ANALISIS FAKTOR PENERAPAN PP NO. 46 TAHUN 2013 PADA WAJIB PAJAK UMKM DI KOTA BATU

(1)

ANALISIS FAKTOR PENERAPAN PP NO. 46 TAHUN 2013

PADA WAJIB PAJAK UMKM DI KOTA BATU

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat

Sarjana Ekonomi

M. Rizal Rahmansyah

201110170311163

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

JURUSAN AKUNTANSI

2015


(2)

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR PENERAPAN PP NO. 46 TAHUN 2013

ATAS WAJIB PAJAK UMKM DI KOTA BATU

Oleh :

M. Rizal Rahmansyah 201110170311163

Diterima dan disetujui Pada tanggal : ……….

Pembimbing I, Pembimbing II,

Djoko Sigit Sayogo, SE M.Acc., Ph.D Dra. Eny Suprapti, M.M., Ak., CA

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ketua Jurusan,


(3)

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR PENERAPAN PP NO. 46 TAHUN 2013 MENGENAI ATAS WAJIB PAJAK UMKM DI KOTA BATU

Yang disiapkan dan disusun oleh: NAMA : M. Rizal Rahmansyah NIM : 201110170311163 Jurusan : Akuntansi

Telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal Agustus 2015 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai kelengkapan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah Malang. Susunan Tim Penguji:

Penguji I : Penguji II : Penguji III : Penguji IV :

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ketua Jurusan,


(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.

Puji syukur yang teramat dalam saya haturkan ke hadirat Allah SWT atas percikan kasih, hidayat, dan taufiq-Nya sehingga tugas akhir dengan judul “ANALISIS FAKTOR PENERAPAN PP NO. 46 TAHUN 2013 PADA WAJIB PAJAK UMKM DI KOTA BATU” ini dapat terselesaikan pada waktu yang telah direncanakan.

Teriring do’a sholawat semoga senantiasa melimpah ke haribaan Muhammad SAW. Rasul akhir zaman, penutup para Nabi yang membawa kesempurnaan ajaran tauhid dan keutamaan budi pekerti.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai derajat Sarjana Strata-1, dan lebih dari itu sesungguhnya penelitian ini merupakan rangkuman dari proses pembelajaran yang telah ditempuh selama masa perkuliahan. Selama proses penyusunan tugas akhir ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada saya. Sebagai ungkapan syukur, dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Segenap jajaran pimpinan Universitas Muhammadiyah Malang, jajaran pimpinan Fakultas Ekonomi, dan jajaran pimpinan di Jurusan Akuntansi yang baik secara langsung maupun tidak langsung turut memperlancar proses penyusunan tugas akhir ini.

2. Bpk. Djoko Sigit Sayogo, SE., M. Acc., Ph. D dan Ibu. Dra. Eny Suprapti, M.M.,Ak., CA masing-masing sebagai Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II. Terimakasih atas arahan, bimbingan, dan asuhannya selama proses penyusunan tugas akhir ini di sela-sela kesibukan beliau. Dan terima kasih pula telah menjadi contoh yang baik bagi peneliti.

3. Bpk. Ach. Syaiful Hidayat Anwar SE., M.Si., Ak, ibu Gina Harventy, M.Si., Ak., CA, ibu Aviani Widyastuti, S.E dan segenap bapak/ibu dosen dilingkungan Jurusan Akuntansi yang telah memberikan semangat untuk kelancaran penelitian ini.


(5)

4. Kedua malaikatku Bpk. Sulfan Akbar dan Ibu Siti Rohani serta adik-adikku dan seluruh keluarga besar sebagai sumber kehidupan, pembimbing dan pendidik hidup saya. Selalu menghadirkan ketentraman hati pada saat kesusahan dalam penelitian

5. Sahabat dari GesrekFam’s David, Rindy, Fadel, Prasetyo, Dani dan Asep, yang

setiap hari menghadirkan kegilaan-kegilaan. semoga keluarga kecil ini bisa sukses bersama-sama.

6. My Patner di Akuntansi Anggra, Ayu, Elza, Afif, Priyo, Faris, dan Elvira.

kebersamaan dan kelucuan-kelucuan yang terjadi tak akan terlupa.

