BAB 1 MENINGITIS
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
World Health Organization (WHO,2009), menyebutkan pada tahun 2009,
Afrika melaporkan 78.416 kasus Meningitis dengan jumlah kematian 4.053
(CFR=5,2%). Di negara-negara berkembang seperti Gambia (2009), diperkirakan
2% dari semua anak usia < 5 tahun meninggal karena kasus Meningitis.
Suatu penelitian retrospektif di Rumah Sakit Anak Queen Elizabeh
Barbados dari bulan Januari 1994 sampai November 2005 didapatkan pasien
dengan diagnosis meningitis sebanyak 327 kasus, dengan 235 kasus meningitis
aspetik (71%) dan 92 kasus meningitis bakteri (29%) ( Kumar, Jennings & Louis,
2007).
Berdasarkan laporan Balitbangkes (2008) di Indonesia, Meningitis
merupakan penyebab kematian pada semua umur dengan urutan ke 17 (0,8%)
setelah malaria. Meningitis merupakan penyakit menular pada semua umur
dengan proporsi 3,2%. Sedangkan proporsi Meningitis merupakan penyebab
kematian bayi umur 29 hari- 11 bulan dengan urutan ketiga yaitu (9,3%) setelah
diare (31,4%), dan pneumoni (23,8%). Proporsi meningitis penyebab kematian
pada umur 1-4 tahun yaitu (8,8%) dan merupakan urutan ke-4 setelah Necroticans
Entero Colitis (NEC) yaitu (10,7%).
Data dari penelitian lain di salah satu rumah sakit di Surabaya pada tahun
2000 hingga pertengahan tahun 2001 menunjukkan jumlah 31 penderita
1
2
meningitis. Dengan usia kurang dari satu tahun (22,6%), usia 1-5 tahun (3,2%),
usia 5-15 tahun (6,4%), usia 15-25 tahun (32%), usia 25-45 tahun (16,1%), usia
45-65 tahun (16,1%), usia lebih dari 65 tahun 3,2%. Dari 31 penderita tersebut
sebanyak delapan orarng (25,8%) meninggal dunia (Piolk, 2007).
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati Jakarta Selatan merupakan
rumah sakit rujukan dari wilayah Jakarta Selatan dan sekitarnya dan merupakan
rumah sakit pendidikan (teaching hospital) dimana tempat peneliti belajar. Selain
itu belum ada yang meneliti tentang meningitis di RSUP Fatmawati Jakarta.
Berdasarkan data tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai prevalensi meningitis pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum
Pusat Fatmawati Jakarta bulan Agustus 2006 sampai Juli 2009. Dari data yang
diperoleh dapat digunakan sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas pelayanan
rumah sakit dalam hal promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif meningitis
dikalangan masyarakat umum.
Menurut data di atas, penulis tertarik untuk menyusun sebuah asuhan
keperawatan pada kasus meningitis dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada
Tn. P dengan gangguan persyarafan: Meningitis di Ruang Rawat Inap
Lantai III di Rumah Sakit Advent Bandung”.
3
1.2 Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini terbagi atas dua bagian, yaitu: tujuan umum dan tujuan
khusus
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mendapatkan pengalaman nyata melaksanakan studi kasus pada Tn. P
dengan menerapkan asuhan keperawatan pada penderita gangguan persarafan:
Meningitis.
1.2.2 Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus dalam studi kasus ini adalah :
1) Melaksanakan pengkajian pada pasien dengan masalah gangguan persarafan:
Meningitis.
2) Menyusun diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan persarafan:
Meningitis.
3) Menentukan rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan
persarafan: Meningitis.
4) Mengimplementasikan tindakan keperawatan pada pasien dengan gangguan
persarafan: Meningitis.
5) Melaksanakan evaluasi pada pasien dengan gangguan persarafan: Meningitis.
4
1.3 Manfaat
Tinjauan penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada
mahasiswa keperawatan agar dapat menegakkan diagnosis dan memberikan
penanganan yang tepat pada kasus meningitis.
