Aplikasu Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Fuzzy Logic Di Politeknik Telkom Bandung

(1)

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENERIMAAN BEASISWA MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC

DI POLITEKNIK TELKOM BANDUNG SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

ENDAH PUSPASARI 10105848

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

iii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Fuzzy Logic di Politeknik Telkom Bandung”.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun akan penulis terima dengan senang hati.

Dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Papa, mama tercinta yang selalu memberikan dukungan, baik moril maupun materil, terima kasih atas doa dan kasih sayangmu selama ini.

2. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T.,M.T. Selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

3. Bapak Irawan Afrianto S.T., M.T sebagai reviewer yang telah memberikan waktu dan kesempatan, serta bantuan kepada penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.

4. Ibu Tati Harihayati M. S.T.,M.T, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan dorongan dan arahan kepada penulis selama proses penyusunan tugas akhir ini.


(3)

iv

5. Ibu Desy Dwi dan Bapak I Gede Anak Agung selaku pembimbing pada saat melakukan penelitian di Politeknik Telkom Bandung.

6. Mbak Hani dan Mas Hendar, terima kasih atas bantuannya.

7. Adik-adikku, Mas galih dan Mbak sio, yang telah memberikan dukungan dan semangat. I luv u All.

8. K’ruth, BK, Diane, Abint, Cindy, Tantri, k’titin, Rentina, yang selalu ngasih semangat dan dukungan waktu seminar dan sidang.

9. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis, terima kasih atas segalanya.

Semoga amal baik semua pihak dibalas oleh Allah SWT dan semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi para pembaca / penulis sebagai bahan masukan dan perbandingan. Wassalammu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, Agustus 2010


(4)

v

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR SIMBOL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan ... 3

1.3.1. Maksud ... 3

1.3.2. Tujuan ... 3

1.4. Batasan Masalah ... 4

1.5. Metodologi Penelitian ... 5

1.6. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Politeknik Telkom ... 11

2.1.1. Sejarah Politeknik Telkom ... 11


(5)

vi

2.2. Landasan Teori ... 14

2.2.1. Konsep Dasar Sistem ... 14

2.2.1.1 Karakteristik Sistem ... 15

2.2.1.2 Klasifikasi Sistem ... 16

2.2.2. Konsep Dasar Informasi ... 17

2.2.2.1 Siklus Informasi ... 18

2.2.2.2 Kegunaan Informasi ... 19

2.2.2.3 Nilai Informasi ... 21

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 21

2.3.1. Komponen Sistem Informasi ... 22

2.3.2. Pengembangan Sistem Informasi ... 24

2.4. Basis Data (Database) ... 26

2.4.1. Database Management System (DBMS) ... 28

2.4.2. Tujuan Basis Data ... 28

2.4.3. Pemakai (User) Basis Data ... 29

2.5. Alat Pemodelan Sistem ... 30

2.6. Perangkat Lunak penunjang ... 35

2.6.1. Borland Delphi ... 35

2.6.2. MySQL. ... 36

2.6.3. Pengertian client server……….36

2.6.4. Topologi Fisik ... 38

2.7. Logika Fuzzy ... 40


(6)

vii

2.7.5. Fuzzy Inference System ... 47

2.7.5.1. Metode Mamdani ... 47

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis sistem ... 49

3.1.1 Analisis Masalah ... 49

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 49

3.1.3 Analisis Pengkodean ... 57

3.1.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 57

3.1.4.1 Analisis dan Kebutuhan Pengguna ... 57

3.1.4.2 Analisis dan Kebutuhan Perangkat Keras ... 59

3.1.4.3 Analisis dan Kebutuhan Perangkat Lunak .. 59

3.1.5 Analisis Sistem Fuzzy ... 60

3.1.5.1 Sistem Inferensi Fuzzy ... 61

3.1.5.2 Fungsi Keanggotaan ... 63

3.1.6 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 70

3.1.7 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 71

3.1.7.1 Diagram Konteks ... 71

3.1.7.2 Data Flow Diagram ... 72

3.1.7.3 Spesifikasi Proses ... 86


(7)

viii

3.2. Perancangan Sistem ... 102

3.2.1 Perancangan Data ... 102

3.2.1.1 Skema Relasi ... 102

3.2.1.2 Struktur Tabel ... 105

3.2.2 Perancangan Arsitektur ... 110

3.2.3 Perancangan Antarmuka ... 112

3.2.3.1 Perancangan Tampilan ... 112

3.2.3.2 Perancangan Pesan ... 120

3.2.3.3 Jaringan Semantik ... 122

3.2.4 Perancangan Prosedural ... 123

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi ... 125

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 125

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 126

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 126

4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 132

4.1.4.1 Implementasi Antarmuka Server ... 132

4.1.4.2 Implementasi Antarmuka Kemahasiswaan . 132 4.1.4.3 Implementasi Antarmuka Keuangan ... 133

4.2 Pengujian Alpha ... 133

4.2.1 Rencana Pengujian ... 134

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 135


(8)

ix

4.2.2.5 Pengujian Data Mahasiswa ... 139

4.2.2.6 Pengujian Data Pegawai………..140

4.2.2.7 Pengujian Penyeleksisan Beasiswa... 141

4.2.2.8 Pengujian Data Nilai ... 142

4.2.2.9 Pengujian Data Kriteria ... 142

4.2.2.10 Pengujian Sponsor………...143

4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 144

4.3 Pengujian Beta ... 145

4.3.1 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 155

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 156

5.2 Saran ... 156 DAFTAR PUSTAKA


(9)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Metodologi Waterfall.... ... 8

Gambar 2.1. Struktur Organisasi.... ... 13

Gambar 2.2. Siklus Informasi ... 19

Gambar 2.3. Topologi Linear Bus ... 38

Gambar 2.4. Topologi Star.... ... 39

Gambar 2.5. Topologi Ring ... 39

Gambar 2.6. Topologi Tree ... 40

Gambar 3.1. Flowmap Prosedur Pengajuan Beasiswa ... 51

Gambar 3.2. Flowmap Prosedur Penyeleksian Beasiswa ... 53

Gambar 3.3. Flowmap Prosedur Pemberian Beasiswa.... ... 56

Gambar 3.4. ERD Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa.... ... 70

Gambar 3.5. Diagram Konteks.... ... 72

Gambar 3.6. DFD Level 0 Sistem Pendukung Keputusan Di Politeknik Telkom Bandung.... ... 74

Gambar 3.7. DFD Level 1 Proses 2 (login) ... 75

Gambar 3.8. DFD Level 1 Proses 2 (Data Master) ... 71

Gambar 3.9. DFD Level 1 Proses 3 (Pengolahan Penyeleksian Penerima Beasiswa) ... 77

Gambar 3.10. DFD Level 1 Proses 4 (Penerima beasiswa) ... 78

Gambar 3.11. DFD Level 1 Proses 5 (Laporan penerima beasiswa) ... 79


(10)

xiii

Gambar 3.16. DFD Level 2 Proses 2.5 (Pengolahan Data Pemohon) ... 83

Gambar 3.17. DFD Level 2 Proses 2.6 (Pengolahan Data Mahasiswa) ... 84

Gambar 3.18. DFD Level 2 Proses 2.6 (Pengolahan Data Pegawai) ... 85

Gambar 3.19. DFD Level 2 Proses 2.6 (Pengolahan Data Sponsor) ... 86

Gambar 3.20. DFD Level 2 Proses 2.6 (Pengolahan Data Jurusan) ... 86

Gambar 3.21. DFD Level 3 Proses 2.2.1 (Pengolahan Data Tahun Ajaran)... ... 87

Gambar 3.22. Skema Relasi.... ... 103

Gambar 3.23. Tampilan Menu Utama Kemahasiswaan ... 110

Gambar 3.24.Tampilan Menu Utama Keuangan ... 110

Gambar 3.25.Tampilan Login ... 111

Gambar 3.26. Tampilan Menu utama Kemahasiswaan ... 111

Gambar 3.27. Tampilan Data User ... 112

Gambar 3.28. Tampilan Data Pegawai ... 112

Gambar 3.30. Tampilan Data Mahasiswa ... 113

Gambar 3.31. Tampilan Data Tahun Ajaran ... 113

Gambar 3.32. Tampilan Konfirmasi Tahun Ajaran ... 114

Gambar 3.33. Tampilan Data Kriteria ... 114

Gambar 3.34. Tampilan Data Sponsor... 115

Gambar 3.35. Tampilan Data Pemohon ... 115


(11)

