dan perilaku
tiap organisasi
Schein Susanto,
2007:4 Toleransi
terhadap resiko Tingkat Dukungan
Tingkat Dukungan Tingkat Dukungan
Tingkat Dukungan Ordinal
Ordinal Ordinal
Ordinal D8
D9 D10
D11
Pengarahan Tingkat Dukungan
Tingkat Evaluasi diri Ordinal
Ordinal D12
D13 Integrasi
Tingkat Dukungan Tingkat Kerjasama
Ordinal Ordinal
D14 D15
Dukungan Manajemen
Tingkat Kerjasama Tingkat Kebebasan
Tingkat Kesempatan Ordinal
Ordinal Ordinal
D16 D17
D18 Pengawasan
Tingkat Pengawasan Tingkat Pengawasan
Tingkat Kebijakan Ordinal
Ordinal Ordinal
D19 D20
D21 Identitas
Tingkat Pengakuan Ordinal
D22 Sistem
Penghargaan Tingkat Sistem penghargaan
Tingkat Kebebasan Ordinal
Ordinal D23
D24 Toleransi
terhadap konflik
Tingkat Komunikasi Tingkat Kesempatan
Ordinal Ordinal
D25 D26
Kinerja X4
Penyelesaian tugas
yang diberikan pada para karyawan.
Wayne F
Cascio 1995:75
Kecepatan Tingkat Ketepatan waktu
Tingkat Kecepatan Ordinal
Ordinal E1
E2 Kualitas
Tingkat Kebagnggaan Tingkat Kualitas
Tingkat Kualitas Ordinal
Ordinal Ordinal
E3 E4
E5 Layanan
Tingkat Pelayanan Tingkat Pelayanan
Tingkat Pelayanan Ordinal
Ordinal Ordinal
E6 E7
E8 Nilai
Tingkat Partisipasi Tingkat Bantuan
Ordinal Ordinal
E9 E10
3.4 Jenis dan Sumber Data Informasi.
Husein Umar 2004 : 84. mengemukakan bahwa data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, misalnya dari individu atau perseorangan.
Data ini bisa berasal dari hasil wawancara, pengisian kuisoner, atau bukti transaksi seperti tanda bukti pembelian barang dan karcis parkir. Sedangkan data sekunder
merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut. Dengan mengacu pada keterangan tersebut dalam penelitian ini menggunakan jenis data yaitu jenis data
primer dan sekunder.
3.5. Populasi, Sampel, Teknik Sampling. 1. Populasi
Winarno Surakhmad 2004:121 mengemukakan bahwa populasi merupakan sampel khusus mengenai penduduk, yaitu jumlah tertentu dari manusia yang
diselidiki secara nyata. Sedangkan Menurut Sugiyono 2006 : 90 populasi adalah daerah generalisasi yang terdiri atas objek subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang diharapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada objek atau
subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.
Berdasarkan pengertian yang diungkapkan oleh beberapa ahli diatas maka populasi dari penelitian ini adalah karyawan tenaga administrasi Fakultas di UPI
BHMN
2. Sampel
Nana Sudjana menjelaskan bahwa sampel merupakan proses menarik sebagian subjek, gejala, atau objek yang ada pada populasi. Dengan demikian,
penelitian dilakukan terhadap sampel, tetapi hasilnya dapat menaksir populasi sifat- sifat dan karakteristiknya. Sedangkan Sugiyono 2004 : 91 sampel merupakan
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini, yang didasarkan pada beberapa pengertian tersebut maka
populasinya yaitu karyawan tenaga administrasi Fakultas dan SPs yang jumlahnya dihitung berdasarkan rumus Slovin, hal ini sesuai dengan yang dijelaskan Husein
Umar 2002 :141 sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasinya diketahui, dapat digunakan rumus Slovin.
Rumus Slovin dapat dijabarkan seperti berikut : n =
2
1 Ne
N +
n = ukuran sampel N = ukuran populasi.
E = kelonggaran ketidakteliltian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir.
