Profil Interaksi Sosial, Integrasi dan Persepsi Penghuni Pemukiman Perumnas
(Studi kasus di 'emukiman Perumnas Krapyak,
Kecamatan Semarqg Barat, Kotamadya Semarang;
Propinsi D a e ~ hTingkat I Jawa Tengah)
Oleh
FAKULTAS PASCA SARJANA
lNSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1990
PROFIL I N T E U S I SOSIAL. INTEGEASI DAN PERSEPSI
PENGHUNI
PEMOHIMAN
PERUUNAS
( S t u d i kasus d i P e m u k i m a n Perumnas K r a p y a k .
Kecamatan
Semarang
B a r a t , Kotamadya
Semarang. D a e r a h T i n g k a t I P r o p i n s i
Jawa
Tengah).
Oleh :
SLSunarto
NRP.:
8728905
T h e s i s sebagal salah s a t u
untulr
memperoleh
Magister
syarat
gelar
Sains
pada
F A u l t a s Pasca Sarjana. I n s t i t u t Pertanian B o g o r
KPK
UNIVERSITAS KRISTEN SATYAHACbNA SALATIGA
-
INSTITUT PERTANIAN BUGOR
INSTITOT PERTANIAN BOGOR ( I P B )
ST-SUNARTO.
"PROFIL
INTERAKSI SOSIAL,
PENGHUNI
PEMUKINAN
PERUNNAS".
Perumnas
Krapyak
Semarang.
K o m i s i pembimbing;
INTEGRASI DQN PERSEPSI
Studi
kasus
d i Kecamatan Semarang
Arief
dengan
obyek
Kota
Madva
Barat
Budirnan s e l a k u k e t u a
dan
S a j o g y o s e r t a Towa P a l a Hamakonda s e b a g a i a n g g o t a .
ini
Penelitian
bahwa
d i
l i n g k u n g a n Perumnas d i j u m p a i warga yang o l e h m a s y a r a k a t
d i
n i l a i
d i
dorong o l e h
kurang dapat b e r i n t e g r a s i .
kenyataan
A k i b a t n v a muncul
d a l a m mewujudkan k e h i d u p a n m a s y a r a k a t
hambatan
yang harmonis.
Tujuan
p e n e l i t i a n i n i hendak m e n g e t a h u i s e j a u h rnana i n t r g r a s i t e l a h
terwujud
d i l i n g k u n g a n Perumnas s e r t a c i r i warga yang
dan k u r a n g d a p a t b e r i n t e g r a s i .
informasi
berdasar
ada.
lokal
keterlibatan
Seseorang
berintegrasi
d i
demikian
dapat
kurang
bertahap
(warga
golongkan
sebagai
dapat
RT,
identifikasi
Tokoh
mereka
kegiatan
warga
berintegrasi
dengan m e l i b a t k a n RW.
Acuan
yang
a m b i l b a g i a n dalam
sebaliknya.
dapat
berintegrasi
setempat).
s e s e o r a n g w a r g a dengan
j i k a mereka a k t i f
lingkungan,
dan
kurang
K r i t e r i a dapat a t a u kurang dapat
kriteria
adalah
Untuk mencapai t u j u a n d i a t a s
d i h i m p u n d a r i w a r g a y a n g d a p a t dan
berintegrasi.
dapat
yang
dapat
kegiatan
warga
dilakukan
Masyarakat
yang
secara
s ~ r t a
Q,,,,,,
warga
biasa.
Tujuan
identifikasi
bertahap
agar
sedapat
mungkin diperoleh sumber informasi yang tepat sesuai
dengan
diperlukan.
informasi sebanyak 24
orang
terdiri
dari masing-masing kelompok 1 2 orang, jumlah ini di
pandang
Jumlah
atas
cukup
sumber
dasar pertimbangan yang
dipentingkan
kualitas
informasi. Metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam
dan observasi partisipasi. analisis data mmenggunakan metode
deskriptip
kualitatif yang pelaksanaannya di lakukan
sejak
d i lapang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemukiman Perumnas
ini
resmi
di buka untuk di huni sejak tahun
Jumlah
1978.
bangunan yang ada sebanyak 732 buah rumah yang terdiri
dari
dua type yakni type 0-45 sebanyak 246 buah rumah dan sisanya
type
D-36.Bentuk
rumah kopel dimana setiap
yang sama. Pada saat
dua
batasi
dinding
penelitian
jumlah
rumah tinggal 7 1 8 buah rumah penyusutan ini
rumah
di
dilakukan
terjadi
antara lain adanya perombakan dua rumah yang dijadikan satu.
