KKN-T Kelompok 20 UMM di Desa Poncokusumo

Universitas Muhammadiyah Malang
www.umm.ac.id

KKN-T Kelompok 20 UMM di Desa Poncokusumo
Malang Post : Minggu, 2010-02-14 | 13:42 WIB
PONCOKUSUMO - Sebagai bentuk kepedulian terhadap program pemerintah tentang kesehatan dan keselamatan
kerja (K3), KKN Terpadu (KKN-T) kelompok 20 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat program
sosialisasi tentang bahaya dampak pestisida bagi kesehatan pekerja dan pemberian masker gratis.

Kegiatan ini secara simbolis dilakukan dengan menyerahkan masker kepada petani yang sedang bekerja oleh
Koordinator Desa KKN-T Kelompok 20 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Ahmad Anang Fauzan, Kamis
(11/2) lalu.

“Kami memilih program ini karena menurut data yang kami peroleh saat survey menyatakan, 80 persen penduduk
Poncokusumo berprofesi sebagai petani. Hal ini menjadi dasar kami untuk melakukan program ini,” ujar Koordinator
Desa (Kordes) KKN-T Kelompok 20 Universitas Muhammadiyah Malang, Ahmad Anang Fauzan kepada Malang Post
di sela-sela kegiatan lalu.

“Dalam program ini, kami bekerja sama dengan perangkat desa dan dibantu oleh RT dan RW dari tiap dusun. Dari
data yang kami peroleh dari kantor desa, pekerja terpusat di lima dari tujuh dusun yang ada di Desa Poncokusumo.
Yakni Dusun Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jum’at. Hal ini memungkinkan untuk kami membuat

kelompok-kelompok kecil yang tersebar di lima dusun tersebut,” lanjut Anang.

Selain itu Anang menambahkan, kegiatan tersebut digelar dua hari yakni tanggal 11 dan 12 Februari lalu. Hari
pertama, kegiatan fokus pada para petani yang ada di perkebunan. Dengan mencari para petani yang sedang
melakukan penyemprotan pestisida, mahasiswa KKNT kelompok 20 langsung mendatangi dan berinteraksi dengan
petani. Mereka menyosialisasikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

Pada hari kedua, kegiatan lebih kepada para petani yang ada pada masing-masing dusun, saat mereka usai bekerja.
Dengan mengerahkan kelompok-kelompok kecil yang disebar di masing-masing dusun, sosialisasi lebih merata dan
pembagian masker juga lebih maksimal. Pada sosialisasi itu, mahasiswa UMM memberi informasi tentang proses
peracunan pestisida terhadap tubuh.

“Pestisida dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa jalan. Yang paling mudah yakni peracunan melalui
pernafasan, di samping juga peracunan dapat masuk melalui kulit, mata, dan mulut, ” terang Zainuddin Khadafi, Ketua
Pelaksana Program Sosialisasi yang juga mahasiswa Fakultas Kedokteran UMM.

Selain menjelaskan cara peracunan, Khadafi juga menyampaikan dampak yang diakibatkan keracunan pestisida.
Yakni dapat mengakibatkan kanker paru-paru, gangguan hati dan ginjal, serta infeksi saluran pernafasan. “Gejala yang
timbul tidak terlihat secara langsung melainkan setelah bertahun-tahun,” tambah Khadafi.


“Di samping memberikan sosialisasi K3, kami juga menambahkan tips solusi mengenai cara mengolah apel yang
tersortir untuk dijadikan minuman ternak. Dengan mengolahnya melalui proses pelarutan apel menggunakan air panas,
air tersebut dapat menjadi nutrisi khusus bagi ternak, terutama sapi. Hal ini sudah terbukti pada daerah Nongkojajar,”
ujar Agung Permadi Shindi Wakil Koordinator Desa (Wakordes) KKN-T Kelompok 20 UMM.

Selain program sosialisasi dan pemberian masker gratis tersebut, lanjut Anang, program lainnya yang sudah dikerjakan
adalah penyuluhan koperasi syari’ah. Yakni memberikan pengetahuan untuk koperasi desa beserta anggota tentang
bentuk dan pola koperasi syari’ah. Program lainnya yaitu bimbingan belajar siswa SD, pelatihan waralaba untuk
pedagang mikro dan pendidikan dini bahaya narkoba.(*/sir/lim)

page 1 / 1