Variabilitas Spasial dari Kohesi Tanah In Situ pada Tanah Latosol Darmaga, Bogor

Hendri Afrial. F01495019. Variabilitas Spasial Dari Kohesi Tanah III Siiu
Pada Tanah Latosol Darmaga, Bogor. Di bawah bimbingan Dr. Ir. Asep
Sapei, MS.

Kekuatan tanah merupakan salah satu sifat dinamik yang penting dari tanah.
Kekuatan tanah merupakan kapasitas tanah untuk menahan beban tanpa
mengalami kemsakan, baik bempa perpecahan, keruntuhan, pemisahan maupun
aliran. Kekuatan tanah tergantung kepada gaya-gaya yang bekerja antara butirbutir tanah. Kekuatan tanah dapat dianggap terdiri dari dua komponen, yaitu
bagian yang bersifat kohesi yang tergantung pada macam tanah, kadar air dan
kepadatan butimya, sedangkan bagian yang lain adalah bagian yang mempunyai
sifa? gesekan (frictional) yang sebanding dengan tegangan efektif yang bekerja
pada bidang geser.
Kohesi tanah adalah ikatan karena adanya gaya tarik-men&
tanah yang dihasilkan

antara partikeI

dari mekanisme fisiko-kimia. Keseragaman dan

keanekaragaman sifat tanah di lapang ditentukan sebagai variabilitas spasial.
Penetuan variabilitas spasial dari kohesi tanah untuk mengetahui sejauh mana

variasi kohesi tanah yang terjadi pada tanah tersebut. Besarnya nilai kohesi tanah

yang terjadi di lapangan dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik tanah, antara lain; tekstur
tax&, kadar air, berat isi (bulk density) dan konsistensi tanah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variabilitas spasial dari
kohesi tanah in situ pada tanah Latosol Dannaga.
Pengukuran kohesi tanah in situ dilakukan dengan menggunakan vane shear
pada kedalaman 30, 60 dan 90 cm. Pengulman dilakukan pada 100 titik dengan
inte~val1 meter dengan sistem grid. Contoh tanah yang diambil yaitu contoh
tanah utuh (undisturbed soil sample) dan contoh tanah terganggu (disturbed soil
sample) pada 5 lokasi untuk masing-masing kedalaman. Data kohesi tanah yang
diperolell diplotkan ke grafik kohesi tanah in situ.

Data pengukuran kohesi tanah digunakan untuk menhtung nilai rata-rata,
standar deviasi, koefisien variasi, fiekwensi dan korelasi spasial dari kohesi tanah
yang diukur tersebut.
Grafik kohesi tanah in situ yang diperoleh sangat bervariasi. Variasi kohesi
tanah yang terjadi dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik tanah tersebut, diantaranya;
tekstur tanah, kadar air, berat isi (bulk density) dan konsistensi tanah. Dari grafik
kohesi tanah in situ yang diperoleh terlihat bahwa kohesi tanah tertinggi terjadi

pada kedalaman 30 cm yaitu 0.192 k@cm2 dan terendah pada kedalaman 90 cm
yaitu 0.043 kgflcm2.
Dari hasil analisa variabilitas spasial kohesi tanah in situ diperoleh nilai ratarata dan standar deviasi kohesi tanah tertinggi terjadi pada kedalaman 30 cm yaitu
0.1 19 kgf/cm2 dan 0.026 kgf/cm2dan terendah pada kedalaman 90 cm yaitu 0.063
kgf/cm2 dan 0.008 kgf/cm2. Koefisien variasi kohesi tanah tertinggi juga tejadi
pada kedalaman 30 crn yait??22.22 % den terendd pada keda!amax 90 cm yaitu
13.42 %. Hal ini menunjukkan bahwa nilai kohesi tanah pada kedalaman 30 cm
tersebut lebih bervariasi dari nilai kohesi tanah pada kedalaman 60 dan 90 cm.
Variasi nilai kohesi tanah terkecil terjadi pada kedalaman 90 cm.
Dengan mempergunakan rata-rata dan standar deviasi kohesi tanah in situ
hasil pengukuran diperoleh kurva pendugaan frekwensi pengamatan kohesi tanah
in situ. Pendugaan frekwensi pengamatan untuk mendapatkan nilai rata-rata hasil
penguhan kohesi tanah in situ tertinggi terjadi pada kedalaman 90 cm yaitu 47
dan terendah pada kedalaman 30 cm yaitu 15.
Selanjutnya untuk menduga keeratan hubungan antara variasi interval
pengamatan dengan variasi nilai kohesi tanah yang terjadi ditentukan dengan
korelasi spasial yang meliputi autocorrelation dan semivariance. Autocorrelation
tertinggi untuk ketiga kedalaman pengukuran adalah 1 pada lag 0. Semivariance
bernilai 0 pada lag 0, nilai range of influence (selang lag yang menunjukkan nilai
variabel yang terjadi tidak berbeda) pada kedalaman 30 cnl sebesar 5.5, pada

kedalaman 60 cm sebesar 2.5 dan pada kedalaman 90 cm sebesar 2.0, nilai nugget
effect (nilai variasi pada lag nol) untuk selnua kedalaman 0 dan nilai sill (nilai
variasi terbesar yang tidak dipengaruhi oleh perubahan lag) pada kedalaman 30
c ~ nsebesar 0.00080, pada kedalaman 60 cm sebesar 0.00015 dan pada kedalaman
90 cm sebesar 0.00010.

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

VARTABILITAS SPASIAL DARI KOHESI TANAH IN SlTTU
PADA TANAH LATOSOL DARMAGA,
BOGOR

Oleh
HENDRl AFRIAL
F01495019

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Jurusan Teknik Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

2000
FAXULTAS TEKNOLOGI PERTANWV
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR