ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER SISWA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KARAWITAN DI SDN PURWANTORO 1 MALANG

(1)

i

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER SISWA PADA

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KARAWITAN DI SDN

PURWANTORO 1 MALANG

SKRIPSI

OLEH:

ARIS MUNANDAR

NIM. 201110430311175

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016


(2)

i

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER SISWA PADA

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KARAWITAN DI SDN

PURWANTORO 1 MALANG

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu syarat Mendapatkan gelar sarjana pendidikan guru sekolah dasar

OLEH: ARIS MUNANDAR NIM: 201110430311175

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016


(3)

(4)

(5)

(6)

v

MOTTO

“ Barang siapa yang mengerjakan yang mengerjakan kebaikan seberat

dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan) Nya”

(Qs. Az- Zalzalah 99:7)

“ Demi massa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan

nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat

menasehati supaya menetapi kesabaran”


(7)

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamiin

Rasa syukur kepada Allah SWT yang memberikan rahmat, nikmat, dan hidayah-Nya kepada hamba-Nya. Serta Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang memberikan petunjuk ke jalan terang dan benar sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Dengan kesederhanaan, kupersembahkan skripsi ini untuk:

1. Kedua orang tua yang sangat luar biasa, Ibu Raodah Bapakku Kasman yang tidak henti-hentinya mendo’akanku sehingga bisa sampai tahap yang seperti ini. Terimakasih atas kasih sayang dan semangat yang selama ini diberikan untukku

2. Kakakku tersayang, Marlina, Odhink, Budi dan Safran yang selama ini memberikan semangat dan dukungan yang luar biasa.

3. Keponakan yang tercinta, Ainun, Zaskia, Fahril dan Elfadilah yang selalu menjadi penyemangatku. Terimakasih aku sayang kalian semua.

4. Keluarga besar bct blok f12 khususnya Bang bros, alvan, fuad, sulaiman, kebo dan made yang selalu memberi semangat untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini.


(8)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan karena berkat, rahmat dan hidyatNya skripsi dengan judul “Analisis Pendidikan Karakter Siswa Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Karawitan Di SDN Purwantoro 1 Malang” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam tidak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, bantuan, dan dorongan dari semua pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimaksaih.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan kerja keras, doa, dukungan, dan bantuan dari semua pihak sangatlah berperan penting dalam terselesaikannya tugas akhir ini. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:

1. Drs. H.Fauzan, M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang telah menyediakan fasilitas guna lancarnya pembelajaran.

2. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan

3. Dr. Ichsan Anshory, AM. M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membantu dalam proses penyelesaian segala urusan administrasi yang penulis perlukan dalam penyusunan skripsi 4. Dra. Sri Wahyuni, M.Kes, selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, arahan dan motivasi dalam membimbing penulis

5. Erna Yayuk, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah sabar memberikan arahan, masukan dan bimbingan kepada penulis

6. Nanik Sulistyowati, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Purwantoro 1 Malang yang telah memberikan ijin penelitian di sekolah tersebut.

7. Ibu Aster yang bersedia menyediakan waktunya untuk menjadi narasumber penulis.


(9)

x

8. Ayahanda Kasman, Ibunda Raodah, Kakak Odhink, Lina, Budi, Safran dan Keponakanku Ainun, Zaskia, Fahril dan El fadilah tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis.

9. Sahabat-sahabat terbaik Yat, Dani, Halim, Eby, Daus, Eris, Nanang, Ukle, Putra, Adi, Otong, Ocek, Kiki, Inten yang saya sayangi. Terimaksih atas motivasi dan kebersamaan selama ini yang selalu menghibur dikala suka maupun duka

10. Wulan Maghfirah yang selalu memberikan semangat dan dukungan sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.

11. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2011 yang selalu bersama selama bimbingan dan selalu membantu dalam proses penyusunan skripsi.

12. Semua pihak terkait yang tidak mungkin dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga apa yang telah diberikan kepada penulis, senantiasa memberikan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis sadar bahwa penelitian ini masih belum sempurna maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis lain maupun orang lain yang membacanya saat ini maupun dikemudian hari.