xiv

Gambar 3.37. Tampilan fuzzy ... 116

Gambar 3.38. Tampilan Menu Utama Keuangan ... 117

Gambar 3.39. Tampilan Data Mahasiswa Penerimaan Beasiswa ... 117

Gambar 3.40. Tampilan Hasil Beasiswa yang Diterima ... 118

Gambar 3.41. Tampilan Ganti Password ... 118

Gambar 3.42. Tampilan Pesan M01 ... 119

Gambar 3.43. Tampilan Pesan M02 ... 119

Gambar 3.44. Tampilan Pesan M03 ... 119

Gambar 3.45. Tampilan Pesan M04 ... 119

Gambar 3.46. Tampilan Pesan M05 ... 119

Gambar 3.47. Tampilan Pesan M06 ... 119

Gambar 3.48. Tampilan Pesan M07 ... 119

Gambar 3.49. Tampilan Pesan M08 ... 119

Gambar 3.50. Tampilan Pesan M09 ... 120

Gambar 3.51. Tampilan Pesan M10 ... 120

Gambar 3.52. Tampilan Pesan M11 ... 120

Gambar 3.53. Tampilan Pesan M12 ... 120

Gambar 3.54. Tampilan Pesan M13 ... 120

Gambar 3.55. Tampilan Pesan M14 ... 120

Gambar 3.56. Tampilan Pesan M15 ... 120

Gambar 3.57. Tampilan Pesan M16 ... 120

Gambar 3.58. Jaringan Semantik Kamahasiswaan ... 121


(12)

xv

Gambar 3.62. Prosedural Ubah ... 124 Gambar 3.63. Prosedural Hapus ... 125 Gambar 3.64. Prosedural Cari ... 126


(13)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Variabel Himpunan Fuzzy beserta Nilai Domain ... 62

Tabel 3.2. Spesifikasi Proses ... 88

Tabel 3.3. Kamus Data Login ... 98

Tabel 3.4. Kamus Data Pemohon ... 98

Tabel 3.5. Kamus Data User ... 99

Tabel 3.6. Kamus Data Pegawai ... 99

Tabel 3.7. Kamus Data Jurusan ... 99

Tabel 3.8. Kamus Data Tahun Ajaran ... 99

Tabel 3.9. Kamus Data Detail Kriteria ... 100

Tabel 3.10 Kamus Data Sponsor ... 100

Tabel 3.11 Kamus Nilai ... 100

Tabel 3.12 Kamus Data Kriteria ... 100

Tabel 3.13 Kamus Data Mahasiswa ... 101

Tabel 3.14 Kamus Data Piutang ... 101

Tabel 3.15 Kamus Data Penerima ... 101

Tabel 3.16. Tabel User ... 104

Tabel 3.17 Tabel Mahasiswa ... 104

Tabel 3.18Tabel Detail Kriteria ... 105

Tabel 3.19 Tabel Hasil Jurusan ... 105

Tabel 3.20 Tabel Hasil Kriteria ... 106

Tabel 3.21 Tabel Nilai ... 106


(14)

xi

Tabel 3.26 Tabel Piutang ... 108

Tabel 3.27. Tabel Penerima ... 108

Tabel 4.1. Perangkat Keras yang Digunakan ... 128

Tabel 4.2. Perangkat Lunak yang Digunakan ... 128

Tabel 4.3. Antarmuka Client Server ... 135

Tabel 4.4. Antarmuka Kemahasiswaan ... 136

Tabel 4.5. Antarmuka Keuangan ... 136

Tabel 4.6. Rencana Pengujian Sistem Pendukung Keputusan untuk Penerimaan Beasiswa Politeknik Telkom ... 137

Tabel 4.7. Pengujian Login Kemahasiswaa ... 138

Tabel 4.8. Pengujian Data Pemohon ... 138

Tabel 4.9. Pengujian Data Tahun Ajaran ... 139

Tabel 4.10. Pengujian Hapus Tahun Ajaran ... 139

Tabel 4.11. Pengujian Data User ... 140

Tabel 4.12. Pengujian Data Mahasiswa ... 141

Tabel 4.13. Pengujian Data Pegawai ... 141

Tabel 4.14. Pengujian Data Penyeleksian Beasiswa ... 141

Tabel 4.15. Pengujian Data nilai ... 142

Tabel 4.16. Pengujian Data Kriteria ... 142


(15)

xvi

DAFTAR SIMBOL

1. Simbol Flowmap

Simbol Nama Keterangan

Dokumen Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer

Kegiatan manual

Menunjukkan kegiatan manual

Penghubung Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain Simpanan File non-komputer yang diarsip

Keputusan Untuk suatu penyeleksian kondisi

Garis alir Menunjukkan arus dari proses

2. Simbol DFD (Data Flow Diagram)

Simbol Nama Keterangan

Proses Merupakan kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer di dalam sistem External

Entity

Menunjukan entitas di lingkungan sistem Arus/Aliran

data

Menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem

Simpanan data

Simpanan data bisa berupa file atau basis data disistem komputer, arsip atau catatan manual


(16)

xvii

Entitas yang mewakili sesuatu yang nyata dan didapat dari sesuatu yang lain)

Hubungan atau Relasi

Menunjukan himpunan relasi

Link Menunjukan penghubung relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atribut.


(17)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A IMPLEMENTASI ANTARMUKA ... A-1 LAMPIRAN B LISTING PROGRAM ... B-1 LAMPIRAN C HASIL KUESIONER ... C-1 LAMPIRAN D BIODATA PENULIS ... D-1 LAMPIRAN E SURAT PENELITIAN ... E-1


(18)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Abdul Kadir. (2008), Dasar Pemrograan Web Dinamis Menggunakan PHP, Andi Offset.

[2] Fathansyah (2007), Basis Data, Informatika, Bandung.

[3] Jogiyanto, HM. (2005), Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi, Yogyakarta.

[4] Kusumadewi, Sri. Purnomo, Hari., Aplikasi Logika Fuzzy Untuk Mendukung Keputusan, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004.

[5] Kusumadewi, Sri., Artificial Intelligenceb (Teknik dan Aplikasinya), Graha Ilmu, Yogyakarta, 2003.

[6] Lukmanul Hakim. (2008), Membongkar Trik Rahasia Para Master PHP, Lokomedia.

[7] Pressman, Roger S. (2002), Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi Buku 1, Andi Offset, Yogyakarta.


(19)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Politeknik Telkom Bandung merupakan salah satu politeknik yang berada di bawah naungan YPT (Yayasan Pensiun Telkom). Politeknik Telkom betujuan untuk menghasilkan tenaga professional dalam bidang information and Communication and Management (ICTM). Dalam mencapai tujuan tersebut, pihak Politeknik membekali mahasiswa dengan keahlian sesuai dengan program studi yang diambil dan memfasilitasi pengembangan kemampuan mahasiswa tersebut. Salah satu program yang disediakan Politeknik Telkom dalam pengembangan kemampuan mahasiswa adalah dengan memberikan beasiswa bagi setiap mahasiswa yang berprestasi. Beasiswa yang diberikan memiliki kriteria tertentu yang di sesuaikan dengan tingkat kelayakan prestasi. Dalam penentuan beasiswa yang menjadi kriteria adalah IPK, kegiatan akademik misalnya menjadi seorang asisten, kegiatan non akademik atau ekstrakirikuler dan prestasi kejuaran yang pernah diraih.

Bagian kemahasiswaan memberikan daftar mahasiswa yang berhak menerima beasiswa kepada bagian keuangan, bagian keuangan memeriksa daftar mahasiswa yang berhak menerima beasiswa, jika mahasiswa tersebut mempunyai penungakan biaya semester maka beasiswa yang diterima akan dipotong sebesar tunggakannya. Mahasiswa yang dinyatakan berhak mendapatkan beasiswa dapat mengambilnya langsung ke bagian keuangan


(20)

dengan membawa fotocopy KTM, fotocopy pernyataan mengikuti ekstrakulikuler, fotocopy bukti kwitansi pembayaran kuliah.

