Pendugaan Besar Angkutan Sedimen Pada Daerah Aliran Sungai Citanduy

PENDUGAAN BESAR ANGKUTAM SEDiMEN
PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI CITANDUY

Oleh

C. BERNARD ROBERT

F 271200

1994
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

C. Bernard Robert.

F 271200.

Pendugaan besar angkutan


sedimen pada daerah aliran sungai Citanduy.

Dibawah

bimbingan Ir. H. Aris Priyanto, MAE.

RINGKASAN

Masalah sedimentasi menjadi suatu masalah yang sangat
penting dan mendesak untuk ditangani bersamaan dengan
upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan penggunaan
sumber daya air.

Sedimen merupakan penyebab pendangkalan

sungai, menutupi lahan produktif , mengurangi umur pengqunaan bendung, menurunkan kualitas air konsumsi dan menaikkan biaya pengelolaan dan sistem distribusi air.

Sedimen

juga merupakan media pembawa pupuk 'tanaman yang terlarut,.

pestisida , herbisid*, yang dapat mempengaruhi keseirnbangan
kehidupan

ekosistem.

Fengembangan DAS Citanduy sudah merupakan komitmen
Pemerintah Republik Indonesia sejak tahun 1969, yang dalam
ha1 ini telah dibentuk Proyek Pengembangan DAS Citanduy
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia.

Perlunya pengembangan DAS Citanduy ini

dikarenakan adanya kepentingan untuk. mengamankan daerah
yang sering dilanda banjir terutama daerah produksi pangan

~.

dan daerah yang berkembang.
Tujuan penelitian ini adalah menentukan besar angkutan sedimen pada setiap wilayah pos duga air untuk daerah


aliran sungai Citanduy, menentukan nilai sediment delivery
ratio, menganalisa kecenderungan fluktuasi debit sedimen
dan erosi dalam kaitannya dengan curah hujan serta menentukan usaha pengendalian sedimentasi.
Sedimen biasanya digambarkan sebagai partikel padat
yang digerakkan oleh fluida (Einstein dalam Chow, 1964).
Menurut Syafii Manan (1979) sedimentasi adalah proses
pengendapan dari bahan organik dan anorganik yang tersuspensi di dalam air dan diangkut oleh air.

Menurut Garde

dan Ranga Raju (1977), Sedimentasi merupalcan pecahan
material yang diangkut dalam suspensi atau yang terbawa
oleh air dan angin, atau yang terakumulasi oleh anglcutan
dasar dengan perantaraan alam.. Sedimen dari hasil proses
erosi untuk selanjutnya dibawa oleh aliran sungai dan akan
diendapkan di tempat

dimana kecepatan ang8utan sedimen

lebih kecil dari kecepatan tariknya (Subarkah, 1979) .

Total jumlah erosi yang terjadi pada sebuah DAS
dikenal sebagai gross erosion.

Alcan tetapi tidak semua

material yang tererosi dari DAS dibawa ke sungai, tergantung dari lcelcuatan pengangkut yang dalam ha1 ini adalah
aliran permukaan.

Jumlah total material yang tererosi

yang mampu menyelesaikan perjalanan sampai k e hilir
(tempat pengamatan atau bendung) dikenal sebagai sediment
.-

yield.

Sedangkan hasil bagi antara sediment yield tiap

tahun dengan luas daerah aliran sungai dikenal sebagai
sediment production r a t e , yang dinyatakan dengan


ton/hektar/tahun atau dengan satuan lain yang sesuai.
Konsep lain yang banyak digunakan adalah yang dikenal
dengan sediment delivery ratio (SDR), yaitu merupakan perbandingan antara sediment yield dengan gross erosion.

Ni-

lai dari sediment delivery ratio ini dipengaruhi oleh luas
DAS, topografi DAS dan kerapatan drainasenya, relief dan
panjang kemiringan DAS serta pengaruh curah hujan dan limpasan yang terjadi (Gottschalk dalam Chow, 1964) .
Dalam melakukan perhitungan erosi ini, digunakan
suatu metoda analisis berupa Model Matematik USLE (Universal Soil Loss Equation) dengan sistem grid.

Persamaan

USLE ini dikembangkan oleh Departemen Pertanian Amerika
Serilcat (USDA) sejak tahun 1953 dan telah diteraplcan pada
berbagai tempat di dunia terutama di daerah tropis dengan
hasil yang cukup memuaskan.


