keamanan, kamera,
notifikasi, storage dan log. About berisi keterangan sistem monitoring dan Admin berisi setting dan logout sistem. Desain antarmuka dapat dilihat pada gambar 6.
8
Gambar 6 Desain Antarmuka Sistem
Gambar 7 merupakan tampilan antarmuka sistem yang sudah jadi. Tampilan ini dibuat sebagai perantara antara pengguna atau user dengan sistem
monitoring. Antarmuka sistem monitoring ini dibagi menjadi 5 bagian utama, yaitu ; Header berisi logo dan nama sistem. Menu Bar berisi Home, Menu, About
dan Setting. Menu Berisi aplikasi dari pilihan modul aplikasi dengan tampilan drop down. Isi menampilkan output hasil dari menu aplikasi yang dipilih dan pada
bagian footer berisi identitas dari pembuat.
Gambar 7 Tampilan Antarmuka Sistem
Gambar 7 merupakan tampilan antarmuka sistem yang sudah jadi. Tampilan ini dibuat sebagai perantara antara pengguna atau user dengan sistem
monitoring. Antarmuka sistem monitoring ini dibagi menjadi 5 bagian utama, yaitu ; Header berisi logo dan nama sistem. Menu Bar berisi Home, Menu, About
dan Setting. Menu Berisi aplikasi dari pilihan modul aplikasi dengan tampilan drop down. Isi menampilkan output hasil dari menu aplikasi yang dipilih dan pada
bagian footer berisi identitas dari pembuat.
9
Tahap ketiga: yaitu mengimplementasikan hasil perancangan sistem. Membangun sistem berdasarkan proses yang telah didefinisikan sesuai pada alur
dan topologi yang telah dibuat. Implementasi yang dimaksud adalah membangun sistem monitoring. Dengan cara mengganti firmware menjadi OpenWRT Attitude
Adjusment 12.09. Serta mengkonfigurasi router, setelah itu langkah selanjutnya yaitu menyusun alat
– alat sistem monitoring. Kemudian menginstall paket – paket yang dibutuhkan dalam sistem operasi OpenWRT untuk membangun sistem
monitoring. Setelah itu akan diimplementasikan menggunakan PHP dan bash script. Setelah paket terinstall kemudian mengkonfigurasi paket menjadi modul
– modul diantaranya modul sensor kamera, modul SMS, modul penyimpanan
gambar atau storage, modul email dan log, modul SSH Tunnel, modul video. Tahap keempat: adalah melakukan pengujian sistem dan analisis dari
perancangan dan implementasi yang telah dibuat tersebut. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat sudah sesuai dengan yang
diharapkan. Dengan cara menguji fungsionalitas dari jalannya sistem monitoring serta melakukan analisis dari hasil pengujian. Selanjutnya akan dapat diketahui
apakah hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan atau belum. Sehingga kedepannya masih bisa dilakukan perbaikan terhadap sistem yang
dibuat.
4. Hasil dan Pembahasan