eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol dengan selisih 1,1 Cm. Kemudian untuk berat badan siswa laki-laki kelompok eksperimen lebih berat dari kelompok
kontrol dengan selisih 2,3 Kg, sedangkan untuk berat badan siswa perempuan kelompok eksperimen lebih ringan dari kelompok kontrol dengan selisih 3,5 Kg.
c Kebiasaanaktivitas di luar jam sekolah
Untuk mengetahui kebiasaan yang dilakukan siswa selama diluar jam pelajaran, peneliti memberikan format yang harus diisi oleh siswa mengenai
aktifitas sehari-hari. Hasilnya menunjukan kebiasaan yang hampir sama dari sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, secara umum kebiasaan
mereka yaitu melakukan olahraga seperti lari, jalan sehat, bermain sepak bola dan berbgai aktifitas fisik yang dapat meningkatkan kebugaran.
D. Istrumen Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua instrumen, yaitu Tes
Kebugaran Jasmani Indonesia TKJI untuk mengukur kebugaran jasmani dan angket untuk mengukur tingkat kerjasama siswa.
1. Istrumen Kebugaran Jasmani
Tes kebugaran jasmani yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia TKJI untuk Siswa Menengah
Pertama SMP. Nurhasan 2008, hlm. 119 menjelaskan bahwa: “Tujuan dari
TKJI yaitu untuk mengukur kemampuan fisik siswa dan menentukan tingkat kesegaran jasmani siswa Sekolah Menengah Pertama putra dan putri, serta usia
remaja yang seusia.” Nurhasan 2008, hlm. 119 menjelaskan bahwa butir-butir tesnya terdiri dari:
a Tes lari cepat 50 meter. Bertujuan untuk mengukur kecepatan lari
seseorang. Dengan ketentuan pelaksanaan sebagai berikut:
1 Pelaksanaan, subjek berdiri di belakang garis start dengan sikap
berdiri, aba- aba “ya” subyek lari ke depan secepat mungkin
menempuh jarak 50 meter. Pada saat subyek menyentuhmelewati garis finish
stop watch
dihentuikan. 2
Kesempatan lari diulang apa bila pelari mencuri start dan pelari terganggu oleh pelari lainnya.
3 Skor hasil tes yaitu waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh
jarak 50 meter. Tes lari cepat 50 meter dapat dilihat seperti pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Lari 50 meter
b Tes angkat tubuh 30 detik untuk putri, 60 detik untuk putra.
Bertujuan untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan otot
bahu. Dengan ketentuan pelaksanaan sebagai berikut:
1 Pelaksanaan, subyek bergantung pada palang tunggal, sehingga
kepala, badan dan tungkai lurus. Kedua lengan dibuka selebar bahu dan keduanya lurus. Kemudian subyek mengankat tubuhnya, dengan
membengkokan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau
melewati palang tunggal, kemudian kembali kesikap semula. Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang tanpa istirahat selama 30 detik
untuk putri dan 60 detik untuk putra. 2
Skor satu diberikan apabila gerakan yang dilakukan benar, yaitu pada saat mengangkat tubuh, kepala dan dagu harus melewati palang
tunggal. Tes angkat tubuh dapat dilihat seperti pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Tes Angkat Tubuh
c Tes baring duduk 60 detik. Bertujuan untuk mengukur kekuatan dan
daya tahan otot perut. Dengan ketentuan pelaksanaan sebagai berikut:
1 Pelaksanaan, subjek berbaring di atas lantai atau rumput. Kedua lutut
ditekuk ± 90
o
. Kedua tangan dilipat dan diletakan di belakang kepala dengan jari tangan saling berkaitan dan kedua tangan menyentuh
lantai. Salah seorang teman membantu memegang dan menekan kedua pergelangan kaki, agar kaki subyek tidak terangkat. Pada aba-
aba “ya” subyek bergerak mengambil sikap duduk, sehingga kedua sikunya
menyentuh paha, kemudian kembali kesikap semula. Lakukan gerakan ini berulang-ulang cepat tanpa istirahat dalam waktu 60 detik.
2 Gerakan tersebut gagal apabila kedua tangan lepas sehingga jari-
jarinya tidak terjalin, kedua tungkai ditekuk lebih dari 90
o
dan kedua siku tidak menyentuh paha.
