Laporan Praktek Kerja Lapangan di Kementrian Hukum dan HAM RI Kantor Wilayah Jawa Barat

(1)

DAN LAPORAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI KANTOR WILAYAH JAWA BARAT

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh,

MOHAMAD FIRZA NIM: 41809796

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI ILMU HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

(3)

(4)

iv DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Sejarah Kanwil Kemenkumham Jabar ... 1

1.2 Profil Kanwil Kemenkumham Jabar ... 5

1.3 Visi dan Misi Kanwil Kemenkumham Jabar ... 8

1.4 Satuan Kerja/Unit Pelaksana Teknis ... 8

1.5 Tugas Pokok dan Fungsi ... 10

1.6 Struktur Organisasi ... 12

1.7 Sarana dan Prasarana ... 29

1.8 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ... 30

1.8.1 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ... 30

1.8.2 Waktu Pelaksana Praktek Kerja Lapangan ... 30

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ... 31

2.1 Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan ... 31

2.1.1 Deskripsi Kegiatan Rutin Praktek Kerja Lapangan ... 36


(5)

v

2.1.1.2 Penulisan Laporan Semester dan Triwulan ... 37

2.1.1.3 Menyebarkan informasi melalui facsimile ... 37

2.1.1.4 Photo Copy ... 37

2.2 Analisis Laporan PKL ... 38

2.2.1 Pengertian Public Relations ... 38

2.2.2 Kegiatan Public Relations ... 43

2.2.3 Aplikasi kerja dibagian Public Relations Kanwil Kemenkumham Jabar ... 46

BAB III PENUTUP ... 48

3.1 Kesimpulan ... 48

3.2 Kritik dan Saran ... 50

3.2.1 Kritik dan Saran bagi Kanwil Kemenkumham Jabar ... 50

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL ... 51


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillahirobbil‘alamin, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya yang telah meridhoi segala jalan dan upaya penulis dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Dalam menyusun laporan PKL ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangannya, hal ini disebabkan karena keterbatasan, kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Namun atas izin ALLAH SWT, juga berkat usaha, do’a, semangat, bantuan, bimbingan serta dukungan yag diterima penulis secara langung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat melaksanakan dan membuat laporan PKLnya.

Melalui kesempatan ini pula, dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa hormat, terima kasih dan penghargan yang sebesar-besarnya kepada : 1. Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Manap Solihat, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Sosial dan Public Relations FISIP Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Olih Solihin.,S.Sos.,M.Si, Dosen Pembimbing yang telah memberikan waktunya dalam membimbing serta memberikan pemahaman kepada penulis selama penyusnan laporan.

4. Mbak Astri Ikawati, A, MD.Kom Selaku Sekertariat Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia yang telah membuatkan surat PKL untuk penulis.


(7)

iii

5. Bapak Dr.Padmono Wibowo, S.Sos.,SH.,M.Si Kepala Bagian Penyusunan Program Laporan Kemenkumham Kanwil Jabar yang telah membimbing penulis, memberi masukan dan pengarahan serta pandangan dalam dunia kerja.

6. Ibu Suhartini, SH., selaku Kepala Sub Bagian Humas Kemenkumham Kanwil Jabar yang telah membimbing penulis dalam melaksanakan PKL dibidang Humas dan selalu memberikan kemudahan dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan penulis

7. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang sangat penulis sayangi yang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kesabaran dan kasih sayang yang tak terhingga serta selalu memberikan dorongan do’a setiap saat kepada penulis.

8. Teman-teman khususnya IK-Humas dan Jurnalistik seluruh angkatan, terima kasih atas bantuan dan dorongan semangat dalam menyelesaikan laporan ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung penulis selama proses pengerjaan laporan PKL ini berlangsung.

Penulis menyadari baik dari segi isi maupun pembuatannya masih mengalami kekurangan untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritiknya demi kesempurnaan laporan ini, semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.

Bandung, November 2013


(8)

DAFTAR PUSTAKA

jabar.kemenkumham.go.id/ LAKIP Kumham Jabar 2012 LAPTAH Kumham Jabar 2012


(9)

1

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Kanwil Kemenkumham Jabar

Terbentuknya Departemen Hukum dan HAM, telah melalui proses sejarah yang sangat panjang dengan beberapa tahapan dimulai dari :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1945

Tentang Pembentukan Departemen-departemen di Republik Indonesia.

2. Pengumuman Pemerintah tanggal 19 Agustus 1945

Tentang Pembentukan Kabinet I, untuk Departemen Kehakiman Republik Indonesia. Maka diangkat Prof. Dr. MR. Supomo sebagai Menteri Kehakiman Republik Indonesia pertama. Kemudian pada tanggal 1 Oktober 1945 Departemen Kehakiman diperluas, menjadi :

a. Kejaksaan berdasarkan Maklumat Pemerintah tahun 1945 tanggal 1 Oktober 1945.

b. Jawatan Topograpi berdasarkan Penetapan pemerintah tahun 1945 Nomor 1/S.D.


(10)

3. Mahkamah Islam Tinggi dikeluarkan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia dan masuk ke Departemen Agama Republik Indonesia berdasarkan Penetapan Pemerintah tahun 1946 Nomor 5/S.D.

4. Jawatan Topograpi dikeluarkan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia dan masuk ke Departemen Pertahanan berdasarkan Penetapan Pemerintah tahun 1946 Nomor 8/S.D.

5. Pada tanggal 5 Juli 1959 keluar Dekrit Presiden untuk kembali ke Undang-undang Dasar 1945. Kemudian dibentuk Lembaga Pembinaan Hukum Nasional (LPHN) berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 194 tahun 1961 kedudukan LPHN dipindahkan dari Perdana Menteri ke Departemen Kehakiman Republik Indonesia.

6. Undang-undang Pedoman 19 tahun 1964, Lembaran Negara Nomor 107 tahun 1964 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, berlaku tanggal 31 Oktober 1964, maka Peradilan Negara Republik Indonesia menjalankan dan melaksanakan hukum yang mempunyai fungsi Pengayoman, yang dilaksanakan dalam lingkungan :

1. Peradilan Umum; 2. Peradilan Agama; 3. Peradilan Militer;


(11)

7. Pada lingkungan Peradilan Umum dan Mahkamah Agung berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1965. Lembaran Negara Nomor 70 tahun 1965 menegaskan bahwa Kekuasaan Kehakiman dalam lingkungan Peradilan Umum dilaksanakan oleh :

a. Mahkamah Agung; b. Pengadilan Tinggi; c. Pengadilan Negeri.

8. Undang-Undang Nomor 19 tahun 1964, Lembaran Negara Nomor 107 tahun 1964 tentang Pokok-Pokok Kekuasaan kehakiman dianggap tidak sesuai lagi dengan keadaan, maka dikeluarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 1970 tentang Ketentuan Pokok-Pokok Kekuasaan kehakiman dan mulai berlaku tanggal 17 Desember 1970 yang menegaskan Kekuasaan kehakiman adalah Kekuasaan yang merdeka, dilaksanakan oleh :

1. Peradilan Umum; 2. Peradilan Agama; 3. Peradilan Militer;

4. Peradilan Tata Usaha Negara.

9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Organisasi Departemen diatur tentang :


(12)

b. Susunan Organisasi Departemen : Tugas dan Fungsi Departemen Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal, Staf Ahli dan Unit-unit Vertikal di Daerah. Untuk susunan Organisasi Departemen Kehakiman Republik Indonesia diatur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45 tahun 1974, Lampiran 3, Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor J.S.4/3/7 tahun 1975 tentang Susunan Organisasi dan Tata kerja Departemen Kehakiman Republik Indonesia.

10. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 23 September 1985 Nomor M.06-UM.01.06 tahun 1985 tentang penetapan Tanggal 30 Oktober sebagai hari kehakiman Republik Indonesia. Pada pasal 2 hari kehakiman disebut dengan hari Dharma Karyadhika.

11. Sistem Holding

Company ke system Integrated di lingkungan Departemen Kehakiman Republik Indonesia dengan surat persetujuan Menpan Nomor B 477/I/MENPAN/7/84 Tanggal 6 Juli 1984 Keppres RI Nomor 124/M Tahun 1984 dan Kepmenkeh RI Nomor M.05-PR.07.10 Tahun 1984 tentang Organisasi dan Tata kerja Departemen Kehakiman Republik Indonesia.