7. Keluarga Besar Kelas C 2011, semoga kesuksesan selalu menghampiri kita

semua.

8. Rekan-rekan dan semua pihak yang tidak mungkin saya sebut satu per satu dalam lembaran ini.

Kepada mereka semua, hanya ungkapan terima kasih dan do’a tulus yang dapat saya persembahkan, semoga segala yang telah mereka berikan kepada saya tercatat dengan tinta emas dalam lembaran catatan roqib sebagai sebuah ibadah yang tiada ternilai. Amiin.

Akhirnya, dengan segala keterbatasan dan kekurangan, saya persembahkan karya tulis ini kepada siapapun yang membutuhkannya. Kritik konstruktif dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan untuk penyempurnaan karya-karya saya selanjutnya. Terimakasih.

Billahittaufiq Wal Hidayah

Malang, 29 Agustus 2015 Penulis


(6)

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, didalam naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik disuatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Malang. September 2015 Mahasiswa

M. Rizal Rahmansyah 20111017031116


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KARTU KENDALI BIMBINGAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

KATA PENGANTAR ... v

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

ABSTRAKSI... xi

ABSTRACT ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A Latar Belakang ... 1

B Rumusan Masalah ... 5

C Batasan Masalah ... 5

D Tujuan Penelitian ... 5

E Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A Penelitian Terdahulu ... 7


(8)

1. Pajak…... ... 9

a. Pengertian Pajak ... 9

b. Ciri – ciri Pajak ... 9

c. Fungsi Pajak ... 10

d. Sistem Pemungutan Pajak ... 10

2. Pajak Penghasilan (PPh) ... 12

a. Pengertian Pajak Penghasilan ... 12

b. Subjek Pajak Penghasilan ... 12

c. Objek Pajak Penghasilan ... 14

3. Usaha Micro Kecil Menengah ... 14

a. Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)... 14

b. Jenis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah... 16

c. Kewajiban Perpajakan Untuk UMKM... 17

4. Peraturan Pemerintah ( PP ) No 46 Tahun 2013 ... 17

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

A. Lokasi Penelitian ... 20

B. Jenis Penelitian ... 20

C. Populasi Dan Sampel ... 20

D. Tehnik Pengumpulan Data ... 21

E. Jenis Data dan Sumber Data ... 21

F. Instrument Penelitian ... 22


(9)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 27

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 27

B. Karakteristik Responden ... 28

C. Gambaran Umum Penyebaran Kuesioner ... 30

D. Deskripsi Data ... 36

BAB V PENUTUP ... 54

5.1 Kesimpulan ... 54

5.2 Saran ... 55


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Penyebaran Kuesioner ... 27

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 29

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 29

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 30

Tabel 4.5 Gambaran Umum Penyebaran Kuesioner ... 30

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas ... 33

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Aspek Motivasi... 34

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Aspek Manfaat ... 35

Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Aspek Hambatan dan Permasalahan ... 35

Tabel 4.10 Hasil Penyebaran Kuesioner ... 36

Tabel 4.11 Deskripsi Pernyataan Tidak Valid ... 44

Tabel 4.12 KMO and Bartlett’s Adequency... 46

Tabel 4.13 Total Variance Explained ... 46

Tabel 4.14 Rotated Component Matrix ... 47

Tabel 4.15 KMO and Bartlett’s Adequency... 48

Tabel 4.16 Total Variance Explained ... 48

Tabel 4.17 Rotated Component Matrix ... 49

Tabel 4.18 KMO and Bartlett’s Adequency... 49

Tabel 4.19 Total Variance Explained ... 50


(11)

(12)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Pengujian Validitas

Lampiran 2 Anti Image Matrix Aspek Motivasi Lampiran 3 Anti Image Matrix Aspek Manfaat

Lampiran 4 Anti Image Matrix Aspek Hambatan dan Permasalahan Lampiran 5 Kuesioner

Lampiran 6 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 Lampiran 7 Statistik Deskriptif PerItem Aspek


(13)

Daftar Pustaka

Azmiya, Annisa Ulul. 2013. Analisis Tentang Kebijakan Pemungutan Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ditinjau dari Asas-asas Pemungutan Pajak.Skripsi Universitas Brawijaya Malang (diakses tanggal 16 maret

