Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah

PEDOMAN
USAHA KESEHATAN
GIGI SEKOLAH
(UKGS)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TAHUN 2014

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI

617
Ind
P

Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Pedoman usaha kesehatan gigi sekolah
(UKGS),-- Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2012
ISBN 978-602-235-191-7
1. Judul
I. DENTISTRY
III. CHILD HEALTH

II. ORAL HEALTH
SERVICES

@]
17

Ind

p

PEDOMAN
USAHA KESE,HATAN
GIG I SE,KOLAH (UKGS)

Dlrektorat Bina Upaya Kesehatan Dasar
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Kementerlan Kesehatan RI

2014
Cetakan Kedua


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA ,KESEHATAN
Jalan H.R. Rasuna Said Blok X5 Kilvlin[ 4­9 Kotak Pos 3097, 1196 Jakarta 12950  
Telepon: (021) 5201590 (Hunting) Faximile : (021) 52618 !14, 5203872  
Sural Elekrronik : yanmcd@dcpkcs.go.id. scyanrncd@dcpkes.go.id. mailing list: buk3@yahoogrollp,com  

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYAKESEHATAN
NOMOR: HK.02.04/1I/963/2012
TENTANG
PEDOMAN USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS)
DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN,
Menimbang :

a.

bahwa Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
adalah upaya kesehatan masyarakat yang
ditujukan untuk memelihara, meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik

di sekolah binaan yang ditunjang dengan upaya
kesehatan perorangan berupa upaya kuratif
bagi individu (peserta did'ik) yang memerlukan
perawatan kesehatan gigi dan mulut.

b.

bahwa pokok program UKS/UKGS yaitu pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan
lingkungan kehidupan sekolah sehat, sehingga
dapat dicapai derajat kesehatan gigi dan mulut
yang optimal bagi anak sekolah.

c.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan b perlu menetapkan
Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
dengan Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya
Kesehatan.


Mengingat

ii

1.

Undang-Undang RI Nemor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

2.

Undang-Undang RI Nemor 25 tahun 2009 tentang
Petayanan Publik (Lernbaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112);

3.

Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang

Kesehatan (Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);

4.

Peraturan Pemerintah RI Nomor 38 tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Kabupaten/Kota (Lembaran Negara
RepubHk Indonesia Tahun 2007 NomOr 82);

5.

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/
Menkes/Per/X/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Keselhatan Di Kabupaten/Kota;

6.

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1144/

Menkes/Per/V111/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

7.

Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional,
Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Meteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1/U/
SKB/2003, Nomor 1067/Menkes/SKB/VII/2003,
Nomor MA/230 A/2003, Nomor 26 Tahun 2003
tentang Pembinaan Dan Pengembangan Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS);

8.

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/
Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat.

MEMUTUSKAN


Menetapkan :

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA
KESEHATAN TENTANG PEDOMAN USAHA KESEHATAN
GIGI SEKOLAH (UKGS)

KESATU

Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan ini.

KEDUA

Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
dipergunakan sebagai acuan dalam pelaksanaannya.

KETIGA

Keputusan ini ber laku sejak tanggal ditetapkan, apabila

dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki
sebagaimana mestinya .

Ditetapkan di
Pada tanggal

JAKARTA
14Juni2012

DIREKTUR JENDERAL

/

SUPRIYANTORO
NIP 195408112010061001

iii

iv


KATAPENGANTAR  
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut
me1alui jalur sekolah, serta memperhatikan perkembangan program dan
kegiatan serta struktur organisasi di berbagai jenjang yang ada, maka
diperlukan penguatan pe1aksanaan di usaha kesehatan gigi sekolah pada
tingkat lanjut, dengan disusunnya Buku Pedoman Usaha Kesehatan Gigi
Sekolah (UKGS) dengan memasukan inovasi­inovasi program kesehatan
gigi dan mulut yang bam.
Buku Pedoman ini disusun sebagai pegangan bagi tim pembina dan penge10la
usaha kesehatan sekolah (UKS)/usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) pada
jenjang sekolah dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dengan memperhatikan
tiga pokok program UKSIUKGS yaitu pendidikan keschatan, pelayanan
kesehatan dan pembinaan liogkungan kehidupan sekolah sehat, schingga
dapat dicapai derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal bagi anak
sekolah.
Tujuan penyusunan buku ini adalah memberikan suatu araban atau pedoman
bagi tim pembina, petugas kesehatan sekolah, petugas lintas program dan
sektor terkait dalam melaksanakan program dan kegiatan UKGS guna
mewujudkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang berrnutu, merata
dan terjangkau.

