ANALISIS SURAT KABAR SOEARA BONDJOL DALAM BERITA POLITIK PASA MASA KOLONIAL DI MEDAN (1919-1925).

(1)

ANALISIS SURAT KABAR SOEARA BONDJOL DALAM BERITA POLITIK PADA MASA KOLONIAL DI MEDAN (1919-1925)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Pendidikan Sejarah

OLEH : UCI ARMAYANTI

NIM : 3123321058

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

UCI ARMAYANTI, NIM 3123321058. ANALISIS SURAT KABAR SOEARA BONDJOL DALAM BERITA POLITIK PASA MASA KOLONIAL DI MEDAN (1919-1925) SKRIPSI S-1 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. FAKULTAS ILMU SOSIAL. UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana surat kabar Soeara Bondjol memuat berita politik pada masa kolonial di Medan. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, peneliti menggunakan metode studi pustaka (Library Research). Kemudian teknik untuk mengumpulkan data dilakukan dengan cara pengumpulan surat kabar soeara Bondjol. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa surat kabar soeara bondjol meskipun sebagai surat kabar lokal dari daerah lain tetap memuat berita politik di Medan Soeara Bondjol yang didirikan oleh organisasi Setia Bondjol yang bertujuan untuk ‘Melindungi’ masyarakat Bondjol yang merantau ke Medan pada masa itu.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah peneliti ucapkan atas kehadiran Allah SWT dimana, atas rahmat dan karunianya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “Analisis Surat Kabar Soeara Bondjol Dalam Berita Politik Pada Masa Kolonial di Medan (1919-1925)”. Shalawat berangkaikan salam dihadiahkan kepada junjungan besar Rasullulalh Muhammad SAW, yang mana syafaatnya diharapkan di yaumul mahsyar kelak.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, baik isi tekhnik penelitian, maupun nilai ilmiahnya, mengingat keterbatasan pengetahuan, pengetahuan dan pengalaman. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati, peneliti mengharapkan saran dan kritikan. Maka dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih serta pengharapan yang sebesar-besarnya kepada :

 Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

 Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

 Ayahanda dan Ibunda tercinta yang melahirkan, mendidik dan memebesarkan peneliti. Karena doa dan restu mereka peneliti bisa menjadi saat sekarang ini dan sampai pada akhir untuk menyelesaikan studi dalam perkuliahan. Skripsi ini sengaja ananda persembahkan sebagai bukti bahwa ananda telah menyelesaikan amanat yang ayah dan ibu berikan


(7)

iii

kepada ananda. Kiranya Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada mereka.

 Bapak Drs. Yushar Tanjung M. Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah

 Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si Dosen Pembimbing Skripsi, peneliti mengucapkan terima kasih atas masukan dan kemudahan yang telah ibu berikan kepada peneliti mulai dari proses penyusunan proposal hingga penyelesaian skripsi.

 Bapak Dr. Hidayat, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan penguji yang telah banyak memberi nasehat-nasehat bagi peneliti selama masa perkuliahan.

 Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Dosen penguji atau pembanding Utama yang banyak memberi inspirasi bagi peneliti.

 Bapak Pristi Suhendro, S.Hum M.Si M.S selaku Dosen penguji atau pembanding bebas yang banyak memberi inspirasi bagi peneliti.

 Dosen-dosen peneliti lain yang ada di Jurusan Pendidikan Sejarah, Pak Ponirin, ibu Flores Tanjung, Ibu Syamsidar, Ibu Lister Eva dan seluruh dosen lainnya yang telah memberikan ilmu dan pengalaman kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan di Universiteas Negeri Medan.  kakak Peneliti, Devi Masriani, S.E yang ada di Binjai, yang selalu

memberi dukungan moral dan emosional yang membuat peneliti semangat untuk menyelesaikan penelitiannya dan semoga peneliti dapat mencontoh semua hal yang baik dari kehidupan mereka.