2015 pukul 12.06 wib pada googlescholar.com)

Badan Pusat Statistik. Tabel perkembangan UMKM pada periode 1997-2012. http://www.bps.go.id.php/linkTabelStatis/1322. (diakses tanggal 16 maret 2015 pukul 12.06 WIB

Butar, Etha Yuni Agustina Butar. 2013. Penerapan PP No. 46 Tahun 2013 pada UMKM (studi kasus pada CV. Lestari Malang). Skripsi Universitas

Brawijaya Malang (diakses tanggal 12 maret 2015 pukul 12.06 wib pada googlescholar.com)

Direktorat Jendral Pajak. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima atau

diperoleh Wajib Pajak yang memiliki Peredaran Bruto tertentu

Direktorat Jendral Pajak. Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan

Direktorat Jendral Pajak. 2013. Bayar Pajak Cuma 1% dari omzet (leaflet PP No.46 tahun 2013)

Dirjen Pajak. 2012. PPh atas Wajib Pajak peredaran bruto tertentu adalah untuk keadilan. http://www.pajak.go.id (diakses pada tanggal 19 maret 2015 pukul 09.18 WIB)

Ghozali, imam. 2011. AplikasiAnalisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: BadanPenerbituniversitasDiponegoro.

Istanto, fery. 2010. Analisis pengaruh pengetahuan tentang pajak, kualitas pelayanan pajak, ketegasan sanksi perpajakan dan tingkat pendidikan terhadap motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak. Skripsi S1

Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta.

Kementrian Koperasi dan UKM. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Kementrian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral Anggaran. Penerimaan negara dipacu. http://www.anggaran.depkeu.go.id (diakses pada tanggal 16 maret 2015 pukul 08. 49 WIB


(14)

Prakoso, Priyo Budi. 2015. Pengaruh Transparansi dan Akuntabilitas Terhadap Efektifitas Prosedur Audit Laporan Dana Kampanye Partai Politik Pemilu Legislatif 2014. Skripsi S1 Universitas Muhammadiyah

Malang

Purwono, Herry. 2010. Dasar-dasar perpajakan dan akuntansi pajak. Jakarta:

Penerbit Erlangga

Putri, Wike Puspasari. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pemilik usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP). Skripsi Universitas Brawijaya

Malang (diakses tanggal 16 maret 2015 pukul 12.06 wib pada googlescholar.com)

Puspita, Andi Parasidah. 2014. Penerapan PP No. 46 Tahun 2013 Mengenai PPh final 1% dan Dampaknya pada penerimaan Pajak dari sektor UMKM di Kota Malang. Skripsi S1 Universitas Muhammadiyah Malang

Resyniar, Gandhys. 2013. Persepsi Pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) terhadap Penerapan PP. 46 Tahun 2013. Skripsi Universitas

Brawijaya Malang (diakses tanggal 16 maret 2015 pukul 12.06 wib pada googlescholar.com)

Saribu, Astri Corry. N. D. 2013. Pengaruh Penerapan Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 Terhadap Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak UMKM dan Penerimaan PPh Pasal 4 ayat (2) (studi kasus pada KPP Pratama Malang Selatan). Skripsi Universitas Brawijaya Malang (diakses tanggal

12 maret 2015 pukul 12.06 wib pada googlescholar.com)

Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Penerbit Salemba Empat

http://www.KBBI.web.id (diakses pada tanggal 06 april 2015 pukul 10.06 WIB)

http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/147-artikel-anggaran-dan-

perbendaharaan/20495-pengelolaan-sumber-penerimaan-pajak-sebagai-sumber-pendanaan-utama-dalam-pembangunan (diakses pada tanggal 13

April 2015 pukul 14:34 WIB)

http://surabaya.bisnis.com/read/20140716/4/73124/pemasaran-produk-umkm-di-batu-bergantung-kunjungan-wisatawan (diakses pada tanggal 14 April 2015 pukul 09.42 WIB)