Akhir kata diucapkan terimakasih kepada para penyusun dan kontributor
yang telah memberikan masukan sampai dengan tersusunnya buku ini,
saran dan kritikan sangat kami harapkan guna menyempumakan buku ini
dikemudian hari.

Jakarta,
Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar

dr. H.R. Dedi Kuswenda, M.Kes

v

vi

SAMBUTAN  
DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN  
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
karunia dan rahmat­Nya yang telah diberikan, sebingga tersusunnya Buku
Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS).
Usaba Kesebatan Gigi Sekolab (UKGS) adalab upaya kesebatan masyarakat

yang ditujukan untuk memelibara, meningkatkan kesehatan gigi dan mulut
selurub peserta didik di sekolab binaan yang ditunjang dengan upaya
kesehatan perorangan berupa upaya promotif dan preventif bagi peserta
didik.
Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan derajat kesehatan gigi dan
mulut peserta didik di sekolah dasar (SD) / madrasab ibtidaiyah (MI) secara
optimal melalui pengetahuan sikap dan tindakan peserta didik dalam
memelihara kesehatan gigi dan mulut, meningkatkan peran serta guru,
dokter kecil, orang tua dalam upaya promotif dan preventif, serta teIpenuhinya
kebutuhan pelayanan medik gigi dan mulut bagi peserta didik.
Penyusunan buku ini didasarkan pada tiga pokok program UKSfUKGS
yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan
kebidupan sekolah sehat, dengan harapan dapat dicapai derajat kesehatan
gigi dan mulut yang optimal bagi anak sekolah.
Saya menyambut baik dengan telah tersusunnya Buku Pedoman Usaha
Kesehatan Gigi Sekolab dan menyampaikan penghargaan serta ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi terhadap
penyusunan buku ini.
Jakarta,
Direktur Jenderal Bina Uoaya Kesebatan

/

dr. Supriyantoro, Sp. P, MARS
vii

TIM PENYUSUN
drg. Kartini Rustandi, M.Kes  
dr. Bambang Sardjono, MPH  
drg. Sudono, M.Kes  
drg. Dewi Kartini Sari, M. Kes  
drg. Indra R. Dharmawan  

Dr. drg. Irene Adyatmaka  
drg. Rr. Nurindah K., M. Kes  
drg. Aditia Putri  
drg. Leslie Nur Rahmani  

KONTRIBUTOR
dr. H.R. Dedi Kuswenda, M.Kes  
drg. Saraswati, MPH  
drg. Diah Handaryati  
drg. Harry Agung Cahyadi, M.Kes  
drg. Sri Susilawati, M. Kes  
drg. Dewi Sodja Laela, M.Kes  
Zaeni Dahlan, MPH  
dr. Ariani SpKO  
Natsir, SKM, Mkes  

viii

DAFTARISI
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA  
KESEHATAN NOMOR: HK.02.041II/963/2012.. .........................



KATAPENGANTAR ............................................................................

V

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA
KESEHATAN ...........................................................................................

VB

DAFTAR lSI .... ......................... .. .. .. ........................ ..................... .

I..X

BAB I  

PENDAIIlJLUAN ............................................................
A. LATAR BELAKANG .............................. ...............
B. MAKSUD DAN TUJUAN .....................................
C. DASAR HUKlTM .... .. ................ .... .....................







BAB IT   ANALISIS SITUASI DAN KECENDERUNGAN  
UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT ................. 5  
A. STATUS KESEHATAN GIGI DAN MULlIT ............... 5  
B. PERILAKU MASYARAKAT .....................................
1. Perilaku Menyikat Gigi ................................. ....