Proses penentuan pemberian beasiswa untuk mahasiswa di Politeknik Telkom Bandung biasanya di lakukan berdasarkan persetujuan dari prodi yang kemudian akan diseleksi oleh bagian kemahasiswaan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Permasalahan yang sering muncul dalam pemberian beasiswa ini adalah sulitnya menentukan mahasiswa yang benar-benar berhak menerima beasiswa karena keterbatasan kuota yang di sediakan dan banyaknya jumlah mahasiswa yang mengajukan beasiswa menjadi kesulitan tersendiri bagi pihak Politeknik Telkom. Saat ini dalam penentuan keputusan digunakan perhitungan dengan menggunakan MS. Excel. Dengan cara ini hasil yang didapatkan kurang memuaskan karena dalam penentuannya masih digunakan logika benar atau salah (1 atau 0) dari logika boolean, dimana adanya perubahan kecil saja pada suatu nilai mengakibatkan perbedaan kategori yang signifikan dan dalam pekerjaan membutuhkan waktu yang relatif lama. Penentuan bobot dari suatu kriteria dalam penerapan sistem pendukung keputusan ini menggunakan logika fuzzy. Hal ini didasarkan memiliki keunggulan dari segi proses pengambilan keputusan yang diekspresikan dalam fungsi kontiniu dari 0 sampai 1. Selain itu tidak adanya integrasi dengan bagian keuangan sehingga menyulitkan bagian keuangan untuk menentukan besarnya saldo yang harus diberikan kepada mahasiswa penerima beasiswa.


(21)

3

Melihat dari berbagai di permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka Politeknik Telkom membangun suatu sistem keputusan (SPK) penerimaan beasiswa dengan metode yang sesuai dan dapat diaplikasikan di Politeknik Telkom, berdasarkan latar belakang yang telah di kemukkan, maka di bangunlah aplikasi sistem pendukung keputusan untuk penerimaan beasiswa menggunakan logika fuzzy.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, ditemukan berbagai masalah yaitu bagaimana membangun Aplikasi sistem pendukung keputusan untuk penerimaan beasiswa menggunakan Logika Fuzzy di Politeknik Telkom Bandung.

1.3Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud

Maksud dari penulisan tugas akhir ini berdasarkan permasalahan yang diteliti adalah untuk membangun Aplikasi sistem pendukung keputusan untuk penerimaan beasiswa menggunakan Logika Fuzzy di Politeknik Telkom Bandung.

1.3.2. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dari tugas akhir ini adalah:

a. Menghasilkan daftar mahasiswa yang layak untuk mendapatkan beasiswa.

b. Mempercepat proses pemeriksaan berkas-berkas mahasiswa yang mengajukan beasiswa.


(22)

c. Mempermudah bagian keuangan untuk mengetahui jumlah beasiswa yang harus dicairkan.

1.4Batasan Masalah

Agar masalah yang sedang penulis tinjau lebih terarah dan mencapai sasaran yang telah ditentukan, yaitu membangun Aplikasi sistem pendukung keputusan untuk penerimaan beasiswa menggunakan Logika Fuzzy di Politeknik Telkom Bandung, maka batasan masalah pada tugas akhir ini sebagai berikut:

a. Data yang diolah berupa IPK, kegiatan akademik, kegiatan non akademik atau ekstrakurikuler dan prestasi kejuaran yang pernah diraih.

b. Proses yang terjadi dalam sistem yang di bangun meliputi proses penyeleksian berkas calon penerima beasiswa dan proses pemberian beasiswa kepada mahasiswa yang berhak.

c. Keluaran yang dihasilkan sistem yaitu daftar mahasiswa yang layak mendapatkan beasiswa dan besar beasiswa yang diterima oleh mahasiswa.

d. Hanya mencangkup masalah pemberian beasiswa prestasi kepada mahasiswa di Politeknik Telkom.

e. Sistem yang akan dibangun merupakan aplikasi yang berbasis client-server.


(23)

5

g. Tools yang digunakan adalah Borland Delphi 7 sebagai aplikasi dalam perancangan interface dan MySQL sebagai database, Sistem Operasi yang mendukung sistem yang akan dibangun ini adalah Windows XP. h. Metode analisis yang digunakan dalam pembangunan program aplikasi ini

berdasarkan aliran data terstruktur, di mana alat yang digunakan untuk menggambarkan model data yaitu Entity Relationship Diagram (ERD), sedangkan untuk menggambarkan model fungsional yaitu Diagram Konteks, dan Data Flow Diagram (DFD).

1.5Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data-data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian dimana sekarang secara sistematis, faktual dan akurat. Metode penelitian ini memiliki dua tahapan, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pengumpulan perangkat lunak.

1. Tahap pengumpulan data

Tahap pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian.


(24)

Cara-cara yang mendukung untuk mendapatkan data primer adalah sebagai berikut :

a. Studi Literatur

Studi ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelah berbagai literatur-literatur dari perpustakaan yang bersumber dari buku-buku, teks, jurnal ilmiah, situs-situs di internet, dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan topik penelitian.

b. Studi Lapangan

Studi ini dilakukan dengan cara mengunjungi tempat yang akan diteliti dan pengumpulan data dilakukan secara langsung. hal ini meliputi :

1. Wawancara

Yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab kepada salah satu staf di bagian kemahasiswaan dan bagian keuangan di Politeknik Telkom Bandung.

2. Observasi

Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung di Politeknik Telkom Bandung.

2. Tahap pengembangan perangkat lunak

Tahap pengembangan perangkat lunak dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan classsic life style atau yang lebih dikenal dengan istilah waterfall.


(25)

7

Tahapan pengembangan sistem menurut A. Ziya Aktas (1987) adalah sebagai berikut :

a. System engineering

Merupakan tahapan yang pertama kali dilakukan yaitu merumuskan sistem yang akan kita bangun. Hal ini bertujuan agar pengembang benar-benar memahami sistem yang akan kita bangun dan langkah-langkah serta kebijakan apa saja yang berkaitan dengan pengembangan sistem tersebut.

b. System Analysis (Analisis)

Melakukan analisis terhadap permasalahan yang dihadapi dan menetapkan kebutuhan perangkat lunak.

c. System Design (Perancangan)

Menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang ditentukan selama tahapan analisis. Hasil akhirnya berupa spesifikasi rancangan yang sangat rinci sehinggga mudah diwujudkan pada saat pemrograman. d. System Coding (Pengkodean)

Pengkodean yang mengimplementasikan hasil desain ke dalam kode atau bahasa yang dimengerti oleh mesin komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu.

e. System Testing (Pengujian)

Melakukan pengujian yang menghasilkan kebenaran program. Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan


(26)

bahwa semua pernyataan sudah diuji dan memastikan apakah hasil yang diinginkan sudah tercapai atau belum.

f. System Maintenance (Pemeliharaan)

Menangani perangkat lunak yang sudah selesai agar dapat berjalan lancar dan terhindar dari gangguan-gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan.

Untuk lebih jelasnya susunan metode waterfall dapat dilihat pada gambar 1.1 :


(27)

9

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan proposal penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memaparkan tentang sejarah Politeknik Telkom dan segala sesuatu tentang konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini memaparkan analisis dan perancangan sistem. Analisis sistem berupa analisis masalah, analisis fungsional yang terdiri dari prosedur-prosedur yang terlibat dari sistem yang sedang berjalan, analisis dan kebutuhan non-fungsional yang membahas analisis dan kebutuhan pengguna (user), perangkat keras, dan perangkat lunak, ERD, analisis kebutuhan fungsional yang memaparkan diagram konteks, DFD, spesifikasi proses, dan kamus data dari sistem yang akan dirancang. Sedangkan


(28)

perancangan sistem berupa tahap-tahap yang dilakukan dalam pembuatan aplikasi berupa perancangan baik perancangan data yang dibuat dalam skema relasi, perancangan arsitektur, perancangan antarmuka aplikasi yang terdiri dari perancangan tampilan, pesan, dan jaringan semantik, serta perancangan prosedural.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini membahas implementasi dalam bahasa pemrograman yaitu implementasi kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak, implementasi basis data, implementasi antarmuka dan tahap-tahap dalam melakukan pengujian perangkat lunak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan tugas akhir.


(29)

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Sejarah Berdiri POLITEKNIK TELKOM

Politeknik Telkom di resmikan oleh Direktur Utama PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bapak Rinaldi Firmansyah pada tanggal 27 September 2007. Izin pendiri Politeknik Telkom tercantum dalam SK Dirjen Dikti nomor 178/D/O/2007 tertanggal 27 September 2007.

Menghasilkan lulusan dan civitas akademika yang memiliki pengetahuan, keahlian, kepribadiaan, dan kemampuan interaksi sosial untuk bersaing di dunia industry nasional maupun internasional dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi dan menghasilkan karya yang inovatif yang dapat memberikan nilai tambah bagi institusi, dunia industri, pemerintah dan masyarakat.