12. Akibat Reformasi, dikeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 136 tahun 1999 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan


(13)

Organisasi dan Tata Kerja Departemen. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 355/m tahun 1999 tentang Pengangkatan Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia.

13. Keluarnya undang-undang nomor 35 tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 14 tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Poko Kekuasaan Kehakiman yang menegaskan bahwa di lingkungan Peradilan Umum dikeluarkan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia ke Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan masa transisi paling lama 5 (lima) tahun (lebih kurang tahun 2003sudah selesai).

14. Berdasarkan Surat Persetujuan Menteri Negara Pendayaan Aparatur Negara Nomor 24/M.PAN/I/2000 dikeluarkan Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia Nomor M.03-PR.07.10 tahun 2000 tanggal 5 April 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia.

15. Setelah sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia pada tanggal 7 Agustus 2000 sampai degan 14 Agustus 2000, Presiden Republik Indonesia KH. Abdurahman Wahid merampingkan Kabinet Kesatuan dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 234/m 2000 tentang pengangkatan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra.


(14)

16. Terakhir nomenklatur berubah menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

17. Dalam perkembangannya, Kantor Wilayah di setiap provinsi salah satunya di kantor wilayah Jawa Barat mempunyai wewenang sebagai penerima permohonan Pendaftaran Jaminan Fidusia.

18. Selain itu kantor wilayah juga dapat memberikan pelayanan hukum lainnya yang berada dalam lingkup Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia kepada pihak-pihak yang bersangkutan.

19. Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Kantor wilayah Jawa Barat, yang berada di Jalan Jakarta Nomor 27 Bandung mempunyai wewenang sebagai penerima permohonan pendaftaran Jaminan Fidusia berdasarkan SK. MENTERI KEHAKIMAN DAN HAM REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.08-PR.07.01 TAHUN 2000 TENTANG PEMBUKAAN KANTOR

WILAYAH DEPARTEMEN KEHAKIMAN UNTUK MENERIMA

PERMOHONAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA. Kantor Wilayah Jawa Barat ini berdiri dan menjalankan tugas dan wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

1.2 Profil Kanwil Kemenkumham Jabar

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Barat adalah instansi vertikal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi


(15)

Manusia RI, mempunyai tugas melaksanakan sebagian Tugas Pokok dan Fungsi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dalam wilayah provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat berlokasi di Jalan Jakarta No.27 Bandung dengan luas bangunan 3.265 m2, yang berdiri diatas lahan seluas 42.650 m2 di Kelurahan Kebonwaru Kecamatan Batununggal Kota Bandung. Wilayah Kerja Kantor Wilayah adalah Provinsi Jawa Barat yang memiliki luas wilayah sekitar 244.479 Ha. Secara geografis Provinsi Jawa Barat terletak di 108O 20’ s/d 108O 40’ bujurtimur, dan 7O40’ s/d 7O41’ lintang selatan dengan jumlah penduduk sebanyak 43.053.732 jiwa, yang menyebar di 26 (dua puluh enam) Kabupaten/Kota. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat didukung oleh Unit Pelaksana Teknis, baik unit pemasyarakatan maupun keimigrasian, dan pada tahun 2011 dan 2012 telah dioperasionalkan Sentra Pelayanan Hukum dan HAM (Law and Human Rights Center) Cirebon dan Bogor sebagai embrio pembentukan unit pelaksana teknis pelayanan hukum dan HAM. Sampai saat ini UPT yang telah beroperasi sebanyak 46 unit, terdiri dari UPT Pemasyarakatan 38 unit, dan UPT keimigrasian 8 unit. Sebelum mengalami perubahan, pada awalnya lembaga peradilan di Jawa Barat (PN, PT, dan PTUN) termasuk dalam jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat, namun pada tahun 2004 terjadi perubahan kebijakan pemerintah bahwa PN, PT, dan PTUN masuk kejajaran


(16)

Mahkamah Agung. Sedangkan berdasarkan wilayah geografis sebelum berdiri Provinsi Banten, maka Unit Pelaksana Teknis, yang berada di wilayah tersebut menjadi bagian dari jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat.

Sejak berdirinya Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten, UPT tersebut pun tidak masuk dalam jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat. Nomenklatur Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat beberapa kali mengalami perubahan, mulai disebut dengan Kantor Wilayah Departemen Kehakiman, Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Perundang-Undangan,Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan HAM, dan terakhir Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat. Seiring dengan perubahan nomenklatur, pimpinan Kantor Wilayah pun telah beberapa kali mengalami pergantian. Sebagai Kepala Kantor Wilayah pertama Bp. Soehendro Hendarsin, SH (1982-1986); kemudian berturut-turut, Bp. Udin Syamsudin, SH (1986-1987); Bp. Drs. Slamet Sarwono, Bc.AK. (1987-1989); Bp. Kohar Sayuti, SH (1989-1995); Bp. Sukarto, SH (1995-1998); Bp. R. Rachsobawono, SH (1998- 2001); Bp. Kardono, SH (2001-2004); Bp. H. Haryo Sasongko, SH, MBA (April s/d Januari 2004); Bp. Sugeng Handrijo, Bc.IP, SH, MM (Januari 2005-Maret 2008); Selanjutnya mulai Maret 2008-Februari 2009 Kantor Wilayah Jawa Barat dipimpin oleh Bp. M. Amarcho, SH, M.Si. kemudian Bp. Dr. Muhammad Indra (Februari s/d Oktober 2009). Pengangkatan dan alih tugas terus berlangsung. Setelah kepemimpinan Dr. Muhammad Indra, Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Jawa Barat


(17)

dipimpin oleh Bp. Danny H. Kusumapradja, SH, M.Hum, yang memimpin sejak Oktober 2009 dan berakhir pada November 2010 ketika dialih tugaskan menduduki jabatan struktural eselon I sebagai Kepala BPSDM Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat. Dengan diangkatnya sebagai Kepala BPSDM, kemudian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat dipimpin oleh Bp. Nasir Almi, SH, MM yang sebelumnya menduduki jabatan Kepala Biro Perlengkapan Kementerian Hukum dan HAM RI. Sekarang Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat dipimpin oleh Bp. Drs. I Wayan K. Dusak, Bc.IP, SH.

1.3 Visi dan Misi Kanwil Kemenkumham Jabar

Visi :

Masyarakat Jawa Barat Memperoleh Kepastian Hukum MISI:

Melindungi Hak Asasi Manusia Khususnya Masyarakat Jawa Barat VALUE:

Kepentingan Masyarakat, Integritas, Responsif, Akuntabel, Profesional MOTTO:

Harmoni dalam Gerak dan Langkah SEMBOYAN:


(18)

1.4 Satuan Kerja/Unit Pelayanan Teknis

Jumlah satuan kerja jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat sebanyak 46 satuan kerja, dengan rincian:

 Kantor Wilayah: 1 unit, dengan 2 Sentra Pelayanan Hukum dan HAM (Cirebon dan

Bogor)

 Lembaga Pemasyarakatan : 26 unit 1. LAPAS KLAS I CIREBON

2. LAPAS KLAS I SUKAMISKIN

3. LAPAS KLAS IIA BANCEUY BANDUNG 4. LAPAS KLAS IIA BEKASI

5. LAPAS KLAS IIA BOGOR 6. LAPAS KLAS IIA CIBINONG 7. LAPAS KLAS IIA KARAWANG 8. LAPAS KLAS IIA KUNINGAN 9. LAPAS KLAS IIA SUBANG 10.LAPAS KLAS IIB CIAMIS 11.LAPAS KLAS IIB CIANJUR


(19)

12.LAPAS KLAS IIB GARUT 13.LAPAS KLAS IIB INDRAMAYU 14.LAPAS KLAS IIB MAJALENGKA 15.LAPAS KLAS IIB PURWAKARTA 16.LAPAS KLAS IIB SUKABUMI 17.LAPAS KLAS IIB SUMEDANG 18.LAPAS KLAS IIB TASIKMALAYA 19.LAPAS KLAS III WARUNG KIARA

