Analisis Kinerja UKM Batik Semarang

23 Kota Semarang, Lembaga Akademis UNDIP, UDINUS, Pengusaha Batik dan Pakar Batik. 3. Wawancara mendalam in-depth interview merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relative lama. Wawancara mendalam dilakukan dengan keypersons yang kompeten, terdiri dari pelaku usaha batik Semarang, Pemerintah, Lembaga akademisi, Dekranasda Kota Semarang dan masyarakat.

4.7. Analisis Kinerja UKM Batik Semarang

Data hasil survei yang dilakukan oleh peneliti melalui pengisian kuesioner oleh responden Pengrajin Batik Semarang yang dikumpulkan. Analisis ini digunakan untuk melakukan analisis kinerja performance UKM Batik Semarang. Analisis kinerja performance UKM dijelaskan melalui hubungan antara struktur UKM, perilaku UKM dan kinerja UKM dijelaskan melalui hubungan antara struktur UKM, perilaku industry dan kinerja industri, yang dikenal dengan pendekatan Structure-Conduct-Performance SCP. Analisis ini dimulai dari melihat struktur pasar UKM Batik Semarang, apakah pasar monopoli, oligopoli, persaingan monopolistik ataukah persaingan sempurna. Struktur pasar perusahaan ini akan mempengaruhi perilaku conduct perusahaan industri, selanjutnya dapat mempengaruhi kinerja performance industri. a. Aspek usaha produksi 24 Dianalisis melalui tingkat kelayakan usaha dan keberlanjutan usaha. Tingkat kelayakan usaha dinilai berdasarkan tingkat profitabilitas dan efisiensi. Ukuran tingkat profitabilitas usaha adalah RC ratio, ROA return on assets, nilai tambah value added dan efisiensi yang diukur melalui perbandingan nilai tambah dengan nilai input. b. Aspek distribusi Dianalisis melalui struktur pasar market structure dan perilaku conduct. Struktur pasar menunjukkan tingkat persaingan yang terjadi pada UKM Batik Semarang. Sedangkan perilaku menunjukkan pola tanggapan dan penyesuaian suatu industri di dalam pasar untuk mencapai tujuannnya Hasibuan,1993 c. Aspek permintaan pasar Merupakan kemampuan pasar untuk menyerap produk yang dihasilkan oleh produsen. Kemampuan pasar ini ditunjukkan oleh sifat permintaan pasar konsumen, yaitu dependent demand by order dan independent demand by mass production. Permintaan pesanan merupakan permintaan bersifat pasti melalui order oleh pelanggan konsumen, sedangkan permintaan bebas merupakan permintaan yang harus diprediksi dan cara memproduksi secara masal oleh produsen. Melalui analisis aspek permintaan pasar dapat diidentifikasi segmentasi pasar, area pasar maupun pangsa pasar UKM Batik Semarang.

4.8. Analisis tingkat Keberdayaan