Keunggulan-keunggulan Politeknik Telkom yaitu:

1. Politeknik yang berstandar internasional dengan sertifikasi internasional sebagai modal untuk bersaing di dunia global.

2. Kurikulumnya di kembangkan dengan kebutuhan industry yang menekankan pada pengetahuan keahlian dan perilaku.

3. Lulusan Politeknik Telkom diarahkan biar langsung diserap industri (placement oriented), dengan meminimasi waktu tunggu untuk bekerja.


(30)

4. Politeknik Telkom beraliansi baik dengan Lembaga Akademik maupun industri Domestik maupun internasional serta lembaga sertifikasi internasional.

5. Memberikan jaminan kualitas (Quality assurance) pada Mahasiswa stakeholder -nya.

Lulusan Politeknik Telkom yaitu; 1. Manajemen Informatika

Profil lulusan yang menguasai perancangan, pembuatan, pengujian dan pemeliharaan aplikasi maupun sistem informasi.

2. Teknik Komputer

Profil lulusan yang memiliki keahlian dalam analisa, perancangan dan implementasi jaringan komputer yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri. 3. Komputerisasi Akuntansi

Profil lulusan yang ahli di bidang akuntansi dan auditor berbasis IT ( Analisa jaringan, design jaringan, pengelola jaringan, pembangunan web, perancangan web, pengelola web, web programer) dengan didukung kemampuan bekerja secara efektif dan kemampuan interaksi sosial yang baik.

2.1.2. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan suatu kerangka dalam manajemen organisasi agar suatu organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan tujuan. Struktur organisasi. Struktur organisasi POLITEKNIK TELKOM Bandung dapat dilihat pada Gambar 2.1.


(31)

13


(32)

Keterangan:

DIREKTUR 1 : Tanggung jawab sebagai akademik

DIREKTUR 2 : Tanggung jawab sebagai layanan akademik

DIREKTUR 3 : Tanggung jawab sebagai kemahasiswaan dan kerjasama

2.1.3. Visi dan Misi POLITEKNIK TELKOM

a. VISI

Menjadi Politeknik di Bidang Teknologi Komunikasi dan Informasi yang Unggul di Asia Tenggara.

b. MISI

1. Membentuk dan mengembangkan tenaga profesional yang siap 2. Berkiprah di dunia industry nasional maupun internasional. 3. Melakukan penelitian dan inovasi bagi industri dan masyarakat 4. Melaksanakan pengabdian masyarakat

5. Melakukan pengembangan system untuk meningkatkan nilai tambah institusi dan stakeholder.

2.2. Landasan Teori

2.2.1 Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini [3] :


(33)

15

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut ini [3] :

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.2.1.1. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik yang tertentu yaitu : 1. Komponen Sistem (Components)

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian sistem, yang mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem keseluruhan. 2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar (environments) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan merugikan sistem.


(34)

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan susbsistem lainnya sehingga memungkinkan sumber-sumber daya mengalir antara subsistem yang satu dengan yang lain.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). 6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan jadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objectives)

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.2.1.2 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut :


(35)

17

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia dan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia, misalnya sistem perputaran bumi dan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi dan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya dan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya

2.2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut [3] :

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu


(36)

kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Kesatuan nyata (fact dan entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

2.2.2.1 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat berceritera banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi.

Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model proses yang tertentu. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk siklus. Siklus ini disebut dengan siklus informasi (information cycle) atau disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles). Siklus informasi dapat dilihat pada gambar 2.3.


(37)

19

Gambar 2.2. Siklus Informasi [3]

2.2.2.2Kegunaan Informasi

Ada 4 faktor utama yang berhubungan dengan kegunaan informasi : 1. Kualitas informasi (information quality)

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 4 hal, yaitu informasi harus : a. Akurat (accurate) dan presisi (precision)

Akurat dalam menampilkan informasi dan presisi dalam detail informasi yang diberikan.

b. Kelengkapan (completeness)

Informasi yang tersedia cukup lengkap untuk setiap user dan situasi. c. Umur (age) dan ketepatan waktu (timeliness)


(38)

Umur berarti lamanya waktu dalam meng-update informasi dan ketepatan waktu berarti menyediakan informasi secepat mungkin pada saat dibutuhkan sehingga berguna.

d. Sumber (source)

Orang atau organisasi yang menghasilkan informasi. 2. Aksesibilitas informasi (information accessibility)

a. Ketersediaan (availability)

Memberikan informasi kepada yang membutuhkan. Informasi dapat diakses oleh yang membutuhkan. b. Keabsahan (admissibility)

Keabsahan (boleh atau tidak boleh dipakai) informasi tergantung pada hukum, peraturan atau budaya pada saat tertentu.

3. Presentasi informasi (information presentation) a. Tingkatan (level of summarization)

Perbandingan antara data asli dengan yang ditampilkan.

Manipulasi data hingga tingkatan yang sesuai, semakin sederhana semakin baik.

b. Format

Bentuk dimana informasi ditampilkan ke user. Manipulasi data ke dalam bentuk yang sesuai.


(39)

21

4. Keamanan informasi (information security) a. Batasan akses (access restriction)

Prosedur dan teknik mengontrol user yang boleh atau tidak mengakses data pada situasi tertentu.

Penggunaan password atau teknik lain untuk mencegah user yang tidak berhak. b. Enkripsi (encryption)

Konversi data ke bentuk tertentu sehingga tidak dapat dibaca oleh user yang tidak berhak.

2.2.2.3Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

1.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga dengan processing systems atau information processing systems atau information-generating systems. Sistem informasi didefenisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut [3] :


(40)

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

1.3.1. Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.


(41)

23

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu

dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat

lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk

keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. 6. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Pengelompokan komponen-komponen sistem informasi berbasis komputer adalah sebagai berikut :


(42)

1. Perangkat keras (hardware)

Hardware ini merupakan peralatan fisik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan, dan mengeluarkan hasil pengolahan data dalam bentuk informasi.

2. Perangkat lunak (software)

Software adalah kumpulan dari program-program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer.

3. Manusia (brainware)

Brainware dalam sistem informasi berperan sebagai pemberi dan pengguna informasi.

4. Prosedur (procedure)

Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama.

5. Basis data (database)

Database merupakan kumpulan data-data yang tersimpan di dalam media penyimpanan di suatu perusahaan (arti luas) atau di dalam komputer (arti sempit). 6. Jaringan komunikasi (communication network)

Jaringan telekomunikasi saat ini menghubungkan beberapa daratan dan lautan untuk memindahkan data dalam jumlah besar.

2.3.2. Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem (systems development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau


(43)

25

memperbaiki sistem yang ada. Sewaktu melakukan proses pengembangan sistem, beberapa prinsip harus tidak boleh dilupakan. Prinsip-prinsip ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen

2. Sistem yang dikembnagkan adalah investasi modal yang besar 3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik

4. Tahapankerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem.

5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut 6. Jangan takut membatalkan proyek

7. Dokumentasi harus ada pedoman dalam pengembangan sistem.

Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan, dan dipelihara. Daur atau siklus hidup dari pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya.

Pengembangan sistem yang digunakan yaitu classsic life style atau yang lebih dikenal dengan istilah waterfall. Pengembangan sistem menurut A. Ziya Aktas (1987) adalah sebagai berikut :

1. Rekayasa sistem (system engineering), merupakan tahap awal dalam pengembangan sistem yaitu dengan menetapkan segala hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pengembangan sistem dan menentukan apakah sistem benar-benar


(44)

dibutuhkan atau tidak. Tahap-tahap yang digunakan yaitu dengan diadakannnya wawancara, observasi, dan studi literatur.

2. Analisis (analysis), merupakan tahap menganalisis kebutuhan sistem seperti mendefinisikan kembali masalah, memahami kebutuhan-kebutuhan pemakai dan hambatan-hambatan pada sustu sistem baru, dan membuat model logika dari pemecahan yang direkomendasi. Adapun metode analisis yang digunakan adalah metode analisis terstruktur.

3. Desain (Design), yaitu tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, persiapan untuk rancang bangun implementasi, dan menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. 4. Penulisan Program (Coding), adalah tahap menterjemahkan hasil analisis ke dalam

bahasa pemrograman yang telah ditentukan.

