Bacalah dua kutipan puisi dari Antologi Puisi Tonggak berikut ini ! Gang Haji Abdul Jalil

Bacalah dua kutipan puisi dari Antologi Puisi Tonggak
berikut ini !
Gang Haji Abdul Jalil
Rumah – rumah petak di gang sempit
Desak – mendesak dalam pengap Jakarta
Kini Oktober , mestinya musim hujan telah tiba
Tapi panas masih membakar gersang
Para pelayat duduk di kursi
Yang dijejerkan sepanjang gang
Semakin sempit berdesak-desakan
Ketika keranda diangkat
Semua bangkit berdiri
Aroma cempaka dan melati
Hisab ratap tak terlarai
Di sini kita berpisah, Nurhayati
Tangisku yang sunyi, kusimpan sendiri

Ziarah
Di Karet
Angin lenggang mengusik semak rumputan liar
Matahari lepas asar membakar

Tak kutahu senja turun dekat kampung
Dan tak kudengar deru kendaraan sayup di lebuh
Ada orang mengunggung sampah di tempat jauh
Tiba-tiba engkau berkata: “ Magrib telah tiba
Mari kita pulang. Anak-anak menunggu kita”
Malam hari aku tidur sendiri
Air mataku lelah, tak kusadari
Syahril Latif
Sumber : Antologi Puisi Tonggak 2

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !
1.

Bagaimana bahasa kedua puisi di atas? Jelaskan
berdasarkan pengetahuanmu !
2. Adakah rima tertera dengan jelas !Tulislah buktinya !
3. Adakah diksi yang dapat kamu temukan sehingga
membuat puisi menjadi indah ! Tulislah buktinya !
4. Siapa kira-kira “ Nurhayati” pada kutipan puisi pertama?
Bagaimana nasib Nurhayati?

5 Menurut interpretasimu, dimana setting puisi yang pertama
dan kedua?
6 Mungkinkah puisi itu merupakan pengalaman penyairnya
Buktikan jika mungkin!
7. Bertolak dari isi puisi di atas, menurut interpretasimu
siapa kira-kira yang membuat puisi yang pertama dan
yang kedua ? Jelaskan!
8. Adakah kira-kira kaitan antara puisi yang pertama dan
kedua? Ceritakan dengan bukti!
9. Di Karet
.............
Apa arti Karet pada puisi di atas!
10.Apakah bahasa yang digunakan penyairnya berhasil
menyampaikan isi puisi di atas ?
Perasaan apa yang kamu rasakan ketika membaca atau
mendengarnya?