Kemudian pada tahun 1972

metoda ini dimodifikasi dengan penerapan pada daerahdaerah yang berhutan.
Beberapa ha1 yang dapat dihasilkan dengan penerapan
metoda USLE ini adalah sebagai berikut:
1. Peramalan besarnya erosi dari suatu daerah dengan

kondisi kemiringan lahan serta tata guna lahan yang
spesifik
2. Pemilihan sistem pengolahan lahan dan kegiatan konservasi yang cocok untuk suatu daerah kritis
3 . Menghitung besarnya erosi di luar suatu daerah selain

daerah pertanian (ada 11 jenis tata guna tanah)

-

4. Pemetaan tingkat laju erosi menurut alternatif jenis

upaya, dengan mengklasifikasi besar kecilnya erosi di
suatu daerah.

Dalam menghitung besar sedimen yang terangkut di
sungai dalam suatu lcurun waktu tertentu, diperlukan data
tentang tinggi muka air sungai, rating curve dari tinggi
muka air sungai dengan debit air sungai dan rating curve
debit air sungai dengan kadar suspensi .

Untuk memperoleh

nilai debit sungai, diperlukan persamaan yang menghubungkan antara tinggi muka air dengan debit sungai.

Sedangkan

untuk memperoleh nilai kadar suspensi, diperlukan persamaan yang menghubunglcan tinggi muka air sungai dengan
kadar suspensi. Nilai sedimen delivery ratio didapat dari
perbandingan debit sedimen dengan total erosi yang terjadi.

Nilai SDR ini dipengaruhi oleh luas DAS, topografi

DAS dan kerapatan drainasenya, relief dan panjang kemiringan DAS serta pengaruh curah hujan dan limpasan yang
terjadi .

Dari hasil perhitungan debit sedimen yang diperoleh,
dapat dibuat ~rafiklengkung sedimen yang merupakan grafik
hubungan antara debit aliran dengan debit sedimen yang
terjadi pada suatu daerah aliran sungai.

Dalam bentuk

persamaan, hubungan tersebut dapat ditunjukkan dengan
persamaan power regression.
sedimen belum

Hanya dengan pemakaian debit

dapat diketahui besarnya erosi yang terjadi

pada suatu daerah aliran sungai, maka bagaimanapun peman-

tauan tingkat erosi merupakan faktor yang penting dalam
merencanakan perbaikan-perbaikan pada suatu daerah aliran
sungai .

Untuk menghasilkan nilai besar erosi dan debit sedimen secara lebih akurat maka sebaiknya digunakan input
data yang mutakhir.

Untuk itu perlu dilakukan pengukuran

nilai debit aliran serta konsentrasi sedimen agar mendapatkan data yang baru.

Demikian pula halnya dengan peta

tata guna lahan, kemiringan lahan, erosivitas hujan dan
erodibilitas tanah. Untuk itu

perlu dilakukan penelitian

lebih lanjut terhadap nilai erosi dan sedimentasi pada
daerah aliran sungai Citanduy dengan data erosivitas
hujan, erodibilitas tanah, kemiringan lahan, pengelolaan
lahan, debit aliran dan lconsentrasi sedimen yang baru

-


untuk memperoleh hasil perhitungan yang lebih mantap.

PENDUGAAN BESAR ANGKUTAN SEDIMEN
PrnA DAERAM ALLRAN SUNGAf CITANDW

sebagai salah satu syarat untuk mernperoleh gelar

SARTANA TEKNOLOGI PERTANIAIY
pada JURUSAN MEKANISASI PERTANIAN
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh:

C.BERNARD ROBERT
F 271200

-


1994'

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

PENDUGAAN BESAR ANGKUTAN SEDIMEN
PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI CITANDUY

SKRIF'SI
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANfAN
pada JURUSAN MEmrISAS I PERTANIAN
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh:

C.BERNARD ROBERT

F 271200
Dilahirlcan di Balikpapan tanggal 20 September 1972
Tanqgal kelulusan

:

29 September 1994

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa, karena hanya
dengan penyertaannya saja penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Skripsi ini merupakan persyaratan untuk memperoleh
gelar Sarjana Telcnologi Pertanian di Jurusan Mekanisasi
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian IPB.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada

:

1. Ir. H. Aris Priyanto, MAE selaku dosen pembimbing
2.

Ir. T. Firdaus Larosa, staf pada Bidang Kocservasi dan
Tata Air - Puslitbang Pengairan Bandung - yang telah
membimbing Penulis saat melakukan penelitian

3.