3 Skor, jumlah baring duduk yang dilakukan dengan benar selama 60
detik, setiap gerakan benar diberi angka satu dan gerakan salah diberi angka nol. Tes baring duduk dapat dilihat seperti pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3. Tes Baring Duduk
d Tes lompat tegak. Bertujuan untuk mengukur daya ledak tenaga
eksplosif otot tungkai, dengan ketentuan sebagai berikut:
1 Pelaksanaan, subyek berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki, papan
dinding berada di samping tangan kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang berada dekat dinding diangkat lurus ke atas telapak
tangan ditempelkan pada papan berskala, sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya. Kedua tangan harus berada di samping badan
kemudian subyek mengambil sikap awalan dengan membengkokan kedua lutut dan kedua tangan diayunkan ke belakang, kemudian
subyek melompat setinggi mungkin sambil menepuk papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding sehingga meninggalkan
bekas raihan pada papan berskala. Tanda ini menampilkan tinggi raihan loncatan subyek tersebut. Subyek diberi kesempatan tiga kali
loncatan. 2
Skor, ambil tinggi raihan yang tertinggi dari ketiga loncatan tersebut, sebagai hasil tes loncat tegak. Hasil loncat tegak diperoleh dengan
cara hasil raihan tertinggi dari salah satu loncatan tersebut dikurangi
tinggi raihan tanpa loncatan. Tes loncat tegak dapat dilihat seperti pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4. Tes Loncat Tegak
e Tes lari jauh 800 meter untuk putri, 1000 meter untuk putra.
Bertujuan untuk mengukur daya tahan
cardio respiratory endurance
,
dengan ketentuan pelaksanaan sebagai berikut:
1 Pelaksanaan, subjek berdiri di belakang garis start. Pada aba-aba
“siap” subyek mengambil sikap star berdiri untuk siap lari. pada aba- aba “ya” subyek lari menuju garis finish, dengan menempuh jarak 800
meter untuk putri dan 1000 meter untuk putra. Bila ada subyek yang mencuri start, maka subyek tersebut dapat mengulangi tes tersebut.
2 Skor hasil tes yaitu waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh
jarak 800 meter untuk putri dan 1000 meter untuk putra. Tes lari cepat jauh 800 meter dan 1000 meter dapat dilihat seperti pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5. Tes Lari 800 meter dan 1000 meter
Kriteria penilaian dan norma penskoran pada setiap jenis Tes Kesegaran Jasmani Indonesia TKJI untuk siswa SMP dapat di lihat pada Tabel pada
halaman berikutnya.
a Tes lari cepat 50 meter.
Tabel 3.6. Kriteria penskoran lari cepat 50 meter
Umur 13-15 Tahun Nilai
Putera Puteri
Sd - 6.7”
Sd - 7.7”
5 6.8” – 7.6”
7.8” – 8.7” 4
7.7” – 8.7” 8.8” – 9.9”
3 8.7” – 10.3”
10.0” – 11.9” 2
10.4” – dst 12.0” – dst
1
Nurhasan 2008, hml. 106
b Tes angkat tubuh 30 detik untuk putri, 60 detik untuk putra.
Tabel 3.7.
Kriteria penskoran tes angkat tubuh Umur 13-15 Tahun
Nilai Putera
Puteri 16 ke atas
41 ke atas 5
11 - 15 22
– 40 4
6 – 10
10 – 21
3 2
– 5 3
– 9 2
– 1 – 2
1
Nurhasan 2008, hml. 109
c Tes baring duduk
sit up
60 detik.
Tabel 3.8. Kriteria penskoran tes baring duduk
Umur 13-15 Tahun Nilai
Putera Puteri
38 ke atas 28 ke atas
5 28
– 37 19
– 27 4
19 – 27
9 – 18
3 8
– 18 3
– 8 2
– 7 – 2
1
Nurhasan 2008, hml. 112
d Tes lompat tegak.
Tabel 3.9. Kriteria penskoran tes loncat tegak
Umur 13-15 Tahun Nilai
Putera Puteri
66 ke atas 50 ke atas
5 53
– 65 39
– 49 4
42 – 52
30 – 38
3 31
– 41 21
– 29 2
– 30 – 20
1
Nurhasan 2008, hml. 112
e Tes lari jauh 800 meter untuk putri, 1000 meter untuk putra.
Tabel 3.10. Kriteria penskoran lari cepat jauh 800 meter dan 1000 meter
Umur 13-15 Tahun Nilai
Putera Puteri
Sd – 3’.04”
Sd – 3’.06”
5 3’.05” - 3’.53” 3’.07” - 3’.55”
4 3’.54” - 4’.46” 3’.56” - 4’.58”
3 4’.47” - 6’.04” 4’.59” - 6’.40”
2 6’.05” ke atas
6’.41” ke atas 1
Nurhasan 2008, hml. 117
Tabel 3.11. Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk SMP 13 s.d. 15 tahun
Putera Klasifikasi Nilai
Puteri Nilai
Nilai 216
– ke atas Baik Sekali
195 – ke atas
171 – 215
Baik 142
– 194 131
– 170 Sedang
106 – 141
90 – 130
Kurang 76
– 105 Sampai dengan 89
Kurang Sekali Sampai dengan 89
Nurhasan 2008, hml. 122
Tabel 3.12. Reliabilitas dan Validitas Tes Kesegaran Jasmani
Tingkat Sekolah Reliabilitas
Validitas SMP
0,96 0,95
Nurhasan 2008, hml. 123
2. Instrumen Kerjasama