Sebagian
lain
dikontrakkan, jumlahnya sebanyak 79 buah rumah.
memiliki
dengan
rumah hingga sekarang tidak dihuni, sebagian
rumah
syarat
di Perumnas disediakan
bellum
punya rumah
fasilitas
sendiri,
KPR
jangka
yang
Untuk
BTN
waktu
pelunasan maksimal 20 tahun. Syarat ini dinilai sangat mudah
dan
ringan, sehingga dijumpai warga yang
berhak
memiliki
rumah
saat
seharusnya
rumah di Perumnas (karena
sudah
tidak
memiliki
sendiri) turut serta memanfaatkan fasilitas KPR
ditertibkan
dijumapai sebanyak 89
orang
dan
BTN,
mereka
harus menyerahkan kembali rumah yang dihuni.
Interaksi
sosial di lingkungan pemukiman cukup b a i k
walaupun masih dijumpai hambatan. Hambatan Interaksi
Inteqrasi
menyenai
bersumber
berbagai
lingkunyan.
konflik
dari
antar
persepsi/penilain
perbedaan
kegiatan yang ada serta
Lingkungan
ini
potensial
maupun
dampak
bagi
tetangga apabila masing-masing
kendala
terjadinya
tidak
dapat
mengendalikan diri. Kendala lingkungan yang merupakan sumber
perselisihan
antara
lain
pembuatan
pagar
bumi,
dinding
pembatas, selokan, hewan atau pepohonan.
Menqenai
yang
dapat
perbedaan
persepsi
dinilai
ciri
obyektif dan subyektif
dan . kurang
dapat
berinteqrasi
maupun persamaannya. Perbedaannya
mengenai
kegiatan yang ada di
antara
warga
tampak
ada
terletak
pada
lingkungan.
dapat berintegrasi tampak lebih aktif ambil
Warga
bagian
dalam kegiatan lingkungan.
Memetik
hikmah
dari penelitian
ini
penting
untuk
mendapat perhatian bagi pihak Perum Perumnas, talon penghuni
Perumans, Penghuni Perumnas maupun peneliti.
(Studi kasus di 'emukiman Perumnas Krapyak,
Kecamatan Semarqg Barat, Kotamadya Semarang;
Propinsi D a e ~ hTingkat I Jawa Tengah)
Oleh
FAKULTAS PASCA SARJANA
lNSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1990
PROFIL I N T E U S I SOSIAL. INTEGEASI DAN PERSEPSI
PENGHUNI
PEMOHIMAN
PERUUNAS
( S t u d i kasus d i P e m u k i m a n Perumnas K r a p y a k .
Kecamatan
Semarang
B a r a t , Kotamadya
Semarang. D a e r a h T i n g k a t I P r o p i n s i
Jawa
Tengah).
Oleh :
SLSunarto
NRP.:
8728905
T h e s i s sebagal salah s a t u
untulr
memperoleh
Magister
syarat
gelar
Sains
pada
F A u l t a s Pasca Sarjana. I n s t i t u t Pertanian B o g o r
KPK
UNIVERSITAS KRISTEN SATYAHACbNA SALATIGA
-
INSTITUT PERTANIAN BUGOR
INSTITOT PERTANIAN BOGOR ( I P B )
ST-SUNARTO.
"PROFIL
INTERAKSI SOSIAL,
PENGHUNI
PEMUKINAN
PERUNNAS".
Perumnas
Krapyak
Semarang.
K o m i s i pembimbing;
INTEGRASI DQN PERSEPSI
Studi
kasus
d i Kecamatan Semarang
Arief
dengan
obyek
Kota
Madva
Barat
Budirnan s e l a k u k e t u a
dan
S a j o g y o s e r t a Towa P a l a Hamakonda s e b a g a i a n g g o t a .
ini
Penelitian
bahwa
d i
l i n g k u n g a n Perumnas d i j u m p a i warga yang o l e h m a s y a r a k a t
d i
n i l a i
d i
dorong o l e h
kurang dapat b e r i n t e g r a s i .
kenyataan
A k i b a t n v a muncul
d a l a m mewujudkan k e h i d u p a n m a s y a r a k a t
hambatan
yang harmonis.