Malang, 5 Februari 2016


(10)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

MOTTO ... v

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Batasan Masalah... 7

1.6 Definisi istilah ... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian teori ... 9

2.1.1 Pendidikan Karakter ... 9

2.1.2 Kegiatan Ekstrakurikuler ... 28

2.1.3 Karawitan ... 31

2.2 Kajian Penelitian yang Relevan ... 36


(11)

xii BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian... 39

3.2 Kehadiran Peneliti ... 40

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40

3.4 Sumber Data ... 40

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.6 Instrumen Penelitian... 44

3.7 Prosedur Penelitian... 45

3.8 Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian ... 48

4.1.1 Pendidikan Karakter Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Karawitan Pada Siswa SDN Purwantoro 1 Malang ... 49

4.1.2 Kendala Dalam Menanamkan Nila-Nilai Karakter Pada Siswa SDN Purwantoro 1 Malang ... 60

4.1.3 Solusi Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Kendala Dalam Menanamkan Nilai Karakter Pada Siswa SDN Purwantoro 1 Malang ... 61

4.2 Pembahasan ... 62

4.2.1 Pendidikan Karakter Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Karawitan Pada Siswa SDN Purwantoro 1 Malang ... 62

4.2.2 Kendala Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Karakter Pada Siswa SDN Purwantoro 1 Malang ... 68

4.2.3 Solusi Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Kendala Dalam Menanamkan Nilai Karakter Pada Siswa SDN Purwantoro 1 Malang ... 70


(12)

xiii BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 71

5.2 Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72


(13)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Pedoman Observasi ... 44 Tabel 3.2. Panduan Wawancara ... 45 Tabel 4.3. Nilai Karakter Yang Muncul... 58


(14)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Komponen Dalam Analisis Data Model Interaktif ... 47

Gambar 4.1 Siswa Berdoa Bersama Dipimpin Oleh Guru Karawitan ... 61

Gambar 4.2 Komunikasi Siswa Saat Kegiatan Karawitan ... 62

Gambar 4.3 Siswa Berlatih Materi Baru Yang Di Berikan Guru Karawitan . 63 Gambar 4.4 Siswa Saling Membatu Saat Kegiatan Karawitan ... 64

Gambar 4.5 Siswa Menghafalkan Ketukan ... 65

Gambar 4.6 Siswa Latihan Bersama ... 65

Gambar 4.7 Siswa Mengkombinasikan Ketukan ... 66


(15)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Wawancara ... 74

Lampiran 2 Lembar Observasi ... 82

Lampiran 3 Lembar Dokumentasi ... 84

Lampiran 4 Lembar Pengkodean ... 86


(16)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, Sutarjo. 2012. “Pembelajaran Nilai-Karakter: Konstruktivisme Dan VCT Sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif”. Jakarta : Rajawali Pers. Alfajar ,Lukman Hakim. 2014. “Upaya Pengembangan Pendidikan KarakterDi

Sekolah Dasar Negeri Sosrowijayan”.Skripsi. (Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta2014 ).

Fadlillah, Muhammad dan Lilif. 2013. “Pendidikan Karakter Anak Usia Dini”. Yogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Gunawan Imam. 2013. “Metode Penelitian Kualitatif”. Jakarta: Bumi Aksara. Harmellawati.2013.” Pembinaan Nilai Karakter Melalui Kegiatan

Ekstrakurikuler Teater Di Smk Nusantara Tangerang”.Skripsi. (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri (Uin) Syarif Hidayatullah Jakarta 2013).

Hartono. 2010. “Perkembangan Musikal Estetika Seni Karawitan Jawa dan

Pengaruhnya Terhadap Masyarakat Pendukungnya”. Jurnal.(Jurusan Seni

dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang).

Ilahi Takdir. 2014. Gagalnya Pendidikan Karakter: Analisis dan Solusi

Pengendalian Karakter Emas. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Bungin Burhan. 2011. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Mulyasa. 2012. “Manajemen Pendidikan Karakter”. Jakarta: Bumi Aksara.

Rahayu MD. 2014. “Analisis Tindak Tutur Direktif Guru Dalam Penanaman Nilai Karakter Pada Interaksi Belajar Mengajar Di Kelas IV SDN Purwantoro

2 Malang”. Jurnal (Universitas Muhammadiyah Malang).

Samani, Muchlas dan Hariyanto.2012.“Konsep Dan Model Pendidikan

Karakter”.Bandung :PT Remaja Rosdakarya.