2. Motivasi Berobat Gigi ...... ........ .. .....................
C. KEADAAN LINGKUNGAN .....................................

BAB ill UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH ........ .. .........
A.
B.
C.
D.

PENGERTIAN ..............................................................
TUJUAN .......... ...... ......... .................. ........... .......... ......
SASARAN ........... .. ....................... ................... ...
RUANG LINGKUP .......................................................
C. KEBIJA.KAN" ..... ......................... .............................

BAB IV   STRATEGI DAN LANGKAH­LANGKAH ..... .............
A. STRATEGI ................................................................
B. LANGKAH ­ LANGKAH ................. ....................






11  
11  
12  
12  

13  
13  
15  
15  
17  

BABV   UKGS INOVATIF .......................................... .............. 22  
A. DONUT IRENE ......................... ......................... ....... 22  
1. Program Donut Irene .......... ........................ ... .... 22  
ix

2.   Terapi Mineralisasi CPP ­ ACP ............................
3.   Surface Protection (pre fissure sealant / fissure  
protection) ............. ...... ... ... ...............................
B.   PAKET PELAYANAN KESEHATAN DASAR PADA  
ANAK­ANAK DI SEKOLAH .....................................
1. Latar Belakang ........................................ ..... ......
2. Evidencefibased intervention .....................................
3.   Pendampingan teknis dan pembentukan  
kapasitas ............................................................

27  

BAB VI SISTEM PEMBIAYAAN ...............................................
A.   DANA SEHAT ...........................................................
B.   DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN  
(BOK) .......................................................................
C.   DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAHI  
BOS (UKS) ..................................................... ........

38  
38  

40  

BAB VII PENUTUP ..........................................................................

41  

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................

42

30  
33  
33  
34  
35  

38  

LAMPIRAN
LAMPIRAN 1  PERANAN TENAGA YANG DILIBATKAN  
DALAM UKGS .................................................... 44  
LAMPIRAN 2 SUSllNAN ANGGOTA TIM PEMBINA UKGS .....

47  

LAMPIRAN 3 DAFTAR TILIK PENGAMATAN PELAKSANAAN  
USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH ... .............. 50  
LAMPIRAN 4   DAFTAR TILIK PELAKSANAAN USAHA  
KESEHATAN GIGI SEKOLAH ............................. 51  
LAMPIRAN 5 FORMAT PENILAIAN PELAKSANAAN  
PROGRAM UKGS DI SEKOLAH DAN  
PUSKESMAS PEMBINAAN DALAM RANGKA  
LOMBA UKGS ........................................................ 53  
LAMPIRAN 6 DEKLARASI BALI ........... ..... ...... ............ ...... ...... 59  

x

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
Gambar 6.
Gambar 7.
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar

8.
9.
10.
11.

Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar

12.
13.
14.
15.
16.
17.

Gambaran pelaksanaan UKGS di Puskesmas .............. .
Fenomena gunung es karies gigi ................................ .
Perilaku menyikat gigi penduduk umur 5 tahun
keatas ..... .................................................................... .

Need, potential demand dan effective demand ...........
Program donut Irene ....... ................ ..... .......... ... .... ........
Pemberdayaan orangtua murid oleh tenaga kesehatan
di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat ...................
Konsultasi menggunakan Donut Irene versi komputer
ditanggapi positif oleh anak dan orangtuanya ... ...............
Pengambilan sample plak pada permukaan gigi ............
Pemeriksaan derajat keasaman plak ..... ............... ..... ...
White spot ............. .............................................................
Aplikasi sediaan calcium­phosphate pada pennukaan
gigi .......... .. ..............................................................
Sikat gigi dan cuci tangan bersama ..............................
Sikat gigi bersama sebelum pelajaran dimulai ....... .... ...
Satu anak peserta didik satu sikat gigi ..........................
Pasta gigi berfluor sebesar kacang polong .......................
Tidak berkumur setelah menyikat gigi ...... .. ......... .....
Sarana dan prasarana kegiatan sikat gigi dan cuci
tangan Bersama .................... .. ..................... .....

2

6
8
9
23
24
26
26
27

28
30
34
35
36
36
36
37

xi

DAB I
PENDAHULUAN

A.

