METODE PENELITIAN

Tabel 2 Kriteria Penilaian PLS

KRITERIA

PENJELASAN

Evaluasi Model Pengukuran (Measurement Model/Outer Model)

Convergent validity Nilai korelasi item score dengan construct score harus

diatas 0.70

Discriminant Cross loading , diharapkan setiap blok indikator memiliki validity

loading yang lebih tinggi untuk setiap variabel laten yang diukur dibandingkan dengan indikator untuk variabel laten lainnya.

AVE (average variance estracted) nilainya harus diatas

0.50 dan diharapkan nilai kuadrat AVE harus lebih besar daripada nilai korelasi antar variabel laten

Nilai akar AVE harus lebih besar dari nilai korelasi antar konstruk

Composite validity Diukur dengan internal consistency dan croncboach’s alpha dan nilainya harus diatas 0.60

Evaluasi Model Struktural (Structural Model/Inner Model)

R Square Hasil R square sebesar 0.67, 0.33 dan 0.19 untuk variabel laten endogen dalam model struktural mengindikasikan bahwa model baik, moderat dan lemah

Estimasi koefisien Nilai estimasi untuk hubungan jalur dalam model jalur

struktural harus signifikan. Nilai signifikansi diperoleh dengan metode bootstrapping.

Sumber: Ghozali (2015)

PLS mengenal dua macam komponen pada model kausal yaitu: Model Pengukuran (measurement model) dan model struktural (structural model). Model struktural terdiri dari konstruk-konstruk laten yang tidak dapat diobservasi,

Jurnal Keuangan dan Bisnis, Maret 2017 149

sedangkan model pengukuran terdiri dari indikator-indikator yang dapat diobservasi. Pada pengujian ini juga dilakukan estimasi koefisien-koefisien jalur yang mengidentifikasi kekuatan dari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Model pengukuran terdiri dari hubungan antara item-item variabel yang dapat diobservasi dan konstruk laten yang diukur dengan item-item tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik responden dalam penelitian ini yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia, asal, pekerjaan, pendapatan bulanan, alasan kunjungan dan sumber informasi ditunjukan pada tabel 3. Tabel tersebut menunjukkan sampel demografi penelitian. Tabel ini menunjukkan bahwa sebagian besar wisatawan adalah perempuan, dengan usia terbanyak berkisar anatara berusia antara 41 – 50 tahun dan lebih dari 50 tahun, lebih banyak berasal dari luar Provinsi Maluku (192 wisatawan) yang bekerja sebagai PNS/BUMN/TNI/Polisi (171 wisatawan) dengan pendapatan menengah per bulan (Rp.2jt – Rp.5Jt). Selain itu, kebanyakan mereka melakukan perjalanan dengan tujuan bisnis atau tugas selain berekreasi. Akhirnya, lebih dari 50% mereka tahu tentang destinasi Pulau Banda dari Teman/Keluarga/Kerabat, selain melalui internet, media sosial, dan televisi. Hal ini menunjukkan bahwa strategi promosi untuk menarik wisatawan masih perlu ditingkatkan.

Tabel 3 Karakteristik Responden

No. Karakteristik

1 Jenis Kelamin

Provinsi Maluku (Lokal)

Luar Maluku (Nusantara)

Luar Negeri (Mancanegara)

PNS/BUMN/TNI/Polisi

Wiraswasta

Pensiunan

Lainnya

150 Zany Irayati Aunalal

< Rp.2Jt (< ± US$ 150)

Rp.2Jt – Rp.5Jt (± US$ 150

– 373) Rp.5Jt – Rp.10Jt (± US$

373 – 747) > Rp.10Jt (> ± US$ 374)

Bisnis/Tugas

Paket Wisata

Teman/Keluarga/Kerabat

Media Sosial

Koran/Majalah

100.0 Sumber: Data Primer yang telah diolah

Total

Pengujian Hipotesis Model Pengukuran ( Outer Model)

Model pengukuran atau outer model mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel latennya. Outer model dengan indikator refleksif dievaluasi dengan convergent dan discriminant validity dari indikatornya dan composite reliability untuk blok indikator. Convergent validity digunakan untuk mengetahui validitas setiap hubungan antara indikator dengan konstruk (variabel) latennya. Ukuran refleksif individual dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,7 dengan konstruk yang ingin diukur (Ghozali, 2015). Discriminant validity digunakan untuk menunjukkan bahwa konstruk (variabel) laten memprediksi ukuran pada blok mereka lebih baik daripada ukuran pada blok lainnya. Discriminant validity dapat dilihat dari nilai cross loading atau dengan membandingkan akar AVE dari setiap konstruk variabel laten dengan korelasi antar konstruknya. Jika nilai dari akar AVE lebih besar daripada korelasi antara suatu konstruk dengan konstruk lainnya berarti setiap konstruk memiliki nilai discriminant validity yang baik (Fornell dan Lackner dalam Ghozali, 2006). Sedangkan penilaian blok indikator dilakukan dengan menggunakan composite reliability . Menurut Chin (1998) dalam Ghozali (2015) suatu indikator dikatakan mempunyai reliabilitas yang baik jika nilainya lebih besar dari 0,7. Hasil pengujian ditunjukan pada tabel 4 dan 5.

Tabel 4

Jurnal Keuangan dan Bisnis, Maret 2017 151

Reliability, Internal Consistency and Convergent Validity AVE

CR

(average Parameter Konstruk

(Composite Cronbach’s Items

Variance a Alpha estimate

Reliability)

Extracted

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBELAJARAN SCAFOLDING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP INTEGRAL MAHASISWA Satrio Wicaksono Sudarman

0 0 7

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ALJABAR MATRIKS Nita Hidayati Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang Email: nita.hidayatifkip.unsika.ac.id Abstract - PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PREST

0 0 5

PERSPEKTIF PHYLOGENESIS DAN ONTOGENESIS DALAM PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN ASPEK SEJARAH MATEMATIKA Shofan Fiangga

0 0 7

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN METAKOGNISI SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING

1 3 12

KOMPARASI MODEL PENEMUAN TERBIMBING DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS Jamilah

0 0 7

ANALISIS HABITS OF MIND MATEMATIS SISWA SMP DI KOTA TANGERANG Prahesti Tirta Safitri Universitas Muhammadiyah Tangerang prahestitirtagmail.com Abstract - ANALISIS HABITS OF MIND MATEMATIS SISWA SMP DI KOTA TANGERANG

2 2 13

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SELF-CONCEPT CALON GURU DI KABUPATEN KARAWANG MELALUI PENDEKATAN OPEN-ENDED

0 0 7

HUBUNGAN KECERDASAN VERBAL DAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA DENGAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA SD Muncarno

0 1 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISWA Lia Budi Tristanti STKIP PGRI Jombang Email: btliarocketmail.com Abstract - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN P

1 1 12

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) SISTEMATIS BAGI PESERTA DIDIK SMP DI KABUPATEN PRINGSEWU Fendi Susanto

0 0 7