20.LAPAS NARKOTIKA KLAS IIA BANDUNG 21.LAPAS NARKOTIKA KLAS IIA CIREBON 22.LAPAS WANITA KLAS IIA BANDUNG 23.LAPAS ANAK KLAS III BANDUNG 24.LAPAS KLAS III BANJAR

25.LAPAS KLAS III BEKASI CIKARANG 26.LAPAS KLAS III GUNUNG SINDUR

 Rumah Tahanan Negara: 4 unit 1. RUTAN KLAS I BANDUNG 2. RUTAN KLAS I CIREBON 3. RUTAN KLAS II GARUT

4. RUTAN KLAS III GUNUNG SINDUR

 Balai Pemasyarakatan: 4 unit 1. BAPAS KLAS I BANDUNG 2. BAPAS KLAS I CIREBON


(20)

3. BAPAS KLAS II BOGOR 4. BAPAS KLAS II GARUT

 Rupbasan: 3 unit

1. RUPBASAN KLAS I BANDUNG 2. RUPBASAN KLAS I CIREBON 3. RUPBASAN KLAS II INDRAMAYU

 Kantor Imigrasi: 8 unit

1. KANIM KLAS I BANDUNG 2. KANIM KLAS II BOGOR 3. KANIM KLAS II CIREBON 4. KANIM KLAS II DEPOK 5. KANIM KLAS II KARAWANG

6. KANIM KLAS II SUKABUMI 7. KANIM KLAS II

TASIKMALAYA

8. KANIM KLAS III BEKASI

1.5 Tugas Pokok dan Fungsi

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Barat

adalah instansi vertikal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang berkedudukan di Propinsi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M-01.PR.07.10 Tahun 2005 Tanggal 1 Maret 2005 Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagaimana tabel berikut:


(21)

1.6 Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor M.09.PR.07.10 tahun 2007 maka Kantor Wilayah memiliki Struktur sebagai berikut:

TUGAS FUNGSI

Melaksanakan tugas pokok dan fungsi

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam wilayah Propinsi berdasarkan kebijakan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

a.pengkoordinasian, perencanaan, pengendalian program, dan pengawasan;

b.pembinaan di bidang hukum dan hak asasi manusia;

c.penegakan hukum di bidang pemasyarakatan, keimigrasian, administrasi hukum umum, dan hak kekayaan intelektual;

d.perlindungan, pemajuan, pemenuhan, penegakan dan penghormatan hak asasi manusia;

e.pelayanan hukum;

f.pengembangan budaya hukum dan pemberian informasi hukum, penyuluhan hukum, dan diseminasi hak asasi manusia;

g.pelaksanaan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang administrasi di lingkungan Kantor Wilayah.


(22)

Gambar 1.1

Struktur Organisasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Kanwil Jabar


(23)

DIVISI ADMINISTRASI Tugas:

Membantu Kepala Kantor Wilayah dalam melaksanakan pembinaan administrasi dan pelaksanaan teknis di wilayah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal.

Fungsi:

a. koordinasi penyusunan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana, dan program serta laporan. b. pelaksanaan urusan keuangan dan perlengkapan. c. pengelolaan urusan kepegawaian, hubungan

masyarakat,tata usaha, dan tumah tangga di lingkungan kantor wilayah.

Divisi Administrasi terdiri dari:

a. Bagian Penyusunan Program dan Laporan; b. Bagian Umum.

1. Bagian Penyusunan Program dan Laporan Tugas:

Melaksanakan kegiatan di bidang penyusunan rencana dan program, pengolahan data dan penyajian informasi, hubungan masyarakat dan protokoler, serta evaluasi dan laporan di lingkungan Kantor Wilayah.

Fungsi:


(24)

Kantor Wilayah;

b. pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi;

c. evaluasi dan laporan hasil pelaksanaan kegiatan di lingkungan Kantor Wilayah;

d. pelaksanaan hubungan masyarakat dan protokoler.

Bagian Penyusunan Program dan Laporan terdiri dari:

a. Subbagian Penyusunan Program;

b. Subbagian Hubungan Masyarakat dan Laporan. 1) Subbagian Penyusunan Program mempunyai

tugas melakukan penyiapan pelaksanaan penyusunan rencana dan program, pengumpulan dan pengolahan data.

2) Subbagian Hubungan Masyarakat dan Laporan mempunyai tugas melakukan pemberian informasi dan komunikasi kepada masyarakat

2. Bagian Umum Tugas:

Melaksanakan Kegiatan dibidang urusan Kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga, keuangan dan perlengkapan di Lingkungan Kantor Wilayah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


(25)

Fungsi:

a. Pengelolaan urusan kepegawaian.

b. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

c. Pelaksanaan urusan keuangan dan perlengkapan. Bagian Umum terdiri dari:

a. Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha; b. Subbagian Keuangan dan Perlengkapan.

1) Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, tata usaha, dan rumah tangga. 2) Subbagian Keuangan dan Perlengkapan

mempunyai tugas melakukan urusan keuangan dan perlengkapan di lingkungan Kantor Wilayah.

Tugas:

Membantu Kepala Kantor Wilayah dalam melaksanakan sebagian tugas Kantor Wilayah di bidang pemasyarakatan berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan. Fungsi:

a. pembinaan dan bimbingan teknis di bidang pemasyarakatan;

b. pengkoordinasian pelaksanaan teknis di bidang pemasyarakatan;


(26)

DIVISI PEMASYARAKATAN

teknis di bidang pemasyarakatan. Divisi Pemasyarakatan terdiri dari:

a. Bidang Keamanan dan Pembinaan;

b. Bidang Registrasi, Perawatan, dan Bina Khusus Narkotika.

1. Bidang Keamanan dan Pembinaan

Tugas:

Melaksanakan kegiatan pembinaan, pengevaluasian, pemantauan di bidang keamanan dan ketertiban serta pembinaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi:

a. pembinaan dan pelaksanaan di bidang keamanan dan ketertiban;

b. pengevaluasian di bidang keamanan dan ketertiban; c. pemantauan di bidang keamanan dan ketertiban; d. pembinaan dan pelaksanaan di bidang bimbingan

kemasyarakatan, latihan kerja, dan produksi;

e. pengevaluasian di bidang bimbingan kemasyarakatan, latihan kerja, dan produksi;

f. pemantauan di bidang bimbingan kemasyarakatan, latihan kerja, dan produksi.


(27)

a. Subbidang Keamanan dan Ketertiban;

b. Subbidang Bimbingan Kemasyarakatan, Latihan Kerja, dan Produksi.

(1) Subbidang Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pelaksanaan kebijakan, pengevaluasian dan pemantauan di bidang pengawasan dan pengendalian, dan pembinaan teknis keamanan dan ketertiban.

(2) Subbidang Bimbingan Kemasyarakatan, Latihan Kerja, dan Produksi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pelaksanaan kebijakan, pembinaan, pembimbingan, pengevaluasian dan pemantauan di bidang bimbingan kemasyarakatan, latihan kerja dan produksi, pendidikan tahanan serta warga binaan pemasyarakatan, pelatihan keterampilan kerja, produksi dan pendayagunaan tenaga kerja bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan serta pengembangan kemitraan dan pemasaran.


(28)

Khusus Narkotika Tugas:

Melaksanakan kegiatan pembinaan, pengeevaluasian dan pemantauan dibidang registrasi, statistik, perawatan dan pembinaan khusus narkotika warga binaan permasyarakatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi:

a. Pembinaan di bidang registrasi, statistik, perawatan dan pembinaan khusus narkotika

b. Pengevaluasian dibidang registrasi, statistik, perawatan dan pembinaan khusus narkotika

c. Pemantauan di bidang registrasi, ststistik, perawatan, dan pembinaan khusus narkotika.

Bidang Registrasi, Perawatan, dan Bina Khusus Narkotika terdiri dari:

a. Subbidang Registrasi dan Statistik;

b. Subbidang Perawatan dan Bina Khusus Narkotika.

(1)Subbidang Registrasi dan Statistik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pelaksanaan kebijakan, pembinaan, pengevaluasian, dan pemantauan di bidang registrasi dan statistik tahanan dan warga binaan pemasyarakatan, pengelolaan benda sitaan negara dan barang


(29)

DIVISI KEIMIGRASIAN

rampasan negara.