LATAR DELAKANG  
Tujuan pembangunan kesehatan adalah terciptanya masyarakat
Indonesia yang hidup dan berperilaku dalam lingkungan sehat dan
mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu. Di pihak
lain pelayanan kesehatan yang diberikan di seluruh wilayah Indonesia
harus dilakukan secara adil, merata, dan optimal.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, telah ditetapkan 4 (empat)
misi pembangunan kesehatan, yaitu: (1) Menggerakkan pembangunan
nasional berwawasan kesehatan.(2) Mendorong kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat. (3)Memelihara dan meningkatkan
pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau. (4)
Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
masyarakat beserta lingkungannya.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian integral dari
pelayanan kesehatan secara keseluruhan telah menetapkan indikator
status kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang optimal pada tahun
2010, yang mengacu pada Oral Health Global Goal Indicator 2010
dari WHO. Kementerian Kesehatan Indonesia menetapkan Pengalaman
penyakit karies (DMF­T) tidak lebih dari 1 pada anak usia 12 tahun.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah selain
dilaksanakan melalui kegiatan pokok kesehatan gigi dan mulut di
Puskesmas juga diselenggarakan secara terpadu dengan kegiatan
pokok UKS dalam bentuk program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS) yang juga dilaksanakan oleh swasta.
1

Program UKGS sudah beIjalan sejak tahun 1951, status kesehatan
gigi pada anak usia 12 tahun masih belum memuaskan . Hasil Riset
Kesehatan Dasar 2013 , menunjukkan prevalensi karies gigi dalam 12
bulan terakhir di Indonesia adalah 72,3%. Prevalensi karies aktif
kelompok umur 12 tahun sebesar 42,6% sedangkan pengalaman karies
50,2%. Besamya kernsakan gigi yang belum ditangani dan memerlukan
penumpatan/pencabutan (RTI) pada usia 12 tahun sebesar 73,6 %
sedangkan persentasi dari jumlah gigi tetap yang sudah di tumpat
(PTI) pada usia ini barn mencapai 24,5%.
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah salah satu
pendekatan strategis promotif­preventif kesehatan gigi dan mulut
yang berbasis sekolah, mulai dari tingkat dasar hingga menengah.
Program UKGS berintegrasi dengan program UKS. Data Rifaskes
20 II melaporkan bahwa dari 8981 Puskesmas yang disurvey, sebanyak
74,2% Puskesmas melaksanakan program UKGS dengan frekuensi
kegiatan yang bervariasi , 14,0% tidak melaksanakan. Gambar berikut
adalah gambaran persentase Puskesmas yang melaksanakan pelayanan
UKGS berdasarkan data Rifaskes 20 II .

PERSENTASEPUSKESMAS
MELAKSANAKAN UKGS

• Melaksanakan
• Tidak Melaksanakan
• Tidak Menjawab

• Setiap hari
2 -4 x seminggu
. 1 x seminggu

Gambar I. Gambaran Pelaksanaan UKGS di Puskesmas

2

Standar Pelayanan Minimal (SPM)Bidang Kesehatan
Kabupaten/Kota Permenkes RI No. 7411Menkes/PerNII/2008
menunjukkan bahwa cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan
setingkat sebesar 100% pada tabun 2010, sedangkan pada Petunjuk
Teknis SPM Bidang Kesehatan di KabupateniKota Kepmenkes RI
No. 828IMenkes/SKIIXI2008 disebutkan langkah­langkah kegiatan
UKGS . Oleh karena itu kegiatan UKGS harus dilaksanakan dan
dianggarkan oleh Pemerintah Daerah setempat.
Kementerian Kesehatan RI Direktorat lenderal Bina Upaya
Kesehatan perlu menerbitkan buku Pedoman Penyelenggaraan Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah untuk dapat menjadi pedoman bagi peJaksana
kesehatan gigi dan mulut di daerah yang pelaksanaannya di scsuaikan
dengan kemampuan dan kebutuhan daerah tanpa mengabaikan target
Indonesia Sehat.
B.

