Predicting rice bran nutrients based on physical characteristics

PENDUGAAN KANDUNGAN NUTRIEN DEDAK PADI
BERDASARKAN KARAKTERISTIK FISIK

ANDRI HANINDYO WIBOWO

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010

PERNYATAAN MENGENAI TESIS
DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Pendugaan Kandungan Nutrien Dedak
Padi berdasarkan Karakteristik Fisik adalah karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka bagian akhir tesis ini.

Bogor, Maret 2010

Andri Hanindyo Wibowo
D051050101

ABSTRAK
ANDRI HANINDYO WIBOWO. Pendugaan Kandungan Nutrien Dedak Padi
berdasarkan Karakteristik Fisik. Dibimbing oleh NAHROWI dan IDAT
GALIH PERMANA.
Dedak padi merupakan bahan pakan yang digunakan baik oleh ternak
ruminansia maupun non ruminansia. Permasalahan pemakaian dedak padi sebagai
pakan yaitu bervariasinya kualitas dedak padi, salah satu faktornya disebabkan
oleh banyaknya pemalsuan yang dilakukan terutama pada saat musim kemarau.
Penggunaan teknik uji cepat sangat diperlukan untuk membantu melakukan
penilaian secara cepat mutu dedak padi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mempelajari teknik pendugaan bahan pakan dedak padi melalui
karakteristik fisik. Sejumlah 21 sampel standar yang merupakan kombinasi
campuran dedak dan sekam mulai dari 0% sekam hingga 100% sekam, diuji
secara kimia (uji proksimat) dan fisik (uji kerapatan tumpukan, kerapatan
pemadatan tumpukan, kelarutan total, dan fluoroglucinol). Analisa data dilakukan
dengan menggunakan metode regresi dan dari persamaan-persamaan yang
diperoleh kemudian dilakukan validasi pada 61 sampel dedak padi untuk

mengetahui nilai SEP (Standard of Prediction) dan CV (Coefficient Variable).
Terdapat korelasi (P< 0.05) antara karakteristik fisik dan kandungan nutrien dedak
padi. Uji kelarutan total mempunyai nilai SEP dan CV yang terkecil yaitu dengan
persamaan y (abu) = 28.81-0.624x (kelarutan total), y (protein kasar) = - 5.012+
0.657x, y (serat kasar) = 72.31-2.058x, dan y (lemak kasar) = -10.42 + 0.982x .
Nilai SEP dan CV untuk kadar abu, protein kasar, serat kasar, dan lemak kasar
secara berturut turut yaitu 2.52% dan 23,62% ; 2.53% dan 23.50%; 8.20% dan
56.91%; serta 3.80% dan 35.49%. Uji fluoroglucinol dapat memprediksi kadar
protein kasar melalui persamaan regresi y (protein kasar) = 12.86 - 0.1046x
(kadar sekam) dengan nilai CV dan tingkat keberhasilan (0.5%) pendugaan
adalah 19.13% dan 28.57%. Model persamaan regresi berganda dapat menduga
kadar protein kasar dengan persamaan y (protein kasar) = -3.03 + 9.4x1 – 9.9x2 +
0.629x3, dimana x1 adalah kerapatan tumpukan, x2 adalah kerapatan pemadatan
tumpukan, dan x3 adalah kelarutan total dengan nilai SEP dan CV sebesar 2.26%
dan 20.99%. Disimpulkan bahwa komposisi kimia dedak padi terutama kadar abu
dan kadar protein kasar dapat diduga dari nilai kelarutan total, selain itu kadar
protein kasar juga dapat diduga dari hasil uji fluoroglucinol dan analisis regresi
berganda.
Kata kunci : dedak padi, komposisi kimia, uji fisik, pendugaan, dan analisis
regresi


