PENDAHULUAN PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BELAJAR BERSAMA MENGGUNAKAN MEDIA GOOGLE DRIVE DAN TANPA GOOGLE DRIVE.

Menggunakan Media Google Drive dan Tanpa Google Drive 3 individu. Elemen ketiga adalah interaksi promotif tatap-muka face-to-face promotive interaction. Interaksi ini terjadi jika masing-masing individu mendukung kesuksesan individu lain dengan membantu, mendukung, memberikan semangat, dan menghargai usaha individu lain untuk mencapai tujuan grup. Elemen keempat adalah keahlian sosial, yaitu kesuksesan dalam kooperatif memerlukan keahlian intrapersonal dan grup kecil. Elemen terakhir adalah pemrosesan grup. Pemrosesan grup akan ada jika anggota grup mendiskusikan bagaimana anggota-anggota grup akan mencapai tujuannya dan menjaga hubungan kerja yang efektif. Muslimin 2000:6 menyatakan ada empat ciri pembelajaran kooperatif, yaitu: 1 anak didik bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya; 2 kelompok dibentuk dari anak didik yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah; 3 bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis kelamin yang berbeda-beda; dan 4 penghargaan lebih berorientasi kelompok dibanding individu. Menurut Shimazoe dan Aldrich 2010 terdapat beberapa manfaat pembelajaran kooperatif baik bagi anak didik maupun pendidik. Bagi anak didik manfaat tersebut antara lain: meningkatkan pembelajaran secara lebih mendalam, membantu mendapatkan nilai yang lebih tinggi, mengajarkan keahlian-keahlian sosial dan nilai-nilai kemasyarakatan, mengajarkan tingkat keahlian berpikir yang lebih tinggi, dan mengembangkan sikap positif menuju pembelajaran otonom. Sedangkan bagi pendidik manfaat pembelajaran kooperatif antara lain: memberikan kesempatan lebih untuk melakukan refleksi terhadap bagaimana siswa belajar dan menurunkan beban dalam memberikan penilaian. Slavin 2010 membedakan dua kategori metode pembelajaran kooperatif. Kategori pertama adalah pembelajaran tim terstruktur structured team learning yakni penghargaan kepada tim berdasarkan kemajuan pembelajaran dari anggota-anggota tim. Kategori kedua adalah metode pembelajaran kelompok informal informal group learning methods yang lebih menekankan kepada dinamika sosial, proyek, dan diskusi dibanding penguasaan kepada isi materi tertentu. Pembelajaran tim terstruktur dibedakan lagi menjadi: pembelajaran tim anak didik student team learning, divisi tim anak didik berprestasi student teams-achievement divisions , tim-bermain-turnamen teams-games- tournaments , komposisi dan membaca terintegrasi kooperatif cooperative integrated reading and composition , tim individual berbantu team-assisted individualization , strategi pembelajaran dibantu rekan sejawat peer-assisted learning strategis, dan IMPROVE . Selanjutnya pembelajaran kelompok informal dibedakan lagi menjadi: gergaji silang jigsaw, belajar bersama learning together, dan investigasi kelompok group investigation. Salah satu bagian dari model pembelajaran kooperatif jenis informal adalah model belajar bersama learning together . Pada model pembelajaran belajar bersama, anggota bersifat heterogen dan menyelesaikan sebuah masalah secara bersama, dan bila berhasil akan memperoleh penghargaan positif secara kelompok. Kelompok ini beranggota empat atau lima orang yang bersifat heterogen Slavin, 2010. Model pembelajaran kooperatif tipe belajar bersama dapat diterapkan secara berulang-ulang dengan syarat anak didik harus memilki kesempatan yang sama dalam kelompoknya, sehingga setiap anak didik dapat memberikan kontribusi yang sama secara maksimal pada kelompoknya. Ada beberapa faktor yang memengaruhi kerja anak didik dalam kelompok yaitu: taraf kecerdasan anggota kelompok, hubungan antara anggota kelompok, pengalaman anggota kelompok mengenai masalah yang dihadapinya, motivasi anggota kelompok dalam menyelesaikan tugas, besarnya anggota kelompok, kemampuan pemimpin kelompok dalam memimpin anggotanya, dan keterampilan dan keaktifan anggota kelompok dalam memecahkan masalah. Pemanfaatan teknologi informasi, seperti Google Drive yang dipadukan dengan model-model pembelajaran lain, seperti pembelajaran kooperatif belum menjadi pilihan utama di kalangan pendidik dalam proses pembelajaran. Pembelajaran kooperatif yang menggunakan TI saat ini masih dilakukan secara konvensional off-line, dosen memberikan tugas melalui attachment email atau posting di blog-nya, atau berbagi sharing berupa handout atau ringkasan materi. Hal ini tentu belum memberikan hasil yang optimal dalam pembelajaran, yaitu pendidik belum mampu mengontrol semua proses kegiatan pembelajaran secara penuh. Artinya, dalam tugas kelompok tidak diketahui siapa mahasiswa yang bekerja