Sejarah Perusahaan Analisis Anggaran Biaya Produksi Kelapa Sawit Sebagai Alat Pengawasan Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Kebun Ambalutu

6 BAB II PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara III Persero kebun Ambalutu berada di Kabupaten Asahan tepatnya berada di Jl. Lintas Asahan No. 3 Asahan 20158. Kebun Ambalutu merupakan perusahaan yang menjadi bagian dari PT. Perkebunan Nusantara III Persero, kebun ini memiliki luas lahan kelapa sawit sebanyak 569 Ha, karet seluas 156 Ha, kebun Ambalutu sebelumnya bergabung dengan distrik Labuhan Batu tetapi pada tahun 1996 turunlah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996 sehingga Kebun Ambalutu menjadi Distrik Asahan. PT. Perkebunan Nusantara III Persero merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Pembentukan perseroan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan proses pengambilalihan perusahaan-perusahaan perkebunan Belanda pada tahun 1958 oleh Pemerintah Republik Indonesia yang dikenal sebagai proses “Nasionalisasi” perusahaan perkebunan asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara PPN. Embrio yang turut membentuk perseroan berasal dari NV Rubber Cultur Maatschappij Amsterdam RCMA dan NV Cultur Mij’de Oeskusi CMO yang merupakan perusahaan perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia sejak zaman kolonial pada masa pemerintahan Hindia Belanda. 7 Pada tahun 1958 nama perseroan tersebut di atas diganti menjadi Perusahaan Perkebunan Negara Baru PPN Baru cabang Sumatera Utara. Sejalan dengan Undang- Undang UU dan Peraturan Pemerintah PP yang berlaku pada saat itu. PPN Baru telah dua kali mengalami reorganisasi berubah menjadi Perusahaan Negara Perkebunan PNP pada tahun 1974 berubah nama lagi menjadi PT. Perkebunan Persero. Dalam rangka peningkatan efesiensi dan efektivitas kegiatan usaha BUMN, pemerintah telah mencanangkan program restukturisasi BUMN sub sektor perkebunan melalui penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan perampingan struktur organisasi BUMN perkebunan yang semula berjumlah 33 BUMN perkebunan PT. Perkebunan I Persero sampai dengan 14 BUMN perkebunan dengan nama PT. Perkebunan Nusantara I Persero sampai dengan PT. Perkebunan Nusantara XIV Persero. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, tiga BUMN perkebunan yang terdiri dari PT. Perkebunan III Persero, PT. Perkebunan IV Persero, dan PT. Perkebunan V Persero disatukan sistem pengolahannya, yang pada saat itu dikoordinir oleh jajaran Direksi PT. Perkebunan III Persero. Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996 ketiga persero tersebut yang wilayah kerjanya berada di Provinsi Sumatera Utara digabungkan menjadi satu perseroan dengan nama PT. Perkebunan Nusantara III Persero yang berkedudukan di Medan, Sumatera Utara. PT. Perkebunan Nusantara III Persero didirikan dengan akta Notaris Harun Kamil SH. No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia 8 dengan Surat Keputusan No. C2-8331.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, sebagai tambahan dari Surat Keputusan No. 86741996. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 6 tanggal 12 Agustus 2008 dari Syafril Gani, SH, M.Hum, notaris di kota medan, mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan ketentuan Undang – undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan Undang – Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2005 tentang pendirian, pengurusan, pengawasan dan pembubaran Badan Usaha Milik Negara, akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. AHU-73169.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 14 Oktober 2008. Pada saat ini PT. Perkebunan Nusantara III PTPN III memiliki lahan perkebunan yang didukung dengan Pabrik pengolahan untuk masing –masing komoditi. Lahan perkebunan persero tersebar di 6 enam Daerah Tingkat II di Provinsi Sumatera Utara yaitu Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, dan Tapanuli Selatan. Sampai dengan tahun 2009, luas lahan yang dikelola mencapai 159.655.87 ha yang terdiri dari tanaman karet seluas 37.788.31 ha, tanaman kelapa sawit seluas 105.026,89 ha dan areal lain- lain seluas 16.840,67 ha, yang didukung oleh 11 Pabrik Kelapa Sawit PKS dengan total Kapasitas 423.33 ton Tandan Buah Segar TBS per jam, 11 unit Pabrik Pengolahan Karet PPK dengan kapasitas 142,41 ton karet kering KK per hari. 9 Perseroan melakukan pengolahan hasil tanaman dari kebun sendiri, maupun dari Kebun PIR Plasma pihak –pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dengan bentuk produk sebagai berikut : 1. Komoditi Karet Lateks Pusingan, Crumb Rubber dan Sheet 2. Komoditi Kelapa Sawit Crude Palm Oil CPO dan Palm Kernel PK Perseroan juga melakukan kegiatan pemasaran komoditi kelapa sawit, karet di dalam dan di luar negeri. Untuk mendukung pemasaran komoditi dan produk yang dihasilkan, seluruh BUMN di Indonesia telah membentuk Kantor Pemasaran Bersama KPB yang berkedudukan di Jakarta –Indonesia.

B. Visi dan Misi perusahaan PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III Persero