Membuat mainan pemecah gunung

Bab 2 Kegiatan

13 Langkah kedua : Masukkan ke freezer selama 24 jam, lalu amatilah dengan teliti. Kemudian, apa yang terjadi? Air membeku dan “mendongkrak” penutup kemasan. Ketika air membeku, zat ini memang mengembang volumenya. Begitu pula selama musim dingin, air menyusup ke sela-sela, rongga, atau pori-pori bebatuan. Ketika air itu membeku, lalu mengembang ... batuan jadi retak dan pecah. Sumber: Koran Tempo Sabtu, 2 Februari 2008 Latihan 1 Coba kamu praktikkan cara membuat pemecah gunung dengan bahan dan alat yang sederhana di rumah. 14 Bahasa Indonesia 3 SDMI

C. Membaca Cerita

Bacalah cerita berikut Prabu Siliwangi Kerajaan Pajajaran yang diperintah oleh Prabu Siliwangi, suatu ketika diserang musuh. Karena yang menyerang putranya sendiri, Prabu Siliwangi beserta pengikutnya memilih meninggalkan istana Pajajaran. Penyerangan dipimpin oleh Pangeran Kiansatang. Hulubalang kerajaan dan tentara Kerajaan Pajajaran mengadakan perlawanan walaupun akhirnya menyerah. Prabu Siliwangi menyingkir ke Desa Sancang dengan hati yang pilu. Beberapa waktu kemudian, datanglah Pangeran Kiansantang menghadap Sang Prabu menghaturkan sembah. Seperti Ayah ketahui, Pajajaran telah jatuh dalam kekuasaan kami sekarang. Prajurit kami telah mengepung Desa Sancang. Sekarang ada dua pilihan. Ayah mau menyerah atau Desa Sancang kami serbu. Kami tunggu jawaban Ayah sekarang juga, demikian Pangeran Kiansantang menegaskan. Mendengarkan ancaman putranya itu, Prabu Siliwangi dengan tenang menjawab, Baiklah Anakku. Aku telah mengerti maksudmu. Aku tidak keberatan, tetapi berilah waktu untuk berpikir sejenak. Setelah itu, Prabu Siliwangi bangkit dari duduk dan berjalan menuju Pantai Selatan. Pangeran Kiansantang dan pengikutnya menyertai dari belakang. Setiba di pantai, Raja menyuruh putranya memegang ujung tongkatnya. Ia berseru, Dengarkan Anakku Sekarang aku akan meyakinkan kamu, bahwa sesungguhnya rakyatku tidak dapat melupakan Kerajaan Pajajaran untuk selamanya. Sampai aku meninggal, mereka tetap setia padaku dan tongkat inilah yang menjadi saksi. Nah, selamat tinggal Anakku.”