(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan nasional merupakan proses kegiatan yang dijalankan

terus menerus dan bersifat berkesinambungan, dengan tujuan guna

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk perealisasiannya

dibutuhkan pembiayaan yang sangat besar. Maka salah satu alternatif yang

pemerintah lakukan untuk mewujudkan kemandirian dalam sumber

pembiayaan pembangunan adalah berupa pajak yang menjadi sumber dana

yang berasal dari dalam negeri (Lubis, 2015). Pajak merupakan salah satu

penyumbang terbesar dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara

(APBN) di Indonesia, yang digunakan untuk meningkatkan pembangunan

berbagai infrastruktur public dan fasilitas umum. Dalam APBN tahun 2012

kontribusi dari sektor pajak hampir mencapai angka 79%

(www.anggaran.depkeu.go.id), itu berarti pajak merupakan sumber

pendanaan yang mempunyai andil besar dalam kelancaran pembangunan

infrastruktur disegala bidang. Sebagai Negara yang sedang berkembang

menuju kearah Negara maju, Indonesia perlu meningkatkan pembangunan

di berbagai sektor sehingga perlu meningkatkan dan mengoptimalkan

pendapatan Negara dari sektor pajak. Menurut pasal 1 UU No.28 tahun

2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah kontribus

iwajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang


(16)

2

timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Untuk memaksimalkan pemasukan dari sektor pajak, pemerintah

melakukan berbagai cara salah satunya yaitu dengan melakukan reformasi

pajak. Menurut Corry (2013) reformasi pajak adalah salah satu upaya nyata

yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan penerimaan pajak.

Salah satu bentuk reformasi tersebut yaitu dengan mengubah sistem

pemungutan pajak dari Official Assessment System menjadi Self Assessment System. Menurut Waluyo (2011: 17) Self Assessment System

adalah wajib pajak diberikan kewenangan untuk melakukan perhitungan,

pelaporan, dan pembayaran pajak yang masih terutang atau yang masih

harus dibayar. Dalam pelaksanaannya self assessment system dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah Wajib Pajak dan pendapatan pajak serta

menurunkan tingkat jumlah surat tagihan pajak (Dachlan, 2002). Akan

tetapi perubahan metode pemungutan pajak tersebut bias dikatakan efektif

bila tingkat kesadaran dan kepatuhan wajib pajak telah tinggi. Pada self assessment system terdapat pula kelemahan dan celah-celah yang sering dimanfaatkan oleh Wajib Pajak maupun pihak fiskus diantaranya yaitu

Wajib Pajak lebih mencari status “kurang bayar” dalam pajak terutang,

menyembunyikan saldo real dalam penyajian laporan keuangan, dan

menyajikan laporan laba rugi yang sulit dimengerti fiskus.

Pemerintah pun mulai melirik sektor UMKM, yang memiliki potensi


(17)

3

omzet dan laba yang dihasilkan oleh UMKM jauh lebih kecil jika

dibandingkan dengan total omzet dan laba perusahaan-perusahaan besar,

namun tingkat sumbangsihnya terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia

sangat besar.

Sumber : depkop.go.id

Berdasarkan hasil survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2011,

UMKM berperan terhadap terciptanya PDB nasional sebesar 57,94 persen.

Meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya sebesar

57,12 persen. Tetapi kontribusi UMKM pada pajak hanya sebesar 5%.

Untuk memaksimalkan dan meningkatkan kontribusi penerimaan pajak dari

sektor UMKM, reformasi pajak kembali dilakukan oleh Pemerintah dengan

mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 46 tahun 2013 tentang Pajak

Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang diterima atau diperoleh Wajib

Pajak yang memiliki peredaran Bruto tertentu. Kelebihan dari PP No. 46 ini

34,73%

9,72% 13,49%

42,06%

Kontribusi UMKM terhadap PDB Tahun 2011


(18)

4

terletak pada tarifnya yang hanya sebesar 1 persen. Peraturan Pemerintah

No. 46 tahun 2013 ini telah diterapkan mulai 1 juli tahun 2013, maka

penting bagi wajib pajak UMKM memahami manfaat dan tujuan

dikeluarkannya PP No. 46 tahun 2013 ini. Seperti yang tertulis dalam leaflet

yang dikeluarkan Dirjen Pajak, maksud dari PP No. 46 tahun 2013 ini

adalah untuk memberikan kemudahan dan penyederhanaan aturan

perpajakan, mengedukasi masyarakat untuk tertib administrasi,

mengedukasi masyarakat untuk transparansi, dan memberikan kesempatan

masyarakat untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan negara.