Tujuan
p e n e l i t i a n i n i hendak m e n g e t a h u i s e j a u h rnana i n t r g r a s i t e l a h
terwujud
d i l i n g k u n g a n Perumnas s e r t a c i r i warga yang
dan k u r a n g d a p a t b e r i n t e g r a s i .
informasi
berdasar
ada.
lokal
keterlibatan
Seseorang
berintegrasi
d i
demikian
dapat
kurang
bertahap
(warga
golongkan
sebagai
dapat
RT,
identifikasi
Tokoh
mereka
kegiatan
warga
berintegrasi
dengan m e l i b a t k a n RW.
Acuan
yang
a m b i l b a g i a n dalam
sebaliknya.
dapat
berintegrasi
setempat).
s e s e o r a n g w a r g a dengan
j i k a mereka a k t i f
lingkungan,
dan
kurang
K r i t e r i a dapat a t a u kurang dapat
kriteria
adalah
Untuk mencapai t u j u a n d i a t a s
d i h i m p u n d a r i w a r g a y a n g d a p a t dan
berintegrasi.
dapat
yang
dapat
kegiatan
warga
dilakukan
Masyarakat
yang
secara
s ~ r t a
Q,,,,,,
warga
biasa.
Tujuan
identifikasi
bertahap
agar
sedapat
mungkin diperoleh sumber informasi yang tepat sesuai
dengan
diperlukan.
informasi sebanyak 24
orang
terdiri
dari masing-masing kelompok 1 2 orang, jumlah ini di
pandang
Jumlah
atas
cukup
sumber
dasar pertimbangan yang
dipentingkan
kualitas
informasi. Metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam
dan observasi partisipasi. analisis data mmenggunakan metode
deskriptip
kualitatif yang pelaksanaannya di lakukan
sejak
d i lapang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemukiman Perumnas
ini
resmi
di buka untuk di huni sejak tahun
Jumlah
1978.
bangunan yang ada sebanyak 732 buah rumah yang terdiri
dari
dua type yakni type 0-45 sebanyak 246 buah rumah dan sisanya
type
D-36.Bentuk
rumah kopel dimana setiap
yang sama. Pada saat
dua
batasi
dinding
penelitian
jumlah
rumah tinggal 7 1 8 buah rumah penyusutan ini
rumah
di
dilakukan
terjadi
antara lain adanya perombakan dua rumah yang dijadikan satu.
Sebagian
lain
dikontrakkan, jumlahnya sebanyak 79 buah rumah.
memiliki
dengan
rumah hingga sekarang tidak dihuni, sebagian
rumah
syarat
di Perumnas disediakan
bellum
punya rumah
fasilitas
sendiri,
KPR
jangka
yang
Untuk
BTN
waktu
pelunasan maksimal 20 tahun. Syarat ini dinilai sangat mudah
dan
ringan, sehingga dijumpai warga yang
berhak
memiliki
rumah
saat
seharusnya
rumah di Perumnas (karena
sudah
tidak
memiliki
sendiri) turut serta memanfaatkan fasilitas KPR
ditertibkan
dijumapai sebanyak 89
orang
dan
BTN,
mereka
harus menyerahkan kembali rumah yang dihuni.
Interaksi
sosial di lingkungan pemukiman cukup b a i k
walaupun masih dijumpai hambatan. Hambatan Interaksi
Inteqrasi
menyenai
bersumber
berbagai
lingkunyan.
konflik
dari
antar
persepsi/penilain
perbedaan
kegiatan yang ada serta
Lingkungan
ini
potensial
maupun
dampak
bagi
tetangga apabila masing-masing
kendala
terjadinya
tidak
dapat
mengendalikan diri. Kendala lingkungan yang merupakan sumber
perselisihan
antara
lain
pembuatan
pagar
bumi,
dinding
pembatas, selokan, hewan atau pepohonan.
Menqenai
yang
dapat
perbedaan
persepsi
dinilai
ciri
obyektif dan subyektif
dan . kurang
dapat
berinteqrasi
maupun persamaannya. Perbedaannya
mengenai
kegiatan yang ada di
antara
warga
tampak
ada
terletak
pada
lingkungan.
dapat berintegrasi tampak lebih aktif ambil
Warga
bagian
dalam kegiatan lingkungan.
Memetik
hikmah
dari penelitian
ini
penting
untuk
mendapat perhatian bagi pihak Perum Perumnas, talon penghuni
Perumans, Penghuni Perumnas maupun peneliti.