MAKSUD DAN TUJUAN
Pedoman ini disusun dengan maksud memberikan arahan bagi petugas
kesehatan dan petugas lintas sektor terkait dalam pelaksanaan program
UKGS guna mewujudkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
bermutu, merata dan terjangkau.

C.   DASAR HUKUM
1.  
2.  
3.  
4.  
5.  
6.  
7.  

Undang­Undang 17 ­ 2007 tentang RPJPN 2005 ­ 2025
Undang­Undang 36 ­ 2009 ten tang Kesehatan
Perpres 72 ­ 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
Perpres 5 ­ 2010 tentang RPJMN 2010 ­2014
Kepmenkes 375 ­ 2009 tentang RPJP­K 2005 ­ 2025
Undang­Undang RI nomor 23 tabun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.
Peraturan Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota.

3

8.  

9.  

10.  

11.  

12.  

13.  

14.  

15.  

4

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 574/Menkesl
SKJIV12000 tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju
Indonesia Sehat 2010.
Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri
Kesehatan, Menteri Agama dan Meteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor lIU/SKB/2003, Nomor 10671Menkesl
SKBN1I/2003, Nomor MAf230 AJ2003,Nomor 26 Tahun
2003, tanggal 23 Juli tentang Pembinaan Dan Pengembangan
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Keputusan Bersama Menteri Pendididkan Nasional, Menteri
Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 2/P/SKB/2003, Nomor 1068/Menkes
SKB/SKBNW2003, Nomot MAf230 B/2003, Nomor 4415404 Tahun 2003 Tanggal 23 Juli 2003 Tentang Pembina Us aha
Kesehatan Sekolah (UKS) Pusat.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 741IMenkes/PerNll/2008,
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota
Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 828IMenkes/SKIIXI2008
ten tang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di KabupatenIKota
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1 tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan Undang­Undang
RI nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 101 tahun
2013 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Dana Bantuan Operasional
Sekolah Tahun Anggaran 2014
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.

BABII
ANALISIS SITUASI DAN KECENDERUNGAN
UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI INDONESIA

A.

STATUS KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit masyarakat yang
dapat menyerang semua golongan umur yang bersifat progresif dan
akumulatif.
Hasil studi morbiditas SKRT­Surkesnas 200 I menunjukkan dari
prevalensi 10 (sepuluh) kelompok penyakit yang dikeluhkan
masyarakat, penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama
dengan angka prevalensi 61 % penduduk, dengan persentase tertinggi
pada golongan umur lebih dari 55 tahun (92%). Penyakit gigi dan
mulut yang terbanyak dialami masyarakat di Indonesia adalah karies
gigi dan penyakit periodontal. Mengacu pada Indikator Oral Health
Global Goal 2010 dari WHO status kesehatan gigi dan mulut penduduk
Indonesia pada tahun 1995,2007 dan 2013 adalah sebagai berikut :
No

Indikator

Target

Derajat Kesehatan Gigl & Mulut

2010
KEM-

Hasil
I

SKRT

Rlskes

J995

KES
..

1.

90%

das
2013

_.

­­.­-

-

Anak umur 12 Tabun
- DMF-T index
- PTI (F:DMF-T)

3.

das
2007

Anak umur 5-6 tahun

- Bebas karies
2.

Riskes

J

2,21

0,88*

1,4

50 0/0

4.52%**

0,73%

24,5%

0

0;91

Remaja umur 18 Tahun

-

Komponen M

=0

0,57%

2,8%

5

4.

Dewasa umur 35 - 44 Tahun
- Penduduk dgn minimal 20 gigi berfungsi
- Penduduk tanpa gigi (edentulous)

5.

90%

85 , 1%

2%

0,5%

0,4%

0,3%

Tua umur > 65 tahun
- Penduduk dgn minimal 20 gigi bergungsi

75%

29%

- Pcnduduk tanpa gigi (edentulous)

5%

22,6%

17.9%

17, 1%

*Deteksi karies gigi menurut RISKESDAS 2007 adalah D3 keatas
merupakan puncak gunung es. Keadaan sebenamya dari karies yang
tidak terditeksi jauh lebih berat.

rn_cno