(8)

iv

 Adik-adik peneliti, Vinsha Al-Shofi Isman , Chayara Al-Qutbi Isman yang selalu menjadi semangat bagi peneliti agar dapat memberi contoh yang baik. Semoga mereka bisa menjadi kebanggaan buat orang tua

 Sahabat-Sahabat Penulis, Fakhri Muliawan Situmorang, Suriyanti Siagian, Nurul Azmi Sambas, Dian Puspita Sari Sirait, Masriani Htutasuhut, Kartika Siregar, Regina Siburian, Agnestasia Sinulingga, Janita Anggraini Sembiring, Roziah Rambe, Sarah Amanda Gultom, Fitra Jaka, Ema Manisa, Lot Saputra Berutu, Daniel Siburian, Adnin Sumantri, Ida Rosida Dasopang, dan lain-lain yang tidak bisa disebut namanya satu persatu.  Teman-Teman PPLT Ryna Bataher, Riski Santi Ramadhani, Oktavianisah,

Imam Sadewa, Putri Handayani, dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan namanya.

 Teman-Teman Turun Tangan Medan dan IMBI

Akhir kata peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan jika ada pihak yang terlewatkan mendapatkan ucapan terimakasih, peneliti meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan. Semoga skripsi ini bermanfat bagi pembaca dan menjadi bahan masukan bagi yang membacanya, khususnya di wilayah Faklutas Ilmu Sosial.

Medan, Juni 2016 Peneliti

Uci Armayanti NIM.3123321058


(9)

v

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Rumusan Masalah ... 4

1.4. Tujuan Penelitian ... 5

1.5. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1. Kerangka Konseptual ... 7

2.1.1. Konsep Pers ... 7

2.1.2. Konsep Surat Kabar ... 8

2.1.3. Berita Politik ... 9

2.14. Analisa Wacana Kritis...11

2.1.5. Konsep Kota...14

2.2. Kerangka Berfikir... 16

BAB III METODE PENELITIAN ... 17

3.1. Metode Penelitian... 17

3.2. Sumber Data ... 17

1. Data Primer ... 18

2. Data Sekunder ... 18

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 18

3.5. Teknik Analisis Data ... 18

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 20

4.1. Sejarah Singkat Soeara Bondjol ... 20

4.2. Identifikasi Berita Politik ... 24


(10)

vi

4.4. Soeara Bondjol Menggambarkan Kondisi Politik ... 42

4.5. Ruang Lingkup...51

BAB V KESIMPULAN ... 60

5.1. Kesimpulan ... 60

5.2. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 65


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Sejarah perkembangan pers di masa Kolonial Belanda khususnya di daerah kota Medan pada masa kolonial belanda, menjadikan sebuah awal di masa lalu sebagai bentuk percetakan media masa pada zaman tersebut. Di sisi lain sebagai bentuk perjuangan masayarakat pribumi melawan Kolonialisme di zaman Hindia belanda. Lahirnya kesadaran nasional dan perjuangan kemerdekaan mengilhami orang-orang untuk menerbitkan surat-surat kabar dan dengan demikian untuk menyebarkan gagasan-gagasan mereka.

Berbicara mengenai pers, hendaklah kita lihat dulu asal muasal percetakan yang di gunakan untuk mencetak berita tersebut. Percetakan yang di miliki oleh indonesia merupakan hasil dari kedatangan bangsa belanda ke tanah air. Kedatangan belanda ini pada awalnya hanya untuk melakukan transaksi jual beli rempah-rempah. Namun, satu hal yang tidak di sangka adalah bisnis pers pada masa itu tidak dapat di pandang sebelah mata. Karena di dalam surat kabar tersebut tidak hanya berisi tentang berita melulu. Namun, ada juga tentang iklan. Iklan ini dapat menambah pemasukan bagi percetakan.

Tanggal 30 november 1895, lahir pula surat kabar ke-2 di medan bernama “de oostkust” ( artinya pantai timur ). Ia terbit dua kali seminggu, selasa dan jum’at, juga dalam bahasa belanda. Suatu keganjilan tercermin ketika terlihat pada nomor pertama nama pemimpin redaksinya memakai pemotongan H.E.H. pada


(12)