Kepala Puslitbang Pengairan Bandung

4.

Kepala Bidang serta seluruh staf di lingkungan Bidanq
Ronservasi dan Tata Air, atas segala bantuannya kepada
Penulis saat Penulis melakukan penelitian.
Xkhirnya, penulis mengharapkan sumbangan pemikiran

yang kiranya dapat berguna untuk lebih menyempurnakan
skripsi ini

Bogor,

Agustus 1994

Penulis

DAFTAR IS1

I.

I1 .

I11 .

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
iv
DAFTAR IS1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
v
DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vii
DAFTAR GAMBAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . viii
ix
DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
A . Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
B . Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3
TINJAUAN PUSTAKIL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4
4
A . DAERAH ALIRAN SUNGAI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1. Pengertian Daerah Aliran Sungai . . . . . . .
4
2 . Komponen Fisik DAS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5
3 . Macam dan Bentuk DAS . . . . . . . . . . . . . . . . . .
6
4 . Daerah Aliran Sungai Citanduy . . . . . . . . .
8
10
B . SEDIMENTASI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
10
1 . Pengertian Sedimentasi . . . . . . . . . . . . . . . .
11
2 . Klasifikasi Sedimen . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3 . Karakteristik Sedimen . . . . . . . . . . . . . . . . .
13
4. Pergerakan Sedimen dari DAS . . . . . . . . . . .
16
5 . Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sedimentasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
17
C . PENDUGAAN BESAR ANGKUTAN SEDIMEN . . . . . . . . . .
19
1. Pengambilan Contoh Air . . . . . . . . . . . . . . . .
21
2 . Perlciraan Besarnya Angkutan Sedimen
Layang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
23
3 . Perkiraan Besarnya Angkutan Sedimen
Dasar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
24
METODA PENELITIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
28
28
A . LOKASI DAN WAETU PENELITIAN . . . . . . . . . . . . . . .
B . BAHAN DAN ALAT PENELITIAN . . . . . . . . . . . . . . . . .
28

-

PENDUGAAN BESAR ANGKUTAM SEDiMEN
PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI CITANDUY

Oleh

C. BERNARD ROBERT

F 271200

1994
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

C. Bernard Robert.

F 271200.

Pendugaan besar angkutan

sedimen pada daerah aliran sungai Citanduy.

Dibawah

bimbingan Ir. H. Aris Priyanto, MAE.

RINGKASAN

Masalah sedimentasi menjadi suatu masalah yang sangat
penting dan mendesak untuk ditangani bersamaan dengan
upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan penggunaan
sumber daya air.

Sedimen merupakan penyebab pendangkalan

sungai, menutupi lahan produktif , mengurangi umur pengqunaan bendung, menurunkan kualitas air konsumsi dan menaikkan biaya pengelolaan dan sistem distribusi air.

Sedimen

juga merupakan media pembawa pupuk 'tanaman yang terlarut,.
pestisida , herbisid*, yang dapat mempengaruhi keseirnbangan
kehidupan

ekosistem.

Fengembangan DAS Citanduy sudah merupakan komitmen
Pemerintah Republik Indonesia sejak tahun 1969, yang dalam
ha1 ini telah dibentuk Proyek Pengembangan DAS Citanduy
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia.

Perlunya pengembangan DAS Citanduy ini

dikarenakan adanya kepentingan untuk. mengamankan daerah
yang sering dilanda banjir terutama daerah produksi pangan

~.

dan daerah yang berkembang.
Tujuan penelitian ini adalah menentukan besar angkutan sedimen pada setiap wilayah pos duga air untuk daerah

aliran sungai Citanduy, menentukan nilai sediment delivery
ratio, menganalisa kecenderungan fluktuasi debit sedimen
dan erosi dalam kaitannya dengan curah hujan serta menentukan usaha pengendalian sedimentasi.
Sedimen biasanya digambarkan sebagai partikel padat
yang digerakkan oleh fluida (Einstein dalam Chow, 1964).
Menurut Syafii Manan (1979) sedimentasi adalah proses
pengendapan dari bahan organik dan anorganik yang tersuspensi di dalam air dan diangkut oleh air.