(2)Subbidang Perawatan dan Bina Khusus Narkotika mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pelaksanaan kebijakan, pembinaan, pembimbingan, pengevaluasian, dan pemantauan di bidang pelayanan, penyuluhan, pendidikan tahanan, dan warga binaan pemasyarakatan serta pembinaan khusus narkotika.

Tugas:

Membantu Kepala Kantor Wilayah dalam melaksanakan sebagian tugas Kantor Wilayah di bidang keimigrasian berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Imigrasi.

Fungsi:

a. perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengamanan teknis operasional di bidang keimigrasian;

b. pengaturan, bimbingan, dan pengamanan teknis pelaksanaan tugas di bidang lalu lintas keimigrasian, izin tinggal, dan status keimigrasian; c. pengaturan, bimbingan, dan pengamanan teknis pelaksanaan tugas di bidang penindakan keimigrasian, dan rumah detensi imigrasi;


(30)

d. pengaturan, bimbingan, dan pengamanan teknis pelaksanaan tugas di bidang sistem informasi keimigrasian;

e. pengaturan, bimbingan, dan pengamanan teknis pelaksanaan tugas di bidang intelijen keimigrasian dan tempat pemeriksaaan imigrasi.

Divisi Keimigrasian terdiri dari:

a. Bidang Lalu Lintas, Izin Tinggal, dan Status Keimigrasian;

b. Bidang Intelijen, Penindakan, dan Sistem Informasi Keimigrasian.

1. Bidang Lalu Lintas, Izin Tinggal, dan Status Keimigrasian

Tugas:

Melaksanakan kegiatan di bidang lalu lintas dan fasilitas keimigrasian, izin tinggal orang asing dan status

kewarganegaraan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Fungsi:

a. pelaksanaan kebijakan, bimbingan, pengaturan, dan pengamanan teknis pelaksanaan tugas di bidang lalu lintas keimigrasian;


(31)

b. pelaksanaan kebijakan, bimbingan, pengaturan, dan pengamanan teknis pelaksanaan tugas di bidang izin c. tinggal orang asing dan status kewarganegaraan.

Bidang Lalu Lintas, Izin Tinggal, dan Status Keimigrasian

terdiri dari:

a. Subbidang Lalu Lintas Keimigrasian;

b. Subbidang Izin Tinggal dan Status Keimigrasian.

(1)Subbidang Lalu Lintas Keimigrasian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, pengevaluasian, pelayanan, dan pengawasan teknis pelaksanaan tugas keimigrasian di bidang lalu lintas keimigrasian.

(2)Subbidang Izin Tinggal dan Status Keimigrasian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, pengevaluasian, pelayanan, dan pengamanan teknis pelaksanaan tugas ke imigrasian di bidang izin tinggal orang asing dan status kewarganegaraan.

a. pelaksanaan kebijakan, bimbingan, pengaturan, dan pengamanan teknis pelaksanaan tugas di bidang intelijen dan tempat pemeriksaan imigrasi, penindakan keimigrasian dan rumah detensi imigrasi;


(32)

DIVISI PELAYANAN HUKUM DAN

b. pelaksanaan kebijakan, bimbingan, pengaturan, dan pengamanan teknis pelaksanaan tugas di bidang sistem informasi keimigrasian.

Bidang Intelijen, Penindakan, dan Sistem Informasi Keimigrasian terdiri dari:

a. Subbidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian; b. Subbidang Sistem Informasi Keimigrasian.

(3) Subbidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, pengevaluasian, dan pengamanan teknis pelaksanaan tugas keimigrasian di bidang intelijen dan tempat pemeriksaan imigrasi, penindakan keimigrasian dan rumah detensi imigrasi.

(4) Subbidang Sistem Informasi Keimigrasian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, pengumpulan data, pelayanan informasi, pengevaluasian, dan pengamanan teknis pelaksanaan tugas di bidang sistem informasi keimigrasian.


(33)

HAK ASASI MANUSIA Membantu Kepala Kantor Wilayah dalam melaksanakan sebagian tugas Kantor Wilayah di bidang pelayanan hukum dan hak asasi manusia berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal/Kepala Badan terkait.

Fungsi:

c. pembinaan dan bimbingan teknis di bidang hukum; d. pengkoordinasian pelayanan teknis di bidang hukum; e. pelayanan administrasi hukum umum dan jasa hukum

lainnya;

f. pelayanan penerimaan permohonan pendaftaran di bidang hak kekayaan intelektual;

g. pelaksanaan litigasi dan sosialisasi di bidang hak kekayaan intelektual;

h. pelaksanaan pemenuhan, pemajuan, perlindungan, dan penghormatan hak asasi manusia;

i. pengembangan budaya hukum, pemberian informasi hukum, penyuluhan hukum, dan diseminasi hak asasi manusia;

j. pengkoordinasian program legislasi daerah;

k. pelaksanaan pengkoordinasian jaringan dokumentasi dan informasi hukum;

l. pengawasan pelaksanaan teknis di bidang hukum.

Divisi Pelayanan Hukum dan HAM terdiri dari: a. Bidang Pelayanan Hukum;


(34)

b. Bidang Hukum;

c. Bidang Hak Asasi Manusia. 1. Bidang Pelayanan Hukum

Tugas:

Melaksanakan kegiatan di bidang pelayanan penerimaan permohonan pendaftaran, litigasi, dan sosialisasi hak kekayaan intelektual, penyuluhan hukum, konsultasi, dan bantuan hukum serta

pelayanan administrasi hukum umum dan jasa hukum lainnya.

Fungsi:

a. pelaksanaan pelayanan penerimaan permohonan pendaftaran hak kekayaan intelektual;

b. pelaksanaan pelayanan administrasi hukum umum dan jasa hukum lainnya;

c. pelaksanaan penyuluhan hukum, konsultasi hukum, dan bantuan hukum;

d. pelaksanaan ligitasi dan sosialisasi hak kekayaan intelektual.

Bidang Pelayanan Hukum terdiri dari: a. Subbidang Pelayanan Hukum Umum; b. Subbidang Penyuluhan dan Bantuan Hukum.


(35)

Mempunyai tugas melakukan pelayanan peneriaan permohonan pendaftaran hak kekayaan intelektual, permohonan pendaftaran fidusia, penyiapan usulan pengangkatan, penindakan dan pemberhentian penyidik pegawai negeri sipil (PPNS), pengawas notaris yang ada di wilayah, urusan kewarganegaraan, pemantauan pelaksanaan tugas Balai Harta Peninggalan (BHP), peantauan pelanggaran hukum di bidang hak kekayaan intelektual dan pengambilan berkas sidik jari.

(2) Subbidang Penyuluhan dan Bantuan Hukum mempunyai tugas melakukan pembinaan, pembimbingan, dan koordinasi serta kerja sama di bidang penyuluhan hukum, evaluasi, dan pemantauan, pemberian bantuan hukum dan konsultasi hukum.

2. Bidang Hukum

Tugas:

Melaksanakan kegiatan di bidang penyiapan bahan perencanaan hukum, pengembangan hukum, dan pembinaan jaringan dokumentasi dan informasi hukum serta pengkoordinasian program legislasi daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


(36)

Fungsi:

a. penyiapan bahan perencanaan hukum dan pengembangan hukum;

b. pembinaan dan pengembangan jaringan dokumentasi dan informasi hukum;

c. pengkoordinasian program legislasi daerah.

Bidang Hukum terdiri dari:

a. Subbidang Pengembangan Hukum;

b. Subbidang Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum.

(1) Subbidang Pengembangan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program penelitian dan pengkajian hukum, analisa serta evaluasi peraturan perundang-undangan daerah, pengkoordinasian program legislagi daerah, serta peta permasalahan hukum daerah.

(2) Subbidang jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kerjasama, koordinasi, konsultasi jaringan dokumentasi dan informasi hukum dengan pemerintah provinsi


(37)

selaku pusat jaringan di daerah, lembaga resmi serta masyarakat, pengumpulan dan pengolahan peraturan perundang-undangan serta pengelolaan perpustakaan hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Bidang Hak Asasi Manusia

Tugas:

Melaksanakan kegiatan di bidang penyiapan bahan perumusan pelaksanaan kebijakan teknis, penyusunan rencana dan program, pengkoordinasian dengan instansi terkait, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan HAM sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi:

a. pelaksanaan penyiapan penyusunan rencana dan program di bidang pemenuhan, pemajuan, perlindungan, dan penghormatan hak asasi manusia; b. pelaksanaan kebijakan di bidang pemenuhan,

pemajuan, perlindungan, dan penghormatan hak asasi manusia;

d. penyelenggaraan diseminasi hak asasi manusia; e. pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi

Manusia;


(38)

Bidang Hak Asasi Manusia terdiri dari:

a. Subbidang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia;

b. Subbidang Diseminasi Hak Asasi Manusia.