Supriatna, Mamat. 2010. “Pendidikan Karakter Melalui Ekstrakurikuler”. Jurnal Pendidikan. Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Pendidikan Indonesia. Susanti LH. 2014. “Penanaman Nilai Kesetiakawanan Sosial Pada Siswa yang

Mengikuti Ekstrakurikuler Karawitan”. Jurnal.(Program Studi Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Surakarta).

Sulistyowati Mudji & Jatiningsih Oksiana. 2013. “Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Karawitan Untuk Mengembangkan Sikap Kebersamaan Siswa Di SMPN 1 Tarik Sidoarjo”. Jurnal (Universitas Negeri Surabaya). .Widhyatama S. 2012.“Pola Imbal Gamelan Bali Dalam Kelmpok Musik Perkusi

Coperland di Kota Semarang. Jurnal Seni Musik”. (Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang).


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Krisis yang dialami bangsa Indonesia tidak hanya krisis ekonomi maupun politik, tapi lebih dari itu, bangsa kita tengah mengahadapi krisis karakter atau jati diri yang menjadi landasan fundamental bagi pembangunan karakter bangsa (nation character building). Berbagai peristiwa atau kejadian yang sering

berlangsung dalam kehidupan sehari-hari yang kita saksikan melalui media penyiaran maupun media cetak, menunjukkan betapa masyarakat kita tengah mengalami degradasi jati diri dan menurunya martabat bangsa yang berkeadaban. Krisis karakter yang menimpa anak muda Indonesia secara tidak langsung mempengaruhi kepribadian dan perilaku mereka sehari-hari. Krisis karakter yang dialami bangsa saat ini disebabkan kerusakan individu-individu masyarakat yang terjadi secara kolektif sehingga terbentuk menjadi budaya (Ilahi, 2014: 18-19).

Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 3, yang menyebutkan: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Adisusilo, 2012:76). Kemendikbud (2013) melakukan sejumlah terobosan guna meningkatkan mutu pendidikan agar mampu menghasilkan lulusan yang


(18)

2 siap bersaing secara global di masa yang akan datang. Salah satu terobosan awal tersebut adalah dengan memberlakukan kurikulum 2013. Dengan kata lain, pemberlakuan kurikulum 2013 di tujukan untuk mejawab tantangan zaman terhadap pendidikan yakni untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif, inovatif, kreatif, kolaboratif serta berkarakter (Yunus, 2014: 11).

Pendidikan karakter merupakan upaya untuk membantu perkembangan jiwa anak-anak baik lahir maupun batin, dari sifat kordinatnya menuju ke arah peradaban yang manusiawi dan lebih baik. Sebagai contoh dapat dikemukakan misalnya: anjuran atau suruhan terhadap anak-anak untuk duduk baik, tidak berteriak-teriak agar tidak mengganggu orang lain, bersih badan, rapih pakaian, hormat terhadap orang tua, menyayangi yang muda, menghormati yang tua, menolong teman, dan seterusnya merupakan proses pendidikan karakter (Mulyasa, 2012:1).

Sementara itu manfaat pendidikan karakter diantaranya ialah menjadikan manusia agar kembali pada fitrahnya, yaitu selalu menghiasi kehidupannya dengan niali-nilai kebijakan yang telah digariskan oleh-Nya. Dengan adanya pendidikan karakter ini diharapkan krisis karakter yang dialami bangsa ini dapat berkurang. Namun menurut penjelasan Zabaedi bahwa pendidikan karakter ialah pendidikan yang dapat membentuk dan mengembangkan potensi, memberikan perbaikan, dan penguatan, serta dapat menjadi penyaring dalam setiap tingkah laku, baik yang datang dari dalam maupun luar (Fadlillah dan lilif, 2013:27).