Merujuk kepada rumusan diatas, maka dapat dihitung besarnya sampel yang dibutuhkan, sebagai berukut :
= 268
1 + 268 0,1
= 268
3,68 = 72,82 ≈ 73
Berdasarkan perhitungan diatas maka sampel yang dibutuhkan adalah 73 orang. Jumlah sampel yang dibutuhkan tersebut secara rinci dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 3.2 Penyebaran Jumlah Sampel
No Fakultas
Jumlah Sampel
Jumlah 1
FIP 52
52268X73 14
2 FPIPS
31 31268X73
8 3
FPBS 36
36268X73 10
4 FPMIPA
47 47268X73
13 5
FPTINGKAT 51 51268X73
14 6
FPOK 36
36268X73 10
7 SPS
15 15268X73
4 JUMLAH
268 73
3. Teknik Sampling.
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel, teknik sampling ini dibagi menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Non Probability Sampling.
Probability Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel Sugiyono, 2004 : 92, sedangkan Non Probability Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan peluang sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono, 2006 : 95.
Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Probability Sampling
yaitu Simple Random Sampling SRS yaitu pengambilan anggota sampel tanpa memperhatikan strata dan anggota populasinya dianggap homogen. Pendapat
tersebut sejalan dengan Nana Syaodih 2007:257 yang menyatakan bahwa seluruh individu yang menjadi anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk diambil
menjadi sampel, karena individu-individu tersebut memiliki karakteristik yang sama dan setiap individu juga bebas dipilih karena pemilihan individu-individu tersebut
tidak akan mempengaruhi individu lainnya.
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah Data Primer dan Data Sekunder. Data Primer dalam Penelitian ini diperoleh dari hasil penyebaran angket
sedangkan Data Sekunder diperoleh dari Studi Literatur. 1
Kuesioner angket. Kusioner merupakan teknik pengumpulan data primer yang dilakukan dengan cara
menyebarkan seperangkat kuesioner yang telah disusun sedemikian rupa. 2.Studi Literatur
Studi literatur merupkan pengumpulan data sekunder seperti buku, internet, majalah, jurnal ilmiah, surat kabar, dengan tujuan untuk memperoleh data berupa
informasi dengan judul yang berhubungan dengan karya tulis ini.
3.7 Menguji Validitas dan Relibilitas
Pengumpulan data dari penelitian ini berupa angket, sehingga kesungguhan responden dalam menjawab seluruh pertanyaan atau pernyataan sangat diperlukan.
Keabsahan atau kesahihan suatu hasil penelitian sosial sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan. Apabila alat ukur yang dipakai tidak valid atau tidak dapat
dipercaya, maka hasil penelitian yang dilakukan tidak akan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Dalam mengatasi hal tersebut diperlukan dua macam pengujian,
yaitu uji validitas test of validity dan uji keandalan test of reliability untuk menguji kesungguhan jawaban responden. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah
alat ukur yang telah disusun benar-benar mengukur apa yang perlu diukur. Uji validitas berguna untuk menentukan seberapa cermat suatu alat melakukan fungsi
ukurannya. Alat ukur yang memiliki validitas tinggi berarti mempunyai varian kesalahan yang kecil, sehingga memberikan keyakinan bahwa data yang terkumpul
merupakan data yang dapat dipercaya. Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing pernyataan dengan jumlah skor untuk
masing-masing variabel. Cronbach menyatakan bahwa standar koofesien validitas yang memiliki kontribusi baik berkisar antara 0,30-0,50 Saifuddin Azwar, 1992:158
Setelah alat ukur dinyatakan valid selanjutnya realibilitas alat ukur tersebut diuji. Menurut Husain Umar 2002:113 “realibilitas merupakan suatu nilai yang
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama”. Teknik validitas dan realibilitas yang digunakan pada penelitian ini menggunakan
bantuan Program SPSS Versi14 dengan formula Cronbach’s Alfha pada Realibility Statistic
, hasil angka dikatakan realiabel lebih dari 0,06 Umma Sekaran,2000 pendapat ini sejalan dengan Imam Ghozali yang menyatakan reabilitas pertanyaan
dikatakan baik apabila nilai Cronbanc”s Alphanya ≥ 6 2001:134.
3.8 Teknik Analisis