Hubungan dengan pasien Karakteristik Responden
WHO 2008 dalam penelitian Suwardiman 2011 yang menyatakan bahwa anggota keluarga merupakan pihak utama yang menanggung beban
fisik, emosional, dan finansial karena adanya salah satu anggota keluarga yang mengalami halusinansi. Dampak langsung yang dirasakan keluarga meliputi
penolakan, pengucilan teman, tetangga dan komunitas yang dapat mengakibatkan anggota-anggota keluarga cenderung mengisolasi diri,
membatasi diri dalam aktivitas sosial dan menolak berpartisipasi dalam kehidupan sosial yang normal. Kegagalan dalam berhubungan sosial sangat
mempengaruhi anggota keluarga dalam hal ketersediaan dukungan dari lingkungan sosial.
Keluarga cemas dengan kondisi pasien kedepannya akan seperti apa, tanpa informasi untuk membantu keluarga belajar untuk mengatasi penyakit
mental, keluarga dapat menjadi sangat pesimis tentang masa depan. Sangat penting bahwa keluarga menemukan sumber informasi yang membantu
mereka untuk memahami bagaimana penyakit itu mempengaruhi orang tersebut. Hal tersebut bisa dipengaruhi oleh penghasilan seseorang. Menurut
Walgito 2004, menyatakan semakin rendah pengahasilan seseorang maka ia semakin sedikit mendapatkan informasi- informasi penting dalam upaya
meningkatkan status kesehatan individu dapat berinteraksi kontinyu akan lebih besar terpapar informasi.