Penanaman nilai-nilai karakter di sekolah dapat juga diimplementasikan melalui mata pelajaran yang diajarkan dalam proses pembelajaran disekolah ataupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah tersebut. Namun diharapkan


(19)

3 dalam hal ini semua latar belakang profesi bisa sangat berpartisipasi, seperti semua warga sekolah dan lingkungan masyarakat melalui pembiasaan dan latihan-latihan yang diterapkan baik dilingkungan sekolah maupun masyarakat. Ada banyak nilai-nilai karakter yang terkadung dalam pendidikan karakter disekolah diantaranya adalah nilai religius, jujur, toleransi,disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab (Fadillah dan lilif, 2013:190).

Pendidikan karakter di sekolah dasar dapat diperoleh tidak hanya dalam pembelajaran formal, akan tetapi dapat diperoleh melalui berbagai kegiatan diluar pembelajaran. Salah satu kegiatan diluar pembelajaran formal yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan karakter yaitu kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler dapat diartikan sebagai kegiatan pendidikan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka. Kegiatan tersebut dilaksanakan di dalam dan/atau di luar lingkungan sekolah dalam rangka memperluas pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan menginternalisasi nilai-nilai atau aturan-aturan agama serta norma-norma sosial baik lokal, nasional, maupun global untuk membentuk insan yang paripurna. Dengan kata lain, ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran yang ditujukan untuk membantu perkembangan peserta didik, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus di selenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah (Supriatna, 2010).


(20)

4 Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan di SDN Purwantoro 1 Malang adalah ekstrakurikuler karawitan. Hasil observasi awal yang diperoleh peneliti mengenai ekstrakurikuler karawitan di SDN Purwantoro 1 Malang. Berdasarkan pengamatan sementara siswa di SDN Purwantoro 1 Malang menyukai dengan adanya ekstrakurikuler karawitan. Pihak sekolah mendatangkan pelatih untuk membimbing siswa dalam ekstrakurikuler karawitan, khususnya pada pembimbing untuk melatih dan memberikan perhatian yang cukup terhadap penerapan psikologi individual dalam proses pembinaan ekstrakurikuler karawitan.

Pendekatan dalam penelitian secara individual berusaha untuk menggambarkan karakter siswa. Selain itu penelitian yang dilakukan mendorong pihak–pihak yang terlibat dalam pengembangan kegiatan ekstrakurikuler turut mengenal dan memahami sifat–sifat kejiawaan para siswa yang terlibat dalam ekstrakurikuler karawitan. Pemahaman ini akan mendorong siswa dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran karawitan serta dapat digunakan sebagai dasar bagi perbaikan kualitas mental atau karakter para siswa. Sehingga banyak siswa yang berminat untuk mengikuti ekstrakurikuler karawitan dengan tujuan mengembangkan ketrampilan dalam memainkan alat musik tradisional jawa dan mengembangkan karakter peserta didik diantaranya religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab.


(21)

5 Penelitian terdahulu mengenai pendidikan karakter ini telah dilakukan oleh Lukman Hakim Alfajar (2014) dengan judul “Upaya Pengembangan Pendidikan Karakter Di SD Negeri Sosrowijayan Yogyakarta”, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini adalah upaya pengembangan pendidikan karakter yang dilakukan dalam program pengembangan diri di SD Negeri Sosrowijayan mengangkat nilai religius, jujur, toleransi, disiplin dan tanggung jawab dalam bentuk kegiatan rutin (tugas piket guru, tugas piket siswa dan upacara bendera), kegiatan spontan (menasehati, menegur dan membantu kegiatan insidental), keteladanan, dan pengkondisian (kebersihan lingkungan, tagline pendidikan karakter). Upaya pengembangan pendidikan karakter pada pengintegrasian dalam budaya sekolah yang dilakukan dengan kegiatan kelas (nilai toleransi), sekolah (nilai religius) dan luar sekolah/ekstrakurikuler (nilai tanggung jawab).

Berdasarkan situasi dan kondisi yang terdapat di sekolah, peneliti tertarik mengadakan penelitian bagaimana upaya meningkatkan pendidikan karakter di SDN Purwantoro 1 Malang dengan mengangkat judul “Analisis Pendidikan Karakter Siswa Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Karawitan Di SDN Purwantoro 1 Malang”.