5. Pengujian (Testing), tahap dimana melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun.

6. Pemeliharaan (Maintenance), tahap ini merupakan tahap akhir dimana sistem yang sudah selesai dapat mengalami perubahan atau penambahan sesuai dengan keinginan konsumen.

2.4. Basis Data (Database)

Basis data terdiri atas dua kata, yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan,


(45)

27

dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Basis data (database) sendiri dapat didefinisikan sebagai berikut [2] :

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. [3]

Prinsip utama dalam basis data adalah pengaturan data/arsip dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/arsip yang menggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket atau harddisk). Basis data dikelola/ditangani melalui perantaraan alat/mesin pintar elektronis yang kita kenal sebagai komputer.

Basis data bukan hanya sekedar penyimpanan data secara elektronis dengan bantuan komputer. Artinya, tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa disebut basis data. Yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan/pemilahan/pengelompokkan/pengorganisasian data yang akan kita simpan sesuai fungsi/jenisnya. Pemilahan/pengelompokkan/pengorganisasian ini dapat berbentuk sejumlah file/tabel terpisah atau dalam bentuk pendefinisian kolom-kolom/field-field data dalam setiap file/tabel.

Operasi-operasi dasar yang dapat dilakukan berkenaan dengan basis data dapat meliputi pembuatan basis data baru (create database), penghapusan basis data (drop database), pembuatan file/tabel baru ke suatu basis data (create table), penghapusan file/tabel dari suatu basis data (drop table), penambahan/pengisian data


(46)

baru ke sebuah file/tabel di sebuah basis data (insert), pengambilan data dari sebuah file/tabel (retrieve/search), pengubahan data dari sebuah file/tabel (update), dan penghapusan data dari sebuah file/tabel (delete).

2.4.1. Database Management System (DBMS)

Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah Perangkat Lunak (Sistem) yang khusus/spesifik. Perangkat lunak inilah (disebut DBMS) yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan/konsistensi data, dan sebagainya.

Perangkat lunak yang termasuk DBMS seperti dBase III+, dBase IV, FoxBase, Rbase, MS-Access dan Paradox (untuk kelas sederhana) atau Borland-Interbase, MS-SQLServer, CA-Open Ingres, Oracle, Informix dan Sybase (untuk kelas kompleks/berat).

2.4.2. Tujuan Basis Data

Tujuan awal dan utama dalam pengelolaan data dalam sebuah basis data adalah agar dapat memperoleh menemukan kembali data (yang dicari) dengan mudah dan cepat. Di samping itu, pemanfaatan basis data untuk pengelolaan data, juga memiliki tujuan-tujuan lain.

Secara lebih lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut ini:


(47)

29

a. Kecepatan dan kemudahan (speed) b. Efisiensi ruang penyimpanan (space) c. Keakuratan (accuracy)

d. Ketersediaan (availability) e. Kelengkapan (completeness) f. Keamanan (security)

g. Kebersamaan pemakaian (sharability)

2.4.3 Pemakai (user) Basis Data

Ada beberapa jenis/tipe pemakai suatu sistem basis data yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem:

1. Programmer Aplikasi

Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML), yang disertakan (embedded) dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk (seperti C, Pascal, Cobol, dan lain-lain).

2. User Mahir (Casual User)

Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS.

3. User Umum (End User Naive User)

Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen (executable program) yang telah ditulis/disediakan sebelumnya.


(48)

4. User Khusus (Specialized User)

Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus, seperti untuk aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dan lain-lain, yang bisa saja mengakses basis data dengan/tanpa DBMS yang bersangkutan.

Untuk sebuah sistem basis data yang stand-alone, maka pada suatu saat hanya ada satu pemakai yang dapat bekerja. Sedang untuk sistem basis data dalam jaringan, maka pada suatu saat ada banyak pemakai yang dapat berhubungan (menggunakan) basis data yang sama.

2.5. Alat Pemodelan Sistem

Alat-alat pemodelan sistem informasi sangat dibutuhkan dalam proses analisis dan perancangan sistem. Alat-alat pemodelan sistem informasi terdiri dari:

1. Bagan Alir Dokumen (Document Flowmap)

Bagan alir dokumen (document flowmap) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowmap) atau paperwork flowmap merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.

2. Entity-Relationship Diagram (ERD)

ERD adalah diagram yang memperlihatkan entitas-entitas yang terlibat dalam suatu sistem serta hubungan-hubungan (relation) antar entitas. Komponen-komponen pembentuk model ERD yaitu:


(49)

31

a. Entitas (entity)

Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Entitas dapat berupa orang, tempat, benda, peristiwa atau konsep yang bisa memberikan atau mengandung informasi.

b. Atribut (attributes/properties)

Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik (properti) dari entitas tersebut.

c. Relasi (relationship)

Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.

d. Kardinalitas/derajat

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas dapat berupa:

a. One to One (1-1), relasi yang terjadi jika sebuah entry dalam sebuah object data store dihubungkan dengan hanya sebuah entry dalam object data store yang lain.

b. One to Many (1-M), relasi yang terjadi jika sebuah entry dalam sebuah object data store dihubungkan dengan satu atau lebih entry dalam object data store yang lain.


(50)

c. Many to Many (M-M), relasi yang terjadi jika satu atau lebih entry dalam sebuah object data store dihubungkan dengan satu atau lebih entry dalam object data store.

d. Kunci (key)

Sebuah atribut atau set atribut yang nilainya mengidentifikasikan entitas secara unik dalam set entitas.

3. Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram konteks merupakan diagram aliran data pada tingkat paling atas yang merupakanpenggambaranyangberfungsiuntukmemperlihatkan interaksi/hubungan langsung antara sistem dengan lingkungannya. Diagram konteks menggambarkan sebuah sistem berupa sebuah proses yang berhubungan dengan satu atau beberapa entitas/entity.

4. Data Flow Diagram (DFD)

DFD/DAD adalah suatu alat pemodelan yang digunakan untuk memodelkan fungsi dari sistem, menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukkan dari dan ke mana data mengalir serta penyimpanannya. Beberapa simbol digunakan di DFD:

a. Kesatuan luar (external entity) atau batas sistem (boundary) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan masukan atau menerima keluaran dari sistem.


(51)

33

b. Arus data (data flow) ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

c. Proses (process) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.

d. Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database di sistem komputer, suatu arsip atau catatan manual, suatu kotak tempat data di meja seseorang, suatu tabel acuan manual, dan suatu agenda atau buku.

5. Spesifikasi Proses (Process Specification (PSPEC))

Spesifikasi proses (PSPEC) digunakan untuk menggambarkan semua proses model aliran yang nampak pada tingkat akhir penyaringan. Kandungan dari spesifikasi proses dapat termasuk teks naratif, gambaran bahasa desain program (Programme Design Language (PDL)) dari algoritma proses, persamaan matematika, tabel, diagram, atau bagan.

6. Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data (data dictionary) atau disebut juga dengan istilah systems data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analis sistem dapat


(52)

mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data harus memuat hal-hal berikut ini:

a. Nama arus data

b. Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya.

c. Bentuk data, dapat berupa dokumen dasar atau formluir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak, tampilan di layar monitor, variabel, parameter, dan field.

d. Arus data, menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan menuju.

e. Penjelasan, dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.

f. Periode, menunjukkan kapan terjadinya arus data.

g. Volume, digunakan untuk mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output.

h. Struktur data, menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data terdiri dari item-item data apa saja.


(53)

35

7. Skema Relasi

Skema relasi adalah untuk presentasi atribut-atribut dari entity yang terdapat dalam sistem dan hubungan antar entity pada model ERD. Skema relasi merupakan turunan dari ERD.

2.6. Perangkat Lunak Penunjang

2.6.1. Borland Delphi

Delphi adalah suatu program berbasisbahasa pascal yang berjalan dalam lingkungan windows. Delphi telah memanfaatkan suatu teknik pemograman yang di sebut RAD yang telah membuat pemrograman menjadi lebih muda. Delphi adalah suatu bahasa pemograman yang telah memanfaatkan metode pemograman Object Oriented Programming (OOP). Secara ringkas, object adalah suatu komponen yang mempunyai bentuk fisik dan biasanya dapat dilihat (visual). Object biasanya dipakai untuk melakukan tugas tertentu dan mempunyai batasan-batasan tertentu. Sedangkan bahasa pemograman secara singkat dapat disebut sebagai sekumpulan teks yang mempunyai arti tertentu dan disusun dengan aturan tertentu serta untuk menjalankan tegas tertentu.