dan siapa yang tidak secara real time. Pengaplikasian media pembelajaran Google Drive dipadukan dengan pembelajaran kooperatif diharapkan akan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih interaktif dan inovatif serta memberikan hasil yang optimal dalam proses pembelajaran, di samping meningkatkan kompetensi dosen pengampu mata kuliah dalam pemanfaatan teknologi informasi TI dalam rangka inovasi pembelajaran. Johnson dan Johnson 2014b berpendapat bahwa adalah hal yang sangat mungkin penggunakan teknologi dapat ”merevolusionerkan” pembelajaran kooperatif pada abad ke-21. Berdasarkan latar belakang di atas, serta memperhatikan kelebihan-kelebihan yang dimiliki model pembelajaran kooperatif tipe belajar bersama, maka melalui penelitian ingin diketahui perbandingan model pembelajaran kooperatif tipe belajar bersama 4 learning together yang dipadukan aplikasi Google Drive sebagai media pembelajaran dan tanpa media Google Drive pada mata kuliah Teknik Riset Pemasaran di Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Udayana.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan model analisis variansi satu arah efek tetap. Perlakuan treatment diberikan kepada kelompok mahasiswa yang mendapatkan metode pembelajaran kooperatif tipe belajar bersama dengan memanfaatkan aplikasi Google Drive , sedangkan kontrol adalah kelompok mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran kooperatif tipe belajar bersama tanpa Google Drive. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Matematika, Fakultas MIPA Universitas Udayana, dengan pertimbangan pembelajaran matematika perlu dibuat lebih interaktif dan inovatif agar mahasiswa lebih termotivasi untuk belajar. Pelaksanaan penelitian secara keseluruhan dilakukan selama enam bulan, sedangkan pelaksanaan pemberian perlakuan berupa model pembelajaran kooperatif tipe belajar bersama dengan media pembelajaran Google Drive dilakukan selama empat bulan. Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari pemberian perlakuan dan kemudian dilaksanakan tes. Perlakuan yang diberikan berupa pemberian materi untuk mata kuliah Teknik Riset Pemasaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe belajar bersama dengan media pembelajaran Google Drive yang akan diujikan. Setelah pemberian materi mahasiswa diberikan tes. Variabel dalam penelitian ini adalah variable bebas: skor hasil belajar mahasiswa dalam mengerjakan tes. Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut penerapan model pembelajaran kooperatif tipe belajar bersama dengan media pembelajaran Google Drive berbeda secara signifikan dengan hasil belajar mahasiswa tanpa Google Drive pada mata kuliah Teknik Riset Pemasaran.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam proses pelaksanaan pembelajaran, dosen pengampu mata kuliah Teknik Riset Pemasaran, mengelompokkan mahasiswa menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 4 —5 orang mahasiswa pada tiap kelompok. Anggota pada masing-masing kelompok bersifat heterogen dalam hal tingkat, jenis kelamin, ras, maupun kemampuan akademiknya. Mahasiswa ditugaskan untuk menyelesaikan tugas kelompok secara bersama-sama, dan penghargaan yang diberikan berorientasi pada penghargaan kelompok. Model pembelajaran ini menekankan pada kegiatan-kegiatan pembinaan kerja sama tim, sebelum mahasiswa mulai bekerja sama dan melakukan diskusi terjadwal di dalam kelompok tentang seberapa jauh mahasiswa berhasil dalam bekerja sama. Materi ajar Bab I sampai Bab IV disampaikan kepada mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Divisi tim Anak didik Berprestasi Student Teams- Achievement Divisions . Setelah pemberian materi dilakukan, seluruh kelompok enam kelompok diberikan tes. Pemberian perlakuan berupa pengerjaan tugas kelompok dengan model pembelajaran kooperatif tipe belajar bersama dalam penelitian ini diterapkan sebanyak dua kali, yaitu kerja kelompok untuk menyelesaikan tugas pertama yaitu tugas membuat proposal riset pemasaran, dan tugas kedua yaitu perancangan kuesioner riset pemasaran. Pelaksanaan pemberian perlakuan dilaksanakan pada semester ganjil 20142015, dimulai pada bulan September sampai dengan Oktober 2014. Pelaksanaan tindakan berupa pemberian tugas kelompok kepada mahasiswa. Tugas pertama yang diberikan adalah tugas pembuatan proposal riset pemasaran. Metode pelaksaanaan pengerjaan tugas kelompok adalah: mahasiswa dibagi menjadi enam kelompok yang terdiri dari empat sampai lima orang mahasiswa, dari enam kelompok tersebut tiga kelompok mengerjakan tugas kelompok dengan metode kooperatif belajar bersama dengan memanfaatkan aplikasi Google Drive dan tiga kelompok mengerjakan tugas kelompok dengan kooperatif