2

kata perkenalannya secara terus terang ditekankan bahwa “ de oostkust” akan menjadi penentang “ deli courant “ walaupun tidak perlu di artikan menentang sekedar menentang, dan katanya “leder wist zouden optreden”. Artinya : “ setiap orang lebih mengetahui arti sendiri betapa akan tajamnya tindakan kita menentang deli mij “ . pada baris baris lain dari kata perkenalannya ia menekankan bahwa walaupun ia menghadapi “ deli courant “ secara terbukan tapi bukanlah berarti menentang sekedar menentang. Atau untuk meminjam istilahnya : “geen oppositie quand meme”. Namun jelas katanya bahwa “ de ooskust” tidak akan membawa suara maskapai besar kebon tembakau tersebut. Sumber: ( Mohd. Said 1976: 39 ). Tahun 1899 terbit sebuah lagi koran belanda yang bernama “ de sumatera post”, sebagai penerbit dikenal nama J. Hallerman seorang pendatang eropah yang ingin merebut keberuntungan ke deli, sebagai pemimpin redaksinya seorang sarjana hukum bernama J. Van de Brand. Sarjana ini tidak lama menyertai “sumatera post “,ia diganti oleh karl wijbrantdt dan pada tahun 1903 tercantum nama A.J.C.M. Tervooren, sebagai redaktur sesudah K.W. keluar ditahun 1904 tercantum nama A.J. Lievegoed sebagai pemimpin redaksi dan J.H. Ruphan mederedaktur. Kemudian menyusul Verhout yang memegang jabatan itu cukup lama Sumber: (H. Mohd. Said. 1976:39).

Mulai terbitnya surat kabar Soeara Bondjol pada abad ke 20 yang diusahakan oleh orang-orang swasta merupakan pertanda terdesaknya sikap otokratis pemerintah, terutama dengan berkembangnya aliran liberal dikalangan Belanda sendiri, yang pengejawantahannya di Indonesia antara lain berupa masuknya para penanam modal swasta khususnya di perkebunan. Perubahan itu


(13)

3

pula yang akhirnya antara lain mendesakkan perlunya penilaian kembali terhadap Drukpers Reglement 1856. Hasilnya: kebijaksanaan mengenai pers tahun 1900, dimana pengawasan preventif diganti dengan pengawasan represif.

Keberadaan tentang sebuah surat kabar Soeara Bondjol dalam kajian berita politik. Kajian ini menjadi sebuah fenomena menarik untuk dikaji. Minimnya yang mengkaji tentang berita politik dalam surat kabar Soeara Bondjol merupakan alasan lain mengapa penelitian ini perlu dilakukan. Oleh karena itu peneliti mencoba menelusuri berita politik dalam surat kabar Soeara Bondjol pada masa Kolonial Belanda dengan judul “Analisis Surat Kabar Soeara Bondjol Dalam Berita Politik Pada Massa Kolonial Di Kota Medan (1919-1925).”


(14)

4 1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:

1. Pemberitaan Politik Dalam Surat Kabar Lokal Soeara Bondjol.

2. Soeara Bondjol Menggambarkan Kondisi politik Pada Masa Kolonial Di Medan.

3. Ruang lingkup waktu penerbitan surat kabar soeara bonjol.

1.3.Pembatasan Masalah

Untuk lebih memaksimalkan hasil penelitian, maka peneliti membatasi masalah penelitian yaitu : “Analisis Surat Kabar Soeara Bondjol Dalam Berita Politik Pada Massa Kolonial Di Kota Medan (1919-1925).”

1.4.Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Pemberitaan Politik Dalam Surat Kabar Lokal Soeara Bondjol?

2. Bagaimana Soeara Bondjol Menggambarkan Kondisi politik Pada Masa Kolonial Di Medan?


(15)

5 1.5.Tujuan Penelitian

Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting, karena setiap penelitian yang dilakukan harus memiliki tujuan tertentu. Dengan berpedoman kepada tujuannya, maka akan lebih mempermudah mencapai sasaran yang diharapkan. Dengan demikian yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk Mengetahui Pemberitaan Politik Dalam Surat Kabar Soeara Bondjol.

2. Untuk Mengetahui Soeara Bondjol Menggambarkan Kondisi politik Pada Masa Kolonial Di Medan.

3. Untuk Mengetahui ruang lingkup waktu penerbitan surat kabar soeara bonjol.

1.6.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh sesudah melaksanakan penelitian ini adalah :

1. Menambah wawasan peneliti tentang Analisis Surat Kabar Soera Bondjol Dalam Berita Politik Pada Massa Kolonial Di Kota Medan (1919-1925).