Khusus untuk pemograman database, Delphi menyediakan object yang sangat kuat, canggih, dan lengkap, sehingga memudahkan pemrogram dalam merancang, membuat dan menyelesaikan aplikasi database yang diinginkan. Selain itu, Delphi juga dapat menangani data dalam berbagai format database, misalnya format MS-Access, SyBase, Oracle, FoxPro, Informix, DB2, MySQL dan lain-lain. Format database yang dianggap asli dari Delphi adalah Paradox dan dBase.


(54)

2.6.2. MySQL

MySQL adalah sebuah database server yang dibuat oleh Tcx Data KonsultAB. Saat ini MySQL telah digunakan oleh perusahaan-perusahaan terkemuka di seluruh dunia, diantaranya Silicon Graphics (http://www.sgi.com), Siemens Nixdorf (http://www.siemens.com), Alesis Digital Studio Electronics (http://www.alesis.com) dan masih banyak perusahaan-perusahaan terkemuka lainnya yang menggunakan MySQL.

Perusahaan-perusahaan tersebut dapat dilihat pada MySQL user’s list di http://www.mysql.com/information/userlist.htm. MySQL adalah sebuah text based database server, artinya MySQL tidak dibuat dalam bentuk aplikasi yang memiliki Graphical User Interface.

2.6.3. Pengertian Client Server

Semakin berkembangnya teknologi jaringan komputer, sekarang ini terdapat kecenderungan sebuah sistem yang menggunakan jaringan untuk saling berhubungan. Dalam jaringan tersebut, biasanya terdapat sebuah komputer yang disebut server, dan beberapa komputer yang disebut client, dalam pendistribusian suatu aplikasi.

Komponen client sering disebut juga sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen client dari aplikasi dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen client tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap


(55)

37

beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima request dari client, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada client. Client pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.

Atau dengan kata lain, server adalah komputer yang dapat memberikan service ke server, sedangkan client adalah komputer yang mengakses beberapa service yang ada di client. Ketika client membutuhkan suatu service yang ada di server, dia akan mengirim request kepada server lewat jaringan. Jika request tersebut dapat dilaksanakan, maka server akan mengirim balasan berupa service

1. Kelebihan model hubungan Client Server :

a. Terpusat ( Sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server). b. Skalabilitas.

c. Fleksibel.

d. Teknologi baru dengan mudah terintegrasi kedalam sistem.

e. Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja bersama. 2. Kekurangan model hubungan Client Server :

a. Mahal.

b. Membutuhkan investasi untuk dedicated file server.

c. Perbaikan ( Jaringan besar membutuhkan seorang staf untuk mengatur agar sistem berjalan secara efisien).


(56)

e. Ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan jatuh pula.

2.6.4. Topologi Fisik

Berikut ini akan dijelaskan mengenai topologi fisik yang digunakan di dalam jaringan lokal diantaranya :

1. Linear Bus (Garis Lurus)

Topologi Linear Bus (Garis lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone). Jaringan-jaringan Ethernet dan Local Talk menggunakan topologi linear ini.

Gambar 2.3. Topologi Linear Bus

2. Star (Bintang)

Topologi model ini dirancang, yang mana setiap nodes (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah concentrator.


(57)

39

Data yang dikirim ke jaringan lokal akan melewati concentrator sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya. Concentrator akan mengatur dan mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan, dan juga bertindak sebagai repeter (penguat aliran data). Konfigurasi pada jaringan model ini menggunakan kabel Twisted Pair, dan dapat diguanakan pula kabel coaxial atau kabel fiber optic.

Gambar 2.4. Topologi Star

3. Ring (Cincin)

Topologi Ring (Cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin (lingkaran), sehingga diberi nama topologi bintang dalam lingkaran atau star-wired ring.


(58)

4. Tree (Pohon)

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi Linear Bus dan Star, yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi Linear Bus. Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 2.6. Topologi Tree

2.7. Logika Fuzzy

Sistem Fuzzy pertama kali ditemukan oleh Prof. Lotfi A. Zaedah pada pertengahan tahun 1960 di Universitas California, Berkeley. Sistem ini diciptakan karena Boolean logik tidak mempunyai ketelitian yang tinggi, hanya mempunyai logika 0 dan 1 saja. Sehingga untuk membuat sistem yang mempunyai ketelitian yang tinggi maka tidak dapat menggunakan boolean logik.

Penerapan teori logika ini dianggap mampu menciptakan sebuah revolusi dalam teknologi. Sebagai contoh, mulai tahun 90-an para manufaktur industri yang bergerak di bidang Distributed Control System (DCSs), Programmable Controller


(59)

41

(PLCs) dan microcontroller (MCUs) telah menyatukan sistem logika fuzzy pada barang produksi mereka dan memilliki prospek ekonomi yang baik. Pada sat bersamaan, pertumbuhan yang luar biasa terjadi pada industri perangkat lunak yang menawarkan kemudahan penggunaan logika fuzzy dan penerapannya pada aspek kehidupan sehari-hari.

2.7.1. Pengertian Logika Fuzzy

Logika fuzzy adalah suatu metode yang mengadopsi penilaian yang dilakukan manusia terhadap suatu kebenaran. Yang diekspresikan dalam fungsi continue dari 0 sampai 1. Berbeda dengan logka klasik yang menyatakan segala hal dalam istilah binary (0 atau 1, ya atau tidak).

1. Fuzzifikasi

Merupakan suatu proses untuk mengubah suatu masukan dari bentuk tegas (crisp) menjadi peubah fuzzy (variable linguistik) yang biasanya disajikan dalam bentuk himpunan-himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaannya masing-masing.

2. Evaluasi Kaidah

Merupakan proses pengambilan keputusan (inference) yang berdasarkan aturan-aturan yang ditetapkan pada basis aturan-aturan (rules base) untuk menghubungkan antara peubah-peubah fuzzy masukan dan peubah fuzzy keluaran. Aturan-aturan ini berbentuk IF…THEN. Proses ini berfungsi untuk mencari suatu nilai fuzzy output dari fuzzyinput.


(60)

3. Defuzzifikasi

Merupakan proses pengubahan besarab fuzzy yang disajikan dalam bentuk himpunan-himpunan fuzzy keluaran dengan fungsi keanggotaannya untuk mendapatkan kembali bentuk tegasnya. Hal ini diperlukan karena plant hanya mengenal nilai tegas sebagai besaran sebenarnya untuk regulasi prosesnya. Proses ini berfungsi untuk menentukan suatu nilai crisp output.

Secara keseluruhan istilah yang digunakan dalam sistem fuzzy adalah sebagai berikut :

a. Degree of Membership

Fungsi dari derajat keanggotaan adalah untuk memberikan bobot pada suatu input yang kita berikan, sehingga input tadi dapat dinyatakan dengan nilai. Batas dari derajat keanggotaan adalah dari 0 sampai 1.

b. Scope (Domain)

Merupakan suatu batas dari kumpulan input tertentu. Misalnya suhu dingin adaah 10-50 derajat, sangat cepat adalah dari 200-500 rpm.

c. Label (Himpunan)

Adalah kata-kata untuk memberikan suatu keterangan pada domain. Contohnya : panas, dingin, cepat, sangat cepat.

d. Membership Function (Fungsi Keanggotaan)

Suatu bentuk bangun yang merepresentasikan suatu batas dari domain. e. Crisp Input


(61)

43

f. Universe of discourse (Semesta Pembicaraan)

Batas input yang telah kita berikan dalam merancang suatu fuzzy sistem. Batas ini berbeda dengan batas scope/domain. Universe of discourse adalah batas semua input yang akan diberikan sedangkan scope/domain adalah suatu batas yang menentukan bahwa input tersebut dinyatakan panas, dingin, cepat.

2.7.2. Himpunan Fuzzy

Pada himpuna tegas (crisp), nilai keanggotaan suatu item x dalam suatu himpunan A, yang sering ditulis dengan µA[x], memiliki 2 kemungkinan, yaitu : 1. Satu (1), yang berarti bahwa suatu item menjadi anggota dalam suatu himpunan,

atau

2. Nol (0), yang berarti bahwa suatu item tidak menjadi anggota dalam suatu himpunan.

Jika pada himpunan crisp, nilai keanggotaan hanya ada 2 kemungkinan, yaitu 0 dan 1, pada himpunan fuzzy nilai keanggotaan terletak pada rentang 0 sampai 1. Apabila x memiliki nilai keanggotaan fuzzy µA[x]=0 berarti x tidak menjadi anggota himpunan A, demikian pula apabila xmemiliki nilai keanggotaan fuzzy µA[x]=1 berarti x menjadi anggota penuh pada himpunan A.