Kecamatan Semarqg Barat, Kotamadya Semarang;
Propinsi D a e ~ hTingkat I Jawa Tengah)
Oleh
FAKULTAS PASCA SARJANA
lNSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1990
PROFIL I N T E U S I SOSIAL. INTEGEASI DAN PERSEPSI
PENGHUNI
PEMOHIMAN
PERUUNAS
( S t u d i kasus d i P e m u k i m a n Perumnas K r a p y a k .
Kecamatan
Semarang
B a r a t , Kotamadya
Semarang. D a e r a h T i n g k a t I P r o p i n s i
Jawa
Tengah).
Oleh :
SLSunarto
NRP.:
8728905
T h e s i s sebagal salah s a t u
untulr
memperoleh
Magister
syarat
gelar
Sains
pada
F A u l t a s Pasca Sarjana. I n s t i t u t Pertanian B o g o r
KPK
UNIVERSITAS KRISTEN SATYAHACbNA SALATIGA
-
INSTITUT PERTANIAN BUGOR
INSTITOT PERTANIAN BOGOR ( I P B )
ST-SUNARTO.
"PROFIL
INTERAKSI SOSIAL,
PENGHUNI
PEMUKINAN
PERUNNAS".
Perumnas
Krapyak
Semarang.
K o m i s i pembimbing;
INTEGRASI DQN PERSEPSI
Studi
kasus
d i Kecamatan Semarang
Arief
dengan
obyek
Kota
Madva
Barat
Budirnan s e l a k u k e t u a
dan
S a j o g y o s e r t a Towa P a l a Hamakonda s e b a g a i a n g g o t a .
ini
Penelitian
bahwa
d i
l i n g k u n g a n Perumnas d i j u m p a i warga yang o l e h m a s y a r a k a t
d i
n i l a i
d i
dorong o l e h
kurang dapat b e r i n t e g r a s i .
kenyataan
A k i b a t n v a muncul
d a l a m mewujudkan k e h i d u p a n m a s y a r a k a t
hambatan
yang harmonis.
Tujuan
p e n e l i t i a n i n i hendak m e n g e t a h u i s e j a u h rnana i n t r g r a s i t e l a h
terwujud
d i l i n g k u n g a n Perumnas s e r t a c i r i warga yang
dan k u r a n g d a p a t b e r i n t e g r a s i .
informasi
berdasar
ada.
lokal
keterlibatan
Seseorang
berintegrasi
d i
demikian
dapat
kurang
bertahap
(warga
golongkan
sebagai
dapat
RT,
identifikasi
Tokoh
mereka
kegiatan
warga
berintegrasi
dengan m e l i b a t k a n RW.
Acuan
yang
a m b i l b a g i a n dalam
sebaliknya.
dapat
berintegrasi
setempat).
s e s e o r a n g w a r g a dengan
j i k a mereka a k t i f
lingkungan,
dan
kurang
K r i t e r i a dapat a t a u kurang dapat
kriteria
adalah
Untuk mencapai t u j u a n d i a t a s
d i h i m p u n d a r i w a r g a y a n g d a p a t dan
berintegrasi.
dapat
yang
dapat
kegiatan
warga
dilakukan
Masyarakat
yang
secara
s ~ r t a
Q,,,,,,
warga
biasa.
Tujuan
identifikasi
bertahap
agar
sedapat
mungkin diperoleh sumber informasi yang tepat sesuai
dengan
diperlukan.
informasi sebanyak 24
orang
terdiri
dari masing-masing kelompok 1 2 orang, jumlah ini di
pandang
Jumlah
atas
cukup
sumber
dasar pertimbangan yang
dipentingkan
kualitas
informasi. Metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam
dan observasi partisipasi. analisis data mmenggunakan metode
deskriptip
kualitatif yang pelaksanaannya di lakukan
sejak
d i lapang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemukiman Perumnas
ini
resmi
di buka untuk di huni sejak tahun
Jumlah
1978.
bangunan yang ada sebanyak 732 buah rumah yang terdiri
dari
dua type yakni type 0-45 sebanyak 246 buah rumah dan sisanya
type
D-36.Bentuk
rumah kopel dimana setiap
yang sama. Pada saat
dua
batasi
dinding
penelitian
jumlah
rumah tinggal 7 1 8 buah rumah penyusutan ini
rumah
di
dilakukan
terjadi
antara lain adanya perombakan dua rumah yang dijadikan satu.