(1) Subbidang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan pelaksanaan kebijakan teknis, pemantauan dan evaluasi di bidang pemenuhan, pemajuan, perlindungan dan penghormatan hak asasi manusia berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Subbidang Diseminasi Hak Asasi Manusia

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan pelaksanaan kebijakan teknis, penyusunan rencana dan program di bidang pemenuhan, pemajuan, perlindungan dan penghormatan hak asasi manusia serta pengkoordinasian kegiatan rencana aksi nasional hak asasi manusia dengan instansi terkait berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


(39)

Untuk Menunjang Aktivitas Kerja sehari-hari menjadi lebih baik lagi, maka Bagian Penyusunan Program dan Laporan Kanwil Kementerian Hukum dan Ham RI Jabar Memiliki sarana dan Prasarana sebagai Berikut :

Tabel 1.1

NO Nama Barang Jumlah

1 Meja 29

2 Kursi 22

3 Komputer 8

4 Mesin Tik 2

5 Printer 2

6 Lemari 12

7 Scanning 2

8 Mesin Fax 1

9 Dispenser 1

10 Telephone 3

11 AC 2

12 Kamera DSLR 2

13 Kamera Video 2

14 Infocus 2

15 Pemadam api 2

16 Televisi 1

1.8 Lokasi Dan Waktu Praktek Kerja Lapangan 1.8.1 Lokasi


(40)

Lokasi Kerja Praktek Di KANWIL KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM RI JAWA BARAT yang bertempat di Jl.Jakarta No.27 Bandung Tlp. (022) 7273898 Fax. (022) 7273898 Website http://jabar.kemenkumham.go.id

1.8.2 Waktu Kerja Praktek Kerja Lapangan

Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan 20 hari sesuai dengan aturan UNIKOM dan telah disepakati oleh KANWIL KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM RI JAWA BARAT, yang mana waktu pelaksanaannya tanggal 15 Juli sampai 23 Agustus 2013. Dimana hari kerjanya ya, hari Senin-Jumat pukul 07.30-14.30.


(41)

31

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan Tabel 2.1 Kegiatan PKL

Hari dan Tanggal Kegiatan Yang Dilakukan

Senin 15 Juli 2013

 Pengenalan Lingkungan di Kementrian Hukum dan HAM RI Kanwil Jabar

 Mengarsipkan kliping berita mengenai Hukum dan seputar Kemenkumham

Selasa 16 Juli 2013

 Membantu mengatur jalan transfer data arsip melalui sistem komputer Mengarsipkan

 Kliping mengenai Berita seputar Kemenkumham

Rabu 17 Juli 2013

 Membantu Menulis laporan Triwulan

 Mengarsipkan kliping mengenai Berita seputar Kemenkumham

Kamis 18 Juli 2013

 Membantu Menulis laporan Triwulan


(42)

seputar Kemenkumham

Jum’at 19 Juli 2013

 Membuat kliping mengenai Berita seputar Kemenkumham

 Mengarsipkan kliping berita mengenai Hukum dan seputar Kemenkumham

 Mencari bahan

Senin

22 Juli 2013 Tidak Masuk (Sakit)

Selasa 23 Juli 2013

 Membuat kliping mengenai Berita seputar Kemenkumham

 Mengarsipkan kliping berita mengenai Hukum dan seputar Kemenkumham

 Menyebarkan informasi kepada media cetak melalui facsimile


(43)

Rabu 24 Juli 2013

 Membuat kliping mengenai Berita seputar Kemenkumham

 Mengarsipkan kliping berita mengenai Hukum dan seputar Kemenkumham

 Menyebarkan informasi kepada media cetak dan instansi terkait melalui facsimile

 Mencari Bahan Kamis

25 Juli 2013

 Membantu Menulis laporan Per Semester

 Menyebarkan informasi kepada media cetak dan instansi terkait melalui facsimile

 Mencari Bahan Jumat

26 Juli 2013

 Membantu Menulis laporan Per Semester

 Menyebarkan informasi kepada media cetak dan elektronik melalui facsimile.

Senin 29 Juli 2013

 Membantu Menulis laporan Per Semester

 Mengarsipkan kliping berita mengenai Hukum dan seputar Kemenkumham

 Menyebarkan informasi kepada media cetak dan instansi terkait melalui facsimile

Selasa 30 Juli 2013

 Membantu Menulis laporan Per Semester

 Mengarsipkan kliping berita mengenai Hukum dan seputar Kemenkumham


(44)

 Menyebarkan informasi kepada media cetak dan instansi terkait melalui facsimile

Rabu 31 Juli 2013

 Membantu Menulis laporan Per Semester

 Mengarsipkan kliping berita mengenai Hukum dan seputar Kemenkumham

 Menyebarkan informasi kepada media cetak dan instansi terkait melalui facsimile

Kamis 1 Agustus 2013

 Membantu Menulis laporan Per Semester

 Mengarsipkan kliping berita mengenai Hukum dan seputar Kemenkumham

 Menyebarkan informasi kepada media cetak dan instansi terkait melalui facsimile

Jumat 2 Agustus 2013

 Mengarsipkan kliping berita mengenai Hukum dan seputar Kemenkumham

 Menyebarkan informasi kepada media cetak dan instansi terkait melalui facsimile

Senin 19 Agustus 2013

 Mengarsipkan kliping berita mengenai Hukum dan seputar Kemenkumham

 Menyebarkan informasi kepada media cetak dan instansi terkait melalui facsimile

Selasa 20 Agustus 2013

 Mengarsipkan kliping berita mengenai Hukum dan seputar Kemenkumham


(45)

Sumber : Catatan / data pribadi penulis selama PKL, Juli 2013

 Menyebarkan informasi kepada media cetak dan instansi terkait melalui facsimile

 Mencari Bahan Rabu

21 Agustus 2013

 Mengarsipkan kliping berita mengenai Hukum dan seputar Kemenkumham

 Menyebarkan informasi kepada media cetak dan instansi terkait melalui facsimile

 Mencari Bahan Kamis

22 Agustus 2013

 Membantu Menulis laporan Per Semester

 Mengarsipkan kliping berita mengenai Hukum dan seputar Kemenkumham

 Menyebarkan informasi kepada media cetak dan instansi terkait melalui facsimile

 Mencari Bahan Jumat

23 Agustus 2013

 Membantu Menulis laporan Per Semester

 Mengarsipkan kliping berita mengenai Hukum dan seputar Kemenkumham

 Menyebarkan informasi kepada media cetak dan instansi terkait melalui facsimile


(46)

2.1.1 Deskripsi Kegiatan Rutin Praktek Kerja Lapangan 2.1.1.1 Kegiatan Membuat Kliping

Setiap pagi penulis melakukan kegiatan rutin membaca koran dan mencari bahan untuk kliping, hal – hal yang dijadikan bahan kliping adalah berita yang berhubungan dengan Hukum atau seputar Kemenkumham berupa artikel, berita pelanggan, tanggapan, keluhan pelanggan dan lain–lain, bahan berita yang diambil bersumber dari berbagai media cetak. Media cetak yang merupakan sumber kliping di Kemenkumham yaitu Pikiran Rakyat, Galamedia, Radar Bandung dimana penulis harus membaca surat kabar tersebut dengan teliti agar tidak ada berita seputar Kemenkumham yang terlewatkan.

Kliping adalah guntingan artikel, berita dari surat kabar, majalah, dsb, yang dianggap penting untuk disimpan atau didokumentasikan. “ (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989 : 446).

Kliping menurut Rusady Ruslan adalah “ Suatu kegiatan memilih, menggunting, dan kemudian memperbanyak mengenai suatu berita (news) atau karangan (artikel), serta photo berita (press photo) pada event atau peristiwa tertentu yang telah terjadi dan dimuat di berbagai media cetak, seperti surat kabar,

majalah, tabloid, dan linnya yang kemudian dikliping. “(Ruslan,1999 : 207-208).

