Grafik Hasil Perhitungan dan Pembahasan n n

Tabel 4.9. Hasil perhitungan kincir angin dengan variasi lapisan anyaman bambu di bagian depan dan lapisan plat aluminium belakang sudu dengan sudut patahan 10° S ikl u s Kec. Angin, v ms Gaya Pengimbang gram Gaya Pengimbang N Putaran kincir , n rpm Torsi, T Nm kec. Sudut, ω rads Daya Angin Pin watt Daya Output Pout watt TS R Cp I 8,66 0,00 768 0,000 80,4 193 0,0 3,71 0,0 30 0,29 744 0,059 77,9 193 4,6 3,60 2,4 50 0,49 707 0,098 74,0 193 7,3 3,42 3,8 80 0,78 680 0,157 71,2 193 11,2 3,29 5,8 100 0,98 631 0,196 66,1 193 13,0 3,05 6,7 120 1,18 582 0,235 60,9 193 14,3 2,82 7,4 140 1,37 538 0,274 56,3 193 15,4 2,60 8,0 150 1,47 488 0,294 51,1 193 15,0 2,36 7,8 II 8,60 0,00 799 0,000 83,7 189 0,0 3,89 0,0 30 0,29 729 0,059 76,3 189 4,5 3,55 2,4 50 0,49 709 0,098 74,2 189 7,3 3,45 3,9 80 0,78 659 0,157 69,0 189 10,8 3,21 5,7 100 0,98 620 0,196 64,9 189 12,7 3,02 6,7 120 1,18 586 0,235 61,4 189 14,4 2,85 7,7 140 1,37 536 0,274 56,1 189 15,4 2,61 8,2 150 1,47 477 0,294 50,0 189 14,7 2,32 7,8 III 8,66 0,00 795 0,000 83,3 193 0,0 3,85 0,0 30 0,29 738 0,059 77,3 193 4,5 3,57 2,4 50 0,49 721 0,098 75,5 193 7,4 3,49 3,8 80 0,78 655 0,157 68,6 193 10,8 3,17 5,6 100 0,98 619 0,196 64,8 193 12,7 2,99 6,6 120 1,18 575 0,235 60,2 193 14,2 2,78 7,4 140 1,37 560 0,274 58,6 193 16,1 2,71 8,4 150 1,47 488 0,294 51,1 193 15,0 2,36 7,8

4.4 Grafik Hasil Perhitungan dan Pembahasan

Data-data yang telah di peroleh diolah kembali dalam bentuk grafik untuk mengetahui hubungan antara torsi N.m dengan kecepatan putar kincir rpm, daya yang dihasilkan kincir P out kecepatan putar kincir rpm dan koefisien daya kincir C p dengan tip speed ratio tsr. Grafik yang disajikan untuk setiap variasi lapisan sudu kincir angin dapat dilihat sebagai berikut : Gambar 4.1. Hubungan putaran poros dengan beban torsi pada variasi tanpa lapisan sudu Gambar 4.2. Hubungan antara daya output dengan beban torsi pada variasi tanpa lapisan sudu 550 600 650 700 750 800 850 900 0,1 0,2 0,3 P uta ra n P o ro

s, n

rpm Torsi, T Nm 2 4 6 8 10 12 14 0,1 0,2 0,3 Da y a O utput , P out w a tt Torsi, T Nm Gambar 4.3. Hubungan antara koefisien daya C p dengan tip speed ratio pada variasi tanpa lapisan sudu Pada Gambar 4.1. Semakin besar kecepatan putar kincir angin maka semakin kecil torsi yang dihasilkan. Dalam pengambilan data menggunakan kecepatan angin sebesar 8,52 ms, torsi maksimal yang dihasilkan 0,27 Nm dan kecepatan putar kincir maksimal sebesar 822 rpm. Pada Gambar 4.2. Dapat dilihat bahwa semakin besar kecepatan putar kincir maka semakin besar juga daya yang dihasilkan sampai kondisi maksimal kemudian daya mengecil. Pada kecepatan angin 8,41 ms, daya maksimal dicapai pada torsi 0,25 Nm yaitu sebesar 13,0 watt. Pada Gambar 4.3. Dapat dilihat bahwa semakin besar tsr maka semakin besar C p yang dihasilkan, sampai kondisi maksimal kemudian C p mengecil. Pada grafik diatas dengan melakukan pendekatan diperoleh persamaan C p = -3,8777tsr 2 + 20,206tsr - 18,603 y = -3,8777x 2 + 20,206x - 18,603 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 K o ef is ien da y a , C p Tip speed ratio lalu persamaan tersebut dideferensialkan sehingga didapat = 2-3,8777 tsr + 20,20. Dari perhitungan tersebut didapat nilai C p maksimal sebesar 7,7 pada tsr 2,60. Gambar 4.4. Hubungan putaran poros dengan beban torsi pada variasi lapisan aluminium pada bagian depan sudu Gambar 4.5. Hubungan antara daya output dan torsi untuk variasi lapisan aluminium pada bagian depan sudu 550 600 650 700 750 800 850 0,1 0,2 0,3 P uta ra n P o ro

s, n

rpm Torsi, T Nm 2 4 6 8 10 12 14 16 0,1 0,2 0,3 Da y a O utput , P out w a tt Torsi, T Nm Gambar 4.6. Hubungan antara C p dan tsr untuk variasi lapisan aluminium pada bagian depan sudu Pada Gambar 4.4. Semakin besar kecepatan putar kincir angin maka semakin kecil torsi yang dihasilkan. Dalam pengambilan data menggunakan kecepatan angin sebesar 8,63 ms, torsi maksimal yang dihasilkan 0,27 Nm dan kecepatan putar kincir maksimal sebesar 794 rpm. Pada Gambar 4.5. Dapat dilihat bahwa semakin besar kecepatan putar kincir maka semakin besar juga daya yang dihasilkan sampai kondisi maksimal kemudian daya mengecil. Pada kecepatan angin 8,64 ms, daya maksimal dicapai pada torsi 0,27 Nm yaitu sebesar 14,4 watt. Pada Gambar 4.6. Dapat dilihat bahwa semakin besar tsr maka semakin besar C p yang dihasilkan, sampai kondisi maksimal kemudian C p mengecil. Pada grafik diatas dengan melakukan pendekatan diperoleh persamaan C p = -2,4972tsr 2 + 10,541tsr - 3,7969 lalu persamaan tersebut dideferensialkan sehingga didapat y = -2,4972x 2 + 10,541x - 3,7969 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 K o ef is ien Da y a , C p , Tip speed ratio = 2-2,497tsr+10,541. Dari perhitungan tersebut didapat nilai C