2. Untuk menambah pengetahuan atau informasi bagi para pembaca baik dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum tentang Analisis Surat Kabar Soera Bondjol Dalam Berita Politik Pada Massa Kolonial Di Kota Medan (1919-1925).


(16)

6

3. Memperkaya informasi bagi masyarakat khususnya untuk mengetahui Analisis Surat Kabar Soera Bondjol Dalam Berita Politik Pada Massa Kolonial Di Kota Medan (1919-1925).

4. Memperkaya informasi bagi akademisi UNIMED, khususnya Jurusan Pendidikan Sejarah untuk dapat kiranya mengetahui dan memahami mengenai Analisis Surat Kabar Soera Bondjol Dalam Berita Politik Pada Massa Kolonial Di Kota Medan (1919-1925). 5. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang

bermaksud mengadakan penelitian dalam masalah yang sama. 6. Menambah daftar bacaan kepustakaan ilmiah UNIMED khususnya


(17)

60 BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian diatas, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Surat kabar soeara bondjol pertama terbit pada tahun 1919, dilatarbelakangi oleh kebutuhan organisasi ‘setia bondjol’ untuk menyampaikan pesan pemikiran sesuai maksud dan tujuan organisasi yaitu demi kepentingan, kemajuan, dan kesejahteraan orang bondjol. Organisasi ini bergerak dibidang pendidikan, pertanian, perdagangan , industri,a gama, dan hal lain yang dianggap penting. Usaha bersama yang dilakukan oleh tim redaksi dan pengurus organisasi setia bondjol, menjadi kekuatan bagi surat kabar soeara bondjol untuk bertahan cukup lama, yaitu tahun 1919-1925.

2. Soeara Bondjol merupakan media komunikasi masyarakat Bonjol yang ada di kampung dan yang ada dirantau. Tujuan dan maksud didirikan Soeara Bondjol adalah untuk kemajuan Bondjol, Negeri Nan Tiga Laras Rajo Nan Ampek Selo, Soeara Bondjol pada umumnya memuat berita atau informasi yang berkaitan dengan aktifitas perkumpulan “Setia Bondjol” dan khususnya menyangkut masyarakat Bondjol dan permasalahannya,


(18)

61

surat kabar Soeara Bondjol sejak berdiri hingga masa akhir terbitnya mengalami beberapa perubahan dan perkembangan.

3. Dimensi analisis sosial adalah dimensi untuk melihat bagaimana teks itu dihubungkan lebih jauh dengan strukutr sosial dan pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat atas suatu wacana. Pandangan dan potret kampung halaman maupun rantau dimuat dalam tulisan-tulisan soeara bondjol sangat dipengaruhi oleh kekuatan –kekuatan sosial yang sedang berkembang dimasa itu. Bahasa dianalisis bukan dengan menggambarkan semata dari aspek kebahasaan, tetapi juga menghubungkan konteks, konteks disini berarti bahasa itu dipakai untuk tujuan dan praktik tertentu, termasuk didalamnya praktik kekuasaan.

4. Pertumbungan dan perkembangan sebuah daerah menjadi kota di masa itu memberi dampak pada pemaknaan kampung halaman dan rantau itu sendiri. Kampung halaman itu lebih menekankan pada daerah asal seseorang, tanpa melihat lagi batasan secara tradisional seperi yang dijelaskan diawal. Setiap orang yang pergi keluar dari negeri asalnya menuju kota urban yang sedang tumbuh dan berkembang masa itu. Secara otomatis, ia sedang meninggalkan kampung halaman dan menuju rantau. Sementara pemaknaan rantau lebih menitik beratkan pada daerah baru sebagai tempat perantauannya.


(19)

62

5. Hubungan pers dengan gambaran kondisi politik pada masas kolonial di Medan dan pergerakan nasional pada akhir pemerintahan hindia belanda dapat lebih jelas kita pahami pengungkapan keadaan kehidpan pemikiran dan perasaan masyarakat itu.

6. Seorang ahli hukum indinesia dalam analisa tentang aliran-aliran dan gagasan di kalangan politik indonesia yang dibuatnya pada tahun 1940, menyatakan bahwa memang benar kehidupan politik pemikiran dan perasaan orang indonesia tatkala itu dapat dikatakan telah ‘penuh’, apa yang terjadi di sekitarnya, baik masalah kecil maupun besar, diamati secara cermat. Kemudian dibicarakan bersama dengan penuh kerahasiaan dan kesan-kesan yang diperolehnya disimpan sebagai kekayaan pengetahuan yang berharga.