Adapun manfaat dari kegiatan kliping ini adalah untuk melatih kepekaan mahasiswa terhadap opini publik yang sedang berkembang di masyarakat khususnya tentang Kemenkumham. Selanjutnya dapat juga merangsang kemampuan mahasiswa dalam menyikapi setiap opini publik tersebut untuk


(47)

menciptakan favourable image bagi perusahaan, sedangkan untuk pihak perusahaan sendiri terutama humasnya dapat mengetahui informasi apa saja yang sedang hangat dibicarakan, sehingga jika ada kekurangan dapat langsung di tindak lanjuti oleh pihak Kemenkumham Kanwil Jabar.

2.1.1.2 Penulisan Laporan Semester dan Triwulan

Kegiatan ini adalah untuk membantu staff Penulisan Program dan laporan Kementrian Hukum dan Ham RI Jabar Menyusun laporan tiap Semester (6 Bulan) dan Triwulan (3 bulan). Kegiatan ini tidak terlalu rutin tapi jika staff sedang sibuk saya berkesempatan menyusun Laporan Tersebut.

2.1.1.3 Menyebarkan informasi melalui facsimile

Kegiatan ini adalah untuk menyebarkan Informasi ke Media cetak untuk menyebarkan informasi guna untuk penerangan dan berita mengenai jalanya kegiatan Kemenkumham Jabar dan Menyebarkan Informasi ke Instansi terkait Kemenkumham guna untuk pengarsipan.

2.1.1.4 Photo Copy

Kegiatan photo copy adalah kegiatan penggandaan file-file penting untuk dijadikan arsip bagian HUMAS, dimana setelah penulis mendapatkan seputar Hukum dan Kemenkumham yang kemudian berita tersebut dipisahkan untuk diphoto copy.


(48)

2.2 Analisis Laporan PKL

Analisis laporan PKL diperlukan sebagai pedoman atau landasan berfikir yang berupa konsep-konsep dari teori-teori yang menjadi suatu tolak ukur berdasarkan kepada kegiatan-kegiatan yang diakukan selama PKL.Selanjutnya, penulis akan menguraikan konsep-konsepnya sebagai berikut :

2.2.1 Pengertian Public Relations

Pengertian Publik Relations ditinjau secara etimologi berasal dari dua bahasa, yaitu Publik yang berarti sekelompok individu yang menaruh minat atau kepentingan yang sama terhadap suatu hal, dan suatu hal tersebut bisa berupa masalah, orang, produk, dan lembaga. Sedangkan Relations adalah hubungan yang saling timbal balik (two way communications).

Berikut ini diuraikan beberapa pengertian dari Public Relations :

Pengertian Public Relations menurut (British)Institute Of Public Relations (IPR ) dalam Jefkins pada bukunya “Public Relations” adalah sebagai berikut :

“Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi

dengan segenap khalayaknya”.(1996:8)

Dari definisi diatas maka penulis memahami bahwa Public Relations “Upaya yang terencana dan berkesinambungan”, ini berarti Public Relations adalah suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasikan sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu, dan semuanya itu berlangsung secara


(49)

berkesinambungan dan teratur. Jadi, Public Relations sama sekali bukanlah kegiatan yang sifatnya sembarangan atau dadakan.Tujuan utamanya adalah “menciptakan dan memelihara saling pengertian”, maksudnya adalah untuk memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak lain yang turut berkepentingan. Dengan adanya kata “saling”, maka organisasi juga harus memahami setiap kampanye atau individu yang terlibat dengan khalayak atau publik.

Definisi Public Relations menurut Canfield, dalam bukunya”Dasar-dasar Public Relations, adalah sebagai berikut :

Public Relations adalah falsafah dan fungsi manajemen yang diekspresikan melalui kebijaksanaan dan kegiatan-kegiatan untuk melayani kepentingan publik melakukan kegiatan komunikasi bagi publiknya untuk menciptakan pengertian dan goodwill dari

publiknya”.(1999:30)

Dari definisi tersebut dapat dilakukan suatu analisa bahwa pada dasarnya Public Relations menekankan pada ”falsafah manajemen”. Hal ini menunjukkan bahwa Public Relations adalah sesuatu yang dilakukan dalam bentuk hal-hal yang tidak menyimpang dari suatu kebenaran, kejujuran serta pelayanan yang baik bagi publiknya dan juga merupakan upaya untuk menanamkan kepercayaan publiknya terhadap KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI. KANTOR WILAYAH JAWA BARAT Area Pelayanan dan Jaringan Jawa barat khususnya masyarakat Bandung.


(50)

Definisi Public Relations menurut Fraser P. Seitel dalam bukunya The Practice of Public Relations adalah sebagai berikut :

Public Relations merupakan fungsi manajemen yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan, serta kerjasama suatu organisasi atau perusahaan dengan publiknya dan ikut terlibat dalam menangani masalah – masalah atau isu – isu manajemen. Public Relations membantu manajemen dalam penyampaian informasi dan tanggap terhadap opini publik. Public Relations secara efektif membantu manajemen

memantau berbagai perubahan .“(1992:8)

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya Public Relations menekankan pada “fungsi manajemen”. Ini memberikan pemahaman bahwa Public Relations adalah mempunyai fungsi yang tidak mudah, karena seorang PRO dituntut untuk dapat menciptakan dan memelihara alur komuniaksi diantara sesama karyawan dan publiknya. Selain itu juga Public Relations harus tanggap dan mampu memecahkan masalah-masalah dan isu-isu yang sedang beredar demi kemajuan perusahaannya.

Effendy, dalam bukunya “hubungan Masyarakat” mengemukakan fungsi Public Relaions, yaitu :

1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. 2. Membina hubunganan harmonis antara organisasi dengan public ektern


(51)

3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.

4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.(1987:34)

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan tentang fungsi Public Relations secara universal sehingga mudah untuk dipahami dan dilaksanakan oleh seorang PRO (Public Relations Officer) yaitu yang hanya menyangkut dua fungsi Public Relations yang pada prinsipnya adalah :

1. Menyampaikan kebijaksanaan manajemen pada publik. Maksudnya adalah bahwa Public Relations berfungsi sebagai penyampaian informasi mengenai kebijaksanaan perusahaan kepada publiknya, baik itu publik internal maupun ekternal.

2. Menyampaikan opini publik pada manajemen. Maksudnya seorang PRO harus dapat merekan pendapat yang dikemukakan oleh publik yang berkepentigan terhadap organisasi kita, baik itu pendapat yang baik maupun pendapat yang buruk, dimana selanjutnya seorang PRO juga harus dpat mengevaluasi opini publik yang diterimanya tersebut dan kemudian menyampaikannya kepada manajemen tentang opini publik tersebut. Seorang PRO harus memperhatikan bahwa pendapat


(52)

atau opini publik haruslah berdasarkan fakta-fakta yang ada dengan tidak ditambahi oleh pendapaat PRO itu sendiri.

Dengan demikian maka Public Relations pada dasarnya berfungsi menghubungkan publik-publik yang berkepentingan didalam suatu perusahaan. Publik disini merupakan suatu bagian dari publik internal maupun publik ekternal.

Internal Public Relations adalah publik yang menjadi bagian dari unit badan/perusahaan itu sendiri. Internal Public Relatons merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan dengan publik yang ada didalam perusahaan. Tujuan dari adanya hubungan ini untuk memupuk adanyan suasana yang menyenangkan diantara para karyawannya, komunikasi antara bawahan dan pimpinan atau atasan terjalin dengan akrab dan tidak kaku, serta meyakini adanya rasa tanggung jawab akan kewajibannya terhadap perusahaan. Maka disinilah peran seorang PRO, ia harus mampu mempersatukan apa yang diinginkan pimpinan dan apa yang diinginkan karyawannya karena dengan adanya keserasian hubungan diantara para pegawai, baik vertikal maupun horizontal diharapkan akan memperkuat tim kerja dalam perusahaan itu sendiri, dengan demikian seorang PRO yang baik adalah yang selalu memperhatikan kepentingan para pegawainya baik itu secara ekonomi, sosial, maupun secara psikologis, karena mulai dari pimpinan sampai dengan pesuruh merupakan bagin dari keseluruhan badan/perusahaan tersebut.

