Batasan masalah SIFAT MEKANIK KOMPOSIT POLIETILENA DAUR ULANG DENGAN FIILER SERAT KELAPA.

1.3. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah sifat mekanik Uji tarik, uji lentur dan uji impak komposit polietilena daur ulang dengan menggunakan filler serat serbuk sabut kelapa?

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui sifat mekanik uji tarik, uji lentur dan uji impak komposit polietilena daur ulang dengan filler serbuk serat kelapa.

1.5. Manfaat penelitian

1. Untuk mengetahui sifat mekanik Modulus Young, Kelenturan, Uji Impaknya komposit polietilena HDPE yang menggunakan serat sabut kelapa 2. Peningkatan nilai ekonomis dari serat kelapa sebagai bahan yang berkualitas. 3. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang memanfaatkan serat alam untuk pembuatan komposit polietilena. 4. Pemanfaatan limbah plastik sebagai matriks dalam pembuatan komposit. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Papan komposit yang memiliki kekuatan tarik maksimum modulus elastisitas maksimum rata-rata maks E sebesar 3,29 MPa. Papan komposit yang memiliki kekuatan tarik yang minimum rata-rata E min terdapat pada variasi 100:0 yaitu sebesar 1,68 MPa. 2. Papan komposit yang memiliki kekuatan lentur rata-rata UFS maks terbesar adalah papan komposit pada perbandingan fraksi massa 92,5:7,5, dengan kekuatan lentur maksimum UFS maks rata-rata sebesar 99 MPa. Papan komposit yang memiliki kekuatan lentur minimumUFS min terdapat pada komposisi fraksi massa 82,5:17,5 yaitu 96,25 MPa. 3. Papan komposit yang memiliki kekuatan impak terbesar adalah papan komposit yang perbandingan fraksi massa nya 92,5:7,5, dengan energy serapnya E srp adalah 3,83 Joule, harga impak rata-rata Hi maks adalah 0.00383 Jmm 2 . Papan komposit yang memiliki kekuatan impak minimum rata-rata Hi min terdapat pada fraksi massa 87,5:12,5 yaitu sebesar 0,00078 jmm 2 . 5.2. Saran 1. Untuk pengujian tarik, menambahkan jumlah serat sabut kelapa supaya di dapatkan batas maksimum modulus young nya. 2. Untuk pengujian lentur, Membuat variasi serat dengan matriks mendekati nilai puncak uji lentur maksimumnya, supaya dapat data yang lebih akurat dan mengganti matriknya seperti polipropilena. 3. Untuk pengujian impak, melakukan pencampuran yang baik antara serat dengan matriks, supaya dapat data yang signifikan sesuai yang diharapkan.