Terkadang kemiripan antara keanggotaan fuzzy dengan probabilitas menimbulkan kerancuan. Keduanya memiliki nilai pada interval [0,1], namun interpretasi nilainya sangat berbeda antara kedua kasus tersebut. Keanggotaan fuzzy memberikan suatu ukuran terhadap pendapat atau keputusan sedangkan probabilitas


(62)

mengindikasikan proporsi terhadap keseringan suatu hasil bernilai benar dalam jangka panjang. Himpunan fuzzy memiliki 2 atribut, yaitu :

1. Linguistik, yaitu penamaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan atau kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami, seperti : Dingin, Sejuk, hangat, Panas. 2. Numeris, yaitu suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari suatu variable,

seperti 40, 25, 50 dsb.

2.7.3. Fungsi Keanggotaan

Fungsi keanggotaan (membership function) adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya (sering juga disebut derajat keanggotaa) yang memiliki interval antara 0 sampai 1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan adalah dengan melalui pendekatan fungsi. Ada beberapa fungsi yang bias digunakan, yaitu :

1. Representasi Linear

Pada representasi linear, pemetaan input ke derajat keanggotaannya digambarkan sebagai suatu garis lurus. Bentuk ini paling sederhana dan menjadi pilihan yang baik untuk mendekati suatu konsep yang kurang jelas. Ada 2 keadaan himpunan fuzzy yang liner. Pertama, kenaikan himpunan dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat kenaggotaan nol [0] bergerak ke kanan menuju ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih tinggi.

Fungsi keanggotaan :


(63)

45

………. (2.i)

Kedua, merupakan kebalikan dari yang pertama. Garis lurus dimulai dari nilai domain dengan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri, kemudian bergerak menurun ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih rendah.

Fungsi keanggotaan :

……….. (2.ii) 2. Representasi Kurva Segitiga

Kurva segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara 2 garis (linear). Fungsi keanggotaan :

Representasi kurva segitiga dapat didefinisikan sebagai berikut [4]

……… (2.iii)

3. Representasi Kurva Trapesium

Kurva segitiga pada dasarnya seperti bentuk segitiga, hanya saja ada beberapa titik yang memiliki nilai keanggotaan 1.

Fungsi keanggotaan :

Representasi kurva trapesium dapat didefinisikan sebagai berikut [4]


(64)

4. Representasi Kurva Bentuk Bahu

Daerah yang terletak di tengah-tengah suatu variable yang direpresentasikan dalam bentuk segitiga, pada sisi kanan dan kirinya akan naik dan turun. Himpunan fuzzy ‘bahu’, bukan segitiga, digunakan untuk mengakhiri variable suatu daerah fuzzy. Bahu kiri bergerak dari salah ke benar.

5. Representasi Kurva-S

Kurva PERTUMBUHAN dan PENYUSUTAN merupakan kurva –S atau sigmoid yang berhubungan dengan kenaikan dan penurunan permukaan secara tak linear. 6. Representasi Kurva Bentuk Lonceng (Bell Curve)

Untuk merepresentasikan bilangan fuzzy, biasanya digunakan kurva berbentuk lonceng.

7. Koordinat Keanggotaan

Himpunan fuzzy berisi urutan pasangan berurutan yang berisi nilai domain dan kebenaran nilai keanggotaanya dalam bentuk :

Scalar(i) / Derajat (i)

‘Skalar’ adalah suatu nilai yang digambar dari domain himpunan fuzzy, sedangkan ‘Derajat’ scalar merupakan derajat keanggotaan himpunan fuzzynya.

2.7.4. Fungsi Implikasi

Tiap-tiap aturan (proposisi) pada basis pengetahuan fuzzy akan berhubungan dengan suatu relasi fuzzy. Bentuk umum dari aturan yang digunakan dalam fungsi implikasi adalah :


(65)

47

IF x is A THEN y is B

dengan x adalah skalar, A dan B adalah himpunan fuzzy. Proposisi yang mengikuti IF disebut sebagai antiseden sedangkan proposisi yang mengikuti THEN disebut sebagai konsekuen. Secara umum ada 2 implikasi yang dapat digunakan, yaitu :

1. Min (minimum). Fungsi ini akan memotong output himpunan fuzzy. 2. Dot (product). Fungsi ini akan menskala output himpunan.

2.7.5. Fuzzy inference system

2.7.5.1. Metode Mamdani

Metode mamdani sering dikenal sebagai metode max-min. Metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Untuk mendapatkan output, diperlukan 4 tahapan :

1. Pembentukan himpunan fuzzy

Pada metode mamdani, baik variabel input maupun variabel output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy.

2. Aplikasi fungsi implikasi

Pada metode mamdani, fungsi implikasi yang digunakan adalah Min. 3. Komposisi Aturan

Tidak seperti penalaran monoton, apabila sistem terdiri dari beberapa aturan, maka inferensi diperoleh dari kumpulan korelasi antar aturan. Ada 3 metode yang digunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzy, yaitu max, additive dan probabilistic OR (probor).


(66)

a. Metode Max (Maximum)

Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara mengambil nilai maksimum aturan, kemudian menggunakannya untuk memodifikasi daerah fuzzy, dan mengaplikasikannya ke output

b. Metode Additive (Sum)

Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukan bounded-sum terhadap semua output daerah fuzzy.

c. Metode Probabilitas OR (probor)

Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan melakukan product terhadap semua output daerah fuzzy.

4. Penegasan (defuzzy)

Input dari proses defuzzy adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. Sehingga jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka harus dapat diambil suatu nilai crisp tertentu.


(67)

49

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem (system analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dangan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasikan permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. [3]

3.1.1 Analisis Masalah

Proses pengambilan keputusan penerimaan beasiswa masih dilakukan secara manual yaitu dengan cara mengisi daftar penerimaan beasiswa kepada bagian kemahasiswaan yang bersangkutan. Hal ini menyulitkan bagian kemhasiswaan menentukan penerimaan beasiswa yang sesuai dengan mahasiswa.

Untuk memecahkan permasalah tersebut akan dibuat sistem pendukung keputusan dari sistem yang sedang berjalan.

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur pada sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut, sehingga kelebihan dan kekurangan sistem dapat diketahui.


(68)

1. Prosedur Pengajuan Beasiswa

Prosedur pengajuan beasiswa dilakukan oleh siswa yang akan mengajukan permohonan beasiswa, prosedur yang berjalan yaitu:

1. Bagian kemahasiswaan memberikan formulir beasiswa yang kosong kepada mahasiswa yang mengajukan beasiswa.

2. Setelah mahasiswa mendapatkan formulir beasiswa, mahasiswa mengisi formulir dengan lengkap, serta melampirkan fotocopy IPK, fotocopy sertifikat kurikuler, fotocopy sertifikat ekstrakulikuler dan fotocopy sertifikat prestasi. Kemudian diserahkan ke bagian kemahasiswaan .

3. Bagian kemahasiswaan mengecek kelengkapan data mahasiswa yang mengajukan beasiswa

4. Jika lengkap maka formulir pengajuan beasiswa yang memenuhi kelengkapan beserta fotocopy KHS, fotocopy ekstrakurikuler, fotocopy kurikuler dan fotocopy prestasi akan di serahkan kepada prodi untuk meminta persetujuan.

5. Jika tidak lengkap maka akan dibuatkan surat pemberitahuan ketidak lengkapan kepada mahasiswa.

6. Jika disetujui oleh prodi maka formulir pengajuan beasiswa akan diserahkan kembali ke bagian kemahasiswaan untuk diseleksi selanjutnya.

7. Jika tidak disetujui oleh prodi maka dikembalikan kebagian kemahasiswaan untuk diarsipkan.


(69)

(70)

Gambar 3.1.Flowmap Pengajuan Beasiswa

2. Prosedur Penyeleksian Beasiswa

Prosedur penyeleksian penerimaan beasiswa berdasarkan ketentuan Politeknik Telkom (Gambar 3.2) yaitu sebagai berikut:

1. Formulir yang sudah disetujui dan fotocopy KHS akan diseleksi

2. Jika IPK sama dengan 3,00, maka akan di seleksi dan formulir yang disetujui dan fotocopy KHS akan disimpan untuk diarsipkan

3. Jika IPK tidak sama dengan 3,00, maka akan dibuatkan daftar nama mahasiswa yang tidak memenuhi kriteria dan disimpan untuk diarsipkan.