Eksternal Public Relations merupakan suatu kegiatan Public Relations yang berhubungan dengan masyarakat luar atau kegiatan yang ditujukan kepada publik yang berada diluar perusahaan. Salah satu tujuannya adalah untuk mengeratkan hubungan yang harmonis dengan orang-orang diluar badan atau


(53)

perusahaan hingga tercipta opini publik yang favourable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan atau perusahaan yang bersangkutan. Tugas penting Eksternal Public Relations adalah mengadakan komunikasi secara efektif, dan semua komunikasi dengan publik luar hendaknya dilakukan secara informatif dan persuasif, informasi hendaknya diberikan secara jujur, teliti, sempurna, dan berdasarkan fakta yang sebenarnya, karena dalam hal ini publik mempunyai hak untuk mengetahui keadaaan sesuatu hal yang berhubungan dengan kepentingannya, secara persuasif, komunikasi dapat dilaksanakan atas dasar membangkitkan perhatian komunikan (publik), sehingga timbul rasa tertarik akan pesan yang disampaikan badan atau perusahaan tersebut yang di sodorkan kepadanya.

2.2.2 Kegiatan Public Relations

Kegiatan yang dilakukan oleh humas di KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM RI. KANTOR WILAYAH JAWA BARAT terdiri dari Kegiatan Internal Humas dan Kegiatan Eksternal Humas, untuk lebih jelasnya maka penulis menguraikannya sebagai berikut :

1. Kegiatan Internal Humas a. Penyuluhan

Kegiatan ini berupa pembinaan kehumasan ke unit – unit yang dilakukan untuk menciptakan keterjalinan rasa persatuan dan kesatuan diantara unit – unit dan cabang sehingga hubungan internal dapat tercipta.


(54)

b. Dokumentasi

Kegiatan ini dilakukan oleh humas yang meliputi kegiatan pemotretan, shooting video dan rekaman kaset pada acara – acara yang dinggap penting bagi perusahaan, seperti pelantikan kerja, penandatanganan, konferensi pers, dan lain – lain. Kegiatan ini bertujuan apabila suatu kegiatan itu diperlukan kembali dan akan digunakan lagi, biasanya untuk kegiatan publikasi.

c. Kliping Berita

Kegiatan ini merupakan kegiatan humas yang bertujuan untuk mengklasifikasikan berita–berita yang sudah berbentuk kliping dan menjadi beberapa kategori masalah, yang meliputi :

- Berita umum mengenai Kemenkumham - Berita keluhan Kemenkumham

- Berita tanggapan dari Kemenkumham

Berita yang diklasifikasikan tersebut kemudian dibuat data statistik yang berupa grafik atau diagram untuk dibuat laporan yang terdiri dari :

- Laporan bulanan - Laporan triwulan - Laporan semesteran - Laporan tahunan

- Laporan Akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah (LAKIP) - Laporan Program aksi


(55)

2. Kegiatan Eksternal Humas a. Hubungan dengan Pers

Hubungan ini perlu dibina dalam rangka membina hubungan baik dengan media massa agar Kemenkuham memperoleh citra positif, karena fungsi dari pers adalah merupakan kontrol sosial bagi Kemenkumham dalam membangun perusahaan dalam melangkah jauh.

1. Hubungan dengan Media Cetak:

 Orientasi wartawan / Pers Tour

 Kegiatan wartawan untuk meliputi kegiatan penting (konferensi pers)

b. Hubungan dengan Instansi Lain

Hubungan dilakukan untuk membina hubungan baik serta mengikuti perkembangan kemajuan teknologi komuniksi, diantaranya dengan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. POS dan juga dengan BPK, BPKP, Polda, PT, Kejati, BPN dan Kanwil VII DJKN

a. Publikasi

Publikasi yang dilakukan oleh humas KEMENKUMHAM biasanya berupa himbauan atau iklan layanan masyarakat, humas KEMENKUMHAM membuat dan menyebarkan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan ataupun kegiatan Kemenkumham


(56)

lainnya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sebagai konsumen sehingga tercipta image positif dan hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak.

b. Press Release

Didalam Press Release disusun sesuai dengan aturan dari jurnalistik yang telah ditentukan yang mengandung 5W+1H (Who, What, Which, Where, Whom, How), serta penjelasan dan isi kejadian atau berita yang akan di informasikan kepada publik terletak pada badan berita.

2.2.3 Aplikasi kerja dibagian Public Relations Kemenkuham

Bertolak dari kegiatan Public Relations yang telah dijelaskan sebelumnya penulis menilai bahwa Public Relations KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI. KANTOR WILAYAH JAWA BARAT telah melakukan kegiatan yang bersifat internal maupun eksternal.

Ada banyak kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh Public Relations KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI. KANTOR WILAYAH JAWA BARAT, tetapi kegiatan internal Publik Relations yang penulis lakukakan selama PKL ialah membuat kliping pers, membuat Laporan mengenai KEMENKUMHAM, menyebarkan informasi kepada media cetak, mengarsipkan kliping berita mengenai Hukum dan seputar KEMENKUMHAM, sedangkan kegiatan eksternal Public Relations yang penulis lakukan selama Praktek Kerja Lapangan ialah mengetik data – data yang berhubungan dengan KEMENTERIAN


(57)

HUKUM DAN HAM RI. KANTOR WILAYAH JAWA BARAT, dan memberikan informasi kepada karyawan KEMENKUMHAM dengan menggunakan microphone.


(58)

48 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan dari bab-bab sebelumnya selama melaksanakan kegiatan PKL di Humas Kementerian Hukum dan HAM RI Jabar, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Kementerian Hukum dan HAM RI Jabar yang bergerak dibidang pelayanan Hukum dan Administrasi Negara, dengan mengetahui keinginan dan kebutuhan akan pelayanan Hukum yang diinginkan oleh masyarakat serta membina hubungan yang baik dengan publik, baik itu publik internal maupun publik eksternal.

b. Humas Kementerian Hukum dan HAM RI Jabar masih Method Of Communications, belum State Of Being karena masih berada dibawah bidang Kepala Bagian Penyusunan Program Laporan.

c. Kegiatan PKL diselenggarakan sebagai sarana untuk menambah wawasan pengetahuan bagaimana halnya dunia profesi kehumasan dan kerja yang akan dihadapi sesuai dengan disiplin ilmu kehumasan.

d. Penulis mengetahui dan melakukan kegiatan-kegiatan internal yang selalu dilakukan Humas Kementerian Hukum dan HAM Kanwil Jabar, seperti membuat kliping berita seputar Hukum dan Kementerian Hukum dan HAM, menyebarkan informasi kepada media cetak dan melalui website.


(59)

e. Penulis mengetahui kegiatan ekternal Humas yang selalu dilakukan Humas Kementerian Hukum dan HAM RI Jabar, hubungan baik dengan PT. POS, PT. Telekomunikasi, Tbk. Dll.

3.2 Kritik dan Saran

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan Kritik dan saran kepada pihak Kanwil Kemenkumham Jabar dan mahasiswa yang akan melaksanakan praktek kerja lapangan selanjutnya, semoga Kritik dan Saran ini dapat dijadikan pertimbangan bagi kedua belah pihak dalam rangka perbaikan kerjasama dimasa mendatang.

3.2.1 Kritik dan Saran bagi Perusahaan Kritik :

 Ada Beberapa pegawai yang kurang berkompeten di bidangnya sehingga pekerjaan kurang maksimal.

 Sebaiknya Humas Kementerian Hukum dan HAM RI Jabar harus mempunyai job description yang jelas bagi setiap staff humasnya sehingga produktivitas kerja dapat meningkat.

 Tidak adanya Program khusus bagi Peserta PKL sehingga minimnya pengetahuan yang didapat Peserta dalam kegiatan / pekerjaan Humas.

 Kurangnya inovasi dan masih memakai kebudayaan kerja lama sehingga kurang berkembangnya kinerja dan produktivitas dalam bekerja.


(60)

 Website Kementrian Hukum dan HAM RI Jabar tidak Update dan Kurang Baik.

