38.9 Kejadian sebagaimana dimaksud angka 41.2 adalah:
a. akibat keadaan kahar sehingga Penyedia tidak dapat melaksanakan
pekerjaan sesuai ketentuan dokumen kontrak;
b. PPK gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan.
38.10 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak, PPK membayar kepada Penyedia
sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh
PPK sampai dengan tanggal berlakunya pemutusan Kontrak
dikurangi
dengan denda
keterlambatan yang harus dibayar Penyedia apabila ada, serta Penyedia
menyerahkan semua
hasil pelaksanaan kepada PPK dan
selanjutnya menjadi hak milik PPK.
39. Keterlambat an
Pelaksanaan Pekerjaan
dan Kontrak Kritis
39.1 Apabila penyedia
terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai
jadual, maka PPK harus memberikan peringatan secara tertulis atau
dikenakan ketentuan tentang kontrak kritis.
39.2 Kontrak dinyatakan kritis apabila: a. Dalam periode I rencana fisik
pelaksanaan 0 – 70 dari kontrak, realisasi fisik pelaksanaan
terlambat lebih besar 10 dari rencana;
b. Dalam periode II rencana fisik pelaksanaan 70 - 100 dari
kontrak, realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 5 dari
rencana.
c. Rencana fisik pelaksanaan 70 - 100 dari kontrak, realisasi fisik
pelaksanaan terlambat kurang dari 5 dari rencana dan akan
melampaui tahun anggaran
Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi
Pemilihan langsung pascakualifikasi, satu sampul, sistem gugur, kontrak lumpsumharga satuangab.lumpsum harga satuan
berjalan. 39.3 Penanganan kontrak kritis
a. Dalam hal keterlambatan pada pasal 39.1 dan penanganan kontrak
kritis pada pasal 39.2 dilakukan dengan rapat pembuktian show
cause meetingSCM 1 Pada saat kontrak dinyatakan
kritis direksi
pekerjaan menerbitkan surat peringatan
kepada penyedia dan selanjutnya menyelenggarakan SCM.
2 Dalam SCM direksi pekerjaan, direksi teknis dan penyedia
membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang
harus dicapai oleh penyedia dalam periode waktu tertentu uji
coba pertama yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat
Tahap I
3 Apabila penyedia gagal pada uji coba pertama, maka harus
diselenggarakan SCM Tahap II yang
membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh
penyedia dalam periode waktu tertentu uji coba kedua yang
dituangkan dalam berita acara SCM Tahap II
4 Apabila penyedia gagal pada uji coba kedua, maka harus
diselenggarakan SCM Tahap III yang
membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh
penyedia dalam periode waktu tertentu uji coba ketiga yang
dituangkan dalam berita acara SCM. Tahap III
5 Pada setiap uji coba yang gagal, PPK harus menerbitkan surat
peringatan kepada penyedia atas keterlambatan realisasi fisik
Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi
Pemilihan langsung pascakualifikasi, satu sampul, sistem gugur, kontrak lumpsumharga satuangab.lumpsum harga satuan
pelaksanaan pekerjaan. b. Dalam hal keterlambatan pada
pasal 39.2 c PPK setelah dilakukan rapat bersama atasan Pejabat
Pembuat Komitmen sebelum tahun anggaran berakhir dapat langsung
memutuskan kontrak secara sepihak dengan mengesampingkan
pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
40.Peninggala n
Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil Pekerjaan Sementara yang masih
berada di lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak akibat kelalaian atau kesalahan
penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh
PPK tanpa
kewajiban perawatanpemeliharaan.
Pengambilan kembali semua peninggalan tersebut oleh
penyedia hanya dapat dilakukan setelah mempertimbangkan kepentingan PPK.
C. HAK DAN KEWAJIBAN KEWAJIBAN PENYEDIA 41.Hak dan