(20)

63 5.2. Saran

Berdasarkan pengalaman saat melakukan penelitian dan analisa terhadap hasil penelitian, penulis mencoba memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Setelah melihat latar belakang dari pembahasaan Analisis surat kabar Soeara Bondjol dalam berita polititk pada masa Kolonial di Medan 1919-1925, tentunya hal ini menjadi sebuah memori kolektif bagi kita bersama, bahwasannya perkembangan surat kabar Soeara Bondjol sudah ada sejak masa oleh Kolonial Belanda.

2. Selanjutnya surat kabar Soeara Bondjol dalam berita polititk pada merupakan suatu organisasi yang bernama Setia Bondjol yang didirikan oleh orang-orang Bondjol di Medan pada masa Kolonial Belanda pada sekitar tahun 1919 penulis mengharapkan agar menjadi memori kolektif bagi kita bersama.

3. Surat kabar soeara bondjol sebagai surat kabar yang berisikan untuk menyarakan hak hak masyarakat bondjol khususnya, untuk melawan penjajahan yang di lakukan oleh kolonial di tanah deli, sebagaimana di dalam surat kabar tersebut bisa perkembang pesat pada masa silam. 4. Meskipun hanya berjarak enam tahun saja, 1919-1925, surat kabar

soeara bondjol memberikan kontribusi untuk membantu pribumi melakukan pergerakan melalui tulisan di dalam surat kabar ini, meskipun surat kabar ini terfokus hanya pada orang bondjol yang tinggal di kota medan, agar kita bisa mengambil faedahnya dengan


(21)

64

semnagt Nasionalisme yang tinggi dari dibedirikan nya surat kabar Soeara Bondjol.

5. Bagi penulis selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini menjadi sebuah tambahan bahan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang lebih baik pada studi kasus yaang sama dalam Analisis surat kabar Soeara Bondjol dalam berita polititk pada masa Kolonial di Medan.


(22)

65

DAFTAR PUSTAKA

Burton,Graeme. 2012. Media dan Budaya Populer : Yogyakarta: Jalasutra Darma, A,Yoce. 2009. Analisis Wacana Kritis. Bandung. Yrama Widya.

Editor. 1982. “ Citra Pers Dan Wajah Masyarakat” Majalah Sejarah (No. 381-5 Rabiul Awal 1403 H-21 Desember 1982-Tahun XXIV)

Eriyanto.2006. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta; LKiS Pelangi Aksara.

Erman. 2013. “Majalah Raya : Media Pergerakan Nasional di Minangkabau 1933 -1940”.Padang; Tesis Program Studi Ilmu Sejarah-Fakultas Ilmu Budaya,Universitas Andalas.

Handoyo,Eko.2013. Sosiologi Politik. Yogyakarta. Ombak

Laksono, Y,Galih. 2010.” Panji Koming dan Pelaksaan Pemilu 2009”. Surakarta; Skripsi Program Studi Ilmu komunikasi- Fakultas Ilmu Sosialdan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret.

Latif,Yudi dan Ibrahim,Subandy (ed). 1996. Bahasa dan Kekuasaan: Politik Wacana di Panggung Orde Baru.Bandung:Mizan.

Liliweri, Alo.2003. Makna Budaya Dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta. LkiS.

Nordholt,S,Henk dkk (ed). 2013. Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, KITLV, dan Pustaka Larasan. Putro,A,Bayu. 2013. “Potret Media Dalam Karikatur Mice Cartoon(Studi Analisis

Semiotika tentang Potret Media dalam Karikatur Mice Cartoon pada Harian Kompas Periode tahun 2012)”. Surakarta; Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi- Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret.

Sunarto, Wagiono.2013. Perang Karikatur ( Mengangkat dan Menjatuhkan Soekarno Tinjauan Sejarah 1959-1967). Jakarta. Pascasarjana IKJ.

Suwirta. 1999. “Karikatur Dan Kritik Sosial Pada Masa Revolusi Indonesia (1945-1947)”Majalah Sejarah (edisi 7)


(23)

66

Tohadi, Mohammad. 2000. Oase Kebangsaan. Jakarta. Lembaga Kajian Wacana Indonesia.