ABSTRACT

ANDRI HANINDYO WIBOWO. Predicting Rice Bran Nutrients based on
Physical Characteristics. Under supervision of NAHROWI and IDAT GALIH
PERMANA.
Rice bran is a feedstuffs widely used for both ruminants and non ruminants.
The main problem of using rice bran as feedstuff is adulteration that quite often
exists during dry season. Therefore, application of rapid test technique is essential
to assess the quality of rice bran quickly. The aim of this study was to predict
nutrient content of rice bran through measuring its physical characteristics.
Twenty one standard samples made from mixture combination of 0-100% husk
and rice bran were analyzed their chemical composition (proximate analysis) and
physical characteristics (density test, density compaction test, total solubility test
and fluoroglucinol test). The data were analysed with the least square method of
regression, and the equations obtained were then validated on 61 rice bran
samples to know standard of prediction (SEP) and coefficient variable (CV)
values. There were correlations (P< 0.05) between physical characteristics and
nutrient content of rice bran. The content of ash, crude protein, crude fibre, and
crude fat could be predict with total solubility equation y (ash) = 28.81-0.624x

(total solubility), y (crude protein) = - 5.012+ 0.657x, y (crude fibre) = 72.312.058x, and y (crude fat) = -10.42 + 0.982x. The SEP and CV values from those
equations are respectively 2.52%, and 23,62%; 2.53% and 23.50%; 8.20% and
56.91%; and also 3.80% and 35.49%. Fluoroglucinol test could also be used to
predict crude protein with the equation y (crude protein )= 12.86 - 0.1046x
(prediction of rice husk), with CV and level of acceptance (0.05%) were 19.13%
and 28.57%. Multiple regression model showed that crude protein could be
predict with the equation y (crude protein)= -3.03 + 9.4x1 – 9.9x2 + 0.629x3, r =
0.994 with x1 was density test, x2 was density compaction test, and x3 was total
solubility test with SEP and CV value 2.26% and 20.99%. It is concluded that
chemical composition of rice bran could be predict by measuring total solubility
especially for ash and crude protein, while fluoroglucinol test and multiple
regression of physical test was capable of predicting crude protein of rice bran.
Keywords: rice bran, chemical composition, physical test, prediction, and
regression analysis

RINGKASAN

ANDRI HANINDYO WIBOWO. Pendugaan Kandungan Nutrien Dedak Padi
Berdasarkan Karakteristik Fisik. Dibimbing oleh NAHROWI dan IDAT
GALIH PERMANA.

Dedak Padi merupakan hasil samping pertanian, yaitu dari sisa proses
penggilingan padi yang banyak digunakan oleh ternak ruminansia maupun non
ruminansia. Permasalahan pada dedak padi yaitu bervariasinya kualitas dedak
padi di pasaran, salah satu faktornya adalah banyaknya pemalsuan yang dilakukan
terutama pada saat musim kemarau. Berlatar belakang hal tersebut maka
penelitian ini dilakukan sebagai langkah pengembangan teknik uji cepat yang
sangat diperlukan oleh masyarakat untuk melakukan pendugaan kandungan
nutrien dedak padi sehingga dapat membantu melakukan penilaian secara cepat
mutu dedak padi tersebut. Penelitian pengembangan teknik uji cepat dari sifat
fisik diharapkan dapat menduga kandungan nutrien dedak padi secara cepat.
Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan dan dilakukan di Laboratorium
Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak (BPMPT), Bekasi. Metode penelitian ini
dilakukan dengan mencari hubungan fungsional dari persamaan matematis antara
sifat fisik bahan dedak padi dengan kandungan nutrien sehingga diharapkan
persamaan tersebut dapat digunakan untuk menduga kandungan nutrien dedak
padi.
Penelitian ini dilakukan dengan 2 tahap percobaan. Percobaan pertama
bertujuan untuk mendapatkan sampel karakteristik sifat fisik standar dan
menentukan hubungan matematis antara dua faktor yaitu prosentase kandungan
sekam di dalam dedak padi dan nilai nutrisi campuran dedak dan sekam.