Setelah diterapkan 1 juli 2013 berbagai pro dan kontra terjadi

terkait dengan PP No. 46 tahun 2013 ini, banyak pihak UMKM yang

menganggap bahwa tarif 1% yang dikenakan pada omzet bulanan

memberatkan. Hal itu dikarenakan tidak semua UMKM mempunyai margin

diatas 1% dari omzetnya. Tapi jika pada kenyataannya UMKM yang ada di

indonesia sebagian besarnya memiliki margin lebih dari 1% dari omzet

maka peraturan ini merupakan kebijakan yang tepat dan efektif untuk

meningkatkan penerimaan pajak dari sektor UMKM. Menurut Ketua

Paguyuban Koperasi dan UMKM Kota Malang, pengenaan tarif final 1%

berdasarkan omzet bulanan dan tidak diperhitungkannya kompensasi

kerugian pada bulan tersebut sangat memberatkan pihak UMKM.

Peningkatan jumlah UMKM terjadi di Kota Batu, Jawa timur. Kota

Batu merupakan Kota di Jawa Timur yang menjadi salah satu kota wisata


(19)

5

pun dilakukan oleh pemerintah kota pada sektor pariwisata untuk melayani

wisatawan. Perkembangan pada sektor pariwisata tersebut juga berpengaruh

terhadap pertumbuhan UMKM di Kota Batu. Dalam kurun waktu dari 2008

sampai dengan 2012 total UMKM yang terdata yaitu sebanyak 14.570

UMKM. namun yang terdaftar sebagai wajib Pajak pada KPP Pratama Batu

hanya sebanyak 4.898 UMKM (Putri, 2012). Diharapkan dengan adanya PP

No. 46 tahun 2013 ini, maka akan terjadi peningkatan jumlah wajib pajak

UMKM di Kota Batu. Dengan berlatar belakangkan pada penjelasan diatas

maka penelitian ini mengkaji tentang “Analisis Faktor Penerapan PP No.

46 Tahun 2013 Atas Wajib Pajak UMKM di Kota Batu”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan deskripsi pada latar belakang di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah faktor penerapan PP No.

46 Tahun 2013 atas Wajib Pajak UMKM di Kota Batu?

C. BATASAN MASALAH

Penelitian ini hanya difokuskan pada analisis faktor penerapan PP No.

46 Tahun 2013 atas Wajib Pajak UMKM di Kota Batu dilihat dari

perspektif Motivasi, Manfaat, Hambatan dan Permasalahannya.

D. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian yang diharapkan adalah untuk menganalisis

faktor penerapan PP No. 46 Tahun 2013 atas Wajib Pajak UMKM di Kota

Batu dilihat dari perspektif Motivasi, Manfaat, Hambatan dan


(20)

6

E. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Manfaat bagi UMKM yaitu menjadi informasi dan pengetahuan

tambahan yang jelas tentang Penerapan PP No. 46 tahun 2013 yang

mencangkup UMKM sebagai objek pajaknya sehingga pihak

pemilik UMKM bisa menghitung besarnya tarif yang dikenakan


(1)

1 A. LATAR BELAKANG

Pembangunan nasional merupakan proses kegiatan yang dijalankan terus menerus dan bersifat berkesinambungan, dengan tujuan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk perealisasiannya dibutuhkan pembiayaan yang sangat besar. Maka salah satu alternatif yang pemerintah lakukan untuk mewujudkan kemandirian dalam sumber pembiayaan pembangunan adalah berupa pajak yang menjadi sumber dana yang berasal dari dalam negeri (Lubis, 2015). Pajak merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) di Indonesia, yang digunakan untuk meningkatkan pembangunan berbagai infrastruktur public dan fasilitas umum. Dalam APBN tahun 2012 kontribusi dari sektor pajak hampir mencapai angka 79% (www.anggaran.depkeu.go.id), itu berarti pajak merupakan sumber pendanaan yang mempunyai andil besar dalam kelancaran pembangunan infrastruktur disegala bidang. Sebagai Negara yang sedang berkembang menuju kearah Negara maju, Indonesia perlu meningkatkan pembangunan di berbagai sektor sehingga perlu meningkatkan dan mengoptimalkan pendapatan Negara dari sektor pajak. Menurut pasal 1 UU No.28 tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah kontribus iwajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan


(2)

timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Untuk memaksimalkan pemasukan dari sektor pajak, pemerintah melakukan berbagai cara salah satunya yaitu dengan melakukan reformasi pajak. Menurut Corry (2013) reformasi pajak adalah salah satu upaya nyata yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan penerimaan pajak. Salah satu bentuk reformasi tersebut yaitu dengan mengubah sistem pemungutan pajak dari Official Assessment System menjadi Self Assessment System. Menurut Waluyo (2011: 17) Self Assessment System adalah wajib pajak diberikan kewenangan untuk melakukan perhitungan, pelaporan, dan pembayaran pajak yang masih terutang atau yang masih harus dibayar. Dalam pelaksanaannya self assessment system dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah Wajib Pajak dan pendapatan pajak serta menurunkan tingkat jumlah surat tagihan pajak (Dachlan, 2002). Akan tetapi perubahan metode pemungutan pajak tersebut bias dikatakan efektif bila tingkat kesadaran dan kepatuhan wajib pajak telah tinggi. Pada self assessment system terdapat pula kelemahan dan celah-celah yang sering dimanfaatkan oleh Wajib Pajak maupun pihak fiskus diantaranya yaitu Wajib Pajak lebih mencari status “kurang bayar” dalam pajak terutang, menyembunyikan saldo real dalam penyajian laporan keuangan, dan menyajikan laporan laba rugi yang sulit dimengerti fiskus.

Pemerintah pun mulai melirik sektor UMKM, yang memiliki potensi yang besar untuk menambah pemasukan APBN dari sector pajak. Walaupun


(3)

omzet dan laba yang dihasilkan oleh UMKM jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan total omzet dan laba perusahaan-perusahaan besar, namun tingkat sumbangsihnya terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat besar.

Sumber : depkop.go.id

Berdasarkan hasil survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2011, UMKM berperan terhadap terciptanya PDB nasional sebesar 57,94 persen. Meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya sebesar 57,12 persen. Tetapi kontribusi UMKM pada pajak hanya sebesar 5%. Untuk memaksimalkan dan meningkatkan kontribusi penerimaan pajak dari sektor UMKM, reformasi pajak kembali dilakukan oleh Pemerintah dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 46 tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki peredaran Bruto tertentu. Kelebihan dari PP No. 46 ini

34,73%

9,72% 13,49%

42,06%

Kontribusi UMKM terhadap PDB Tahun 2011


(4)

terletak pada tarifnya yang hanya sebesar 1 persen. Peraturan Pemerintah No. 46 tahun 2013 ini telah diterapkan mulai 1 juli tahun 2013, maka penting bagi wajib pajak UMKM memahami manfaat dan tujuan dikeluarkannya PP No. 46 tahun 2013 ini. Seperti yang tertulis dalam leaflet yang dikeluarkan Dirjen Pajak, maksud dari PP No. 46 tahun 2013 ini adalah untuk memberikan kemudahan dan penyederhanaan aturan perpajakan, mengedukasi masyarakat untuk tertib administrasi, mengedukasi masyarakat untuk transparansi, dan memberikan kesempatan masyarakat untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan negara.

Setelah diterapkan 1 juli 2013 berbagai pro dan kontra terjadi terkait dengan PP No. 46 tahun 2013 ini, banyak pihak UMKM yang menganggap bahwa tarif 1% yang dikenakan pada omzet bulanan memberatkan. Hal itu dikarenakan tidak semua UMKM mempunyai margin diatas 1% dari omzetnya. Tapi jika pada kenyataannya UMKM yang ada di indonesia sebagian besarnya memiliki margin lebih dari 1% dari omzet maka peraturan ini merupakan kebijakan yang tepat dan efektif untuk meningkatkan penerimaan pajak dari sektor UMKM. Menurut Ketua Paguyuban Koperasi dan UMKM Kota Malang, pengenaan tarif final 1% berdasarkan omzet bulanan dan tidak diperhitungkannya kompensasi kerugian pada bulan tersebut sangat memberatkan pihak UMKM.