Waluyanto,D,Heru.2000.”Karikatur Sebagai Karya Komunikasi Visual Dalam Penyampaian Kritik Sosial” Nirmana Vol.2 No.2 Juli.

Widiyanto,Paulus. 1998. “Kerusuhan dan Masalah SARA” Prisma No. 1 Tahun XXVII September-Oktober 1998.

Widyanto,B,Tri. 2012. “ Pemaknaan Karikatur Dalam Rubrik Opini Pada Harian Kompas (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur Dalam Rubrik Pada Harian Kompas Edisi 4 November 2009)”. Medan; Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi-Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Sumatera Utara.

Sibarani,Augustin.2001. Karikatur dan Politik.Jakarta. Media Lintas Inti Nusantara

Sjamsuddin,Helius.2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta. Ombak

Sudarmo,M,Darminto. 2014. Anatomi Lelucon di Indonesia: Jakarta: Kombat Publisher.


(1)

61

surat kabar Soeara Bondjol sejak berdiri hingga masa akhir terbitnya mengalami beberapa perubahan dan perkembangan.

3. Dimensi analisis sosial adalah dimensi untuk melihat bagaimana teks itu dihubungkan lebih jauh dengan strukutr sosial dan pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat atas suatu wacana. Pandangan dan potret kampung halaman maupun rantau dimuat dalam tulisan-tulisan soeara bondjol sangat dipengaruhi oleh kekuatan –kekuatan sosial yang sedang berkembang dimasa itu. Bahasa dianalisis bukan dengan menggambarkan semata dari aspek kebahasaan, tetapi juga menghubungkan konteks, konteks disini berarti bahasa itu dipakai untuk tujuan dan praktik tertentu, termasuk didalamnya praktik kekuasaan.

4. Pertumbungan dan perkembangan sebuah daerah menjadi kota di masa itu memberi dampak pada pemaknaan kampung halaman dan rantau itu sendiri. Kampung halaman itu lebih menekankan pada daerah asal seseorang, tanpa melihat lagi batasan secara tradisional seperi yang dijelaskan diawal. Setiap orang yang pergi keluar dari negeri asalnya menuju kota urban yang sedang tumbuh dan berkembang masa itu. Secara otomatis, ia sedang meninggalkan kampung halaman dan menuju rantau. Sementara pemaknaan rantau lebih menitik beratkan pada daerah baru sebagai tempat perantauannya.


(2)

62

5. Hubungan pers dengan gambaran kondisi politik pada masas kolonial di Medan dan pergerakan nasional pada akhir pemerintahan hindia belanda dapat lebih jelas kita pahami pengungkapan keadaan kehidpan pemikiran dan perasaan masyarakat itu.

6. Seorang ahli hukum indinesia dalam analisa tentang aliran-aliran dan gagasan di kalangan politik indonesia yang dibuatnya pada tahun 1940, menyatakan bahwa memang benar kehidupan politik pemikiran dan perasaan orang indonesia tatkala itu dapat dikatakan telah ‘penuh’, apa yang terjadi di sekitarnya, baik masalah kecil maupun besar, diamati secara cermat. Kemudian dibicarakan bersama dengan penuh kerahasiaan dan kesan-kesan yang diperolehnya disimpan sebagai kekayaan pengetahuan yang berharga.


(3)

63 5.2. Saran

Berdasarkan pengalaman saat melakukan penelitian dan analisa terhadap hasil penelitian, penulis mencoba memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Setelah melihat latar belakang dari pembahasaan Analisis surat kabar Soeara Bondjol dalam berita polititk pada masa Kolonial di Medan 1919-1925, tentunya hal ini menjadi sebuah memori kolektif bagi kita bersama, bahwasannya perkembangan surat kabar Soeara Bondjol sudah ada sejak masa oleh Kolonial Belanda.

2. Selanjutnya surat kabar Soeara Bondjol dalam berita polititk pada merupakan suatu organisasi yang bernama Setia Bondjol yang didirikan oleh orang-orang Bondjol di Medan pada masa Kolonial Belanda pada sekitar tahun 1919 penulis mengharapkan agar menjadi memori kolektif bagi kita bersama.