belajar bersama tanpa bantuan aplikasi Google Drive . Waktu pengerjaan tugas kelompok diberikan selama satu minggu, dan dikumpulkan pada pertemuan kuliah minggu berikutnya. Proposal riset yang dibuat memuat latar belakang masalah, jenis riset, jenis responden, jenis data dan skala, metode pengumpulan data, serta beberapa metode analisis. Pada kegiatan ini dosen pengampu bersama- sama dengan mahasiswa melakukan diskusi terhadap hasil tugas pertama yang telah dikerjakan, diskusi meliputi latar belakang masalah, jenis riset, jenis responden, jenis data dan skala, metode pengumpulan data, dan analisis. Diskusi juga dilakukan berkenaan dengan metode kerja kelompok yang diterapkan dengan memanfaatkan aplikasi Google Drive versus dengan kooperatif belajar bersama tanpa bantuan aplikasi Google Drive. Pemberian tugas kelompok yang kedua, yaitu perancangan kuesioner. Teori perancangan kuesioner mengacu pada teori yang ada pada Bab IV bahan ajar Teknik Riset Pemasaran dan Lembar Kerja Mahasiswa. Metode pengerjaan tugas kelompok, sama dengan tugas metode pelaksanaan pada tugas pertama, yaitu tiga kelompok mengerjakan tugas kelompok dengan metode kooperatif belajar bersama dengan memanfaatkan aplikasi Google Drive dan tiga kelompok mengerjakan tugas kelompok dengan kooperatif Menggunakan Media Google Drive dan Tanpa Google Drive 5 belajar bersama tanpa bantuan aplikasi Google Drive. Waktu pengerjaan tugas kelompok diberikan selama dua minggu. Pengumpulan tugas kelompok yang kedua, pembahasan hasil kerja kelompok dan diskusi. Diskusi dilakukan berkenaan dengan substansi materi yang menjadi tugas kelompok meliputi: desain pertanyaan dan kuesioner, proses merancang kuesioner, desain skala, perluasan skala dalam riset pemasaran, dan teknik penskalaan. Berkenaan dengan metode kerja kelompok yang diterapkan dengan memanfaatkan aplikasi Google Drive versus dengan kooperatif belajar bersama tanpa bantuan aplikasi Google Drive , juga dilakukan diskusi mengenai keunggulan dan kelemahan masing-masing metode menurut pendapat mahasiswa. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe belajar bersama ini, penghargaan terhadap kerja kelompok berorientasi pada kelompok, bukan individu. Pada kerja kelompok dengan bertatap muka yang diterapkan pada tiga kelompok, waktu kerja kelompok sebagian besar mengambil waktu pada siang hari. Jika mahasiswa dalam kondisi jadwal kuliah penuh, maka kerja kelompok dengan berkumpul bersama dilakukan setelah perkuliahan selesai. Dalam kondisi jadwal kuliah penuh dan banyak tugas dari masing-masing mata kuliah yang diambil, maka hal ini akan menyulitkan bagi mahasiswa untuk bertatap muka untuk mengerjakan tugas bersama. Gambar 1. Dokumentasi Aktivitas Kerja Kelompok Tanpa Bantuan Aplikasi Google Drive Kerja kelompok dengan memanfaatkan aplikasi Google Drive, saat diskusi berlangsung, proses pembuatan dokumen proposal riset pemasaran dikerjakan secara online dan direvisi secara online juga bersama-sama anggota kelompoknya seperti disajikan pada Gambar 2. Gambar 2 menunjukkan diskusi 3 orang mahasiswa dan edit dokumen dengan memanfaatkan aplikasi Google Drive. Pengerjaan tugas kelompok dikerjakan malam hari dan dilakukan dari rumah masing-masing tanpa harus bertatap muka dan tanpa dibatasi oleh kendala waktu. Gambar 2. Edit dokumen dengan Aplikasi Google Drive

3.2 Hasil Pembelajaran Cooperative Learning

Together dengan Aplikasi Google Drive Versus Tanpa Google Drive Faktor-faktor yang memengaruhi implementasi model pembelajaran kooperatif tipe belajar bersama dengan media pembelajaran Google Drive berdasarkan hasil observasi adalah masalah koneksi internet. Beberapa mahasiswa mengungkapkan bahwa jika koneksi internet baik, maka pembelajaran dengan bantuan aplikasi Google Drive dapat mempercepat pengerjaan tugas kelompok tanpa harus bertatap muka, tetapi jika koneksi internet yang menghubungkan anggota kelompok satu dengan yang lain lemah maka proses pengerjaan tugas kelompok akan berjalan lambat. Secara teori, beberapa faktor yang memengaruhi kerja anak didik dalam kelompok yaitu: taraf kecerdasan anggota kelompok; hubungan antara anggota kelompok; pengalaman anggota kelompok mengenai masalah yang dihadapinya; motivasi anggota kelompok dalam menyelesaikan tugas; besarnya anggota kelompok; kemampuan pemimpin kelompok dalam memimpin anggotanya; dan keterampilan dan keaktifan anggota kelompok dalam memecahkan masalah. Implementasi dari model pembelajaran kooperatif tipe belajar bersama yang dipadukan dengan pemanfaatan media pembelajaran Google Drive pada mata kuliah Teknik Riset Pemasaran, diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan penalarannya dan terjadinya komunikasi di antara