 Minimnya peralatan misalnya unit komputer dan ruang kerja yang kurang tertata rapi.

Saran :

 Lebih baik dipilih pegawai yang lebih berkompeten dibidang kehumasan dan penyusunan laporan.

 Sebaiknya Kedisiplinan Harus dijaga agar dapat meningkatkan produktivitas kerja.

 Harus menyediakan Program PKL yang lebih baik dan terstruktur untuk pelajar maupun mahasiswa PKL guna untuk membantu studi dan menciptakan citra baik di masyarakat.

 Harus bisa menciptakan inovasi dalam cara bekerja guna menstimuli semangat kerja dan membantu meningkatkan produktivitas dalam bekerja.

 Harus di perhatikan dalam sosialisasi dan pelayanan masyarakat dalam Bidang Informatika (Website). Seharusnya Humas menyediakan Layanan tersebut Lebih baik dan Update serta menarik guna menciptakan Citra baik dan memaksimalkan layanan untuk masyarakat.

 Peralatan lebih di tambah agar dapat memperlancar dan mempermudah pekerjaan serta lebih menata rapi ruang kerja agar semangat bekerja dapat timbul dan dapat membantu meningkatkan produktivitas dalam bekerja.


(61)

3.2.2 Saran bagi Mahasiswa PKL

Adapun saran bagi mahasiswa Praktek Kerja Lapangan selanjutnya dari penulis adalah sebagai berikut :

a. Diharapkan bagi mahasiswa yang akan Praktek Kerja Lapangan di Kementerian Hukum dan HAM RI Kanwil Jabar Bandung lebih interaktif dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

b. Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan harus mempersiapkan diri dalam segala hal karena akan berada dalam dunia kerja yang sesungguhnya. c. Kerja sama mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan mahasiswa

Praktek Kerja Lapangan (PKL) lainnya sangat diperlukan agar tercipta sinergi yang baik di lingkungan Instansi.

d. Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) agar dapat menjalin komunikasi dan keaktifan dengan pembimbing di lingkungan Praktek Kerja Lapangan (PKL) maupun denga pegawai lainnya yang berhubungan dengan bagian Kepegawaian dan Umum.


(62)

Nama : Mohamad Firza

Tgl Lahir : Bekasi, 5 Juni 1991

Alamat Lengkap : Jl. Melati Raya 2 no.45 RT06/01 Bekasi Kaum, Kec. Bekasi Timur, Kota Bekasi

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Email : mohammadfirza05@gmail.com

Riwayat Pendidikan :

 SDN Margahayu V Bekasi.

 SMPN 18 Bekasi.

 SMA Abdi Negara Bekasi.

 Kuliah UNIKOM Bandung Program Studi Ilmu Komunikasi Tahun 2010 – Sekarang.


(1)

47

HUKUM DAN HAM RI. KANTOR WILAYAH JAWA BARAT, dan memberikan informasi kepada karyawan KEMENKUMHAM dengan menggunakan microphone.


(2)

48 3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan dari bab-bab sebelumnya selama melaksanakan kegiatan PKL di Humas Kementerian Hukum dan HAM RI Jabar, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Kementerian Hukum dan HAM RI Jabar yang bergerak dibidang pelayanan Hukum dan Administrasi Negara, dengan mengetahui keinginan dan kebutuhan akan pelayanan Hukum yang diinginkan oleh masyarakat serta membina hubungan yang baik dengan publik, baik itu publik internal maupun publik eksternal.

b. Humas Kementerian Hukum dan HAM RI Jabar masih Method Of Communications, belum State Of Being karena masih berada dibawah bidang Kepala Bagian Penyusunan Program Laporan.

c. Kegiatan PKL diselenggarakan sebagai sarana untuk menambah wawasan pengetahuan bagaimana halnya dunia profesi kehumasan dan kerja yang akan dihadapi sesuai dengan disiplin ilmu kehumasan.

d. Penulis mengetahui dan melakukan kegiatan-kegiatan internal yang selalu dilakukan Humas Kementerian Hukum dan HAM Kanwil Jabar, seperti membuat kliping berita seputar Hukum dan Kementerian Hukum dan HAM, menyebarkan informasi kepada media cetak dan melalui website.


(3)

49

e. Penulis mengetahui kegiatan ekternal Humas yang selalu dilakukan Humas Kementerian Hukum dan HAM RI Jabar, hubungan baik dengan PT. POS, PT. Telekomunikasi, Tbk. Dll.

3.2 Kritik dan Saran

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan Kritik dan saran kepada pihak Kanwil Kemenkumham Jabar dan mahasiswa yang akan melaksanakan praktek kerja lapangan selanjutnya, semoga Kritik dan Saran ini dapat dijadikan pertimbangan bagi kedua belah pihak dalam rangka perbaikan kerjasama dimasa mendatang.

3.2.1 Kritik dan Saran bagi Perusahaan Kritik :

 Ada Beberapa pegawai yang kurang berkompeten di bidangnya sehingga pekerjaan kurang maksimal.

 Sebaiknya Humas Kementerian Hukum dan HAM RI Jabar harus mempunyai job description yang jelas bagi setiap staff humasnya sehingga produktivitas kerja dapat meningkat.

 Tidak adanya Program khusus bagi Peserta PKL sehingga minimnya pengetahuan yang didapat Peserta dalam kegiatan / pekerjaan Humas.

 Kurangnya inovasi dan masih memakai kebudayaan kerja lama sehingga kurang berkembangnya kinerja dan produktivitas dalam bekerja.


(4)

 Website Kementrian Hukum dan HAM RI Jabar tidak Update dan Kurang Baik.

 Minimnya peralatan misalnya unit komputer dan ruang kerja yang kurang tertata rapi.

Saran :

 Lebih baik dipilih pegawai yang lebih berkompeten dibidang kehumasan dan penyusunan laporan.

 Sebaiknya Kedisiplinan Harus dijaga agar dapat meningkatkan produktivitas kerja.

 Harus menyediakan Program PKL yang lebih baik dan terstruktur untuk pelajar maupun mahasiswa PKL guna untuk membantu studi dan menciptakan citra baik di masyarakat.

 Harus bisa menciptakan inovasi dalam cara bekerja guna menstimuli semangat kerja dan membantu meningkatkan produktivitas dalam bekerja.

 Harus di perhatikan dalam sosialisasi dan pelayanan masyarakat dalam Bidang Informatika (Website). Seharusnya Humas menyediakan Layanan tersebut Lebih baik dan Update serta menarik guna menciptakan Citra baik dan memaksimalkan layanan untuk masyarakat.

 Peralatan lebih di tambah agar dapat memperlancar dan mempermudah pekerjaan serta lebih menata rapi ruang kerja agar semangat bekerja dapat timbul dan dapat membantu meningkatkan produktivitas dalam bekerja.


(5)

51

3.2.2 Saran bagi Mahasiswa PKL

Adapun saran bagi mahasiswa Praktek Kerja Lapangan selanjutnya dari penulis adalah sebagai berikut :

a. Diharapkan bagi mahasiswa yang akan Praktek Kerja Lapangan di Kementerian Hukum dan HAM RI Kanwil Jabar Bandung lebih interaktif dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

b. Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan harus mempersiapkan diri dalam segala hal karena akan berada dalam dunia kerja yang sesungguhnya. c. Kerja sama mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan mahasiswa

Praktek Kerja Lapangan (PKL) lainnya sangat diperlukan agar tercipta sinergi yang baik di lingkungan Instansi.

d. Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) agar dapat menjalin komunikasi dan keaktifan dengan pembimbing di lingkungan Praktek Kerja Lapangan (PKL) maupun denga pegawai lainnya yang berhubungan dengan bagian Kepegawaian dan Umum.


(6)

Nama : Mohamad Firza

Tgl Lahir : Bekasi, 5 Juni 1991

Alamat Lengkap : Jl. Melati Raya 2 no.45 RT06/01 Bekasi Kaum, Kec. Bekasi Timur, Kota Bekasi

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Email : mohammadfirza05@gmail.com Riwayat Pendidikan :

 SDN Margahayu V Bekasi.

 SMPN 18 Bekasi.

 SMA Abdi Negara Bekasi.

 Kuliah UNIKOM Bandung Program Studi Ilmu Komunikasi Tahun 2010 – Sekarang.