Menurut Garde

dan Ranga Raju (1977), Sedimentasi merupalcan pecahan
material yang diangkut dalam suspensi atau yang terbawa
oleh air dan angin, atau yang terakumulasi oleh anglcutan
dasar dengan perantaraan alam.. Sedimen dari hasil proses
erosi untuk selanjutnya dibawa oleh aliran sungai dan akan
diendapkan di tempat

dimana kecepatan ang8utan sedimen

lebih kecil dari kecepatan tariknya (Subarkah, 1979) .
Total jumlah erosi yang terjadi pada sebuah DAS
dikenal sebagai gross erosion.

Alcan tetapi tidak semua

material yang tererosi dari DAS dibawa ke sungai, tergantung dari lcelcuatan pengangkut yang dalam ha1 ini adalah
aliran permukaan.

Jumlah total material yang tererosi

yang mampu menyelesaikan perjalanan sampai k e hilir
(tempat pengamatan atau bendung) dikenal sebagai sediment
.-

yield.

Sedangkan hasil bagi antara sediment yield tiap

tahun dengan luas daerah aliran sungai dikenal sebagai
sediment production r a t e , yang dinyatakan dengan

ton/hektar/tahun atau dengan satuan lain yang sesuai.
Konsep lain yang banyak digunakan adalah yang dikenal
dengan sediment delivery ratio (SDR), yaitu merupakan perbandingan antara sediment yield dengan gross erosion.

Ni-

lai dari sediment delivery ratio ini dipengaruhi oleh luas
DAS, topografi DAS dan kerapatan drainasenya, relief dan
panjang kemiringan DAS serta pengaruh curah hujan dan limpasan yang terjadi (Gottschalk dalam Chow, 1964) .
Dalam melakukan perhitungan erosi ini, digunakan
suatu metoda analisis berupa Model Matematik USLE (Universal Soil Loss Equation) dengan sistem grid.

Persamaan

USLE ini dikembangkan oleh Departemen Pertanian Amerika
Serilcat (USDA) sejak tahun 1953 dan telah diteraplcan pada
berbagai tempat di dunia terutama di daerah tropis dengan
hasil yang cukup memuaskan.

Kemudian pada tahun 1972

metoda ini dimodifikasi dengan penerapan pada daerahdaerah yang berhutan.
Beberapa ha1 yang dapat dihasilkan dengan penerapan
metoda USLE ini adalah sebagai berikut:
1. Peramalan besarnya erosi dari suatu daerah dengan

kondisi kemiringan lahan serta tata guna lahan yang
spesifik
2. Pemilihan sistem pengolahan lahan dan kegiatan konservasi yang cocok untuk suatu daerah kritis
3 . Menghitung besarnya erosi di luar suatu daerah selain

daerah pertanian (ada 11 jenis tata guna tanah)

-

4. Pemetaan tingkat laju erosi menurut alternatif jenis

upaya, dengan mengklasifikasi besar kecilnya erosi di
suatu daerah.
Dalam menghitung besar sedimen yang terangkut di
sungai dalam suatu lcurun waktu tertentu, diperlukan data
tentang tinggi muka air sungai, rating curve dari tinggi
muka air sungai dengan debit air sungai dan rating curve
debit air sungai dengan kadar suspensi .

Untuk memperoleh

nilai debit sungai, diperlukan persamaan yang menghubungkan antara tinggi muka air dengan debit sungai.

Sedangkan

untuk memperoleh nilai kadar suspensi, diperlukan persamaan yang menghubunglcan tinggi muka air sungai dengan
kadar suspensi. Nilai sedimen delivery ratio didapat dari
perbandingan debit sedimen dengan total erosi yang terjadi.

Nilai SDR ini dipengaruhi oleh luas DAS, topografi

DAS dan kerapatan drainasenya, relief dan panjang kemiringan DAS serta pengaruh curah hujan dan limpasan yang
terjadi .
Dari hasil perhitungan debit sedimen yang diperoleh,
dapat dibuat ~rafiklengkung sedimen yang merupakan grafik
hubungan antara debit aliran dengan debit sedimen yang
terjadi pada suatu daerah aliran sungai.