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
World Health Organization (WHO,2009), menyebutkan pada tahun 2009,
Afrika melaporkan 78.416 kasus Meningitis dengan jumlah kematian 4.053
(CFR=5,2%). Di negara-negara berkembang seperti Gambia (2009), diperkirakan
2% dari semua anak usia < 5 tahun meninggal karena kasus Meningitis.
Suatu penelitian retrospektif di Rumah Sakit Anak Queen Elizabeh
Barbados dari bulan Januari 1994 sampai November 2005 didapatkan pasien
dengan diagnosis meningitis sebanyak 327 kasus, dengan 235 kasus meningitis
aspetik (71%) dan 92 kasus meningitis bakteri (29%) ( Kumar, Jennings & Louis,
2007).
Berdasarkan laporan Balitbangkes (2008) di Indonesia, Meningitis
merupakan penyebab kematian pada semua umur dengan urutan ke 17 (0,8%)
setelah malaria. Meningitis merupakan penyakit menular pada semua umur
dengan proporsi 3,2%. Sedangkan proporsi Meningitis merupakan penyebab
kematian bayi umur 29 hari- 11 bulan dengan urutan ketiga yaitu (9,3%) setelah
diare (31,4%), dan pneumoni (23,8%). Proporsi meningitis penyebab kematian
pada umur 1-4 tahun yaitu (8,8%) dan merupakan urutan ke-4 setelah Necroticans
Entero Colitis (NEC) yaitu (10,7%).
Data dari penelitian lain di salah satu rumah sakit di Surabaya pada tahun
2000 hingga pertengahan tahun 2001 menunjukkan jumlah 31 penderita
1
2
meningitis. Dengan usia kurang dari satu tahun (22,6%), usia 1-5 tahun (3,2%),
usia 5-15 tahun (6,4%), usia 15-25 tahun (32%), usia 25-45 tahun (16,1%), usia
45-65 tahun (16,1%), usia lebih dari 65 tahun 3,2%. Dari 31 penderita tersebut
sebanyak delapan orarng (25,8%) meninggal dunia (Piolk, 2007).
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati Jakarta Selatan merupakan
rumah sakit rujukan dari wilayah Jakarta Selatan dan sekitarnya dan merupakan
rumah sakit pendidikan (teaching hospital) dimana tempat peneliti belajar. Selain
itu belum ada yang meneliti tentang meningitis di RSUP Fatmawati Jakarta.
Berdasarkan data tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai prevalensi meningitis pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum
Pusat Fatmawati Jakarta bulan Agustus 2006 sampai Juli 2009. Dari data yang
diperoleh dapat digunakan sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas pelayanan
rumah sakit dalam hal promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif meningitis
dikalangan masyarakat umum.
Menurut data di atas, penulis tertarik untuk menyusun sebuah asuhan
keperawatan pada kasus meningitis dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada
Tn. P dengan gangguan persyarafan: Meningitis di Ruang Rawat Inap
Lantai III di Rumah Sakit Advent Bandung”.
3
1.2 Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini terbagi atas dua bagian, yaitu: tujuan umum dan tujuan
khusus
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mendapatkan pengalaman nyata melaksanakan studi kasus pada Tn. P
dengan menerapkan asuhan keperawatan pada penderita gangguan persarafan:
Meningitis.
1.2.2 Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus dalam studi kasus ini adalah :
1) Melaksanakan pengkajian pada pasien dengan masalah gangguan persarafan:
Meningitis.
2) Menyusun diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan persarafan:
Meningitis.
3) Menentukan rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan
persarafan: Meningitis.
4) Mengimplementasikan tindakan keperawatan pada pasien dengan gangguan
persarafan: Meningitis.
5) Melaksanakan evaluasi pada pasien dengan gangguan persarafan: Meningitis.
4
1.3 Manfaat
Tinjauan penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada
mahasiswa keperawatan agar dapat menegakkan diagnosis dan memberikan
penanganan yang tepat pada kasus meningitis.