1.2 Rumusan Masalah

Secara umum rumusan masalah dalam penelitian ini adalah analisis pendidikan karakter siswa pada kegiatan ekstrakurikuler karawitan di SDN Purwantoro 1 Malang. Secara khusus berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan masalah sebai berikut.

1.2.1 Bagaimana pendidikan karakter pada kegiatan ekstrakurikuler karawitan pada siswa SDN Purwantoro 1?


(22)

6 1.2.2 Apa kendala dalam menanamkan nilai karakter pada siswa SDN

Purwantoro 1 Malang melalui karawitan?

1.2.3 Bagaimana solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam menanamkan nilai karakter pada siswa SDN Purwantoro 1 melalui ekstrakurikuler karawitan?

1.3 Tujuan penelitian

Secara umum tujuan dalam penelitian ini adalah analisis pendidikan karakter siswa pada kegiatan ekstrakurikuler karawitan di SDN Purwantoro 1 Malang. Secara khusus berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.3.1 Mendiskripsikan pendidikan karakter pada kegiatan ekstrakurikuler karawitan pada siswa SDN Purwantoro.

1.3.2 Mendiskripsikan kendala dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa SDN Purwantoro 1.

1.3.3 Mendiskripsikan solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam menanamkan nilai karakter pada siswa SDN Purwantoro melalui ekstrakurikuler karawitan.

1.4 Manfaat Penelitian

Suatu penelitian yang baik harus dapat memberikan manfaat bagi penegmbangan ilmu maupun untuk khalayak umum. Manfaat penelitian ini mencakup dua hal yaitu, (1) manfaat teoritis dan (2) manfaat praktis. Berikut penjabaran manfaat dalam penelitian ini

1.4.1 Secara teoritis

Memberi masukan dalam upaya meningkatkan pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan visi dan misi sekolah.


(23)

7 1.4.2 Secara Praktis

a. Bagi Sekolah

1. Memberi gambaran sejauh mana upaya pengembangan pendidikan karakter melalui esktrakurikuler karawitan di sekolah tersebut.

2. Meningkatkan kesadaran bagi sekolah untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam merumuskan kebijakan dan program kegiatan sekolah salah satunya ekstrakurikuler.

b. Bagi Guru

1) Memberi gambaran sejauh mana upaya pengembangan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran di sekolah tersebut.

2) Meningkatkan motivasi bagi guru untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran.

c. Bagi Pembina karawitan

Sebagai bahan pertimbangan guna pembentukan karakter dalam kegiatan karawitan

d. Bagi Siswa

1. Memberi informasi bagi siswa tentang nilai-nilai karakter yangdikembangkan oleh sekolah.

2. Meningkatkan pembiasaan bertindak, bersikap, dan berucap sesuai dengan nilai-nilai karakter yang baik

1.5 Batasan Masalah

Penelitian ini dilakukan di SDN Purwantoro 1 Malang yang merupakan salah satu sekolah yang menyelenggarakan ekstrakurikuler karawitan. Pengambilan data


(24)

8 penelitian dilakukan kepada pihak sekolah yang terdiri dari kepala Sekolah, guru pembina karawitan dan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karawitan. Penelitian ini terpusat pada pendidikan karakter yang terdapat dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler karawitan.

1.6 Definisi istilah

Berdasarkan judul diatas dapat di definisikan istilah sebagai acuan teori penelitian antara lain, sebagai berikut.

1.6.1 Pendidikan karakter merupakan upaya untuk membantu perkembangan jiwa anak-anak baik lahir maupun batin, dari sifat kodratinya menuju kearah peradaban yang manusiawi dan lebih baik (Fadlillah & Lilif, 2013:22).

1.6.2 Ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan diluar jam pelajaran yang ditujukan untuk membantu perkembangan peserta didik, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah (Supriatna, 2010).

1.6.3 Karawitan berasal dari kata rawit, yang mendapat awalan ka dan akhiran an. Karawitan mempunyai dua arti yakni arti umum dan arti khusus. Dalam arti umum berarti musik dalam arti khusus adalah seni vokal ataupun instrumentalia berlaras slendro dan pelog. Karawitan dapat berdiri sendiri artinya dapat disajikan secara mandiri, dapat juga sebagai karawitan iringan (mengiringi seni yang lain) (Susanti, 2014).


