Pengendalian Terpadu Hama Tanaman Jarak Pagar

Workshop Hama dan Penyakit Tanaman Jarak (Jatropha curcas Linn.):
Potensi Kerusakan dan Teknik Pengendaliannya
Bopr, 5-6 Desernber 2006
PENGENDALIAN TERPADU HAMA TANAMAN JARAK PAGAR
(Jatropha curcas Linn.)

Dr. Ir. Dadang, MSc.
Departernen Proteksi Tanarnan, Fakultas Pertanian, IPB
JI. Karnper. Karnpus IPB Darrnaga. Bogor 16680
Latar Belakang Munculnya Konsep PHT
Ada beberapa ha1 yang rnelatarbelakangi munculnya konsep PHT
diantaranya adanya pengaruh sarnping dari penggunaar, pestisida yang tidak
bijaksana yaitu tejadinya resistensi, resurgensi, kernatian serangga bukan
sasaran, dan tirnbulnya ledakan harna sekunder. Selain itu konsep ini juga tirnbul
karena rneningkatnya kesadaran nlasyarakat (konsurnen) akan kearnanan
produk pertanian dari p e n g a ~ hresidu pestisida dan darnpaknya terhadap
lingkungan serta adanya kebijakan perdagangan internasional rnengenai batas
maksin~alkandungan pestisida.
Definisi Pengendalian Harna Terpadu (Integrated Pest ManagemenfflPM)
Pengendalian Harna Terpadu (PHT) menurut versi awal yaitu:
1. Sedapat rnungkin hams rnenghindari penggunaan pestisida karena


pestisida sebagai r a w n kirnia ini berpotensi menirnbulkan banyak
pemlasalahan baru dari organisrne pengganggu tanarnan (OPT), dan
juga rnenyebabkan gangguan kesehatan dan kemsakan lingkungan.
2. Mernberikan penekanan dan rnernfasilitasi i g a r faktor kernatian OPT oleh

sebab-sebab alarni (rnusuh alarni seperti parasitoid, predator, agens
antagonis baik cendawan, bakteri, maupun virus, dan pesaing) sehingga
diharapkan agens-agens alarni ini dapat bekerja secara rnaksirnal.
3.

Mengoptirnalisaikan cara pengendalian OPT non kirniawi, seperti
pengaturan

pola

tanarnlbercocok

tanarn,


pengendalian

secara

fisiklrnekanik dan lain-lain.
4.

Penggunaan pestisida dapat digunakan bila cara atau strategi lainnya
tidak berhasil menekan kerusakan (populasi OPT di atas arnbang
ekonorni)

dengan

memperhatikan

kearnanannya

seperti

rnudah


terdegradasi, bersifat selektif terhadap sasaran, dan selalu rnenerapkan
sistern monitoring (pengarnatan).