Dalam bentuk

persamaan, hubungan tersebut dapat ditunjukkan dengan
persamaan power regression.
sedimen belum

Hanya dengan pemakaian debit

dapat diketahui besarnya erosi yang terjadi

pada suatu daerah aliran sungai, maka bagaimanapun peman-

tauan tingkat erosi merupakan faktor yang penting dalam
merencanakan perbaikan-perbaikan pada suatu daerah aliran
sungai .
Untuk menghasilkan nilai besar erosi dan debit sedimen secara lebih akurat maka sebaiknya digunakan input
data yang mutakhir.

Untuk itu perlu dilakukan pengukuran

nilai debit aliran serta konsentrasi sedimen agar mendapatkan data yang baru.

Demikian pula halnya dengan peta

tata guna lahan, kemiringan lahan, erosivitas hujan dan
erodibilitas tanah. Untuk itu

perlu dilakukan penelitian

lebih lanjut terhadap nilai erosi dan sedimentasi pada
daerah aliran sungai Citanduy dengan data erosivitas
hujan, erodibilitas tanah, kemiringan lahan, pengelolaan
lahan, debit aliran dan lconsentrasi sedimen yang baru

-

untuk memperoleh hasil perhitungan yang lebih mantap.

PENDUGAAN BESAR ANGKUTAN SEDIMEN
PrnA DAERAM ALLRAN SUNGAf CITANDW

sebagai salah satu syarat untuk mernperoleh gelar

SARTANA TEKNOLOGI PERTANIAIY
pada JURUSAN MEKANISASI PERTANIAN
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh:

C.BERNARD ROBERT
F 271200

-

1994'

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

PENDUGAAN BESAR ANGKUTAN SEDIMEN
PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI CITANDUY

SKRIF'SI
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANfAN
pada JURUSAN MEmrISAS I PERTANIAN
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh:

C.BERNARD ROBERT

F 271200
Dilahirlcan di Balikpapan tanggal 20 September 1972
Tanqgal kelulusan

:

29 September 1994

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa, karena hanya
dengan penyertaannya saja penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Skripsi ini merupakan persyaratan untuk memperoleh
gelar Sarjana Telcnologi Pertanian di Jurusan Mekanisasi
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian IPB.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada

:

1. Ir. H. Aris Priyanto, MAE selaku dosen pembimbing
2.

Ir. T. Firdaus Larosa, staf pada Bidang Kocservasi dan
Tata Air - Puslitbang Pengairan Bandung - yang telah
membimbing Penulis saat melakukan penelitian

3.

Kepala Puslitbang Pengairan Bandung

4.

Kepala Bidang serta seluruh staf di lingkungan Bidanq
Ronservasi dan Tata Air, atas segala bantuannya kepada
Penulis saat Penulis melakukan penelitian.
Xkhirnya, penulis mengharapkan sumbangan pemikiran

yang kiranya dapat berguna untuk lebih menyempurnakan
skripsi ini

Bogor,

Agustus 1994

Penulis

DAFTAR IS1

I.

I1 .

I11 .

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
iv
DAFTAR IS1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
v
DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vii
DAFTAR GAMBAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . viii
ix
DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
A . Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
B . Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3
TINJAUAN PUSTAKIL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4
4
A . DAERAH ALIRAN SUNGAI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1. Pengertian Daerah Aliran Sungai . . . . . . .
4
2 . Komponen Fisik DAS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5
3 . Macam dan Bentuk DAS . . . . . . . . . . . . . . . . . .
6
4 . Daerah Aliran Sungai Citanduy . . . . . . . . .
8
10
B . SEDIMENTASI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
10
1 . Pengertian Sedimentasi . . . . . . . . . . . . . . . .
11
2 . Klasifikasi Sedimen . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3 . Karakteristik Sedimen . . . . . . . . . . . . . . . . .
13
4. Pergerakan Sedimen dari DAS . . . . . . . . . . .
16
5 . Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sedimentasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
17
C . PENDUGAAN BESAR ANGKUTAN SEDIMEN . . . . . . . . . .
19
1. Pengambilan Contoh Air . . . . . . . . . . . . . . . .
21
2 . Perlciraan Besarnya Angkutan Sedimen
Layang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
23
3 . Perkiraan Besarnya Angkutan Sedimen
Dasar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
24
METODA PENELITIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
28
28
A . LOKASI DAN WAETU PENELITIAN . . . . . . . . . . . . . . .
B . BAHAN DAN ALAT PENELITIAN . . . . . . . . . . . . . . . . .
28

-