Perpindahan Kalor Konduksi DASAR TEORI

tinggi ke benda yang memiliki temperatur yang lebih rendah. Mekanisme perpindahan panas yang terjadi dapat berupa konduksi, konveksi, dan radiasi.

2.1.1 Perpindahan Kalor Konduksi

Perpindahan kalor konduksi adalah proses dimana kalor mengalir dari daerah yang bertemperatur lebih tinggi ke daerah yang bertemperatur lebih rendah di dalam suatu medium padat, cair, atau gas. Dalam aliran kalor konduksi, perpindahan energi terjadi karena hubungan mo lekul secara langsung tanpa adanya perpindahan molekul yang cukup besar. Berlangsungnya konduksi panas melalui zat dapat diketahui oleh perubahan temperatur yang terjadi. Konduksi thermal pada logam- logam padat terjadi akibat gerakan elektron yang terikat dan konduksi thermal mempunyai hubungan dengan konduktivitas listrik. Ditinjau dari sudut teori molekuler, yakni benda atau zat terdiri dari molekul, pemberian panas pada zat menyebabkan molekul itu bergetar. Getaran ini makin bertambah jika panas ditambah, sehingga tenaga panas berubah menjadi tenaga getaran. Molekul yang bergetar ini tetap pada tempatnya tetapi getaran yang lebih hebat ini akan menyebabkan getaran yang lebih kecil dari molekul di sampingnya, bertambah getarannya, dan demikian seterusnya sehingga akhirnya getaran molekul pada bagian lain benda itu akan naik dan kita lihat bahwa panas berpindah ke tempat lain. Jadi pada konduksi panas, tenaga panas dipindahkan dari satu partikel zat ke partikel disampingnya berturut –turut sampai mencapai bagian lain zat yang bertemperatur lebih rendah. Pemanasan pada logam berarti pengaktifan gerakan molekul, sedangkan pendinginan berarti pengurangan gerakan molekul. Contoh perpindahan kalor secara konduksi antara lain: perpindahan kalor pada logam cerek pe masak air atau batang logam pada dinding tungku. Laju perpindahan kalor secara konduks i sebanding dengan gradien suhu. q A T 1 T 2 ΔX Gambar 2.1 Perpindahan Kalor Secara Konduksi Dinyatakan dengan rumus : -q = k A dt dx ........................................................................................... 2.1.a q = k A ∆T ∆X ......................................................................................... 2.1.b q = k A T 1 -T 2 ∆X........................................................................................ 2.1.c Pada persamaan 2.1 : q = laju aliran kalor konduksi W T 1 = suhu dinding kiri o C T 2 = suhu dinding kanan o C ∆X = tebal plat m A = luas permukaan plat yang tegak arah perpindahan kalor m 2 Tanda - digunakan untuk memenuhi hukum II Thermodinamika yaitu “Kalor mengalir ke tempat yang lebih rendah dalam skala temperatur” Holman,1986.

2.1.2 Perpindahan Kalor Konveksi