Tambah Kolom di Attribute Titik Panas Langkah 4 Penggabungan tabel dengan tematik administrasi Langkah 5

D. Tambah Kolom di Attribute Titik Panas Langkah 4

Data shapefile yang dihasilkan dari proses sebelumnya masih perlu dilengkapi lagi dengan penambahan informasi tambahan sesuai dengan prosedur yang telah ada di kamus kehutanan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kehutanan pada tahun 2014 1 Lampiran 2. Beberapa informasi yang perlu kita sesuaikan dengan kamus spasial kehutanan di dalam tabel Titik Panas hotspot antara lain:  Kode Provinsi: Short integer 2  Tanggal : Short integer 2  Bulan: Short integer 2  Tahun: Short integer 4  Hasil Rekaman data NOAA: Short integer 4  X_bujur: double  Y_Lintang: double  Frekuensi: : Short integer 4  Langkah untuk Penambahan Kolom sebagai berikut:

1. Buka toolbox Monitoring_Hotspot

 klik pada No 4. Tambah Kolom  klik pada Add Field  muncul Box Add Field Kita akan lakukan penambahan kolom pada kode provinsi 2. Pilih Input Table  HS_SEA_1Juli2015_Latlong - Field Name  isikan kode_prov - Field Type  pilih short - Field precision  2  OK Kode nomor dari provinsi mengacu pada Kementerian Dalam Negeri dan pada tahun 2015 sudah ada sebanyak 34 Provinsi diatur di Permendagri no 392015 lampiran 3. Link informasi ada di: http:www.kemendagri.go.idpagesdata-wilayah  Langkah untuk Pengisian Informasi Kolom sebagai berikut:

1. Buka toolbox Monitoring_Hotspot

 klik pada No 4. Tambah Kolom  klik pada Calculate Field  Tampil Box Calculate Field Kita akan lakukan penambahan kolom pada kode provinsi 2. Pilih Input Table  HS_SEA_1Juli2015_Latlong Field Name  kode_prov  6 Sumatera Selatan Expression  2 ketik Expression Type  Phyton  OK Kemudian silahkan dilihat pada tabel attribut, maka sudah terisi kode provinsi dengan angka enam 6 untuk Sumatera Selatan. Begitu pula dengan tanggal sudah terisi satu 1.

E. Penggabungan tabel dengan tematik administrasi Langkah 5

Penggabungan ini dimaksudnya untuk memberikan batasan wilayah daerah kerja kita. Wilayah kerja bisa saja berupa administrasi wilayah seperti negaraprovinsikabupaten dan bisa wilayah KPH. Syarat dari proses ini harus ada dua 2 layer dimana yang satu-nya dalam bentuk polygon area. Dalam pelatihan ini kita menggunakan data Titik Panas pada tanggal 2 Juli 2015 dengan data wilayah administrasi kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan.  Langkah teknis untuk Penggabungan Tabel sebagai berikut: Buka toolbox Monitoring_Hotspot 1. klik pada No 5. Join Tabel  klik pada Spatial Join  muncul Box Spatial Join 2. Buka Target Features  Pilih HS_SEA_2Juli2015 _Latlong - Buka Join Features  Pilih Kabupaten batas adminsitrasi - Buka Output Feature Class  arahkan struktur folder penyimanan misal: E:\GIS_KEBAKARAN\Modul 1. Pemantauan Titik Panas\2. Materi ∞ Lakukan latihan untuk penambahan kolom sesuai dengan kamus spasial kehutanan bulan, tahun, X, Y dll. Jika sudah selesai bisa juga dilakukan untuk tanggal 2 – 7 Juli 2015 Pelatihan\2015\Data_Olahan\Juli  beri nama: Data_HS_2Juli2015_SEA.shp - Buka Join Operation  Pilih JOIN_ONE_TO_ONE  OK Setelah proses selesai akan muncul satu data layer dengan nama Data_HS_2Juli2015_SEA. Data ini dalam bentuk shapefile dengan atribut yang sudah disesuaikan. Namun sebaran Titik Panas ini masih di seluruh Asia Tenggara dengan kode SEA. Sehingga kita perlu mengambi data yang hanya ada di wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Langkah selanjutnya adalah dengan melihat hasil dari data kolom atribut. Akan ada satu kolom dengan nama JOIN_COUNT sebagai ikatan antara data sebaran Titik Panas dengan adminsitrasi di Sumatera Selatan sebagai hasil proses.

F. Pengambilan data di Provinsi Sumatera Selatan Langkah 6