(1)

dalam hal ini semua latar belakang profesi bisa sangat berpartisipasi, seperti semua warga sekolah dan lingkungan masyarakat melalui pembiasaan dan latihan-latihan yang diterapkan baik dilingkungan sekolah maupun masyarakat. Ada banyak nilai-nilai karakter yang terkadung dalam pendidikan karakter disekolah diantaranya adalah nilai religius, jujur, toleransi,disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab (Fadillah dan lilif, 2013:190).

Pendidikan karakter di sekolah dasar dapat diperoleh tidak hanya dalam pembelajaran formal, akan tetapi dapat diperoleh melalui berbagai kegiatan diluar pembelajaran. Salah satu kegiatan diluar pembelajaran formal yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan karakter yaitu kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler dapat diartikan sebagai kegiatan pendidikan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka. Kegiatan tersebut dilaksanakan di dalam dan/atau di luar lingkungan sekolah dalam rangka memperluas pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan menginternalisasi nilai-nilai atau aturan-aturan agama serta norma-norma sosial baik lokal, nasional, maupun global untuk membentuk insan yang paripurna. Dengan kata lain, ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran yang ditujukan untuk membantu perkembangan peserta didik, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus di selenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah (Supriatna, 2010).


(2)

Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan di SDN Purwantoro 1 Malang adalah ekstrakurikuler karawitan. Hasil observasi awal yang diperoleh peneliti mengenai ekstrakurikuler karawitan di SDN Purwantoro 1 Malang. Berdasarkan pengamatan sementara siswa di SDN Purwantoro 1 Malang menyukai dengan adanya ekstrakurikuler karawitan. Pihak sekolah mendatangkan pelatih untuk membimbing siswa dalam ekstrakurikuler karawitan, khususnya pada pembimbing untuk melatih dan memberikan perhatian yang cukup terhadap penerapan psikologi individual dalam proses pembinaan ekstrakurikuler karawitan.

Pendekatan dalam penelitian secara individual berusaha untuk menggambarkan karakter siswa. Selain itu penelitian yang dilakukan mendorong pihak–pihak yang terlibat dalam pengembangan kegiatan ekstrakurikuler turut mengenal dan memahami sifat–sifat kejiawaan para siswa yang terlibat dalam ekstrakurikuler karawitan. Pemahaman ini akan mendorong siswa dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran karawitan serta dapat digunakan sebagai dasar bagi perbaikan kualitas mental atau karakter para siswa. Sehingga banyak siswa yang berminat untuk mengikuti ekstrakurikuler karawitan dengan tujuan mengembangkan ketrampilan dalam memainkan alat musik tradisional jawa dan mengembangkan karakter peserta didik diantaranya religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab.


(3)

Penelitian terdahulu mengenai pendidikan karakter ini telah dilakukan oleh Lukman Hakim Alfajar (2014) dengan judul “Upaya Pengembangan Pendidikan Karakter Di SD Negeri Sosrowijayan Yogyakarta”, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini adalah upaya pengembangan pendidikan karakter yang dilakukan dalam program pengembangan diri di SD Negeri Sosrowijayan mengangkat nilai religius, jujur, toleransi, disiplin dan tanggung jawab dalam bentuk kegiatan rutin (tugas piket guru, tugas piket siswa dan upacara bendera), kegiatan spontan (menasehati, menegur dan membantu kegiatan insidental), keteladanan, dan pengkondisian (kebersihan lingkungan, tagline pendidikan karakter). Upaya pengembangan pendidikan karakter pada pengintegrasian dalam budaya sekolah yang dilakukan dengan kegiatan kelas (nilai toleransi), sekolah (nilai religius) dan luar sekolah/ekstrakurikuler (nilai tanggung jawab).

Berdasarkan situasi dan kondisi yang terdapat di sekolah, peneliti tertarik mengadakan penelitian bagaimana upaya meningkatkan pendidikan karakter di SDN Purwantoro 1 Malang dengan mengangkat judul “Analisis Pendidikan Karakter Siswa Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Karawitan Di SDN Purwantoro 1 Malang”.

1.2 Rumusan Masalah

Secara umum rumusan masalah dalam penelitian ini adalah analisis pendidikan karakter siswa pada kegiatan ekstrakurikuler karawitan di SDN Purwantoro 1 Malang. Secara khusus berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan masalah sebai berikut.

1.2.1 Bagaimana pendidikan karakter pada kegiatan ekstrakurikuler karawitan pada siswa SDN Purwantoro 1?


(4)

1.2.2 Apa kendala dalam menanamkan nilai karakter pada siswa SDN Purwantoro 1 Malang melalui karawitan?

1.2.3 Bagaimana solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam menanamkan nilai karakter pada siswa SDN Purwantoro 1 melalui ekstrakurikuler karawitan?

1.3 Tujuan penelitian

Secara umum tujuan dalam penelitian ini adalah analisis pendidikan karakter siswa pada kegiatan ekstrakurikuler karawitan di SDN Purwantoro 1 Malang. Secara khusus berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.3.1 Mendiskripsikan pendidikan karakter pada kegiatan ekstrakurikuler karawitan pada siswa SDN Purwantoro.

1.3.2 Mendiskripsikan kendala dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa SDN Purwantoro 1.

1.3.3 Mendiskripsikan solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam menanamkan nilai karakter pada siswa SDN Purwantoro melalui ekstrakurikuler karawitan.

1.4 Manfaat Penelitian

Suatu penelitian yang baik harus dapat memberikan manfaat bagi penegmbangan ilmu maupun untuk khalayak umum. Manfaat penelitian ini mencakup dua hal yaitu, (1) manfaat teoritis dan (2) manfaat praktis. Berikut penjabaran manfaat dalam penelitian ini

1.4.1 Secara teoritis

Memberi masukan dalam upaya meningkatkan pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan visi dan misi sekolah.


(5)

1.4.2 Secara Praktis a. Bagi Sekolah

1. Memberi gambaran sejauh mana upaya pengembangan pendidikan karakter melalui esktrakurikuler karawitan di sekolah tersebut.

2. Meningkatkan kesadaran bagi sekolah untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam merumuskan kebijakan dan program kegiatan sekolah salah satunya ekstrakurikuler.

b. Bagi Guru

1) Memberi gambaran sejauh mana upaya pengembangan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran di sekolah tersebut.

2) Meningkatkan motivasi bagi guru untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran.

c. Bagi Pembina karawitan

Sebagai bahan pertimbangan guna pembentukan karakter dalam kegiatan karawitan

d. Bagi Siswa

1. Memberi informasi bagi siswa tentang nilai-nilai karakter yangdikembangkan oleh sekolah.

2. Meningkatkan pembiasaan bertindak, bersikap, dan berucap sesuai dengan nilai-nilai karakter yang baik

1.5 Batasan Masalah

Penelitian ini dilakukan di SDN Purwantoro 1 Malang yang merupakan salah satu sekolah yang menyelenggarakan ekstrakurikuler karawitan. Pengambilan data


(6)

penelitian dilakukan kepada pihak sekolah yang terdiri dari kepala Sekolah, guru pembina karawitan dan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karawitan. Penelitian ini terpusat pada pendidikan karakter yang terdapat dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler karawitan.

1.6 Definisi istilah

Berdasarkan judul diatas dapat di definisikan istilah sebagai acuan teori penelitian antara lain, sebagai berikut.

1.6.1 Pendidikan karakter merupakan upaya untuk membantu perkembangan jiwa anak-anak baik lahir maupun batin, dari sifat kodratinya menuju kearah peradaban yang manusiawi dan lebih baik (Fadlillah & Lilif, 2013:22).

1.6.2 Ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan diluar jam pelajaran yang ditujukan untuk membantu perkembangan peserta didik, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah (Supriatna, 2010).

1.6.3 Karawitan berasal dari kata rawit, yang mendapat awalan ka dan akhiran an. Karawitan mempunyai dua arti yakni arti umum dan arti khusus. Dalam arti umum berarti musik dalam arti khusus adalah seni vokal ataupun instrumentalia berlaras slendro dan pelog. Karawitan dapat berdiri sendiri artinya dapat disajikan secara mandiri, dapat juga sebagai karawitan iringan (mengiringi seni yang lain) (Susanti, 2014).