3. Surat kabar soeara bondjol sebagai surat kabar yang berisikan untuk menyarakan hak hak masyarakat bondjol khususnya, untuk melawan penjajahan yang di lakukan oleh kolonial di tanah deli, sebagaimana di dalam surat kabar tersebut bisa perkembang pesat pada masa silam. 4. Meskipun hanya berjarak enam tahun saja, 1919-1925, surat kabar

soeara bondjol memberikan kontribusi untuk membantu pribumi melakukan pergerakan melalui tulisan di dalam surat kabar ini, meskipun surat kabar ini terfokus hanya pada orang bondjol yang tinggal di kota medan, agar kita bisa mengambil faedahnya dengan


(4)

64

semnagt Nasionalisme yang tinggi dari dibedirikan nya surat kabar Soeara Bondjol.

5. Bagi penulis selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini menjadi sebuah tambahan bahan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang lebih baik pada studi kasus yaang sama dalam Analisis surat kabar Soeara Bondjol dalam berita polititk pada masa Kolonial di Medan.


(5)

65

DAFTAR PUSTAKA

Burton,Graeme. 2012. Media dan Budaya Populer : Yogyakarta: Jalasutra Darma, A,Yoce. 2009. Analisis Wacana Kritis. Bandung. Yrama Widya.

Editor. 1982. “ Citra Pers Dan Wajah Masyarakat” Majalah Sejarah (No. 381-5

Rabiul Awal 1403 H-21 Desember 1982-Tahun XXIV)

Eriyanto.2006. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta; LKiS Pelangi Aksara.

Erman. 2013. “Majalah Raya : Media Pergerakan Nasional di Minangkabau 1933

-1940”.Padang; Tesis Program Studi Ilmu Sejarah-Fakultas Ilmu

Budaya,Universitas Andalas.

Handoyo,Eko.2013. Sosiologi Politik. Yogyakarta. Ombak

Laksono, Y,Galih. 2010.” Panji Koming dan Pelaksaan Pemilu 2009”. Surakarta; Skripsi Program Studi Ilmu komunikasi- Fakultas Ilmu Sosialdan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret.

Latif,Yudi dan Ibrahim,Subandy (ed). 1996. Bahasa dan Kekuasaan: Politik Wacana di Panggung Orde Baru.Bandung:Mizan.

Liliweri, Alo.2003. Makna Budaya Dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta. LkiS.

Nordholt,S,Henk dkk (ed). 2013. Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, KITLV, dan Pustaka Larasan. Putro,A,Bayu. 2013. “Potret Media Dalam Karikatur Mice Cartoon(Studi Analisis

Semiotika tentang Potret Media dalam Karikatur Mice Cartoon pada

Harian Kompas Periode tahun 2012)”. Surakarta; Skripsi Program Studi

Ilmu Komunikasi- Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret.

Sunarto, Wagiono.2013. Perang Karikatur ( Mengangkat dan Menjatuhkan Soekarno Tinjauan Sejarah 1959-1967). Jakarta. Pascasarjana IKJ.

Suwirta. 1999. “Karikatur Dan Kritik Sosial Pada Masa Revolusi Indonesia


(6)

66

Tohadi, Mohammad. 2000. Oase Kebangsaan. Jakarta. Lembaga Kajian Wacana Indonesia.

Waluyanto,D,Heru.2000.”Karikatur Sebagai Karya Komunikasi Visual Dalam Penyampaian Kritik Sosial” Nirmana Vol.2 No.2 Juli.

Widiyanto,Paulus. 1998. “Kerusuhan dan Masalah SARA” Prisma No. 1 Tahun

XXVII September-Oktober 1998.

Widyanto,B,Tri. 2012. “ Pemaknaan Karikatur Dalam Rubrik Opini Pada Harian Kompas (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur Dalam Rubrik

Pada Harian Kompas Edisi 4 November 2009)”. Medan; Skripsi Program

Studi Ilmu Komunikasi-Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Sumatera Utara.

Sibarani,Augustin.2001. Karikatur dan Politik.Jakarta. Media Lintas Inti Nusantara

Sjamsuddin,Helius.2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta. Ombak

Sudarmo,M,Darminto. 2014. Anatomi Lelucon di Indonesia: Jakarta: Kombat Publisher.