Sebagian
lain
dikontrakkan, jumlahnya sebanyak 79 buah rumah.
memiliki
dengan
rumah hingga sekarang tidak dihuni, sebagian
rumah
syarat
di Perumnas disediakan
bellum
punya rumah
fasilitas
sendiri,
KPR
jangka
yang
Untuk
BTN
waktu
pelunasan maksimal 20 tahun. Syarat ini dinilai sangat mudah
dan
ringan, sehingga dijumpai warga yang
berhak
memiliki
rumah
saat
seharusnya
rumah di Perumnas (karena
sudah
tidak
memiliki
sendiri) turut serta memanfaatkan fasilitas KPR
ditertibkan
dijumapai sebanyak 89
orang
dan
BTN,
mereka
harus menyerahkan kembali rumah yang dihuni.
Interaksi
sosial di lingkungan pemukiman cukup b a i k
walaupun masih dijumpai hambatan. Hambatan Interaksi
Inteqrasi
menyenai
bersumber
berbagai
lingkunyan.
konflik
dari
antar
persepsi/penilain
perbedaan
kegiatan yang ada serta
Lingkungan
ini
potensial
maupun
dampak
bagi
tetangga apabila masing-masing
kendala
terjadinya
tidak
dapat
mengendalikan diri. Kendala lingkungan yang merupakan sumber
perselisihan
antara
lain
pembuatan
pagar
bumi,
dinding
pembatas, selokan, hewan atau pepohonan.
Menqenai
yang
dapat
perbedaan
persepsi
dinilai
ciri
obyektif dan subyektif
dan . kurang
dapat
berinteqrasi
maupun persamaannya. Perbedaannya
mengenai
kegiatan yang ada di
antara
warga
tampak
ada
terletak
pada
lingkungan.
dapat berintegrasi tampak lebih aktif ambil
Warga
bagian
dalam kegiatan lingkungan.
Memetik
hikmah
dari penelitian
ini
penting
untuk
mendapat perhatian bagi pihak Perum Perumnas, talon penghuni
Perumans, Penghuni Perumnas maupun peneliti.
(Studi kasus di 'emukiman Perumnas Krapyak,
Kecamatan Semarqg Barat, Kotamadya Semarang;
Propinsi D a e ~ hTingkat I Jawa Tengah)
Oleh
FAKULTAS PASCA SARJANA
lNSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1990
PROFIL I N T E U S I SOSIAL. INTEGEASI DAN PERSEPSI
PENGHUNI
PEMOHIMAN
PERUUNAS
( S t u d i kasus d i P e m u k i m a n Perumnas K r a p y a k .
Kecamatan
Semarang
B a r a t , Kotamadya
Semarang. D a e r a h T i n g k a t I P r o p i n s i
Jawa
Tengah).
Oleh :
SLSunarto
NRP.:
8728905
T h e s i s sebagal salah s a t u
untulr
memperoleh
Magister
syarat
gelar
Sains
pada
F A u l t a s Pasca Sarjana. I n s t i t u t Pertanian B o g o r
KPK
UNIVERSITAS KRISTEN SATYAHACbNA SALATIGA
-
INSTITUT PERTANIAN BUGOR
INSTITOT PERTANIAN BOGOR ( I P B )
ST-SUNARTO.
"PROFIL
INTERAKSI SOSIAL,
PENGHUNI
PEMUKINAN
PERUNNAS".
Perumnas
Krapyak
Semarang.
K o m i s i pembimbing;
INTEGRASI DQN PERSEPSI
Studi
kasus
d i Kecamatan Semarang
Arief
dengan
obyek
Kota
Madva
Barat
Budirnan s e l a k u k e t u a
dan
S a j o g y o s e r t a Towa P a l a Hamakonda s e b a g a i a n g g o t a .
ini
Penelitian
bahwa
d i
l i n g k u n g a n Perumnas d i j u m p a i warga yang o l e h m a s y a r a k a t
d i
n i l a i
d i
dorong o l e h
kurang dapat b e r i n t e g r a s i .
kenyataan
A k i b a t n v a muncul
d a l a m mewujudkan k e h i d u p a n m a s y a r a k a t
hambatan
yang harmonis.