4. Dibuat daftar penerimaan beasiswa sebanyak 2 rangkap dan diserahkan kepada Wadir 3 untuk disahkan.

5. Daftar penerimaan beasiswa yang sudah disahkan oleh Wadir 3 akan diserahkan kembali ke bagian kemahasiswaan.

6. Daftar penerimaan beasiswa yang sudah disahkan akan diarsipkan 1 rangkap untuk bagian kemahasiswaan dan dan 1 rangkap untuk bagian keuangan.


(71)

53


(72)

3. Prosedur Pemberian Beasiswa

Prosedur pemberian beasiswa ini melibatkan bagian keuangan dengan mahasiswa.

1. Berdasarkan daftar penerimaan beasiswa yang sudah disahkan dari bagian kemahasiswaan maka dilakukan pengecekkan.

2. Bagian keuangan mengecek tunggakan pembayaran biaya kuliah mahasiswa yang namanya tercantum dalam daftar penerimaan beasiswa yang diberikan oleh bagian kemahasiswaan.

3. Jika terdapat tunggakan biaya kuliah maka bagian keuangan akan membuat laporan tunggakan mahasiswa dan dipotong sebesar tunggakannya dan laporan tunggakan mahasiswa di arsipkan.

4. Jika tidak terdapat tunggakan biaya kuliah bagian keuangan membuat laporan besar beasiswa yang diterima.

5. Mahasiswa membawa bukti pembayaran uang kuliah dan KTM ke bagian keuangan

6. Bagian keuangan memeriksan bukti pembayaran kuliah dan KTM dari mahasiswa.

7. Jika sesuai makan bagian keuangan membuatkan kuintansi besar biaya yang diterima oleh mahasiswa dan bukti pembayaran kuliah dan KTM disimpan untuk diarsipkan.


(73)

55

8. Jika tidak sesuai maka bagian keuangan akan menyerahkan kembali bukti pembayaran kuliah dan KTM ke mahasiswa.

9. Bagian keuangan menyerahkan kuintansi beasiswa yang diterima kepada mahasiswa untuk ditandatangani.

10. Bukti kuintansi penerimaan beasiswa yang sudah ditandatangani oleh mahasiswa akan dkembalikan kebagian keuangan.

11. Rangkap satu disimpan oleh mahasiswa untuk diarsipkan dan rangkap kedua diserahkan ke bagian keuangan untuk diarsipkan.


(74)


(75)

57

3.1.3. Analisis Pengkodean

Pada bagian ini akan dibahas tentang pengkodean yang ada di Politeknik Telkom Bandung. Pengkodean di Politeknik Telkom Bandung terdiri dari pengkodean NIM.

1. NIM

NIM di Politeknik Telkom Bandung terdiri dari 9 digit, yaitu sebagai berikut : 999 99 999

No urut mahasiswa Tahun ajaran masuk

Jurusan

Contoh : 301.07.164, menyatakan mahasiswa tersebut berada di jurusan Manajemen informatika, masuk tahun ajaran 2007 dengan nomor urut 164

3.1. 4. Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis dan kebutuhan non-fungsional meliputi analisis dan kebutuhan pengguna, analisis dan kebutuhan perangkat keras, serta analisis dan kebutuhan perangkat lunak.

3.1.4.1Analisis dan Kebutuhan Pengguna

Analisi pengguna dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja pengguna yang terlibat dalam proses penerima beasiswa sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman pengguna terhadap komputer.


(76)

Dalam sistem yang sedang berjalan, melibatkan Bagian kemahasiswaan dan bagian keuangan. Berikut adalah karakteristik pengguna yang ada di Politeknik Telkom Bandung:

1. Bagian Kemahasiswaan

Nama : Desi Dwi N

Usia : 30

Pendidikan : S1

Sistem Operasi yang digunakan : Windows XP

Software yang digunakan : Microsoft Office dan Excel 2. Bagian Keuangan

Nama : Widdy Dwi

Usia :30

Pendidikan : S1

Sistem Operasi yang digunakan : Windows XP

Software yang digunakan : Microsoft Office dan Excel

Berdasarkan analisis pengguna di atas, setiap pengguna yang ada di Politeknik Telkom pada umumnya sudah bisa mengoperasikan komputer, sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap pengguna dapat mengoperasikan sistem yang akan dibangun.


(77)

59

3.1.4.2Analisis dan Kebutuhan Perangkat Keras

Adapun spesifikasi minimal perangkat keras yang digunakan sistem ini adalah:

1. Perangkat keras yang dibutuhkan pada sisi server adalah : a. Processor berkecepatan minimal 800 Mhz

b. Free space harddisk 120 Gb c. Monitor SVGA 15”

d. RAM 128 Mb e. Ethernet Card.

2. Perangkat keras yang dibutuhkan pada sisi client adalah : a. Processor berkecepatan minimal 1 Ghz

b. Free space harddisk 10 Gb c. Monitor SVGA 15”

d. RAM 215 Mb

e. Modem untuk koneksi ke internet

3.1.4.3Analisis dan Kebutuhan Perangkat Lunak

Adapun spesifikasi minimal perangkat lunak yang digunakan sistem ini adalah :

1. Perangkat lunak yang dibutuhkan pada sisi server adalah : a. Microsoft Windows XP.


(78)

c. PHP sebagai bahasa pemrograman.

d. MySQL sebagai Server Database Management System 2. Perangkat lunak yang dibutuhkan pada sisi client adalah :

a. Microsoft Windows XP.

b. Microsoft Internet Explorer, Mozilla, Opera sebagai web browser.

3.1.5 Analisis Sistem Fuzzy

Analisis sistem dalam fuzzy berbeda dengan sistem lain pada umumnya. Mulai dari input data, pengolahan data, output data dan database. Pada proses logika fuzzy terdiri dari 3 proses yaitu fuzifikasi (fuzzification), evaluasi aturan (rule evaluation) dan defuzifikasi (defuzzification).

Berikut ini adalah uraian dari perancangan sistem fuzzy untuk memutuskan penerima beasiswa yang sesuai dengan siswa di Politeknik Telkom Bandung.

Perancangan sistem fuzzy untuk penerimaan beasiswa prestasi yang sesuai dengan mahasiswa di Politeknik Telkom Bandung. Adapun kriteria-kriteria yang digunakan saat ini di Politeknik Telkom yaitu IPK, Ekstrakulikuler, Kulikuler, prestasi dan yang menjadi KOR untuk menentukan beasiswa prestasi adalah IPK. Penilaian seleksi beasiswa prestasi


(1)

125

4. Prosedural hapus, prosedur ini dilakukan ketika user akan melakukan penghapusan data. Prosedural hapus dapat dilihat pada Gambar 3.62


(2)

126

5. Prosedural cari, prosedur ini dilakukan ketika user akan melakukan pengcarian data. Prosedural cari dapat dilihat pada Gambar 3.63


(3)

156

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya serta saran untuk perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih lanjut.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperolah kesimpilan sebagai berikut :

1. Sistem pendukung keputusan yang dibangun dapat mempermudah pegawai politeknik Telkom untuk mempercepat proses penyeleksian beasiswa prestasi di Politeknik Telkom Bandung.

2. Sistem pendukung keputusan yang dibangun dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat tentang penerimaan beasiswa.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang diharapkan adalah sistem pendukung keputusan penerimaan Beasiswa di Politeknik Telkom Bandung ini bisa dikembangkan seiring dengan perkembangan spesifikasi kebutuhan pengguna sistem yang harus dipenuhi dalam mencapai tahap yang lebih tinggi dan kinerja sistem yang lebih baik.


(4)

BIODATA PENULIS

Nama : Endah Puspasari

NIM : 10105848

Tempat/Tgl. Lahir

: Serui, 3 November 1986

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Tubagus Ismail bawah No. 26 RT 05 RW 06 Dipatiukur

Bandung 40132

No. Telp./HP. : 081322348468

E-mail : Mpuz_sw33t03@yahoo.com

Riwayat Pendidikan

1992 - 1998 : TK Pertiwi Serui Papua

1992 – 1998 : SD Inpres perumnas IV Makassar 1998 – 2001 : SLTP Negeri 1 Parepare Sul-sel 2001 – 2004 : SMU Negeri 1 Makassar

2004 - 2005 : Program Profesional Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2005 - 2009 : Program Studi S1 Jurusan Teknik Informatika


(5)

(6)