Peningkatan jumlah UMKM terjadi di Kota Batu, Jawa timur. Kota Batu merupakan Kota di Jawa Timur yang menjadi salah satu kota wisata yang selalu menjadi tujuan wisata masyarakat. pengembangan dan inovasi


(5)

pun dilakukan oleh pemerintah kota pada sektor pariwisata untuk melayani wisatawan. Perkembangan pada sektor pariwisata tersebut juga berpengaruh terhadap pertumbuhan UMKM di Kota Batu. Dalam kurun waktu dari 2008 sampai dengan 2012 total UMKM yang terdata yaitu sebanyak 14.570 UMKM. namun yang terdaftar sebagai wajib Pajak pada KPP Pratama Batu hanya sebanyak 4.898 UMKM (Putri, 2012). Diharapkan dengan adanya PP No. 46 tahun 2013 ini, maka akan terjadi peningkatan jumlah wajib pajak UMKM di Kota Batu. Dengan berlatar belakangkan pada penjelasan diatas maka penelitian ini mengkaji tentang “Analisis Faktor Penerapan PP No. 46 Tahun 2013 Atas Wajib Pajak UMKM di Kota Batu”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan deskripsi pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah faktor penerapan PP No. 46 Tahun 2013 atas Wajib Pajak UMKM di Kota Batu?

C. BATASAN MASALAH

Penelitian ini hanya difokuskan pada analisis faktor penerapan PP No. 46 Tahun 2013 atas Wajib Pajak UMKM di Kota Batu dilihat dari perspektif Motivasi, Manfaat, Hambatan dan Permasalahannya.

D. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian yang diharapkan adalah untuk menganalisis faktor penerapan PP No. 46 Tahun 2013 atas Wajib Pajak UMKM di Kota Batu dilihat dari perspektif Motivasi, Manfaat, Hambatan dan Permasalahannya.


(6)

E. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Manfaat bagi UMKM yaitu menjadi informasi dan pengetahuan tambahan yang jelas tentang Penerapan PP No. 46 tahun 2013 yang mencangkup UMKM sebagai objek pajaknya sehingga pihak pemilik UMKM bisa menghitung besarnya tarif yang dikenakan dengan baik dan jelas.


Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN WAJIB PAJAK PELAKU UMKM UNTUK MEMBAYAR PAJAK SETELAH Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Wajib Pajak Pelaku UMKM Untuk Membayar Pajak Setelah Diberlakukannya Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 (Survei Pada

0 2 16

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pelaku Umkm Sesudah Penerapan PP No 46 Tahun 2013

0 4 24

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PELAKU UMKM Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pelaku Umkm Sesudah Penerapan PP No 46 Tahun 2013 (Survey Pada Waj

0 3 14

PENDAHULUAN Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pelaku Umkm Sesudah Penerapan PP No 46 Tahun 2013 (Survey Pada Wajib Pajak Pelaku UMKM Yang Terdaftar di KPP Pratama Boyolali).

0 3 8

ANALISA DAN PEMBAHASAN Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pelaku Umkm Sesudah Penerapan PP No 46 Tahun 2013 (Survey Pada Wajib Pajak Pelaku UMKM Yang Terdaftar di KPP Pratama Boyolali).

0 3 16

ANALISIS PEMAHAMAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PAJAK PENGHASILAN BERDASARKAN PP No. 46 TAHUN 2013 DI KOTA PADANG.

0 0 10

Aspek Keadilan Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 dalam Pandangan Wajib Pajak UMKM dan Akademisi (Studi Wajib Pajak UMKM di Kota Bandung).

1 3 34

ANALISIS PEMAHAMAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PAJAK PENGHASILAN BERDASARKAN PP No. 46 TAHUN 2013 DI KOTA PADANG - Repositori Universitas Andalas

0 0 1

ANALISIS PENERAPAN PP 46 TAHUN 2013 BAGI UMKM DALAM MEMPERTAHANKAN KEBERADAAN UMKM DI INDONESIA

0 0 5

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PELAKSANAAN PP 46 TAHUN 2013 TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM (Studi Kasus UMKM Pusat Grosir Tanah Abang Jakarta Pusat)

0 0 17