Tujuan
p e n e l i t i a n i n i hendak m e n g e t a h u i s e j a u h rnana i n t r g r a s i t e l a h
terwujud
d i l i n g k u n g a n Perumnas s e r t a c i r i warga yang
dan k u r a n g d a p a t b e r i n t e g r a s i .
informasi
berdasar
ada.
lokal
keterlibatan
Seseorang
berintegrasi
d i
demikian
dapat
kurang
bertahap
(warga
golongkan
sebagai
dapat
RT,
identifikasi
Tokoh
mereka
kegiatan
warga
berintegrasi
dengan m e l i b a t k a n RW.
Acuan
yang
a m b i l b a g i a n dalam
sebaliknya.
dapat
berintegrasi
setempat).
s e s e o r a n g w a r g a dengan
j i k a mereka a k t i f
lingkungan,
dan
kurang
K r i t e r i a dapat a t a u kurang dapat
kriteria
adalah
Untuk mencapai t u j u a n d i a t a s
d i h i m p u n d a r i w a r g a y a n g d a p a t dan
berintegrasi.
dapat
yang
dapat
kegiatan
warga
dilakukan
Masyarakat
yang
secara
s ~ r t a
Q,,,,,,
warga
biasa.
Tujuan
identifikasi
bertahap
agar
sedapat
mungkin diperoleh sumber informasi yang tepat sesuai
dengan
diperlukan.
informasi sebanyak 24
orang
terdiri
dari masing-masing kelompok 1 2 orang, jumlah ini di
pandang
Jumlah
atas
cukup
sumber
dasar pertimbangan yang
dipentingkan
kualitas
informasi. Metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam
dan observasi partisipasi. analisis data mmenggunakan metode
deskriptip
kualitatif yang pelaksanaannya di lakukan
sejak
d i lapang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemukiman Perumnas
ini
resmi
di buka untuk di huni sejak tahun
Jumlah
1978.
bangunan yang ada sebanyak 732 buah rumah yang terdiri
dari
dua type yakni type 0-45 sebanyak 246 buah rumah dan sisanya
type
D-36.Bentuk
rumah kopel dimana setiap
yang sama. Pada saat
dua
batasi
dinding
penelitian
jumlah
rumah tinggal 7 1 8 buah rumah penyusutan ini
rumah
di
dilakukan
terjadi
antara lain adanya perombakan dua rumah yang dijadikan satu.
Sebagian
lain
dikontrakkan, jumlahnya sebanyak 79 buah rumah.
memiliki
dengan
rumah hingga sekarang tidak dihuni, sebagian
rumah
syarat
di Perumnas disediakan
bellum
punya rumah
fasilitas
sendiri,
KPR
jangka
yang
Untuk
BTN
waktu
pelunasan maksimal 20 tahun. Syarat ini dinilai sangat mudah
dan
ringan, sehingga dijumpai warga yang
berhak
memiliki
rumah
saat
seharusnya
rumah di Perumnas (karena
sudah
tidak
memiliki
sendiri) turut serta memanfaatkan fasilitas KPR
ditertibkan
dijumapai sebanyak 89
orang
dan
BTN,
mereka
harus menyerahkan kembali rumah yang dihuni.
Interaksi
sosial di lingkungan pemukiman cukup b a i k
walaupun masih dijumpai hambatan. Hambatan Interaksi
Inteqrasi
menyenai
bersumber
berbagai
lingkunyan.
konflik
dari
antar
persepsi/penilain
perbedaan
kegiatan yang ada serta
Lingkungan
ini
potensial
maupun
dampak
bagi
tetangga apabila masing-masing
kendala
terjadinya
tidak
dapat
mengendalikan diri. Kendala lingkungan yang merupakan sumber
perselisihan
antara
lain
pembuatan
pagar
bumi,
dinding
pembatas, selokan, hewan atau pepohonan.
Menqenai
yang
dapat
perbedaan
persepsi
dinilai
ciri
obyektif dan subyektif
dan . kurang
dapat
berinteqrasi
maupun persamaannya. Perbedaannya
mengenai
kegiatan yang ada di
antara
warga
tampak
ada
terletak
pada
lingkungan.
dapat berintegrasi tampak lebih aktif ambil
Warga
bagian
dalam kegiatan lingkungan.
Memetik
hikmah
dari penelitian
ini
penting
untuk
mendapat perhatian bagi pihak Perum Perumnas, talon penghuni
Perumans, Penghuni Perumnas maupun peneliti.