Percobaan ini menggunakan bahan dedak padi halus dan sekam yang telah
digiling halus. Kedua bahan tersebut dicampur dengan prosentase perbandingan
bertingkat 0% - 100% campuran sekam pada dedak halus. Dedak halus dan
sekam diperoleh dari satu jenis padi dan satu lokasi penggilingan di daerah
Bekasi. Dari percobaan ini diperoleh sebanyak 21 sampel. Seluruh sampel
dilakukan pengujian kimia kuantitatif yaitu uji proksimat (kadar air, abu, protein
kasar, lemak kasar dan serat kasar) sesuai dengan metode Standar Nasional
Indonesia (SNI – 2891-1992). dan AOAC, 2005. Sampel standar juga dilakukan
pengujian fisik yaitu uji kerapatan tumpukan dan kerapatan pemadatan tumpukan,
Uji kelarutan total bahan, dan uji fluoroglucinol. Pada uji pemadatan kerapatan
tumpukan dilakukan modifikasi metode yaitu dilakukan selama 2 menit dan 5
menit.
Hasil pengamatan dan pengukuran dibahas secara deskriptif untuk
mendapatkan karakteristik fisik bahan pakan dedak padi. Analisis data dilakukan
dengan perhitungan statistik menggunakan persamaan regresi linier dengan model
persamaan umum y = a + bx. Pengolahan data untuk mendapatkan persamaan
regresi dilakukan dengan program Minitab 15. Untuk memastikan hubungan
korelasi yang ada dapat diterima secara statistik, dilanjutkan dengan Uji - T pada
nilai r. Persamaan regresi yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk menduga
kandungan nutrien bahan pakan.


Percobaan tahap kedua dilakukan dengan tujuan untuk memvalidasi
hubungan matematis hasil percobaan pertama. Validasi dilakukan dengan cara
menggunakan hubungan matematis yang diperoleh pada percobaan I. Sampel
validasi yang digunakan adalah dedak padi yang beredar di pasaran dan juga
sampel dedak padi dari pelanggan yang diterima di BPMPT. Total jumlah sampel
validasi yaitu sebanyak 61 sampel. Asal sampel cukup variatif yaitu dari pabrik
pakan 11 sampel, pedagang sebanyak 19 sampel, produsen (penggilingan padi)
sebanyak 4 sampel kiriman dari Dinas Peternakan beberapa Provinsi 24 sampel,
serta dari peternak 3 sampel. Seluruh sampel validasi dilakukan pengujian kimia
dan fisik seperti yang dilakukan pada sampel standar. Sesuai dengan tujuannya,
hasil uji dari sampel validasi akan dijadikan sebagai nilai acuan dalam proses
validasi pendugaan nilai kandungan nutrien. Parameter keberhasilan validitas
hubungan matematis dilakukan dengan beberapa cara perhitungan yaitu standard
of prediction (SEP) dan Coefficient Variation (CV).
Pendugaan kandungan nutrien juga dilakukan dengan menggunakan teknik
uji fluoroglucinol. Teknik ini menggunakan larutan fluoroglucinol yang diteteskan
ke bahan dedak padi kemudian dilakukan pengamatan dan membandingkan antara
sampel dengan foto sampel standar, berdasarkan kepekatan warna pink dapat
diprediksi kandungan sekam pada bahan. Hasil prediksi ini kemudian dilanjutkan

dengan memprediksi kandungan nutrien dedak padi menggunakan persamaan
regresi pada sampel standar.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa uji kelarutan total mempunyai nilai
SEP dan CV yang terkecil yaitu dengan persamaan y (abu) = 28.81-0.624x
(kelarutan total), y (protein kasar) = - 5.012+ 0.657x, y (serat kasar) = 72.312.058x, dan y (lemak kasar) = -10.42 + 0.982x. Nilai SEP dan CV secara berturut
turut yaitu 2.52% dan 23,62% ; 2.53% dan 23.50%; 8.20% dan 56.91%; serta
3.80% dan 35.49%. Selain menggunakan model persamaan regresi sederhana,
penelitian ini mencoba menggunakan model persamaan dengan regresi berganda
dari beberapa uji fisik. Dalam persamaan regresi berganda dapat diketahui bahwa
dari ketiga faktor peubah persamaan yaitu hasil uji kerapatan tumpukan (KT),
Kerapatan Pemadatan Tumpukan (KPT), dan Kelarutan Total (KLT) mempunyai
hubungan yang baik dalam menentukan kandungan nutrien namun hanya faktor
KLT yang signifikan masuk ke dalam persamaan (P